Anda di halaman 1dari 4

Pasar Kuntilanak

Original Story By: Dialogika Setiawan


Diatas kepala, warna hitam pekat dari awan mendung yang beraarak mulai terlihat membelah
permukaan langit. Diantara pucuk pucuk pohon pinus yang tinggi menjulang dan berjejer rapih.
terdengar juga beberapa bunyi burung-burung bersuara asing yang saling menyahut. jika
didengarkan dengan seksama suara burung itu terdengar seperti suara perempuan yang sedang
tertawa mengekeh saling menimbal.

"kan kata saya juga kalau gak kesini gak akan mungkin tersesat kaya gini" Celetuk seorang
remaja bertopi koboy, bertubuh ceking dan jangkung, ia bernama Alif. Remaja yang sejak awal
pendakian berada di barisan paling belakang, si paling sibuk yang mendokumentasikan setiap
jengkal perjalanan, Orang yang rela tangan serta punggung nya pegal-pegal. karena, menenteng
kamera digital miliknya yang sudah dilengkapi dengan gimbal.

"udah diam aja berisik, sekarang kita berdoa saja sambil terus ikhtiar mengingat ngingat jalan
waktu pertama kali masuk kesini tadi lewat jalur mana" Balas seorang Remaja yang berada
dibarisan paling depan. Remaja itu bernama Robi, Robi adalah leader dari projek konten kali ini.
Ia sosok remaja bertubuh tinggi tegap, dengan warna kulit sawo matang lengkap khiasan
rambut dikepalanya bertekstur sedikit kriting.

Sedangkan satu orang lain nya yang sejak awal pendakian remaja yang cenderung gak banyak
ngomong dia bernama Opan. Opan bisa dibilang orang yang paling ganteng diantara mereka
berdua. Tubuh nya gak kalah tinggi dari robi dan alif. Hanya saja gurat wajah opan sedikit lebih
tampan dan terlihat calm dari mereka berdua. Hingga tidak sedikit ketika mereka meng upload
konten mereka di tiktok dan youtube yang jadi serbuan komentar kaum hawa adalah opan.
Cuma sayang minus one dari Opan adalah orang yang gak terlalu aktif berkomunikasi dan
terkesan canggung saat berhadapan dengan perempuan.

*****

15 menit berselang, setelah semakin dalam ketiga Remaja itu berjalan, bukan nya menemukan
jalan keluar dari Hutan tersebut mereka malah semakin terjerembab jauh ke dalam perut
hutan. Diatas kepala mereka kumpulan awan mendung yang sedari tadi menahan diri untuk
tidak membucahkan isinya pada akhirnya air langit itu meluncur deras ke permukaan bumi
mengguyuri kepala mereka. Alif menjadi orang pertama yang paling sibuk berlarian mencari
tempat brrteduh sambil menyembunyikan kamera nya di balik jaket eiger berwarna orange
yang sedang ia pakai.
"Obi, Opan sini disini saja" teriak Alif, tubuh nya kemudian masuk kedalam sebuah gubuk
beratap jerami. Sebelum nya memang tidak terlihat karena tertutupi daun daun ilalang yang
tinggi dan mengganggu pandangan mata.

"Untung ada gubuk ini!" Sahut Obi yang kemudian dari arah belakang di ikuti oleh Opan masuk
kedalam gubuk tersebut.

Alif duduk lesu sembari menyimpan kamera miliknya disamping nya. Alif, obi dan opan duduk
selonjoran dibawah tanah cokelat yang menjadi alas gubuk tersebut. Gubuk itu terlihat sangat
rapih juga bersih tidak ada satu cuil pun sampah terlihat hingga pada akhirnya obi yang menjadi
leader mereka memutuskan untuk membuka tikar mereka dan beristirahat sejenak disana
sambil menunggu hujan yang sedang turun diluar reda.

"berteduh dulu disini ya, sambil nunggu hujan nya reda baru kita berangkat lagi" Ucap Robi
sambil mengeluarkan tikar dari dalam tas Carir nya.

Ketiga remaja yang berasal dari kota kembang itu (Bandung) adalah para content creator
sebuah akun chanell youtube bertema misteri. Mereka terbiasa membuat konten mereka
dengan isi "reality exsplore" seperti apa yang sedang mereka lakukan ditempat ini. Tapi sayang,
ini untuk yang pertama kalinya mereka dibuat rumit di sebuah hutan. Karena sudah ber jam-
jam lamanya mereka tidak menemukan jalan pulang. Padahal, sebelum paska masuk hutan tadi
mereka sudah menandai tiap jengkal jalur dari arah masuk hutan tersebut untuk
mempermudah jika pulang nanti. Dan sekarang yang terjadi petunjuk arah yang sudah mereka
tempelkan di tiap tiap jalur itu tiba tiba saja tidak mereka temukan satu pun. Ada apa ini
sebenarnya? Apa ada hal terlarang yang gak sengaja mereka lakukan di tempat ini? Hingga ke
tiga remaja tersebut di buat kalangsu (tersesat)

*****

Alif terbangun dengan spontan saat kedua telinganya mendengar sebuah suara ketukan dari
arah pojok gubuk tersebut. Diluar hujan yang turun aga sedikit reda sehingga di dalam sini
suara seperti orang yang sedang mengetuk ngetuk oapan kayu itu terdengar jelas.

Alif berniat membangunkan kedua teman nya namun niat itu ia urungkan saat melihat kedua
teman nya sedang tertidur lelap dengan raut wajah yang terlihat sangat lelah. Hingga akhirnya
ia memutuskan bangun dan menyalakan kamera lalu pergi mengecek suara tersebut.

"Bismilahirahmanirahim ya allah tolong berikan saya kekuatan" Batin Alif, yang mulai memasuki
ketempat dimana suara ketukan tersebut terdengar jelas.

Bermodalkan cahaya dari flashlight miliknya alif menyisir tiap pojok ruangan tersebut hingga ia
sampai di tempat paling pojok kemudian ia melihat seorang nenek-nenek tengah memegang
lisung lengkap dengan halu nya, dan suara gedukan tersebut terdengar dari suara lisung dan
halu yang sedang dipakai menumbuk. ( Lisung dan halu adalah Alat tumbuk tradisional yang
terbuat dari kayu)

Nenek tersebut kemudian memasukan hasil tumbukan dari dalam halu itu kedalam sebuah
tempayak lalu ia membawa tempayak itu keluar gubuk, dari belakang alif masih mengikutinya
dengan cahaya remang-remang dari flashlight kamera miliknya.

........

"Pasar!" Itulah ucapan yang keluar dari mulut Alif saking kagetnya.

Di depan matanya saat ini bukan lagi nampak pohon-pohon tinggi yang tadi sore ia lihat karena
tempat tersebut sudah berubah menjadi sebuah kawasan ramai yang dipenuhi dengan orang-
orang yang memakai baju pangsi hitam dan bendo batik berlalu lalang, juga delman dan
beberapa warung-warung berjejer rapih disepanjang jalan.

Dalam rasa kaget dan heran itu alif masih mengikuti nenek-nenek yang tadi ia lihat hingga
tanpa sadar saat sampai ditengah kerumunan pasar tersebut, si nenek yang di ikuti oleh Alif
berbalik badan.

"F**k Setan!" Teriak Alif, setelah dikagetkan kembali oleh sosok nenek tersebut yang dimana di
permukaan wajah nya tidak memiliki hidung, mulut maupun mata.

Saat alif hendak berbalik badan untuk kembali masuk kedalam gubuk, tiba-tiba saja gubuk
tersebut menghilang. Hal itu membuat Alit shock, karena kedua teman nya masih tertidur
disana.

Ditengah kepanikan itu Alif juga mendengar jelas sekali suara perempuan tertawa di samping
kanan dan kirinya, suara perempuan tertawa itu benar-benar sangat jelas dan terus bertambah
banyak hingga menusuk kedalam telinga nya. Sebelum akhirnya Alif melihat ke arah sekelilignya
entah afa berapa puluh kuntilanak saat ini mengerumuni nya dengan tawa yang mengekeh
ngeri.

*****

Saat ini Alif mendapati tubuhnya terbaring lemas di diatas kasur, saat ia membuka mata kedua
teman nya Opan dan Robi juga ada disampingnya.

Kemudian Opan dan Obi mulai menceritakan kepada Alif bahwa hampir tiga hari kedua teman
nya itu juga dibantu warga sekitar mencarinya di hutan. Sebelum pada akhirnya di hari ketiga
salah seorang warga menemukan Alif tengah terbaring tak berdaya di bawah pohon karet yang
dimana di keramatkan oleh warga sekitar yang padahal sebelumnya sudah berkali kali dicari ke
tempat tersebut tidak ada.

Kendati mendapati pernyataan yang demikian sebelum menjelaskan lebih lanjut Alif malah
bertanya heran kepada mereka berdua.

"Terus yang tidur dan yang menemani saya dibgubuk siapa?" Balas Alif.

- Tamat -

Anda mungkin juga menyukai