Anda di halaman 1dari 12

Apa itu Minyak Atsiri ?

Minyak atsiri juga dikenal dengan sebutan minyak eteris (etheric


oil) karena bersifat seperti ether, atau dikenal juga dengan sebutan
minyak

esensial (essential

oil) karena

merupakan

sari (extract) atau

esensi (essence) dari suatu tumbuhan dan berfungsi sebagai pemberi aroma,
serta dikenal dengan julukan minyak terbang karena mudah menguap pada
suhu ruang atau bersifat volatile (sama sekali bukan karena minyaknya bisa
terbang atau ngebuat orang bisa terbang kayak Superman, ya). Jadi intinya,
minyak

atsiri

itu sama

dengan minyak

eteris (etheric

oil),

minyak

esensial (essential oil), dan minyak terbang.


Lantas Apa Perbedaan Minyak Atsiri dengan Minyak Lemak ?
Eits, jangan sampai salah. Meskipun minyak atsiri dengan minyak
lemak sama-sama hasil ekstraksi dan terlihat hampir sama, akan tetapi
minyak atsiri berbeda dengan minyak lemak. Seperti penjelasan di
atas, minyak

atsiri

merupakan minyak

yang

golongan

komponen

penyusunnya adalah golongan terpena atau terpenoid, dan memiliki aroma


yang kuat. Selain bersifat mudah menguap jika disimpan pada suhu ruang,
minyak atsiri juga bersifat dapat didestilasi (disuling), tidak dapat larut
dalam sabun, tidak mengandung asam, tidak tengik, dan tidak meninggalkan
noda. Minyak atsiri diperoleh dengan cara didestilasi (disuling), pressing,
maupun diekstraksi menggunakan pelarut. Bagian tumbuh-tumbuhan yang
dapat diproses menjadi minyak atsiri dapat berupa akar, kulit batang (bark),
daun, bunga, biji, buah, maupun rimpang. Sedangkan minyak lemak
adalah minyak yang golongan komponen penyusunnya adalah golongan
asam lemak (gliserida), tidak memiliki aroma yang kuat, dan tidak mudah
menguap pada suhu ruang. Contohnya minyak goreng, minyak ikan, maupun
minyak sayur.
Apa Saja Kegunaan atau Manfaat Minyak Atsiri ?
Minyak atsiri memiliki berbagai kegunaan atau manfaat antara lain :

Sebagai Bahan Dasar Kosmetik atau Perawatan Tubuh


Minyak atsiri yang digunakan dalam pembuatan kosmetik contohnya

minyak adas (fennel oil), akar wangi (vetiver oil), gaharu (agarwood oil),
bunga

kenanga (cananga

oil),

bunga

melati (jasmine

oil),

bunga

lavender (lavandula oil), sereh wangi (citronella oil), delima (pomegranate


oil), maracuja (maracuja oil), blackcurrant (blackcurrant oil), marula (marula
oil), almond (sweet almond oil), dan minyak biji anggur (grapeseed oil).

Gambar 2. Minyak Atsiri sebagai Bahan Perawatan Tubuh

Sebagai Bahan Pembuatan Parfum


Untuk menemani dan menjaga kesegaran tubuh selama beraktivitas

sepanjang hari, anda dapat memilih minyak atsiri dengan aroma sesuai yang
anda inginkan yang sebelumnya telah dicampur dengan carrier oil atau base
oil, atau menambahkannya pada parfum kesayangan anda (asalkan aroma
dari jenis minyak atsiri dipilih sesuai dengan parfum yang telah dibeli
sebelumnya, ya). Minyak atsiri yang sering dijadikan bahan pembuat parfum
contohnya

minyak

akar

wangi (vetiver

oil),

gaharu (agarwood

oil),

cendana (sandalwood oil), kemukus (cubeb oil), bunga mawar (rose oil),
bunga anggrek (orchid oil), bunga chamomile (chamomile oil), minyak bunga
iris

(iris

oil, bukan

lavender (lavandula
kenanga (cananga

minyak
oil),

oil),

dari
bunga

bunga

bunga

yang

diiris

melati (jasmine

melati (jasmine

ya),
oil),

bunga
bunga

oil), klausena (clausena

oil), nilam (patchouli oil), dan ylang-ylang (ylang-ylang oil).

Gambar 3. Berbagai Jenis Parfum

Sebagai Aromatheraphy
Anda dapat memilih berbagai jenis minyak atsiri untuk aromaterapi.

Pilihlah minyak atsiri yang terbuat dari bunga-bungaan atau minyak atsiri
dari bahan lain yang memiliki aroma menenangkan dan menyegarkan,
seperti minyak bunga mawar (rose oil), bunga saffron (saffron oil), bunga
lavender (lavandula

oil),

bunga

chamomile (chamomile

oil),

bunga

anggrek (orchid oil), bunga kenanga (cananga oil), bunga melati (jasmine
oil), daun mint (peppermint oil), dan cendana (sandalwood oil), sweet
basil (sweet basil oil), neroli (neroli oil), rosemary (rosemary oil), dan
rosewood (rosewood oil).

Gambar 4. Minyak Atsiri untuk Aromaterapi

Sebagai Bahan Baku untuk Industri Farmasi


Minyak atsiri juga sering dimanfaatkan dalam industri farmasi,

contohnya minyak adas (fennel oil), bangle (bangle oil), gaharu (agarwood
oil), gaharu (agarwood oil), jeringau (calamus oil), kapulaga (cardamom oil),
kayu

putih (cajuput

oil),

kemangi (basil

oil),

kemukus (cubeb

oil),

klausena (clausena oil), anis atau aneis (anis oil), kunyit (curcuma oil),

palmarosa (palmarosa oil), rosemary (rosemary oil), temulawak (curcuma


oil), dan terpentin (terpentin oil).

Sebagai Penyegar Udara dan Penambah Aroma Cairan


Pembersih Lantai
Anda dapat mengganti penyegar udara atau pengharum ruangan

dengan menggunakan minyak atsiri jenis apa saja sesuai aroma yang anda
inginkan, yang sebelumnya telah dicampur dengan minyak dasar (carrier
oil atau base oil). Begitupun dengan cairan pembersih lantai, anda dapat
menambahkan beberapa tetes minyak atsiri ke dalam cairan pembersih
lantai untuk menambah kenyamanan anda.

Sebagai Bahan untuk Mengompres


Minyak atsiri yang dapat digunakan untuk mengompres yakni kayu

putih (cajuput oil), sereh dapur (lemongrass), sereh wangi (citronella oil), tea
tree (tea tree oil maksudnya bukan teh yang sering diminum, melainkan
sejenis

tanaman

dengan

nama

latin Melaleuca

alternifolia),

chamomile (chamomile oil), dan nilam (patchouli oil).


Beberapa Tips yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Minyak
Atsiri
Meskipun memiliki berbagai manfaat atau kegunaan, namun ada
beberapa hal yang harus diperhatikan seputar minyak atsiri, antara lain :

Konsultasi dengan Dokter atau Ahli Aromaterapi


Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli aromaterapi

sebelum membeli minyak atsiri, guna menanyakan jenis minyak atsiri apa
yang cocok dan aman untuk digunakan sesuai dengan kondisi kulit maupun
kondisi medis anda. Jika anda memiliki riwayat alergi atau penyakit tertentu,

dokter atau ahli aromaterapi akan membantu merekomendasikan jenis


minyak atsiri apa yang sebaiknya anda gunakan dan tentunya cocok serta
aman untuk anda. Begitupun
konsultasikan

penggunaan

bagi

minyak

wanita
atsiri

hamil

sebagai

dan

menyusui,

aromaterapi

guna

mencegah terjadinya gangguan pada kesehatan janin atau bayi anda.

Periksa Kemasan
Pada saat akan membeli minyak atsiri, periksalah kemasannya. Belilah

minyak atsiri yang dikemas dalam botol berwarna gelap, bukan dalam botol
bening maupun botol plastik. Karena cahaya atau sinar matahari dapat
menembus wadah berwarna bening maupun wadah plastik sehingga dapat
merusak kualitas minyak atsiri tersebut.

Periksa Label
Upayakan untuk membeli minyak atsiri yang memiliki label, dan telah

terdaftar di BPOM RI. Periksa setiap informasi pada label. Mulai dari jenis
tumbuhan yang diambil untuk dijadikan minyak atsiri tersebut, berapa
persen kandungan minyak atsiri yang terkandung, dan apa jenis bahan
pengencer yang digunakan, dan berapa persentase bahan pengencer
tersebut.

Jika

memungkinkan

belilah

minyak

atsiri

yang tidak

mengandung alkohol, untuk menghindari terjadinya reaksi alergi maupun


iritasi. Namun jika tidak terdapat label, tanyakan langsung segala informasi
seperti penjelasan di atas kepada pemilik toko atau etheris yang bertugas di
toko

tersebut. Jika

anda

mencampurkannya
oil atau base oil

membeli

minyak

atsiri

dengan carrier
merupakan minyak

nabati

murni,

anda

perlu

oil atau base oil. Carrier


yang

digunakan

untuk

mengencerkan minyak atsiri, agar konsentrasinya tidak terlalu pekat.


Pilihlah carrier oil atau base oil yang diolah dengan cara coldpress atau yang
memiliki label unrefined.

Beberapa contoh carrier oil atau base oil yang sering digunakan
sebagai bahan pengencer minyak atsiri yakni minyak zaitun (olive oil),
alpukat (avocado
aprikot (apricot

oil),
oil),

evening

argan (argan

primrose (evening
oil),

jojoba (jojoba

primrose
oil),

minyak

oil),
biji

rosehip (rosehip seed), kedelai (soya bean oil), dan tamanu (tamanu oil).

Periksa Adanya Debu


Periksa apakah terdapat debu, karena apabila terdapat debu dalam

minyak atsiri maupun pada botol kemasan menandakan produk tersebut


kurang higienis atau sudah tidak layak lagi dijual maupun digunakan alias
kadaluarsa. Tentunya anda tidak mau menggunakan produk yang sudah
kadaluarsa, kan ?.

Cek Harga
Setiap

jenis

minyak

atsiri

memiliki

harga

yang

berbeda-beda

tergantung dari jenis bahan yang digunakan, satuan volume minyak atsiri
yang dijual, maupun tingkat kesulitan dalam menemukan bahan baku untuk
pembuatan minyak atsiri tersebut. Oleh karena itu sebaiknya anda
mengecek harga minyak atsiri yang anda inginkan dengan cara menanyakan
pada distributornya (jika

ada)

atau

dengan browsing

internet alias

berselancar di dunia maya.

Perhatikan Proses Penyimpanan


Setelah membeli atau menggunakan minyak atsiri, pastikan untuk

selalu menyimpannya dalam botol kaca berwarna gelap dengan wadah yang
tertutup rapat (jangan dibiarkan dalam kondisi penutup wadah terbuka),
hindari menyimpan minyak atsiri pada tempat yang mudah terekspos
cahaya atau sinar matahari, dan paling penting jauhkan dari jangkauan
anak-anak untuk menghindari bahaya yang dapat terjadi.

Perhatikan Penggunaan pada Wanita Hamil, Menyusui, dan


Anak-anak

Penggunaan minyak atsiri bagi wanita hamil dan menyusui memang


belum jelas, untuk itu selalu ingat untuk berkonsultasi dengan dokter atau
ahli

aromaterapi. Namun

jika

tetap

ragu,

menyusui sebaiknya menghindari penggunaan

para

wanita

minyak

hamil
atsiri

dan
untuk

sementara waktu, guna mencegah hal yang mungkin dapat mengganggu


kesehatan janin atau bayi anda. Dan untuk penggunaan pada anakanak, hanya sebatas minyak yang lembut bagi kulit anak-anak, seperti
minyak bunga chamomile, bunga lavender, maupun minyak bunga mawar,
dengan dosis 2x1. Artinya 2 sendok teh carrier oil atau base oil untuk
mengencerkan setiap 1 tetes minyak atsiri.

Jangan Mengkonsumsi Minyak Atsiri secara Langsung


Minyak atsiri memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi, apalagi jika anda

tidak mengencerkannya dengan carrier oil atau base oil. Bahkan meskipun
telah diencerkan dengan carrier oil atau base oil, minyak atsiri tetap tidak
dianjurkan untuk
diminum.

dikonsumsi

Karena

pada

secara

langsung,

dasarnya

alias bukan

penggunaan

untuk
minyak

atsiri hanya untuk kontak luar dengan tubuh, baik itu untuk dioles atau
dijadikan aromaterapi.
Nah, demikian ulasan saya kali ini mengenai minyak atsiri (essential
oil atau etheric oil atau volatile oil). Gunakan minyak atsiri secara cermat
dan paling penting jangan sampai terminum, ya. Semoga bermanfaat, and
have a nice day.

MINYAK ATSIRI JERUK : MANFAAT DAN POTENSI PENINGKATAN


NILAI EKONOMI LIMBAH KULIT JERUK.
Oleh: Mizu Istianto dan Muryati
Minyak atsiri merupakan salah satu hasil olahan tumbuhan yang mempunyai nilai penting
bagi kehidupan manusia, diantaranya untuk industri kosmetik, makanan olahan,
kesehatan, dan pengendalian organisme pengganggu tanaman. Minyak atsiri jeruk
memiliki karakter yang dibutuhkan untuk keperluan tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, buah jeruk umumnya hanya dimanfaatkan bagian daging buah
untuk kepentingan konsumsi. Sisanya, diantaranya kulit buah, dibuang sebagai sampah yang saat
ini menjadi salah satu masalah di kota-kota besar. Untuk mengatasi masalah sampah ini, telah
diprogramkan untuk melakukan pengolahan/daur ulang sampah, baik organik maupun sintetis,
untuk dijadikan produk yang berguna seperti bahan organik menjadi pupuk kompos, plastik
menjadi produk hiasan dan sebagainya.
Khusus untuk kulit jeruk, bahan ini dapat diolah kembali menjadi suatu produk yang saat ini
digandrungi oleh konsumen, terutama kalangan menengah ke atas untuk kepentingan kesehatan
dan bahan pengharum. Bentuk produk olahan tersebut berupa minyak atsiri.
Jenis Minyak Atsiri Jeruk dan Metode Ekstraksi
Macam minyak atsiri jeruk sebenarnya dibedakan berdasarkan asal variates jeruk yang
digunakan. Secara umum kulit semua varietas jeruk bisa diambil/diekstrak minyak atsirinya,
tetapi hanya bahan baku kulit beberapa varietas jeruk saja yang tersedia cukup banyak seperti
jeruk manis, jeruk besar, jeruk siem, jeruk siem madu, jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk keprok.
Ekstraksi minyak atsiri dari kulit jeruk dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti
pengepresan dingin, menggunakan bahan pelarut, maupun dengan distilasi. Cara yang sederhana
dan mudah dilakukan adalah dengan metode distilasi uap/air. Prinsip dasar metode distilasi
adalah uap dari air digunakan untuk mengangkat minyak atsiri dari dalam jaringan kulit jeruk
dan kemudian didinginkan dengan air mengalir. Hasil yang diperoleh adalah campuran air dan
minyak yang karena perbedaan berat jenis akan terpisah dimana lapisan minyak ada di atas
sedangkan lapisan air ada di bawah.Lapisan minyak kemudian diambil menggunakan pipet dan
dimasukkan dalam botol berwarna gelap. Penyimpanan sebaiknya dilakukan di dalam lemari es
(kulkas) karena memiliki suhu rendah dan terhindar dari paparan sinar matahari.

Gambar 1. Alat Distilasi Uap Dari Kaca

Gambar 2. Minyak Atsiri Jeruk

Kandungan Senyawa dan Manfaat Minyak Atsiri Jeruk.


Minyak atsiri jeruk terdiri atas banyak senyawa yang sifatnya mudah menguap. Tiap varietas
jeruk memiliki variasi komposisi kandungan senyawa yang berbeda sehingga menyebabkan
perbedaan aroma yang ditimbulkan. Walaupun demikian, minyak atsiri jeruk umumnya
mengandung senyawa dominan yang dikenal dengan nama limonen. Kandungan senyawa
limonen bervariasi antar varietas jeruk, yaitu antara 70-92%. Berdasarkan hasil uji preferensi
terhadap aroma minyak atsiri jeruk, diperoleh data minyak atsiri asal jeruk manis, purut, lemon,
nipis, jari budha/kuku harimau, dan jeruk siem madu yang paling disukai konsumen. Aroma yang
kurang disukai adalah minyak atsiri asal jeruk besar dan siem.
Minyak atsiri jeruk dapat digunakan sebagai pengharum ruangan, bahan parfum, dan mengubah
citra rasa makanan menjadi lebih menarik. Selain itu, minyak atsiri jeruk juga memiliki manfaat
kesehatan yang digunakan sebagai aroma terapi. Aroma jeruk dapat menstabilkan system syaraf,
menimbulkan perasaan senang dan tenang, meningkatkan nafsu makan, dan penyembuhan
penyakit. Manfaat bagi kesehatan disebabkan adanya kandungan senyawa penyusun, antara lain :

Limonen
: melancarkan peredaran darah, meredakan radang tenggorok dan
batuk serta menghambat sel kanker

Linalool

: Bersifat sebagai penenang (sedatif).

Linalilasetat

: Bersifat sebagai penenang (sedatif).

Terpineol

: Bersifat sebagai sedatif.

Sitronela

: Sebagai penenang dan pengusir nyamuk.

Beberapa minyak atsiri jeruk dan manfaatnya terhadap penyembuhan penyakit :

Jeruk manis

: sedatif, anti depresi, tonik, antiseptik.

Jeruk purut

: sedatif, pengusir nyamuk, perda flu, tonik.

Grape fruit

: penghambat sel kanker karena kandungan limonetinggi (>90%)

Jeruk lemon

: anti hipertensi, tonik, anti bakteri.

POTENSI EKONOMI MINYAK ATSIRI JERUK


Saat ini, pola perilaku konsumen banyak mengarah pada kesukaan terhadap produk yang berbau
alami. Alasan utama adalah aman bagi kesehatan dan tidak merusak lingkungan. Kondisi ini
perlu dimanfaatkan secara maksimal untuk memperkenalkan dan merebut pasar untuk produk
minyak atsiri, baik melalui kejadian resmi, seperti pameran, maupun yang tidak resmi. Dari hasil
beberapa pameran, terlihat banyak konsumen menyukai produk minyak atsiri jeruk baik yang
digunakan untuk aroma terapi maupun pengharum ruangan. Proses pengenalan ini harus terus
dilakukan sehingga pasar benar-benar bisa menerima produk minyak atsiri jeruk yang akhirnya
bisa meningkatkan volume penjualan. Segmen pasar meliputi perkantoran, rumah sakit,
salon/spa, para pemilik mobil, alat transportasi (bus, kapal terbang, kapal laut, kereta api)
restoran, dan rumah tangga.
Dari sisi lapangan kerja, dengan adanya industri pengolahan minyak atsiri akan banyak
menyerap tenaga kerja. Bidang pekerjaan yang ada meliputi prosesing dari kulit jeruk menjadi
minyak atsiri hingga kemasan dan penjualan. Selain itu para pemulung akan mendapat tambahan
peluang bahan sampah yang dapat dijual, yaitu kulit jeruk. Dengan demikian bila potensi minyak
atsiri dapat dikelola semaksimal mungkin akan banyak manfaat dalam meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat.
http://balitbu.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/component/content/article/16penelitianpengkajian2/593-minyak-atsiri-jeruk-manfaat-dan-potensi-peningkatannilai-ekonomi-limbah-kulit-jeruk

Khasiat Minyak Cengkeh Bagi Tubuh


Vera Farah Bararah - detikHealth
Rabu, 20/01/2010 10:30 WIB

Jakarta, Khasiat minyak cengkeh memang tidak sepopuler minyak zaitun atau
minyak kayu putih. Tapi minyak cengkeh juga tak kalah mujarabnya bagi kesehatan.
Minyak cengkeh merupakan minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai
pengobatan alternatif. Banyak zat terkandung dalam minyak cengkeh yaitu
antibiotik, anti-virus, anti-jamur dan memiliki khasiat sebagai antiseptik. Selain itu
ditemukan pula sekitar 60-90 persen eugenol dalam minyak cengkeh.
Kandungan lain yang tedapat di dalamnya adalah zat mangan, asam lemak omega
3, magnesium, serat, zat besi, potasium dan juga kalsium. Vitamin yang diperlukan
oleh tubuh juga ada di dalamnya terutama vitamin C dan vitamin K.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa minyak cengkeh dapat mengurangi
peradangan dalam tubuh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara alami,
memperlancar sirkulasi darah, meningkatkan metabolisme serta membantu
mengatasi stres dan depresi.
Beberapa cara penggunaan minyak cengkeh agar bermanfaat bagi kesehatan,
seperti dikutip dari eHow, Rabu (20/1/2010) yaitu:

1. Minyak cengkeh bermanfaat untuk memperbaiki kondisi pernapasan. bagi orang


yang menderita pilek, hidung tersumbat, infeksi virus, asma, TBC atau bronchitis
bisa menggunakan minyak cengkeh. Minumlah campuran 10-15 tetes minyak
cengkeh dalam segelas air matang. Ini juga efektif untuk mengatasi gejala sakit
tenggorokan.
2. Minyak cengkeh bisa mengobati sakit gigi. Zat eugenol yang terkandung dalam
minyak cengkeh bisa menjadi pembunuh rasa sakit sekaligus bakteri dan jamur
secara alami. Teteskan minyak cengkeh dan minyak zaitun ke bola kapas, lalu
tempelkan pada gigi yang berlubang atau sakit. Teknik ini juga bisa mengurangi
peradangan.
3. Minyak cengkeh untuk mengurangi nyeri otot dan sendi. Di dalam minyak
cengkeh terdapat kalsium, minyak omega 3 dan zat besi yang semuanya dapat
berkontribusi dalam menguatkan sendi dan tulang di tubuh.
4. Minyak cengkeh untuk merawat kondisi kulit. Minyak cengkeh bisa digunakan
secara alami untuk menyembuhkan kulit, mengobati bekas gigitan serangga dan
mengurangi kemungkinan infeksi.
Seperti dikutip dari AOLHealth, meskipun minyak cengkeh merupakan obat alami,
tapi sebaiknya tetap memperhatikan cara penggunaannya. Karena belum banyak
penelitian yang menunjukkan efektifitas dari minyak cengkeh ini pada manusia.
Bagi orang yang memiliki sensitifitas tinggi (hipersensitif), sebaiknya berhati-hati
dalam penggunaannya untuk menghindari reaksi alergi. Selain itu, bagi orang yang
sedang mengonsumsi obat antikoagulan (pengencer darah) atau obat antiplatelet
sebaiknya mempertimbangkan kembali untuk menggunakannya dan
berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter.
http://health.detik.com/read/2010/01/20/103006/1282150/766/khasiat-minyakcengkeh-bagi-tubuh

Anda mungkin juga menyukai