Anda di halaman 1dari 3

Besoknya di rumah Kuro ada kejadian penting...

[color=blue]"Urgh... Sial..." kata Kuro sambil memegang matanya.


"Hhhh... Inilah yang terjadi kalau anda menggunakan Silver Hypnotizer" kata Danu
ve sambil membawa handuk basah untuk kompres Kuro. :sigh:
"Khekhekhek!!! Loe make tuh mata untuk apaan sih?" tanya Erald. :evil:
"......." Kuro diam sambil melihat kanan-kiri memastikan adik-adiknya tidak ada.
"Nyelametin cewek teman sekelas, yang kalian jumpa semalam" kata Kuro. :tsundere
:
"Oh.... Ngomong-ngomong para Ojou-sama ada di luar kamar menguping lho, khekhek"
kata Erald.
"Sh*t..." kata Kuro perlahan karena merasakan aura membunuh di balik pintu. :cry
:
"Saya akan suruh Ojou-sama tenang karena anda masih sakit, mereka saya antar ke
sekolah dulu" kata Danuve.
"Tidak, Erald aja yang ngantar, Danuve bawakan surat absen ke sekolah" kata Kuro
.
"Gw gak dipercaya ya" kata Erald agak marah. :angry:
"Sudah pergi sana" kata Kuro.[/color]
Yep, saat menyelamatkan Ayumu sebenarnya selain memakai teknik kata-kata, Kuro m
emakai kemampuan yang disebutnya Silver Hypnotizer, yaitu mempercepat reaksi ota
k untuk menangkap apapun. Teknik ini meningkatkan refleks dan reaksi Kuro sampai
tingkat tertinggi, juga membuat tubuhnya mengeluarkan aura pheromone yang bisa
membuat semua orang yang ada didekatnya mudah untuk diberikan sugesti. Jadi kema
mpuan ini yang membantunya saat menggunakan teknik bicaranya dan saat menghindar
i pukulan Emas, juga yang menjadi penyebab dia bisa mengumpulkan kekayaan sampai
seperti ini. Tapi karena memaksakan otaknya, kemampuan ini mempengaruhi tubuhny
a dan juga mentalnya. Dia akan lemas, kecapekan, dan mudah terserang penyakit (k
aya' AIDS ya, LOL).
Bel masuk untuk pelajaran jam ke-3 pun berbunyi di OPORI Academy (itu nama sekol
ahnya, baru keluar setelah chapter 8, lol), dan sekarang pelajaran PE alias olah
raga. Murid 10-1 pun berkumpul di lapangan.
[color=blue]"Sebenarnya males banget harus ngabsen kalian kaya' gini... Udah! Si
apa yang gak masuk?" kata Yuu.
"Kuro Ramperouge sensei~" kata sekelas dengan lantang.
"Eh, Kuro kok gak masuk ya desu~?" kata S~kun.
"Gak tahu... ~dood~" kata Prinny yang masih agak takut melihat Yuu karena 5 hour
s in hell semalam.
"Ayumu, tahu sesuatu desu?" tanya S~kun.
"Erm... Semalam kami diganggu sama Kuroro-san dan Emas-san saat perjalanan pulan
g..." kata Ayumu.
"EH?! Gimana akhirnya desu?!" kata S~kun.
"Semalam Kuro menggertak mereka... Katanya itu Art of Talking gitu, dipakai untu
k menakut-nakuti" kata Ayumu.
"AYUMU-CHAN~!!!" kata Celia datang tiba-tiba meng-'grope' dada Ayumu dari belaka
ng.
"Kyaaah~!" teriak Ayumu.[/color]
Di rumah Kuro...
[color=blue]"Erm? Kenapa kelihatannya ada feeling terjadi kejadian menyenangkan
di suatu tempat ya..." kata Kuro.[/color]
Kembali ke OPORI Academy.
[color=blue]"OI! Tenang dikit!!!" kata Yuu pada Ayumu dan Celia.
"Maaf sensei..." kata Ayumu dengan wajah merah.
"Hahaha, Ayumu-chan kawaii~~ Kok sekarang manggil Kuro langsung nih? Gak pake -s
an lagi..." kata Celia.
"Itu memang mencurigakan.. ~dood~" kata Prinny.
"Apa dia berbuat mesum?!" kata Kury.
"Eh? Gosip baru nih desu?" kata S~kun lagi.
"Awawawawaaa" kata Ayumu dengan wajah merah.
"BERISIK WOY!" teriak Yuu ke arah mereka.[/color]
Tiba-tiba Danuve datang dan berdiri ke sebelah Yuu.
[color=blue]("Wew, ganteng juga, bishie nih") pikir Yuu.
"Maaf... Anda Yuu-sensei wali kelasnya Kuro-sam...kun?" tanya Danuve.
"Erm.. Ah, Iya, Ada apa?" kata Yuu dengan wajah agak merah dan kaget.
"Ah, saya Danuve Ramperouge, abangnya Kuro, ini surat absennya maaf terlambat ka
rena ada sedikit urusan tadi" kata Danuve.
"Ah, tak apa! Kuro itu anaknya baik hati, rajin menabung, memang mirip abangnya
hohoho" kata Yuu.
("Hoeekk...") kata seluruh anak dikelas dalam hati.
"Ahahaha, anda bisa saja, kalau begitu permisi" kata Danuve.
"Iya...." kata Yuu sambil bengong sebentar setelah Danuve pergi tiba-tiba dia sa
dar.
"SUDAH! Kalian lihat apa hah?! Ayo kita olahraga keliling lapangan 10 kali!" kat
a Yuu.
"Huuuu...!" sorak anak sekelas.[/color]
Setelah pulang sekolah, S~kun, Prinny, Ayumu, Celia, dan Kury berkumpul di kelas
.
[color=blue]"Dari cerita Ayumu, Kuro seharusnya gak apa-apa kan?" kata Celia mul
ai bicara.
"Iya desu... Kenapa dia gak masuk sekolah ya desu?" kata S~kun bingung.
"Memang kepengen bolos mungkin ~dood~" tebak Prinny.
"Memangnya kamu..." kata Kury pada Prinny.
"Kita tanya alamatnya ke Watari-niisan aja" kata S~kun.
"Eh? Ap.. apa gak sopan kalau kita tiba-tiba mengganggu?" kata Ayumu.
"Huhuhu... Kenapa nih kok gugup?" kata Celia dengan wajah om-om mesum.
"Oi! Ratu gosip! Tenang dulu, itu nanti aja desu" kata S~kun.
"Kalian ngapain nih?" kata BloodBlossom yang tiba-tiba masuk.
"Oh~ Miss sekretaris! Kebetulan, kami mau menjenguk Kuro, tapi gak tahu alamatny
a" kata Celia pada BloodBlossom.
"Ah, aku juga ikut, sebentar biar dicari di data siswa milik sekolah...." kata B
loodBlossom membuka laptopnya.
"Apaan nih..." kata BloodBlossom setelah beberapa saat.
"Kenapa desu?" tanya S~kun penasaran.
"Lihat aja" kata BloodBlossom.[/color]
[table border="1"][tr][td align="center"]Nama
[/td][td align="center"]Alamat
[/td][td align="center"]E-Mail
[/td][td align="center"]Nomor Telepon
[/td][td align="center"]Sejarah sekolah sebelumnya
[/td][/tr][tr][td]Kuro Ramperouge
[/td][td]UNKNOWN
[/td][td]Tidak memiliki e-mail
[/td][td]Tidak memiliki Telepon
[/td][td]SD - The Kingdom (Honduras)
SMP - St Julian's School (Portugal)
[/td][/tr][/table]
[color=blue]"Honduras itu negara mana ya desu...." tanya S~kun.
"Hrm... Mencurigakan ~dood~" kata Prinny.
"Ayo kita tanya kepsek aja!" kata Ayumu.
"Kalau begini aku setuju, ini aneh" kata BloodBlossom[/color]
Mereka pun menuju ruangan kepala sekolah.
[color=blue]"Maaf Principal-san" kata BloodBlossom mengetuk pintu.
"Hohoho, itu suara BB-kun kan? Silakan masuk... Lho? Ada apa nih rame-rame?" kat
a Watari.
"Begini pak, data Kuro di sini kenapa bisa aneh gini?" tanya BloodBlossom.
"Kok bisa gitu niisan? Aneh desu..." kata S~kun.
("Hrmmm bahaya nih") kata Watari dalam hati.
"Ah... Kuro-kun tidak punya telepon dan e-mail, jadi dia tidak isi" kata Watari.
"Masa' telepon rumah juga gak ada?" tanya Celia.
"Hrm... Mungkin dia kira ini wajib nomor handphone..." kata Watari.
"Kalau soal alamat ~dood~?" tanya Prinny.
"Ah... Soal itu semalam dia lupa isi... Tapi sudah dikasih kok..." kata Watari.
"Kalau begitu minta desu" kata S~kun.
"Ah... Sebentar..." kata Watari bangkit dari kursinya dan menuju lemari.
"....." tanpa sepengetahuan muridnya, Watari menekan kepala ikat pinggangnya 2 k
ali.
"Ini..." kata Watari.
"Terima kasih Principal!" kata murid-murid dan mereka pun berlari keluar.[/color
]
Di rumah Kuro...
[color=blue]"Beep Beep Beep" Handphone Danuve berbunyi.
"Erm? Telepon dari siapa?" tanya Kuro.
"Gawat... Ini Siaga 1, kita harus pindah sekarang ke rumah sederhana yang anda b
eli. Helikopter akan saya siapkan" kata Danuve.
"Bagaimana dengan adik-adikku? Mereka masih di sekolah!" kata Kuro panik.
"Khekhek! Biar gw hubungi mereka, rumah tujuan itu deket sama sekolah para Ojou-
sama kok!" kata Erald.
"Baik! Semua tolong bergerak cepat!" kata Kuro berdiri dari tempat tidur dan ber
siap-siap walaupun dia masih agak pusing.[/color]

Anda mungkin juga menyukai