Anda di halaman 1dari 1

ERIAK LAPAR LIMA SENAR

Gitar di depan ku
senar ke empat sudah putus
tersandar ia di pintu lemari
Enam senarnya kugaruki bertahun tahun
suaraku parau sudah merambat di bunyinya selama ini
bersama dengan jari jari tangan tangan lain
dari berbagai pemilik yang pernah lewat di sini
Senar ke empat sudah putus
di kelima senar sisanya yang kini merentang diam
terlukis kisah perjalanan panjang
suatu ketika besok atau lusa
mungkin akan berkumandang
jadi nyanyian nyanyian rindu,
teriak lapar
Teriak Lapar !
Teriak teriak Lapar !
Nadanya berkelana
dari trali penjara penjara
sampai ke batu batu gunung
lewat jalan jalan pasar dan kota kota
Teriak Lapar !
Bersama ratusan mulut anak anak kecil
berpakaian lusuh bekas pramuka tanpa alas kaki
Ingusnya kering mengintip di lubang hidung
kukunya hitam
Teriak Lapar ! suaranya memekakkan telinga
Senar ke empat sudah putus
masih ada lima senar, maka lima teriak lapar
lima jaman lagi sampai semua senar putus
dan senar senar tak lagi berdenting manis tapi teriak teriak
Bersama ratusan lapar jutaan lapar
dengan beragam wajah beragam gurat
memenuhi jalan jalan dengan teriak teriak
teriak lapar teriak
lapar Lapar ! Lapar ! Lapar !

Anda mungkin juga menyukai