62 | September 2010
Teladan | Hal 5
Sebagai desainer lanscape
(penata taman), Heri
merasa harus dapat
mempertanggungjawabkan
apa yang didesainnya agar
Lentera | Hal 10 SEKOLAH UNGGULAN CINTA KASIH. Tzu Chi membangun kembali SDN 1 dan 3 Pangalengan Bandung yang rusak akibat gempa 7,3 skala Richter pada
September 2009 lalu. Selain sarana dan prasarana yang lebih baik dan lengkap, bangunan sekolah ini juga selaras dengan alam.
Untuk membuka lembaran
baru dalam hidupnya,
Tuti giat mengumpulkan Peresmian Sekolah Unggulan Cinta Kasih Pangalengan, Bandung
S
lubuk hatinya yang terdalam.
abtu, 7 Agustus 2010, Sekolah Unggulan karena itu, dengan tulus saya mengucapkan Suasana Nyaman di Sekolah Baru
Cinta Kasih Pangalengan yang berlokasi di terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Kendati jarak sekolah cukup jauh dari
Jalan Raya Pangalengan KM 40, Kampung Indonesia yang telah memberikan bantuan rumahnya dan harus ditempuh dengan
Norogtog, Desa Margamulya, Kecamatan yang ikhlas untuk membangun prasarana berjalan kaki, hal itu tidak membuat Lina
Pesan Pangalengan, Kabupaten Bandung, men- pendidikan ini,” kata presiden. mengurungkan niatnya untuk menuntut ilmu.
Master Cheng Yen dapatkan kunjungan dari Presiden Republik
Indonesia Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
Acara kemudian dilanjutkan dengan
pemberian bantuan tas sekolah, alat tulis,
Kini sekolah Lina belajar sudah menjadi lebih
baik dengan fasilitas yang memadai. Lina, si
| Hal 13 beserta ibu negara Ani Yudhoyono. buku-buku untuk perpustakaan sekolah, serta bungsu dari 3 bersaudara ini menuturkan
Acara kunjungan itu juga dihadiri oleh paket sembako kepada pihak sekolah yang di- bahwa keadaan sekolahnya kini sangat berbeda
Kita harus menginspirasi
beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu berikan secara simbolis oleh Presiden Republik dengan keadaan sekolahnya yang dahulu, baik
banyak orang tanpa
II dan Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono di- sebelum ataupun sesudah gempa, termasuk
membedakan keyakinan, ras,
Heryawan. Pembangunan Sekolah Unggulan dampingi Ibu Negara, Ani Yudhoyono serta saat ia dan teman-temannya harus mengungsi
maupun status sosial. Setiap
Cinta Kasih Pangalengan yang diprakarsai Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, di kelas bambu. “Beda sama sekolah yang
niat baik adalah benih.
oleh Tzu Chi, mendapatkan sambutan positif Sugianto Kusuma. dulu. Kalo dulu belajar suka kepanasan, kalo
Sebutir benih dapat tumbuh
dari pemerintah, baik Provinsi Jawa Barat Presiden Yudhoyono kemudian me- sekarang nggak, suasananya enak, kelasnya
menjadi tak terhingga.
maupun Kabupaten Bandung. “Di samping nyempatkan diri menyaksikan pertandingan bagus, fasilitasnya juga bagus, ada lab
(bantuan) dari pemerintah, bantuan dari futsal yang dilakukan para siswa sekolah komputer dan IPA,” katanya. Tidak dipungkiri
organisasi-organisasi sosial, Pemprov Jabar dasar. Saat itu, Presiden Yudhoyono juga lagi, fasilitas yang paling ia sukai di sekolah
juga menyambut itikad baik yang ditawarkan mendapatkan penjelasan pembangunan se- baru adalah lab IPA dan taman yang berada
Kata Perenungan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang kolah ini dari Franky O. Widjaja, Wakil Ketua di belakang sekolah. Lina juga menambahkan
Master Cheng Yen bekerja sama dengan Kodam III/Siliwangi Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Setelah bahwa perpustakaan juga menjadi salah satu
untuk membangun kembali SD Negeri 1 dan itu, Presiden Yudhoyono beserta rombongan fasilitas yang ia sukai di sekolah ini.
3 Pangalengan,” ujar Gubernur Jawa Barat H. kemudian meninjau lokasi sekolah dan
Ahmad Heryawan, yang meresmikan sekolah berinteraksi langsung dengan siswa-siswi di Keadaan Sekarang Penuh Harapan
不能低頭的人, tersebut pada tanggal 3 Agustus 2010 lalu. kelas. Sarana dan prasarana yang memadai
Salah satu murid yang berkesempatan telah mengubah jiwa Lina menjadi lebih
Ungkapan Terima kasih ber tatap muka dengan Presiden Susilo bersemangat dalam menuntut ilmu dan mem-
是因為一再回顧 Dalam kesempatan itu, Susilo Bambang Bambang Yudhoyono adalah Lina Karlina, berikan angin segar kepadanya untuk terus
Yudhoyono juga secara langsung melihat murid kelas 5 yang menduduki rangking 1 di mempertahankan predikat juara kelas yang ia
kondisi Sekolah Unggulan Cinta Kasih kelasnya. Sebuah prestasi bukti keseriusan raih hingga ke jenjang pendidikan berikutnya.
過去的成就。 Pangalengan (SDN 1 & 3 Pangalengan) yang dan ketekunan Lina dalam menuntut ilmu Berbekal kepintaran, ketekunan, dan ke-
pada bulan September 2009 lalu rusak parah yang merupakan kewajibannya. Matematika inginannya yang tinggi dalam menuntut
saat gempa bumi berkekuatan 7,3 skala dan Ilmu Pengetahuan Aalam (IPA) adalah ilmu, ditambah dengan jiwa seni yang terus
Richter melanda Jawa Barat. mata pelajaran favoritnya. Di saat senggang, diasah, sangatlah memungkinkan bagi anak
Seseorang tidak “Melihat pembangunan kembali infra- Lina tidak pernah berdiam diri. Waktunya diisi perempuan mungil ini kelak untuk menjadi
mampu mengalah struktur pendidikan yang lalu bernama SDN dengan menyalurkan hobi menggambarnya, seorang pelukis. Sebuah cita-cita yang menjadi
karena ia selalu 1 dan 3 Pangalengan yang telah dibangun khususnya gunung dan boneka-boneka ke- impiannya untuk mengarungi masa depan
mengenang kembali, bahkan dengan wujud yang lebih baik sayangannya sebagai objek yang sering ia dengan berbagai macam langkah pilihan. Hi-
kesuksesan dan sekarang menjadi Sekolah Unggulan Cinta gunakan untuk mencurahkan ide-idenya ke dup adalah pilihan dan Lina telah merancang
di masa lalu Kasih Pangalengan, saya langsung bersujud dan dalam media kertas. Hobi ini hampir selalu banyak pilihan dalam hidupnya.
alhamdulillah bisa berada di tempat ini. Oleh dilakukan Lina setiap hari. Galvan & Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)
www.tzuchi.or.id
e-mail: redaksi@tzuchi.or.id
situs: www.tzuchi.or.id
A nand Yahya
PEMIMPIN UMUM: Agus Rijanto WAKIL PEMIMPIN UMUM: Agus Hartono PEMIMPIN REDAKSI: Hadi Pranoto REDAKTUR PELAKSANA: Himawan Susanto ANGGOTA REDAKSI:
Apriyanto, Ivana Chang, Lievia Marta, Veronika Usha, Yoga Lie REDAKTUR FOTO: Anand Yahya SEKRETARIS: Erich Kusuma Winata KONTRIBUTOR: Tim DAAI TV Indonesia Tim Dokumentasi Kantor
Perwakilan/Penghubung: Tzu Chi di Makassar, Surabaya, Medan, Bandung, Batam, Tangerang, Pekanbaru, Padang, dan Bali. DESAIN: Ricky Suherman, Siladhamo Mulyono WEBSITE:
Tim Redaksi DITERBITKAN OLEH: Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia ALAMAT REDAKSI: Gedung ITC Lt. 6, Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta 14430, Tel. [021] 6016332, Fax. [021] 6016334, e-mail: redaksi@tzuchi.or.id
ALAMAT TZU CHI: Kantor Perwakilan Makassar: Jl. Achmad Yani Blok A/19-20, Makassar, Tel. [0411] 3655072, 3655073 Fax. [0411] 3655074 Kantor Perwakilan Surabaya: Mangga Dua Center
Lt. 1, Area Big Space, Jl. Jagir Wonokromo No. 100, Surabaya, Tel. [031] 847 5434,Fax. [031] 847 5432 Kantor Perwakilan Medan: Jl. Cemara Boulevard Blok G1 No. 1-3 Cemara Asri, Medan 20371,
Tel/Fax: [061] 663 8986 Kantor Perwakilan Bandung: Jl. Ir. H. Juanda No. 179, Bandung, Tel. [022] 253 4020, Fax. [022] 253 4052 Kantor Perwakilan Tangerang: Komplek Ruko Pinangsia Blok
L No. 22, Karawaci, Tangerang, Tel. [021] 55778361, 55778371 Fax [021] 55778413 Kantor Penghubung Batam: Komplek Windsor Central, Blok. C No.7-8 Windsor, Batam Tel/Fax. [0778] 7037037
/ 450332 Kantor Penghubung Pekanbaru: Jl. Ahmad Yani No. 42 E-F, Pekanbaru Tel/Fax. [0761] 857855 Kantor Penghubung Padang: Jl. Diponegoro No. 19 EF, Padang, Tel. [0751] 841657
Kantor Penghubung Lampung: Jl. Ikan Mas 16/20 Gudang Lelang, Bandar Lampung 35224 Tel. [0721] 486196/481281 Fax. [0721] 486882 Kantor Penghubung Singkawang: Jl. Yos Sudarso No. 7B-
7C, Singkawang, Tel./Fax. [0562] 637166
Perumahan Cinta Kasih Cengkareng: Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730 Pengelola Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tel. (021) 7063 6783, Fax. (021) 7064 6811
RSKB Cinta Kasih Tzu Chi: Perumahan Cinta Kasih Cengkareng, Tel. (021) 5596 3680, Fax. (021) 5596 3681 Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi: Perumahan Cinta Kasih Cengkareng, Tel. (021) 7060 7564,
Fax. (021) 5596 0550 Posko Daur Ulang: Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730 Tel. (021) 7063 6783, Fax. (021) 7064 6811 Perumahan
Cinta Kasih Muara Angke: Jl. Dermaga, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara Telp. (021) 7097 1391 Perumahan Cinta Kasih Panteriek: Desa Panteriek, Gampong Lam Seupeung, Kecamatan Lueng
Bata, Banda Aceh Perumahan Cinta Kasih Neuheun: Desa Neuheun, Baitussalam, Aceh Besar Perumahan Cinta Kasih Meulaboh: Simpang Alu Penyaring, Paya Peunaga, Meurebo, Aceh Barat
Jing Si Books & Cafe Pluit: Jl. Pluit Raya No. 20, Jakarta Utara Tel. (021) 667 9406, Fax. (021) 669 6407 Jing Si Books & Cafe Kelapa Gading: Mal Kelapa Gading I, Lt. 2, Unit # 370-378 Jl. Bulevar
Kelapa Gading Blok M, Jakarta 14240 Tel. (021) 4584 2236, 4584 6530 Fax. (021) 4529 702 Posko Daur Ulang Kelapa Gading: Jl. Pegangsaan Dua, Jakarta Utara (Depan Pool Taxi) Tel. (021) 468 25844 Posko
Daur Ulang Muara Karang: Muara Karang Blok M-9 Selatan No. 84-85, Pluit, Jakarta Utara Tel. (021) 6660 1218, (021) 6660 1242 Posko Daur Ulang Gading Serpong: Jl. Teratai Summarecon Serpong, Tangerang
Redaksi menerima saran dan kritik dari para pembaca, naskah tulisan, dan foto-foto yang berkaitan dengan Tzu Chi. Kirimkan ke alamat redaksi, cantumkan identitas diri dan alamat yang jelas.
Redaksi berhak mengedit tulisan yang masuk tanpa mengubah isinya.
Kebersamaan 3 in 1
(PR) di sebuah sekolah swasta di Jakarta
Utara ini pun membeli kamera 450 D yang
lebih bagus dari sebelumnya. Kamera ini
juga ia dedikasikan hanya untuk kegiatan
Tzu Chi. “Banyak pengalaman yang saya
dapat dengan menjadi relawan 3 in 1,”
ungkapnya, “berkat kelas 3 in 1 yang
diadakan setiap Jumat di Jing-Si Books &
“Jalanilah setiap detik kehidupan dengan penuh kesungguhan, hadapilah segala Cafe Pluit, saya jadi tahu cara memotret
dan apa yang diinginkan oleh media
sesuatu dengan penuh kesadaran dan kewaspadaan.” (Master Cheng Yen) cetak Tzu Chi. Menulis pun belum lama,
walaupun dulu saya pernah menjadi lay-
outer buletin di SMA, namun dengan
J
umat sore, 6 Agustus 2010 lalu, Dari beberapa kali kunjungannya semakin berkembang,” ungkap Henry, ”saya tekad untuk menulis, saya beranikan diri
aku tiba di depan Jing-Si Books & ke Taiwan, kepulangan tahun inilah merasa senang sekali tim 3 in 1 He Qi Utara menulis.”
Café Pluit, tempat di mana para yang dirasakan Henry sangat berkesan. semakin solid. Dan harapan saya, bukan Tulisan pertama Riani adalah tentang
relawan 3 in 1 biasa berkumpul untuk “Bagaimana tidak, saya menitikkan hanya 3 in 1 He Qi Utara yang berkembang, kelas fotografi yang dibawakan oleh
menghadiri pelatihan, berbagi ilmu, dan Anand Yahya, fotografer Tim Media
air mata di kala lagu Qi Dao (berdoa) namun 3 in 1 di seluruh Indonesia dapat
pengalaman yang berhubungan dengan Cetak Tzu Chi. ”Saya ingat Master Cheng
diperdengarkan. Lagu Qi Dao yang sudah terus maju dan bersemangat dalam
foto, video dan tulisan. Berbeda dengan Yen bilang, lakukan saja, dan saya pun
biasa saya dengar, membuat saya menangis mencatat jejak langkah Master.” langsung dengan lancar menulis dengan
sebelumnya, pelatihan kali ini diadakan
secara sederhana di ruang sharing lantai dan terharu,” kata Henry, hati. Setiap kegiatan yang saya lakukan
dasar. Berbekal sebuah laptop dan speaker ”bahkan setelah itu, saya di Tzu Chi, saya foto dan tulis, membuat
kecil, kami duduk membentuk setengah mendengar Master Cheng saya merasa semakin dekat dengan
lingkaran. Berkumpul dengan satu tujuan: Yen mengatakan bahwa Master setiap harinya,” kata Riani, “saya
satu hati dalam suasana kekeluargaan. relawan menangis itu mencintai Tzu Chi karena visi misi yang
wajar ketika dia merasa mulia dan cinta kasihnya yang universal,
Berbagi Pengalaman membuat pandangan saya semakin
benar-benar pulang (ke
Acara dimulai dengan pemutaran mantap.”
kampung halaman batin),
dokumentasi perayaan Waisak tahun 2008 Riani merasa lega setiap kali menjalani
jadi saya semakin yakin
yang diadakan oleh insan Tzu Chi Indonesia. peran sebagai relawan 3 in 1 Tzu Chi, “Ada
bahwa kepulangan saya
Dalam video terlihat kekompakan dan perasaan rindu yang terobati begitu saya
kali ini, ibarat baterai, di- teringat Master Cheng Yen dan ajarannya.
kerapian dari seluruh hadirin, terutama para
charge sampai penuh.” Entah kenapa, rasa ini begitu memenuhi
insan Tzu Chi dalam melaksanakan Wen Xun
Setiap orang saat itu dada.” Karena itulah sejak bergabung
Li Fo Rao Fo (pemandian Rupang Buddha).
mendapat jam—bertulis- menjadi relawan 3 in 1, Riani berikrar untuk
Kemudian relawan yang hadir
kan bahasa Mandarin yang terus menjadi murid, sekaligus menjadi
pada malam itu diberikan kesempatan
berbeda-beda artinya—se- mata dan telinga Master Cheng Yen.
untuk sharing tentang bagaimana mereka ”Begitu pula dengan bervegetarian yang
bagai tanda jalinan jodoh
mengenal 3 in 1 dan berbagi pengalaman telah saya lakukan begitu saya menjadi
Riani Purnamasari (He Qi Utara)
????
itu, banyak pihak turut bersumbangsih
mengembangkan komunitas ini, termasuk
beberapa warga negara asing dari India,
China, Swiss, serta sebuah universitas
negeri di Jakarta.
Jika selama 10 tahun ini yang ada di
kawasan Menteng adalah konflik terus-
menerus, kini kondisinya relatif aman
dan damai. ”Misi pertama, perdamaian
berhasil,” ujar Sabda. Walau sekretariat
KPP kini telah berpindah dari tempat
lama karena digusur, namun semangat
Sabda dan para pengurus KPP pantang
surut. Mereka terus berkontribusi bagi
masyarakat kawasan Menteng. ”Dulu kita
dianggapnya brutal, dulu dikenal nakal dan
dipandang sebelah mata,” kenangnya.
Sabda juga teringat seorang anak yang
dahulu belajar komputer kini sudah bekerja
di sebuah perusahaan telekomunikasi.
”Salah satu kemajuan yang dicapai,”
Himawan Susanto
katanya. Apalagi, banyak di antara anak-
anak yang belajar di KPP, kemampuan
bahasa Inggris dan Komputernya sudah
lebih maju dari teman-teman di sekolah
PANGGILAN HATI. Merasa prihatin dengan pergaulan dan kehidupan anak-anak remaja di daerah Menteng dan sekitarnya yang padat
penduduk, Sabda dan rekan-rekannya terdorong untuk mendirikan Komunitas Pendidikan Proklamasi (KPP). umum. ”SD kelas 6 sudah bisa semua
program Microsoft Office dan mereka
sudah tidak liar lagi,” tuturnya bangga.
Bagi M. Jufri, tantangan ke depan
adalah bagaimana menciptakan belajar
Komunitas Pendidikan Proklamasi informal yang berkualitas. Jika dahulu
segmennya anak-anak maka nanti akan
diarahkan kepada para ibu sehingga ke
S
iapa yang tidak kenal Menteng, dampingan korban Nafza, Sanggar Seni dan anak-anak di kampungnya yang tidak belajar. swadaya agar tumbuh komitmen sosial.
daerah yang dikenal sebagai Budaya Anyer, Sanggar Menteng Jaya, Sanggar ”Kenapa bisa begitu? Ini karena mereka Jalan dengan niat dan menjaga amanah
kawasan elit di Jakarta. Bahkan Kreatif Menteng Tenggulung, Four R Studio, tinggal di rumah yang berukuran kecil 3x3 yang diberikan dengan baik. Apa yang
cerita tentang kawasan ini dan kehidupan dan Studio Musik KMB. Berbagai tempat be- meter sehingga wajar jika anak-anak ini tidak kita lakukan ini adalah memperbaiki niat,
anak-anak mudanya pernah dibuat lajar tesebut kini berjejaring membentuk nama bisa belajar. Bagaimana bisa belajar. Masak, bukan untuk dipuji, atau dapat gelar
film dan sinetronnya. Meski berada di menjadi Komunitas Pendidikan Proklamasi. nonton TV, dan belajar di satu tempat yang apa. Ini dilakukan semata-mata kita
kawasan elit, namun bila berjalan-jalan sama. Anak-anak mana bisa belajar.” diberikan kelebihan untuk sebaik mungkin
masuk pemukiman, khususnya di Bonang, Misi Utama Komunitas Apalagi di sekitar tahun 2003-2004, bagi masyarakat,” ujar Muhammad
Tambak, Matraman, Talang, Anyer, Dalam perjalanannya, Komunitas saat taman bacaan yang digagasnya telah Jufri.
Menteng Jaya, Menteng Tenggulung, Pendidikan Proklamasi memiliki 2 misi berjalan, Sabda menangis saat melihat Himawan Susanto
Cikini, dan Manggarai yang secara ad- utama. Pertama, menciptakan Komunitas seorang anak SD memegang keyboard
ministratif terletak di Kelurahan Menteng Pendidikan Proklamasi sebagai kampung komputer saja gemetaran. ”Aduh gila, Komunitas Pendidikan Proklamasi
dan Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan ilmu, kampung hijau, kampung sehat, dan bangsa saya kaya gini. Wah nggak bener Jl. Anyer 15, RT 01/09, Kel. Menteng,
Menteng, Jakarta Pusat maka akan kita kampung damai. Kedua, meningkatkan nih,” cetusnya kala itu. Dengan modal nekat
Kec. Menteng, Jakarta Pusat
temui pemukiman padat penduduk dengan kualitas pendidikan di Komunitas maka ia pun mendirikan taman bacaan.
Proklamasi dengan misi utama mencegah Tel. (021) 955 04863
berbagai permasalahan lingkungannya— Waktu itu, ia belum mengenal Muhammad
konflik anak-anak dan remaja, peredaran anak-anak dan remaja dari pengaruh
narkoba dan penyakit HIV AIDS yang telah konflik dan narkoba.
banyak menelan jiwa. Menurut Muhammad Sabda, Ketua
KPP, untuk saat ini organisasinya masih
Berawal dari Dua Isu berfokus kepada pengajaran bahasa
”Berawal dari 2 isu utama akhirnya tumbuh Inggris dan komputer. ”Ke depannya kita
dan berkembang beragam komunitas dengan juga akan ke pelajaran lain, namun masih
beragam isu,” ujar Muhammad Jufri dari Nurani dipertimbangkan,” ujarnya. Untuk bahasa
Dunia. Yayasan Nurani Dunia sendiri telah Inggris diberikan hari Senin, Rabu, dan
berkontribusi di Menteng sejak awal tahun Jumat dari pukul 1-5 sore. Sementara
2003 untuk mengembangkan masyarakat ko- untuk komputer hari Selasa, Kamis,
lektif. Di tahun 2004, terbentuklah Komunitas dan Sabtu. ”Kalau pagi masih kurang
Pendidikan Proklamasi (KPP), komunitas yang tenaganya,” kata guru yang mengajar di
dibentuk para pegiat pendidikan di sekitar sebuah madrasah ini. Selain itu, Komunitas
Tugu Proklamasi. Kesadaran masyarakat yang Pendidikan Proklamasi juga menyediakan
dipelopori oleh anak-anak muda di wilayah berbagai macam buku dan majalah hasil
tersebut telah membangkitkan gerakan sumbangan banyak pihak dengan konsep
pengorganisasian masyarakat di berbagai taman bacaan. Menariknya, selain anak-
bidang. anak, para tukang ojek juga tak mau
Himawan Susanto
Kembalikan Situ
Pada Fungsinya
Apa yang dilakukan Heri pat hidup kita nggak benar, kehidupan kita
mungkin terlihat aneh bagi juga jadi nggak benar,” tegas Heri.
sebagian orang. Membeli tanah Pria lulusan Akademi Pertamanan di
untuk menjaga keseimbangan Jakarta Selatan ini merasa bahwa sebagai
alam, tentu bukan hal yang desainer landscape (penata taman), ia
harus bisa mempertanggungjawabkan
Hadi Pranoto
menguntungkan secara finansial.
apa yang didesainnya agar dapat terus
M
asih ingat bencana Situ berkelanjutan, baik secara ekologi mau-
Gintung di Tangerang be- pun pelestarian lingkungan. ”Saya melihat SELAMATKAN SITU UNTUK ANAK CUCU. Berprinsip melanjutkan hidup dengan
berapa tahun lalu? Kita setiap jengkal tanah itu ada nilai-nilai melestarikan tempat hidupnya, Heri menjaga dan melestarikan Situ Pengasinan
lihat betapa dahsyat kerusakan yang ekologinya, sekarang ini kan kita terjebak di Sawangan, Depok, Jawa Barat. Heri juga mengajak warga di sekitar situ untuk
memanfaatkan ruang terbuka hijau dengan menjadi petani tanaman hias.
diakibatkan dari pembangunan yang pada aspek ekonomi saja, sementara aspek
hanya mengedepankan aspek ekonomi pelestarian lingkungannya diabaikan,”
tanpa memperhatikan aspek ekologisnya. ”Saya dedikasikan sebagai daerah pe- ”Terus saya melihat kalau ini dikeruk dan
kata Heri, ”kalau jadi bencana apa artinya
Gencarnya pembangunan di sekitar ka- nyangga. Ini mungkin pilot poject, lebih nggak di-touch lagi, maka nasibnya bakal
raihan-raihan target ekonomi itu.” Selain
wasan Situ Gintung telah menyebabkan besar lagi tentunya butuh partisipasi dari sama. Nah, mulailah kita bikin kegiatan.
itu, Heri juga mengaitkan kecintaannya banyak teman,” katanya. Secara bertahap, Kita pribadi menata sempadan,” tuturnya.
menurunnya daya dukung lingkungan situ
kepada alam dengan Tuhan, ”Konsepnya pemilik ”Gonku Lanscape & Nursery” ini Dengan kemampuan desainnya, Heri pun
dalam menampung resapan air dari daerah
begini, pujilah Tuhanmu dengan karya- juga membeli tanah di sekitar situ yang mengajukan penataan jalan di sekeliling situ
di sekelilingnya. Jika situ yang merupakan
wadah penampungan dan resapan air itu karya terbaikmu, memelihara alam sekitar.” tidak terurus dan dibiarkan begitu saja kepada pihak Pemda Depok. ”Kalau nggak
berubah fungsi, menyempit dan bahkan oleh pemiliknya. ”Belinya nyicil, dari 100 disangga seperti ini situ akan rentan rusak,
tergusur untuk dijadikan perumahan, ma- Cinta Situ Sejak Masih Kuliah meter, 200 meter sampai kemudian ribuan dan akan terlihat tak terurus. Tapi kalau ada
ka berbagai bencana pun akan semakin Suami dari Santi Widya ini mulai mem- meter,” ujarnya, ”dulu tanah ini kosong yang ngurus, wah ternyata indah ya. Yang
dekat menghampiri, salah satunya banjir. beli lahan di sekitar Situ Pengasinan pada nggak terurus, isinya cuma pepohonan lain akhirnya kan ngikut, tentunya dengan
tahun 2004. Heri sendiri memiliki obsesi dan sampah.” kemampuan masing-masing,” ungkap Heri
Falsafah Hidup yang tinggi terhadap areal sempadan situ. Setelah itu Heri mulai menata dan senang.
Prihatin melihat areal sempadan (batas) Tak heran jika untuk tugas akhir kuliahnya menjadikannya tidak hanya sebagai
pun mengambil tema tentang pengelola- tempat tinggal, tetapi juga dilengkapi Melawan Arus
situ atau danau di Pengasinan, Sawangan, Apa yang dilakukan Heri mungkin ter-
an sempadan situ. ”Kita melihat air itu dengan taman dan kolam-kolam ikan
Depok yang dibiarkan menganggur dan lihat aneh bagi sebagian orang. Membeli
sangat penting, tapi sebagai sumber ke- di depannya. ”Saya desain menjadi
ditumbuhi semak belukar, Heri Syaefudin tanah untuk menjaga keseimbangan alam,
hidupan selama ini sering diabaikan se- kesatuan dengan situ. Ini juga untuk
(42) pun terpanggil untuk menata dan hingga berbalik menjadi sumber bencana. eksistensi situ, sebagai daerah tangkap- tentu bukan hal yang menguntungkan
memanfaatkan situ tersebut sebagai ka- Nah, peran kita sebagai landscape kan an air, sehingga air, sampah ataupun secara finansial. ”Kalau cuma memikirkan
wasan agrowisata berbasis tanaman hias seharusnya bisa merencanakan lebih baik limbah nggak lang sung masuk, tetapi ke keuntungan aja kan mending beli tanah di
yang dapat meningkatkan penghasilan lagi,” kata Heri. kolam ini dulu. Ini untuk menghindari daerah strategis, 5 tahun juga nilainya dah
warga sekitarnya. “Awalnya kita memang Luas areal Situ Pengasinan sendiri ku- sedimentasi dan pengendapan yang meningkat. Tapi hidup kan nggak hanya
rang lebih sekitar 6-7 hektare dan yang mengakibatkan pen dangkalan situ,” sampai di situ, ada hal-hal lain yang juga
punya falsafah ’melanjutkan hidup dengan
dimiliki Heri seluas hampir 6.500 m2. jelasnya. harus kita perhatikan,” tandasnya.
melestarikan tempat hidupnya’. Jika tem-
Menurut Heri, kriteria situ yang baik
Dulu, nasib Situ adalah yang terjaga, termanfaatkan, dan
Pengasinan cukup disangga dengan daerah penyangga yang
memprihatinkan. Ke- baik. Ia prihatin dengan banyaknya situ
beradaannya hampir tak yang berubah ataupun disalahgunakan
dipedulikan sehingga fungsinya, salah satunya dengan membuat
nyaris hilang dan sem- jaring apung tanpa memperhitungkan
pat akan diuruk menjadi jumlah luasan dengan yang diizinkan
areal pemukiman. Pe- secara teknis. ”Kalau melebihi ambang
rusakan lingkungan di batas akan menimbulkan amoniak dan
Situ Pengasinan dapat tumpukan sampah dari sisa-sisa pakan
dihindari ketika pada yang mengendap. Ini bisa menyuburkan
tahun 2003 Pemda bakteri ekoli yang berbahaya bagi
Depok mengeruk danau manusia,” jelasnya.
seluas 6,5 hektar itu Di sisi lain, Heri juga sadar jika warga
sehingga kembali pada sekitar juga perlu memperoleh manfaat
fungsinya. Di sekitar dari keberadaan situ. ”Masyarakat boleh
situ, dalam jarak 50 memanfaatkan, tapi sebaiknya bukan
meter juga dijadikan pada badan situnya,” tegasnya. Heri sadar
ruang terbuka hijau dan memberi pemahaman seperti itu tidaklah
tidak diperbolehkan ada mudah dan butuh kesabaran, ”Kita
bangunan permanen. mengalir aja seperti air. Heri berharap apa
Tahun 2003 pekerjaan yang dilakukannya ini bisa menggugah
itu pun dimulai. Areal kesadaran semua pihak, bukan hanya
yang dulunya semak masyarakat tetapi juga para pengambil
Hadi Pranoto
D
alam rangka menyambut hari panjang dan tidak terawat dengan baik.
kemerdekaan Negara Republik Di akhir kegiatan, sebelum pulang
Indonesia yang ke-65, Tzu Chi Bali para relawan baru berkumpul bersama
mengadakan bakti sosial kesehatan untuk untuk berbagi kesan dan pesan yang
para penduduk di tiga dusun; Tanah mereka rasakan selama mengikuti
Barak, Gili Selang, dan Batu Kori, Desa baksos. Seperti yang dikatakan oleh
Seraya Timur, Kabupaten Karangasem Nova Telambanua, “Benar-benar selama
yang berada di bagian timur pulau Bali. kegiatan berlangsung yang saya lihat
Baksos kesehatan ini berlokasi di SD Negeri adalah para relawan hanya bekerja dengan
2 Dusun Tanah Barak dengan jumlah serius tanpa banyak bicara.” Pandangan
pasien 496 orang yang sebagian besar lain mengenai baksos juga disampaikan
adalah anak-anak. Mereka datang untuk oleh Sujatman yang mengatakan dalam
mengobati kulit mereka yang bermasalah kegiatan ini yang ia pelajari dari yayasan
(gatal-gatal) karena disebabkan daerah adalah rasa bersyukur dan terima kasih
Hadi Pranoto
tempat mereka tinggal adalah wilayah kepada orang yang telah memberi
yang sangat kering dan kekurangan air kesempatan padanya untuk berbuat
PENUH SUKACITA. Stephen Huang, CEO Tzu Chi Internasional dan 2 Wakil Ketua Yayasan bersih. kebajikan. “Kebajikan yang tidak dapat
Buddha Tzu Chi Indonesia menarik selubung papan nama sebagai tanda diresmikannya Baksos kesehatan ini dibantu oleh saya pelajari dari yayasan atau tempat
STABN Sriwijaya pada Minggu, 8 Agustus 2010. 23 orang dokter dari bagian umum, manapun,” ujarnya.
anak dan kulit yang dikoordinir oleh Akhir kata, Tzu Chi Bali pun
Dr Nyoman Arie. Seratus delapan belas mengucapkan terima kasih kepada
TZU CHI TANGERANG: Peresmian Gedung Baru relawan Tzu Chi juga tak mau kehilangan relawan Tzu Chi Jakarta, TIMA Indonesia,
kesempatan untuk turut bersumbangsih dan relawan Tzu Chi Medan yang telah
Kampus Baru STABN Sriwijaya dalam baksos ini. Sambil mendampingi
pasien menunggu nomor panggilan,
datang dari jauh untuk mendukung
baksos kali ini sehingga dapat berjalan
para relawan membantu mengunting dengan lancar dan sukses.
M
inggu, 8 Agustus 2010 menjadi Budi Setiawan, M.Sc; Direktur Urusan kuku anak-anak dan para orang tua yang Khimberly Wen (Tzu Chi Bali)
hari yang bersejarah bagi insan dan Pendidikan Agama Buddha, Corneles
Tzu Chi. Karena pada hari itu Wowor, MA; Stephen Huang, CEO Tzu
berlangsung acara peresmian Sekolah Chi Indonesia; Ketua Yayasan Buddha Tzu
Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Chi Indonesia; Liu Su Mei, dan wakilnya,
Sriwijaya. Sugianto Kusuma dan Franky O. Widjaja
Tepat pukul 14.00 WIB, acara pe- ini dilangsungkan di Aula Lantai 3 gedung
resmian pun dimulai. Lagu kebangsaan kampus yang baru dibangun ini.
Indonesia Raya yang dinyanyikan dengan Dalam sambutannya, Ketua STABN
penuh semangat oleh paduan suara Sriwijaya, Setia Dharma, S.H., MM,
STABN Sriwijaya dan diikuti seluruh pe- menyampaikan rasa terima kasihnya
serta menjadi pembuka kegiatan ini. kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang
Selain membantu pembangunan ge- telah membantu pembangunan gedung
dung STABN Sriwijaya, Tzu Chi juga kampusnya. “Semoga STABN Sriwijaya
menanamkan prinsip-prinsip budaya bisa menjadi teladan dan payung
humanis bagi para mahasiswa STABN bagi seluruh STAB yang ada di seluruh
S
ejak gedung baru SMA Negeri 1 SMA Negeri 1 Padang berbaris rapi sambil
Padang dibangun hingga sekarang membawa alat-alat musik tradisional.
sewaktu akan ditempati adalah Setibanya di gedung sekolah baru,
masa-masa yang cukup melelahkan, Wakil Dinas Pendidikan Kota Padang
namun menyenangkan bagi relawan memberikan kata sambutan yang isi-
Tzu Chi Padang. Hari Senin, 26 Juli nya agar semua insan menyadari dan
2010 pukul 13.00 WIB, relawan Tzu mensyukuri berkah adanya gedung baru
Chi Padang kembali bersumbangsih SMAN 1 Padang ini. Ia juga berharap agar
bersama dengan siswa-siswi serta Ma- bangunan yang megah ini dapat menjadi
jelis Guru SMA Negeri 1 Padang untuk contoh dalam pendidikan dan janganlah
bahu-membahu membersihkan ruang disia-siakan. Acara kemudian dilanjutkan
kelas agar dapat ditempati pada tanggal dengan doa bersama yang dipimpin oleh
28 juli 2010. guru agama SMA Negeri 1 Padang.
D r. Z hang
Saat itu, 7 relawan Tzu Chi yang Sebelum memasuki kelas, para siswa-
mengambil cuti kerja karena acara siswi berbaris rapi lalu memberi hormat
diadakan di hari biasa turut hadir untuk dan salam kepada Wakil Dinas Pendidikan TENDA PEMERIKSAAN GIGI. Sebanyak 8 orang dokter gigi dari TIMA Surabaya berhasil
ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kota Padang, Kapoltabes Padang Utara, menangani 32 pasien gigi dalam baksos kesehatan di Sidoarjo.
Hari Rabunya, 28 Juli 2010, SMA Negeri relawan Tzu Chi Padang, dan Majelis Guru
1 Padang kembali mengajak relawan SMA Negeri 1 Padang. Dengan gembira, TZU CHI SURABAYA:
Tzu Chi Padang untuk ikut bergabung siswa-siswi ini langsung menuju ke kelas
dalam kegiatan yang bertajuk ”Hijrah dari yang telah dibersihkan dan disiapkan Baksos Kesehatan di Porong, Sidoarjo
Balantung ke Belanti Berjalan Kaki”. Acara sebelumnya.
ini dimulai tepat pukul 07.15 WIB. Saat
itu, para relawan Tzu Chi dan siswa-siswi
Yaya & Ing Ing ( Tzu Chi Padang)
Cinta Kasih di Tanggul Lumpur Porong
M
usibah memang tak bisa diduga. sosial berskala besar berupa pelayanan
Siapa saja dan di mana saja kesehatan gratis umum, anak dan gigi,
kita bisa tertimpa kemalangan. serta pembagian sembako.
Siapa yang menyangka semburan lumpur Pada hari Minggu tanggal 15 Agustus
di Desa Renokenongo, sebuah desa 2010 kegiatan pun dimulai. Sejak pagi
kecil yang tenang di Kecamatan Porong para relawan dibantu oleh para prajurit
Sidoarjo 4 tahun lalu, masih memberikan KOSTRAD menyiapkan lokasi acara dengan
derita yang sangat panjang bahkan sampai sebaik mungkin untuk kenyamanan warga.
saat ini kepada warganya. Beberapa desa Baksos kesehatan ini dimulai tepat jam 9
yang terletak di dekat titik semburan telah pagi. Agus, salah seorang warga yang
musnah terkubur dan desa yang agak jauh menerima bantuan mengungkapkan rasa
pun terkena dampaknya pula. Penderitaan gembiranya menerima bantuan ini. ”Kami
warga baik moril maupun materiil sungguh mengucapkan terima kasih atas bantuan
tidak tak bisa terhitung. Kesehatan warga ini, hanya Tuhan yang bisa membalas,”
yang tinggal di sekitar semburan pun ujarnya di sela-sela pembagian sembako.
terancam karena menghisap bau gas yang Dalam baksos ini dikerahkan 8 orang
keluar dari semburan. dokter umum dan anak dari Tzu Chi dan
KOSTRAD, serta 8 orang dokter gigi dari
Angin Segar TIMA Surabaya yang berhasil melayani
Jalinan jodoh antara KOSTRAD Divif 224 pasien umum, 71 pasien anak, dan 32
2 dan Tzu Chi yang telah terjalin baik pasien gigi. Semoga apa yang dilakukan
D ok.Tzu Chi
selama beberapa tahun terakhir ini pun Tzu Chi di tempat ini dapat memberikan
berbuah kembali. Keprihatinan bersama angin segar bagi kehidupan warga, serta
atas kondisi di sekitar banjir lumpur semangat untuk terus berjuang meskipun
JALAN BERSAMA. Relawan Tzu Chi bersama murid-murid SMA Negeri 1 Padang
menyebabkan Tzu Chi dan KOSTRAD musibah sedang menimpa mereka.
berjalan dari Balantung ke Belanti.
pun menyelenggarakan sebuah bakti Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya)
Rumah Pelatihan Diri Insan Tzu Chi dan Sarana Pendidikan yang Lebih Baik
RUMAH BODHISATWA
Mewariskan ajaran Dharma
PROSESI PEMASANGAN ATAP. Sebagai tanda syukur atas suksesnya pemasangan CINTA KASIH DARI SEBUAH BAUT. Beberapa relawan Tzu Chi dan donatur mendonasikan
belandar (tiang penyangga atap) Aula Jing Si Indonesia, relawan Tzu Chi menyerahkan sejumlah uang untuk pembangunan Aula Jing Si yang ditandai dengan menandatangani
persembahan bunga dan buah di altar. sebuah baut yang akan dipasang di atap Aula Jing Si.
Ananad Yahya
Ananad Yahya
MENYAMBUT TAMU. Tarian khas Padang diperagakan saat CEO Tzu Chi Internasional PENARIKAN KAIN MERAH. Para relawan Tzu Chi dari Jakarta dan Taiwan bersama-sama
Stephen Huang bersama Ketua dan Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia dan relawan Tzu Chi meresmikan pemakaian gedung SMA Negeri 1 Padang dengan menarik kain selubung
lainnya tiba di pelataran halaman SMA Negeri 1 Padang. papan nama sekolah pada tanggal 7 Agustus 2010.
FUNGSI GANDA.
Gedung SMA Negeri 1 Padang yang
dibangun oleh Tzu Chi selain berfungsi
sebagai tempat belajar mengajar juga
berguna untuk selter dalam keadaan
bencana.
Ananad Yahya
CINDERA MATA. Liu Su Mei, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menerima cindera ISYARAT TANGAN. Siswa-siswi kelas budi pekerti Tzu Chi mendapat applause dari
mata yang diberikan oleh para penari yang menyuguhkan tarian Sriwijaya. para hadirin seusai memperagakan per tunjukan isyarat tangan (shou yu).
Tuti Roswati
untuk diperiksakan secara terus menjalani pemeriksaan. Alhasil rasa syukur. Di Tzu Chi, Tuti tidak sekadar
medis. Tetapi apa daya, pemeriksaan dan biopsi yang seharusnya mensyukuri berkah. Lebih dari itu ia
SULIT MELUPAKAN DONI. Saat malam hari tiba, usaha transportasi bajaj yang rampung dalam beberapa bulan menjadi mengenal kasih sayang yang menembus
perasaan Tuti selalu diselimuti kegalauan. Di tengah dahulu mengantarkan banyak tertunda sampai hampir 1 tahun. Sampai semua batas.
kesunyian berbagai kenangan tentang Doni selalu kebahagiaan sekarang telah pada pertengahan tahun 2010, pihak Apriyanto
bermunculan di pikirannya. jatuh bangkrut. medis mengizinkan Doni untuk menjalani
Bertempat di RSKB Cinta Kasih Tzu Chi, 55 kerabatnya yang dioperasi terus tabah
pasien dari daerah Jakarta dan sekitarnya dan sabar menahan sakit pascaoperasi.
datang berkumpul. Mereka dibantu dan Ibu Ryan yang bekerja di Kampung Melayu
dilayani oleh lebih dari 50 orang relawan sangat kaget dengan berita bahwa sang
He Qi Utara. Baksos ini dimulai sejak pukul buah hati akan menjalani operasi Hernia
8 pagi, namun raut muka gelisah dan tak hari itu.
menentu sudah banyak terlihat di wajah Dengan bekal seadanya, Ibu Ryan ke-
para pasien yang telah menunggu sejak mudian berangkat langsung menuju RSKB
pukul 6 pagi di koridor RSKB Cinta Kasih PENDAMPINGAN. Ryan (ketiga dari kiri) menunggu suster memasangkan infus di Cinta Kasih Tzu Chi. “Saya mah nggak tau
Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat. lengannya yang mungil. “Aku ingin sembuh,” ujarnya. kalau Ryan tuh ada sakit Hernia. Habisnya
dia nggak pernah ngeluh,” ujar Ibu Ryan.
Perjuangan untuk Sembuh Nurul Iman, Ryan hidup sederhana namun namanya dipanggil. Hingga memasuki Dengan penuh kasih sayang, beliau rela
Ryan namanya, bocah 12 tahun ini cukup terjamin. Bersama dengan 3 kakak ruang operasi yang dingin dan hijau, jauh-jauh datang tanpa mempedulikan
sudah tidak memiliki ayah dan kemudian seperguruannya yang juga menderita Ryan tak menunjukkan sedikit pun rasa pekerjaannya. “Sakit, Bu, tapi aku mau
dititipkan di Pesantren Nurul Iman sejak penyakit hernia, rombongan Pesantren takut layaknya anak-anak lain. Ryan sembuh,” ujar Ryan kepada ibunya
1 bulan lalu. Hidup yang sulit sepeninggal Nurul Iman yang berjumlah 10 orang dengan tenang berbaring di meja operasi dalam rintih, dan sejentik air mata pun
ayahnya beberapa tahun silam membuat tersebut sudah berangkat sejak Subuh dan menanti dokter anastesi untuk bergelinang di pipinya.
sang ibu harus membanting tulang menuju RSKB Cinta Kasih. membuatnya terlelap beberapa saat. Riani Purnamasari (He Qi Utara)
sendirian di daerah Kampung Melayu, Dengan mengenakan nomor urut Dengan luwes, tim dokter bedah dari
Jakarta Timur. Sesudah tinggal di Pesantren ke-26, Ryan dengan sabar menunggu TIMA memulai proses panjang pembukaan
maka saya ajak juga teman-teman. Bahkan dengan adanya baksos ini mereka rela me- sudah bagus, di angka tujuhlah. Perubahan-
banyak juga karyawan saya yang menjadi ninggalkan toko dan pekerjaannya untuk nya itu seperti misalnya sering berbicara
relawan. Mereka berasal dari berbagai membantu baksos selama satu minggu itu. keras, meski sebenarnya maksud dan tu-
agama. Sesudah pergi ke Taiwan dan Semua dilandasi oleh sikap jujur dan ikhlas juan kita baik, tetapi dia menanggapinya
S
aya mengenal Tzu Chi awalnya saya lihat di sana memang bagus, Shijie untuk bekerja sehingga mereka melihat dan salah. Salah paham, mungkin dari suara
dari istri saya (Yenny The) yang saya mulai ajak teman-temannya ke sana. tergugah hatinya. atau tutur katanya. Makanya Master Cheng
menonton Da Ai TV Taiwan di tahun Kalau ngomong sendiri kan nggak bisa Baksos ini memberi saya semangat Yen pernah bilang bahwa walaupun hati
2003. Awalnya sekadar nonton, lama- jelas, bagaimana kalau mereka pergi lihat untuk terus mengembangkan Tzu Chi di kita baik, tetapi kalau tutur kata terlalu
lama ternyata bagus. Shijie saya nonton dan rasakan sendiri. Itu kan lebih bagus. Papua. Saat ini Tzu Chi di Papua belum keras akhirnya itu juga tidak baik.
dramanya beberapa kali dan ternyata me- Saat ini jumlah anggota Tzu Chi di Biak ku- sampe paling ujung Papua karena masih Sebagai suami-istri, kami juga tentunya
mang ada orang aslinya. Rupanya drama itu rang lebih 300 orang yang sebagian kecil ada Merauke. Di sana saya yakin bisa juga ada perbedaan pendapat, namun
kisah nyata. Istri saya juga sempat menon- tersebar di Nabire, Serui, dan Manokwari. berkembang karena sebenarnya banyak perbedaan itu selalu bisa diselesaikan.
ton Ceramah Master Cheng Yen sehingga Awalnya memang ada juga yang ber- juga masyarakat yang mau bersumbangsih Perbedaannya juga tidak banyak. Shijie
kami pun tergerak untuk mencari tahu tanya soal Tzu Chi, namun setelah saya untuk Tzu Chi. Master Cheng Yen selalu saya ini, saya punya panglima. Konsepnya
di mana yayasan ini berada di Indonesia. jelaskan, mereka pun bisa menerima. Saya bilang tambah banyak kerja tambah bagus, dari dia, saya yang maju. Jadi kalau ada
Akhirnya saat mengunjungi kerabat yang juga memberi mereka buku-buku dan Kata dan tambah senang tambah bahagia. usulan-usulan ya saya laksanakan dengan
tengah berduka di Makassar kami men- Perenungan Master Cheng Yen. Buku-buku Memang sesuai dengan Kata Perenungan baik. Kami saling menghargai dan kita
dapatkan info tentang Yayasan Tzu Chi. itu sangat bermanfaat dan berpengaruh ke- Master Cheng Yeng bahwa orang yang berdua merasa cocok.
pada orang yang membaca. Mereka bahkan bisa membantu orang lain adalah orang Saya berusaha bekerja dengan tulus
Yayasan yang Berbeda bisa membawa Kata Perenungan Master yang paling berbahagia, dan itu saya dan semua ternyata berjalan dengan
Sejak itu saya mulai masuk dan berdana Cheng Yen ke gereja untuk dikhotbahkan. rasakan sendiri hingga saat ini. lancar, tidak ada rintangan yang berarti.
ke Tzu Chi karena kita punya daerah jauh, Di Biak, kegiatan Tzu Chi awalnya dimulai Jadi semua tergantung kepada modal kita.
Papua dengan Makassar, jadi komunikasi- dari pembagian beras di tahun 2008. Kita Saling Melengkapi Modal apa? jujur, tulus, dan ikhlas. Apa-
nya begitu saja. Setiap pulang ke Makassar membagikan beras kepada masyarakat Sebelumnya, saya dan istri memang pun yang kita kerjakan, namanya sosial,
kami selalu diberikan gambaran soal Tzu yang memerlukan bantuan. Tentu dengan memiliki sifat-sifat yang kurang baik, utamakan dulu keikhlasan dan kejujuran,
Chi. Satu tahun kemudian, pas saya sudah melakukan survei terlebih dahulu, sesuai tetapi sekarang bisa lebih menahan emosi. itu modal utama.
jadi relawan abu putih, Shijie saya diajak dengan aturan Tzu Chi dalam membagikan Memang betul jika kita masuk Tzu Chi kita
Siing shijie untuk pergi ke Taiwan. Shijie bantuan. Kegiatan kedua yang diadakan bisa mengubah diri. Kalau dulu suka marah-
saya juga ajak saya pergi ke Taiwan agar adalah baksos kesehatan yang mendapat marah, sekarang sudah bisa lebih bersabar.
Seperti dituturkan kepada Himawan Susanto
Cermin
lahan yang luas, pada bangsa, kita mengemban misi amal Tzu Chi Dan demikian percakapan relawan
bulan April lalu relawan hingga ke seluruh dunia. dengan Theresia: “Sekarang tumornya
Tzu Chi mengajak mereka sudah hilang, bagaimana rasanya?” tanya
Dok Tzu Chi
bercocok tanam. Mereka Celengan Bambu Keliling relawan. “Rasanya enak,” jawab anak itu.
menanam padi di bulan Ada juga seorang anak perempuan “Enak bagaimana?” tanya relawan lagi.
April dan menuainya bernama Theresia. Sejak masih di dalam “Sudah tidak sakit lagi.” Relawan kembali
pada tanggal 4 Juli kandungan, ia sudah mengidap sejenis bertanya, “Kenapa kamu masukkan
J
alinan jodoh pesantren ini dengan lalu. Dalam waktu 3 bulan, benih-benih tumor langka. Keluarganya hidup dalam uang ke celengan?” “Karena saya ingin
relawan Tzu Chi di Indonesia dimulai tersebut tumbuh menjadi tanaman padi kekurangan. Dengan mengendarai sepeda membantu orang lain,” jawabnya. “Nanti
pada tahun 2003. Saat itu pesantren yang berisi. Habib Saggaf dan relawan motor, ayahnya berjualan siomay di jalan- kalau sudah besar mau jadi apa?” “Jadi
yang memiliki lebih dari 3.000 santri ini Tzu Chi lainnya bersama-sama memanen jalan. Pendapatannya setiap hari sekitar dokter” “Kenapa?” “Supaya kalau bapak
sedang mengalami kesulitan. Setelah padi. Habib berharap anak-anak dapat Rp 60.000,-. Ia masih dapat mencukupi dan ibu sakit, saya bisa mengobati mereka
relawan Tzu Chi meninjau, mereka pun turut merasakan betapa sulitnya menjadi kebutuhan keluarga, namun tak mampu ji- gratis,” jawabnya polos.
menyalurkan bantuan berupa 50 ton seorang petani. “Saya berharap para santri ka harus membiayai pengobatan anaknya. “Sejak saya menerima bantuan, saya
beras setiap bulan beserta minyak goreng bisa belajar untuk bertani, sebab zaman Ketika seorang relawan Tzu Chi melihat- juga berharap bisa membantu orang lain.
dan sayuran. Ada pula beberapa anak sekarang tidak banyak yang mau menjadi nya, mereka pun mulai memberikan ban- Saya mengumpulkan dana untuk pasien
yang kekurangan gizi sehingga kita pun petani. Sekarang Tzu Chi mengajarkan tuan dengan membawa anak ini ke rumah lain yang kondisinya lebih parah dari
menyediakan susu dan vitamin. keterampilan ini, saya berharap mereka sakit. Kini anak ini telah sembuh dan bisa anak saya. Karena itulah saya membawa
Tahun 2004, kita mulai mengadakan dapat mandiri. Inilah tujuan saya sewaktu bersekolah. Ayahnya sangat ber terima celengan ini setiap hari,” begitu tekad Cun
baksos kesehatan. Para santri di sini mendirikan pesantren ini,” kata Habib kasih kepada Tzu Chi. Bie. Pada suatu hari, ia membawa celengan
tinggal di ruang yang terbatas dan saling Saggaf. Sejak bulan April 2009 lalu, di sepeda bambunya ke Kantor Tzu Chi Tangerang.
berdesakan. Kondisi tempat tinggal mereka Yang mereka dapatkan adalah panen motornya sang ayah mengikatkan se- Setelah dihitung-hitung, jumlahnya
sungguh tak memadai. Relawan tak tega yang baik, sedangkan kita dapat melihat buah celengan bambu bertuliskan Kata mencapai sekitar Rp 600.000,-.
melihatnya dan membangun sekolah untuk kebahagiaan dan kehidupan mereka yang Perenungan Jing-Si, “Dana kecil amal Demikianlah cara kita bersumbangsih.
mereka. Kita juga mengajarkan cara hidup stabil dan mandiri. Selama lima tahun besar.” Ketika orang yang melihat bertanya Selain membantu orang lain, kita juga
mandiri kepada mereka. Pada tahun 2005, ini, jumlah santri terus meningkat dari padanya, ia akan menceritakan tentang Tzu dapat membimbing dan menyucikan
para santri mulai melakukan kegiatan daur 3.000 menjadi 15.000 orang lebih. Dari Chi kepada mereka. Mereka yang mem- batin manusia agar dapat menjadi orang
ulang. Pendapatan dari daur ulang dapat mengandalkan sumbangsih masyarakat beli dagangannya juga dapat berdana di yang mampu membantu orang lain. Kita
digunakan untuk membayar upah para hingga kini dapat hidup mandiri. Proses celengan bambu. “Saya pernah meng- harus menginspirasi banyak orang tanpa
guru. Relawan Tzu Chi juga mengajarkan perjalanan mereka sungguh membuat alami bagaimana rasanya membutuhkan membedakan keyakinan, ras, maupun
mereka cara membuat roti dan susu orang tersentuh. Pendampingan dari bantuan, jadi saya dapat memahami pe- status sosial. Setiap niat baik adalah benih.
kacang kedelai. Kita mengajarkan berbagai relawan Tzu Chi juga tak pernah berhenti, rasaan mereka yang kekurangan. Mereka Sebutir benih dapat tumbuh menjadi
keterampilan agar mereka dapat mandiri. mereka juga membimbing para santri untuk pasti sangat mengharapkan bantuan dari tak terhingga karenanya kita harus lebih
menjadi relawan. Di Indonesia, setiap kali orang lain. Setelah menerima bantuan bekerja keras untuk membabarkan ajaran
Menanam Padi Tzu Chi melakukan kegiatan, para santri ini dari Tzu Chi, sekarang saya juga ingin Buddha pada semua orang di dunia.
Kini relawan Tzu Chi mengajarkan satu akan turut berpartisipasi sebagai relawan. membantu orang lain,” kata Lim Cun Bie. Ekslusif dari DaAi TV Taiwan,
hal baru lagi. Karena pesantren memiliki Jadi, tanpa membedakan keyakinan dan diterjemahkan oleh Erni dan Hendry Chayadi
di kantornya, dengan harapan para stafnya karyawan dapat menunjukkan dukungan makan daging yang
dapat mengikuti teladan pemilik per- mereka untuk konservasi.” banyak. Saya ingin
usahaan tersebut. Perusahaan komputer Sebelum pukul enam pagi, lebih dari 100 berterima kasih ke-
raksasa itu menjamu 3.500 karyawannya di relawan berkumpul di kantor Yayasan pada pimpinan saya
Taipei untuk makan vegetarian pada 28 Juli Buddha Tzu Chi Provinsi Guandu, di pinggir- telah memberikan ka-
2010 lalu. an utara Taipei untuk memulai persiapan mi kesempatan untuk
Ide ini berasal dari seorang karyawan, hidangan. “Kami bekerja sama dalam tim mengalami menjadi TELADAN. Shi Chong Tang (kiri), pemilik ASUS, seorang vegetari-
Wei Xing Juan, yang merupakan Direktur untuk menunjukkan kepada orang-orang vegetarian. Makanan an yang telah berkomitmen selama 10 tahun. Dia mengunjungi Tzu
Operasional dan seorang relawan Tzu bagaimana lezatnya makanan vegetarian ini sangat sehat,” kata Chi di Propinsi Guandu dan berterima kasih kepada para relawan
Chi. “Aku tanya kepada pimpinan kami, dapat dibuat. Kami juga berupaya untuk karyawan Hong Wan yang telah mempersiapkan 3.500 kotak makan untuk makan siang
apakah boleh jika kita mengadakan hari membuat makanan (vegetarian) yang Jing. Karyawan lain, dan 1.700 kotak makan malam sejak Subuh.
tanpa daging bagi seluruh karyawan¸ dan dapat dimakan dengan sukacita,” kata Zhen Zun Zhou me-
dia setuju tanpa dua kali berpikir,” relawan Tzu Chi, Cai Mei Lain. ngatakan bahwa makanan itu enak. “Tidak membuat “Satu Hari Tanpa Daging”. Ini juga
katanya. Pimpinan itu adalah Shi Chong ASUS memiliki kantin yang besar, seperti makanan vegetarian tradisional merupakan komitmen terhadap kesejahte-
Tang, seorang vegetarian yang telah dimana para karyawan dapat berkumpul lainnya, makanan ini sangat enak,” akunya. raan planet kita yang sedang sakit dan
berkomitmen selama 10 tahun. Ia pribadi untuk makan siang. Semua toko di kantin Shi Chong Tang pergi sendiri ke kantin membuat semua orang sadar akan tanggung
dapat menjamin kesehatan dan manfaat menutup toko mereka hari itu, untuk untuk melihat seberapa jauh stafnya me- jawab manusia untuk generasi mendatang.
lingkungan dengan pola makan tanpa menunjukkan dukungan mereka terhadap nikmati makan siang vegetarian. Bukanlah Sumber: www.tzuchi.org,
daging. “Saya pikir ini adalah kesempatan program satu hari tanpa daging. hal yang mudah dalam mempersiapkan dan diterjemahkan oleh Riani Purnamasari (He Qi Utara)
三~四日 重建自尊
◆1•3~4《農十二月•初八至初九》
【靜思小語】打開心門付出愛,自助助人,重建自尊。
Saling Mengasihi dengan belakangan ini, insan Tzu Chi Filipina akan semakin terlupakan, akhirnya fungsi “Sutra adalah petunjuk jalan. Sutra
Kesetaraan, Tanpa Memandang Jauh memberi perhatian dan bantuan kepada Dharma untuk menyadarkan orang lain Pitaka bukan tulisan hitam di atas
atau Dekat masyarakat kurang mampu di sekitar tidak mampu dijalankan dengan baik.” kertas putih saja, namun harus terjun ke
“Jika hati tidak bersatu, bagaimana Manila, seperti Desa Paradise dan masyarakat dan mendapatkan pemahaman
mungkin tekad bisa bersatu? Ketika Dreamland, sekarang telah terlihat hasil Hargai Kehidupan, Tingkatkan Nilai akan kebenaran,” kata Master Cheng Yen,
hati tidak bersatu, tentu kemajuan akan menggembirakan dari upaya menolong Kehidupan “ketika melangkah ke tempat adanya
sulit tercapai, sekalipun memiliki lahan orang miskin sambil membimbing mereka “Kehidupan ini tidak kekal, kondisi penderitaan, insan Tzu Chi mengulurkan
pelatihan lebih besar, tidak akan sanggup menjadi orang yang kaya batinnya,” kata bumi juga sangat rentan, satu helaan tangan untuk memberi bantuan, sampai
menghimpun kekuatan kebajikan,” kata Master Cheng Yen. napas saja terhenti, berarti kehidupan telah mereka terlepas dari penderitaan dan
Master Cheng Yen. Ketika berbincang Demikian juga pada kebersamaan di berakhir. Kehidupan ini sulit didapatkan, memperoleh kebahagiaan.”
dengan insan Tzu Chi Taoyuan, Master antara saudara se-Dharma di Tzu Chi. namun penuh ketidakkekalan, kita harus “Seperti warga Desa Dreamland di
Cheng Yen mengatakan bahwa Aula Jing Si Master Cheng Yen mengajarkan, ketika ada menghargainya. Maksud dari menghargai Filipina, walau lingkungan mereka sangat
(Griya Perenungan) merupakan rumah bagi jalinan jodoh untuk melangkah bersama, kehidupan adalah dengan segenap buruk, namun di bawah bimbingan jangka
semua orang, keharmonisan yang terjalin harus bisa saling mengasihi dan harmonis, kemampuan menggenggam waktu, ruang panjang serta motivasi insan Tzu Chi,
antar sesama baru dapat membuat setiap saling memperlakukan dengan hati lembut, dan orang, memanfaatkan kemampuan cinta kasih mereka terbangkitkan dan
orang yang datang merasakan nuansa kita baru mampu bersumbangsih keluar. baik untuk meningkatkan nilai kehidupan. merespon imbauan kembali ke “Masa
keberkahan. Master Cheng Yen menjelaskan, “Tzu Sebaliknya, jika waktu digunakan hanya Celengan Bambu”. Dengan berdana ke
Chi merupakan lahan pelatihan untuk demi memenuhi nafsu keinginan dan celengan bambu, mereka merasa bukan
Memberi Perhatian ke Lingkungan terjun ke masyarakat, juga lahan pelatihan mengejar kenikmatan, bahkan berbuat hanya bisa menerima bantuan, tetapi juga
Terdekat untuk menjernihkan batin sendiri. Semakin kejahatan atau melewati hari tanpa mampu menolong orang lain. Bukan saja
Dahulu, insan Tzu Chi Filipina lebih lama berjalan di jalan Bodhisatwa Tzu Chi, kegiatan apapun, bukan saja menyia- menolong diri sendiri untuk bisa hidup
banyak menekankan misi amal mereka harus semakin belajar agar Dharma terpatri nyiakan hidup, tapi juga mencemari alam,” mandiri, mereka lebih maju lagi dengan
dengan mengadakan baksos kesehatan dalam hati dan bisa bersatu hati dengan jelas Master Cheng Yen. menolong orang lain, dan juga berhasil
dan pemberian bantuan kepada warga di orang, dengan demikian barulah tidak akan Seiring perjalanan waktu, kehidupan membangun harga diri. Setelah pintu
luar pulau. Belakangan, Master Cheng Yen muncul keangkuhan dan kesombongan. juga berkurang. Master Cheng Yen hati mereka terbuka, mereka akan dapat
meminta mereka melakukannya di daerah Jika menganggap diri sendiri sangat senior berharap setiap orang memanfaatkan melepaskan diri dari jurang kemiskinan,”
terdekat, Manila. dan menyebut diri sebagai yang di-tuakan, kehidupan dengan penuh kesadaran, kata Master Cheng Yen.
“Kasihi dulu orang yang menderita tidak mau bekerja sama dengan kelompok berbuat sesuatu yang berarti bagi dunia Diterjemahkan oleh Januar (Tzu Chi Medan)
di sekitar kita, supaya akar kebajikan atau tidak mau berhubungan dengan orang ini. Dengan demikian, sehari berbuat akan dari Majalah Tzu Chi Monthly edisi 507
bisa tertanam lebih kokoh, selanjutnya lain, pasti sulit untuk menerapkan Dharma. mendapatkan keuntungan sehari dan
baru menyebar keluar. Beberapa tahun Dharma yang jarang dipergunakan tentu menumbuhkembangkan kebijaksanaan.
大樹下的早餐店
◎撰文‧張美芳 插畫‧潘勁瑞
七十二歲的涂婆婆兼三個工作養家活口,早餐攤是重要收入來源,
但環境簡陋不說,還得靠老天爺賞臉才能開張。
志工決定幫她打理門面……
高雄鼓山區有處不起眼的攤 聽,時而胡言亂語,無法工作,
子,以大樹為蔭、鐵皮圍牆為 全靠七十二歲的母親賣早餐支撐 熱,食物就會腐壞,經常飄出難 在門口等候,當看到志工將冰
籬,每天為早起的人提供餐食。 整個家。每月的房租支出、管理 聞的腥臭味,讓鄰居屢屢提出抗 箱搬出電梯時,直說:「這
費、兒子看病費用,讓涂婆婆得 議。涂婆婆雖覺不好意思,卻無 個好、這個好,感謝大家的照
小小的攤位裏,客人就著破 再兼兩份工才能負擔。 力購買新冰箱。 顧,讓我們母子可以生活!」
舊的桌椅圍坐;幾樣主食、配碗
地瓜飯,再搭上幾樣小菜,來捧 涂婆婆賣早餐的微薄收入,得 志工李玉嬌和先生吳江松商 涂婆婆布滿皺紋的臉終於露
場的幾乎都是固定客源。客人吃 看老天爺賞臉才行——攤位上只 量,要買部中古冰箱送給她。 出笑容,彷彿能靠自己的力量
剩的菜渣,習慣地往地上一吐了 靠兩支大雨傘遮蓋,下雨天就無 兩人到電器行詢問,老闆說剛 養活兒子,她就感到滿足了!
事,常常是客人吃早餐,野貓、 法做生意。今年七月開始,接連 好有部汰換的舊冰箱,「容量 李玉嬌引導婆婆的兒子牽起母
野狗地上爭食。 幾個颱風造成連日豪雨,讓小攤 還蠻大的,很適合喔!」而且 親的手說「謝謝」。吳江松表
子連續二十幾天無法營業;眼看 老闆願意和慈濟照顧戶結緣, 示,要幫涂婆婆將攤位周邊的
攤子主人涂婆婆說,因為沒 房租就要到期,又身無分文,涂 分文不取。因此幾位志工很快 環境清理乾淨,並帶婆婆的兒
錢改善門面,更沒錢租店面,只 婆婆不得已只好向志工求助。 地將冰箱運回銀川環保站,進 子做環保。
好任由攤位髒亂,收入也相對偏 行整理和測試。
低。 志工送來急難救助金時發現, 因為有愛,脆弱的心不再孤
涂婆婆攤位上那台老舊冰箱的門 這天,志工仔細地用膠帶 單。期待慈濟人的關懷行動,
與涂婆婆同住的小兒子,退伍 生鏽,無法閉合,只能用磚頭頂 貼好冰箱門,合力將冰箱抬上 能減輕涂婆婆的負擔。
後就精神異常,這兩年更出現幻 著;由於冷度不足,天氣稍微炎 卡車,送往涂家。涂婆婆早已 (慈濟月刊【第493期】 出版日期:12/25/96)
Nenek Tu yang berusia 72 tahun harus Nenek Tu berkata, karena tak pu- kedai kecil sang nenek tak bisa buka selama Hari itu, para relawan dengan cermat
melakukan 3 pekerjaan untuk membiayai nya dana untuk memperbaiki kedai, 20 hari lebih. Melihat waktu bayar sewa melakban pintu kulkas dan bergotong
kehidupan keluarganya. Kedai sarapan terlebih lagi juga tak punya dana untuk rumah sudah dekat, dan ia tak punya royong menaikan kulkas ke atas truk, lalu
paginya adalah sumber pemasukan menyewa toko, maka ia hanya bisa uang sama sekali maka nenek Tu terpaksa diantar menuju rumah Nenek Tu. Nenek
utama, tetapi tak hanya kondisinya pasrah membiarkan kedainya kotor dan memohon bantuan kepada relawan Tzu Chi. Tu sudah sejak tadi menunggu di depan
sederhana dan agak kotor, jam buka berantakan. Akibatnya pemasukannya ju- Saat relawan datang memberi bantuan, pintu saat melihat relawan mengeluarkan
kedainya juga harus tergantung pada ga relatif berkurang. mereka menemukan kulkas usang di kedai kulkas dari dalam lift, dia langsung
cuaca. Para relawan memutuskan Putra bungsu yang tinggal bersama nenek Tu yang pintunya sudah karatan, berkata, ”Ini bagus..., bagus sekali. Terima
membantu membersihkan kedainya. nenek Tu, jiwanya agak terganggu setelah tak bisa ditutup rapat, hanya diganjal batu kasih atas perhatian kalian, membuat
keluar dari dinas ketentaraan, bahkan da- bata. Karena suhu dinginnya tak cukup, kami ibu dan anak bisa hidup lebih baik.”
D
i daerah Gushan, Kaohsiung ada lam 2 tahun belakangan ini, dia mengalami ditambah cuaca yang agak panas, makanan Seulas senyuman tampil di wajah
sebuah kedai yang tak menarik halusinasi pendengaran dan ucapannya akan membusuk, dan kerap mengeluarkan keriput nenek Tu, seakan-akan dirinya
perhatian, letaknya di bawah sering kacau tidak karuan, sama sekali tak bau amis yang sangat menusuk hidung. merasa sangat puas bahwa dia akan
sebuah pohon besar, hanya dikelilingi seng bisa bekerja mencari nafkah. Kehidupan Hal itu membuat para tetangga kerap mampu menghidupi putranya dengan
sebagai temboknya. Kedai ini setiap hari keluarga tersebut hanya tergantung pa- memprotes. Walaupun Nenek Tu merasa mengandalkan tenaganya sendiri. Li
menyediakan sarapan buat orang yang da ibunya yang berusia 72 ini dengan tak enak hati, tetapi ia juga tak mampu Yu Jiao juga membimbing sang putra
bangun pagi. menjajakan sarapan pagi. Untuk membayar membeli sebuah kulkas baru. dengan mengandeng tangan ibunya
Di dalam kedai kecil itu, para langganan sewa rumah, iuran bulanan, dan biaya Relawan Li Yu Jiao berunding dengan mengucapkan, ”Terima kasih.” Wu Jiang
duduk mengitari meja dan kursi yang telah pengobatan putranya, membuat nenek Tu suaminya, Wu Jiang Song untuk membeli- Song menyatakan ingin membantu nenek
usang. Kedai ini menyediakan beberapa harus melakukan 2 pekerjaan tambahan. kan sebuah kulkas bekas bagi nenek Tu. Tu membersihkan lingkungan di sekitar
menu utama, di antaranya adalah nasi ubi, Mereka berdua lantas mendatangi toko kedainya dan juga akan mengajak putra si
ditambah beberapa lauk sederhana. Semua Tergantung Cuaca elektronik. Pemilik toko mengatakan ke- nenek ikut dalam kegiatan daur ulang.
pengunjungnya adalah langganan tetap. Pemasukan sangat minim nenek Tu dari betulan ada sebuah kulkas bekas hasil tukar Karena ada cinta kasih, hati yang sa-
Ampas makanan yang tersisa di dalam kedai sarapan juga harus tergantung pada tambah seorang pembeli, ”Kapasitasnya ngat rapuh dan lemah tidak akan merasa
mulut pelanggan, biasanya langsung di- cuaca. Kedai itu hanya mengandalkan dua cukup besar, sangat cocok.” Si pemilik toko kesepian lagi. Berharap perhatian dari para
buang ke lantai. Hal yang sering terlihat buah payung besar, jika turun hujan sang juga ingin menjalin jodoh dengan penerima insan Tzu Chi ini bisa meringankan beban
adalah para pelanggan menyantap sarapan nenek tak bisa berjualan. Mulai dari bulan bantuan Tzu Chi. Ia tidak menerima bayaran nenek Tu.
Juli tahun ini, beberapa angin topan yang Diterjemahkan oleh Lio Kwong Lin
paginya, sedangkan kucing dan anjing liar sepeser pun. Beberapa relawan segera dari Majalah Tzu Chi Monthly Edisi 493
ikut saling berebut makanan yang dibuang melanda berturut-turut menyebabkan hujan membawa kulkas ke Posko Daur Ulang
di lantai. lebat selama behari-hari. Hal itu membuat Yinchuan untuk dirapikan dan diuji coba.