Anda di halaman 1dari 4

S~kun dan yang lainnya pun pergi menuju ke alamat yang diberikan oleh Watari.

Te
ntunya alamat itu adalah alamat dari rumah kedua Kuro.
[color=blue]"Ayo cepat desu~" kata S~kun pada teman-temannya.
"S~kun, sabar, rumahnya Kuro kan gak bisa lari" kata BloodBlossom.
"Betul itu... ~dood~ Capek kalau lari-lari ~dood~" kata Prinny.
"Erm... Gak apa-apa nih kita kesana tanpa ngasih tahu...?" kata Ayumu.
"Kita kan gak ada nomor teleponnya, gimana mau ngasih tahu" kata Celia.
"Yah... Kita harus agak buru-buru memang karena nanti kesorean" kata Kury berkom
entar.
"Hehehehe, anak-anak ngumpul semua mau kemana kalian" tiba-tiba terdengar suara
dari arah belakang mereka.[/color]
S~kun dan yang lain menoleh kebelakang dan ternyata ada Emas dan Kuroro disitu.
[color=blue]"Mau apa kalian ~dood~" kata Prinny.
"Kami mau balas dendam ke Kuro tentunya... Kalian mau kerumahnya kan?" kata Emas
.
"Kalian pikir kami akan membiarkan kalian ikut desu~?!" kata S~kun dengan galak.
"Heh, memangnya kalian bisa menghadapi kami berdua?" kata Emas meremehkan.
"Betul, betul, betul!" kata Kuroro dengan gaya mirip Ipin dari kartun Upin&Ipin.
"Coba saja... ~dood~" kata Prinny dengan nada serius. :smoke:
"Heaaah!!!!" Emas memukul wajah Prinny. :puncha::punchb
"........." Prinny jatuh tersungkur dan pingsan. :dead:
"LEMAH DESU!" kata S~kun. :eeh:
"Memangnya kalian pikir bisa melawan kami yang sering berkelahi hah?!" kata Kuro
ro dengan sombongnya.
"Bocah-bocah sombong" terdengar suara dari arah belakang mereka.
"SIAPA ITU?!" kata Emas dan Kuroro sambil menoleh ke belakang.
"Ini sensei kalian..." kata Yuu dengan wajah garang karena kecapekan lari mengej
ar mereka.
"I... itu si Oni-Yuu!!!" kata Emas agak takut.
"Oi, gimana nih, kita lari aja?" kata Kuroro pada Emas.
"Ugh.. Ayo lari!" kata Emas pada Kuroro. Mereka mencoba lari tapi kerah baju mer
eka ditangkap oleh Yuu.
"Kalian pikir... Bisa lari?!" kata Yuu dengan wajah tersenyum tapi tampak bayang
an iblis dibelakangnya.
"Hiiiiii!!!!!" kata Emas dan Kuroro.
"Why so serious?" kata Yuu dengan senyum seperti Joker dari film Batman.
"GYAAAAA!!!!" Emas dan Kuroro pun disiksa oleh Yuu, S~kun dan yang lain menutup
mata mereka sambil ketakutan.
"Nah... Kalian..." kata Yuu sambil tersenyum kearah S~kun dan teman-temannya set
elah selesai menghajar Emas dan Kuroro. Mereka berdua sekarang tergeletak pingsa
n.
"I... iya Yuu-sensei?" kata Ayumu ketakutan.
"Kalian mau kerumah Kuro kan? Nii-sannya Kuro yang namanya Danuve tadi ada disit
u juga kan?" kata Yuu dengan wajah penuh harap.
"P... pastinya desu.. Itu kan rumahnya mereka.." kata S~kun masih ketakutan.
"Kalau begitu sensei ikut! Sekali-sekali kan seorang sensei harus melihat rumah
murid baru!" kata Yuu dengan senang.
"......." S~kun dan yang lainnya terdiam.
"Ada protes?" kata Yuu dengan wajah yang seram.
"Tidak bu guru~" kata S~kun dan yang lain seperti anak TK dengan serempak.
"Bagus! Ayo sekarang kita jal..." kata Yuu.
"Kalian temannya Kuro kan?" terdengar suara yang menyapa mereka.
"SIAPA SI BRENGSEK YANG BERANI MENYELA KU?" kata Yuu dengam marah sambil melihat
kearah suara itu berasal.
"Ah... Maafkan saya... Anda Yuu-sensei kan?" kata asal suara tersebut yang terny
ata adalah Danuve.
"Ah~! Danuve-san~ Tidak, tidak, maafkan saya, tadi saya agak kesal karena ada du
a murid saya yang nakal~" kata Yuu dengan nada manja.
"Ah, dua orang itu? Mereka tampaknya terluka parah" kata Danuve melihat kearah E
mas dan Kuroro yang tergeletak.
"Iya desu~! Tadi kan dihaj... umph!" kata S~kun yang gagal melanjutkan pembicara
annya karena mulutnya ditutup oleh Yuu.
"Iya, tadi mereka kaget melihat saya yang merupakan guru mereka, lalu terpeleset
jatuh deh, iya kan?" kata Yuu melihat ke arah S~kun dengan tajam.
"B... benar desu!" kata S~kun ketakutan.
"Hrm... Ah, tadi saya dengar dari Watari-san kalian akan berkunjung ke rumah unt
uk menjenguk Kuro-kun, saya takut kalian tersesat jadi saya datang menjemput....
Ayo ikuti saya" kata Danuve pada mereka.[/color]
Mereka semua pun berjalan menuju ke "rumah" Kuro, dan setelah sampai terlihatlah
rumah a la Jepang dari kayu dengan pintu geser dan lain-lainnya.
[color=blue]"Wah besar ya... Bentuknya juga bagus... ~dood~" kata Prinny.
"Kalau kamu yang ngomong jadi kedengaran mesum ya desu?" kata S~kun pada Prinny.
"Yah... Kalau memikirkan jumlah keluarga kalian yang saya dengar dari Prinny dan
Ayumu, ini wajar sih" kata BloodBlossom.
"Rumah yang indah seindah pemiliknya~" kata Yuu pada Danuve.
"Terima kasih, rumah ini kami beli saat dulu Erald, saudara saya, berhasil menan
g lotere. Uangnya pas untuk membeli tanah ini dan rumahnya" kata Danuve.
"Memangnya berapa?" tanya Ayumu penasaran.
"Eng... 10 Juta yen udah sekalian sama tanah" kata Danuve.
"MURAH BANGET!!!!" teriak BloodBlossom.
"Katanya dulu disini ada yang bunuh diri, jadi karena dikabarkan berhantu hargan
ya murah." kata Danuve menjelaskan.
"Hantu?!" kata Kury setengah berteriak, mukanya pun langsung pucat.
"Eh... Kury takut hantu?" tanya Ayumu.
"Kyaa~~ Kamu memang imut~~" kata Celia yang langsung memeluk Kury dengan erat.
"Tahan posenya ~dood~" kata Prinny mencoba mengambil gambar dengan kamera di han
dphonenya.[/color]
Mereka pun sampai ke sebuah kamar yang katanya kamar Kuro. Saat mereka masuk, ta
mpaklah Kuro yang tertidur di futon sambil memakai piyama. Di kepalanya ada komp
res, dan dia ditemani oleh Erald.
[color=blue]"Danuve! Loe ngejemput para ojou-sama?" kata Erald pada Danuve.
"Eh, ojou-sama?" kata Ayumu.
"Ah, bukan, karena kalian banyak yang wanita jadi kami panggil ojou-sama" kata D
anuve.
"Bodoh! Ini teman-temannya Kuro-sama!" bisik Danuve pada Erald.
"Khekhekhek! Sorry!" bisik Erald.
"Khekhekhek loe semua mau minum apa? Bir mau?" kata Erald pada mereka.
"Mereka masih dibawah umur..." kata Yuu.
"Eng? Tante ini siapa?" kata Erald pada Danuve.
"Tan...te...?" kata Yuu dengan marah.
"Hhhh..." kata Danuve yang lalu berpose facepalm. :facepalm2:
"Gw wali kelas Kuro! Sa-lam Ke-nal!" kata Yuu dengan nada marah yang dalam.
"Khekhekek!!! Sorry, sorry! Gw kira Danuve manggil emak-emak untuk pijat!" kata
Erald pada Yuu.
"APA KATAMU?!!!!" kata Yuu dengan marah.
"Ngh~~~" kata Kuro yang mulai terbangun (sebenarnya sih dia dari tadi pura-pura
tidur doang).
"Nyem... Alice-chan dan yang lainnya udah pulang ya? Kok rame?" kata Kuro seteng
ah mengantuk.
"Tuan, teman-teman anda datang berkunjung" kata Danuve refleks masuk mode pelaya
n.
"Eh? Tuan?" kata Ayumu (Ayumu bener-bener telinga neraka banget ya :D).
"Ah, kami sering main 'master-butler' gitu kalau ada yang sakit, hahaha" kata Da
nuve mencoba berbohong.
"Ah~ Kalian~ Maaf ya saya kelihatan kaya' begini" kata Kuro sambil tersenyum.
"Erm... Maaf ya.. Ini pasti karena kecapekan kemarin..." kata Ayumu.
"Kalian melakukan apa kemarin kok kecapekan ~dood~" kata Prinny dengan curiga.
"Ehhh?!" kata Ayumu dengan wajah merah.
"Diam kau!" kata Yuu yang lalu memukul kepala Prinny hingga dia pingsan.
"Semalam kalau gak salah... Emas dan Kuroro? Mereka berdua mencoba mengganggu Ay
umu-san, tapi saya usir. Gak apa-apa kok, ini bukan karena itu. Ini karena semal
am saya berendam terlalu lama, jadi demam deh" kata Kuro sambil tersenyum.
("KHEKHEKHEK! Seperti biasa loe jago sandiwara ya!") kata Erald dalam hati.
"Kalian tidak usah khawatir, besok pasti sudah sembuh" kata Kuro lagi.
"Oh... begitu desu~" kata S~kun.
"Perlu ciuman cepat sembuh~?" kata Celia dengan wajah genit, nampak Kury memasan
g wajah marah seperti iblis.
"Ahahah, tidak usah" kata Kuro.
"Ngomong-ngomong adik-adikmu mana ~dood~" kata Prinny yang baru sadar setelah di
hajar Yuu.
"Mereka masih ada les tambahan, hari ini pulang agak malam" bohong Kuro.
"Ooh... Sayang sekali... Mau jumpa nih, karena katanya mereka kan imut~" kata Ce
lia.
"Ah, lebih baik kalian cepat pulang, hari sudah gelap lho" kata Kuro.
"Sebenarnya ak.. saya juga tidak mau pulang... Tapi sebagai seorang sensei..." k
ata Yuu sok jaim.
"Ah, mari saya antar ke pintu depan" kata Danuve.[/color]
Setelah mereka pulang, adik-adik Kuro pun turun dari lantai 2 setelah capek bers
embunyi disana.
[color=blue]"Onii-chan~ Kami kok harus sembunyi sih?!" kata Alice yang marah den
gan wajah imut.
"Iya... Freya kurang setuju" kata Freya.
"Apa Onii-chan takut...." kata Rima.
"...ketahuan mesra-mesraan dengan teman wanitanya?" kata Rika.
"Hrrmmmmmmmmm...." keempat adiknya itu memelototinya.
"Bukan kok. Tapi kalian belum biasa sandiwara gitu kan?" kata Kuro tersenyum pad
a adik-adiknya.
"Loe, hebat kaya' biasa ya! Gw sama Danuve aja sempet keceplosan dikit, loe bisa
lancar banget! Pendosa sejati!" kata Erald.
"Erald, itu tidak sopan..." kata Danuve.
"Tidak apa Danuve" kata Kuro.
"Erald, kamu tahu apa Stephen King, seorang penulis novel horor terkenal?" tanya
Kuro pada Erald.
"Nggak" jawab Erald dengan cepat.
"Yaitu adalah 'The trust of the innocent is the liar's most useful tool' jadi bu
kan akulah yang pendosa... Tapi kepolosan merekalah yang merupakan dosa" kata Ku
ro.
"Onii-chan seram..." kata Alice ketakutan. Adiknya yang lainpun tampak ketakutan
.
"Ahaha, maaf, maaf, sudah ayo tidur. Hari ini kita tidur disini saja, kalian mau
coba pakai futon kan?" kata Kuro pada adiknya sambil tersenyum.
"Eh?! Boleh?" kata Alice dengan mata berbinar.
"Erm... Gak apa-apa?" kata Freya.
"Iya, boleh, kamar kalian diatas ya" kata Kuro.
"Onii-chan nggak..." kata Rima.
"...bohong kan?" sambung Rika.
"Iya, sana" kata Kuro.
"Yaaaay!" teriak adik-adiknya berlarian ke lantai 2.
"Khekhekhek! Loe memang baik sama adik-adik loe ya!" kata Erald pada Kuro.
"Hm, 'You can kid the world. But not your sister' begitu kata Charlotte Gray" k
ata Kuro.
"Khekhek! Loe dan semua quote loe memang hebat deh!" kata Erald.
"Baiklah ayo kita tidur" kata Danuve.
"Hehe, kalian memang susah di 'ubah' otaknya walau memakai quote begini ya" kata
Kuro yang kemudian pergi tidur.[/color]

Anda mungkin juga menyukai