PENDAHULUAN
Kota Balikpapan berawal sejak ditemukannya sumur minyak oleh Matilda pada tanggal 10 Februari 1897. Sejak saat
itulah Kota Balikpapan diminati oleh masyarakat luar karena terkenal sebagai kota minyak. Berbagai suku di Indonesia khususnya
Kalimantan sendiri, Sulwesi dan Jawa datang untuk mencari nafkah di Balikpapan.Nama Balikpapan kurang jelas kapan berasal dan
apa makna nama itu. Menilik susunan katanya dapat dimasukkan ke dalam asal kataba ha saMelay u. Menurut buku karya F.
Valenijn pada tahun 1724, menyebut suatu daerah di hulu sebuah sungai di sebuah Teluk sekitar tiga mil dari pantai, desa itu
bernamaBILIP AP AN. Lepas dari persoalan ucapan maupun pendengaran, jelas bahwa nama tersebut dikaitkan dengan sebuah
komunitas pedesaan di teluk yang sekarang dik enal dengan nama Teluk Balikpapan.
Perkembangan Kota Balikpapan semakin pesat, masyarakat Kota Balikpapan secara langsung terjadi akulturasi berbagai
budaya, berbagai suku di Indonesia, ini bisa tercermin dari bahasa pengantar yang digunakan warga Balikpapan adalah yaitu bahasa
Indonesia baik sekolah, rumah, tempat kerja dan lain-lain. Pada kurun waktu yang bersamaan keragaman etnis yang datang diikuti
pula dengan berbagai adat istiadat dan agama. Adat istiadat dari berbagai etnis sangat terbina dengan baik , demikian pula penganut
agama yang dipeluknya. Hal ini didukung oleh adanya faktor akulturasi budaya, sehingga hubungan masyarakat terjalin harmonis
secara turun temurun. Yang menjadi khas Kota Balikpapan adalah tidak terdapat dominasi salah satu suku, ba ik dari suku asli
Sebagai wujud implementasi dalam rangka memelihara, menjaga dan meningkatkan integritas, kondusif Kota
Balikpapan, sesuai motto Balikpapan Kubangun, Kujaga dan Kubela. Balikpapan sebagai kota yang strategis dan kondusif, sangat
didukung oleh masyaraat, terutama dalam keramahan dan kebersamaaan warga kota dalam keragaman suku / etnis, budaya, nilai
kekerabatan antar suku sangat kental, sebagai mo dal utama mengantarkan Balikpapan sebagai masyarakat yang madani, yang
memiliki masyarakat majemuk yang hidup rukun, harmonis, berperadaban modern, maju serta mamiliki nilai-nilai moralitas
spiritual, agama dan kepercayaan masing -masing. Nilai guyub / kebersamaan yang tinggi mampu mengikat rasa persaudaraan antar
suku, menjadikan pondasi terbangunnya kondisi terus terjaga, menjadikan Kota Balikpapan sebagai Kota Bersih, Indah, Aman dan
Nyaman. Budaya bersih dan wawasan lingkungan, juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan pada umumnya telah menjadi ciri
masyarakat Balikpapan, terakomodir secara profesional dalam program Pemerintah Kota Balikpapan, yakni : CLEAN, GREEN and
Balikpapan adalah berstatus sebagai kota dengan wa likota sebagai kepala daerah dan DPRD sebagai legistatif serta
memiliki perlengkapan pemerintahan dan aparatur pemerintah seperti kepolisian, kejaksaan negeri, rumah tahanan dan lembaga
permasyarakatan dan pengadilan negeri. Selain itu, Balikpapan menjadi pusat pemerintahan untuk wilayah Kalimantan Timur dan
Kalimantan. Tercatat diantaranya kantor POLDA (K epolisian Daerah) Kalimantan Timur dan Kejaksaan Tinggi berpusat disini.
yakni Komando Daerah Militer ( KODAM) VI Tanjungpura yang memiliki daerah operasi seluruh wilayah Kalimantan berpusat di
kota ini. KODAM yang memiliki motto "Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing" merupakan satu -satunya KODAM yang
Balikpapan merupakan pintu gerbang ke Kalimantan Timur dan salah satu pintu gerbang menuju "Hutan Tropis
Kalimantan".Kota Balikpapan terletak diantara 1'LS -1,5'LS dan 116,5'BT -117'BT. Terdiri dari 5 Kecamatan, b erbatasan dengan
kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kertanegara, Selat Makassar, dan Kabupaten Pasir. Luas wilayah kurang lebih 503.306 Km2.
Walaupun suku Dayak merupakan suku asli, tapi kehidupan multi -ethnis (heterogen) merupakan salah satu ciri kehidupan Kota ini.
Adalah tidak berlebihan menyebut Kota Balikpapan sebagai "Kota Minyak". Selain terdapat banyak Kilang minyak, hari jadi kota ini
tanggal 10 -February-1897, diambil dari hari pengeboran minyak pertama (Mathilda) di Kota ini.
Terletak di Pulau Kalim antan, salah satu pulau yang dikenal dunia karena Hutan-Tropisnya, Menjadikan Kota
Balikpapan sebuah Kota minyak dan industri yang berwawasan lingkungan. Pribadi yang kental ini tercermin dengan tertatanya Kota
Balikpapan sebagai salah satu kota metropolis di Indonesia yang kurang lebih 52% (lima puluh satu persen) dari luas wilayahnya
merupakan: wilayah hijau, konservasi, preservasi dan Hutan -Lindung. Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) adalah hutan Primer
yang terletak di sebelah Barat -Laut dari pusat kota. Selain berfungsi sebagai tempat riset tentang tumbuhan dan hewan pulau
Kalimantan, hutan ini juga merupakan salah satu obyek wisata pendidikan dan obyek wisata minat khusus yang sangat menarik.