Anda di halaman 1dari 21

Penyebab Kecanduan Rokok

Sosial
• Pergaulan kurang baik
• Kurang perhatian dari keluarga
• Pengaruh buruk dari media massa
• Lingkungan perokok menghasilkan perokok baru
• Peraturan ada, realisasi tidak
• Mitos-mitos tentang rokok, cth: merokok =
keren; merokok = kenyang; merokok bisa
membuat kurus
Individu
• Genetik: beberapa orang lebih mudah
kecanduan rokok
• Rasa ingin tahu
• Merasa kurang PD
• Stres -> melarikan diri ke rokok
• Kebiasaan
Pendidikan
• Kurang pengertian tentang bahaya rokok
• Kurang pengawasan dari pelaku pendidikan
• Tingkat pendidikan orang tua rendah
• Kurang himbauan dari pemerintah/DEPKES
Ekonomi
• Laaksonen et al., (2003) : frekuensi merokok
1.52x lebih rendah pada remaja laki-laki
berpendapatan rendah daripada
berpendapatan tinggi
• Teori Grossman: Orang berpendapatan tinggi
memiliki demand akan kesehatan yang lebih
tinggi juga (menjaga income) -> menghindari
rokok
Dampak Penggunaan Rokok
Kesehatan
(tergantung imunitas)
Sosial

• Mengganggu kenyamanan orang lain


• Si perokok jadi sulit bersosialisasi
• Menjadi pengaruh buruk bagi yang lain
• Rokok -> miras -> narkoba -> pergaulan bebas
Ekonomi

• Merokok = membakar uang


• Biaya pemulihan dari kecanduan mahal
Psikologis
• Merasa lebih PD
• Lebih temperamental, tertutup, mudah
tersinggung
Dampak Positif Rokok
• Sponsor bagi kegiatan IPTEK
• Penyumbang pajak terbesar negara (40%)
• Penyedia lapangan kerja
Penanggulangan dan Pencegahan
Rokok
Pemerintah
• PP No. 81 Tahun 1999 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan, yakni
peraturan perundang-undangan untuk membantu pelaksanaan upaya
pengendalian tembakau. Pasal di dalamnya mengatur iklan rokok, peringatan
kesehatan, pembatasan kadar tar dan nikotin, penyampaian kepada masyarakat
tentang isi produk tembakau, sanksi dan hukuman, pengaturan otoritas, serta
peran masyarakat terhadap kawasan bebas asap rokok.
• PP No. 38 Tahun 2000 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan merupakan
revisi dari PP No. 81 Tahun 1999, yang berkaitan dengan iklan rokok dan
memperpanjang batas waktu bagi industri rokok untuk mengikuti peraturan baru
ini menjadi 5-7 tahun setelah dinyatakan berlaku, yang tergantung jenis
industrinya.
• PP No. 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan merupakan
peraturan pemerintah pengganti PP No. 81 Tahun 1999 dan PP No. 38 Tahun
2000, yang mencakup aspek yang berkaitan dengan ukuran dan jenis peringatan
kesehatan, pembatasan waktu bagi iklan rokok di media elektronik, serta
pengujian kadar tar dan nikotin.
• Menaikkan pajak rokok
• Benar-benar merealisasikan peraturan yang
ada
• DEPKES aktif dalam mengelola LSM dan
penyuluhan-penyuluhan tentang rokok
• Pembatasan jam tayang di media massa
Keluarga
• Pengawasan dan kontrol terhadap anak
• Mengingatkan tentang bahaya rokok
• Orangtua memberi contoh yang baik -> tidak
merokok
• Penanaman nilai-nilai moral dan religius sejak
kecil
• Sanksi rumah tangga yang tegas
Diri Sendiri
• Adanya kemauan kuat
• Pandai-pandai memilih pergaulan
• Bersikap peka terhadap orang lain
• Berpikir panjang tentang dampak rokok
• Sadar diri dan disiplin
• Aktif dalam kegiatan yang positif
Upaya Penghentian Kebiasaan
Merokok
• Medication Therapy, terdiri atas:
– Nicotine Replacement Therapy
Penggantian nikotin dalam rokok dengan nikotin yang dosisnya lebih
rendah. Contoh: permen karet nikotin.
– Nonnicotine Medication
Penggantian nikotin dengan obat nonnikotin.
– Nonmedication Therapies
Terapi tanpa menggunakan obat atau penggantian nikotin.
• Hipnoterapi
Terapi dengan memperkuat tekad untuk berhenti merokok dan
meningkatkan perasaan negatif terhadap rokok.
• Metode Akupuntur
Akupuntur diyakini bekerja dengan cara memicu pelepasan endorfin
yang memungkinkan tubuh untuk rileks. Akupuntur dapat membantu
dalam mengelola gejala penarikan merokok.
Kesimpulan
• Penyebab kebiasaan merokok pada balita:
pengaruh lingkungan dan kurangnya peran
ortu
• Dampak merokok pada balita: kesehatan
jangka panjang, mental psikologis
• Penanggulangan kebiasaan merokok pada
balita: Perhatian dari keluarga dan terapi
Saran
• Bersikap kritis terhadap iklan rokok
• Meningkatkan kesadaran dan disiplin diri terhadap
peraturan
• Bersikap peka terhadap lingkungan
• Pemerintah: merealisasikan peraturan
• Mendekatkan diri pada Tuhan
• Orangtua: memberi perhatian dan kontrol terhadap anak
• Kerjasama orangtua, lingkungan, dan pemerintah
• Penanggulangan merokok sejak dini
Daftar Pustaka
• Dwitagama,D,Kandungan Rokok.On Line (www)2007 Dec;2
Pages.available
From:http://dedidwitagama.wordpress.com/2007/12/01/kandungan
-rokok/(accessed 9 sept 2010)
• Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia,
Workshop Perlindungan Anak Dari Dampak Iklan, Promosi Dan
Sponsor Rokok.On Line (www)2009 sept;1 page.Available
from:http://www.menegpp.go.id// (accessed 9 Sept 2010)
• Aula LE. Stop Merokok. 1st ed. Jogjakarta : Garailmu; 2010.
• Satiti A,Chasanah N.Strategi rahasia berhenti merokok.
Yogyakarta:Datamedia;2009.
• Maharendrani R. Hubungan Antara Faktor Sosial Ekonomi dan
Kebiasaan Merokok. On Line (www)2009 November; 55 pages.
Available from: http://etd.eprints.ums.ac.id/5962/1.pdf (accessed 21
Sept 2010)

Anda mungkin juga menyukai