Anda di halaman 1dari 4

Perosak amal soleh

1. Riya’

Dalil2:
1. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu
dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang
menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah
dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada
tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak
bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir (alBaqarah 2:264)

2. Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas
tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas.
Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka
menyebut Allah kecuali sedikit sekali. (anNisa 4:142)

3. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat (yaitu) orang-orang yang lalai dari
shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang
berguna (alMauun 107:4-7)

4. Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riyakepada


manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian.
Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah
teman yang seburuk-buruknya. (anNisa 4:38)

5. Sahabat Abi Hurairah ra telah berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda:
"Manusia yang pertama kali dihisab amalnya kelak pada hari kiamat adalah seorang
lelaki yang seakan akan mati syahid. Allah kemudian memperlihatkan ber-bagai
macam kenikmatan kepadanya, seraya berfirman: "Apakah amal yang engkau lakukan
sehingga mendapatkan kenikmatan yang besar itu?" Lelaki itu menjawab: "Aku
berperang karena mencari keridhaan-Mu, hingga kemudian aku gugur sebagai syu-
hada." Kemudian Allah berfirman: "Engkau. bohong. Engkau berperang hanya agar
dikatakan sebagai seorang pemberani. Dan harapanmu itu pun sudah terlaksana."
Lalu lelaki itu ditarik mukanya, dan dilemparkan ke dalam siksa neraka. Selanjutnya
yang termasuk golongan pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah orang yang
belajar dan mengajarkan ilmu pengetahuan, serta yang ahli membaca Al-Quran.
Dan Allah memperlihatkan kenikmatan yang luar biasa kepadanya, seraya berfirman:
"Apakah yang engkau perbuat hingga meihperoleh kenikmatan sebesar itu?" Lelaki itu
menjawab: "Aku belajar, mengajar serta mem-baca Al-Qur'an karena mencari
keridhaan-Mu." Lalu Allah berfirman: "Engkau bohong. Engkau belajar dan mengajar
agar dikatakan sebagai orang yang alim, dan engkau membaca Al-Qur'an
hanyalah agar dikatakan sebagai orang yang fasih baca. Maka segala apa yang
engkau harapkan sudah terlaksana." Kemudian lelaki itu ditarik mukanya, dan
dilemparkan ke dalam siksa neraka. Selanjutnya yang termasuk golongan pertama kali
dihisab kelak pada hari kiamat adalah orang yang diberi kekayaan melimpah oleh
Allah swt. Kemudian Allah memperlihatkan segala ragam kenikmatan kepadanya,
seraya berfirman: "Apakah yang engkau perbuat sehingga mendapatkan kenikmatan
sebesar itu?" Orang itu menjawab: "Aku tidak pernah meninggalkan sedikit pun
perkara-perkara yang Engkau ridhai dalam menasarufkan harta yang telah Engkau
limpahkan kepadaku." Kemudian Allah berfirman: "Engkau bohong. Engkau
mendermakan hartamu hanya karena agar dikatakan sebagai orang yang dermawan.
Maka segala apa yang engkau harapkan kini sudah terlaksana." Lalu orang tersebut
ditarik mukanya, dan dilemparkan ke dalam siksa neraka." (HR. Muslim dan Nasa'i).

Peringkat Riak:
1- Riak Akbar
Riak akbar ialah seseorang itu taat melakukan ibadat tetapi untuk mendapatkan
sesuatu daripada manusia dan bukanlah untuk beroleh keredhaan Allah SWT. Riak ini
adalah berpaling terus daripada Allah pada keseluruhannya kerana hanya berkiblatkan
manusia.
2- Riak Asghar
Riak asghar ini pula ialah melakukan sesuatu untuk mendapatkan apa yang ada pada
manusia dan apa yang pada Tuhan iaitu melakukan amal kerana Allah dan kerana
yang lain daripada-Nya. Riak ini adalah lebih ringan daripada riak akbar kerana orang
itu menghadap Allah pada satu segi dan kepada manusia pada satu segi yang lain.
3- Riak Jali ( yang terang )
Riak ini ialah mendorong seseorang itu untuk melakukan amal ibadat. Sehinggakan jika
tanpa riak ini dia tidak berminat untuk melakukan amal.
4- Riak Khafi ( yang tersembunyi )
Riak ini pula ialah riak yang tesembunyi dan ianya tersembunyi dalam hati di mana
ianya mendorong seseorang itu untuk lebih rajin beribadat.

2. Dengki

Dalil2:

1. "Hindarilah sifat dengki kerana ia akan memakan amalan kamu sebagaimana api
memakan kayu yang kering." (HR Bukhari dan Muslim)

2. Sahabat Abi Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Jauhilah
berprasangka. Sebab prasangka itu sejelek-jelek perkataan. Dan janganlah kamu saling
mencari-cari kekurangan dan kejelekan orang lain janganlah bermegah-megahan,
janganlah saling dengki mendengki, janganlah saling mengumbar emosi, dan janganlah
saling menjauhi satu sama lain. Jadilah hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang
telah diperintahkan Allah kepadamu. Orang muslim adalah saudara sesama muslim,
yang di antara mereka dilarang saling menyakiti dan saling menghina. Taqwa itu berada
di sini (sambil Rasulullah menunjuk ke arah dada). Cukuplah seseorang dikatakan
melakukan kejelekan bila dia menghina sesama muslim. Orang muslim dengan muslim
lainnya harus saling menjaga kehormatan, rahasia, dan harta kekayaannya." (HR.
Bukhari dan Muslim).
Bahaya dengki

1. Pembangkangan terhadap hak Allah mengatur nikmat2 Nya

Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan
kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah
menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-
Nya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk
orang-orang kafir siksaan yang menghinakan. (alBaqarah 2:90)

2. Kerisauan berpanjangan

3. Mewujudkan permusuhan

Imam Ibnu Sirin pernah berkata :

"Aku tidak dengki dengan seseorang ke atas sesuatu yang berkaitan dengan dunia,
kerana jika dia di kalangan ahli Syurga maka bagaimana aku dengki terhadapnya
sedangkan ianya berkaitan dengan urusan dunia dan dia sedang menuju ke Syurga. Jika
dia di kalangan ahli Neraka maka bagaimana aku dengki terhadapnya sedangkan ianya
berkaitan dengan urusan dunia lantas dia sedang melalui jalan ke Neraka. Iblis telah
berkata kepada Nuh as, `janganlah kamu sesekali berdengki, sesungguhnya ianya telah
menjadikan aku seperti sekarang ini.'"

Tips mujahadah dengki:

1. Setiap kali orang yang kita dengki mendapat kejayaan, maka kita ucapkan selamat
kepadanya dan sebaliknya apabila dia tertimpa kesusahan maka kita menumpang sedih
juga atas apa yang menimpanya serta menghiburkannya.

2. Sanjung, sebut dan pujilah kebaikan serta keistimewaan orang yang kita dengki di
belakang dia dan kalau ada keburukannya kita rahsiakan. Doakan kebaikan untuknya.

3. Sering-seringlah bersilaturahim serta memberi hadiah kepada orang yang kita dengki
tersebut. 

4. Kalau ada orang yang berusaha menjatuhkan orang yang kita dengki itu, berusahalah
untuk membelanya. Jangan melayani syaitan yang hendak merosakkan mujahadah kita
dengan mendorong kita untuk ikut mengumpatnya. 

5. Berdoa kepada Allah agar dimudahkan usaha untuk membuang penyakit dengki yang
ada dalam diri kita.

Doa melindungi diri dari bahaya dengki dan pendengki:

"Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia mendengki." (QS Al Falaq : 5)
3. Mengungkit

Dalil2:

1. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu


dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang
menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah
dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada
tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak
bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (alBaqarah 2:264)

2. dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih
banyak. (alMuddatsir 74:6)

3. "Ada tiga golongan di hari kiamat dimana Allah tidak berbicara, tidak melihat dan
tidak pula mensucikan mereka dan bahkan bagi mereka siksa yang pedih. Yakni orang
yang menutupkan sarungnya hingga mata kaki, orang yang mengungkit-ungkit
pemberiannya, dan orang yang menawarkan dagangannya dengan sumpah palsu." (HR.
Muslim)

4. "Jauhilah olehmu akan mengungkit-ungkit pemberian karena yang demikian itu dapat
menggagalkan kesyukuran dan menghilangkan pahala." (HR.Muslim)

Pengajaran:

1. Muhasabah semula niat dalam beramal soleh  IKHLAS MENGHARAP REDHA ALLAH

2. Tidak apa dipuji manusia, tapi bukan mencari2 pujian

“Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah


keuntungan itu baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia
Kami berikan kepadanya sebahagian dari keuntungan dunia dan tidak ada
baginya suatu bahagian pun di akhirat.” Surah As Syuura : Ayat 20

Anda mungkin juga menyukai