Anda di halaman 1dari 13

Kearifan Lokal Bali

K E L O M P O K 4

M K U P E N D I D I K A N P A N C A S I L A
KELOMPOK
Aulia Rizki (201321002)
4 M. Gazha Mahdiyan (201321019)
Diaz Firmansyah (201321006) Raihan Alifazis Wandito (201321025)
Garin Yumamanggara (201321009) Wendi Ibnu Alfarisi (201321032)
Latar Belakang
Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia yang ibu kota
provinsinya bernama Denpasar Bali juga merupakan salah satu
pulau di Kepulauan Nusa Tenggara Di awal kemerdekaan
Indonesia, pulau ini termasuk dalam Provinsi Sunda Kecil yang
beribu kota di Singaraja, dan kini terbagi menjadi 3 provinsi,
yakni Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Pada tahun 2020, penduduk provinsi Bali berjumlah 4.317.404
jiwa, dengan kepadatan 747 jiwa/km2.
Bali sangat kaya dengan budaya dan adat istiadat. Kekayaan
budaya ini ikut mewarnai gemerlapnya pariwisata Bali. Bali tanpa
budayanya ibaratkan sayur tanpa garam. Atraksi budaya Bali ikut
menyemarakkan pariwisata Bali. Setiap hari dibeberapa tempat
dipertunjukkan atraksi budaya seperti pertunjukan Tari Barong,
pertunjukan Tari Kecak, Tari Legong dan lain-lain. Pertunjukan
tari ini menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan.

Budaya dan bahasa dari orang Bali demikian erat kaitannya


dengan orang-orang dari kepulauan Indonesia, Malaysia, Filipina,
dan Oseania. Penemuan purbakala seperti Alat-alat batu yang
berasal zaman Austronesia telah ditemukan di dekat desa Cekik di
sebelah barat pulau Bali.
Kearifan Lokal Bali Terhadap Nilai Pancasila
SILA PERTAMA

Sikap saling menghormati antar umat telah dibina sejak


awal masuknya pengaruh Hindu di Bali. Untuk diketahui
bahwa selain agama Hindu, ketika itu juga telah
berkembang agama Budha. Hubungan baik antara agama
Hindu dan Budha sebagai warisan zaman Bali Kuna dan
masih tetap eksis sampai saat ini adalah penggunakan
sulinggih dari pendeta Siwa (Hindu)-Budha-Senggu (Empu)
ketika ada upacara keagamaan yang tergolong besar di
kahyangan Tiga, dang kahyangan, dan kahyangan jagat.
Artinya, Bali yang masyarakatnya mayoritas beragama
Hindu tetap menghargai umat beragama lain, termasuk
kepada para penganut kepercayaan.
SILA KEDUA

Gemar melakukan kegiatan


kemanusiaan,seperti memperbaiki tanggul
Pura Tirta Empul karena sering terjadi
kebanjiran,yang mana aliran air yang
mengalir dari Pura Tirta Empul dijadikan
untuk mengairi sawah para petani.
SILA KETIGA

Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan


keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
atau golongan, Persatuan dan kesatuan semakin tampak
ketika raja sebagai pengendali pemerintahan dihadapkan
dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat monumental,
sebagai contoh pekerjaan membangun candi

Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara


Budaya rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara tercermin dalam kehidupan sosial, dan telah menjadi
bagian hidup dari masyarakat Bali.
SILA KEEMPAT

Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk


kepentingan bersama. Betapa pentinganya arti musyawarah
dilakukan sebelum mengambil sebuah keputusan, terlebih
keputusan politik bersangkutan dengan keamanan sebuah kerajaan
pada umumnya, dan keamanan masyarakat desa pada khususnya.
Sebagai salah satu contoh bentuk musyawarah yang diadakan
ketika masa pemerintahan raja Jayapangus tentang menghadapi
pekerjaan besar seperti membangun candi Pengukur-ukuran. Raja
sebagai penentu dalam pengambilan kebiakan. Sebelum
mengambil keputusan, yang pertama dilakukan adalah
mengadakan musyawarah untuk mufakat, kemudian baru
melangkah kepada tingkat pengambilan keputusan.
SILA KELIMA

Bersikap adil seperti pekerjaan yang bersifat umum


sasarannya kepada semua warga tanpa melihat profesi,
golongan, pendidikan, umur, pekerjaan, dan lain-lain.
Seperti gotong royong pembuatan balai desa, memperbaiki
lingkungan, kerja bakti di tempat suci, dan sejenisnya,
diwajibkan untuk semua warga tanpa kecuali. Kemudian
pekerjaan yang membutuhkan tenaga profesional (skil dan
keakhlian), seperti membangun candi, membuat arca/
patung, kolam petirtaan, relief, dan lain-lain, niscaya dipilih
mereka yang keakhlian di bidangnya.
Nilai yang Relevan untuk Menguatkan Wawasan Kebangsaan
Dengan menerapkan nilai kearifan lokal secara mantap, kreatif dan dinamis
maka dapat diyakini akan terwujud kehidupan harmonis yang meliputi
pembangunan manusia seutuhnya yang astiti bakti terhadap Sanghyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, cinta kepada tanah air, bangsa dan Negara, serta
rukun dan damai dengan sesamanya. Nilai kearifan lokal Bali yang sejalan
dengan nilai-nilai Pancasila akan dapat menguatkan wawasan kebangsaan,
sehingga dapat menguatkan persatuan dan kesatuan di tengah hantaman
globalisasi.

Secara umum dapat dikatakan bahwa nilai-nilai kearifan lokal Bali memang
mengandung unsur-unsur dari nilai-nilai Pancasila yang masih dipelihara dan
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali, sehingga sangat
relevan dalam rangka Penguatan Wawasan Kebangsaan.

Anda mungkin juga menyukai