Anda di halaman 1dari 8

1.

Konsep Organisasi
A. Definisi
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-
orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang,
material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
 Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan
yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan
bersama.
 Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

B. Partisipasi
Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran
dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya
untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan.
Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan
jasmaniah semata. Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan mental,
pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang
mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha
mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang
bersangkutan.
Menuruth Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi:
1. Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan
suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau
hanya keterlibatan secara jasmaniah.
2. Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha
mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang,
kesukarelaan untuk membantu kelompok.
3. Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang
menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada
rasa “sense of belongingness”.
Keith Davis juga mengemukakan jenis-jenis partisipasi, yaitu sebagai berikut :
1. Pikiran (psychological participation)
2. Tenaga (physical partisipation)
3. Pikiran dan tenaga
4. Keahlian
5. Barang
6. Uang
Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif,
membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu .
1) Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan
disini adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan
tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa
diperlukan peran serta.
2) Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya
dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan
menimbulkan efek negatif.
3) Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana
individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi
perhatiannnya.
4) Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata
yang bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama
dengan komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu
ditumbuhkan oleh komunikator.
5) Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal
balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama
dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.

C. Bentuk-Bentuk Organisasi
1) Organisasi politik
2) Organisasi sosial
3) Organisasi mahasiswa
4) Organisasi olahraga
5) Organisasi sekolah
6) Organisasi negara

2. Ruang Lingkup Inovasi dalam Organisasi


A. Keinovatifan Organisasi
Konsep tentang Keinovatifan organisasi diantaranya hubungan antara ukuran
dan karakteristik struktur dengan keinovatifan organisasi. Ukuran sebuah
organisasi secara konstan berhubungan erat dengan keinovatifan. Keinovatfan
berhubungan erat dengan variable bebas yang diukur sebagai dimensi struktur
organisasi seperti : pemusatan, kompleksitas, formalisasi, interkoneksi,
kelenturan organisasi dan keterbukaan.
B. Tahapan Proses Inovasi dalam Organisasi
Proses inovasi biasanya terdiri dari lima tahap, masing-masing ditandai dengan
cakupan sebagian dari peristiwa, aksi dan keputusan yang dibuat pada titik
tersebut. Kelima tahapan tersebut adalah : (1) Latar Belakang Agenda, (2)
Penyesuaian, (3) Pemaknaan ulang / penstrukturan ulang, (4) Klarifikasi, dan (5)
Pembiasaan.

3. Mempertahankan Kehidupan Inovasi dalam Organisasi


Joyce wycoff (2004) mengemukakan 10 langkah praktis untuk mempertahankan
kehidupan inovasi dalam suatu organisasi yaitu :
a. Hilangkan rasa takut dalam organisasi.
b. Jadikan inovasi sebagai bagian dari sistem penilaian kerja setiap orang.
Tanyakan kepada mereka, apa yang akan mereka ciptakan pada masa yang
akan dating.
c. Dokumentasikan setiap proses inovasi dan pastikan setiap orang dapat
memahami peran di dalamnya dengan sebaik-baiknya.
d. Berikan keluasaan kepada semua orang untuk dapat mengeksplorasi
kemungkinan baru dan berkolaborasi dengan orang lain.
e. Pastikan setiap orang dapat memahami strategi organisasi dan pastikan pula
bahwa semua usaha inovasi benar-benar sudah selaras dengan strategi yang
ada.
f. Belajarkan semua orang untuk mampu memindai limngkungan, seperti tentang
trend baru, teknologi atau perubahan mindset pelanggan.
g. Belajarkan semua orang untuk menghargai keragaman, baik dalam gaya
berpikir, perspektif, pengalaman atau keahlian, karena keragaman seluruh
aktivitas ini merupakan bagian yang penting dan tidak dapat dipisahkan dalam
proses menuju inovasi.
h. Tentukan criteria yang terukur dengan focus pada cita-cita masa depan
organisasi.
i. Team inovasi berbeda dengan team proyek regular. Oleh karena itu dibutuhkan
perlengkapan dan mindset yang berbeda pula. Sediakanlah pelatihan yang
cukup sehingga setiap orang dapat bekerja dalam inovasi secara sukses.
j. Kembangkan sistem pengelolaan gagasan dan tangkaplah setiap gagasan untuk
dikembangkan dan dievaluasi berbagai kemungkinannya.

4. PSBG (Pusat Sumber Belajar Gugus)


Sejak digulirkan Program DBE2 di 6 Provinsi di Indonesia, Pelatihan-pelatihan
Pembelajaran Aktif, Kreatif , Efektif dan Menyenangkan atau lebih familiar
dikenal dengan sebutan PAKEM sering dilatihkan kepada Kepala Sekolah,
Pengawas, guru bahkan dilibatkan para komite sekolah di sekolah binaan DBE.
Pelatihan PAKEM jelas menambah wawasan para tenaga pendidik untuk
memperkaya strategi pembelajaran mulai dari persiapan Administrasi Kelas yang
terdiri dari daftar kelas, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Batas
Pelajaran serta daftar nilai menunjukkan suatu perbaikan bagi guru-guru
khususnya di sekolah-sekolah yang menjadi binaan DBE2. Para tenaga pendidik
juga dilatihkan bagaimana merancang Manajemen kelas yang baik terdiri dari
Pengelompokan Siswa, Penataan Pajangan, Portofolio siswa, Penataan Media serta
manajemen kelompok di kelas masing-masing. Tetapi hal yang tak kalah
pentingnya juga adalah Metoda Mengajar meliputi Penerapan Metoda mengajar,
melibatkan keaktifan siswa, mobilitas guru, interaksi guru dan siswa serta
pemanfaatan Media yang variatif sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Tetapi kalau hanya dilatih tanpa ada implementasi di ruang pembelajaran
semua yang diutarakan di atas akan kurang nilainya atau dapat disimpulkan akan
sia-sialah tenaga, materi dan waktu yang diberikan untuk para tenaga pendidik
ini.
Salah satu solusi yang ditawarkan DBE2 melalui programnya adalah PSBG
( Pusat Sumber Belajar Gugus) atau penulis sering anologikan sebagai bengkel
kerjanya guru atau sebagai wadah menuju profesionalisme guru dan tenaga
pendidik lainnya.
Selama 2 tahun program DBE2 pada Cohort 1 telah terbentuk 10 PSBG di
Sumatera Utara dan 8 PSBG di cohort 2. Seiring dengan perjalanan waktu fungsi
PSBG ini belum maksimal pemanfaatanya. Padahal didalamnya terdapat “butir-
butir emas” yang akan berkilau jikalau digali dan dimanfaatkan untuk menuju
guru yang profesional seperti yang diamanatkan di UU Guru dan Dosen No.14
tahun 2005.
Kita tahu dan bahkan sering kita dengar bahwa PSBG tidak hanya sekedar
sebagai tempat pertemuan dan “semua tahu” bahwa PSBG bukanlah gudang atau
laboratorium tetapi PSBG adalah tempat para guru, kepala sekolah serta tenaga
kependidikan lainnya berinteraksi dengan berbagai sumber belajar untuk
mengembangkan kreatifitas pembelajaran. PSBG juga merupakan unit pelayanan
teknis pembelajaran yang mendukung peningkatan mutu pendidikan.
PSBG merupakan jalan meningkatkan profesionalisme guru. Guru dan tenaga
pendidik lainnya dapat mengadakan pelatihan KKG, KKKS, Pembuatan soal,
Pelayanan ICT dan tersedianya sumber belajar yang memadai untuk dipergunakan.
Kalau PSBG tidak dimanfaatkan secara maksimal maka hasil yang diharapkan juga
tidak maksimal. Jika para tenaga pendidik yang ada di binaan DBE2
memanfaatkan dan menggunakan sumber belajar yang ada maka tidak muluk-
muluk apa yang diutarakan di atas bahwa PSBG dapat menjadi wadah menuju
profesionalisme seorang tenaga pendididik. Guru yang profesional pasti akan
diperhatikan pemerintah untuk masa yang akan datang.
Tujuan akhir PSBG adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan mutu pendidikan
b. Meningkatkan profesi guru dan KS
c. Mengembangkan guru dan KS menjadi lebih profesional
d. Meningkatkan mutu pembelajaran siswa
e. Merangsang kreativitas siswa dan guru dalam menggunakan alat peraga
f. Meningkatkan mutu pembelajaran melalui inovasi pendidikan produk psbg
g. Menumbuhkan rasa tanggungjawab dan cinta lingkungan
h. membuat proses belajar jadi mudah dan menyenangkan
PSBG yang memiliki 4 fungsi yaitu :
a. pertemuan
PSBG berfungsi sebagai tempat warga gugus melaksanakan pertemuan-
pertemuan baik rutin maupun insidental berkaitan dengan kegiatan
profesionalnya. Seperti misalnya pertemuan KKG, KKKS dll.,
b. pengembangan profesional
PSBG merupakan tempat di mana warga gugus dapat melakukan kegiatan-
kegiatan pengembang-an profesional dalam pendidikan dan pembelajaran.
Misalnya pelatihan, workshop, simulasi, peer teaching, diskusi serta kegiatan
lain yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan profesionalnya.
Di PSBG para guru dapat melaksanakan workshop penyusunan RPP, penulisan
soal dll.
c. Informasi
PSBG merupakan tempat di mana warga gugus dapat memperoleh informasi
pendidikan dan pembelajaran . Berbagai informasi baik dalam bentuk nara
sumber, materi cetak, non cetak , maupun on-line dapat diperoleh atau
diakses di PSBG. Buku-buku referensi, dokumen - dokumen kebijakan
pendidikan, majalah, koran , program audio atau video pembelajaran tersedia,
dapat dipinjam dan atau digunakan di PSBG sementara informasi dari luar
PSBG dapat diakses online melalui PSBG.
Hasil workshop para guru yang baik dapat pula di simpan di PSBG untuk dapat
digunakan bersama seperti : RPP, alat bantu mengajar sederhana, dll.
d. produksi
PSBG kemungkinan juga melaksanakan fungsi produksi apabila di PSBG warga
gugus dapat membuat alat bantu atau media pembelajaran untuk menunjang
kegiatan belajar-mengajar mereka di sekolah masing-masing.
Alat bantu atau media pembelajaran yang baik nantinya tidak hanya digunakan
di gugus ybs tetapi kemungkinan juga gugus lain dari kabupaten yang sama
atau bahkan kabupaten dan propinsi yang lain

Ada beberapa syarat tempat PSBG diantaranya adalah sebagai berikut :


• Lingkungannya bersih dan nyaman
• Memiliki sarana dan prasarana minimal untuk melaksanakan fungsi PSBG
• Ada komitmen dan jaminan keberlanjutan dari stakeholder
(CabDin/ UPTD/PAI, Ka SD/ MI tempat CRC, warga gugus ybs)
• Ditetapkan melalui musyawarah dan mufakat warga gugus
• Sebaiknya ada listrik, telpon
• Sebaiknya tidak mendapatkan bantuan proyek pendidikan yang serupa dari
pihak lain

Ada tiga tahapan dalam PSBG yaitu :


• Tahap 1 : Fungsinya terbatas dan
teknologinya sederhana
• Tahap 2 : Memiliki lebih banyak fungsi,
kegiatan, dan teknologi daripada
tahap 1
• Tahap 3 : Menjalankan semua fungsi dan
menggunakan teknologi yang lebih
banyak dan lebih canggih
dibanding tahap 1 dan 2.

PSBG dapat digunakan oleh sasaran ketika :


• Idealnya PSBG harus selalu siap menerima kunjungan warga gugusnya.
• Karena pada pagi hari para guru sibuk dengan kegiatan mengajar di kelas PSBG
hendaknya buka setelah jam belajar .
• Pada hari Sabtu jam buka PSBG hendaknya lebih lama karena biasanya para
guru/KaSek berkumpul pada hari tsb melaksanakan kegiatan KKG, KKKS,dll.

Ciri-ciri PSBG yang baik adalah sebagai berikut :


• Yang berfungsi dengan baik,
• Menunjang proses belajar-mengajar di gugus sekolah ybs khususnya, dan gugus
sekolah lain pada umumnya,
• Dimanfaatkan secara maksimal oleh target sasarannya
• Sumber belajar koleksinya sesuai dengan kebutuhan sasaran
• Milik komunitas pendidikan dan warga gugus sekolah ybs, serta …
terus berkembang dan berkelanjutan

PSBG adalah milik gugus ybs, bukan milik sekolah atau lembaga pendidikan
yang ditempati, bukan pula milik DBE 2.
Pengelola PSBG hendaknya berasal dari gugus ybs. Bisa guru atau tenaga lain
dari sekolah yang ditempati atau sekolah lain dalam gugus.
Sebaiknya ditunjuk seorang penanggung jawab PSBG dan seorang wakilnya.
Penunjukan pengelola PSBG diserahkan kepada gugus ybs, yang penting dapat
berfungsi dengan baik.
• Jumlah dan jenis tenaga yang diperlukan untuk
mengelola PSBG tergantung pada fungsi dan
kegiatan yang dilakukan warga gugus serta
fasilitas yang tersedia di PSBG tsb.
• Makin banyak fungsi, makin banyak kegaiatan,
makin banyak pula tenaga yang diperlukan.

Struktur organisasi PSBG:


• Harus fungsional, tidak hanya nama di pasang
• Mengikuti fungsi dan kegiatannya
• Masing-masing posisi jelas tugas dan tanggung jawabnya
• Sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setempat
• Mengakomodasi KKG, KKKS dan KKPS di dalamnya.

PSBG juga mampu merubah karakter-karakter pendidik yang sulit untuk


berubah karena faktor senioritas, serta peran serta masyarakat yang masih minim
notabene karena ada BOS. (Bantuan Operasional Sekolah).

Apabila PSBG dikelola dengan baik maka guru-guru yang profesional akan
tercipta nantinya.Semoga PSBG dapat mewujudkan pelopor-pelopor pendidik yang
handal dan profesional demi anak bangsa yang menanti di depan mata. PSBG
Abadi namamu, Lestari ilmumu, Pelita dalam kegelapan, di Silindung engkau ada.
Janganlah engkau tumbuh di pagi hari namun layu di sore hari. Harumlah namamu
bak sekumtum bunga yang sedang mekar.

Tanggapan
Menurut pendapat saya, materi pada pertemuan ini sangat menarik yang
membahas mengenai konsep organisasi, ruang lingkup inovasi dalam organisasi,
mempertahankan kehidupan inovasi dalam organisasi serta PSBG (Pusat Sumber
Belajar Gugus). Materi yang diberikan sangat komplit dan bagus karena disertai
dengan contoh konkrit mengenai inovasi dalam organisasi itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai