Anda di halaman 1dari 2

Puisi Terbaik Kelas

Kepenulisan Puisi 2021


DI PARUH PUING
Oleh : Alir Bening Firdausi)
Sepanjang kaki merayap membelah ilalang 
Memuja perlindungan, mencari pertolongan
Untuk kaki yang buntung, penuh belatung 
Berteriak ia, ia berteriak 
Di paruh puing yang enas  Hingga pupus pita suaranya, serak 
dan jiwa raga yang tewas  Hingga air di laut, di samudera riak
adalah seorang bocah, nahas 
Ratusan mil ia terseok di jalan 
Usai ababil lepas landas pagi buta 
Dan di netranya hanya ada ketidakadilan 
meluruhkan koloni-koloni nirmala  Wanita di sini tetap utuh kakinya 
Sebongkah nisan di telapak tangan  Pria di sana tidak kehilangan istrinya 
Kawan di situ bahkan masih bisa 
Itu kepunyaan bapak, 
tertawa riang dengan bapaknya 
yang baru saja menyusul emak 
Yang delapan tahun lalu lebih dulu mangkat Dalam keputusasaan batil 
dibunuh Sang Bocah dalam pertarungan tanpa berulang kali Izrail memanggil 
sekat “Hunuskan saja katana 
Kini, ia punya apa?  di hulu dada.” 
Kini, ia punya siapa?  Namun seperti kata bapak di pucuk takdir, 

Anda mungkin juga menyukai