Anda di halaman 1dari 3

Erald pun mengeluarkan 'Kanatsu', Eventide miliknya, dari sarung pedangnya.

dan
Danuve mengeluarkan 'Hoffwun' dari balik jaketnya.
"Kuro-sama, kami tidak boleh menggunakan Orbauge dan kekuatan asli dari Eventide
kami kan?" kata Danuve memastikan. "Nggak boleh, kalian lawan dengan Eventide k
alian dalam mode biasa saja~" kata Kuro.
"...Boleh dibunuh?" Erald menoleh ke Kuro dengan ekspresi haus darah. "...Erm, n
ggak... Maksimal luka parahlah..." kata Kuro sambil tersenyum.
"Onii-chan, onii-chan! Kami boleh ikutan main?" mata para Imouto Kuro berbinar p
enuh harapan. "Erm. Biarin Danuve-niisan sama Erald-niisan aja hari ini ya, mere
ka kan udah panas duluan..." para Imouto Kuro tampak kecewa.
"Oi jangan remehkan kami! Main katamu hah?!" Emas mengeluarkan Eventidenya dari
koper yang dibawa Zamrullah. "Ayo maju dan ledakkan mereka 'Exgoldion'!!!" Emas
mengangkat palu besar berwarna emas dari dalam koper itu.
"Heh, ayo kita potong-potong mereka 'Aksarmaru!'" Kuroro mengeluarkan kapak besa
r berwarna perak dari koper tersebut.
"...Kok bisa muat sih di koper itu?" tanya BloodBlossom bingung. "Hohoho... Sema
cam Tech Stuff lah... Bingung ngejelasinnya..." kata Watari.
"Ah, Ayumu udah sadar desu!" kata S~kun kemudian. "Ehh..? Ahh..?" Ayumu masih ta
mpak agak bingung. "Bawa dia ke mobil, didalam udah saya sediakan AQ*A botol" ka
ta Kuro.
S~kun, BloodBlossom, dan Yuu pun membawa Ayumu ke mobil. "Watari, bantu mereka"
dan Watari pun ikut ke mobil karena perintah Kuro.
"Erald, tolong mundur dulu... Aku mau menyelesaikan 'syarat' untuk Orbauge milik
ku agar bisa dipakai sewaktu-waktu..." kata Danuve. "Heh, cepat!" Erald mundur.
"Heh, apa kekuatan Eventide mu? Masa' pistol itu mau kau bidikkan ke kepalamu da
n teriak 'PERS*NA!' hah?" ejek Kuroro. "...." Danuve hanya diam saja.
Danuve maju dan menerjang ke arah Kuroro tanpa menembakkan Eventide nya. Kuroro
bingung kenapa Danuve tidak menggunakan Eventide miliknya dan menggunakan tangan
kosong.
Emas mencoba menyerang dari belakang tapi Danuve berhasil menghindar dan menyera
ng balik. Kuroro menahan pukulan Danuve dengan tangannya dan Emas menghindar dar
i pukulan Danuve walaupun pukulan tersebut sempat menggores pipinya.
"...Syarat telah terpenuhi, kuserahkan padamu" kata Danuve pada Erald. "Khekhek!
It's show time!" Erald maju menerjang ke arah Emas dan Kuroro dan mulai menyera
ng membabi buta.
"Dia... Kelihatan seperti asal serang tapi sebenarnya semua mengincar titik vita
l dan serangannya juga berat!" kata Kuroro dalam hati sambil menahan serangan-se
rangan Erald.
"Cih! Meledaklah Exgoldion!!!" Emas memukulkan palunya ke Erald. Erald berhasil
menghindar sehingga palu tersebut memukul tanah. Tapi apa yang terjadi? Tanah ya
ng terkena pukulan palu itu meledak. "Cih, meleset" kata Emas.
"Hooo... Kekuatan Eventide mu ledakan ya... Hehe, langsung pakai kekuatan nih?"
Erald tersenyum sinis.
"Aksarmaru! Potong dia!" Kuroro menyabetkan kapaknya ke arah Erald. Erald mencob
a menghindar tapi ujung kapak tersebut ikut berbelok mengikuti Erald. Erald terp
aksa menangkis kapak itu dengan katananya. "Heh, yang ini kapaknya elastis dan b
isa mengikuti gerakan lawan, menarik!" tawa Erald.
"...Butuh bantuan?" tanya Danuve. "Gak usah, udah selesai kok" tolak Erald.
"Hah? Selesai apanya?" kata Emas dan Kuroro bingung. "Lihat ke arah badan kalian
!" Erald tersenyum.
Di badan Emas dan Kuroro ternyata sudah ada luka sabetan-sabetan pedang dan dara
h mulai mengucur dari luka tersebut.
"Kuh...!" "Guh...!" Emas dan Kuroro jatuh terkapar ke tanah.
"Zam-kun, mau bertarung?" Kuro menoleh ke Zam dan tersenyum. "Uh... Jebak mereka
Siphon!" Zamrullah membuka dan melempar payungnya. Payung tersebut lalu berputa
r sendiri dan terbang ke arah Kuro bagaikan pisau gergaji. Kuro menghindar tapi
tiba-tiba keluar 2 payung lagi dari dalam payung yang dilemparkan tadi yang mula
i menyerang ke arah Kuro. Payung yang dilemparkan pertama kali kembali ke arah Z
amrullah. "Ugh...!!" terdengar suara teriakan Kuro dari balik debu-debu yang mun
cul karena payung Zamrullah tadi.
"Hahaha..! Ternyata Onii-sama tidak ada apa-apanya!!! Eventideku, Siphon, adalah
salah satu dari Eventide paling tajam! Dia gak mungkin bisa bertahan!!!" tawa Z
amrullah.
Debu-debu tadi pun mulai menghilang dan tampaklah Kuro sedang memegang 2 payung
di tangannya. "Wah, cuma segini nih?" kata Kuro sambil tersenyum.
"U...Uuuuuuh!!! ORBAUG..!" Zamrullah mencoba mengeluarkan Orbauge nya tapi dihen
tikan oleh seseorang yang tiba-tiba ada di belakang Zamrullah dan memegang punda
knya.
"Cukup, kembali, Ototo-sama yang memerintahkan, kau takkan menang melawan mereka
yang berasal dari LABORATORY" orang tersebut memakai jubah dan penutup mulut se
hingga wajahnya tidak kelihatan jelas. "Ap.. Apa yang kau lakukan disini 'J'-kun
?" Zamrullah tampak kaget dan takut karena salah satu dari 10 terkuat di Alphabe
t Knight muncul.
"Sudah kubilang kan, Ototo-sama memerintahkan untuk kembali, kalau kau menolak,
kau akan kubunuh" kata orang tersebut. "Uuuh.. Bantu bawa mereka berdua juga ya.
.." Zamrullah menunjuk ke arah Kuroro dan Emas.
"Baiklah..." orang tersebut memasukkan Zamrullah ke jubahnya lalu berjalan ke ar
ah Kuroro dan Emas. Dia lalu juga memasukkan Kuroro dan Emas ke dalam jubahnya.
"Salam kenal Onii-sama, saya adalah 'J' yang baru sejak anda keluar dari 'Irregu
lar' saya harap kita bisa berjumpa lagi" lalu orang tersebut dan jubahnya seakan
-akan dihisap oleh lubang hitam dan menghilang. "Hrm... 'J' yang baru pemilik Ev
entide tipe teleportasi ya..." kata Kuro.

---

Setelah pertarungan itu, mereka semua berkumpul di ruang kepala sekolah. Danuve
membuatkan Earl Grey Tea untuk mereka semua.
"...Tadi aku mendengar soal Laboratory dari dalam mobil, sebenarnya itu apa?" ta
nya BloodBlossom. "Iya... Saat aku setengah sadar karena diculik pun aku sempat
mendengar mereka bicara soal Laboratory itu..." kata Ayumu masih agak lemah.
"Erm... Danuve aja yang cerita deh" Kuro menoleh ke Danuve.
"Baik... Tahun ini Kuro-sama berumur 17 tahun, sama seperti kalian semua, sedang
kan umur saya dan Erald adalah 22 tahun, sedangkan Watari-san 25 tahun.. dan umu
r para ojou-sama sekalian adalah 11 tahun..." Danuve lalu meneguk tehnya.
"Cerita ini adalah kejadian 7 tahun yang lalu..."

Anda mungkin juga menyukai