Anda di halaman 1dari 2

Bangkit Bersama

Alam Berteriak
Gugusan bintang ini tak lagi sepermadani dulu
Rintihan pertiwi ini tlah terdengar hingga sudut-sudut pintu

Tak sadarkah dari apa yang terjadi?


Tanah yang bersebut tanah surga ini sudah tak lagi harum berseri

Serakah dan serakah!


Itulah kita makhluk kecil yang berlagak bak raksasa
Si mungil tak berdaya yang bersolek sang kuasa
Tanpa suara kala sapuan ombak menerpa lidah nan pujangga
Menembus raga rapuh yang dulu dibilang baja

Alam berteriak!
Citra pagi tak seindah masa kelabu itu
Sek enak jaman ku tho?
Mungkin benar adanya pak tua itu!
Apalah daya, apalah guna, apalah asa
Semua yang terbangun tak seindah konsep pandir anda
Konsep isapan jempol sucimu belaka

Dimanakah teriakan itu sekarang?


Ya Teriakan para jiwa-jiwa muda, segar, penuh gelora
Teriakan bak pejuang-pejuang berani mati demi bangsa

Teriakan seperti HIDUP ARSITEKTUR!!!


ARSITEKTUR!!!

HIDUP ARSITEKTUR!!!

HIDUP

Adakah hanya teriakan slogan pilumu belaka?


Bahkan semutpun tahu bagaimana cara bekerja sama
Lebah juga tau bagaimana cara bersuara dengan seni bina bersahaja

Alam itu bak sahabat katanya


Namun ilusi-ilusi dunia membutakan mata hati mata nurani jiwa
Maka teori kita tak seindah dunia nyata
hinggakah tamparan Tuhan yang kita nanti demi metani jiwa tak berdaya?
Jujurlah pada diri sendiri duhai kesatria
Kitalah yang berdosa Kitalah yang harus bangkit bersama
Dan membina tanah usang bertahtakan jua
Malang, 18 Februari 2015

MorouArsitek

Anda mungkin juga menyukai