---
3 Hari kemudian, di sebuah rumah sakit. S~kun, BloodBlossom, dan Ayumu masuk ke
salah satu kamar pasien. Didalamnya ada Yuu yang sedang berbaring di tempat tidu
r.
"Sensei, bagaimana? Baik-baik saja kan desu?" tanya S~kun khawatir. "Yuu-sensei
sih ditabrak truk sampah juga pasti tetap bertahan hidup" canda BloodBlossom.
Mereka semua pun tertawa.
"Sensei sedang nonton apa?" Ayumu melihat ke arah TV. "Asal aja kok, konser idol
a berumur 15 tahun yang dipanggil 'Miu-tan' gitu" kata Yuu.
"Halo semua~ Miu-tan disini~" terdengar suara sang idola dari TV diikuti sorakan
para penonton.
"Ini mungkin konser terakhir Miu-tan~~ Jadi semuanya tolong nikmati ya~!" setela
h sang idola mengatakan itu, para penonton langsung heboh. Ada yang menangis dan
ada yang menjerit sedih. "Huaa~!!!" "Jangan pergi Miu-tan!!"
Sang idola pun mulai bercerita dengan berlinang air mata "Dua tahun lalu, Miu-ta
n adalah anak jalanan... Mengamen setiap hari, tidur di gang-gang... Lalu suatu
hari, datanglah seorang anak... Saat itu umurnya masih 15 tahun, jadi sekarang d
ia sudah 17 tahun~ Dan diapun berkata 'Kau sendiri disini? Ikut aku, jadilah adi
kku' dan mengangkat Miu-tan sebagai adik angkat~"
Sang idola lalu tersenyum senang "Dia melatih Miu-tan menjadi idola karena katan
ya Miu-tan berbakat nyanyi~ Lalu setelah satu tahun, Miu-tan pun berhasil jadi s
eperti ini~ Tapi setelah Miu-tan jadi idola, dia ada pekerjaan dan sudah satu ta
hun tidak kembali... Nah, besok dia akan kembali, jadi Miu-tan mau menghabiskan
waktu bersamanya~~"
"Apalagi, dia yang memberikan anting ini pada Miu-tan~~ Miu-tan sangat senang...
Karena ONII-SAMA sudah pulang~!" Idola itu memamerkan antingnya dan kamera pun
men-zoom ke arah anting idola tersebut.
"...Tunggu dulu! Ukiran di batu kristal anting itu...!" kata Ayumu kaget. "...Mi
rip dengan yang ada di gantungan kunci Celia desu!" kata S~kun lagi.
"...Jadi dia sudah mulai bergerak... No. 0, Kuro, Onii-sama..." kata BloodBlosso
m lagi.
---
Di dalam gereja di suatu negeri asing. Seorang pastor sedang memegang salib yang
dikalungkan di lehernya. Ditengah salib itu ada batu kristal ukiran berbentuk s
alah satu kartu tarot.
Tiba-tiba handphone pastor itu berbunyi dan dia mengangkatnya "Halo? ...Onii-sam
a kembali? Puji syukur... Aku juga mulai bosan disini..."
Pastor itupun keluar dari gereja dan diluar gereja banyak mayat tentara-tentara
bertumpukan dan rongsokan tank juga kendaraan perang lainnya berserakan.
"Wahai para domba yang tersesat, semoga kalian diterima di sisiNya" Pastor itu m
emegang salibnya dan semua mayat dan rongsokan disitu pun meledak. "And let ther
e be light..."
---
Di sebuah pantai, seorang wanita yang berusia sekitar 20-an sedang berjemur. Dia
digoda oleh beberapa lelaki tapi tidak menghiraukan mereka. Handphone wanita it
u lalu berbunyi.
"Hrm? E-mail? Oh...." wanita itu lalu bangkit. Salah satu kuku dari wanita itu t
ernyata terbuat dari kristal dengan ukiran kartu tarot di kukunya itu.
Salah seorang lelaki itu melihat wanita itu bangkit dan menahannya"Hei, mau kema
na? Ayo main dengan kam..." sebelum lelaki itu menyelesaikan kata-katanya badann
ya langsung terpotong-potong.
"Kemana? Ke tempat 'pacar' ku dong" kata wanita itu sambil tersenyum.
---
Di sebuah kastil di pulau kecil yang tidak ada dipeta. Kuro duduk dengan santai
diatas kursi yang seperti singgasana raja. Ada beratus-ratus orang berlutut dide
pannya.
"ALL HAIL LOLITANNIA! ALL HAIL LOLITANNIA!" semua orang tersebut meneriakkan itu
berulang-ulang.
"Nah... Kuharap kalian memberikanku game yang menarik..." kata Kuro sambil terse
nyum jahat.