Ibnu
Ibnu
FAKULTAS TEKNIK
Tahun
2017
Page | 1
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Kata pengantar
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat serta
Karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini tepat pada waktunya.
Studi kasus ini disusun untuk diajukan sebagai pelengkap tugas laporan Praktikum manufactur di
Universitas Wijaya Putra, berprogram study Teknik Industri.
Terima kasih juga saya sampaikan kepada Dosen yang mengajar Praktikum manufactur,
yang telah membimbing kami dan mangarahkan kami demi lancarnya Laporan praktikum
manufactur ini. Dan tidak lupa teman satu kelas kami yang membantu pada saat pratikum
berlangsung.
Demikianlah laporan praktikum ini disusun semoga bermanfaat dan dapat melengkapi tugas
laporan Praktikum manufactur Kami.
Bahesti
Page | 2
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Daftar isi.
1 anlisis pasar
2. forcasting
3. agregat
4. inventory
5. MRP
Page | 3
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Modul 1 – Analisa Pasar
Page | 4
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
- Perkiraan pangsa pasar (market share) produk dimasa depan dengan mempertimbangkan
tingkat permintaan, penawaran, posisi perusahaan dalam persaingan dan program
pemasaran perusahaan.
Konsumen adalah target dan sumber inspirasi pengembangan produk karena konsumen
tidak saja memanfaatkan dan menggunakan produk akan tetapi sekaligus mereka akan
menentukan apakah produk tersebut baik atau buruk dari kacamata industry (Widodo,2005).
Proses identifikasi kebutuhan konsumen merupakan bagian yang integral dari proses
pengembangan produk. (Ulrich dan Eppinger, 2000). Quality Function Development (QFD) adalah
sebuah system pengembangan produk yang dimulai dari merancang produk, proses manufaktur
sampai produk tersebut ke tangan konsumen.
Metode QFD memiliki beberapa tahap perencanaan dan pengembangan melalui
matriks yaitu:
- Matriks perencanaan produk (House of Quality)
- Matriks perencanaan part (Part Deployment)
- Matriks Perencanaan Proses (Process Planning)
- Matriks perencanaan manufakturing/proses (Manufacturing/Production
Planning)
House of Quality (HOQ) merupakan voice of customer yang perlu didengar perusahaan karena
voice of customer merupakan cara sistematis untuk masuk dalam desain, proses dan produksi
bahkan sampai pelayanan. HOQ merupakanrumah pertama dan bagian yang terlengkap dari
pengembangan produk karenaterdapat WHATs (costumer requirement/ voice of customer), HOWs
(merupakantechnical requirements), martiks hubungan, competitive assessment dan importance
rating.
HOQ dibutuhkan urutan pengerjaannya. Adapun urutan pembuatan HOQ sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi konsumen
2. Menentukan costumer needs-nya (WHATs)
3. Menentukan importance rating
4. Analisis customer competitive evaluation
5. Menentukan technical requirement (HOWs)
6. Menentukan relationship
7. Menentukan target (HOW MUCH)
8. Membuat matriks korelasi
Page | 5
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
9. Membuat analisis tentang competitive technical assessment
10. Menetukan bobot kolom
11. Menentukan bobot baris
12. Menentukan aksi terhadap pengembangan produk/jasa
13. Bila kinerja yang diberikan tertinggal jauh dari kinerja yang diberikan pesaing maka
pihak perusahaan dapat mencontoh kinerja pesaing dan menerapkannya ke
perusahaan.
14. Perusahaan perlu melakukan evaluasi dan pengembangan konsep karena dimata
konsumen kinerja yang diberikan pesaing lebih baik.
15. Perusahaan harus mencari alternative konsep lain dikarenakan pihak perusahaan tidak
mendapatkan referensi dari kinerja pesaing.
Berikut di bawah ini adalah Studi kasus analisis pasar dengan menganalisis untuk sebuah perusahaan
mobil dengan pembagian studi kasusnya Perusahaan Mobil City Car dengan Jenis Honda Jazz dan
Toyota Yaris.
Honda Jazz sebagai pengembangan produk baru , sedangkan Toyota Yaris sebagai Produk pesaing
( Kompetitor )
Page | 6
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Gambar 1.2 Produk Pesaing ( Toyota Yaris )
Honda Jazz
Page | 7
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Toyota Yaris
Toyota Vitz generasi ketiga diperkenalkan di Jepang pada akhir bulan Desember
2010, dan direncanakan masuk pasar ekspor pada tahun 2011. Mesin yang
digunakan Vitz di jepang adalah 1.0, 1.3, dan 1.5 liter bensin. Mesin common rail
diesel 1.4 liter tersedia untuk Yaris di Eropa. Trim level untuk Vitz adalah F,U,
Jewela, dan RS yang Sporty Toyota Vitz generasi ketiga di Jepang melakukan
penyegaran ( facelift ) pada bulan April 2014.
Masa Produksi : 2010 – Sekarang
Perakitan : Jepang , Perancis
Bentuk Kerangka : 3 - door hatchback , 5 - door hatchback
Tata Letak : Mesin depan , front-whell drive , Front - engine, four - wheel drive
Mesin : 1.0 L 1KR-FE 13 , 1.3 L 1NR-FE 14 , 1.5 L 1 NZ-FE 14
Transmisi : 5-speed manual continuously variable transmission
Jarak sumbu : 2.510 mm ( 98,8 in )
Panjang : 3.885 mm ( 153 in ) (5)
Lebar : 1.695 mm ( 67 in )
Penyusunan HOQ dengan perancangan produk Mobil City Car dengan langkah – langkah sebagai
berikut :
Page | 8
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
1. Aman dan nyaman Desain yg ergonomis
2. Desain yang menarik Bentuk sporty dan warna
Memuat bagasi dan
3. Kapasitas besar
penumpang
4. Irit bahan bakar Volume cylinder
4. Menentukan relationship
Hubungan antara Customer Requirement dengan Technical requirement. Hasil selengkapnya ada
pada grafik HOQ
5. Menentukan target
Sekmen menengah ke
Desain yg ergonomis
Volume cylinder
penumpang
bawah
Important
No Customer Requirement 1 2 3 4 5
Rating
1 Aman dan nyaman 9,00 9 3 9 3 3
2 Desain yang menarik 6,47 3 9 9 1 3
3 Kapasitas besar 5,67 9 9 9 1 3
4 Irit bahab bakar 4,47 1 1 1 9 9
5 Harga murah 3,53 9 3 3 3 9
Tempat duduk &
space yang sesui
Varian warna yg
Volume sylinder
lebih banyak &
Harga di bawah
tempat duduk
Target / spesifikasi produk Kenyamanan
yang di kembangkan
menarik
1000 cc
150 jt
Kolom bobot 187,68 151,32 205,32 89,96 135,42
Page | 10
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
x
x x
O x x
O x x o
Sekmen menengah ke
Desain yg ergonomis
Volume cylinder
penumpang
bawah
Important
No Customer Requirement 1 2 3 4 5
Rating
1 Aman dan nyaman 9,00 9 3 9 3 3
2 Desain yang menarik 6,47 3 9 9 1 3
3 Kapasitas besar 5,67 9 9 9 1 3
4 Irit bahab bakar 4,47 1 1 1 9 9
5 Harga murah 3,53 9 3 3 3 9
Tempat duduk &
space yang sesui
Varian warna yg
Volume sylinder
lebih banyak &
Harga di bawah
tempat duduk
Kenyamanan
1000 cc
150 jt
Kolom bobot 187,68 151,32 205,32 89,96 135,42
Hal ini dilakukan untuk membandingkan produk dengan produk dari competitor yang ada di
pasaran. Misalkan produk dibandingkan dengan salah satu produk X maka analisis competitive
technical assessment dapat dibuat dalam grafik berikut:
Page | 11
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Keterangan :
1. Kolom pesaing dari konsumen di peroleh dari data kuesioner antara produk yang di
kembangkan dengan produk pesaing ( Kopetitor )
2. Kolom Goals di peroleh dari penilaian subjektif, jika ingin mengugguli pesaing di
tinggikan dari nilai CCE pesaing
3. Kolom Sales point diperoleh dari subjektif berdasarkan pertimbangan dari kemampuan
perusahaan dan sesuai dengan kesepakatan bahwa nilai 1,2 adalah nilai Goals di atas
pesaing
4. Kolom Improvement ratio di dapat dari nilai goals Evaluasi pesaing dari konsumen di
bagi dengan
5. Kolom Bobot baris di dapat dari Important Rating x sales point x improvement ratio
6. Kolom Tindakan di peroleh dari ditentukan dari CCE dan goal. Jika lebih tinggi dari
pesaing bisa jadi A.
Page | 12
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
x
x x
O x x
O x x o
arna
enengahke
entuksportydanw
is
uatbagasidan
esainygergonom
ecylinder
pang
enm
Evaluasi
penum
Volum
ah
Sekm
em
baw
Customer Important pesaing dari
M
D
No 1 2 3 4 5 konsumen goals
m
tio
is
n
ot
int
Requirement Rating
a
Important
b
e
a
a
k
o
o
b
tr
o
a
sp
b
No Customer Requirement 1 2 3 4 5
d
r
n
p
tin
im
1 2
le
e
Rating
a
s
1 Aman dan nyaman 9,00 9 3 9 3 3 1 Aman dan nyaman 9,00 9 3 9 3 3 3,5 3,5 4 1,2 1,2 12,5 A
2 Desain yang menarik 6,47 3 9 9 1 3 2 Desain yang menarik 6,47 3 9 9 1 3 3,1 3,0 3,1 1 1,0 6,5 B
3 Kapasitas besar 5,67 9 9 9 1 3 3 Kapasitas besar 5,67 9 9 9 1 3 2,9 2,9 3 1,2 1,0 7,1 A
4 Irit bahab bakar 4,47 1 1 1 9 9 4 Irit bahab bakar 4,47 1 1 1 9 9 3,1 3,1 3,13 1 1,0 4,5 B
5 Harga murah 3,53 9 3 3 3 9 5 Harga murah 3,53 9 3 3 3 9 3,2 3,2 3,23 1 1,0 3,5 B
arnayg
spaceyangsesui
esylinder
lebihbanyak &
ah
patduduk
yang di kembangkan
argadibaw
anan
Varianw
enyam
enarik
1000cc
Volum
150jt
Tem
tem
m
H
K
Sesuai dengan Analisa pasar yang bersumber dari Google Trends ( https://trens.google.com) di Indonesia
dengan kurun waktu 12 bulan terakhir bahwa Mobil City Car antara Honda Jazz ( sebagai produk baru
dan Toyota Yaris sebagai produk pesaing yang lebih di minati adalah Honda Jazz sebagai produk baru.
Dibawah ini adalah Grafik minat pembeli produk tersebut dalan kurun waktu 12 buln terakhir di negara
Indonesia.
Page | 13
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Prosentase Analisa Pasar Mobil Toyota Yaris
Periode 12 Bulan terakhir
100
78 79
75 7378 7777
73
71 69 6970 69687167 70
6665 646565 64 65 65 63
60 6161 6163
57 55 56 54 59 58 56
545657 55 57 56
5249 51 53 53
4546
- Ju 6
- Ju 6
10 n-16
24 l-16
7- l-16
-A 6
4- -16
-S 6
2- -16
-O 6
-O 6
-N 6
-N 6
-D 6
8- -16
- Ja 7
5- -17
-F 7
-M 17
2- r-17
-A 7
-A 7
-M 17
7
-D 6
M 7
26 n-1
16 ct-1
30 ct-1
13 ct-1
16 r-1
30 pr-1
12 y-1
21 ug-1
18 p-1
27 ov-1
11 ov-1
25 ec-1
22 n-1
19 b-1
5- b-1
-1
19 ar-
14 pr-
n
ay
ep
ec
ug
- Ju
- Ju
Ap
a
a
Se
Fe
e
Ja
O
-M
A
29
Prosentase minat
100 100
92 91
8786 88 87 85
80 8281 82 8080
76 78 7579 787780 80
74 75 75
7372 70747070 73 74 717171 737276727274767671737472
69 69 6969
65
60
40
20
0
- Ju 6
10 -16
24 l-16
-A 6
-A 6
-S 6
-O 6
-O 6
-N 6
-N 6
-D 6
-D 6
- Ja 6
- Ja 7
-F 7
-M 7
-M 7
-A 7
-A 7
-A 7
-M 7
- Ju 6
-S 6
-O 6
-F 7
7
30 t-1
19 ar-1
02 r-1
30 r-1
14 pr-1
12 y-1
26 n-1
07 ul-1
21 g-1
04 g-1
16 t-1
13 ct-1
27 v-1
11 v-1
25 c-1
08 c-1
22 n-1
05 n-1
05 b-1
16 r-1
-1
18 p-1
02 p-1
19 b-1
n
ay
- Ju
p
p
c
c
a
o
o
e
e
a
u
u
e
e
e
e
-J
-M
29
prosentase minat
Page | 14
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Modul 2 – Peramalan Permintaan Pasar ( Forcasting )
perusahaan manufaktur hendak merencanakan jumlah produksi produknya untuk tahun
depan . Adapun data permintaan produk tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
Model peramalan kuantitatif merupakan metode peramalan yang dilakukan berdasarkan data
yang memadai. Jenis metode peramalan kuantitatif yakni metode kausal dan metode deret waktu.
Metode kausal terdiri atas teknik-teknik peramalan yang menggunakan informasi atas satu atau
beberapa independent variable untuk memprediksi dependent variable dengan memanfaatkan
pengetahuan atas hubungan antara variabel-variabel tersebut. Teknik utama dalam model-model
kausal ini adalah model regresi.
Page | 15
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
1.2 Metode Deret Waktu
Metode deret waktu memanfaatkan data masa lalu untuk meramalkan suatu kondisi di
masa yang akan datang. Peramalan dengan metode time series menggunakan sumbu x
untuk menunjukkan skala waktu seperti minggu, bulan, kuarter, atau tahun.
Naive forecast
Simple moving average
Weighted moving average
Single exponential smoothing
Exponential smoothing with trend adjustment
Linear regression with time
Seasonal adjustment
Di bawah ini merupakan Pengumpulan dan pengolahan Metode deret waktu sesuai dengan
kasus di atas antara lain adalah :
Page | 16
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Mean Absolute Error ( MAD ) = 13.2
PLOT DATA
50
40 41
38
Jumlah Produk
34
32
30
26.33
23.33 22.33 23 24.33
23
20 20.67 21
18 19
17
14.67
13 12 13
10 10
8
0 0 0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Dari grafik Hasil Plot Data perbandingan pada 3-an di atas telah terlihat dari
periode 1 sampai periode ke-12, Demand memiliki rata-rata 41 lebih tinggi dari pada
Forecast yang memiliki rata-rata 26.
Page | 17
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Data Perhitungan Forecasting Data Demand metode 6 ( Tiga ) bulanan
PLOT DATA
50
40 41
Jumlah Produk
38
34
32
30
23 23 24.33 22.67
22.5
20 20.17 19
18 17.67
13 12 13
10 10
8
0 0 0 0 0 0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Page | 18
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Gambar 1.2 Hasil Plot Data perbandingan 6 ( Enam Bulanan )
Dari grafik Hasil Plot Data perbandingan pada 6-an di atas telah terlihat dari periode 1
sampai periode ke-12 Demand memiliki rata-rata 41 lebih tinggi dari pada Forecast yang
memiliki rata-rata 24.
Diketahui Input :
a1 = 0,4
a2 = 0,35
a3 = 0,25
Page | 19
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
PLOT DATA
50
41
Jumlah Produk
40 38
34 32
30
24.75 25.5 22.65
20
23 21.75 23.6 23
21.6
18 16.05 17.35
13 13.5 12 13
10 8 10
0 0 0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Dari grafik Hasil Plot Data perbandingan Weighted Moving average di atas telah
terlihat dari periode 1 sampai periode ke-12 Demand nilai rata-rata 41 lebih tinggi dari
pada Forecast yang memiliki nilai rata-rata 26.
Page | 20
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Mean Absolute Error ( MAD ) = 11.6
PLOT DATA
60
50
40 41
38
Jumlah Produk
34
32
30
23 23 25
23
20 20 21
18 19 18
17 17
13 14 12 13
10 10 10
88 8
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gambar 1.4 Hasil Plot Data perbandingan Exponential smoothing with trend
adjustment
Dari grafik Hasil Plot Data perbandingan Exponential smoothing with trend
adjustmentdi atas telah terlihat dari periode 1 sampai periode ke-12 Demand memiliki
nilai rata-rata 41 lebih tinggi dari pada Forecast yang memiliki nilai rata-rata 25.
n = 12
(At-Ft)2 (At-Ft)
F (t) A(t)- F (t)
(X)t (y) At (x.y)t*t2 (x2)t2 (At-Ft)2 Trend ( At ) Error Absolute RSFE MADt TSt
Actual Forecast Error Sguared Deviation
1 8 8 1 64 13,6 8 13,6 -6 31,0 5,6 -5,6 3,8 -1,4
2 13 26 4 676 15,1 13 15,1 -2 4,5 2,1 -7,7 2,1 -3,6
3 23 69 9 4.761 16,7 23 16,7 6 40,2 6,3 -1,3 4,2 -0,3
4 34 136 16 18.496 18,2 34 18,2 16 249,3 15,8 14,4 8,1 1,8
5 10 50 25 2.500 19,8 10 19,8 -10 95,3 9,8 4,7 8,5 0,6
6 18 108 36 11.664 21,3 18 21,3 -3 10,9 3,3 1,4 7,5 0,2
7 23 161 49 25.921 22,9 23 22,9 0 0,0 0,1 1,5 6,2 0,2
8 38 304 64 92.416 24,4 38 24,4 14 184,8 13,6 15,1 7,3 2,1
9 12 108 81 11.664 26,0 12 26,0 -14 194,8 14,0 1,2 8,1 0,1
10 13 130 100 16.900 27,5 13 27,5 -15 210,4 14,5 -13,3 8,8 -1,5
11 32 352 121 123.904 29,1 32 29,1 3 8,7 2,9 -10,4 8,2 -1,3
12 41 492 144 242.064 30,6 41 30,6 10 108,1 10,4 0,0 8,4 0,0
78 265 1944 650 551.030 265,0 0 1.137,8 98,4
t bar = 6.5
a bar = 22.083
b ( 1 ) = 1.549
(0) = 12.015
PLOT DATA
Page | 22
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Grafik perbandingan Demand Dgn Forecast
60
50
40 41
38
Jumlah Produk
34
32
30 30.6
29.1
27.5
26.0
24.4
23 23
22.9
20 21.3
19.8
18.2 18
16.7
15.1
13.6 13 13
12
10 10
8
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Gambar 1.5 Hasil Plot Data perbandingan Linear regression with time
Dari grafik Hasil Plot Data perbandingan Linear regression with time di atas telah
terlihat dari periode 1 sampai periode ke-12 Demand yang memiliki rata-rata 41 lebih
tinggi dari pada Forecast yang memiliki nilai rata-rata 30.
KESIMPULAN
Page | 23
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Peramalan permintaan produk sangat penting bagi perindustrian yang mana
Peramalan merupakan aktivitas pertama dalam penjadwalan produksi di masa depan dan
perlu diingat adalah bahwa aktivitas peramalan permintaan tidaklah dapat diartikan
sebagai aktivitas yang bertujuan untuk mengukur permintaan di masa yang akan datang
secara pasti, melainkan sekedar usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hal yang
berlawanan antara keadaan yang sungguh-sungguh terjadi di kemudian hari dengan apa
yang menjadi hasil peramalan. Dengan kata lain, hasil maksimal dari aktivitas peramalan
adalah melakukan minimalkan ketidak pastian yang mungkin terjadi di masa yang akan
datang. Dari Praktikum di atas dapat di simpulkan bahwa Hasil Plot Data perbandingan
dari ke lima metode tidak sama , walaupun telah terlihat dari periode 1 sampai dengan
periode 12 Demand ( Permintaan ) lebih tinggi dari pada Forecast ( peramalan )
Metode yang cocok adalah metode Linear regression with time karena nilai dari Mean
Absolute Error ( MAD ) paling kecil yaitu 8,2, dan Standar Error juga kecil yaitu 9.74
Page | 24
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
D. Definisi
produk untuk jangka waktu tertentu dan disesuaikan juga dengan rencana
perusahaaan.
E. Tujuan
tidak dapat memberikan solusi yang paling optimum, tetapi bisa memberikan hasil solusi
yang baik. Metode ini adalah pendekatan trial and error yang mudah diimplementasikan
sesuai dengan jumlah permintaan, tanpa ada persediaan. Jumlah tenaga kerja
tenaga kerja akan dirumahkan (lay off) jika jumlah permintaan menurun. Pada
metode ini berusaha menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam
setiap bulan.
Level Work Force Plan, metode ini berusaha memproduksi untuk persediaan
pada saat jumlah permintaan pada periode off-peak untuk memenuhi jumlah
permintaan pada musim/periode peaks. Metode ini juga dikenal dengan level
production atau constant work force plan Karena disetiap periode produksi
Berikut di bawah ini adalah contoh Studi Kasus Perencanaan Agregasi yang di hitung dengan
pendekatan trial and error yang diimplementasikan dengan menggunakan program aplikasi
Studi Kasus 1
Page | 26
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Perusahaan manufaktur printer laser memilik lini perakitan produk printer laser model PL-
4000. Satu orang operator perakitan mampu merakit 5 unit produk per hari. Biaya produk
per unit sebesar = Rp. 525.000,-. Biaya penyimpanan sebesar = Rp. 7.500,- per unit per
bulan. Gaji dan insentif tenaga kerja/operator perakitan sebesar = Rp. 2.250.000,- per
bulan per orang. Biaya rekurtment untuk penambahan satu orang tenaga kerja/operator
sebesar = Rp.750.000,-. Sedangkan biaya untuk merumahkan (lay off) satu orang tenaga
kerja/operator sebesar = Rp. 1.125.000,-. Saat ini tenaga kerja/operator perakitan yang
Rp. 52.500,- per unit per bulan. Adapun data peramalan permintaan mulai bulan Juli s/d
agustus sbb:
Penyelesaian:
Diketahui :
Page | 28
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Level Work Force Plan/Produksi Konstan : tidak mengijinkan adanya back order
No Item description Jan Feb Maret April Mei Juni Total
1 jumlah hari kerja 21 22 21 23 19 20 126
2 kapasitas produksi per hari per operator 105 110 105 115 95 100 630
3 permintaan 1,020 950 800 1,000 1,250 650 5,670
4 operator yang dibutuhkan 13 13 13 13 13 13 78
5 operator yang tersedia 12 13 13 13 13 13
6 jumlah operator yang disewa 1 0 0 0 0 0 1
7 biaya upah & insentif operator Rp 750,000 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 750,000
8 jumlah operator yang lay off 0 0 0 0 0 0 0
9 biaya lay off operator Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
10 jumlah operator yg digunakan 13 13 13 13 13 13 78
11 biaya upah & insentif operator Rp 114,660,000 Rp 120,120,000 Rp 114,660,000 Rp 125,580,000 Rp 103,740,000 Rp 109,200,000 Rp 687,960,000
12 jumlah unit yg diproduksi 1,365 1,430 1,365 1,495 1,235 -1,220 5,670
13 jumlah sisa persediaan 345 825 1,390 1,885 1,870 0
14 biaya penyimpanan Rp 2,587,500 Rp 6,187,500 Rp 10,425,000 Rp 14,137,500 Rp 14,025,000 Rp - Rp 47,362,500
15 biaya back order Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Total biaya Rp 117,997,500 Rp 126,307,500 Rp 125,085,000 Rp 139,717,500 Rp 117,765,000 Rp 109,200,000 Rp 736,072,500
Jumlah operator yang dibutuhkan pada Level Work Force Plan/Produksi Konstan :
tidak mengijinkan adanya back order
Item Description Jan Feb Maret April Mei Juni jumlah operator max
jumlah hari kerja/bulan 21 22 21 23 19 20
akumulasi hari kerja 21 43 64 87 106 126
Permintaan 1.020 950 800 1.000 1.250 650
Akumulasi permintaan 1.020 1.970 2.770 3.770 5.020 5.670
Jumlah tenaga kerja 13 12 11 11 12 12 13
3. Mix Plan
Page | 29
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Mixed Plan
No Item description Jan Feb Maret April Mei Juni Total
1 jumlah hari kerja 21 22 21 23 19 20 126
2 kapasitas produksi per hari per operator 105 110 105 115 95 100 630
3 permintaan 1,020 950 800 1,000 1,250 650 5,670
4 operator yang dibutuhkan 10 9 7 9 13 7 55
5 operator yang tersedia 12 10 9 7 9 13
6 jumlah operator yang disewa 0 0 0 2 4 0 6
7 biaya rekrutment/hiring operator Rp - Rp - Rp - Rp 1,500,000 Rp 3,000,000 Rp - Rp 4,500,000
8 jumlah operator yang lay off 2 1 2 0 0 6 11
9 biaya lay off operator Rp 2,250,000 Rp 1,125,000 Rp 2,250,000 Rp - Rp - Rp 6,750,000 Rp 12,375,000
10 jumlah operator yg digunakan 10 9 7 9 13 7 55
11 biaya upah & insentif operator Rp 88,200,000 Rp 83,160,000 Rp 61,740,000 Rp 86,940,000 Rp 103,740,000 Rp 58,800,000 Rp 482,580,000
12 jumlah unit yg diproduksi 1,050 990 735 1,035 1,235 625 5,670
13 jumlah sisa persediaan 30 70 5 40 25 0
14 biaya penyimpanan Rp 225,000 Rp 525,000 Rp 37,500 Rp 300,000 Rp 187,500 Rp - Rp 1,275,000
15 biaya back order Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Total biaya Rp 90,675,000 Rp 84,810,000 Rp 64,027,500 Rp 88,740,000 Rp 106,927,500 Rp 65,550,000 Rp 500,730,000
Kesimpulan :
Perencanaan Agregasi Perusahaan manufaktur printer laser Zero-Inventory Plan/Lot for lot Plan
, dimana setiap bulan memproduksi sesuai dengan jumlah permintaan, tanpa ada persediaan.
Sedangkan Level Work Force Plan, metode ini berusaha memproduksi untuk persediaan pada
saat jumlah permintaan pada periode off-peak untuk memenuhi jumlah permintaan pada
musim/periode peaks. Mix Plan, metode ini mengijinkan adanya persediaan/inventori,
backorder, dan perubahan tingkat tenaga kerja.
Page | 30
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Dari Studi kasus 1 dapat di simpulakan untuk ke Tiga metode tersebut yaitu Zero-
Inventory Plan/Lot for lot Plan , Level Work Force Plan, Mix Plan Jumlah total
Jadi dari ketiga metode di atas untuk total biaya terendah adalah Metode
Metode Zero-Inventory Plan/Lot for lot Plan dengan Total biaya Rp150.637.500,-
Page | 31
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Modul 4 - Inventory
Diketahui
Unit/Tahu
Demand (S) 1,000 n
100,00
Ordering Cost(OC) 0 Rp
Carrying Cost (CC) 5000 Rp
Maka ESQ 200 (Economic Order Quantity)
Rumus !
(EOQ)=SQRT (2*OC*S/CC)
Maka jumlah pemesanan yang optimum sebanyak 200 unit dalam sekali pesan
Page | 32
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Diket :
Grafik
Pembahasan
Page | 33
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Data diatas pengolahannya menggunakan software QM, dari hasil data tersebut
terlihat bahwa perusahaan bisa mendapatkan order yang optimal pada saat inventory
dengan nilai 118 dan reorder point 48 unit dengan total cost yang di dapatkan 20711610
Diketahui
Demand(s) 8000 galon/tahun
Unit Cost 2,425 Rp/galon
242,50
Set up/ Ordering Cost (OC) 0 Rp/galon
Holding Cost(HC) 40%
Daily Production Rate 32
Daily Demand Rate
Menggunakan aplikasi QM
Daily Production : 33
Page | 34
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Grafik
Daily Production : 40
Grafik
Page | 35
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Pembahasan
Dari data diatas, bisa diketahui rata rata perusahaan memproduksi barang paling
optimal sebanyak 33 dengan total cost 19737710, data tersebut lebih rendah dari pada
daily product rate yaitu 40.
Diketahui
Pengolahan Data
Page | 36
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Pembahasan
Dari pengolahan data diatas didapatkan backorder yaitu 1500, Optimal order
quantity 21602.47 dengan total cost 1258101000
Diketahui
Demand 8,400 Unit
Setup / Order Cost(OC) 485,000 Rp
Rp/Unit/
Holding Cost (HC) 48,500 Th 31%
Unit Cost 156,000 Asumsi
Pengolahan Data CV Modern
Page | 37
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Grafik
Page | 38
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Grafik
Pembahasan
Dari pengolahan data diatas, terlihat bahwa total cost CV Modern lebih rendah dari
pada CV Maju dengan perolehan EOQ yaitu 1000
Page | 39
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Modul 5 – MRP (Material Requirement Planning)
Page | 40
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
2. Tujuan Material Requirement Planning ( MRP )
Berikut ini adalah beberapa tujuan penerapan MRP (Material Requirement Planning) pada
suatu perusahaan manufaktur.
Page | 41
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang sudah
direncanakan. Apabila kapasitas yang ada tidak mampu memenuhi pesanan yang
dijadwalkan pada waktu yang diinginkan, maka MRP dapat memberikan indikasi untuk
melakukan rencana penjadwalan ulang dengan menentukan prioritas pesanan yang
realistis. Jika penjadwalan masih tidak memungkinkan untuk memenuhi pesanan, berarti
perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan konsumen, sehingga perlu dilakukan
pembatalan atas pesanan konsumen tersebut.
Page | 42
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Inventory Record / File (Catatan Keadaan Persediaan). Catatan keadaan inventory
menggambarkan status semua item yang ada dalam inventory. Setiap item inventory
harus diidentifikasikan secara jelas jumlahnya karena transaksi-transaksi yang terjadi,
seperti penerimaan, pengeluaran, produk cacat, data-data tentang lead time, teknik
dan ukuran lot yang dipakai, inventory pengamanan, dan sebagainya. Hal tersebut
dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam perencanaan.
Purchase Order Outstanding.
Lead Time tiap Komponen.
Kesemua input tersebut membentuk arsip-arsip yang saling berhubungan dengan bagian
produksi dan pembelian sehingga dapat menghasilkan informasi terbaru tentang pemesanan,
penerimaan dan pengeluaran komponen dari gudang.
Page | 43
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Memberikan indikasi bila diperlukan penjadwalan ulang
Memberikan indikasi untuk pembatalan atas pesanan
Memberikan indikasi tentang keadaan dari inventory
Output yang dihasilkan sistem MRP memberikan informasi yang berguna dan tepat waktu
bagi manajer terkait. Tiga hal terpenting dalam penggunaan MRP yang dapat dirangkum dari
kemampuan dan output yang dihasilkan adalah perencanaan dan pengendalian inventory,
perencanaan kapasitas yang mendetil, dan perencanaan berdasarkan prioritas pada shop floor
(lantai/bengkel kerja).
Teknik Rough-cut Capacity Planning digunakan untuk menentukan kelayakan dari suatu Master
production schedule. MRP tidak dipengaruhi keterbatasan kapasitas, karena MRP hanya
menentukan material dan komponen apa yang dibutuhkan sehingga memenuhi MPS. Perencanaan
Kebutuhan Kapasitas (Capacity Requirement Planning, CRP) adalah proses penentuan “berapa”
jumlah mesin dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memenuhi tugas-tugas produksi pada
tingkat yang lebih detil, berdasarkan pada seluruh bagian komponen dan finished goods yang telah
direncanakan oleh MRP. CRP memerlukan informasi input yang mendetil untuk seluruh komponen
dan asembling seperti POR (pelepasan pesanan yang direncanakan), kuantitas inventory di tangan
(OH), status terbaru shop order (pesanan bengkel), routing data dan waktu baku.
Proses CRP serupa dengan Rough-cut Capacity Planning. Sistem MRP menentukan jumlah
pesanan dan waktu yang tepat untuk tiap bagian komponen, sedangkan MPS hanya menyatakan
jadwal dari item-item akhir. Rough-cut Capacity Planning dapat menguji kemampuan peralatan dan
work center yang utama terhadap bottleneck, sedangkan CRP dapat menguji work center yang
lebih banyak sehingga CRP menyediakan informasi secara lebih mendetil. Kebutuhan kapasitas
diperoleh dengan mengalikan jumlah unit yang dijadwalkan untuk produksi pada suatu work
center dengan kebutuhan per unit produk terhadap sumberdaya produksi (jam tenaga
kerja/mesin) ditambah dengan setup time). Kebutuhan tersebut akan dirangkum berdasarkan
perioda waktu dan work center.
Di bawah ini adalah contoh Pembuatan Bill Of Material dari Sebuah Produk mobil mainan rakitan
Tamiya Sebagai berikut :
Page | 45
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Level 2
level 1
Spoiler ( 1 )
Body ( 1 )
Wind deflector & Main body ( 1 )
Main chasis ( 1 )
Cover battrai ( 1 )
Bracket switch ( 1 )
Baterai ( 1 )
Mobil mainan
Ellectrical ( 1 ) Seri wire ( 1 )
Rakitan Tamiya
Switch ( 1 )
Motor ( 1 )
Drive gear ( 1 )
Tire ( 2 )
Bearing ( 1 ) Sheal ( 4 )
Whasher ( 4 )
Accesories ( 1 ) Front bumper ( 1 )
Rear bumber ( 1 )
Roller ( 1 ) Rim ( 4 )
Tire ( 4 )
Page | 46
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
MRP Idented Bill Of Materials
Item level lead time Per Parent On Hand Lot Size
Mobil mainan Rakitan Tamiya 0 1 1 0 1
Body 1 1 1 0 1
Spoiler 2 1 1 0 1
Wind deflector & Main body 2 1 1 0 1
Chasis 1 1 1 0 1
Main chasis 2 1 1 0 1
Cover battrai 2 1 1 0 1
Bracket motor& Cover motor 2 1 1 0 1
Bracket switch 2 1 1 0 1
Ellectrical 1 1 1 0 1
Baterai 2 1 1 0 1
Wire ( + ) & ( - ) 2 1 1 0 1
Seri wire 2 1 1 0 1
Swich 2 1 1 0 1
Power train 1 1 1 0 1
Motor 2 1 1 0 1
Drive gear 2 1 1 0 1
Differential gear 2 1 1 0 1
Proppeler shaft 2 1 1 0 1
Shaft 3 1 1 0 1
Gir 3 1 2 0 1
Axle shaft 2 1 1 0 1
Front whells & Rear whells 2 1 1 0 1
Rim 3 1 2 0 1
Tire 3 1 2 0 1
Bearing 2 1 1 0 1
Sheal 3 1 4 0 1
Whasher 3 1 4 0 1
Accesories 1 1 1 0 1
Front bumper 2 1 1 0 1
Rear bumper 2 1 1 0 1
Roller 2 1 1 0 1
Rim & Ruber 3 1 4 0 1
Page | 47
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
Page | 48
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
KESIMPULAN
Page | 49
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya
MRP ( Material Requirement Planning ) merupakan suatu sistem yang mengatur bahan – bahan
material yang dibutuhkan untuk proses produksi dalam suatu perusahaan, karena dengan MRP
perusahaan dapat Mengefisiensikan gudang , mengatur stock material dan sekaligus mencegah
kemungkinan kehabisan bahan material atau sistem penjadwalan kebutuhan bahan baku
berdasarkan tahap waktu untuk operasi proses produksi
Page | 50
Praktikum Sistem Manufaktur
Universitas Wijaya Putra - Surabaya