Anda di halaman 1dari 15

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/305295544

Penerapan Shojinka dalam Fleksibilitas Produksi pada Lintasan Perakitan

Conference Paper · October 2011

CITATIONS READS

3 1,860

3 authors, including:

Arif Rahman
Brawijaya University
30 PUBLICATIONS   26 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Shojinka View project

Stochastic Modeling on Maintenance View project

All content following this page was uploaded by Arif Rahman on 14 July 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri &
Kongres BKSTI VI 2011
Hal I - 159

PENERAPAN SHOJINKA DALAM FLEKSIBILITAS PRODUKSI


PADA LINTASAN PERAKITAN

Bambang Indrayadi1, Arif Rahman2, Gery Hardhiarto3


Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya Malang (UB)
Jl. Mayjen Haryono 167 Malang 65145 Indonesia
Phone/Fax : +62-341-551430
E-mail : posku@ub.ac.id2

Abstrak

Perubahan jumlah permintaan yang berfluktuasi tidak menentu merupakan permasalahan yang
kerapkali dihadapi oleh perusahaan, termasuk PT X. Fluktuasi permintaan menyulut problema
peramalan permintaan dalam penentuan jumlah produksi di masa mendatang, Kekeliruan penentuan
jumlah produksi dapat menyebabkan terjadinya penumpukan pada persediaan produk, namun juga
dapat mengakibatkan kehilangan kesempatan dalam memenuhi sebagian permintaan konsumen.
Penentuan jumlah produksi secara fleksibel melalui strategi mengikuti permintaan (chase demand
strategy) dapat ditempuh dengan mengatur jumlah tenaga kerja. Pengaturan jumlah tenaga kerja
dengan teknik shojinka akan mewujudkan fleksibilitas produksi dengan beban kerja yang lebih stabil,
mengurangi fenomena undertime dan overtime. Shojinka merupakan suatu teknik untuk mencapai
fleksibilitas dalam pengaturan jumlah tenaga kerja dengan menyesuaikan diri terhadap perubahan
permintaan, dengan tetap menyeimbangkan lintasan produksi berdasarkan perhitungan metode
heuristik. Kondisi awal perusahaan yang mempergunakan strategi produksi konstan (level production
strategy) menetapkan waktu siklus sebesar 29,72 detik dan 55 pekerja, mempunyai efisiensi sebesar
69,69% dan output produksi sejumlah 48.452 unit. Analisis teknik shojinka diterapkan dengan
perhitungan pada saat permintaan rata-rata, permintaan minimum dan permintaan maksimum. Pada
permintaan rata-rata dengan waktu siklus sebesar 25,70 detik dan 69 pekerja, didapatkan efisiensi
sebesar 91,24% dan output produksi sejumlah 56.031 unit. Pada permintaan minimum dengan waktu
siklus sebesar 95,98 detik dan 18 pekerja, didapatkan efisiensi sebesar 93,66% dan output sejumlah
15.003 unit. Pada permintaan maksimum dengan waktu siklus sebesar 19,19 detik dan 89 pekerja,
didapatkan efisiensi sebesar 94,75% dan output produksi sejumlah 75.039 unit.

Kata kunci : Shojinka, fluktuasi permintaan, fleksibilitas produksi, keseimbangan lintasan

1. PENDAHULUAN. murah yaitu sepeda motor. Meskipun pada tahun


PT. X merupakan industri manufaktur yang 2011 diprediksikan jumlah sepeda motor di
bergerak di bidang perakitan sepeda motor. Indonesia telah mencapai 59,22 juta unit, namun
Perusahaan memasarkan dan melayani pasar sepeda motor masih belum jenuh menurut
kebutuhan sepeda motor di seluruh wilayah ketua umum Asosiasi Industri Sepeda Motor
Indonesia. Seksi Assy Engine merupakan salah Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata (Jati,
satu seksi yang dibawahi oleh departemen 2011 [1]). Dengan masuknya sepeda motor
produksi PT. X. Seksi Assy Engine bertugas China, maka persaingan produsen sepeda
untuk merakit (assembly) engine sepeda motor. motorpun meningkat dan saling berlomba
Adapun tahapan proses produksi dari engine berebut pasar dengan penawaran yang menarik
sepeda motor tipe 125cc melalui 52 stasiun kerja terutama dari segi harga dan cara pembelian.
dan 400 operasi kerja. Tumbuh suburnya lembaga keuangan non-bank
Pasar konsumen sepeda motor sangat yang membantu pembelian secara kredit telah
potensial, apalagi pasca krisis ekonomi yang memunculkan persepsi bahwa sepeda motor
menyebabkan tarif moda transportasi publik menjadi moda transportasi yang murah dan
meningkat dan memicu masyarakat untuk dapat dimiliki secara pribadi.
memilih moda transportasi alternatif yang lebih
Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri &
Kongres BKSTI VI 2011
Hal I - 160
Tabel 1.1 Data Rencana dan Produksi Engine PT. X
Bulan Rencana Produksi Keterangan
Februari 2008 47.476 53.096 Terpenuhi (lebih 5.620)
Maret 2008 55.716 55.759 Terpenuhi (lebih 43)
April 2008 63.105 66.150 Terpenuhi (lebih 3.045)
Mei 2008 62.000 61.968 Kekurangan 32
Juni 2008 60.990 60.432 Kekurangan 558
Juli 2008 61.498 62.539 Terpenuhi (lebih 1.041)
Agustus 2008 72.440 74.596 Terpenuhi (lebih 2.156)
September 2008 69.545 67.217 Kekurangan 2.328
Oktober 2008 55.280 55.166 Kekurangan 114
November 2008 69.960 70.698 Terpenuhi (lebih 738)
Desember 2008 69.960 16.337 Kekurangan 53.623
Januari 2009 62.760 41.611 Kekurangan 21.149
Februari 2009 36.718 36.787 Terpenuhi (lebih 69)
Total 787.448 722.356 Kekurangan 65.092

Permintaan pasar yang terus meningkat dalam Berdasarkan beberapa masalah yang
persaingan yang semakin terbuka, membuat teridentifikasi, maka dirumuskan pokok
jumlah permintaan yang terlayani oleh masing- permasalahannya adalah “Bagaimanakah
masing perusahaan berfluktuatif tidak menentu. menyeimbangkan lintasan perakitan untuk
Permasalahan fluktuasi permintaan pasar juga mencapai fleksibilitas produksi menghadapi
dihadapi oleh PT. X. Fluktuasi dari permintaan permintaan yang berfluktuasi?”. Dengan
ini memaksa perusahaan untuk cermat dalam menerapkan shojinka untuk memecahkan
menentukan jumlah produksinya. Penentuan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan
jumlah produksi yang terlalu besar dibandingkan untuk mengatur jumlah tenaga kerja dengan
pasar yang terlayani akan menyebabkan tetap mengendalikan keseimbangan lini lintasan
terjadinya penumpukan di persediaan produk. perakitan pada saat jumlah permintaan rata-rata,
Namun pada saat perusahaan kurang tepat minimum, dan maksimum.
membaca situasi pasar dan menentukan jumlah
produksi yang rendah akan menyebabkan tidak 2. Dasar Teori
terpenuhinya permintaan sebagian konsumen 2.1 Keseimbangan Lintasan
ketika pasar sedang meningkat. Keseimbangan lintasan adalah
Dalam mengatur perencanaan produksi, PT. permasalahan pemberian task kepada stasiun
X menganut strategi level production, yaitu kerja sehingga pembagian task merata
penentuan jumlah produksi konstan perharinya. (seimbang) dengan mempertimbangkan
Perusahaan harus memiliki produktivitas yang beberapa batasan (Sly, 2007 [2]). Tujuan
tinggi dalam menanggapi permintaan konsumen menyeimbangkan lintasan adalah untuk
yang semakin responsif. Data rencana dan meminimalkan waktu menganggur (idle time)
produksi dari seksi Assy Engine PT. X dapat pada lintasan yang disebabkan oleh
dilihat pada tabel 1.1 ketidakseimbangan waktu produksi diantara
Melalui pengamatan awal di obyek stasiun kerja (Lecturer Notes, 2005 [3]).
penelitian teridentifikasi permasalahan berikut : Ada beberapa dasar metode yang digunakan
Jumlah permintaan yang fluktuatif; Jumlah untuk menyelesaikan masalah keseimbangan
persediaan cadangan (safety stock) cukup tinggi lintasan, yaitu: metode heuristik, metode
yang menyebabkan pemborosan; Perlunya analitis, metode probabilistik, metode empiris
perencanaan produksi dengan pengendalian pada dan metode simulasi. Terdapat beberapa macam
lintasan perakitan engine yang memiliki 400 metode heuristik yang dikenal, seperti (Chang,
operasi kerja dengan waktu kerja yang 1992 [4]) : ranked positional weighted, fewest
bervariasi; dan Strategi demand chasing yang followers,comosal, dan lain sebagainya.
membutuhkan keseimbangan lini yang fleksibel
pada lintasan perakitan engine.
Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri &
Kongres BKSTI VI 2011
Hal I - 161
N

t i
nmin  i 1
(3)
TC
Dimana :
nmin = perkiraan jumlah stasiun kerja minimum
ti = waktu operasi elemen kerja ke-i (menit)
N = Jumlah operasi
TC = Waktu siklus (menit)
Gambar 2.1 Metode Ranked Positional Weight
Balanced delay merupakan ukuran
Sumber : Leon (2004 [5])
ketidakseimbangan dalam suatu lintasan
produksi yang merupakan jumlah waktu
Ranked Positional Weight adalah salah satu
menganggur pada lintasan yang dinyatakan
metode yang diusulkan oleh Helgeson dan
sebagai prosentase pemakaian waktu pada
Birnie sebagai pendekatan untuk memecahkan
lintasan. Secara matematis rumus balanced
permasalahan pada keseimbangan lintasan
delay adalah sebagai berikut (Leon, 2004 [5]):
(Groover, 2001 [6]).
 N

Precedence diagram merupakan gambar  n  TC   t i 
secara grafis yang memperlihatkan urutan suatu D i 1   100% (4)
proses pengerjaan dari keseluruhan operasi  n  TC 
 
pengerjaan, dengan tujuan agar memudahkan  
dalam pengawasan, evaluasi serta perencanaan Dimana :
aktivitas-aktivitas yang terkait di dalamnya. D = balanced delay (%)
Waktu siklus merupakan waktu yang n = jumlah stasiun kerja
dibutuhkan oleh lintasan produksi untuk TC = waktu siklus (menit)
menghasilkan suatu unit produk. Berikut ini ti = waktu operasi elemen kerja ke-i (menit)
merupakan persamaan dari waktu siklus yang
jumlah stasiun kerjanya tidak diketahui Efisiensi waktu proses memperlihatkan
(Sugiyono, 2006 [7]): seberapa efisienkah lintasan pada suatu lini
P produksi/perakitan. Besarnya setiap alokasi
TC  (1) waktu pada stasiun kerja dinyatakan dalam
Q bentuk prosentase. Secara matematis rumus
Dimana : efisiensi ini adalah sebagai berikut (Sugiyono,
TC = waktu siklus (menit) 2006 [7]):
P = periode waktu produksi (menit)
η = 100 % - D (5)
Q = output target selama periode waktu produksi
Dimana :
η = Efisiensi waktu proses (%)
Sedangkan berikut ini merupakan D = Balanced delay (%)
persamaan dari waktu siklus (cycle time) yang
jumlah stasiun kerjanya diketahui: Output produksi digunakan untuk mengetahui
N

t
berapakah jumlah keluaran yang dihasilkan oleh
i pekerja di lini produksi/perakitan. Output
TC  i 1
(2) produksi dipengaruhi oleh waktu siklus yang
n dikehendaki selama periode waktu produksi.
Dimana :
TC = waktu siklus (menit)
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut
ti = waktu operasi elemen kerja ke-i (menit) (Wignjosoebroto, 2003 [9]):
N = jumlah operasi P
n = jumlah stasiun kerja
Q
TC (6)
Perkiraan jumlah stasiun kerja (n) harus Dimana :
Q = output produksi (unit)
bilangan bulat dan tergantung pada waktu siklus
P = periode waktu produksi (menit)
yang diinginkan (TC), sehingga rumusnya TC = waktu siklus terbesar (menit)
menjadi (Elsayed, 1994 [8]):
Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri &
Kongres BKSTI VI 2011
Hal I - 162
2.2 Teknik Shojinka dipergunakan untuk menghitung waktu standar.
Gambar 2.2 menunjukkan faktor utama Data-data waktu standar dari masing-masing
shojinka sebagai salah satu teknik yang operasi dapat dilihat pada Lampiran 2.
dikembangkan oleh Toyota di dalam sistem
produksinya (Toyota Production System). 3.1 Analisis Sistem Awal
Shojinka adalah suatu teknik untuk mencapai Berdasarkan persamaan 2, maka berikut ini
fleksibilitas dalam pengaturan jumlah pekerja di merupakan persamaan dalam menentukan waktu
tempat kerja dengan menyesuaikan diri terhadap siklus untuk proses perakitan engine, dimana
perubahan permintaan (Monden, 2000 [10]). pada kondisi aktual terdapat dua sistem yang
Dengan kata lain, shojinka berarti mengubah digunakan, yaitu sistem seri untuk lini perakitan
(mengurangi atau menambah) jumlah pekerja dan sistem paralel pada proses firing inspection:
pada suatu lintasan produksi apabila permintaan N N
produksi berubah (berkurang atau bertambah).  tilini   ti firing
Tc  i 1 i 1
(7)
SHOJINKA n
Mencapai fleksibilitas jumlah
pekerja pada lini produksi dengan Dimana :
menyesuaikan diri terhadap
N

 t lini = 3,78+3,40+...+0,99 = 1.618,16 detik


perubahan permintaan
i
i 1
N
Pelebaran atau
penyempitan
cakupan pekerjaan
SHONINKA
Penurunan jumlah
pekerja di lini
t
i 1
i firing = 9,90+3,14+...+2,37 = 102,44 detik
untuk tiap pekerja produksi

Berdasarkan data tersebut, maka berikut ini


Tata ruang
gabungan lini
Pekerja
Perubahan
lembar rutin
merupakan perhitungan dalam menentukan
fungsi ganda
berbentuk-U operasi baku waktu siklus pada perakitan engine:
N N

Rotasi kerja Perbaikan TC =  t lini –  t


i 1
i
i 1
i firing
proses

n
1.618,16 – 102,44
=
51
Perbaikan
Perbaikan
operasi manual
mesin = 29,72 detik
(JIDOKA)

Penentuan jumlah stasiun kerja pada firing


Gambar 2.2 Faktor Utama Shojinka inspection diperlukan karena sistem yang
Sumber : Monden (2000 [10]) digunakan pada firing inspection merupakan
sistem paralel, yang tentunya berbeda dengan
3. Pengumpulan dan Pengolahan Data stasiun kerja yang lainnya yang bertipe sistem
Lampiran 1 menunjukkan precendence seri. Berikut ini merupakan perhitungan jumlah
diagram dari lini perakitan dan operasi firing stasiun kerja pada firing inspection:
inspection di Seksi Assy Engine. Pada setiap N
operasi kerja di Seksi Assy Engine dilakukan
nfiring = t
i 1
i firing
pengukuran kerja langsung dengan metode jam
henti sebanyak 10 replikasi. Selanjutnya Tc
dihitung waktu rata-rata hasil pengamatan di 102,44
=
setiap operasi kerja. Berdasarkan observasi 29,72
kondisi di area kerja maka diestimasikan nilai = 3,447 ≈ 4
performance rating sebesar 114% dengan
metode Westinghouse, untuk selanjutnya Berdasarkan perhitungan di atas dan
dipergunakan untuk menghitung waktu normal. dikondisikan dengan keadaan aktual yang ada di
Kondisi kerja dan lingkungan kerja yang lapangan ternyata jumlah stasiun kerja pada
mempengaruhi kerja menjadi dasar penentuan firing inspection telah mencukupi untuk waktu
kelonggaran sebesar 21,5%, untuk selanjutnya siklus 29,72 detik.
Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri &
Kongres BKSTI VI 2011
Hal I - 163
Balanced delay lintasan perakitan engine Dengan efisiensi waktu proses yang tercapai
seri (tanpa firing inspection) di mana waktu pada kondisi ini dapat dikatakan bahwa efisiensi
siklus berdasarkan waktu stasiun terbesar yaitu lintasan perakitan belum tertalu tinggi (relatif
di stasiun 330 sebesar 44,89 detik adalah: sedang) dan analisis keseimbangan lintasan
N perakitan belum seimbang. Terbukti dengan
Dlini =
(nlini X TC) –  t lini
i 1
i
X 100% masih banyaknya engine yang tidak melalui
proses firing inspection pada kondisi aktual di
(nlini X TC) lapangan.
(51 X 44,89) – 1.618,16 X 100% Perhitungan output produksi berguna untuk
=
(51 X 44,89) mengetahui jumlah keluaran dari produk yang
= 29,32 % ditentukan berdasarkan besarnya waktu siklus.
Perhitungan dari efisiensi waktu proses pada Selain itu, perhitungan ini juga digunakan untuk
lintasan perakitan engine seri (tanpa firing memperhitungkan apakah output yang
inspection), yaitu sebagai berikut: dihasilkan telah memenuhi target atau belum.
ηlini = 100 % - Dlini Berikut ini merupakan persamaan dari jumlah
= 100 % - 29,32 % produksi yang dihasilkan dengan menggunakan
= 70,68 % waktu siklus sebesar 29,72 detik:
Berikut ini merupakan perhitungan dari P
Q=
balanced delay lintasan perakitan engine paralel TC
(pada firing inspection): (NWTshift1 + NWTshift2 + NWTshift3) X 20 hari
N =
t
TC
(nfiring X TC) – firing
Dfiring = i
X 100% (27.600 + 24.000 + 20.400) X 20 hari
i 1 =
TC
(nfiring X TC)
= 48.452,22 ≈ 48.452 unit/bulan
(4 X 44,89) – 102,44 X 100%
= Dimana :
(4 X 44,89) Net Working Time (NWT) Shift 1 = 27.600 detik
= 42,95 % Net Working Time (NWT) Shift 2 = 24.000 detik
Perhitungan dari efisiensi waktu proses pada Net Working Time (NWT) Shift 3 = 20.400 detik
lintasan perakitan engine paralel (dengan firing
inspection), yaitu sebagai berikut: Estimasi produksi yang diinginkan
ηfiring = 100 % - Dfiring didapatkan berdasarkan data rencana historis
= 100 % - 42,95 % produksi, yaitu berkisar diantara 36.718 unit
= 57,05 % hingga 72.440 unit. Akan tetapi, untuk
penetapan target data rencana historis produksi
Berikut ini merupakan perhitungan balanced ini dihitung dengan menetapkan nilai rata-rata
delay lintasan perakitan engine secara dari rencana produksi historis (Tabel 1.1),
keseluruhan, yaitu sebagai berikut: seperti diperhitungkan sebagai berikut:
(nlini X Dlini) + (nfiring X Dfiring) 47.476 + 55.716 + ... + 36.718
Doverall = Q=
(nlini + nfiring) 13
(51 X 29,32) + (4 X 41,95) = 60.572,92 ≈ 60.572 unit/bulan
=
(51 + 4)
= 30,31 % Dapat dilihat bahwa jumlah output yang
Perhitungan dari efisiensi waktu proses secara tercapai untuk kondisi saat ini disetiap bulannya
keseluruhan pada kondisi sistem saat ini, yaitu belum mencapai target dari rencana produksi
sebagai berikut: rata-rata yang diestimasikan, yaitu sebesar
(nlini X ηlini) + (nfiring X ηfiring) 60.572 unit.
ηoverall =
(nlini + nfiring)
(51 X 70,68) + (4 X 57,05) 3.2 Analisis Teknik Shojinka
=
(51 + 4) Dalam pengaturan jumlah produk yang
= 69,69 % dihasilkan (berdasarkan data historis), maka
dapat diestimasikan laju jumlah produksi yang
Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri &
Kongres BKSTI VI 2011
Hal I - 164
dihasilkan, sebagai dasar dalam penggunaan N N N

teknik shojinka, yaitu berdasarkan data jumlah  t lini   t


i 1
i
i 1
i firing t
i 1
i firing
produksi minimum, produksi rata-rata dan
nmin = TC + TC
produksi maksimum seperti dapat dilihat pada
Tabel 3.1. 1.618,16 – 102,44 102,44
= +
Tabel 3.1 Estimasi Jumlah Produk Yang TC TC
Dihasilkan
Produksi Aktual (Historis) Estimasi
3.2.1 Tingkat Produksi Rata-rata
Pada tingkat produksi rata-rata dengan
Rata-Rata 55.566 unit 56.000 unit waktu siklus produksi sebesar 25,71 detik maka
Minimum 16.337 unit 15.000 unit di lini perakitan minimal terbagi 59 (pembulatan
Maksimum 74.596 unit 75.000 unit dari 58,95) stasiun kerja dan di operasi firing
inspection minimal terdapat 4 (pembulatan dari
Analisis shojinka ini dilakukan dengan 3,984) stasiun kerja. Hasil perhitungan analisis
menggunakan metode line balancing. Metode keseimbangan perakitan rata-rata pada seksi
line balancing yang dipakai menggunakan Assy Engine PT. X disajikan pada tabel 3.2.
metode heuristik dengan menerapkan metode Berdasarkan hasil perhitungan analisis
Ranked Positional Weight (RPW). Teknik keseimbangan lintasan perakitan rata-rata seperti
shojinka ini dianalisis berdasarkan tiga jenis yang disajikan dalam tabel 3.2 dapat dilihat
estimasi produksi, seperti yang telah disebutkan bahwa penetapan waktu siklus yang harus
di atas, yaitu pada saat produksi rata-rata, digunakan dalam lini perakitan (pada conveyor)
produksi minimum dan produksi maksimum. adalah waktu operasi terbesar dari setiap stasiun
Setelah ditentukan jumlah estimasi hasil kerja yang terbentuk, yaitu sebesar 25,70 detik.
produk yang akan dihasilkan, maka langkah Selain itu, dapat diperhatikan pada tabel 3.2
selanjutnya yaitu menentukan waktu siklus bahwa jumlah stasiun kerja pada saat produksi
perakitan. Berikut ini merupakan persamaan dari rata-rata ini adalah sebanyak 69 stasiun kerja
waktu siklus dengan waktu hari kerja selama 1 dengan 65 stasiun kerja pada lini perakitan dan 4
bulan (20 hari kerja), yaitu: stasiun kerja pada firing inspection.
Untuk mengetahui besarnya efisiensi waktu
P
TC = proses dari lintasan perakitan engine tersebut,
Q maka yang perlu dihitung terlebih dahulu adalah
(NWTshift1 + NWTshift2 + NWTshift3) X 20 hari balanced delay. Berikut ini merupakan
=
Q perhitungan balanced delay tersebut:
(27.600 + 24.000 + 20.400) X 20 hari N
=
Q D=
(n X TC) –  t lini
i 1
i
X 100%

Berdasarkan nilai Q dari estimasi di Tabel (n X TC)


3.1 maka dapat ditentukan waktu siklus produksi (69 X 25,70) – 1.618,16 X 100%
=
untuk masing-masing tingkat produksi. Pada (69 X 44,89)
tingkat produksi rata-rata, waktu siklus terhitung = 8,76 %
sebesar 25,71 detik. Pada tingkat produksi Perhitungan dari efisiensi waktu proses pada
minimum, waktu siklus terhitung sebesar 96 perakitan engine dengan waktu siklus perakitan
detik. Dan pada tingkat produksi maksimum, rata-rata dipaparkan sebagai berikut:
waktu siklus terhitung sebesar 19,2 detik. η = 100 % - D
Setelah mendapatkan waktu siklus = 100 % - 8,76 %
perakitan, maka langkah selanjutnya yaitu = 91,24 %
menghitung perkiraan jumlah stasiun kerja Dengan efisiensi waktu proses yang cukup
secara teoritis. Persamaan dari perkiraan jumlah tinggi, bahkan lebih dari 90%, maka dapat
stasiun kerja dinotasikan sebagai berikut: dikatakan bahwa beban kerja masing-masing
N stasiun kerjaa dalam lintasan perakitan tersebut

nmin =
t
i 1
i cukup seimbang.

TC
Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri &
Kongres BKSTI VI 2011
Hal I - 165
Tabel 3.2 Analisis Keseimbangan Lintasan Produksi Rata-Rata
SK Pembebanan Operasi TSK Efisiensi SK Pembebanan Operasi TSK Efisiensi
1 (101)1,2,3,4,5,7 24,75 0,9625 36 (403)1,2,3,4 25,46 0,9902
2 (101)6,8,(102)1,2,3,4,5,6 23,79 0,9252 37 (404)1,2,3,4,5,6,7 17,33 0,6739
3 (102)7,8,9,10,(103)1,2,5,6 25,70 0,9998 38 (315)1,3,4,5 23,96 0,9320
4 (103)3,4,(104)1,2,3,4,6 24,89 0,9682 39 (316)1,2,3,4,7 25,49 0,9913
5 (201)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14 25,40 0,9879 40 (316)5,6,8,9,(317)1,2,3A 23,28 0,9055
6 (202)1,2,3,4,5,6,7,8,9 25,30 0,9840 41 (317)3B,4,5,6,7,8,9,(318)5 24,63 0,9580
7 (104)5,7,8,9,10,(105)1,2 23,18 0,9015 42 (318)1,2,3,4,6 25,48 0,9911
8 (105)3,4,5,6,7,8,9 25,34 0,9857 43 (319)1,2,3,4 25,57 0,9947
9 (202)10,11,(203)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 25,34 0,9856 44 (405)1,2,3,4,5,6,7,8,(406)1 18,63 0,7247
10 (301)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 25,09 0,9761 45 (319)5,6,7,8,(320)1,2,3 24,12 0,9382
11 (301)12,13,14,(302)1,3 24,06 0,9360 46 (406)2,3,4 21,51 0,8365
12 (302)2,4,5,(303)2,3 24,15 0,9393 47 (320)4,5,6,(321)1,2 24,08 0,9365
13 (401)1,2,3,7 16,82 0,6541 48 (321)3,4,5,6,(322)1 24,98 0,9715
14 (303)1,4,5,6,7,(304)2 24,28 0,9444 49 (322)2,3,4,5,6 25,30 0,9840
15 (410)1,2,3,4,5,6,8,9 21,55 0,8382 50 (322)7,8,9,(323)1,2,3,4,5,6 25,63 0,9970
16 (401)4,5,6,7 17,18 0,6682 51 (323)7,8,(324)1,2,6,7 23,66 0,9201
17 (410)7,(411)1,2,6,7 22,92 0,8913 52 (324)3,4,5,8,(325)1 23,29 0,9060
18 (304)1,3,4,5,6,7 25,27 0,9829 53 (407)1,2,3,5,6,7 25,68 0,9987
19 (411)3,4,5,6,7,(412)1,2 21,86 0,8501 54 (325)2,3,4 25,70 0,9996
20 (304)8,9,(305)1,2,3,4,5 25,62 0,9964 55 (407)4,6,7,(408)1,2 23,54 0,9156
21 (412)1,3,4,5,6,7,8,9 25,15 0,9783 56 (408)3,4,5,6,(409)1,2 21,39 0,8320
22 (305)6,7,8,(306)1,2,3 23,06 0,8970 57 (326)1,2,3,4 25,44 0,9896
23 (306)4,5,6,(307)1,2A 24,38 0,9484 58 (409)1,3,4,5,6,7 18,04 0,7015
24 (307)2B,3,4,5,6,7 23,48 0,9134 59 (326)5,6,7,(327)1,2,3 24,32 0,9461
25 (308)1,2,3,4,5 24,41 0,9495 60 (327)4,5,6,(328)1,2A 25,63 0,9969
26 (308)6,(309)1,2,3 23,16 0,9009 61 (328)2B,3,4,5,6,(329)1,2,3,(330)5,9 25,40 0,9880
27 (309)4,5,(310)1,4 22,89 0,8902 62 (329)4,5,6,(330)1 23,58 0,9173
28 (310)2,3,5,6 24,69 0,9602 63 (330)2,3,4,6,7,10 25,50 0,9919
29 (402)1,2,3B,6 24,30 0,9450 64 (330)8,(331)1,2,3,4,7 20,96 0,8151
30 (402)3A,4,5,6,7 21,10 0,8207 65 (331)5,6,7 15,71 0,6112
31 (311)1,2,3,4,5,6,7,8,10 24,30 0,9450 66 (0FT)1,2,3,4,5,6A 25,69 0,9994
32 (311)9,10,(312)1,2,3 23,08 0,8975 67 (0FT)6B,7,8,9,10A 25,58 0,9949
33 (312)4,5,6,7,(313)1,2A 24,20 0,9413 68 (0FT)10B,11,12,13,14,15,16 25,70 0,9995
34 (313)2B,3,4,5 25,68 0,9988 69 (0FT)17,18 24,91 0,9687
35 (313)6,(314)1,2,3,4,5,6,(315)2 23,48 0,9134

Untuk mengevaluasi apakah produksi keseimbangan perakitan minimum pada seksi


dengan waktu siklus tersebut dapat mencapai Assy Engine PT. X disajikan pada tabel 3.3.
target yang direncanakan setiap bulannya, maka Berdasarkan hasil perhitungan analisis
dihitung output produksi sebagai berikut: keseimbangan lintasan perakitan minimum
P seperti yang disajikan dalam tabel 3.3 dapat
Q= dilihat bahwa penetapan waktu siklus yang harus
TC
digunakan dalam lini perakitan (pada conveyor)
(27.600 + 24.000 + 20.400) X 20 hari adalah waktu operasi terbesar dari setiap stasiun
=
25,70 kerja yang terbentuk, yaitu sebesar 95,98 detik.
= 56.031,12 ≈ 56.031 unit/bulan Selain itu, dapat diperhatikan pada tabel 3.3
bahwa jumlah stasiun kerja pada saat produksi
Dapat dilihat bahwa jumlah output yang minimum ini adalah sebanyak 18 stasiun kerja
dihasilkan di setiap bulannya telah mencapai dengan 16 stasiun kerja pada lini perakitan dan 2
target dari produksi rata-rata yang diestimasikan, stasiun kerja pada firing inspection.
yaitu sebesar 56.000 unit. Perhitungan balanced delay adalah sebagai
berikut:
3.2.2 Tingkat Produksi Minimum N
Pada tingkat produksi minimum dengan
D=
(n X TC) –  t lini
i 1
i
X 100%
waktu siklus produksi sebesar 96 detik maka di
lini perakitan minimal terbagi 16 (pembulatan (n X TC)
dari 15,78) stasiun kerja dan di operasi firing (18 X 95,98) – 1.618,16 X 100%
=
inspection minimal terdapat 2 (pembulatan dari (18 X 95,98)
1,067) stasiun kerja. Hasil perhitungan analisis = 6,33 %
Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri &
Kongres BKSTI VI 2011
Hal I - 166

Tabel 3.3 Analisis Keseimbangan Lintasan Produksi Minimum


SK Pembebanan Operasi TSK Efisiensi
1 (101)1,2,3,4,5,7,6,8,(102)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,(103)1,2,3,4,5,6,(104)1,2,6 95,51 0,9949
2 (201)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,(202)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,(203)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 72,00 0,7500
3 (104)3,4,5,7,8,9,10,(105)1,2,3,4,5,6,7,8,9,(301)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,(302)1A 95,73 0,9972
4 (302)1B,2,3,4,5,(305)1,2,3,4,5,6,7,8,(306)1,2,3,4,5,6,(307)1,2A 95,28 0,9926
5 (303)1,2,3,4,5,6,7,(304)1,2,3,4,5,6,7,8,9,(401)1,2,3,4,5,6,7 93,45 0,9734
6 (410)1,2,3,4,5,6,7,8,9,(411)1,2,3,4,5,6,7,(412)1,2,3,4,5,6,7,8,9 83,92 0,8742
7 (307)2B,3,4,5,6,7,(308)1,2,3,4,5,6,(309)1,2,3,4,5,(310)1 90,12 0,9387
8 (310)2,3,4,5,6,(311)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,(312)1,2,3,4,5,6,7,(313)1 87,28 0,9092
9 (402)1,2,3,4,5,6,7,(403)1,2,3,4,(404)1,2,3,4,5,6,7 87,25 0,9089
10 (313)2,3,4,5,6,(314)1,2,3,4,5,6,(315)1,2,3,4,5,(316)1 93,89 0,9780
11 (316)2,3,4,5,6,7,8,9,(317)1,2,3,4,5,6,7,8,9,(319)1,2,3,4,5,6,7,8,(320)4,6 95,98 0,9998
12 (318)1,2,3,4,5,6,(320)1,2,3,(405)1,2,3,4,5,6,7,8,(406)1,2,3,4 89,65 0,9338
13 (320)5,(321)1,2,3,4,5,6,(322)1,2,3,4,5,6,7,8,9,(323)1,2,3,4,5,6,8 94,13 0,9806
14 (323)7,(324)1,2,3,4,5,6,7,8,(325)1,2,3,4,(326)1,2,3 91,20 0,9500
15 (407)1,2,3,4,5,6,7,(408)1,2,3,4,5,6,(409)1,2,3,4,5,6,7 84,17 0,8768
16 (326)4,5,6,7(327)1,2,3,4,5,6,(328)1,2,3,4,5,6,(329)1,2,3,4,5,6,(330)1 94,53 0,9846
17 (330)2,3,4,5,6,7,8,9,10,(331)1,2,3,4,5,6,7,(0FT)1,2,3,4,5,18 86,49 0,9010
18 (0FT)6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18 89,94 0,9368

Perhitungan dari efisiensi waktu proses pada adalah waktu operasi terbesar dari setiap stasiun
perakitan engine dengan waktu siklus perakitan kerja yang terbentuk, yaitu sebesar 19,19 detik.
minimum dipaparkan sebagai berikut : Selain itu, dapat diperhatikan pada tabel 3.4
η = 100 % - D bahwa jumlah stasiun kerja pada saat produksi
= 100 % - 6,33 % maksimum ini adalah sebanyak 89 stasiun kerja
= 93,67 % dengan 83 stasiun kerja pada lini perakitan dan 6
Efisiensi waktu proses yang lebih dari 90%, stasiun kerja pada firing inspection.
menunjukkan bahwa efisiensi lintasan cukup Balanced delay dari lintasan perakitan
tinggi dan lintasan perakitan cukup seimbang. adalah :
Perhitungan perkiraan output produksi yang N

akan dihasilkan adalah: D=


(n X TC) –  t lini
i 1
i
X 100%
P
Q= (n X TC)
TC (89 X 19,19) – 1.618,16 X 100%
=
(27.600 + 24.000 + 20.400) X 20 hari (89 X 19,19)
=
95,98 = 5,255 %
= 15.003,13 ≈ 15.003 unit/bulan Perhitungan dari efisiensi waktu proses pada
perakitan engine dengan waktu siklus perakitan
Dapat dilihat bahwa jumlah output yang maksimum dipaparkan sebagai berikut:
tercapai disetiap bulannya telah mencapai target η = 100 % - D
sebesar 15.000 unit. = 100 % - 5,255 %
= 94,745 %
3.2.3 Tingkat Produksi Maksimum Lintasan perakitan cukup seimbang dengan
Pada tingkat produksi maksimum dengan efisiensi waktu proses lebih dari 90 %.
waktu siklus produksi sebesar 19,2 detik maka Output produksi yang akan dihasilkan
di lini perakitan minimal terbagi 79 (pembulatan adalah:
dari 78,94) stasiun kerja dan di operasi firing P
inspection minimal terdapat 6 (pembulatan dari Q=
TC
5,335) stasiun kerja. Hasil perhitungan analisis
keseimbangan perakitan maksimum pada seksi (27.600 + 24.000 + 20.400) X 20 hari
=
Assy Engine PT. X disajikan pada tabel 3.4 19,19
Berdasarkan hasil perhitungan analisis = 55.039,08 ≈ 75.039 unit/bulan
keseimbangan lintasan perakitan maksimum
seperti yang disajikan dalam tabel 3.4 dapat Jumlah output telah memenuhi target
dilihat bahwa penetapan waktu siklus yang harus produksi maksimum sebesar 75.000 unit.
digunakan dalam lini perakitan (pada conveyor)
Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri &
Kongres BKSTI VI 2011
Hal I - 167

Tabel 3.4 Analisis Keseimbangan Lintasan Produksi Maksimum


SK Pembebanan Operasi TSK Efisiensi SK Pembebanan Operasi TSK Efisiensi
1 (101)1,2,3,4,5 17,50 0,9114 46 (403)1B,2,3,4 17,29 0,9004
2 (101)6,7,8,(102)1,2A 18,41 0,9589 47 (404)1,2,3,4,5,6,7 17,33 0,9023
3 (102)2B,3,4,5,6,7,8,10 18,29 0,9525 48 (314)5,6,(315)1,2,3A 17,03 0,8870
4 (102)9,(103)1,2,5 18,81 0,9795 49 (315)3B,4,5,(316)1A 19,12 0,9960
5 (103)3,4,6,(104)1 18,33 0,9547 50 (316)1B,2,3,4,6,9 19,16 0,9980
6 (201)1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 18,20 0,9477 51 (316)5,7,8,(317)1,6,7 18,01 0,9379
7 (104)2,3,4,5,6,7 17,46 0,9092 52 (317)2,3,4 18,79 0,9787
8 (201)12,13,14,(202)1,2,3,4 16,66 0,8676 53 (317)8,9,(318)1,2 18,59 0,9682
9 (202)5,6,7,8,9,10,11,(203)2 18,14 0,9447 54 (318)3,4,5,6,(319)5 17,86 0,9303
10 (104)8,9,10,(105)1,2,3,5 18,56 0,9666 55 (319)1,2 18,27 0,9515
11 (203)1,3,4,5,6,7,8,9,10 19,01 0,9900 56 (319)3,4,6,7,8,(320)2 18,46 0,9613
12 (105)4,6,7,8,9 18,56 0,9666 57 (405)1,2,3,4,5,6,7,8,(406)1 18,63 0,9704
13 (301)1,2,3,4,5,6,7,8 18,73 0,9757 58 (320)1,3,4,6 18,89 0,9840
14 (301)9,10,11,12,13,14,(302)1A 17,84 0,9292 59 (406)2,3,4 18,89 0,9839
15 (302)1B,2A 18,96 0,9875 60 (320)5,(321)1,2,3 18,49 0,9629
16 (302)2B,3,4,5,(303)2,3 17,77 0,9257 61 (321)4,5 19,09 0,9943
17 (401)1,2,3 15,86 0,8260 62 (321)6,(322)1,2,3 18,79 0,9787
18 (303)1,4,5 18,49 0,9629 63 (322)4,5,6,7,8,9,(323)1 18,20 0,9477
19 (410)1,2,3,4,5,8,9 17,06 0,8887 64 (323)2,3,4,5,6 17,91 0,9326
20 (401)4,5,6,7 17,18 0,8948 65 (323)7,8,(324)1,2 18,05 0,9402
21 (410)6,7,8,9,(411)1,2A 16,30 0,8492 66 (324)3,4,5,7 18,46 0,9613
22 (303)6,7,(304)1,2,3,4 18,87 0,9828 67 (407)1,2,3 17,24 0,8978
23 (410)8,9,(411)1,2B,3 18,45 0,9608 68 (324)6,8(325)2A 16,98 0,8844
24 (411)1,4,5,6,7,(412)1,2 19,17 0,9984 69 (325)1,2B,3,4 19,18 0,9989
25 (304)5,6,7,8,9 18,34 0,9553 70 (407)4,5,6,7 18,25 0,9508
26 (305)1,2,3,4 17,57 0,9152 71 (408)1,2,3,5,6 16,58 0,8638
27 (412)3,4,5,6,7,8,9 18,71 0,9745 72 (326)1,2,3 18,82 0,9802
28 (305)5,6,7,8,(306)1,2 16,72 0,8706 73 (408)4,(409)1,2 18,52 0,9644
29 (306)3,4, 5A 17,88 0,9311 74 (326)4,5,6.7,(327)1,3 18,69 0,9734
30 (306)5B,6,(307)1,2A 17,72 0,9231 75 (409)3,4,5,6,7 16,50 0,8592
31 (307)2B,3,4,5 18,21 0,9482 76 (327)2,4 18,70 0,9742
32 (307)6,7,(308)1,2,3 18,79 0,9787 77 (327)5,6,(328)1,2A 18,59 0,9681
33 (308)4,5,6,(309)1 18,56 0,9666 78 (328)2B,3,4,5,6,(329)1,2,3 18,96 0,9875
34 (309)2,4 16,90 0,8804 79 (329)4,5,6 18,37 0,9568
35 (309)3,5,(310)1 17,66 0,9197 80 (330)2 19,19 0,9995
36 (310)2,5 19,04 0,9917 81 (330)1,3,4,5,6,7 18,69 0,9734
37 (310)3,4,6,(311)1,2,3,4,5 18,25 0,9508 82 (330)8,9,10,(331)1,2 18,66 0,9719
38 (402)1,2,3A 16,19 0,8434 83 (331)3,4,5,6,7 19,13 0,9964
39 (402)3B,5 17,37 0,9046 84 (0FT)1,2,3,4,5,6A 17,02 0,8867
40 (311)6,7,8,9,10,(312)1 18,64 0,9708 85 (0FT)6B,7 18,67 0,9725
41 (402)4,6,7,(403)1A 19,08 0,9936 86 (0FT)8,9,10A 17,75 0,9245
42 (312)2,3,4 18,77 0,9776 87 (0FT)10B,11,12,13,14 17,34 0,9029
43 (312)5,6,(313)1,2 18,82 0,9802 88 (0FT)15,16,17A 14,22 0,7408
44 (312)7,(313)3,4,5 19,05 0,9924 89 (0FT)17B,18 17,44 0,9081
45 (313)6,(314)1,2,3,4 17,18 0,8948

3.3 Analisis Komparasi


Perbandingan antara sistem awal atau Tabel 3.5 Perbandingan Hasil Analisis
kondisi sebelumnya dengan sistem apabila Kondisi Teknik Shojinka
No Atribut
Saat Ini Rata-Rata Minimum Maksimum
teknik shojinka diterapkan yang dievaluasi 1 Waktu siklus (detik) 29,72 25,70 95,98 19,19
berdasarkan analisis lintasan perakitan. Hasil 2 Jumlah stasiun kerja 55 69 18 89
perbandingan antara kedua analisis tersebut - Lini rakit 51 65 16 83
- Firing inspection 4 4 2 6
disajikan pada tabel 3.5. 3 Balanced delay 30,31% 8,76% 6,34% 5,23%
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa penerapan 4 Efisiensi lintasan 69,69% 91,24% 93,66% 94,75%
teknik shojinka akan memberikan fleksibilitas 5 Target Produksi
60.572 56.000 15.000 75.000
(unit/bulan)
produksi dengan strategi chase demand melalui 6 Output produksi
pengaturan jumlah pekerja serta tetap 48.452 56.031 15.003 75.039
(unit/bulan)
memberikan efisiensi lintasan yang tinggi dan
keseimbangan lintasan yang baik.
Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri &
Kongres BKSTI VI 2011
Hal I - 168
4. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan pengolahan dan analisis hasil [1]. Jati, Yusuf Waluyo, RI Akan Jadi Pasar
yang telah dikemukakan sebelumnya, maka Sepeda Motor Terbesar Di Asean, Bisnis
teknik shojinka digunakan untuk mencapai Indonesia, 22 Agustus 2011,
fleksibilitas produksi dalam pengaturan jumlah http://www.bisnis.com (diakses 27
pekerja di tempat kerja dengan menyesuaikan Agustus 2011)
diri terhadap perubahan permintaan. [2]. Sly, Dave and Prem Gopinath. A
Berdasarkan analisis perbandingan antara Practical Approach to Solving Multi-
kondisi awal dengan kondisi bila diterapkannya Objective Line Balancing Problem. 2005.
shojinka didapatkan efisiensi dari waktu proses http:/www.proplanner.net/Details.
analisis sebelum diterapkannya shojinka adalah probalanced.pdf. (diakses 12 November
69,69%. Dalam penelitian ini penerapan teknik 2008)
shojinka pada Seksi Assy Engine mengatur [3]. Lecturer Notes. Operation Analysis and
jumlah tenaga kerja mengikuti fluktuasi Design. 2005. http://www.ie.bilkent/
permintaan cukup bervariasi, yaitu antara 18 Lecturer12.ppt. (diakses 1 Mei 2009)
pekerja hingga 89 pekerja dengan kesimpulan [4]. Chang, Yih-Long. Quantitative System
sebagai berikut: 3.0. Prentice Hall : Singapore, 1992.
1. Lintasan perakitan dengan tingkat produksi [5]. Leon, Jorge and Louise McDaniels.
rata-rata didapatkan hasil bahwa jumlah Assembly Line Balancing. 2004.
tenaga kerja yang dibutuhkan adalah http://etidweb.tamu.edu/ftp/ENTC380/
sebanyak 69 pekerja dengan waktu siklus 15-Line%20Balancing.pdf. (diakses 30
yang ditetapkan adalah sebesar 25,70 detik. Juni 2009)
Dengan penetapan waktu siklus ini akan [6]. Grover, Mikell P. Automation, Production
didapatkan efisiensi waktu proses yang Systems, and Computer-Integrated
cukup tinggi, yaitu mencapai 91,24% dan Manufacturing. Prentice Hall : USA,
jumlah produk yang dihasilkan juga telah 2001.
mencapai target dari produksi yang [7]. Sugiyono, Andre. Chapter 7 : Assembly
diestimasikan, yaitu sebesar 56.031 unit Line Balancing. 2006. http://
disetiap bulannya. andresugiyono.edublogs.org/files/2006/
2. Lintasan perakitan dengan tingkat produksi 12/chp007-line-balancing.ppt. (diakses 27
minimum didapatkan hasil bahwa jumlah November 2008)
tenaga kerja yang dibutuhkan adalah [8]. Elsayed, A. and Thomas O. Boucher.
sebanyak 18 pekerja dengan waktu siklus Analysis and Control of Production.
yang ditetapkan adalah sebesar 95,98 detik. Department of Industrial Engineering :
Dengan penetapan waktu siklus ini akan Rutgers University, 1994.
didapatkan efisiensi waktu proses yang [9]. Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi,
cukup tinggi, yaitu mencapai 93,66% dan Studi Gerak dan Waktu. Guna Widya :
jumlah produk yang dihasilkan juga telah Surabaya, 2003.
mencapai target dari produksi yang [10]. Monden, Yasuhiro. Sistem Produksi
diestimasikan, yaitu sebesar 15.003 unit Toyota. Penerbit PPM : Jakarta, 2000.
disetiap bulannya.
3. Lintasan perakitan dengan tingkat produksi
maksimum didapatkan hasil bahwa jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan adalah
sebanyak 89 pekerja dengan waktu siklus
yang ditetapkan adalah sebesar 19,19 detik.
Dengan penetapan waktu siklus ini akan
didapatkan efisiensi waktu proses yang
cukup tinggi, yaitu mencapai 94,75% dan
jumlah produk yang dihasilkan juga telah
mencapai target dari produksi yang
diestimasikan, yaitu sebesar 75.039 unit
disetiap bulannya.
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Precedence Diagram Perakitan Engine

410 411 412

201 202 203 402 403 404


401

Proceeding Seminar Nasional


101 102 103 104 105 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 A

Kongres BKSTI VI 2011


Teknik Industri &
Hal I - 169
0F
T1

405 406 407 408 409


0F
T2

A 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331

0F
T3

0F
T4
Lampiran 2 : Waktu rata-rata, waktu normal dan waktu standar masing-masing operasi kerja
Stasiun Operasi W rerata W normal W standar Stasiun Operasi W rerata W normal W standar Stasiun Operasi W rerata W normal W standar Stasiun Operasi W rerata W normal W standar
101 1 2,28 2,59 3,29 ..105 7 2,91 3,32 4,23 ..301 3 0,76 0,87 1,10 ..305 8 1,02 1,16 1,48
2 2,34 2,67 3,40 8 2,55 2,91 3,70 4 2,46 2,80 3,57 Total 29,70
3 3,14 3,58 4,56 9 1,69 1,93 2,45 5 0,70 0,80 1,02 306 1 2,12 2,42 3,08
4 2,99 3,41 4,34 Total 31,37 6 1,45 1,65 2,11 2 1,04 1,19 1,51
5 1,30 1,48 1,89 201 1 1,11 1,27 1,61 7 0,67 0,76 0,97 3 6,01 6,85 8,73
6 1,34 1,53 1,95 2 2,73 3,11 3,96 8 0,75 0,86 1,09 4 4,33 4,94 6,29
7 4,99 5,69 7,25 3 0,47 0,54 0,68 9 1,76 2,01 2,56 5 3,94 4,49 5,72
8 1,45 1,65 2,11 4 1,66 1,89 2,41 10 1,88 2,14 2,73 6 0,98 1,12 1,42
Total 28,78 5 15,71 17,91 22,81 11 0,74 0,84 1,07 Total 26,75
102 1 2,26 2,58 3,28 6 1,32 1,50 1,92 12 0,66 0,75 0,96 307 1 4,11 4,69 5,97
2 6,75 7,70 9,80 7 2,54 2,90 3,69 13 1,44 1,64 2,09 2 6,86 7,82 9,96
3 2,07 2,36 3,01 8 0,56 0,64 0,81 14 0,95 1,08 1,38 3 5,27 6,01 7,65

Proceeding Seminar Nasional


4 0,74 0,84 1,07 9 1,67 1,90 2,43 Total 29,52 4 3,04 3,47 4,41
5 8,38 9,55 12,17 10 15,71 17,91 22,81 302 1 10,66 12,15 15,48 5 2,51 2,86 3,65

Kongres BKSTI VI 2011


6 1,77 2,02 2,57 11 0,47 0,54 0,68 2 8,86 10,10 12,87 6 0,95 1,08 1,38

Teknik Industri &


7 1,44 1,64 2,09 12 4,12 4,70 5,98 3 2,86 3,26 4,15 7 0,97 1,11 1,41
8 1,35 1,54 1,96 13 1,50 1,71 2,18 4 3,78 4,31 5,49 Total 34,43

Hal I - 170
9 3,63 4,14 5,27 14 0,68 0,78 0,99 5 1,02 1,16 1,48 308 1 6,57 7,49 9,54
10 1,11 1,27 1,61 Total 21,36 Total 39,47 2 2,68 3,06 3,89
Total 30,67 202 1 0,89 1,01 1,29 303 1 6,48 7,39 9,41 3 1,77 2,02 2,57
103 1 1,72 1,96 2,50 2 0,51 0,58 0,74 2 0,91 1,04 1,32 4 3,41 3,89 4,95
2 5,15 5,87 7,48 3 1,13 1,29 1,64 3 2,06 2,35 2,99 5 2,38 2,71 3,46
3 5,43 6,19 7,89 4 6,76 7,71 9,82 4 5,21 5,94 7,57 6 1,41 1,61 2,05
4 3,49 3,98 5,07 5 3,44 3,92 5,00 5 1,04 1,19 1,51 Total 26,46
5 2,45 2,79 3,56 6 0,72 0,82 1,05 6 1,98 2,26 2,88 309 1 5,58 6,36 8,10
6 0,85 0,97 1,23 7 8,05 9,18 11,69 7 0,97 1,11 1,41 2 5,74 6,54 8,34
Total 27,72 8 3,35 3,82 4,86 Total 27,08 3 3,22 3,67 4,68
104 1 4,05 4,62 5,88 9 0,62 0,71 0,90 304 1 2,48 2,83 3,60 4 5,90 6,73 8,57
2 0,66 0,75 0,96 10 0,60 0,68 0,87 2 1,04 1,19 1,51 5 0,97 1,11 1,41
3 1,78 2,03 2,58 11 0,44 0,50 0,64 3 1,77 2,02 2,57 Total 31,09
4 0,71 0,81 1,03 Total 26,81 4 5,03 5,73 7,30 310 1 7,97 9,09 11,57
5 3,71 4,23 5,39 203 1 1,25 1,43 1,82 5 4,86 5,54 7,06 2 5,17 5,89 7,51
6 1,02 1,16 1,48 2 3,32 3,78 4,82 6 1,03 1,17 1,50 3 2,02 2,30 2,93
7 4,14 4,72 6,01 3 2,12 2,42 3,08 7 2,84 3,24 4,12 4 0,92 1,05 1,34
8 3,14 3,58 4,56 4 3,28 3,74 4,76 8 2,92 3,33 4,24 5 8,85 10,09 12,85
9 0,43 0,49 0,62 5 1,51 1,72 2,19 9 0,98 1,12 1,42 6 0,96 1,09 1,39
10 0,39 0,44 0,57 6 1,12 1,28 1,63 Total 33,33 Total 37,60
Total 29,09 7 20,63 23,52 29,96 305 1 2,82 3,21 4,10 311 1 4,57 5,21 6,64
105 1 1,47 1,68 2,13 8 1,24 1,41 1,80 2 2,63 3,00 3,82 2 1,23 1,40 1,79
2 2,68 3,06 3,89 9 1,77 2,02 2,57 3 3,71 4,23 5,39 3 0,91 1,04 1,32
3 3,39 3,86 4,92 10 0,80 0,91 1,16 4 2,94 3,35 4,27 4 0,75 0,86 1,09
4 3,12 3,56 4,53 Total 23,83 5 1,64 1,87 2,38 5 1,21 1,38 1,76
5 1,28 1,46 1,86 301 1 3,60 4,10 5,23 6 2,41 2,75 3,50 6 0,86 0,98 1,25
6 2,51 2,86 3,65 2 2,51 2,86 3,65 7 3,28 3,74 4,76 7 5,48 6,25 7,96
Stasiun Operasi W rerata W normal W standar Stasiun Operasi W rerata W normal W standar Stasiun Operasi W rerata W normal W standar Stasiun Operasi W rerata W normal W standar
..311 8 0,76 0,87 1,10 ..317 4 2,32 2,64 3,37 ..322 9 0,71 0,81 1,03 ..328 6 0,71 0,81 1,03
9 3,59 4,09 5,21 5 1,46 1,66 2,12 Total 34,69 Total 25,17
10 0,96 1,09 1,39 6 1,84 2,10 2,67 323 1 0,84 0,96 1,22 329 1 1,46 1,66 2,12
Total 29,51 7 2,40 2,74 3,49 2 3,94 4,49 5,72 2 11,92 13,59 17,31
312 1 1,96 2,23 2,85 8 1,72 1,96 2,50 3 1,75 2,00 2,54 3 1,31 1,49 1,90
2 1,19 1,36 1,73 9 0,81 0,92 1,18 4 1,42 1,62 2,06 4 8,61 9,82 12,50
3 8,19 9,34 11,89 Total 32,30 5 2,52 2,87 3,66 5 3,34 3,81 4,85
4 5,03 5,73 7,30 318 1 7,18 8,19 10,43 6 2,70 3,08 3,92 6 0,70 0,80 1,02
5 1,56 1,78 2,27 2 3,93 4,48 5,71 7 5,30 6,04 7,70 Total 22,39
6 1,48 1,69 2,15 3 4,01 4,57 5,82 8 0,72 0,82 1,05 330 1 3,59 4,09 5,21
7 1,54 1,76 2,24 4 2,05 2,34 2,98 Total 27,87 2 13,23 15,08 19,21
Total 30,42 5 3,96 4,51 5,75 324 1 1,61 1,84 2,34 3 1,48 1,69 2,15
313 1 0,91 1,04 1,32 6 0,90 1,03 1,31 2 4,80 5,47 6,97 4 0,71 0,81 1,03
2 12,29 14,01 17,85 Total 31,99 3 0,94 1,07 1,37 5 5,67 6,46 8,23

Proceeding Seminar Nasional


3 2,28 2,60 3,31 319 1 6,77 7,72 9,83 4 7,47 8,52 10,85 6 12,76 14,55 18,53

Kongres BKSTI VI 2011


4 3,35 3,82 4,86 2 5,81 6,62 8,44 5 3,54 4,04 5,14 7 1,42 1,62 2,06
5 5,95 6,78 8,64 3 4,1 4,67 5,95 6 3,10 3,53 4,50 8 2,57 2,93 3,73

Teknik Industri &


6 0,92 1,05 1,34 4 0,93 1,06 1,35 7 0,76 0,87 1,10 9 1,52 1,73 2,21
Total 37,32 5 1,38 1,57 2,00 8 0,75 0,86 1,09 10 0,72 0,82 1,05

Hal I - 171
314 1 0,8 0,91 1,16 6 1,74 1,98 2,53 Total 33,36 Total 44,89
2 6,68 7,62 9,70 7 0,66 0,75 0,96 325 1 3,34 3,81 4,85 331 1 3,27 3,73 4,75
3 1,65 1,88 2,40 8 0,77 0,88 1,12 2 12,68 14,46 18,41 2 4,77 5,44 6,93
4 1,78 2,03 2,58 Total 32,18 3 4,33 4,94 6,29 3 2,14 2,44 3,11
5 1,58 1,80 2,29 320 1 2,96 3,37 4,30 4 0,70 0,80 1,02 4 1,00 1,14 1,45
6 0,93 1,06 1,35 2 4,51 5,14 6,55 Total 30,57 5 1,96 2,23 2,85
Total 19,49 3 4,59 5,23 6,67 326 1 8,52 9,71 12,37 6 8,18 9,33 11,88
315 1 3,69 4,21 5,36 4 4,76 5,43 6,91 2 2,71 3,09 3,94 7 0,68 0,78 0,99
2 1,83 2,09 2,66 5 3,58 4,08 5,20 3 2,25 2,57 3,27 Total 31,95
3 11,09 12,64 16,11 6 0,70 0,80 1,02 4 4,04 4,61 5,87 401 1 1,44 1,64 2,09
4 0,80 0,91 1,16 Total 30,64 5 2,69 3,07 3,91 2 0,66 0,75 0,96
5 0,92 1,05 1,34 321 1 3,02 3,44 4,39 6 3,89 4,43 5,65 3 8,82 10,05 12,81
Total 26,62 2 4,52 5,15 6,56 7 0,75 0,86 1,09 4 1,04 1,19 1,51
316 1 8,11 9,25 11,78 3 1,61 1,84 2,34 Total 36,09 5 8,48 9,67 12,31
2 2,64 3,01 3,83 4 3,54 4,04 5,14 327 1 0,78 0,89 1,13 6 1,65 1,88 2,40
3 2,94 3,35 4,27 5 10,03 11,43 14,57 2 7,92 9,03 11,50 7 0,66 0,75 0,96
4 2,01 2,29 2,92 6 0,74 0,84 1,07 3 0,72 0,82 1,05 Total 33,04
5 4,45 5,07 6,46 Total 34,07 4 4,96 5,65 7,20 402 1 3,30 3,76 4,79
6 0,76 0,87 1,10 322 1 1,28 1,46 1,86 5 2,33 2,66 3,38 2 2,91 3,32 4,23
7 1,85 2,11 2,69 2 9,78 11,15 14,20 6 0,67 0,76 0,97 3 14,82 16,89 21,52
8 0,79 0,90 1,15 3 1,14 1,30 1,66 Total 25,24 4 5,41 6,17 7,86
9 0,79 0,90 1,15 4 0,78 0,89 1,13 328 1 5,68 6,48 8,25 5 2,08 2,37 3,02
Total 35,35 5 0,72 0,82 1,05 2 6,59 7,51 9,57 6 0,64 0,73 0,93
317 1 1,07 1,22 1,55 6 5,00 5,70 7,26 3 1,83 2,09 2,66 7 1,46 1,66 2,12
2 5,72 6,52 8,31 7 1,37 1,56 1,99 4 1,29 1,47 1,87 Total 44,47
3 4,90 5,59 7,12 8 3,11 3,55 4,52 5 1,23 1,40 1,79
Stasiun Operasi W rerata W normal W standar Stasiun Operasi W rerata W normal W standar Stasiun Operasi W rerata W normal W standar
403 1 9,34 10,65 13,56 409 1 1,06 1,21 1,54 0FT 1 6,82 7,77 9,90
2 1,35 1,54 1,96 2 5,13 5,85 7,45 2 2,16 2,46 3,14
3 3,05 3,48 4,43 3 2,68 3,06 3,89 3 3,05 3,48 4,43
4 3,79 4,32 5,50 4 2,01 2,29 2,92 4 1,70 1,94 2,47
Total 25,46 5 4,00 4,56 5,81 5 1,70 1,94 2,47
404 1 2,67 3,04 3,88 6 0,71 0,81 1,03 6 12,45 14,19 18,08
2 0,96 1,09 1,39 7 1,96 2,23 2,85 7 3,52 4,01 5,11
3 4,06 4,63 5,90 Total 25,49 8 2,40 2,74 3,49
4 1,02 1,16 1,48 410 1 2,51 2,86 3,65 9 1,34 1,53 1,95
5 1,79 2,04 2,60 2 1,55 1,77 2,25 10 11,31 12,89 16,42
6 0,69 0,79 1,00 3 2,38 2,71 3,46 11 2,58 2,94 3,75
7 0,74 0,84 1,07 4 2,48 2,83 3,60 12 2,72 3,10 3,95
Total 17,33 5 1,54 1,76 2,24 13 2,05 2,34 2,98
405 1 3,75 4,28 5,45 6 3,09 3,52 4,49 14 1,76 2,01 2,56

Proceeding Seminar Nasional


2 2,42 2,76 3,51 7 3,18 3,63 4,62 15 3,05 3,48 4,43

Kongres BKSTI VI 2011


3 1,92 2,19 2,79 8 0,63 0,72 0,91 16 1,60 1,82 2,32
4 7,03 8,01 10,21 9 0,66 0,75 0,96 17 15,52 17,69 22,54

Teknik Industri &


5 1,57 1,79 2,28 Total 26,17 18 1,63 1,86 2,37
6 0,64 0,73 0,93 411 1 1,4 1,60 2,03 Total 102,44

Hal I - 172
7 0,68 0,78 0,99 2 9,07 10,34 13,17
8 1,21 1,38 1,76 3 3,21 3,66 4,66
Total 17,70 4 3,12 3,56 4,53
406 1 0,64 0,73 0,93 5 2,01 2,29 2,92
2 12,9 14,71 18,73 6 0,69 0,79 1,00
3 0,67 0,76 0,97 7 1,44 1,64 2,09
4 1,24 1,41 1,80 Total 30,41
Total 22,44 412 1 3,07 3,50 4,46
407 1 2,47 2,82 3,59 2 1,51 1,72 2,19
2 2,74 3,12 3,98 3 5,08 5,79 7,38
3 6,66 7,59 9,67 4 0,63 0,72 0,91
4 6,76 7,71 9,82 5 0,75 0,86 1,09
5 3,79 4,32 5,50 6 5,03 5,73 7,30
6 0,65 0,74 0,94 7 0,65 0,74 0,94
7 1,37 1,56 1,99 8 0,63 0,72 0,91
Total 35,49 9 1,48 1,69 2,15
408 1 0,99 1,13 1,44 Total 27,35
2 6,44 7,34 9,35
3 1,32 1,50 1,92
4 5,09 5,80 7,39
5 0,66 0,75 0,96
6 1,47 1,68 2,13
Total 23,19

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai