Anda di halaman 1dari 16

No.

62 | September 2010

Gedung ITC Lt. 6


Jl. Mangga Dua Raya
Jakarta 14430
Tel. (021) 6016332
Fax. (021) 6016334
redaksi@tzuchi.or.id
www.tzuchi.or.id

Teladan | Hal 5
Sebagai desainer lanscape
(penata taman), Heri
merasa harus dapat
mempertanggungjawabkan
apa yang didesainnya agar

G alvan ( Tzu Chi Bandung)


dapat terus berkelanjutan,
baik secara ekologi maupun
pelestarian lingkungan.

Lentera | Hal 10 SEKOLAH UNGGULAN CINTA KASIH. Tzu Chi membangun kembali SDN 1 dan 3 Pangalengan Bandung yang rusak akibat gempa 7,3 skala Richter pada
September 2009 lalu. Selain sarana dan prasarana yang lebih baik dan lengkap, bangunan sekolah ini juga selaras dengan alam.
Untuk membuka lembaran
baru dalam hidupnya,
Tuti giat mengumpulkan Peresmian Sekolah Unggulan Cinta Kasih Pangalengan, Bandung

Memupuk Ilmu di Sekolah Baru


rupiah demi rupiah untuk
ia dermakan kepada Tzu
Chi. Baginya bantuan dan
bimbingan yang diberikan
oleh Tzu Chi telah menyentuh

S
lubuk hatinya yang terdalam.
abtu, 7 Agustus 2010, Sekolah Unggulan karena itu, dengan tulus saya mengucapkan Suasana Nyaman di Sekolah Baru
Cinta Kasih Pangalengan yang berlokasi di terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Kendati jarak sekolah cukup jauh dari
Jalan Raya Pangalengan KM 40, Kampung Indonesia yang telah memberikan bantuan rumahnya dan harus ditempuh dengan
Norogtog, Desa Margamulya, Kecamatan yang ikhlas untuk membangun prasarana berjalan kaki, hal itu tidak membuat Lina
Pesan Pangalengan, Kabupaten Bandung, men- pendidikan ini,” kata presiden. mengurungkan niatnya untuk menuntut ilmu.
Master Cheng Yen dapatkan kunjungan dari Presiden Republik
Indonesia Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
Acara kemudian dilanjutkan dengan
pemberian bantuan tas sekolah, alat tulis,
Kini sekolah Lina belajar sudah menjadi lebih
baik dengan fasilitas yang memadai. Lina, si
| Hal 13 beserta ibu negara Ani Yudhoyono. buku-buku untuk perpustakaan sekolah, serta bungsu dari 3 bersaudara ini menuturkan
Acara kunjungan itu juga dihadiri oleh paket sembako kepada pihak sekolah yang di- bahwa keadaan sekolahnya kini sangat berbeda
Kita harus menginspirasi
beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu berikan secara simbolis oleh Presiden Republik dengan keadaan sekolahnya yang dahulu, baik
banyak orang tanpa
II dan Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono di- sebelum ataupun sesudah gempa, termasuk
membedakan keyakinan, ras,
Heryawan. Pembangunan Sekolah Unggulan dampingi Ibu Negara, Ani Yudhoyono serta saat ia dan teman-temannya harus mengungsi
maupun status sosial. Setiap
Cinta Kasih Pangalengan yang diprakarsai Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, di kelas bambu. “Beda sama sekolah yang
niat baik adalah benih.
oleh Tzu Chi, mendapatkan sambutan positif Sugianto Kusuma. dulu. Kalo dulu belajar suka kepanasan, kalo
Sebutir benih dapat tumbuh
dari pemerintah, baik Provinsi Jawa Barat Presiden Yudhoyono kemudian me- sekarang nggak, suasananya enak, kelasnya
menjadi tak terhingga.
maupun Kabupaten Bandung. “Di samping nyempatkan diri menyaksikan pertandingan bagus, fasilitasnya juga bagus, ada lab
(bantuan) dari pemerintah, bantuan dari futsal yang dilakukan para siswa sekolah komputer dan IPA,” katanya. Tidak dipungkiri
organisasi-organisasi sosial, Pemprov Jabar dasar. Saat itu, Presiden Yudhoyono juga lagi, fasilitas yang paling ia sukai di sekolah
juga menyambut itikad baik yang ditawarkan mendapatkan penjelasan pembangunan se- baru adalah lab IPA dan taman yang berada
Kata Perenungan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang kolah ini dari Franky O. Widjaja, Wakil Ketua di belakang sekolah. Lina juga menambahkan
Master Cheng Yen bekerja sama dengan Kodam III/Siliwangi Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Setelah bahwa perpustakaan juga menjadi salah satu
untuk membangun kembali SD Negeri 1 dan itu, Presiden Yudhoyono beserta rombongan fasilitas yang ia sukai di sekolah ini.
3 Pangalengan,” ujar Gubernur Jawa Barat H. kemudian meninjau lokasi sekolah dan
Ahmad Heryawan, yang meresmikan sekolah berinteraksi langsung dengan siswa-siswi di Keadaan Sekarang Penuh Harapan
不能低頭的人, tersebut pada tanggal 3 Agustus 2010 lalu. kelas. Sarana dan prasarana yang memadai
Salah satu murid yang berkesempatan telah mengubah jiwa Lina menjadi lebih
Ungkapan Terima kasih ber tatap muka dengan Presiden Susilo bersemangat dalam menuntut ilmu dan mem-
是因為一再回顧 Dalam kesempatan itu, Susilo Bambang Bambang Yudhoyono adalah Lina Karlina, berikan angin segar kepadanya untuk terus
Yudhoyono juga secara langsung melihat murid kelas 5 yang menduduki rangking 1 di mempertahankan predikat juara kelas yang ia
kondisi Sekolah Unggulan Cinta Kasih kelasnya. Sebuah prestasi bukti keseriusan raih hingga ke jenjang pendidikan berikutnya.
過去的成就。 Pangalengan (SDN 1 & 3 Pangalengan) yang dan ketekunan Lina dalam menuntut ilmu Berbekal kepintaran, ketekunan, dan ke-
pada bulan September 2009 lalu rusak parah yang merupakan kewajibannya. Matematika inginannya yang tinggi dalam menuntut
saat gempa bumi berkekuatan 7,3 skala dan Ilmu Pengetahuan Aalam (IPA) adalah ilmu, ditambah dengan jiwa seni yang terus
Richter melanda Jawa Barat. mata pelajaran favoritnya. Di saat senggang, diasah, sangatlah memungkinkan bagi anak
Seseorang tidak “Melihat pembangunan kembali infra- Lina tidak pernah berdiam diri. Waktunya diisi perempuan mungil ini kelak untuk menjadi
mampu mengalah struktur pendidikan yang lalu bernama SDN dengan menyalurkan hobi menggambarnya, seorang pelukis. Sebuah cita-cita yang menjadi
karena ia selalu 1 dan 3 Pangalengan yang telah dibangun khususnya gunung dan boneka-boneka ke- impiannya untuk mengarungi masa depan
mengenang kembali, bahkan dengan wujud yang lebih baik sayangannya sebagai objek yang sering ia dengan berbagai macam langkah pilihan. Hi-
kesuksesan dan sekarang menjadi Sekolah Unggulan Cinta gunakan untuk mencurahkan ide-idenya ke dup adalah pilihan dan Lina telah merancang
di masa lalu Kasih Pangalengan, saya langsung bersujud dan dalam media kertas. Hobi ini hampir selalu banyak pilihan dalam hidupnya.
alhamdulillah bisa berada di tempat ini. Oleh dilakukan Lina setiap hari. Galvan & Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)

www.tzuchi.or.id

buletin 62 l September 2010.indd 1 9/3/2010 1:25:23 PM


2 DARI REDAKSI Buletin Tzu Chi No. 62 | September 2010

Meneguhkan Niat Baik


K
ita percaya bahwa harapan se- relawan terhadap pendidikan bagi SMA Negeri 1 Padang diresmikan. Jika
buah bangsa terletak di tangan generasi muda. sebelumnya para murid harus belajar di
anak-anak, karena di tangan Meski begitu, niat baik relawan tak tenda darurat, sekarang mereka dapat
merekalah kelak masa depan sebuah selalu berjalan mulus. Pada saat Tzu merasakan kembali suasana belajar
bangsa ditentukan. Baik-buruknya sikap Chi Indonesia berencana membangun yang sesungguhnya. “Saya sangat se-
dan perbuatan anak-anak saat dewasa kembali SMAN 1 Padang, sekelompok nang, sebelumnya saya tidak pernah
sangat ditentukan oleh pengetahuan orang menentang. Pada saat itu, warga membayangkan kalau gedung sekolah ini
dan sifat mereka yang ditanamkan setempat yang mayoritas Muslim tahu akan begitu bagus dan juga dilengkapi
sejak kecil. Untuk membentuk generasi bahwa Tzu Chi adalah organisasi yang berbagai fasilitas yang lengkap,” kata
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang yang cakap dari segi ilmu pengetahuan berlandaskan agama Buddha men- salah satu siswi.
berdiri pada tanggal 28 September 1994, dan perilakunya, salah satu faktor yang duga ada maksud lain dari rencana Ada hikmah di balik peristiwa, yaitu
merupakan kantor cabang dari Yayasan penting adalah melalui pendidikan. Hal pembangunan tersebut. Walikota jika kita memiliki niat yang baik dan tulus
Buddha Tzu Chi Internasional yang inilah yang mendorong Master Cheng Padang yang sangat mendukung ren- tanpa pamrih, maka kita harus teguh
berpusat di Hualien, Taiwan. Sejak didirikan Yen menjadikan misi pendidikan di da- cana tersebut bahkan sampai pergi menggenggam niat tersebut di dalam
oleh Master Cheng Yen pada tahun 1966, lam salah satu misi Tzu Chi. ke Hualien, Taiwan untuk mengenal hati. Master Cheng Yen mengatakan,
hingga saat ini Tzu Chi telah memiliki Sepanjang bulan Agustus 2010, in- secara lengkap Yayasan Buddha Tzu “Dengan memiliki keyakinan, keuletan
cabang di 47 negara. san Tzu Chi Indonesia telah meresmikan Chi. Setelah bertemu Master Cheng dan keberanian, maka tidak ada yang
penggunaan 3 gedung sekolah: SMA Yen, Walikota sangat tersentuh, bah- tidak berhasil dilakukan di dunia.”
Negeri 1 Padang, Sekolah Unggulan kan menyatakan tekadnya untuk Ikrar harus luhur, cita-cita harus kokoh,
Tzu Chi merupakan lembaga sosial
Cinta Kasih Pangalengan Bandung, dan menggalang 1 juta donatur di Padang perilaku harus lemah lembut dan hati
kemanusiaan yang lintas suku, agama, ras,
STAB Negeri Sriwijaya. Dua sekolah— dan mensosialisasikan celengan bambu harus cermat, dengan begitu maka kita
dan negara yang mendasarkan aktivitasnya
SMAN 1 Padang dan Sekolah Unggulan kepada warganya. akan dapat mewujudkan niat dan cita-
pada prinsip cinta kasih universal. Cinta Kasih Pangalengan–ini merupakan Kita percaya, setiap niat baik cita kita.
bangunan sekolah yang hancur akibat tentunya akan memperoleh hasil yang Tanggal 8 September ini umat
Aktivitas Tzu Chi dibagi dalam 4 misi gempa, sementara STABN Sriwijaya baik. Demikian pula dengan kondisi ini. Muslim akan merayakan hari raya Idul
utama: dibangun karena didasari keprihatinan Sebagian warga yang sempat menolak Fitri 1 Syawal 1431 H, semoga dapat
1. Misi Amal para relawan akan ruang belajar yang dan meragukan itikad baik Tzu Chi ini, membawa kebahagiaan bagi yang me-
Membantu masyarakat tidak mampu kurang layak. Alasan pembangunan ke- pelan-pelan berubah hingga akhirnya rayakannya. Selamat Lebaran, Mohon
maupun yang tertimpa bencana alam/ tiga sekolah itu sama, yaitu kepedulian pada tanggal 7 Agustus 2010 gedung Maaf Lahir dan Batin.
musibah.
2. Misi Kesehatan
Memberikan pelayanan kesehatan ke-
pada masyarakat dengan mengadakan
pengobatan gratis, mendirikan rumah
sakit, sekolah kedokteran, dan poliklinik.
3. Misi Pendidikan
Membentuk manusia seutuhnya, tidak
hanya mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan, tapi juga budi pekerti dan
nilai-nilai kemanusiaan.
4. Misi Budaya Kemanusiaan
Menjernihkan batin manusia melalui
media cetak, elektronik, dan internet
dengan melandaskan budaya cinta kasih
universal.

e-mail: redaksi@tzuchi.or.id
situs: www.tzuchi.or.id

A nand Yahya

PEMIMPIN UMUM: Agus Rijanto WAKIL PEMIMPIN UMUM: Agus Hartono PEMIMPIN REDAKSI: Hadi Pranoto REDAKTUR PELAKSANA: Himawan Susanto ANGGOTA REDAKSI:
Apriyanto, Ivana Chang, Lievia Marta, Veronika Usha, Yoga Lie REDAKTUR FOTO: Anand Yahya SEKRETARIS: Erich Kusuma Winata KONTRIBUTOR: Tim DAAI TV Indonesia Tim Dokumentasi Kantor
Perwakilan/Penghubung: Tzu Chi di Makassar, Surabaya, Medan, Bandung, Batam, Tangerang, Pekanbaru, Padang, dan Bali. DESAIN: Ricky Suherman, Siladhamo Mulyono WEBSITE:
Tim Redaksi DITERBITKAN OLEH: Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia ALAMAT REDAKSI: Gedung ITC Lt. 6, Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta 14430, Tel. [021] 6016332, Fax. [021] 6016334, e-mail: redaksi@tzuchi.or.id

ALAMAT TZU CHI: Kantor Perwakilan Makassar: Jl. Achmad Yani Blok A/19-20, Makassar, Tel. [0411] 3655072, 3655073 Fax. [0411] 3655074 Kantor Perwakilan Surabaya: Mangga Dua Center
Lt. 1, Area Big Space, Jl. Jagir Wonokromo No. 100, Surabaya, Tel. [031] 847 5434,Fax. [031] 847 5432 Kantor Perwakilan Medan: Jl. Cemara Boulevard Blok G1 No. 1-3 Cemara Asri, Medan 20371,
Tel/Fax: [061] 663 8986 Kantor Perwakilan Bandung: Jl. Ir. H. Juanda No. 179, Bandung, Tel. [022] 253 4020, Fax. [022] 253 4052 Kantor Perwakilan Tangerang: Komplek Ruko Pinangsia Blok
L No. 22, Karawaci, Tangerang, Tel. [021] 55778361, 55778371 Fax [021] 55778413 Kantor Penghubung Batam: Komplek Windsor Central, Blok. C No.7-8 Windsor, Batam Tel/Fax. [0778] 7037037
/ 450332 Kantor Penghubung Pekanbaru: Jl. Ahmad Yani No. 42 E-F, Pekanbaru Tel/Fax. [0761] 857855 Kantor Penghubung Padang: Jl. Diponegoro No. 19 EF, Padang, Tel. [0751] 841657
Kantor Penghubung Lampung: Jl. Ikan Mas 16/20 Gudang Lelang, Bandar Lampung 35224 Tel. [0721] 486196/481281 Fax. [0721] 486882 Kantor Penghubung Singkawang: Jl. Yos Sudarso No. 7B-
7C, Singkawang, Tel./Fax. [0562] 637166

Perumahan Cinta Kasih Cengkareng: Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730 Pengelola Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tel. (021) 7063 6783, Fax. (021) 7064 6811
RSKB Cinta Kasih Tzu Chi: Perumahan Cinta Kasih Cengkareng, Tel. (021) 5596 3680, Fax. (021) 5596 3681 Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi: Perumahan Cinta Kasih Cengkareng, Tel. (021) 7060 7564,
Fax. (021) 5596 0550 Posko Daur Ulang: Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730 Tel. (021) 7063 6783, Fax. (021) 7064 6811 Perumahan
Cinta Kasih Muara Angke: Jl. Dermaga, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara Telp. (021) 7097 1391 Perumahan Cinta Kasih Panteriek: Desa Panteriek, Gampong Lam Seupeung, Kecamatan Lueng
Bata, Banda Aceh Perumahan Cinta Kasih Neuheun: Desa Neuheun, Baitussalam, Aceh Besar Perumahan Cinta Kasih Meulaboh: Simpang Alu Penyaring, Paya Peunaga, Meurebo, Aceh Barat
Jing Si Books & Cafe Pluit: Jl. Pluit Raya No. 20, Jakarta Utara Tel. (021) 667 9406, Fax. (021) 669 6407 Jing Si Books & Cafe Kelapa Gading: Mal Kelapa Gading I, Lt. 2, Unit # 370-378 Jl. Bulevar
Kelapa Gading Blok M, Jakarta 14240 Tel. (021) 4584 2236, 4584 6530 Fax. (021) 4529 702 Posko Daur Ulang Kelapa Gading: Jl. Pegangsaan Dua, Jakarta Utara (Depan Pool Taxi) Tel. (021) 468 25844 Posko
Daur Ulang Muara Karang: Muara Karang Blok M-9 Selatan No. 84-85, Pluit, Jakarta Utara Tel. (021) 6660 1218, (021) 6660 1242 Posko Daur Ulang Gading Serpong: Jl. Teratai Summarecon Serpong, Tangerang

Redaksi menerima saran dan kritik dari para pembaca, naskah tulisan, dan foto-foto yang berkaitan dengan Tzu Chi. Kirimkan ke alamat redaksi, cantumkan identitas diri dan alamat yang jelas.
Redaksi berhak mengedit tulisan yang masuk tanpa mengubah isinya.

buletin 62 l September 2010.indd 2 9/3/2010 1:25:31 PM


Buletin Tzu Chi No. 62 | September 2010 Mata Hati 3
Berawal dari Facebook
Selanjutnya, Riani Purnamasari, rela-
wan dokumentasi dari He Qi Utara men-
ceritakan perjalanan awal dia mengenal
Tzu Chi hingga kemudian aktif mengikuti
berbagai kegiatan 3 in 1. “Pertama kali
tahu Tzu Chi itu berkat Hema Saputra.
Dia tiba-tiba ada di facebook saya dengan
informasi adanya donor darah di Jing-Si
Books & Cafe Pluit, lalu tanggal 14
November 2009, saya pun datang. Berapa
waktu kemudian, saya lihat banner di
daerah Pluit, bunyinya ‘Saatnya Menjadi
Relawan’. Saya lalu mencatat tanggal
dan tempatnya, kemudian tanggal 5
Desember 2009 pun ikut sosialisasi
relawan,” terang Riani.
Saat itu Riani langsung tertarik dan
bergabung. Selang beberapa lama, Riani
dihubungi, namun ia tidak langsung
menjadi relawan 3 in 1. Ada beberapa
kegiatan yang diikuti, hingga akhirnya ia
melihat kiprah dua orang yang kemudian
menjadi mentornya di 3 in 1: Widarsono
dan Henry Tando. “Dengan kameranya
yang besar, saya jadi tertarik untuk tahu
apa sebenarnya peran mereka. Nah,

Stephen Ang ( He Qi Utara)


berkenalanlah saya dengan Joni Saharani.
Dia pun mengajak saya mengikuti kelas
3 in 1,” kata Riani.
Dalam pertemuan dengan Widar dan
Henry yang berkesan, Riani langsung
memutuskan untuk membeli sebuah
RELAWAN DOKUMENTASI. Gathering 3 in 1 diadakan dengan tujuan agar para relawan mengenal lebih dekat satu sama lain, saling kamera Canon 1000 D—didedikasikan
berbagi pendapat dan bertukar pikiran seputar kegiatan 3 in 1 sehingga kita menjadi lebih berkembang dan memantapkan prinsip Zhen hanya untuk merekam jejak sejarah Tzu
,San, Mei (Benar, Bajik, Indah). Chi. Tak berapa lama, Public Relation

Kebersamaan 3 in 1
(PR) di sebuah sekolah swasta di Jakarta
Utara ini pun membeli kamera 450 D yang
lebih bagus dari sebelumnya. Kamera ini
juga ia dedikasikan hanya untuk kegiatan
Tzu Chi. “Banyak pengalaman yang saya
dapat dengan menjadi relawan 3 in 1,”
ungkapnya, “berkat kelas 3 in 1 yang
diadakan setiap Jumat di Jing-Si Books &
“Jalanilah setiap detik kehidupan dengan penuh kesungguhan, hadapilah segala Cafe Pluit, saya jadi tahu cara memotret
dan apa yang diinginkan oleh media
sesuatu dengan penuh kesadaran dan kewaspadaan.” (Master Cheng Yen) cetak Tzu Chi. Menulis pun belum lama,
walaupun dulu saya pernah menjadi lay-
outer buletin di SMA, namun dengan

J
umat sore, 6 Agustus 2010 lalu, Dari beberapa kali kunjungannya semakin berkembang,” ungkap Henry, ”saya tekad untuk menulis, saya beranikan diri
aku tiba di depan Jing-Si Books & ke Taiwan, kepulangan tahun inilah merasa senang sekali tim 3 in 1 He Qi Utara menulis.”
Café Pluit, tempat di mana para yang dirasakan Henry sangat berkesan. semakin solid. Dan harapan saya, bukan Tulisan pertama Riani adalah tentang
relawan 3 in 1 biasa berkumpul untuk “Bagaimana tidak, saya menitikkan hanya 3 in 1 He Qi Utara yang berkembang, kelas fotografi yang dibawakan oleh
menghadiri pelatihan, berbagi ilmu, dan Anand Yahya, fotografer Tim Media
air mata di kala lagu Qi Dao (berdoa) namun 3 in 1 di seluruh Indonesia dapat
pengalaman yang berhubungan dengan Cetak Tzu Chi. ”Saya ingat Master Cheng
diperdengarkan. Lagu Qi Dao yang sudah terus maju dan bersemangat dalam
foto, video dan tulisan. Berbeda dengan Yen bilang, lakukan saja, dan saya pun
biasa saya dengar, membuat saya menangis mencatat jejak langkah Master.” langsung dengan lancar menulis dengan
sebelumnya, pelatihan kali ini diadakan
secara sederhana di ruang sharing lantai dan terharu,” kata Henry, hati. Setiap kegiatan yang saya lakukan
dasar. Berbekal sebuah laptop dan speaker ”bahkan setelah itu, saya di Tzu Chi, saya foto dan tulis, membuat
kecil, kami duduk membentuk setengah mendengar Master Cheng saya merasa semakin dekat dengan
lingkaran. Berkumpul dengan satu tujuan: Yen mengatakan bahwa Master setiap harinya,” kata Riani, “saya
satu hati dalam suasana kekeluargaan. relawan menangis itu mencintai Tzu Chi karena visi misi yang
wajar ketika dia merasa mulia dan cinta kasihnya yang universal,
Berbagi Pengalaman membuat pandangan saya semakin
benar-benar pulang (ke
Acara dimulai dengan pemutaran mantap.”
kampung halaman batin),
dokumentasi perayaan Waisak tahun 2008 Riani merasa lega setiap kali menjalani
jadi saya semakin yakin
yang diadakan oleh insan Tzu Chi Indonesia. peran sebagai relawan 3 in 1 Tzu Chi, “Ada
bahwa kepulangan saya
Dalam video terlihat kekompakan dan perasaan rindu yang terobati begitu saya
kali ini, ibarat baterai, di- teringat Master Cheng Yen dan ajarannya.
kerapian dari seluruh hadirin, terutama para
charge sampai penuh.” Entah kenapa, rasa ini begitu memenuhi
insan Tzu Chi dalam melaksanakan Wen Xun
Setiap orang saat itu dada.” Karena itulah sejak bergabung
Li Fo Rao Fo (pemandian Rupang Buddha).
mendapat jam—bertulis- menjadi relawan 3 in 1, Riani berikrar untuk
Kemudian relawan yang hadir
kan bahasa Mandarin yang terus menjadi murid, sekaligus menjadi
pada malam itu diberikan kesempatan
berbeda-beda artinya—se- mata dan telinga Master Cheng Yen.
untuk sharing tentang bagaimana mereka ”Begitu pula dengan bervegetarian yang
bagai tanda jalinan jodoh
mengenal 3 in 1 dan berbagi pengalaman telah saya lakukan begitu saya menjadi
Riani Purnamasari (He Qi Utara)

dengan Master Cheng Yen.


ketika menjalankannya. Henry Tando, relawan Tzu Chi,” tegasnya.
“Setelah saya tanya kepada
Ketua Relawan Dokumentasi He Qi Utara Senyum dan semangat terlihat dari
Hok Lay Shixiong, artinya
menceritakan pengalamannya menjalankan setiap relawan yang hadir malam itu.
kurang lebih saya harus
3 in 1 dan informasi yang didapatnya Banyak sekali hal-hal positif yang dapat
Gan En (bersyukur). Saya direnungkan dari sharing para relawan.
setelah berkunjung ke Hualien, Taiwan
pikirkan terus menerus, Acara telah selesai, para relawan pun
bulan Juni kemarin. “Saya melihat relawan
ternyata memang Master berdiri, saling mengucap rasa syukur satu
3 in 1 Taiwan banyak sekali. Mereka datang TERINSPIRASI. “Ketika menghadiri pertemuan dan
meminta saya untuk selalu sama lain dan pulang dengan hati yang
dari berbagai He Qi maupun Hu Ai, dan pelatihan di Taiwan, saya melihat relawan 3 in 1 di Taiwan
Gan En, karena walaupun benar - benar mantap. Kita masih harus banyak latihan dan damai dan penuh sukacita.
sangat aktif merekam dan mencatat setiap
saya pulang ke Hualien, 3 aktif dalam kegiatan untuk menjadi lebih baik lagi,” ujar Stephen Ang dan Riani Purnamasari (He Qi Utara)
kegiatan Tzu Chi,” ungkap Henry Tando
in 1 tetap jalan, dan bahkan Henry Tando.
bersemangat.

buletin 62 l September 2010.indd 3 9/3/2010 1:25:31 PM


4 Jendela Buletin Tzu Chi No. 62 | September 2010

Jufri dari Nurani Dunia, baru Pak Imam


yang ia kenal dan responnya bagus. Pak
Imam mendatangkan seorang Warga
???? Negara Asing (WNA) dari Bekasi untuk
memberikan pengajaran. Tidak hanya

????
itu, banyak pihak turut bersumbangsih
mengembangkan komunitas ini, termasuk
beberapa warga negara asing dari India,
China, Swiss, serta sebuah universitas
negeri di Jakarta.
Jika selama 10 tahun ini yang ada di
kawasan Menteng adalah konflik terus-
menerus, kini kondisinya relatif aman
dan damai. ”Misi pertama, perdamaian
berhasil,” ujar Sabda. Walau sekretariat
KPP kini telah berpindah dari tempat
lama karena digusur, namun semangat
Sabda dan para pengurus KPP pantang
surut. Mereka terus berkontribusi bagi
masyarakat kawasan Menteng. ”Dulu kita
dianggapnya brutal, dulu dikenal nakal dan
dipandang sebelah mata,” kenangnya.
Sabda juga teringat seorang anak yang
dahulu belajar komputer kini sudah bekerja
di sebuah perusahaan telekomunikasi.
”Salah satu kemajuan yang dicapai,”

Himawan Susanto
katanya. Apalagi, banyak di antara anak-
anak yang belajar di KPP, kemampuan
bahasa Inggris dan Komputernya sudah
lebih maju dari teman-teman di sekolah
PANGGILAN HATI. Merasa prihatin dengan pergaulan dan kehidupan anak-anak remaja di daerah Menteng dan sekitarnya yang padat
penduduk, Sabda dan rekan-rekannya terdorong untuk mendirikan Komunitas Pendidikan Proklamasi (KPP). umum. ”SD kelas 6 sudah bisa semua
program Microsoft Office dan mereka
sudah tidak liar lagi,” tuturnya bangga.
Bagi M. Jufri, tantangan ke depan
adalah bagaimana menciptakan belajar
Komunitas Pendidikan Proklamasi informal yang berkualitas. Jika dahulu
segmennya anak-anak maka nanti akan
diarahkan kepada para ibu sehingga ke

Kini Semua Berbeda


depannya akan terjadi sinergi dan saling
melengkapi. Harapannya, 5 tahun ke
depan akan tercipta kampung ilmu dan
kampung pembelajaran yang basisnya
dimulai dari pengetahuan dan pendidikan.
”Menumbuhkan kolektivitas itu butuh
proses, rapat regular dll. Dilakukan secara

S
iapa yang tidak kenal Menteng, dampingan korban Nafza, Sanggar Seni dan anak-anak di kampungnya yang tidak belajar. swadaya agar tumbuh komitmen sosial.
daerah yang dikenal sebagai Budaya Anyer, Sanggar Menteng Jaya, Sanggar ”Kenapa bisa begitu? Ini karena mereka Jalan dengan niat dan menjaga amanah
kawasan elit di Jakarta. Bahkan Kreatif Menteng Tenggulung, Four R Studio, tinggal di rumah yang berukuran kecil 3x3 yang diberikan dengan baik. Apa yang
cerita tentang kawasan ini dan kehidupan dan Studio Musik KMB. Berbagai tempat be- meter sehingga wajar jika anak-anak ini tidak kita lakukan ini adalah memperbaiki niat,
anak-anak mudanya pernah dibuat lajar tesebut kini berjejaring membentuk nama bisa belajar. Bagaimana bisa belajar. Masak, bukan untuk dipuji, atau dapat gelar
film dan sinetronnya. Meski berada di menjadi Komunitas Pendidikan Proklamasi. nonton TV, dan belajar di satu tempat yang apa. Ini dilakukan semata-mata kita
kawasan elit, namun bila berjalan-jalan sama. Anak-anak mana bisa belajar.” diberikan kelebihan untuk sebaik mungkin
masuk pemukiman, khususnya di Bonang, Misi Utama Komunitas Apalagi di sekitar tahun 2003-2004, bagi masyarakat,” ujar Muhammad
Tambak, Matraman, Talang, Anyer, Dalam perjalanannya, Komunitas saat taman bacaan yang digagasnya telah Jufri.
Menteng Jaya, Menteng Tenggulung, Pendidikan Proklamasi memiliki 2 misi berjalan, Sabda menangis saat melihat Himawan Susanto
Cikini, dan Manggarai yang secara ad- utama. Pertama, menciptakan Komunitas seorang anak SD memegang keyboard
ministratif terletak di Kelurahan Menteng Pendidikan Proklamasi sebagai kampung komputer saja gemetaran. ”Aduh gila, Komunitas Pendidikan Proklamasi
dan Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan ilmu, kampung hijau, kampung sehat, dan bangsa saya kaya gini. Wah nggak bener Jl. Anyer 15, RT 01/09, Kel. Menteng,
Menteng, Jakarta Pusat maka akan kita kampung damai. Kedua, meningkatkan nih,” cetusnya kala itu. Dengan modal nekat
Kec. Menteng, Jakarta Pusat
temui pemukiman padat penduduk dengan kualitas pendidikan di Komunitas maka ia pun mendirikan taman bacaan.
Proklamasi dengan misi utama mencegah Tel. (021) 955 04863
berbagai permasalahan lingkungannya— Waktu itu, ia belum mengenal Muhammad
konflik anak-anak dan remaja, peredaran anak-anak dan remaja dari pengaruh
narkoba dan penyakit HIV AIDS yang telah konflik dan narkoba.
banyak menelan jiwa. Menurut Muhammad Sabda, Ketua
KPP, untuk saat ini organisasinya masih
Berawal dari Dua Isu berfokus kepada pengajaran bahasa
”Berawal dari 2 isu utama akhirnya tumbuh Inggris dan komputer. ”Ke depannya kita
dan berkembang beragam komunitas dengan juga akan ke pelajaran lain, namun masih
beragam isu,” ujar Muhammad Jufri dari Nurani dipertimbangkan,” ujarnya. Untuk bahasa
Dunia. Yayasan Nurani Dunia sendiri telah Inggris diberikan hari Senin, Rabu, dan
berkontribusi di Menteng sejak awal tahun Jumat dari pukul 1-5 sore. Sementara
2003 untuk mengembangkan masyarakat ko- untuk komputer hari Selasa, Kamis,
lektif. Di tahun 2004, terbentuklah Komunitas dan Sabtu. ”Kalau pagi masih kurang
Pendidikan Proklamasi (KPP), komunitas yang tenaganya,” kata guru yang mengajar di
dibentuk para pegiat pendidikan di sekitar sebuah madrasah ini. Selain itu, Komunitas
Tugu Proklamasi. Kesadaran masyarakat yang Pendidikan Proklamasi juga menyediakan
dipelopori oleh anak-anak muda di wilayah berbagai macam buku dan majalah hasil
tersebut telah membangkitkan gerakan sumbangan banyak pihak dengan konsep
pengorganisasian masyarakat di berbagai taman bacaan. Menariknya, selain anak-
bidang. anak, para tukang ojek juga tak mau
Himawan Susanto

Bekerja sama dengan berbagai pihak, ketinggalan berburu ilmu, khususnya


kini telah tumbuh berbagai tempat kegiatan internet di komputer.
belajar, berkumpul, dan berdiskusi. Tempat-
tempat tersebut di antaranya adalah Gardu Berangkat dari Kepedulian
Ilmu, Pendopo Ilmu, Roumusha (Rumah Untuk Menurut Sabda, lahirnya KPP tidak lepas SARANA MELATIH DIRI. Komunitas Pendidikan Proklamasi berupaya menciptakan modal
Sahabat), Sanggar DPR (Daerah Pinggiran Rel) dari pengamatannya saat melihat banyak pembelajaran informal yang berkualitas dan bisa menjadi bekal untuk mengubah kehidupan
yang menjadi pusat penanganan dan pen- orang yang hidup tanpa aturan. Begitu pula anak-anak dari keluarga kurang mampu.

buletin 62 l September 2010.indd 4 9/3/2010 1:25:34 PM


Buletin Tzu Chi No. 62 | September 2010 Teladan 5
Heri Syaefudin: Pelestari Situ Pengasinan
Depok, Jawa Barat

Kembalikan Situ
Pada Fungsinya
Apa yang dilakukan Heri pat hidup kita nggak benar, kehidupan kita
mungkin terlihat aneh bagi juga jadi nggak benar,” tegas Heri.
sebagian orang. Membeli tanah Pria lulusan Akademi Pertamanan di
untuk menjaga keseimbangan Jakarta Selatan ini merasa bahwa sebagai
alam, tentu bukan hal yang desainer landscape (penata taman), ia
harus bisa mempertanggungjawabkan

Hadi Pranoto
menguntungkan secara finansial.
apa yang didesainnya agar dapat terus

M
asih ingat bencana Situ berkelanjutan, baik secara ekologi mau-
Gintung di Tangerang be- pun pelestarian lingkungan. ”Saya melihat SELAMATKAN SITU UNTUK ANAK CUCU. Berprinsip melanjutkan hidup dengan
berapa tahun lalu? Kita setiap jengkal tanah itu ada nilai-nilai melestarikan tempat hidupnya, Heri menjaga dan melestarikan Situ Pengasinan
lihat betapa dahsyat kerusakan yang ekologinya, sekarang ini kan kita terjebak di Sawangan, Depok, Jawa Barat. Heri juga mengajak warga di sekitar situ untuk
memanfaatkan ruang terbuka hijau dengan menjadi petani tanaman hias.
diakibatkan dari pembangunan yang pada aspek ekonomi saja, sementara aspek
hanya mengedepankan aspek ekonomi pelestarian lingkungannya diabaikan,”
tanpa memperhatikan aspek ekologisnya. ”Saya dedikasikan sebagai daerah pe- ”Terus saya melihat kalau ini dikeruk dan
kata Heri, ”kalau jadi bencana apa artinya
Gencarnya pembangunan di sekitar ka- nyangga. Ini mungkin pilot poject, lebih nggak di-touch lagi, maka nasibnya bakal
raihan-raihan target ekonomi itu.” Selain
wasan Situ Gintung telah menyebabkan besar lagi tentunya butuh partisipasi dari sama. Nah, mulailah kita bikin kegiatan.
itu, Heri juga mengaitkan kecintaannya banyak teman,” katanya. Secara bertahap, Kita pribadi menata sempadan,” tuturnya.
menurunnya daya dukung lingkungan situ
kepada alam dengan Tuhan, ”Konsepnya pemilik ”Gonku Lanscape & Nursery” ini Dengan kemampuan desainnya, Heri pun
dalam menampung resapan air dari daerah
begini, pujilah Tuhanmu dengan karya- juga membeli tanah di sekitar situ yang mengajukan penataan jalan di sekeliling situ
di sekelilingnya. Jika situ yang merupakan
wadah penampungan dan resapan air itu karya terbaikmu, memelihara alam sekitar.” tidak terurus dan dibiarkan begitu saja kepada pihak Pemda Depok. ”Kalau nggak
berubah fungsi, menyempit dan bahkan oleh pemiliknya. ”Belinya nyicil, dari 100 disangga seperti ini situ akan rentan rusak,
tergusur untuk dijadikan perumahan, ma- Cinta Situ Sejak Masih Kuliah meter, 200 meter sampai kemudian ribuan dan akan terlihat tak terurus. Tapi kalau ada
ka berbagai bencana pun akan semakin Suami dari Santi Widya ini mulai mem- meter,” ujarnya, ”dulu tanah ini kosong yang ngurus, wah ternyata indah ya. Yang
dekat menghampiri, salah satunya banjir. beli lahan di sekitar Situ Pengasinan pada nggak terurus, isinya cuma pepohonan lain akhirnya kan ngikut, tentunya dengan
tahun 2004. Heri sendiri memiliki obsesi dan sampah.” kemampuan masing-masing,” ungkap Heri
Falsafah Hidup yang tinggi terhadap areal sempadan situ. Setelah itu Heri mulai menata dan senang.
Prihatin melihat areal sempadan (batas) Tak heran jika untuk tugas akhir kuliahnya menjadikannya tidak hanya sebagai
pun mengambil tema tentang pengelola- tempat tinggal, tetapi juga dilengkapi Melawan Arus
situ atau danau di Pengasinan, Sawangan, Apa yang dilakukan Heri mungkin ter-
an sempadan situ. ”Kita melihat air itu dengan taman dan kolam-kolam ikan
Depok yang dibiarkan menganggur dan lihat aneh bagi sebagian orang. Membeli
sangat penting, tapi sebagai sumber ke- di depannya. ”Saya desain menjadi
ditumbuhi semak belukar, Heri Syaefudin tanah untuk menjaga keseimbangan alam,
hidupan selama ini sering diabaikan se- kesatuan dengan situ. Ini juga untuk
(42) pun terpanggil untuk menata dan hingga berbalik menjadi sumber bencana. eksistensi situ, sebagai daerah tangkap- tentu bukan hal yang menguntungkan
memanfaatkan situ tersebut sebagai ka- Nah, peran kita sebagai landscape kan an air, sehingga air, sampah ataupun secara finansial. ”Kalau cuma memikirkan
wasan agrowisata berbasis tanaman hias seharusnya bisa merencanakan lebih baik limbah nggak lang sung masuk, tetapi ke keuntungan aja kan mending beli tanah di
yang dapat meningkatkan penghasilan lagi,” kata Heri. kolam ini dulu. Ini untuk menghindari daerah strategis, 5 tahun juga nilainya dah
warga sekitarnya. “Awalnya kita memang Luas areal Situ Pengasinan sendiri ku- sedimentasi dan pengendapan yang meningkat. Tapi hidup kan nggak hanya
rang lebih sekitar 6-7 hektare dan yang mengakibatkan pen dangkalan situ,” sampai di situ, ada hal-hal lain yang juga
punya falsafah ’melanjutkan hidup dengan
dimiliki Heri seluas hampir 6.500 m2. jelasnya. harus kita perhatikan,” tandasnya.
melestarikan tempat hidupnya’. Jika tem-
Menurut Heri, kriteria situ yang baik
Dulu, nasib Situ adalah yang terjaga, termanfaatkan, dan
Pengasinan cukup disangga dengan daerah penyangga yang
memprihatinkan. Ke- baik. Ia prihatin dengan banyaknya situ
beradaannya hampir tak yang berubah ataupun disalahgunakan
dipedulikan sehingga fungsinya, salah satunya dengan membuat
nyaris hilang dan sem- jaring apung tanpa memperhitungkan
pat akan diuruk menjadi jumlah luasan dengan yang diizinkan
areal pemukiman. Pe- secara teknis. ”Kalau melebihi ambang
rusakan lingkungan di batas akan menimbulkan amoniak dan
Situ Pengasinan dapat tumpukan sampah dari sisa-sisa pakan
dihindari ketika pada yang mengendap. Ini bisa menyuburkan
tahun 2003 Pemda bakteri ekoli yang berbahaya bagi
Depok mengeruk danau manusia,” jelasnya.
seluas 6,5 hektar itu Di sisi lain, Heri juga sadar jika warga
sehingga kembali pada sekitar juga perlu memperoleh manfaat
fungsinya. Di sekitar dari keberadaan situ. ”Masyarakat boleh
situ, dalam jarak 50 memanfaatkan, tapi sebaiknya bukan
meter juga dijadikan pada badan situnya,” tegasnya. Heri sadar
ruang terbuka hijau dan memberi pemahaman seperti itu tidaklah
tidak diperbolehkan ada mudah dan butuh kesabaran, ”Kita
bangunan permanen. mengalir aja seperti air. Heri berharap apa
Tahun 2003 pekerjaan yang dilakukannya ini bisa menggugah
itu pun dimulai. Areal kesadaran semua pihak, bukan hanya
yang dulunya semak masyarakat tetapi juga para pengambil
Hadi Pranoto

belukar ditata dan di- kebijakan. ”Tempatkan segala sesuatu di


kelola sedemikian rupa tempatnya, maka dengan begitu alam
INOVATIF. Selain menjadi daerah resapan air, Situ Pengasinan yang telah ditata dan dijaga juga hingga kemudian bisa akan bersahabat dengan kita,” kata Heri
menjadi sarana rekreasi yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi warga sekitarnya. dijadikan tempat wisata. berharap. Hadi Pranoto

buletin 62 l September 2010.indd 5 9/3/2010 1:25:36 PM


6 Lintas Buletin Tzu Chi No. 62 | September 2010

TZU CHI BALI: Baksos Kesehatan di Karangasem

Menjalin Cinta Kasih di Timur Bali

D
alam rangka menyambut hari panjang dan tidak terawat dengan baik.
kemerdekaan Negara Republik Di akhir kegiatan, sebelum pulang
Indonesia yang ke-65, Tzu Chi Bali para relawan baru berkumpul bersama
mengadakan bakti sosial kesehatan untuk untuk berbagi kesan dan pesan yang
para penduduk di tiga dusun; Tanah mereka rasakan selama mengikuti
Barak, Gili Selang, dan Batu Kori, Desa baksos. Seperti yang dikatakan oleh
Seraya Timur, Kabupaten Karangasem Nova Telambanua, “Benar-benar selama
yang berada di bagian timur pulau Bali. kegiatan berlangsung yang saya lihat
Baksos kesehatan ini berlokasi di SD Negeri adalah para relawan hanya bekerja dengan
2 Dusun Tanah Barak dengan jumlah serius tanpa banyak bicara.” Pandangan
pasien 496 orang yang sebagian besar lain mengenai baksos juga disampaikan
adalah anak-anak. Mereka datang untuk oleh Sujatman yang mengatakan dalam
mengobati kulit mereka yang bermasalah kegiatan ini yang ia pelajari dari yayasan
(gatal-gatal) karena disebabkan daerah adalah rasa bersyukur dan terima kasih

Hadi Pranoto
tempat mereka tinggal adalah wilayah kepada orang yang telah memberi
yang sangat kering dan kekurangan air kesempatan padanya untuk berbuat
PENUH SUKACITA. Stephen Huang, CEO Tzu Chi Internasional dan 2 Wakil Ketua Yayasan bersih. kebajikan. “Kebajikan yang tidak dapat
Buddha Tzu Chi Indonesia menarik selubung papan nama sebagai tanda diresmikannya Baksos kesehatan ini dibantu oleh saya pelajari dari yayasan atau tempat
STABN Sriwijaya pada Minggu, 8 Agustus 2010. 23 orang dokter dari bagian umum, manapun,” ujarnya.
anak dan kulit yang dikoordinir oleh Akhir kata, Tzu Chi Bali pun
Dr Nyoman Arie. Seratus delapan belas mengucapkan terima kasih kepada
TZU CHI TANGERANG: Peresmian Gedung Baru relawan Tzu Chi juga tak mau kehilangan relawan Tzu Chi Jakarta, TIMA Indonesia,
kesempatan untuk turut bersumbangsih dan relawan Tzu Chi Medan yang telah
Kampus Baru STABN Sriwijaya dalam baksos ini. Sambil mendampingi
pasien menunggu nomor panggilan,
datang dari jauh untuk mendukung
baksos kali ini sehingga dapat berjalan
para relawan membantu mengunting dengan lancar dan sukses.

M
inggu, 8 Agustus 2010 menjadi Budi Setiawan, M.Sc; Direktur Urusan kuku anak-anak dan para orang tua yang Khimberly Wen (Tzu Chi Bali)
hari yang bersejarah bagi insan dan Pendidikan Agama Buddha, Corneles
Tzu Chi. Karena pada hari itu Wowor, MA; Stephen Huang, CEO Tzu
berlangsung acara peresmian Sekolah Chi Indonesia; Ketua Yayasan Buddha Tzu
Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Chi Indonesia; Liu Su Mei, dan wakilnya,
Sriwijaya. Sugianto Kusuma dan Franky O. Widjaja
Tepat pukul 14.00 WIB, acara pe- ini dilangsungkan di Aula Lantai 3 gedung
resmian pun dimulai. Lagu kebangsaan kampus yang baru dibangun ini.
Indonesia Raya yang dinyanyikan dengan Dalam sambutannya, Ketua STABN
penuh semangat oleh paduan suara Sriwijaya, Setia Dharma, S.H., MM,
STABN Sriwijaya dan diikuti seluruh pe- menyampaikan rasa terima kasihnya
serta menjadi pembuka kegiatan ini. kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang
Selain membantu pembangunan ge- telah membantu pembangunan gedung
dung STABN Sriwijaya, Tzu Chi juga kampusnya. “Semoga STABN Sriwijaya
menanamkan prinsip-prinsip budaya bisa menjadi teladan dan payung
humanis bagi para mahasiswa STABN bagi seluruh STAB yang ada di seluruh

Kimberly Wen (Tzu Chi Bali)


yang memiliki visi mewujudkan sumber Indonesia, dapat mencetak SDM yang
daya manusia yang memiliki keilmuan, berkualitas, berakhlak mulia, berkarakter
pengetahuan tinggi, dan dilandasi oleh serta terbiasa mengembangkan budaya
nilai-nilai luhur Buddha Dharma dalam humanis,” ujarnya. STABN Sriwijaya sendiri
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, merupakan satu-satunya Sekolah Tinggi
dan bernegara. Agama Buddha Negeri di Indonesia, se-
Acara peresmian yang dihadiri oleh hingga kehadirannya tentu sangat di- MENGISI WAKTU. Sambil menunggu giliran pengobatan, relawan Tzu Chi memeriksa
Sekjen Kementrian Agama, Bahrum butuhkan oleh masyarakat. satu demi satu para pasien yang kuku tangan dan kakinya panjang. Jika ditemukan,
Hayat, P.hd; Dirjen Bimas Buddha, Drs. Hadi Pranoto
mereka pun membantu memotongkan kuku-kuku yang panjang tersebut.

TZU CHI MEDAN: Baksos Kesehatan Pertama di Tebing Tinggi


Semangat untuk Bersumbangsih
D
alam kurun waktu satu tahun berjumlah 29 dokter yang berasal dari
terakhir ini, Tzu Chi di Tebing Medan, dan 2 dokter dari Tebing Tinggi.
Tinggi berkembang pesat dan Elli Tioe, selaku koordinator bakti sosial
menjadi satu-satunya Xie Li yang berada kesehatan ini mengatakan bahwa bakti
di luar kota Medan. Jarak dan waktu sosial kali ini dapat berjalan baik berkat
tempuh antara Tebing Tinggi dan Medan bimbingan dan dukungan dari relawan
yang memakan waktu 2 jam tidak Medan yang telah mempunyai banyak
menyurutkan semangat relawan Tebing pengalaman. Apalagi bagi relawan Tebing
Tinggi untuk belajar dari relawan Tzu Chi Tinggi, ini adalah baksos pertama yang
yang berada di Medan. diselenggarakan oleh Xie Li Tebing Tinggi.
Satu ketika, muncul ide dari relawan Di samping itu, ia juga menambahkan
Tebing Tinggi untuk mengadakan bakti semangat dan kerja sama yang harmonis
sosial kesehatan yang langsung disambut dari para relawan Tzu Chi Tebing Tinggi
baik oleh relawan Tzu Chi di Medan. Maka yang besar sangat memberi dukungan
pada tanggal 25 Juli 2010, untuk kali baginya dalam menjalankan misi amal ini.
pertama, Tzu Chi Medan mengadakan Tak lupa, Elli juga menyampaikan ucapan
bakti sosial kesehatan di Tebing Tinggi terima kasih yang sebesar–besarnya
Relawan Tebing Tinggi

bertempat di Perguruan Kharisma. kepada para dokter di TIMA (Tzu Chi


Jumlah pasien yang berhasil diobati International Medical Association) yang
pada bakti sosial kesehatan kali ini adalah telah rela meluangkan waktu mereka
745 orang dengan jumlah pasien poli mata untuk ikut bersumbangsih dengan tulus
WUJUD KEPEDULIAN. “Besar harapan kami bantuan ini dapat menjadi penyambung 454 pasien, THT 151 pasien, dan kulit 140 dalam baksos ini.
tali persaudaraan, mewujudkan persatuan dan kesatuan, serta meningkatkan rasa saling pasien. Sementara, jumlah dokter yang
mengasihi,” kata para tim medis berharap. ikut berpartisipasi dalam baksos tersebut Relawan Tebing Tinggi

buletin 62 l September 2010.indd 6 9/3/2010 1:25:41 PM


Buletin Tzu Chi No. 62 | September 2010 Lintas 7
TZU CHI PADANG: Kerja Bakti Membersihkan Kelas Baru

Hijrah ke Gedung Baru

S
ejak gedung baru SMA Negeri 1 SMA Negeri 1 Padang berbaris rapi sambil
Padang dibangun hingga sekarang membawa alat-alat musik tradisional.
sewaktu akan ditempati adalah Setibanya di gedung sekolah baru,
masa-masa yang cukup melelahkan, Wakil Dinas Pendidikan Kota Padang
namun menyenangkan bagi relawan memberikan kata sambutan yang isi-
Tzu Chi Padang. Hari Senin, 26 Juli nya agar semua insan menyadari dan
2010 pukul 13.00 WIB, relawan Tzu mensyukuri berkah adanya gedung baru
Chi Padang kembali bersumbangsih SMAN 1 Padang ini. Ia juga berharap agar
bersama dengan siswa-siswi serta Ma- bangunan yang megah ini dapat menjadi
jelis Guru SMA Negeri 1 Padang untuk contoh dalam pendidikan dan janganlah
bahu-membahu membersihkan ruang disia-siakan. Acara kemudian dilanjutkan
kelas agar dapat ditempati pada tanggal dengan doa bersama yang dipimpin oleh
28 juli 2010. guru agama SMA Negeri 1 Padang.

D r. Z hang
Saat itu, 7 relawan Tzu Chi yang Sebelum memasuki kelas, para siswa-
mengambil cuti kerja karena acara siswi berbaris rapi lalu memberi hormat
diadakan di hari biasa turut hadir untuk dan salam kepada Wakil Dinas Pendidikan TENDA PEMERIKSAAN GIGI. Sebanyak 8 orang dokter gigi dari TIMA Surabaya berhasil
ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kota Padang, Kapoltabes Padang Utara, menangani 32 pasien gigi dalam baksos kesehatan di Sidoarjo.
Hari Rabunya, 28 Juli 2010, SMA Negeri relawan Tzu Chi Padang, dan Majelis Guru
1 Padang kembali mengajak relawan SMA Negeri 1 Padang. Dengan gembira, TZU CHI SURABAYA:
Tzu Chi Padang untuk ikut bergabung siswa-siswi ini langsung menuju ke kelas
dalam kegiatan yang bertajuk ”Hijrah dari yang telah dibersihkan dan disiapkan Baksos Kesehatan di Porong, Sidoarjo
Balantung ke Belanti Berjalan Kaki”. Acara sebelumnya.
ini dimulai tepat pukul 07.15 WIB. Saat
itu, para relawan Tzu Chi dan siswa-siswi
Yaya & Ing Ing ( Tzu Chi Padang)
Cinta Kasih di Tanggul Lumpur Porong

M
usibah memang tak bisa diduga. sosial berskala besar berupa pelayanan
Siapa saja dan di mana saja kesehatan gratis umum, anak dan gigi,
kita bisa tertimpa kemalangan. serta pembagian sembako.
Siapa yang menyangka semburan lumpur Pada hari Minggu tanggal 15 Agustus
di Desa Renokenongo, sebuah desa 2010 kegiatan pun dimulai. Sejak pagi
kecil yang tenang di Kecamatan Porong para relawan dibantu oleh para prajurit
Sidoarjo 4 tahun lalu, masih memberikan KOSTRAD menyiapkan lokasi acara dengan
derita yang sangat panjang bahkan sampai sebaik mungkin untuk kenyamanan warga.
saat ini kepada warganya. Beberapa desa Baksos kesehatan ini dimulai tepat jam 9
yang terletak di dekat titik semburan telah pagi. Agus, salah seorang warga yang
musnah terkubur dan desa yang agak jauh menerima bantuan mengungkapkan rasa
pun terkena dampaknya pula. Penderitaan gembiranya menerima bantuan ini. ”Kami
warga baik moril maupun materiil sungguh mengucapkan terima kasih atas bantuan
tidak tak bisa terhitung. Kesehatan warga ini, hanya Tuhan yang bisa membalas,”
yang tinggal di sekitar semburan pun ujarnya di sela-sela pembagian sembako.
terancam karena menghisap bau gas yang Dalam baksos ini dikerahkan 8 orang
keluar dari semburan. dokter umum dan anak dari Tzu Chi dan
KOSTRAD, serta 8 orang dokter gigi dari
Angin Segar TIMA Surabaya yang berhasil melayani
Jalinan jodoh antara KOSTRAD Divif 224 pasien umum, 71 pasien anak, dan 32
2 dan Tzu Chi yang telah terjalin baik pasien gigi. Semoga apa yang dilakukan
D ok.Tzu Chi

selama beberapa tahun terakhir ini pun Tzu Chi di tempat ini dapat memberikan
berbuah kembali. Keprihatinan bersama angin segar bagi kehidupan warga, serta
atas kondisi di sekitar banjir lumpur semangat untuk terus berjuang meskipun
JALAN BERSAMA. Relawan Tzu Chi bersama murid-murid SMA Negeri 1 Padang
menyebabkan Tzu Chi dan KOSTRAD musibah sedang menimpa mereka.
berjalan dari Balantung ke Belanti.
pun menyelenggarakan sebuah bakti Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya)

TZU CHI BANDUNG: Kunjungan Kasih ke Panti Wreda Priangan


Kebahagiaan Milik Bersama
S
ebanyak 8 orang relawan Tzu selanjutnya diisi dengan pembagian
Chi mengunjungi Panti Wreda Buletin Tzu Chi, makanan, pasta gigi,
Priangan, di Jl. Karmel 1 No. sikat gigi, balsam, dan handuk.
56, Lembang, Bandung. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus Berbagi Kasih
2010, yang merupakan agenda rutin Tzu Kunjungan kasih seperti ini memiliki
Chi Bandung. makna untuk saling berbagi kasih ter-
Pukul 09.50 WIB, para relawan tiba di hadap sesama, khususnya para opa
panti yang dihuni oleh 6 opa dan 11 oma. dan oma yang jauh dari keluarganya.
Namun ketika memasuki aula, ruangan Hal tersebut diungkapkan Brigita, salah
itu begitu hening. “Oma, opanya pada ke satu relawan Tzu Chi yang mengunjungi
mana,” tanya relawan Tzu Chi. “Pada di panti ini. “Buat kita maknanya kita bisa
kamar. Kalo nggak ada kerjaan suka pada berbagi kasih bersama mereka karena
diam di kamar, pada tiduran,” jawab banyak dari mereka udah nggak punya
Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)

salah satu oma. keluarga. Terus, kalo melihat mereka se-


Mendengar itu, para relawan pun nang, kita juga ikut bahagia,” katanya.
langsung bergegas menuju kamar opa Namun sukacita dan rasa kekeluargaan
dan oma untuk mengajaknya ke aula. pada hari itu harus berujung dengan
Setibanya di aula, para opa dan oma perpisahan. Meski begitu, sikap welas
langsung disambut dengan sapaan asih para relawan Tzu Chi mampu
hangat dari relawan. Selain itu, para menyejukkan batin para opa dan oma
opa dan oma pun ikut berpartisipasi yang selama ini selalu merasa kesepian.
aktif dalam kegiatan ini. Mereka turut Secara universal insan Tzu Chi akan MENEMANI DAN MENGHIBUR. Relawan Tzu Chi menghibur oma dengan
menyumbangkan lagu yang diiringi selalu menebar cinta kasih yang tulus. menemaninya bernyanyi bersama.
tepukan tangan para relawan. Kegiatan Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)

buletin 62 l September 2010.indd 7 9/3/2010 1:25:46 PM


8 Buletin Tzu Chi No. 62 | September 2010
 

Rumah Pelatihan Diri Insan Tzu Chi dan Sarana Pendidikan yang Lebih Baik

Peduli Dunia Pendidikan


L
ebih kurang seribu orang datang berbaris rapi memasuki Pangalengan dan di Padang Tzu Chi membangun gedung SMA
pelataran lantai 4 gedung Aula Jing Si Indonesia di Pantai Indah Negeri 1 Padang yang rusak parah akibat gempa pada tahun 2009
Kapuk, Jakarta Utara. Para relawan hadir untuk memanjatkan lalu. Sementara di Tangerang, Tzu Chi membantu pembangunan
doa sebagai ungkapan rasa syukur karena pembangunan gedung gedung Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Sriwijaya
Aula Jing Si sudah memasuki proses pemasangan atap. Ketua yang kondisi gedungnya sudah tidak layak untuk kegiatan belajar-
dan Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama mengajar.
para donatur dan relawan Tzu Chi Indonesia dengan sikap anjali Dalam kesempatan ini CEO Tzu Chi Internasional, Stephen Huang,
mengiringi naiknya tiang penyangga atap (belandar) Aula Jing Si juga berkesempatan mengunjungi sekaligus turut meresmikan
Tzu Chi Indonesia. Bangunan seluas 10 hektar ini nantinya akan ketiga gedung sekolah tersebut. Dalam sambutannya Stephen
menjadi rumah insan Tzu Chi Indonesia sebagai tempat pelatihan Huang mengajak kita semua untuk bersyukur atas adanya jalinan
diri dan pusat penyebaran cinta kasih di Indonesia. jodoh baik ini sehingga Tzu Chi bisa bersumbangsih bagi tiga
Pada tahun ini Yayasan Buddha Tzu Chi meresmikan 3 gedung sekolah di kota yang berbeda. Tzu Chi sangat peduli terhadap dunia
sekolah di 3 kota besar: Bandung, Padang, dan Tangerang. Di pendidikan karena kita percaya bahwa masa depan sebuah bangsa
Bandung Tzu Chi membangun Sekolah Unggulan Cinta Kasih berada di tangan para generasi muda. Anand Yahya

Pemasangan Belandar Aula Jing Si

RUMAH BODHISATWA
Mewariskan ajaran Dharma

Henry Tando (He Qi Utara)


Jing Si dan mengembangkan
Mazhab Tzu Chi adalah tujuan
dari didirikannya Aula Jing Si di
Indonesia.

Kurniawan (He Qi Timur)


Kurniawan (He Qi Timur)

PROSESI PEMASANGAN ATAP. Sebagai tanda syukur atas suksesnya pemasangan CINTA KASIH DARI SEBUAH BAUT. Beberapa relawan Tzu Chi dan donatur mendonasikan
belandar (tiang penyangga atap) Aula Jing Si Indonesia, relawan Tzu Chi menyerahkan sejumlah uang untuk pembangunan Aula Jing Si yang ditandai dengan menandatangani
persembahan bunga dan buah di altar. sebuah baut yang akan dipasang di atap Aula Jing Si.

buletin 62 l September 2010.indd 8 9/3/2010 1:25:49 PM


       Buletin Tzu Chi No. 62 | September 2010
9
Peresmian SMA Negeri 1 Padang

Ananad Yahya
Ananad Yahya
MENYAMBUT TAMU. Tarian khas Padang diperagakan saat CEO Tzu Chi Internasional PENARIKAN KAIN MERAH. Para relawan Tzu Chi dari Jakarta dan Taiwan bersama-sama
Stephen Huang bersama Ketua dan Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia dan relawan Tzu Chi meresmikan pemakaian gedung SMA Negeri 1 Padang dengan menarik kain selubung
lainnya tiba di pelataran halaman SMA Negeri 1 Padang. papan nama sekolah pada tanggal 7 Agustus 2010.

FUNGSI GANDA.
Gedung SMA Negeri 1 Padang yang
dibangun oleh Tzu Chi selain berfungsi
sebagai tempat belajar mengajar juga
berguna untuk selter dalam keadaan
bencana.
Ananad Yahya

Peresmian STAB Negeri Sriwijaya Tangerang


Hendra Gunawan (He Qi Barat)
Hadi Pranoto

CINDERA MATA. Liu Su Mei, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menerima cindera ISYARAT TANGAN. Siswa-siswi kelas budi pekerti Tzu Chi mendapat applause dari
mata yang diberikan oleh para penari yang menyuguhkan tarian Sriwijaya. para hadirin seusai memperagakan per tunjukan isyarat tangan (shou yu).

buletin 62 l September 2010.indd 9 9/3/2010 1:25:56 PM


10 Lentera Buletin Tzu Chi No. 62 | September 2010

Tuti Roswati

Di Balik Kepergian Doni


M
eski masih sedih, Tuti Roswati memelas, kulitnya pucat sepucat susu. Lama-kelamaan mata kiri Doni yang radioterapi pada 4 Agustus 2010.
terlihat tegar menjalani aktivitas Sorot matanya layu berhiaskan kantung semula tidak bisa melihat, berkembang Sebelum radioterapi dijalankan,
sehari-harinya sebagai ibu rumah mata yang sedikit menggelantung. Saya menjadi benjolan yang semakin lama musibah kedua terjadi. Mata kiri Doni
tangga. Saat berjumpa dengannya, tak tatap dalam-dalam matanya, tetapi tidak semakin membesar. Sampai suatu hari semakin hari semakin terasa sakit, hingga
sampai hati saya menatapnya. Wajahnya saya temukan dirinya dan sesal akan ke- di awal tahun 2009, salah seorang tabib membuatnya tak berhenti mengerang.
hilangan putra pertamanya. di daerah Cengkareng, Jakarta Barat Puncaknya pada Jumat, 16 Juli 2010
Saya justru melihat bayang- menyarankan agar Tuti mengajukan tubuh Doni terlihat begitu lemah dan
bayang Tzu Chi. Sebuah ima- permohonan bantuan ke Buddha Tzu setengah tak sadarkan diri. Pagi itu
jiner yang menunjukkan rasa Chi. Serasa menemukan jalan menuju juga Tuti bersama anak keduanya Hanny
syukur menempel di pelupuk harapan, Endang Suherman, suaminya Purnamasari segera membawa Doni
matanya. Tuti segera mendatangi Rumah Sakit ke rumah sakit. Sangat disayangkan,
Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng untuk setibanya di ruang gawat darurat, Doni
Musibah Datang mengajukan permohonan. telah meninggal dunia. Kepedihan dan
Tahun 2007 adalah masa- Tak berselang lama setelah emosi seketika meletup dari hati Tuti dan
masa penuh perjuangan ba- kunjungan ke Rumah Sakit Cinta Kasih Hanny. “Doni meninggal dengan sangat
gi Tuti dan Doni. Di pagi Tzu Chi, permohonan pengobatan tenang, tanpa saya ketahui kapan ia
hari saat bangun tidur, Doni Doni disetujui. Mulailah sejak itu Doni menghembuskan nafas terakhir,” kata
mengeluhkan mata kirinya menjalani pemeriksaan dan biopsi di Tuti bersedih.
tidak bisa menangkap cahaya Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Hari-hari berikutnya, adalah hari-
dan bayangan dengan baik. (RSCM) Jakarta. Hasil pemeriksaan hari penuh kepedihan karena kenangan
Tuti yang merasa khawatir menjelaskan kalau Doni menderita tumor bersama Doni yang selalu terngiang
segera memeriksakan Doni mata ganas stadium 4. Salah satu cara di pikiran Tuti. Maka untuk membuka
ke pengobatan alternatif untuk mengobatinya adalah dengan lembaran baru dalam hidupnya, Tuti
hari itu juga. Namun pe- menjalani radioterapi. Namun sebelum giat mengumpulkan rupiah demi rupiah
meriksaan hari itu tidak menjalankan radioterapi, Doni harus untuk ia dermakan kepada Tzu Chi.
memberikan diagnosis yang mengikuti serangkaian pemeriksaan Baginya bantuan dan bimbingan yang
tepat mengenai penyakit yang cukup lama dan melelahkan. Akibat diberikan oleh Tzu Chi telah menyentuh
yang diderita Doni. Rasanya rasa sakit yang terus menggerogoti lubuk hatinya yang terdalam. Meski
Tuti ingin segera membawa tubuh, membuat kondisi fisik Doni kesembuhan itu tak terwujud pada Doni,
Doni ke sebuah rumah sakit semakin lemah dan merasa jenuh untuk tetapi Tuti memandangnya dengan penuh
A pr iyanto

untuk diperiksakan secara terus menjalani pemeriksaan. Alhasil rasa syukur. Di Tzu Chi, Tuti tidak sekadar
medis. Tetapi apa daya, pemeriksaan dan biopsi yang seharusnya mensyukuri berkah. Lebih dari itu ia
SULIT MELUPAKAN DONI. Saat malam hari tiba, usaha transportasi bajaj yang rampung dalam beberapa bulan menjadi mengenal kasih sayang yang menembus
perasaan Tuti selalu diselimuti kegalauan. Di tengah dahulu mengantarkan banyak tertunda sampai hampir 1 tahun. Sampai semua batas.
kesunyian berbagai kenangan tentang Doni selalu kebahagiaan sekarang telah pada pertengahan tahun 2010, pihak Apriyanto
bermunculan di pikirannya. jatuh bangkrut. medis mengizinkan Doni untuk menjalani

Baksos Kesehatan Tzu Chi (Bedah Mayor)

“Aku Ingin Sembuh”


M
aster Cheng Yen selalu menekan- dan pembenaran. “Wah, untung belum
kan bahwa ada 2 perbuatan terlalu parah,” ujar salah seorang dokter
yang tidak boleh ditunda, yaitu bedah. Proses operasi yang berjalan
berbakti kepada orang tua dan berbuat selama 1 jam membuahkan hasil yang
kebajikan. Salah satu kegiatan nyata yang sangat memuaskan. Ryan kemudian sadar
dilakukan adalah melalui Misi Kesehatan beberapa waktu kemudian.
Bedah Mayor yang dilaksanakan bersama Memasuki tahap pascaoperasi, Ryan
Tim Medis dari Tzu Chi International dibawa ke ruang pemulihan, sebuah ruang-
Medical Association (TIMA) Indonesia. an dengan 55 tempat tidur yang akan
Di akhir bulan Juli 2010, pada hari Sabtu digunakan untuk para pasien pascaoperasi
tanggal 30 Juli 2010, He Qi Utara di bawah lainnya seperti Ryan. Ruangan itu adalah
koordinator Indrawati, menyelenggarakan ruangan tempat para keluarga datang
Bakti Sosial Kesehatan Bedah Mayor Hernia. berkumpul dan memberi dorongan agar
R iani Pur namasar i (H e Q i Ut ara)

Bertempat di RSKB Cinta Kasih Tzu Chi, 55 kerabatnya yang dioperasi terus tabah
pasien dari daerah Jakarta dan sekitarnya dan sabar menahan sakit pascaoperasi.
datang berkumpul. Mereka dibantu dan Ibu Ryan yang bekerja di Kampung Melayu
dilayani oleh lebih dari 50 orang relawan sangat kaget dengan berita bahwa sang
He Qi Utara. Baksos ini dimulai sejak pukul buah hati akan menjalani operasi Hernia
8 pagi, namun raut muka gelisah dan tak hari itu.
menentu sudah banyak terlihat di wajah Dengan bekal seadanya, Ibu Ryan ke-
para pasien yang telah menunggu sejak mudian berangkat langsung menuju RSKB
pukul 6 pagi di koridor RSKB Cinta Kasih PENDAMPINGAN. Ryan (ketiga dari kiri) menunggu suster memasangkan infus di Cinta Kasih Tzu Chi. “Saya mah nggak tau
Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat. lengannya yang mungil. “Aku ingin sembuh,” ujarnya. kalau Ryan tuh ada sakit Hernia. Habisnya
dia nggak pernah ngeluh,” ujar Ibu Ryan.
Perjuangan untuk Sembuh Nurul Iman, Ryan hidup sederhana namun namanya dipanggil. Hingga memasuki Dengan penuh kasih sayang, beliau rela
Ryan namanya, bocah 12 tahun ini cukup terjamin. Bersama dengan 3 kakak ruang operasi yang dingin dan hijau, jauh-jauh datang tanpa mempedulikan
sudah tidak memiliki ayah dan kemudian seperguruannya yang juga menderita Ryan tak menunjukkan sedikit pun rasa pekerjaannya. “Sakit, Bu, tapi aku mau
dititipkan di Pesantren Nurul Iman sejak penyakit hernia, rombongan Pesantren takut layaknya anak-anak lain. Ryan sembuh,” ujar Ryan kepada ibunya
1 bulan lalu. Hidup yang sulit sepeninggal Nurul Iman yang berjumlah 10 orang dengan tenang berbaring di meja operasi dalam rintih, dan sejentik air mata pun
ayahnya beberapa tahun silam membuat tersebut sudah berangkat sejak Subuh dan menanti dokter anastesi untuk bergelinang di pipinya.
sang ibu harus membanting tulang menuju RSKB Cinta Kasih. membuatnya terlelap beberapa saat. Riani Purnamasari (He Qi Utara)
sendirian di daerah Kampung Melayu, Dengan mengenakan nomor urut Dengan luwes, tim dokter bedah dari
Jakarta Timur. Sesudah tinggal di Pesantren ke-26, Ryan dengan sabar menunggu TIMA memulai proses panjang pembukaan

buletin 62 l September 2010.indd 10 9/3/2010 1:26:06 PM


Buletin Tzu Chi No. 62 | September 2010 Tzu Ching 11
Tzu Ching Camp V

“Welcome to Tzu Chi”


J
umat pagi, 14 Agustus 2010, di masuk ke sebuah negara, yaitu United State
depan RSKB Cinta Kasih Cengkareng, of Vegan. “Caranya sangat mudah untuk
Jakarta Barat tampak sebuah meja dan menjadi warga negara United State of
spanduk panjang tempat registrasi peserta Vegan, yaitu menjadi seorang vegetarian,”
Tzu Ching Camp V. Dalam Tzu Ching Camp ujarnya.
V yang diikuti oleh 136 peserta ini, tema Di hari kedua, peserta melakukan
yang diangkat adalah “Menebar Cinta kunjungan kasih ke beberapa lokasi,
Kasih dan Menemukan Cinta Kasih itu salah satunya adalah Ibu Warsiti yang
Kembali.” Para peserta yang berasal dari mengalami kecelakaan motor bersama
Jabotabek, Pekanbaru, Surabaya, Bandung, suaminya. Dalam kecelakaan itu, suaminya
Medan, Makassar, Tangerang, dan Papua meninggal dunia, sedangkan ia sendiri
tampak antusias mengikuti kamp ini karena mengalami patah tulang dan kini telah
mereka telah datang 30 menit lebih awal dioperasi serta dipasangkan pen di
dari jadwal. tulangnya selama 2 tahun. Ibu Warsiti
bekerja sebagai tukang pijat dan memiliki
United State of Vegan 3 anak yang tinggal di rumah kos-kosan

Chandra W ijaya ( Tzu Ching)


Dengan tema umum Tzu Ching berukuran sekitar 3x3 m. Walaupun
tahun ini, yaitu Yong Xin (Sepenuh Hati), keadaannya tidaklah berkecukupan, tetapi
Zhuan Xin (Bersungguh hati), Fa Ru ia tetap membantu orang lain dengan
Xin (Meresapi Dharma di Dalam Hati), berpartisipasi menjadi donatur Tzu Chi.
panitia menerapkan 3 hal tersebut untuk “Bersyukur atas apa yang aku miliki dan
memberikan pelayanan dan akomodasi dengan ikut kegiatan seperti ini bisa
terbaik seperti layaknya hotel bintang melihat dunia lebih luas,” kata Gladys usai BEREMPATI. Dalam kunjungan kasih ini, para peserta Tzu Ching Camp V menghibur dan
5. Hari pertama dimulai dengan sesi mengunjungi rumah Ibu Warsiti. berbagi welas asih dengan para pasien penanganan khusus yang telah ditangani Tzu Chi.
pelestarian lingkungan oleh Robby Malam harinya, para peserta me-
Cahyadi. Tidak hanya materi, tetapi juga nyaksikan drama musikal Sutra Bakti
action dengan melakukan pemilahan Seorang Anak. Penampilan drama yang di- games, belajar yel-yel, dan penampilan Kamp kali ini dan juga panitia yang telah
sampah daur ulang di Posko Daur Ulang siapkan kurang lebih 5 bulan ini tidak sia- kesenian dari para peserta berdasarkan mempersiapkan acara ini. “Selamat datang
Tzu Chi. Sesi malam juga diisi dengan sia karena dapat membuat sebagian besar Xie Li/universitas masing-masing. Di akhir di Dunia Tzu Chi,” kata Wen Yu memberi
misi pelestarian lingkungan bagian kedua peserta terharu dan meneteskan air mata. acara, mereka mendapatkan pesan cinta pesan dengan penuh semangat.
yang dibawakan Phei Se, relawan Tzu Bahkan, Claudia yang bermain dalam kasih dari Wen Yu Shijie, relawan Tzu Chandra Wijaya ( Tzu Ching)
Chi yang juga senior Tzu Ching. Phei Se drama juga merasakan hal yang sama. Di Chi yang berterima kasih kepada para
memperkenalkan sebuah paspor untuk hari terakhir, sebagian besar materi berisi peserta yang telah mengikuti Tzu Ching

Sedap Sehat Kilas

Salad Paku Sarang Burung Mari Lakukan Bersama-Sama


JAKARTA - Setiap hari Sabtu, pukul 10.00 WIB ada sebuah kegiatan menarik. Pasien
dan relawan berkumpul dan bernyanyi bersama. Seperti yang dilakukan pada Sabtu, 14
Agustus 2010 di lantai dasar RSKB Cinta Kasih Tzu Chi.
Di antara para pasien, ada seorang anak berusia 1,5 tahun bernama Jonathan. Ia
menderita penyempitan pembuluh darah, flek pada pembuluh darah, dan jantung bocor.
Ia datang dari Batam bersama ibunya. Insan Tzu Chi di Batam melihat berita tentang Jo
di sebuah media cetak lalu menawarkan bantuan . Kini pembuluh darahnya telah diobati
dan 5 bulan lagi Jo akan menjalani operasi untuk jantungnya.
Selain Jo, pasien-pasien lain dari berbagai usia menyanyi, tertawa, dan bertepuk
tangan. Lagu demi lagu bergulir hingga jam menunjukkan pukul 11.30 WIB. Waktu yang
tidak terlalu lama, tetapi terasa membahagiakan. Ternyata kehadiran dan kebersamaan
adalah sesuatu yang penting, memberi kekuatan yang besar untuk mental kita.
Melia Yansil (He Qi Barat)

Dari Pintu ke Pintu


Bahan-bahan: JAKARTA - Minggu pagi, 1 Agustus 2010, 24 relawan Tzu Chi dari He Qi Utara berkumpul
Paku sarang burung, abon vegetarian, bubuk kacang, wijen putih, di rumah Eva Maria, relawan Tzu Chi yang berdomisili di Jalan Teluk Gong, Jakarta Utara
salad, dan minyak makan. untuk mengadakan sosialisasi pelestarian lingkungan dari rumah ke rumah. Langkah
para relawan ke rumah warga makin mantap karena mereka juga dibekali dengan Kata
Cara pembuatan: Perenungan Master Cheng Yen, Buletin Tzu Chi, Brosur Tzu Chi dan daur ulang.
1. Potong batang paku sarang burung. Mengetuk pintu hati warga bukanlah hal mudah seperti yang kita bayangkan. Ada
2. Didihkan air, kemudian tambahkan sedikit minyak makan ke dalamnya. yang bersimpati dan ada yang tidak. Di sinilah relawan kemudian belajar melatih diri dan
Masukkan paku sarang burung ke dalam air yang mendidih, angkat dan mengembangkan kebijaksanaan. ‘’Mengubah sampah menjadi emas, emas menjadi
rendam dalam air dingin beberapa saat. Kemudian, taruh dalam piring. cinta kasih, dan cinta kasih menyebar untuk membantu sesama yang kurang mampu’’
3. Tambahkan bubuk kacang, wijen putih, abon vegetarian, adalah kalimat yang selalu dilontarkan kepada setiap warga agar peduli terhadap
dan salad ke atas piring. pelestarian lingkungan. Tanpa terasa, jam sudah menunjukkan pukul 12 siang, para
4. Terakhir gunakan tomat sebagai hiasan. relawan kembali berkumpul di rumah Eva untuk melepas lelah dan sharing bersama.
w w w.t zuchi - org.t w/diter jemahkan oleh Juniati Lisda (He Qi Utara)

buletin 62 l September 2010.indd 11 9/3/2010 1:26:08 PM


12 Inspirasi Buletin Tzu Chi No. 62 | September 2010

Susanto Pirono: Relawan Tzu Chi Biak, Papua

Utamakan Jujur dan Ikhlas


lebih mengenal Tzu Chi. Waktu itu, saya banyak dukungan dari insan Tzu Chi di Menurut istri, saya juga ada perubahan
juga sudah bergerak mencari donatur. Pada Jakarta, bahkan motivasi dari Pemda juga sikap. Jika dulu suka pergi-pergi sekarang
saat itu, yang bersedia menjadi donatur cukup besar. Saat mau melakukan baksos di sudah banyak berkurang. Kesabaran saya
Tzu Chi sudah beberapa puluh orang. Biak memang ada banyak hambatan, tetapi juga lebih baik daripada dulu. Memang be-
Di Papua ini perkembangan Tzu Chi semua dapat diatasi. Relawan Tzu Chi di sini nar kata Shijie saya, dengan jalan ini kami
berjalan dengan baik. Tidak ada hambatan, kebetulan semuanya rata-rata pengusaha pasti bisa banyak berubah. Ketenangan
mulus saja jalannya. Karena saya pikir dan pegawai. Mereka kan kerja, jadi mereka batin itu juga ada dan lebih stabil.
yayasan ini bagus, lain daripada yang lain kadang-kadang tidak bisa datang. Tetapi Shijie saya juga banyak perubahan,
Himawan Susanto

maka saya ajak juga teman-teman. Bahkan dengan adanya baksos ini mereka rela me- sudah bagus, di angka tujuhlah. Perubahan-
banyak juga karyawan saya yang menjadi ninggalkan toko dan pekerjaannya untuk nya itu seperti misalnya sering berbicara
relawan. Mereka berasal dari berbagai membantu baksos selama satu minggu itu. keras, meski sebenarnya maksud dan tu-
agama. Sesudah pergi ke Taiwan dan Semua dilandasi oleh sikap jujur dan ikhlas juan kita baik, tetapi dia menanggapinya

S
aya mengenal Tzu Chi awalnya saya lihat di sana memang bagus, Shijie untuk bekerja sehingga mereka melihat dan salah. Salah paham, mungkin dari suara
dari istri saya (Yenny The) yang saya mulai ajak teman-temannya ke sana. tergugah hatinya. atau tutur katanya. Makanya Master Cheng
menonton Da Ai TV Taiwan di tahun Kalau ngomong sendiri kan nggak bisa Baksos ini memberi saya semangat Yen pernah bilang bahwa walaupun hati
2003. Awalnya sekadar nonton, lama- jelas, bagaimana kalau mereka pergi lihat untuk terus mengembangkan Tzu Chi di kita baik, tetapi kalau tutur kata terlalu
lama ternyata bagus. Shijie saya nonton dan rasakan sendiri. Itu kan lebih bagus. Papua. Saat ini Tzu Chi di Papua belum keras akhirnya itu juga tidak baik.
dramanya beberapa kali dan ternyata me- Saat ini jumlah anggota Tzu Chi di Biak ku- sampe paling ujung Papua karena masih Sebagai suami-istri, kami juga tentunya
mang ada orang aslinya. Rupanya drama itu rang lebih 300 orang yang sebagian kecil ada Merauke. Di sana saya yakin bisa juga ada perbedaan pendapat, namun
kisah nyata. Istri saya juga sempat menon- tersebar di Nabire, Serui, dan Manokwari. berkembang karena sebenarnya banyak perbedaan itu selalu bisa diselesaikan.
ton Ceramah Master Cheng Yen sehingga Awalnya memang ada juga yang ber- juga masyarakat yang mau bersumbangsih Perbedaannya juga tidak banyak. Shijie
kami pun tergerak untuk mencari tahu tanya soal Tzu Chi, namun setelah saya untuk Tzu Chi. Master Cheng Yen selalu saya ini, saya punya panglima. Konsepnya
di mana yayasan ini berada di Indonesia. jelaskan, mereka pun bisa menerima. Saya bilang tambah banyak kerja tambah bagus, dari dia, saya yang maju. Jadi kalau ada
Akhirnya saat mengunjungi kerabat yang juga memberi mereka buku-buku dan Kata dan tambah senang tambah bahagia. usulan-usulan ya saya laksanakan dengan
tengah berduka di Makassar kami men- Perenungan Master Cheng Yen. Buku-buku Memang sesuai dengan Kata Perenungan baik. Kami saling menghargai dan kita
dapatkan info tentang Yayasan Tzu Chi. itu sangat bermanfaat dan berpengaruh ke- Master Cheng Yeng bahwa orang yang berdua merasa cocok.
pada orang yang membaca. Mereka bahkan bisa membantu orang lain adalah orang Saya berusaha bekerja dengan tulus
Yayasan yang Berbeda bisa membawa Kata Perenungan Master yang paling berbahagia, dan itu saya dan semua ternyata berjalan dengan
Sejak itu saya mulai masuk dan berdana Cheng Yen ke gereja untuk dikhotbahkan. rasakan sendiri hingga saat ini. lancar, tidak ada rintangan yang berarti.
ke Tzu Chi karena kita punya daerah jauh, Di Biak, kegiatan Tzu Chi awalnya dimulai Jadi semua tergantung kepada modal kita.
Papua dengan Makassar, jadi komunikasi- dari pembagian beras di tahun 2008. Kita Saling Melengkapi Modal apa? jujur, tulus, dan ikhlas. Apa-
nya begitu saja. Setiap pulang ke Makassar membagikan beras kepada masyarakat Sebelumnya, saya dan istri memang pun yang kita kerjakan, namanya sosial,
kami selalu diberikan gambaran soal Tzu yang memerlukan bantuan. Tentu dengan memiliki sifat-sifat yang kurang baik, utamakan dulu keikhlasan dan kejujuran,
Chi. Satu tahun kemudian, pas saya sudah melakukan survei terlebih dahulu, sesuai tetapi sekarang bisa lebih menahan emosi. itu modal utama.
jadi relawan abu putih, Shijie saya diajak dengan aturan Tzu Chi dalam membagikan Memang betul jika kita masuk Tzu Chi kita
Siing shijie untuk pergi ke Taiwan. Shijie bantuan. Kegiatan kedua yang diadakan bisa mengubah diri. Kalau dulu suka marah-
saya juga ajak saya pergi ke Taiwan agar adalah baksos kesehatan yang mendapat marah, sekarang sudah bisa lebih bersabar.
Seperti dituturkan kepada Himawan Susanto

Cermin

Kisah Anak-Anak Gunung


P
ada jam 7 pagi, warga desa yang lalui karena banyaknya bebatuan. Angin Harapan Gadis Berumur 14 Tahun
tertimpa bencana sudah banyak yang dingin berhembus menembus baju Di sebuah desa yang bernama Desa Gua
berdatangan untuk menunggu pem- tipis yang dipakainya. Orang biasa pasti Batu, tinggal seorang gadis yang baik hati
bagian sembako. Salah satu di antara tidak tahan dan mengigil, tetapi Cheng Xu dan suka menolong. Ia suka membantu
mereka adalah seorang kakek yang me- sudah terbiasa akan hal ini. Setelah berjalan korban bencana alam bersama insan-insan
megang tangan cucunya, ia sambil ter- cukup lama, Cheng Xu mulai merasa lapar. Tzu Chi lainnya. Gadis itu bernama Li Hai
senyum berkata, “Kami dari jam 3 malam Ia merogoh uang 5 sen dari kantongnya, lalu Yan berumur 14 tahun dan bersekolah di
telah keluar dari desa dan menempuh ia teringat kata-kata ibu, “Jika kamu mulai desa tersebut. Ayahnya hanyalah pekerja
perjalanan beberapa jam untuk sampai ke lapar, kamu boleh menggunakan uang 5 sen sementara waktu, upahnya selama se-
tempat ini. Kami juga membawa KTP dan ini untuk membeli sepotong roti.” Namun bulan adalah 600 yuan. Awalnya sang
kupon bukti penerimaan sembako untuk Cheng Xu tidak rela menggunakan uang ayah berencana untuk berbisnis ternak
mengambil beras gratis yang dibagikan itu. Ia ingat akan sawah yang hancur akibat babi dan membuat minuman arak untuk sehingga bisa membantu banyak petani
oleh Yayasan Buddha Tzu Chi.” Di dalam bencana kekeringan dan kebanjiran sehingga menyekolahkan anaknya, tetapi tak di- serta murid yang tak mampu. Namun, itu
kumpulan orang-orang ini, terdapat be- keluarganya mengalami kesulitan keuangan. sangka babi-babinya tiba-tiba terjangkit semua kini hampir mustahil diraih Hai Yan
berapa kisah-kisah yang mengharukan. Maka ia bertekad ingin menabung uang 5 sen suatu virus dan semunya mati dalam mengingat kondisi keuangannya yang
yang selalu diberikan ibu tersebut agar kelak waktu yang singkat. Uang 10.000 yuan amat memprihatinkan.
Bocah yang Rajin dan Baik Hati bisa dipakai untuk keperluan rumah tangga. yang dipinjam tak mampu dikembalikan Kisah-kisah ini adalah kisah yang men-
Di sebuah desa, tinggal seorang anak Setelah menempuh tiga jam perjalanan, sehingga rencananya untuk menjual arak ceritakan kehidupan anak-anak yang harus
perempuan bernama Cheng Xu. Setiap jam Cheng Xu akhirnya tiba di sekolah. Ia menjadi batal. Karena uang sekolah Hai Yan hidup menderita karena keterbatasan
5 pagi ia sudah bersiap pergi ke sekolah. memasuki ruangan kelas dengan ber- cukup besar bagi mereka, semester depan mereka di dalam keuangan. Mereka
Setelah menyantap sarapan pagi berupa keringat. Ia segera mengeluarkan buku pe- kemungkinan Hai Yan tak bisa melanjut- adalah anak-anak desa yang tumbuh
nasi sisa, ia langsung memasukkan buku- lajaran dan mengingat kembali pelajaran- kan sekolah. dalam kesengsaraan dan kemiskinan.
buku ke dalam tas, mengambil senter pelajaran kemarin. Walaupun perutnya Hai Yan berkata bahwa ia tak pernah Mereka selamanya harus mengandalkan
tuanya, lalu pergi menuju sekolah yang keroncongan, tetapi ia selalu memberitahu sekalipun melihat laut dalam hidupnya. kemampuan mereka sendiri untuk berdiri
berjarak kurang lebih 20 kilometer jauhnya. dirinya untuk harus sabar dan menahan Ia ingin sekali melihat laut, ingin sekali dan terus hidup!
Perjalanan menuju sekolah amatlah sulit, lapar, karena hari baru saja dimulai, makan belajar, ingin sekali menjadi seorang guru,
ia harus melewati sepuluh gunung, melintasi cukuplah hanya 2 kali sehari, pagi ini dan dan terlebih lagi ingin sekali memiliki Sumber: Kumpulan Cerita Budaya Kemanusiaan Tzu Chi
Diterjemahkan oleh: Tri Yudha Kasman
bentuk jalanan yang tidak rata dan sulit di- pukul delapan malam setelah tiba di rumah. hati welas asih sepert insan-insan Tzu Chi

buletin 62 l September 2010.indd 12 9/3/2010 1:26:11 PM


Buletin Tzu Chi No. 62 | September 2010 Pesan Master Cheng Yen 13
Bersatu Hati Menebar
Benih Kebajikan
“Saya selalu memberitahu para santri bahwa Master Cheng Yen adalah ibu kita. Tzu Chi tidak membeda-
bedakan ras, bangsa, ataupun agama. Yang mereka lakukan hanya menolong sesama manusia.”
(Habib Saggaf, Pimpinan Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor)

lahan yang luas, pada bangsa, kita mengemban misi amal Tzu Chi Dan demikian percakapan relawan
bulan April lalu relawan hingga ke seluruh dunia. dengan Theresia: “Sekarang tumornya
Tzu Chi mengajak mereka sudah hilang, bagaimana rasanya?” tanya
Dok Tzu Chi

bercocok tanam. Mereka Celengan Bambu Keliling relawan. “Rasanya enak,” jawab anak itu.
menanam padi di bulan Ada juga seorang anak perempuan “Enak bagaimana?” tanya relawan lagi.
April dan menuainya bernama Theresia. Sejak masih di dalam “Sudah tidak sakit lagi.” Relawan kembali
pada tanggal 4 Juli kandungan, ia sudah mengidap sejenis bertanya, “Kenapa kamu masukkan

J
alinan jodoh pesantren ini dengan lalu. Dalam waktu 3 bulan, benih-benih tumor langka. Keluarganya hidup dalam uang ke celengan?” “Karena saya ingin
relawan Tzu Chi di Indonesia dimulai tersebut tumbuh menjadi tanaman padi kekurangan. Dengan mengendarai sepeda membantu orang lain,” jawabnya. “Nanti
pada tahun 2003. Saat itu pesantren yang berisi. Habib Saggaf dan relawan motor, ayahnya berjualan siomay di jalan- kalau sudah besar mau jadi apa?” “Jadi
yang memiliki lebih dari 3.000 santri ini Tzu Chi lainnya bersama-sama memanen jalan. Pendapatannya setiap hari sekitar dokter” “Kenapa?” “Supaya kalau bapak
sedang mengalami kesulitan. Setelah padi. Habib berharap anak-anak dapat Rp 60.000,-. Ia masih dapat mencukupi dan ibu sakit, saya bisa mengobati mereka
relawan Tzu Chi meninjau, mereka pun turut merasakan betapa sulitnya menjadi kebutuhan keluarga, namun tak mampu ji- gratis,” jawabnya polos.
menyalurkan bantuan berupa 50 ton seorang petani. “Saya berharap para santri ka harus membiayai pengobatan anaknya. “Sejak saya menerima bantuan, saya
beras setiap bulan beserta minyak goreng bisa belajar untuk bertani, sebab zaman Ketika seorang relawan Tzu Chi melihat- juga berharap bisa membantu orang lain.
dan sayuran. Ada pula beberapa anak sekarang tidak banyak yang mau menjadi nya, mereka pun mulai memberikan ban- Saya mengumpulkan dana untuk pasien
yang kekurangan gizi sehingga kita pun petani. Sekarang Tzu Chi mengajarkan tuan dengan membawa anak ini ke rumah lain yang kondisinya lebih parah dari
menyediakan susu dan vitamin. keterampilan ini, saya berharap mereka sakit. Kini anak ini telah sembuh dan bisa anak saya. Karena itulah saya membawa
Tahun 2004, kita mulai mengadakan dapat mandiri. Inilah tujuan saya sewaktu bersekolah. Ayahnya sangat ber terima celengan ini setiap hari,” begitu tekad Cun
baksos kesehatan. Para santri di sini mendirikan pesantren ini,” kata Habib kasih kepada Tzu Chi. Bie. Pada suatu hari, ia membawa celengan
tinggal di ruang yang terbatas dan saling Saggaf. Sejak bulan April 2009 lalu, di sepeda bambunya ke Kantor Tzu Chi Tangerang.
berdesakan. Kondisi tempat tinggal mereka Yang mereka dapatkan adalah panen motornya sang ayah mengikatkan se- Setelah dihitung-hitung, jumlahnya
sungguh tak memadai. Relawan tak tega yang baik, sedangkan kita dapat melihat buah celengan bambu bertuliskan Kata mencapai sekitar Rp 600.000,-.
melihatnya dan membangun sekolah untuk kebahagiaan dan kehidupan mereka yang Perenungan Jing-Si, “Dana kecil amal Demikianlah cara kita bersumbangsih.
mereka. Kita juga mengajarkan cara hidup stabil dan mandiri. Selama lima tahun besar.” Ketika orang yang melihat bertanya Selain membantu orang lain, kita juga
mandiri kepada mereka. Pada tahun 2005, ini, jumlah santri terus meningkat dari padanya, ia akan menceritakan tentang Tzu dapat membimbing dan menyucikan
para santri mulai melakukan kegiatan daur 3.000 menjadi 15.000 orang lebih. Dari Chi kepada mereka. Mereka yang mem- batin manusia agar dapat menjadi orang
ulang. Pendapatan dari daur ulang dapat mengandalkan sumbangsih masyarakat beli dagangannya juga dapat berdana di yang mampu membantu orang lain. Kita
digunakan untuk membayar upah para hingga kini dapat hidup mandiri. Proses celengan bambu. “Saya pernah meng- harus menginspirasi banyak orang tanpa
guru. Relawan Tzu Chi juga mengajarkan perjalanan mereka sungguh membuat alami bagaimana rasanya membutuhkan membedakan keyakinan, ras, maupun
mereka cara membuat roti dan susu orang tersentuh. Pendampingan dari bantuan, jadi saya dapat memahami pe- status sosial. Setiap niat baik adalah benih.
kacang kedelai. Kita mengajarkan berbagai relawan Tzu Chi juga tak pernah berhenti, rasaan mereka yang kekurangan. Mereka Sebutir benih dapat tumbuh menjadi
keterampilan agar mereka dapat mandiri. mereka juga membimbing para santri untuk pasti sangat mengharapkan bantuan dari tak terhingga karenanya kita harus lebih
menjadi relawan. Di Indonesia, setiap kali orang lain. Setelah menerima bantuan bekerja keras untuk membabarkan ajaran
Menanam Padi Tzu Chi melakukan kegiatan, para santri ini dari Tzu Chi, sekarang saya juga ingin Buddha pada semua orang di dunia.
Kini relawan Tzu Chi mengajarkan satu akan turut berpartisipasi sebagai relawan. membantu orang lain,” kata Lim Cun Bie. Ekslusif dari DaAi TV Taiwan,
hal baru lagi. Karena pesantren memiliki Jadi, tanpa membedakan keyakinan dan diterjemahkan oleh Erni dan Hendry Chayadi

Tzu Chi Internasional


Perusahaan Komputer ASUS
Menyajikan Makananan Vegetarian untuk Karyawannya

Hari Tanpa Daging


T
erinspirasi oleh pemilik ASUS yang besar untuk melibatkan semua staf saya Para relawan
telah menjadi vegetarian, salah satu dalam hal yang tidak hanya memurnikan memberikan kotak
perusahaan komputer terbesar di tubuh dan jiwa, tetapi juga baik bagi bumi makan kepada para
Taiwan itu mengadakan hari tanpa daging kita ini,” katanya, “saya berharap semua karyawan. “Saya pe-
Pen Hua Yu dan Pen Dao Ching

di kantornya, dengan harapan para stafnya karyawan dapat menunjukkan dukungan makan daging yang
dapat mengikuti teladan pemilik per- mereka untuk konservasi.” banyak. Saya ingin
usahaan tersebut. Perusahaan komputer Sebelum pukul enam pagi, lebih dari 100 berterima kasih ke-
raksasa itu menjamu 3.500 karyawannya di relawan berkumpul di kantor Yayasan pada pimpinan saya
Taipei untuk makan vegetarian pada 28 Juli Buddha Tzu Chi Provinsi Guandu, di pinggir- telah memberikan ka-
2010 lalu. an utara Taipei untuk memulai persiapan mi kesempatan untuk
Ide ini berasal dari seorang karyawan, hidangan. “Kami bekerja sama dalam tim mengalami menjadi TELADAN. Shi Chong Tang (kiri), pemilik ASUS, seorang vegetari-
Wei Xing Juan, yang merupakan Direktur untuk menunjukkan kepada orang-orang vegetarian. Makanan an yang telah berkomitmen selama 10 tahun. Dia mengunjungi Tzu
Operasional dan seorang relawan Tzu bagaimana lezatnya makanan vegetarian ini sangat sehat,” kata Chi di Propinsi Guandu dan berterima kasih kepada para relawan
Chi. “Aku tanya kepada pimpinan kami, dapat dibuat. Kami juga berupaya untuk karyawan Hong Wan yang telah mempersiapkan 3.500 kotak makan untuk makan siang
apakah boleh jika kita mengadakan hari membuat makanan (vegetarian) yang Jing. Karyawan lain, dan 1.700 kotak makan malam sejak Subuh.
tanpa daging bagi seluruh karyawan¸ dan dapat dimakan dengan sukacita,” kata Zhen Zun Zhou me-
dia setuju tanpa dua kali berpikir,” relawan Tzu Chi, Cai Mei Lain. ngatakan bahwa makanan itu enak. “Tidak membuat “Satu Hari Tanpa Daging”. Ini juga
katanya. Pimpinan itu adalah Shi Chong ASUS memiliki kantin yang besar, seperti makanan vegetarian tradisional merupakan komitmen terhadap kesejahte-
Tang, seorang vegetarian yang telah dimana para karyawan dapat berkumpul lainnya, makanan ini sangat enak,” akunya. raan planet kita yang sedang sakit dan
berkomitmen selama 10 tahun. Ia pribadi untuk makan siang. Semua toko di kantin Shi Chong Tang pergi sendiri ke kantin membuat semua orang sadar akan tanggung
dapat menjamin kesehatan dan manfaat menutup toko mereka hari itu, untuk untuk melihat seberapa jauh stafnya me- jawab manusia untuk generasi mendatang.
lingkungan dengan pola makan tanpa menunjukkan dukungan mereka terhadap nikmati makan siang vegetarian. Bukanlah Sumber: www.tzuchi.org,
daging. “Saya pikir ini adalah kesempatan program satu hari tanpa daging. hal yang mudah dalam mempersiapkan dan diterjemahkan oleh Riani Purnamasari (He Qi Utara)

buletin 62 l September 2010.indd 13 9/3/2010 1:26:14 PM


14 Buletin Tzu Chi No. 62 | September 2010

三~四日 重建自尊
◆1•3~4《農十二月•初八至初九》

【靜思小語】打開心門付出愛,自助助人,重建自尊。

平等互愛,不分遠近 慈濟法親間相處亦然。上人教 要好好珍惜。所謂珍惜生命,是把 活環境惡劣,在慈濟人長期引導、


「若心不合,志如何能合?人心 示,有緣同行,要彼此和氣、互 握時間、空間、人與人之間,善盡 帶動下,開啟愛心,歡喜響應『竹
不合、精進不足,道場空間再大, 愛、慈心相待,才能往外付出。 良能,提高生命價值。反之,若是 筒歲月』。藉由投竹筒捐善款的舉
也凝聚不起道氣。」與桃園慈濟人 「慈濟是行入人間的道場,也是 將時間用在貪婪、享受,甚至為非 動,他們感覺到自己不只接受別人
談話,上人直言靜思堂是大家的 自我心靈的道場。行走慈濟道路愈 作歹、空白度日,不只糟蹋自我生 的幫助,也有能力救人;不只自助
家,彼此能和,才能讓每一位進來 久,愈要學法入心、與人合心,才 命,也是污染大地。」 自立,更進一步付出助人,也建立
的人感受到福氣。 不會貢高我慢。若自以為資深而以 「是日已過,命亦隨減」,上人 了自尊。心門打開了,就能徹底脫
菲律賓馬尼拉慈濟人以往慈善工 『長老』自居,不與團隊共事、不 期許人人以覺悟之心善用生命,對 貧、脫困。」
作的重點,在赴離島義診、救助; 接觸人群,就難以施用法;方法愈 人間做出有意義的事;如此做一天
後來上人敦促他們從就近地區做 不施用,就會愈漸忘失,變得『無 就賺一天、增長一分智慧。
起,用心照顧馬尼拉眾多貧苦人。 法度』!」 「經者道也,道者路也。經藏不
「用心愛近在身旁的苦難人,根 只是白紙黑字,要走入人間道路,
才能深入扎實、往外拓展。近年來 珍惜生命,提升價值 在人群中體解真理。」上人重申慈
馬尼拉慈濟人持續到近郊的貧民區 「人生無常、國土危脆,生命 濟人志為人間菩薩,當行至苦難之
如天堂村、夢鄉村關懷扶助,已見 在呼吸間,一口氣不來,即是長 處伸手救拔,徹底助人離苦得樂。
令人欣慰的『濟貧教富』成果。」 眠。生命很難得,卻又如此無常, 「如菲律賓夢鄉村貧民,雖然生

Membangun Kembali Harga Diri


“ B uk a l a h pi nt u hati d an su mban gkan c in ta kasih , men olong d i r i send i r i d a n meno l o ng o ra ng l a i n
serta memban gu n kembali h arga d iri.” ~Ma ster Cheng Yen~

Saling Mengasihi dengan belakangan ini, insan Tzu Chi Filipina akan semakin terlupakan, akhirnya fungsi “Sutra adalah petunjuk jalan. Sutra
Kesetaraan, Tanpa Memandang Jauh memberi perhatian dan bantuan kepada Dharma untuk menyadarkan orang lain Pitaka bukan tulisan hitam di atas
atau Dekat masyarakat kurang mampu di sekitar tidak mampu dijalankan dengan baik.” kertas putih saja, namun harus terjun ke
“Jika hati tidak bersatu, bagaimana Manila, seperti Desa Paradise dan masyarakat dan mendapatkan pemahaman
mungkin tekad bisa bersatu? Ketika Dreamland, sekarang telah terlihat hasil Hargai Kehidupan, Tingkatkan Nilai akan kebenaran,” kata Master Cheng Yen,
hati tidak bersatu, tentu kemajuan akan menggembirakan dari upaya menolong Kehidupan “ketika melangkah ke tempat adanya
sulit tercapai, sekalipun memiliki lahan orang miskin sambil membimbing mereka “Kehidupan ini tidak kekal, kondisi penderitaan, insan Tzu Chi mengulurkan
pelatihan lebih besar, tidak akan sanggup menjadi orang yang kaya batinnya,” kata bumi juga sangat rentan, satu helaan tangan untuk memberi bantuan, sampai
menghimpun kekuatan kebajikan,” kata Master Cheng Yen. napas saja terhenti, berarti kehidupan telah mereka terlepas dari penderitaan dan
Master Cheng Yen. Ketika berbincang Demikian juga pada kebersamaan di berakhir. Kehidupan ini sulit didapatkan, memperoleh kebahagiaan.”
dengan insan Tzu Chi Taoyuan, Master antara saudara se-Dharma di Tzu Chi. namun penuh ketidakkekalan, kita harus “Seperti warga Desa Dreamland di
Cheng Yen mengatakan bahwa Aula Jing Si Master Cheng Yen mengajarkan, ketika ada menghargainya. Maksud dari menghargai Filipina, walau lingkungan mereka sangat
(Griya Perenungan) merupakan rumah bagi jalinan jodoh untuk melangkah bersama, kehidupan adalah dengan segenap buruk, namun di bawah bimbingan jangka
semua orang, keharmonisan yang terjalin harus bisa saling mengasihi dan harmonis, kemampuan menggenggam waktu, ruang panjang serta motivasi insan Tzu Chi,
antar sesama baru dapat membuat setiap saling memperlakukan dengan hati lembut, dan orang, memanfaatkan kemampuan cinta kasih mereka terbangkitkan dan
orang yang datang merasakan nuansa kita baru mampu bersumbangsih keluar. baik untuk meningkatkan nilai kehidupan. merespon imbauan kembali ke “Masa
keberkahan. Master Cheng Yen menjelaskan, “Tzu Sebaliknya, jika waktu digunakan hanya Celengan Bambu”. Dengan berdana ke
Chi merupakan lahan pelatihan untuk demi memenuhi nafsu keinginan dan celengan bambu, mereka merasa bukan
Memberi Perhatian ke Lingkungan terjun ke masyarakat, juga lahan pelatihan mengejar kenikmatan, bahkan berbuat hanya bisa menerima bantuan, tetapi juga
Terdekat untuk menjernihkan batin sendiri. Semakin kejahatan atau melewati hari tanpa mampu menolong orang lain. Bukan saja
Dahulu, insan Tzu Chi Filipina lebih lama berjalan di jalan Bodhisatwa Tzu Chi, kegiatan apapun, bukan saja menyia- menolong diri sendiri untuk bisa hidup
banyak menekankan misi amal mereka harus semakin belajar agar Dharma terpatri nyiakan hidup, tapi juga mencemari alam,” mandiri, mereka lebih maju lagi dengan
dengan mengadakan baksos kesehatan dalam hati dan bisa bersatu hati dengan jelas Master Cheng Yen. menolong orang lain, dan juga berhasil
dan pemberian bantuan kepada warga di orang, dengan demikian barulah tidak akan Seiring perjalanan waktu, kehidupan membangun harga diri. Setelah pintu
luar pulau. Belakangan, Master Cheng Yen muncul keangkuhan dan kesombongan. juga berkurang. Master Cheng Yen hati mereka terbuka, mereka akan dapat
meminta mereka melakukannya di daerah Jika menganggap diri sendiri sangat senior berharap setiap orang memanfaatkan melepaskan diri dari jurang kemiskinan,”
terdekat, Manila. dan menyebut diri sebagai yang di-tuakan, kehidupan dengan penuh kesadaran, kata Master Cheng Yen.
“Kasihi dulu orang yang menderita tidak mau bekerja sama dengan kelompok berbuat sesuatu yang berarti bagi dunia Diterjemahkan oleh Januar (Tzu Chi Medan)
di sekitar kita, supaya akar kebajikan atau tidak mau berhubungan dengan orang ini. Dengan demikian, sehari berbuat akan dari Majalah Tzu Chi Monthly edisi 507
bisa tertanam lebih kokoh, selanjutnya lain, pasti sulit untuk menerapkan Dharma. mendapatkan keuntungan sehari dan
baru menyebar keluar. Beberapa tahun Dharma yang jarang dipergunakan tentu menumbuhkembangkan kebijaksanaan.

buletin 62 l September 2010.indd 14 9/3/2010 1:26:15 PM


Tzu Chi Internasional
Buletin Tzu Chi No. 62 | September 2010 15

大樹下的早餐店
◎撰文‧張美芳 插畫‧潘勁瑞

七十二歲的涂婆婆兼三個工作養家活口,早餐攤是重要收入來源,
但環境簡陋不說,還得靠老天爺賞臉才能開張。
志工決定幫她打理門面……

高雄鼓山區有處不起眼的攤 聽,時而胡言亂語,無法工作,
子,以大樹為蔭、鐵皮圍牆為 全靠七十二歲的母親賣早餐支撐 熱,食物就會腐壞,經常飄出難 在門口等候,當看到志工將冰
籬,每天為早起的人提供餐食。 整個家。每月的房租支出、管理 聞的腥臭味,讓鄰居屢屢提出抗 箱搬出電梯時,直說:「這
費、兒子看病費用,讓涂婆婆得 議。涂婆婆雖覺不好意思,卻無 個好、這個好,感謝大家的照
小小的攤位裏,客人就著破 再兼兩份工才能負擔。 力購買新冰箱。 顧,讓我們母子可以生活!」
舊的桌椅圍坐;幾樣主食、配碗
地瓜飯,再搭上幾樣小菜,來捧 涂婆婆賣早餐的微薄收入,得 志工李玉嬌和先生吳江松商 涂婆婆布滿皺紋的臉終於露
場的幾乎都是固定客源。客人吃 看老天爺賞臉才行——攤位上只 量,要買部中古冰箱送給她。 出笑容,彷彿能靠自己的力量
剩的菜渣,習慣地往地上一吐了 靠兩支大雨傘遮蓋,下雨天就無 兩人到電器行詢問,老闆說剛 養活兒子,她就感到滿足了!
事,常常是客人吃早餐,野貓、 法做生意。今年七月開始,接連 好有部汰換的舊冰箱,「容量 李玉嬌引導婆婆的兒子牽起母
野狗地上爭食。 幾個颱風造成連日豪雨,讓小攤 還蠻大的,很適合喔!」而且 親的手說「謝謝」。吳江松表
子連續二十幾天無法營業;眼看 老闆願意和慈濟照顧戶結緣, 示,要幫涂婆婆將攤位周邊的
攤子主人涂婆婆說,因為沒 房租就要到期,又身無分文,涂 分文不取。因此幾位志工很快 環境清理乾淨,並帶婆婆的兒
錢改善門面,更沒錢租店面,只 婆婆不得已只好向志工求助。 地將冰箱運回銀川環保站,進 子做環保。
好任由攤位髒亂,收入也相對偏 行整理和測試。
低。 志工送來急難救助金時發現, 因為有愛,脆弱的心不再孤
涂婆婆攤位上那台老舊冰箱的門 這天,志工仔細地用膠帶 單。期待慈濟人的關懷行動,
與涂婆婆同住的小兒子,退伍 生鏽,無法閉合,只能用磚頭頂 貼好冰箱門,合力將冰箱抬上 能減輕涂婆婆的負擔。
後就精神異常,這兩年更出現幻 著;由於冷度不足,天氣稍微炎 卡車,送往涂家。涂婆婆早已 (慈濟月刊【第493期】 出版日期:12/25/96)

Kisah Tzu Chi Kedai Sarapan Pagi di Bawah Pohon Besar


Artikel: Zhang Mei Fang, Ilustrasi: Pan Jin Rui

Nenek Tu yang berusia 72 tahun harus Nenek Tu berkata, karena tak pu- kedai kecil sang nenek tak bisa buka selama Hari itu, para relawan dengan cermat
melakukan 3 pekerjaan untuk membiayai nya dana untuk memperbaiki kedai, 20 hari lebih. Melihat waktu bayar sewa melakban pintu kulkas dan bergotong
kehidupan keluarganya. Kedai sarapan terlebih lagi juga tak punya dana untuk rumah sudah dekat, dan ia tak punya royong menaikan kulkas ke atas truk, lalu
paginya adalah sumber pemasukan menyewa toko, maka ia hanya bisa uang sama sekali maka nenek Tu terpaksa diantar menuju rumah Nenek Tu. Nenek
utama, tetapi tak hanya kondisinya pasrah membiarkan kedainya kotor dan memohon bantuan kepada relawan Tzu Chi. Tu sudah sejak tadi menunggu di depan
sederhana dan agak kotor, jam buka berantakan. Akibatnya pemasukannya ju- Saat relawan datang memberi bantuan, pintu saat melihat relawan mengeluarkan
kedainya juga harus tergantung pada ga relatif berkurang. mereka menemukan kulkas usang di kedai kulkas dari dalam lift, dia langsung
cuaca. Para relawan memutuskan Putra bungsu yang tinggal bersama nenek Tu yang pintunya sudah karatan, berkata, ”Ini bagus..., bagus sekali. Terima
membantu membersihkan kedainya. nenek Tu, jiwanya agak terganggu setelah tak bisa ditutup rapat, hanya diganjal batu kasih atas perhatian kalian, membuat
keluar dari dinas ketentaraan, bahkan da- bata. Karena suhu dinginnya tak cukup, kami ibu dan anak bisa hidup lebih baik.”

D
i daerah Gushan, Kaohsiung ada lam 2 tahun belakangan ini, dia mengalami ditambah cuaca yang agak panas, makanan Seulas senyuman tampil di wajah
sebuah kedai yang tak menarik halusinasi pendengaran dan ucapannya akan membusuk, dan kerap mengeluarkan keriput nenek Tu, seakan-akan dirinya
perhatian, letaknya di bawah sering kacau tidak karuan, sama sekali tak bau amis yang sangat menusuk hidung. merasa sangat puas bahwa dia akan
sebuah pohon besar, hanya dikelilingi seng bisa bekerja mencari nafkah. Kehidupan Hal itu membuat para tetangga kerap mampu menghidupi putranya dengan
sebagai temboknya. Kedai ini setiap hari keluarga tersebut hanya tergantung pa- memprotes. Walaupun Nenek Tu merasa mengandalkan tenaganya sendiri. Li
menyediakan sarapan buat orang yang da ibunya yang berusia 72 ini dengan tak enak hati, tetapi ia juga tak mampu Yu Jiao juga membimbing sang putra
bangun pagi. menjajakan sarapan pagi. Untuk membayar membeli sebuah kulkas baru. dengan mengandeng tangan ibunya
Di dalam kedai kecil itu, para langganan sewa rumah, iuran bulanan, dan biaya Relawan Li Yu Jiao berunding dengan mengucapkan, ”Terima kasih.” Wu Jiang
duduk mengitari meja dan kursi yang telah pengobatan putranya, membuat nenek Tu suaminya, Wu Jiang Song untuk membeli- Song menyatakan ingin membantu nenek
usang. Kedai ini menyediakan beberapa harus melakukan 2 pekerjaan tambahan. kan sebuah kulkas bekas bagi nenek Tu. Tu membersihkan lingkungan di sekitar
menu utama, di antaranya adalah nasi ubi, Mereka berdua lantas mendatangi toko kedainya dan juga akan mengajak putra si
ditambah beberapa lauk sederhana. Semua Tergantung Cuaca elektronik. Pemilik toko mengatakan ke- nenek ikut dalam kegiatan daur ulang.
pengunjungnya adalah langganan tetap. Pemasukan sangat minim nenek Tu dari betulan ada sebuah kulkas bekas hasil tukar Karena ada cinta kasih, hati yang sa-
Ampas makanan yang tersisa di dalam kedai sarapan juga harus tergantung pada tambah seorang pembeli, ”Kapasitasnya ngat rapuh dan lemah tidak akan merasa
mulut pelanggan, biasanya langsung di- cuaca. Kedai itu hanya mengandalkan dua cukup besar, sangat cocok.” Si pemilik toko kesepian lagi. Berharap perhatian dari para
buang ke lantai. Hal yang sering terlihat buah payung besar, jika turun hujan sang juga ingin menjalin jodoh dengan penerima insan Tzu Chi ini bisa meringankan beban
adalah para pelanggan menyantap sarapan nenek tak bisa berjualan. Mulai dari bulan bantuan Tzu Chi. Ia tidak menerima bayaran nenek Tu.
Juli tahun ini, beberapa angin topan yang Diterjemahkan oleh Lio Kwong Lin
paginya, sedangkan kucing dan anjing liar sepeser pun. Beberapa relawan segera dari Majalah Tzu Chi Monthly Edisi 493
ikut saling berebut makanan yang dibuang melanda berturut-turut menyebabkan hujan membawa kulkas ke Posko Daur Ulang
di lantai. lebat selama behari-hari. Hal itu membuat Yinchuan untuk dirapikan dan diuji coba.

buletin 62 l September 2010.indd 15 9/3/2010 1:26:15 PM


16 Buletin Tzu Chi No. 62 | September 2010

buletin 62 l September 2010.indd 16 9/3/2010 1:26:16 PM

Anda mungkin juga menyukai