Abstrak
Perubahan jumlah permintaan yang berfluktuasi tidak menentu merupakan permasalahan yang
kerapkali dihadapi oleh perusahaan, termasuk PT X. Fluktuasi permintaan menyulut problema
peramalan permintaan dalam penentuan jumlah produksi di masa mendatang, Kekeliruan penentuan
jumlah produksi dapat menyebabkan terjadinya penumpukan pada persediaan produk, namun juga
dapat mengakibatkan kehilangan kesempatan dalam memenuhi sebagian permintaan konsumen.
Penentuan jumlah produksi secara fleksibel melalui strategi mengikuti permintaan (chase demand
strategy) dapat ditempuh dengan mengatur jumlah tenaga kerja. Pengaturan jumlah tenaga kerja
dengan teknik shojinka akan mewujudkan fleksibilitas produksi dengan beban kerja yang lebih stabil,
mengurangi fenomena undertime dan overtime. Shojinka merupakan suatu teknik untuk mencapai
fleksibilitas dalam pengaturan jumlah tenaga kerja dengan menyesuaikan diri terhadap perubahan
permintaan, dengan tetap menyeimbangkan lintasan produksi berdasarkan perhitungan metode
heuristik. Kondisi awal perusahaan yang mempergunakan strategi produksi konstan (level production
strategy) menetapkan waktu siklus sebesar 29,72 detik dan 55 pekerja, mempunyai efisiensi sebesar
69,69% dan output produksi sejumlah 48.452 unit. Analisis teknik shojinka diterapkan dengan
perhitungan pada saat permintaan rata-rata, permintaan minimum dan permintaan maksimum. Pada
permintaan rata-rata dengan waktu siklus sebesar 25,70 detik dan 69 pekerja, didapatkan efisiensi
sebesar 91,24% dan output produksi sejumlah 56.031 unit. Pada permintaan minimum dengan waktu
siklus sebesar 95,98 detik dan 18 pekerja, didapatkan efisiensi sebesar 93,66% dan output sejumlah
15.003 unit. Pada permintaan maksimum dengan waktu siklus sebesar 19,19 detik dan 89 pekerja,
didapatkan efisiensi sebesar 94,75% dan output produksi sejumlah 75.039 unit.
Total
47.476
55.716
63.105
62.000
60.990
61.498
72.440
69.545
55.280
69.960
69.960
62.760
36.718
53.096
55.759
66.150
61.968
60.432
62.539
74.596
67.217
55.166
70.698
16.337
41.611
36.787
787.448
722.356
Kekurangan 65.092
2. Dasar Teori
2.1 Keseimbangan Lintasan
Keseimbangan
lintasan
adalah
permasalahan pemberian task kepada stasiun
kerja sehingga pembagian task merata
(seimbang)
dengan
mempertimbangkan
beberapa batasan (Sly, 2007 [2]). Tujuan
menyeimbangkan
lintasan
adalah
untuk
meminimalkan waktu menganggur (idle time)
pada
lintasan
yang
disebabkan
oleh
ketidakseimbangan waktu produksi diantara
stasiun kerja (Lecturer Notes, 2005 [3]).
Ada beberapa dasar metode yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah keseimbangan
lintasan, yaitu: metode heuristik, metode
analitis, metode probabilistik, metode empiris
dan metode simulasi. Terdapat beberapa macam
metode heuristik yang dikenal, seperti (Chang,
1992 [4]) : ranked positional weighted, fewest
followers,comosal, dan lain sebagainya.
nmin
t
i 1
TC
(3)
Dimana :
nmin = perkiraan jumlah stasiun kerja minimum
ti
= waktu operasi elemen kerja ke-i (menit)
N = Jumlah operasi
TC = Waktu siklus (menit)
TC
P
Q
(1)
Dimana :
TC = waktu siklus (menit)
P = periode waktu produksi (menit)
Q = output target selama periode waktu produksi
Sedangkan
berikut
ini
merupakan
persamaan dari waktu siklus (cycle time) yang
jumlah stasiun kerjanya diketahui:
N
TC
t
i 1
(2)
Dimana :
TC = waktu siklus (menit)
ti = waktu operasi elemen kerja ke-i (menit)
N = jumlah operasi
n = jumlah stasiun kerja
Balanced
delay
merupakan
ukuran
ketidakseimbangan dalam suatu lintasan
produksi yang merupakan jumlah waktu
menganggur pada lintasan yang dinyatakan
sebagai prosentase pemakaian waktu pada
lintasan. Secara matematis rumus balanced
delay adalah sebagai berikut (Leon, 2004 [5]):
N
n TC t i
(4)
i 1
100%
D
n TC
Dimana :
D = balanced delay (%)
n = jumlah stasiun kerja
TC = waktu siklus (menit)
ti = waktu operasi elemen kerja ke-i (menit)
P
TC
Dimana :
Q = output produksi (unit)
P = periode waktu produksi (menit)
TC = waktu siklus terbesar (menit)
(6)
Tc
SHOJINKA
Mencapai fleksibilitas jumlah
pekerja pada lini produksi dengan
menyesuaikan diri terhadap
perubahan permintaan
i 1
i 1
tilini ti firing
(7)
Dimana :
N
i 1
N
Pelebaran atau
penyempitan
cakupan pekerjaan
untuk tiap pekerja
Tata ruang
gabungan lini
berbentuk-U
Pekerja
fungsi ganda
SHONINKA
Penurunan jumlah
pekerja di lini
produksi
i 1
Perubahan
lembar rutin
operasi baku
Rotasi kerja
TC =
Perbaikan
proses
t lini t
i 1
i 1
firing
n
=
Perbaikan
operasi manual
Perbaikan
mesin
(JIDOKA)
1.618,16 102,44
51
29,72 detik
nfiring =
t
i 1
firing
Tc
=
=
102,44
29,72
3,447 4
Dlini =
(nlini X TC)
t lini
i 1
X 100%
(nlini X TC)
(51 X 44,89) 1.618,16 X 100%
=
(51 X 44,89)
= 29,32 %
Perhitungan dari efisiensi waktu proses pada
lintasan perakitan engine seri (tanpa firing
inspection), yaitu sebagai berikut:
lini = 100 % - Dlini
= 100 % - 29,32 %
= 70,68 %
Dfiring =
=
(nfiring X TC)
t
i 1
firing
(nfiring X TC)
(4 X 44,89) 102,44
(4 X 44,89)
X 100%
X 100%
= 42,95 %
Perhitungan dari efisiensi waktu proses pada
lintasan perakitan engine paralel (dengan firing
inspection), yaitu sebagai berikut:
firing = 100 % - Dfiring
= 100 % - 42,95 %
= 57,05 %
P
TC
Dimana :
Net Working Time (NWT) Shift 1 = 27.600 detik
Net Working Time (NWT) Shift 2 = 24.000 detik
Net Working Time (NWT) Shift 3 = 20.400 detik
Estimasi
produksi
yang
diinginkan
didapatkan berdasarkan data rencana historis
produksi, yaitu berkisar diantara 36.718 unit
hingga 72.440 unit. Akan tetapi, untuk
penetapan target data rencana historis produksi
ini dihitung dengan menetapkan nilai rata-rata
dari rencana produksi historis (Tabel 1.1),
seperti diperhitungkan sebagai berikut:
47.476 + 55.716 + ... + 36.718
Q=
13
= 60.572,92 60.572 unit/bulan
Dapat dilihat bahwa jumlah output yang
tercapai untuk kondisi saat ini disetiap bulannya
belum mencapai target dari rencana produksi
rata-rata yang diestimasikan, yaitu sebesar
60.572 unit.
Aktual (Historis)
Estimasi
Rata-Rata
55.566 unit
56.000 unit
Minimum
16.337 unit
15.000 unit
Maksimum
74.596 unit
75.000 unit
P
Q
nmin =
t
i 1
TC
i 1
nmin =
t lini t
i
i 1
i firing
TC
1.618,16 102,44
TC
i 1
+
+
firing
TC
102,44
TC
D=
(n X TC)
t lini
i 1
X 100%
(n X TC)
(69 X 25,70) 1.618,16 X 100%
=
(69 X 44,89)
8,76
%
=
Perhitungan dari efisiensi waktu proses pada
perakitan engine dengan waktu siklus perakitan
rata-rata dipaparkan sebagai berikut:
= 100 % - D
= 100 % - 8,76 %
= 91,24 %
Dengan efisiensi waktu proses yang cukup
tinggi, bahkan lebih dari 90%, maka dapat
dikatakan bahwa beban kerja masing-masing
stasiun kerjaa dalam lintasan perakitan tersebut
cukup seimbang.
Pembebanan Operasi
(101)1,2,3,4,5,7
(101)6,8,(102)1,2,3,4,5,6
(102)7,8,9,10,(103)1,2,5,6
(103)3,4,(104)1,2,3,4,6
(201)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14
(202)1,2,3,4,5,6,7,8,9
(104)5,7,8,9,10,(105)1,2
(105)3,4,5,6,7,8,9
(202)10,11,(203)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
(301)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11
(301)12,13,14,(302)1,3
(302)2,4,5,(303)2,3
(401)1,2,3,7
(303)1,4,5,6,7,(304)2
(410)1,2,3,4,5,6,8,9
(401)4,5,6,7
(410)7,(411)1,2,6,7
(304)1,3,4,5,6,7
(411)3,4,5,6,7,(412)1,2
(304)8,9,(305)1,2,3,4,5
(412)1,3,4,5,6,7,8,9
(305)6,7,8,(306)1,2,3
(306)4,5,6,(307)1,2A
(307)2B,3,4,5,6,7
(308)1,2,3,4,5
(308)6,(309)1,2,3
(309)4,5,(310)1,4
(310)2,3,5,6
(402)1,2,3B,6
(402)3A,4,5,6,7
(311)1,2,3,4,5,6,7,8,10
(311)9,10,(312)1,2,3
(312)4,5,6,7,(313)1,2A
(313)2B,3,4,5
(313)6,(314)1,2,3,4,5,6,(315)2
TSK
24,75
23,79
25,70
24,89
25,40
25,30
23,18
25,34
25,34
25,09
24,06
24,15
16,82
24,28
21,55
17,18
22,92
25,27
21,86
25,62
25,15
23,06
24,38
23,48
24,41
23,16
22,89
24,69
24,30
21,10
24,30
23,08
24,20
25,68
23,48
Efisiensi
0,9625
0,9252
0,9998
0,9682
0,9879
0,9840
0,9015
0,9857
0,9856
0,9761
0,9360
0,9393
0,6541
0,9444
0,8382
0,6682
0,8913
0,9829
0,8501
0,9964
0,9783
0,8970
0,9484
0,9134
0,9495
0,9009
0,8902
0,9602
0,9450
0,8207
0,9450
0,8975
0,9413
0,9988
0,9134
P
TC
(27.600 + 24.000 + 20.400) X 20 hari
25,70
SK
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
Pembebanan Operasi
(403)1,2,3,4
(404)1,2,3,4,5,6,7
(315)1,3,4,5
(316)1,2,3,4,7
(316)5,6,8,9,(317)1,2,3A
(317)3B,4,5,6,7,8,9,(318)5
(318)1,2,3,4,6
(319)1,2,3,4
(405)1,2,3,4,5,6,7,8,(406)1
(319)5,6,7,8,(320)1,2,3
(406)2,3,4
(320)4,5,6,(321)1,2
(321)3,4,5,6,(322)1
(322)2,3,4,5,6
(322)7,8,9,(323)1,2,3,4,5,6
(323)7,8,(324)1,2,6,7
(324)3,4,5,8,(325)1
(407)1,2,3,5,6,7
(325)2,3,4
(407)4,6,7,(408)1,2
(408)3,4,5,6,(409)1,2
(326)1,2,3,4
(409)1,3,4,5,6,7
(326)5,6,7,(327)1,2,3
(327)4,5,6,(328)1,2A
(328)2B,3,4,5,6,(329)1,2,3,(330)5,9
(329)4,5,6,(330)1
(330)2,3,4,6,7,10
(330)8,(331)1,2,3,4,7
(331)5,6,7
(0FT)1,2,3,4,5,6A
(0FT)6B,7,8,9,10A
(0FT)10B,11,12,13,14,15,16
(0FT)17,18
TSK
25,46
17,33
23,96
25,49
23,28
24,63
25,48
25,57
18,63
24,12
21,51
24,08
24,98
25,30
25,63
23,66
23,29
25,68
25,70
23,54
21,39
25,44
18,04
24,32
25,63
25,40
23,58
25,50
20,96
15,71
25,69
25,58
25,70
24,91
Efisiensi
0,9902
0,6739
0,9320
0,9913
0,9055
0,9580
0,9911
0,9947
0,7247
0,9382
0,8365
0,9365
0,9715
0,9840
0,9970
0,9201
0,9060
0,9987
0,9996
0,9156
0,8320
0,9896
0,7015
0,9461
0,9969
0,9880
0,9173
0,9919
0,8151
0,6112
0,9994
0,9949
0,9995
0,9687
D=
(n X TC)
t lini
i 1
X 100%
(n X TC)
(18 X 95,98) 1.618,16 X 100%
=
(18 X 95,98)
= 6,33 %
Pembebanan Operasi
(101)1,2,3,4,5,7,6,8,(102)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,(103)1,2,3,4,5,6,(104)1,2,6
(201)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,(202)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,(203)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
(104)3,4,5,7,8,9,10,(105)1,2,3,4,5,6,7,8,9,(301)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,(302)1A
(302)1B,2,3,4,5,(305)1,2,3,4,5,6,7,8,(306)1,2,3,4,5,6,(307)1,2A
(303)1,2,3,4,5,6,7,(304)1,2,3,4,5,6,7,8,9,(401)1,2,3,4,5,6,7
(410)1,2,3,4,5,6,7,8,9,(411)1,2,3,4,5,6,7,(412)1,2,3,4,5,6,7,8,9
(307)2B,3,4,5,6,7,(308)1,2,3,4,5,6,(309)1,2,3,4,5,(310)1
(310)2,3,4,5,6,(311)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,(312)1,2,3,4,5,6,7,(313)1
(402)1,2,3,4,5,6,7,(403)1,2,3,4,(404)1,2,3,4,5,6,7
(313)2,3,4,5,6,(314)1,2,3,4,5,6,(315)1,2,3,4,5,(316)1
(316)2,3,4,5,6,7,8,9,(317)1,2,3,4,5,6,7,8,9,(319)1,2,3,4,5,6,7,8,(320)4,6
(318)1,2,3,4,5,6,(320)1,2,3,(405)1,2,3,4,5,6,7,8,(406)1,2,3,4
(320)5,(321)1,2,3,4,5,6,(322)1,2,3,4,5,6,7,8,9,(323)1,2,3,4,5,6,8
(323)7,(324)1,2,3,4,5,6,7,8,(325)1,2,3,4,(326)1,2,3
(407)1,2,3,4,5,6,7,(408)1,2,3,4,5,6,(409)1,2,3,4,5,6,7
(326)4,5,6,7(327)1,2,3,4,5,6,(328)1,2,3,4,5,6,(329)1,2,3,4,5,6,(330)1
(330)2,3,4,5,6,7,8,9,10,(331)1,2,3,4,5,6,7,(0FT)1,2,3,4,5,18
(0FT)6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18
P
Q=
TC
=
TSK
95,51
72,00
95,73
95,28
93,45
83,92
90,12
87,28
87,25
93,89
95,98
89,65
94,13
91,20
84,17
94,53
86,49
89,94
Efisiensi
0,9949
0,7500
0,9972
0,9926
0,9734
0,8742
0,9387
0,9092
0,9089
0,9780
0,9998
0,9338
0,9806
0,9500
0,8768
0,9846
0,9010
0,9368
D=
(n X TC)
t lini
i 1
X 100%
(n X TC)
(89 X 19,19) 1.618,16 X 100%
=
(89 X 19,19)
= 5,255 %
Perhitungan dari efisiensi waktu proses pada
perakitan engine dengan waktu siklus perakitan
maksimum dipaparkan sebagai berikut:
= 100 % - D
= 100 % - 5,255 %
= 94,745 %
Lintasan perakitan cukup seimbang dengan
efisiensi waktu proses lebih dari 90 %.
Output produksi yang akan dihasilkan
adalah:
Q=
P
TC
(27.600 + 24.000 + 20.400) X 20 hari
19,19
Pembebanan Operasi
(101)1,2,3,4,5
(101)6,7,8,(102)1,2A
(102)2B,3,4,5,6,7,8,10
(102)9,(103)1,2,5
(103)3,4,6,(104)1
(201)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11
(104)2,3,4,5,6,7
(201)12,13,14,(202)1,2,3,4
(202)5,6,7,8,9,10,11,(203)2
(104)8,9,10,(105)1,2,3,5
(203)1,3,4,5,6,7,8,9,10
(105)4,6,7,8,9
(301)1,2,3,4,5,6,7,8
(301)9,10,11,12,13,14,(302)1A
(302)1B,2A
(302)2B,3,4,5,(303)2,3
(401)1,2,3
(303)1,4,5
(410)1,2,3,4,5,8,9
(401)4,5,6,7
(410)6,7,8,9,(411)1,2A
(303)6,7,(304)1,2,3,4
(410)8,9,(411)1,2B,3
(411)1,4,5,6,7,(412)1,2
(304)5,6,7,8,9
(305)1,2,3,4
(412)3,4,5,6,7,8,9
(305)5,6,7,8,(306)1,2
(306)3,4, 5A
(306)5B,6,(307)1,2A
(307)2B,3,4,5
(307)6,7,(308)1,2,3
(308)4,5,6,(309)1
(309)2,4
(309)3,5,(310)1
(310)2,5
(310)3,4,6,(311)1,2,3,4,5
(402)1,2,3A
(402)3B,5
(311)6,7,8,9,10,(312)1
(402)4,6,7,(403)1A
(312)2,3,4
(312)5,6,(313)1,2
(312)7,(313)3,4,5
(313)6,(314)1,2,3,4
TSK
17,50
18,41
18,29
18,81
18,33
18,20
17,46
16,66
18,14
18,56
19,01
18,56
18,73
17,84
18,96
17,77
15,86
18,49
17,06
17,18
16,30
18,87
18,45
19,17
18,34
17,57
18,71
16,72
17,88
17,72
18,21
18,79
18,56
16,90
17,66
19,04
18,25
16,19
17,37
18,64
19,08
18,77
18,82
19,05
17,18
Efisiensi
0,9114
0,9589
0,9525
0,9795
0,9547
0,9477
0,9092
0,8676
0,9447
0,9666
0,9900
0,9666
0,9757
0,9292
0,9875
0,9257
0,8260
0,9629
0,8887
0,8948
0,8492
0,9828
0,9608
0,9984
0,9553
0,9152
0,9745
0,8706
0,9311
0,9231
0,9482
0,9787
0,9666
0,8804
0,9197
0,9917
0,9508
0,8434
0,9046
0,9708
0,9936
0,9776
0,9802
0,9924
0,8948
SK
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
Pembebanan Operasi
(403)1B,2,3,4
(404)1,2,3,4,5,6,7
(314)5,6,(315)1,2,3A
(315)3B,4,5,(316)1A
(316)1B,2,3,4,6,9
(316)5,7,8,(317)1,6,7
(317)2,3,4
(317)8,9,(318)1,2
(318)3,4,5,6,(319)5
(319)1,2
(319)3,4,6,7,8,(320)2
(405)1,2,3,4,5,6,7,8,(406)1
(320)1,3,4,6
(406)2,3,4
(320)5,(321)1,2,3
(321)4,5
(321)6,(322)1,2,3
(322)4,5,6,7,8,9,(323)1
(323)2,3,4,5,6
(323)7,8,(324)1,2
(324)3,4,5,7
(407)1,2,3
(324)6,8(325)2A
(325)1,2B,3,4
(407)4,5,6,7
(408)1,2,3,5,6
(326)1,2,3
(408)4,(409)1,2
(326)4,5,6.7,(327)1,3
(409)3,4,5,6,7
(327)2,4
(327)5,6,(328)1,2A
(328)2B,3,4,5,6,(329)1,2,3
(329)4,5,6
(330)2
(330)1,3,4,5,6,7
(330)8,9,10,(331)1,2
(331)3,4,5,6,7
(0FT)1,2,3,4,5,6A
(0FT)6B,7
(0FT)8,9,10A
(0FT)10B,11,12,13,14
(0FT)15,16,17A
(0FT)17B,18
TSK
17,29
17,33
17,03
19,12
19,16
18,01
18,79
18,59
17,86
18,27
18,46
18,63
18,89
18,89
18,49
19,09
18,79
18,20
17,91
18,05
18,46
17,24
16,98
19,18
18,25
16,58
18,82
18,52
18,69
16,50
18,70
18,59
18,96
18,37
19,19
18,69
18,66
19,13
17,02
18,67
17,75
17,34
14,22
17,44
Efisiensi
0,9004
0,9023
0,8870
0,9960
0,9980
0,9379
0,9787
0,9682
0,9303
0,9515
0,9613
0,9704
0,9840
0,9839
0,9629
0,9943
0,9787
0,9477
0,9326
0,9402
0,9613
0,8978
0,8844
0,9989
0,9508
0,8638
0,9802
0,9644
0,9734
0,8592
0,9742
0,9681
0,9875
0,9568
0,9995
0,9734
0,9719
0,9964
0,8867
0,9725
0,9245
0,9029
0,7408
0,9081
Atribut
Kondisi
Teknik Shojinka
Saat Ini Rata-Rata Minimum Maksimum
29,72
25,70
95,98
19,19
55
69
18
89
51
65
16
83
4
4
2
6
30,31%
8,76%
6,34%
5,23%
69,69% 91,24% 93,66%
94,75%
60.572
56.000
15.000
75.000
48.452
56.031
15.003
75.039
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Jati, Yusuf Waluyo, RI Akan Jadi Pasar
Sepeda Motor Terbesar Di Asean, Bisnis
Indonesia,
22
Agustus
2011,
http://www.bisnis.com
(diakses
27
Agustus 2011)
[2]. Sly, Dave and Prem Gopinath. A
Practical Approach to Solving MultiObjective Line Balancing Problem. 2005.
http:/www.proplanner.net/Details.
probalanced.pdf. (diakses 12 November
2008)
[3]. Lecturer Notes. Operation Analysis and
Design. 2005. http://www.ie.bilkent/
Lecturer12.ppt. (diakses 1 Mei 2009)
[4]. Chang, Yih-Long. Quantitative System
3.0. Prentice Hall : Singapore, 1992.
[5]. Leon, Jorge and
Louise McDaniels.
Assembly
Line
Balancing.
2004.
http://etidweb.tamu.edu/ftp/ENTC380/
15-Line%20Balancing.pdf. (diakses 30
Juni 2009)
[6]. Grover, Mikell P. Automation, Production
Systems,
and
Computer-Integrated
Manufacturing. Prentice Hall : USA,
2001.
[7]. Sugiyono, Andre. Chapter 7 : Assembly
Line
Balancing.
2006.
http://
andresugiyono.edublogs.org/files/2006/
12/chp007-line-balancing.ppt. (diakses 27
November 2008)
[8]. Elsayed, A. and Thomas O. Boucher.
Analysis and Control of Production.
Department of Industrial Engineering :
Rutgers University, 1994.
[9]. Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi,
Studi Gerak dan Waktu. Guna Widya :
Surabaya, 2003.
[10]. Monden, Yasuhiro. Sistem Produksi
Toyota. Penerbit PPM : Jakarta, 2000.
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Precedence Diagram Perakitan Engine
410
201
102
103
104
203
412
105
301
302
303
403
402
401
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
404
314
0F
T1
405
316
317
318
319
407
406
320
321
322
323
324
408
325
409
326
0F
T2
327
328
329
330
331
0F
T3
0F
T4
315
101
202
411
Lampiran 2 : Waktu rata-rata, waktu normal dan waktu standar masing-masing operasi kerja
W standar
3,29
3,40
4,56
4,34
1,89
1,95
7,25
2,11
28,78
3,28
9,80
3,01
1,07
12,17
2,57
2,09
1,96
5,27
1,61
30,67
2,50
7,48
7,89
5,07
3,56
1,23
27,72
5,88
0,96
2,58
1,03
5,39
1,48
6,01
4,56
0,62
0,57
29,09
2,13
3,89
4,92
4,53
1,86
3,65
W standar
4,23
3,70
2,45
31,37
1,61
3,96
0,68
2,41
22,81
1,92
3,69
0,81
2,43
22,81
0,68
5,98
2,18
0,99
21,36
1,29
0,74
1,64
9,82
5,00
1,05
11,69
4,86
0,90
0,87
0,64
26,81
1,82
4,82
3,08
4,76
2,19
1,63
29,96
1,80
2,57
1,16
23,83
5,23
3,65
W standar
1,10
3,57
1,02
2,11
0,97
1,09
2,56
2,73
1,07
0,96
2,09
1,38
29,52
15,48
12,87
4,15
5,49
1,48
39,47
9,41
1,32
2,99
7,57
1,51
2,88
1,41
27,08
3,60
1,51
2,57
7,30
7,06
1,50
4,12
4,24
1,42
33,33
4,10
3,82
5,39
4,27
2,38
3,50
4,76
W standar
1,48
29,70
3,08
1,51
8,73
6,29
5,72
1,42
26,75
5,97
9,96
7,65
4,41
3,65
1,38
1,41
34,43
9,54
3,89
2,57
4,95
3,46
2,05
26,46
8,10
8,34
4,68
8,57
1,41
31,09
11,57
7,51
2,93
1,34
12,85
1,39
37,60
6,64
1,79
1,32
1,09
1,76
1,25
7,96
W standar
1,10
5,21
1,39
29,51
2,85
1,73
11,89
7,30
2,27
2,15
2,24
30,42
1,32
17,85
3,31
4,86
8,64
1,34
37,32
1,16
9,70
2,40
2,58
2,29
1,35
19,49
5,36
2,66
16,11
1,16
1,34
26,62
11,78
3,83
4,27
2,92
6,46
1,10
2,69
1,15
1,15
35,35
1,55
8,31
7,12
W standar
3,37
2,12
2,67
3,49
2,50
1,18
32,30
10,43
5,71
5,82
2,98
5,75
1,31
31,99
9,83
8,44
5,95
1,35
2,00
2,53
0,96
1,12
32,18
4,30
6,55
6,67
6,91
5,20
1,02
30,64
4,39
6,56
2,34
5,14
14,57
1,07
34,07
1,86
14,20
1,66
1,13
1,05
7,26
1,99
4,52
W standar
1,03
34,69
1,22
5,72
2,54
2,06
3,66
3,92
7,70
1,05
27,87
2,34
6,97
1,37
10,85
5,14
4,50
1,10
1,09
33,36
4,85
18,41
6,29
1,02
30,57
12,37
3,94
3,27
5,87
3,91
5,65
1,09
36,09
1,13
11,50
1,05
7,20
3,38
0,97
25,24
8,25
9,57
2,66
1,87
1,79
W standar
1,03
25,17
2,12
17,31
1,90
12,50
4,85
1,02
22,39
5,21
19,21
2,15
1,03
8,23
18,53
2,06
3,73
2,21
1,05
44,89
4,75
6,93
3,11
1,45
2,85
11,88
0,99
31,95
2,09
0,96
12,81
1,51
12,31
2,40
0,96
33,04
4,79
4,23
21,52
7,86
3,02
0,93
2,12
44,47
W standar
13,56
1,96
4,43
5,50
25,46
3,88
1,39
5,90
1,48
2,60
1,00
1,07
17,33
5,45
3,51
2,79
10,21
2,28
0,93
0,99
1,76
17,70
0,93
18,73
0,97
1,80
22,44
3,59
3,98
9,67
9,82
5,50
0,94
1,99
35,49
1,44
9,35
1,92
7,39
0,96
2,13
23,19
W standar
1,54
7,45
3,89
2,92
5,81
1,03
2,85
25,49
3,65
2,25
3,46
3,60
2,24
4,49
4,62
0,91
0,96
26,17
2,03
13,17
4,66
4,53
2,92
1,00
2,09
30,41
4,46
2,19
7,38
0,91
1,09
7,30
0,94
0,91
2,15
27,35