Anda di halaman 1dari 3

Jepang @ perancak village……..Most beauty villas ??

“Adik-adik, pernahkah kalian mendengar istilah Jepang? Identik dengan apa ya?....Ehm,
benar!” Kalian tentunya sudah tidak asing mendengar kata Jepang. Ada yang menyebutkan
penjajah negeri Indonesia, merek sepeda motor, doraemon, negeri sakura, merek tv bahkan ada
pula istilah asli Bali semisal MADE IN JAPAN. “Wah, wah, banyak juga ya!” Ternyata memang
benar kalau istilah Jepang sudah menjadi booming alias trend di kalangan kalian.
Baiklah, pada edisi perdana kali ini, akan dikupas mengenai Jepang yang ternyata tidak
hanya gambaran semacam hal diatas. Melainkan banyak hal menarik yang bisa kita dapatkan.
Tentunya kalian juga harus bersemangat untuk mempelajari segala hal yang berkaitan dengan
Jepang. “Semangat!!!!!!!” Nah, topik pertama ialah kondisi negara Jepang. Jepang itu sama
dengan Indonesia yaitu Negara Kepulauan. Mulai dari pulau terbesar yaitu pulau Honshu, pulau
Shikoku hingga beribu-ribu pulau kecil di sekitar perairan Jepang. Cuaca dan iklim di Jepang
hampir sama dengan negeri kita lho, tapi khusus di wilayah Jepang bagian selatan. Bagian utara
Jepang memiliki iklim sub tropis sehingga dapat kita jumpai salju pada musim dingin. Perbedaan
iklim di Jepang ternyata memiliki unsur pembentuk budaya bagi masyarakat Jepang itu sendiri.
Topik kedua nih! Masyarakat Jepang memiliki unsur homogenitas dalam pola kehidupan
sehari-hari. “Em……” Semacam budaya lokal yang memiliki persamaan karakter dan ciri khas
antara wilayah satu dengan lainnya. Kalo dibandingkan dengan Indonesia yang cenderung
heterogen, masyarakat Jepang terkenal akan idealisme yang diakui sebagai pembentuk mental
bangsa Jepang. Kira-kira apa ya? Yups, benar……masyarakat Jepang mempercayai alam Jepang
sebagai tanah kelahiran jiwa atau roh-roh suci yang telah memberikan kemakmuran serta
kesejahteraan. Sehingga, sering kita jumpai pada kebudayaan Jepang perayaan-perayaan
(matsuri), dan upacara-upacara adat yang ditujukan untuk menghormati arwah serta roh-roh
leluhur. Namun, Jepang modern tidak meninggalkan kebudayaan tradisional mereka, sampai
detik ini masyarakat Jepang berusaha untuk melestarikan warisan budaya dengan cara
mengenalkan budaya Jepang ke luar negeri (ilmu pemasaran : ekspor). Kalo g2 orang Jepang
mirip dengan orang Bali ya! Kalo boleh jujur…..kami cenderung mengatakan iya. Walaupun,
kami bukan orang Bali, tapi sejatinya kami tinggal dan menetap di Bali sehingga kalo ditelaah
secara benang merah akar kebudayaan masyarakat Bali dengan Jepang hampir sama.
Wah, kok jadi seru gini ya! Ya lanjut az……..! Nah, dari sinilah jalinan persahabatan itu timbul
laksana bulan dan bintang……cek cek cek romantis banget……
Kalian sudah tahu kan kalau Bali itu surga bagi wisatawan atau pelancong. Konon,di
Jepang, nama Bali lebih terkenal daripada nama negara kita sendiri, yaitu Indonesia. Kok bisa?
Ini memang benar….Bali merupakan tempat wisata favorit bagi wisatawan Jepang yang ingin
berlibur ke luar negeri. Selain Hawaii dan Thailand, orang Jepang suka menghabiskan waktu
berliburnya untuk singgah dan menetap di Bali. Hal ini dapat dibuktikan melalui data kunjungan
wisman ke Bali yang stabil dan cenderung mengalami peningkatan (walaupun sekarang agak
menurun…hiks…hiks2). Sssssssttttttt, jangan salah! Di awal tahun 2008 wisman Jepang yang
berkunjung ke Bali mendekati 300.000 jiwa/bulan. Wah,,,,,,,,,buanyak ya…… Nah, kalo dilihat
dari jumlahnya saja merupakan potensi bagi perkembangan wisata di Bali. Apalagi didukung
oleh komitmen pemerintah, baik pusat dan daerah yang konsisten menetapkan kebijakan
sinergis, ditindaklanjuti dengan actionplan yang melibatkan pelaku dunia pariwisata sebagai
sarana pendongkrak potensi kunjungan wisatawan ke Bali. Hal ini dapat kita cermati dari
promosi pariwisata Bali di luar negeri yang telah dilakukan secara maksimal. Peranan dan
dukungan masyarakat Bali sendiri yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai tumpuan mata
pencaharian dituangkan melalui peraturan-peraturan yang mengikat masyarakat menjadi
kesatuan yang harmonis serta memiliki eksotika seni budaya yang kaya nilai-nilai luhur warisan
bangsa. Adanya peran kelembagaan ini memberikan ruang bagi wisman Jepang untuk menetap
lama di Bali. Dan secara tidak langsung, masyarakatpun akan menikmati hasil dari kebijakan ini
yang merupakan wujud pemberdayaan potensi daerah.

Nah, supaya kalian tidak penasaran lagi, cobalah tengok deretan villa di pantai Prancak!
Walaupun belum setenar villa di bukit Jimbaran, Nusa Dua! Ternyata di kota kita tercinta juga
ada villa yang cukup mewah. Jika potensi ini dikelola dengan sungguh-sungguh maka tak ayal
geliat roda ekonomi daerah yang menjadi tujuan pembangunan selama ini dapat dimaksimalkan
sehingga akan mendorong pemberdayaan masyarakat terutama masyarakat pesisir Jembrana.
Walaupun mengorbankan idealisme mengenai hak kepemilikan agraria, sentimen ini selayaknya
menjadi pemecut bagi peningkatan manajemen pengelolaan pariwisata ke depan. Sehingga anak
cucu kita turut serta memiliki dan bertanggungjawab terhadap pelestarian dan pemanfaatan
sumber ekonomi ini.

kuhana-30@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai