Anda di halaman 1dari 56

Modul AAI

MATERI 1
NIAT DAN IKHLAS

Tujuan Materi
Memberikan pemahaman kepada peserta tentang tujuan kuliah (asistensi)
hanya untuk mendapatkan Ridho Allah.
Memberikan pemahaman kepada peserta tentang tujuan amal, karena
Allah memberikan kemenangan yang besar.
Senantiasa berniat karena Allah dalam setiap melakukan aktivitas.

Rincian Materi

A. Pengertian Niat
Secara bahasa, ikhlas berasal dari kata khalasa yang berarti bersih/murni.
Sedangkan niat berarti al qashdu artinya maksud atau tujuan. Niat merupakan amal
hati secara murni, bukan amal lidah. Niat bukan sekedar sesuatu yang melintas di
dalam hati lalu hilang seketika itu juga, yang berarti tidak ada keteguhan. Al
khaththaby mendefenisikan niat adalah tujuan yang terdetik di dalam hatimu dan
menuntut darimu. Al Baidhawi juga mendefenisikan niat adalah dorongan hati yang
dilihatnya sesuai dengan suatu tujuan, berupa mendatangkan manfaat atau
mengenyahkan mudharat dari sisi keadaan maupun harta.
Keberadaan niat harus disertai pembebasan dari segala keburukan, nafsu dan
keduniaan, harus ikhlash karena Allah, dalam setiap amal-amal akhirat, agar amal itu
diterima di sisi Allah. Sebab setiap amal sholih mempunyai dua sendi, yang tidak
akan diterima di sisi Allah kecuali dengan keduanya, yaitu:
1. Niat yang ikhlas dan benar
2. Sesuai dengan Al Quran dan Sunnah.

Pentingnya Niat yang Ikhlas (Ikhlasunniyah)


Ikhlas merupakan ruhnya amal, maka tanpa ikhlas, sebagus dan sebesar
apapun amal tidak akan ada artinya disisi Allah swt.
Allah azza wa jalla tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan
ikhlas dalam mencari keridhoannya semata.(H.R. Abu Daud dan Nasai).

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 1


Modul AAI

Syarat diterimanya amal atau perbuatan:


a. Bersungguh-sungguh
b. Ikhlas dalam berniat
c. Sesuai dengan syariat Islam (AlQuran dan Sunnah)

Penentu nilai/kualitas suatu amal.


Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada niat, dan
bahwasanya bagi tiap-tiap orang apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa hijrah
menuju Allah dan RasulNya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan RasulNya.
Barangsiapa berhijrah kepada dunia (harta atau kemegahan dunia) atau karena
seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu kea rah yang
ditujunya.(H.R. Bukhori dan Muslim). Mendatangkan pahala dan berkah dari
Allah(Q.S. 2:262; 4:145-146).

A. Dalil-Dalil Al Quran dan Hadits


Di antara kalian ada yang mengehendaki dunia dan di antara kalian ada
orang yang mengehendaki akhirat (QS Al Imran:152)
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya,
niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan
sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang
tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang
telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.
(Hud 15-16). Dan firman Allah yang lain dalam QS 2:262; 4:145; 4:145-146; Al
Isra:18-19; Asy Syra: 20).
Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada niat, dan
bahwasanya bagi tiap-tiap orang apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa hijrah
menuju Allah dan RasulNya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan RasulNya.
Barangsiapa berhijrah kepada dunia (harta atau kemegahan dunia) atau karena
seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu kea rah yang
ditujunya.(H.R. Bukhori dan Muslim).
Ada satu pasukan perang yang hendak menyerbu Kabah. Tatkala mereka
berada di suatu padang sahara, maka barisan yang pertama dan terakhir dibuat
buta. Aisyah berkata, Aku bertanya, Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin
barisan yang pertama dan yang terakhir dibuat buta, padahal di antara mereka ada

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 2


Modul AAI

orang-orang awam yang lemah dan juga bukan termasuk golongan mereka?Beliau
menjawab,Barisan pertama dan yang terakhir dibuat buta, kemudian mereka
dibangkitkan menurut niatnya.(H.R. Bukhori, Muslim, dll)

B. Beberapa Unsur yang Membentuk Keikhlasan


1. Orang yang mukhlis harus memperhatikan pandangan Khaliq bukan pandangan
makhluk.
2. Apa yang lahir pada diri orang yang mukhlis harus sinkron dengan batinnya,
yang tampak dengan yang tersembunyi.
3. Menganggap sama antara pujian dan celaan manusia.
4. Tidak boleh memandang ikhlasnya sehingga ia takjub kepada diri sendiri,
sehingga ketakjubannya itu merusak dirinya.
5. Melupakan tuntutan pahala amal di akhirat. Sebab orang yang mukhlis tidak
merasa aman terhadap amalnya, yang bisa saja dicampuri bagian untuk dirinya.
Menurut pandangan orang mukhlis, amal yang dikerjakannya itu tidak layak
dimintai suatu balasan dan ia melihat pahala sebagai suatu kebaikan Allah
terhadap dirinya.
6. Takut penyusupan riya dan hawa nafsu ke dalam jiwa, sementara dia tidak
menyadarinya.

C. Cara-Cara Untuk Menumbuhkan Niat yang Ikhlas


1. Mengetahui arti keikhlasan dan urgensinya dalam beramal.
2. Menambah pengetahuan tentang Allah dan hari kiamat.
3. Memperbanyak membaca/berinteraksi dengan AlQuran, karena Al Quran
adalah penyembuh dari segala penyakit dalam dada (QS 10:57) termasuk riya,
ujub dan sumah.
4. Memperbanyak amal-amal rahasia, sehingga kita terbiasa untuk beramal karena
Allah tanpa diketahui orang lain.
5. Menghindari/mengurangi saling memuji.
6. Berdoa, dengan tujuan agar selalu diberi keikhlasan dan dijauhi dari syirik.

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 3


Modul AAI

D. Teladan Sejarah
1. Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata,
Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya orang
yang pertama-tama diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid. Dia
didatangkan ke pengadilan, diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmatnya. Maka dia
pun mengakuinya. Allah bertanya,Apa yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat
itu? Dia menjawab, aku berperang karena Engkau hingga aku mati syahid. Allah
berfirman,engkau dusta. Tetapi engkau berperang supaya dikatakan,dia adalah
orang yang gagah berani. Dan memang begitulah yang dikatakan tentang dirimu.
Kemudian diperintahkan agar dia diseret dengan muka tertelungkup lalu
dilemparkan ke dalam neraka. Berikutnya (yang diadili) adalah seseorang yang
mempelajari ilmu dan mengajarkannya serta membaca AlQuran. Dia didatangkan
ke pengadilan, lalu diperlihatkan kepadanya, nikmat-nikmatnya. Maka ia pun
mengakuinya. Allah bertanya, apa yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat itu?
Dia menjawab, aku mempelajari ilmu dan mengajarkannya serta aku membaca
AlQuran karena Mu. Allah berfirman, engkau dusta. Tetapi engkau mempelajari
ilmu agar dikatakan, dia adalah orang yang berilmu, dan engkau membaca AlQuran
agar dikatakan, dia adalah Qori. Dan memang begitulah yang dikatakan tentang
dirimu. Kemudian diperintahkan agar dia diseret dengan muka tertelungkup hingga
dilemparkan ke neraka. Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberi
kelapangan oleh Allah dan juga diberiNya berbagai macam harta. Lalu ia
didatangkan ke pengadilan dan diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmatnya. Maka ia
pun mengakuinya. Allah bertanya, apa yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat
itu? Dia menjawab, aku tidak meninggalkan satu jalan pun yang Engkau suka agar
dinafkahkan harta, melainkan aku pun menafkahkannya karenaMu. Allah berfirman,
engkau berdusta. Tetapi engkau melakukan hal itu agar dikatakan, dia seorang
pemurah. Dan memang begitulah yang dikatakan tentang dirimu. Kemudian
diperintahkan agar dia diseret dengan muka tertelungkup hingga dilemparkan ke
neraka. (H.R. Muslim, An Nasay, At Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
2. Ada seorang laki-laki berkata, malam ini aku benar-benar akan mengeluarkan
shadaqah. Lalu ia keluar sambil membawa shadaqahnya, lalu memberikannya
kepada seorang pencuri. Orang-orang pun membicarakan hal ini,Malam ini
engkau telah memberikan shadaqah kepada seorang pencuri. Maka orang itu
berkata,Ya Allah, bagimu segala puji atas pencuri itu. Aku benar-benar akan

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 4


Modul AAI

mengeluarkan shadaqah lagi.Maka dia pun keluar sambil membawa


shadaqahnya, lalu memberikannya kepada seorang wanita pezina. Mereka pun
membicarakannya,Malam ini engkau telah memberikan shadaqah kepada
seorang wanita pezina. Maka orang itu berkata,Ya Allah, bagimu segala puji
atas pezina itu. Aku benar-benar akan mengeluarkan shadaqah lagi.Maka dia
pun keluar sambil membawa shadaqahnya, lalu memberikannya kepada orang
yang kaya. Mereka pun membicarakannya,Malam ini engkau telah memberikan
shadaqah kepada orang yang kaya. Maka orang itu berkata,Ya Allah, bagimu
segala puji atas pencuri, pezina dan orang yang kaya itu. Lalu ia bermimpi, dan
ada yang berkata kepadanya dalam mimpinya itu,Tentang shadaqah yang ia
berikan kepada pencuri, semoga saja ia bisa menghentikan kebiasaannya
mencuri. Tentang wanita pezina, semoga saja dia menghentikan kebiasaannya
berzina. Tentang orang yang kaya, semoga saja dia bisa mengambil pelajaran,
lalu dia mau menafkahkan dari sebagian yang diberikan Allah kepadanya. (H.R.
Bukhori, Muslim dan An Nasay).

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 5


Modul AAI

MATERI 2
MAKNA SYAHADATAIN

MAKNA SYAHADAT
1. Syahadat di sebut pula kalimat kebenaran (Az-Zuhruf:86).
2. Kebenaran yang hanya hak di sembah yaitu Alloh swt (Al-Arof:59).
3. Setiap insan mempunyai tanggung jawab terhadap Syahadat tauhid (Az-
Zuhruuf:26-27).
1. Kalimat syahadat dapat meluruskan kehidupan umat. (Yusuf:40).
2. Makna syahadat mengandung makna Tauhid Uluhiyyah yaitu Ikhlas dan
Mutabaah (mengikuti sunnah ) , (Al-Anam:162-163).
3. Makna Syahadat adalah makna zat yang di sembah dan di taati juga berserah diri
kepadanya ,bukan sekedar makna yang substansinya
menciftakan,berkreasi,mengadakan dll (Al-Ahzab:36),(Al-Maidah:49).
4. Makna Syahadat adalah menerima dengan sepenuh hati dengan substansi yang di
tentukan di dalamnya seperti mentaati dan berpegang teguh terhadap tuntutanya (Al-
Hasr:7).
IRAB (URAIAN GRAMATIKA) ATAS LAPAZD SYAHADAT.
Kalimat laa adalah kata yang berfungsi menapikan berdasarkan jenis .lIlaha
adalah ism (subjek) yang di napikan oleh kata laa dan berkedudukan sama
dengan posisi objek,sedangkan khobarnya (Predikatnya) bersifat mukodar
(Terprekdiksikan) dan dalam hal ini adalah haq (yang benar)
Illat:Kata yang berfungsi pengecualian .Alloh adalah badl (pengganti) kata ini
berpungsi sebagai pengganti sebagian dari keseluruhan.
HUKUM SYAHADAT .
@. Kalimat syahadat wajib di ucapkan minimal satu kali seumur hidup walaupun
sebenarnya di perintah untuk memperbanyaknya .
@. Kalimat syahadat wajib di yakini kebenarannya ,hakekatnya dan di amalkan isi
kandungan dan segala konsekwensinya (Az-Zuhruf :86).
@. Kalimat syahadat harus di yakini dengan ikhlas dan tulus hanya untuk Alloh swt
tanpa ada kesyirikan di dalamnya atau cacat.
RUKUN SYAHADAT.
Ada dua jenis rukun syahadat :

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 6


Modul AAI

@. Rukun syahadat yang bersifat lapdzi yaitu dua bagian yang terkandung pada dua
bagian makna lapadz syahadat.
1. Lapadz (Laa Illaha ),Tiada yang di taati,di sembah,di patuhi selain Alloh swt.
2. Lapadz ( Laaillaha) kecuali Alloh.
@. Dua hukum yang bersifat maknawi yaitu dua bagian yang terkandung pada dalam
makna syahadat.
1. penetapan ketuhanan dan membatasinya sebagai tuhan yang haq.
2. Penapian ketuhanan semua tuhan yang bathil selain Alloh swt.
APLIKASI MAKNA SYAHADAT.
@. Aplikasi makna syahadat bahwa kita mengetahui dan mengamalkan hakekat
syahadat meluruskan niat dan tujuan kita agar selaras dengan
konsekwensinya,membersihkan dari semua yang bertentangan dengan maknanya dan
ingkar kepada thogut yaitu berlepas diri dari semua yang bertentangan dengan
kesempurnaan tauhid
(Al-Baqoroh :256).
@. Syahadat dapat teraflikasikan dengan dua hal:
1. terpenuhinya syarat-syarat syahadat.
2. Tidak adanya hal-hal yang membatalkan syahadat.
SYARAT-SYARAT SYAHADAT TAUHID.
@. Memahami makna syahadat dengan dua dimensi yaitu penafian dan penetapan .
@. Alyaqin (keyakinan yang mantap dan sempurna yang tidak dapat di goyahkan
oleh apapun juga dari sedikit keragu-raguannya. (Al-Hujurat: 86).
@. Al-Inqiyad ( Tunduk melaksanakan kandungannya ) yaitu mentaati seluruh
perintahnya dan menjauhi seluruh larangannya baik yang nampak ataupun yang
tersembunyi (Al-Baqorah:278).(Al-Imran:175). (AnNisa:59),(Al-Maidah :57).
@. Al-Qobul (menerima tidak menolak kandungan-kandungannya ) penerimaan hati
terhadap sesuatu yang datang dari Alloh swt dan Rosulnya dengan membuahkan
ketaatan dan penyembahan kepadanya.
( Al-Baqoroh:85),(Al-Ahzab:36),(Thaha :124-126).
@. Al-Ikhlas (bersyahadat dan melaksanakan isinya hanya karena Alloh swt )
dengan membersihkan hati dari segala makar yang bertentangan dengan syahadat
atau berbuat syirik di dalamnya .(Al-Bayyonah:5).

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 7


Modul AAI

@. As-Syidik (jujur) bukan sekedar ucapan lisan namun hati dan perbuatannya
mengikuti lahirnya tidak menyalahi bathinya ucapan iti harus sesuai dengan
ketentuan makna syahadat (Al-Ankabut:130,(A-Aman:820,(Al-Ahzab:23).
@. Al-Mahabbah (kecintaan) lebih mencintai Alloh dan Rosulnya dari pada yang
lainnya dan wajib berwala kepada penganut ajaran tauhid dan barro kepada musuh-
musuhnya .(Al-Baqoroh:165),(Al-Maidah:164),
(Al-Imran:31).
PEMBATAL ATAU PENGGUGUR SYAHADAT
Nawakidh artinya : yang merusak dan membatalkan makna syahadat dimana
mengucapkan, menyakini dan mengamalkannya secara otomatis ia menjadi
muslim,juga sebaliknya apabila ia melakukan salah satu pembatalan syahadat maka
ia secara otomatis pula menjadi murtad (Ridhoh).
@. jahil (tidak tau akan makna syahadat) ( At-taubat:97)
@ keraguan akan sebagian atau seluruh makna Syahadat
@. Syirik yaitu :, Menyekutukan Alloh swt didalam menetapkan hak Uluhiyah,
Ubudiyyah dan ketaatan dari selain Allah swt. (An-Nisa :48),(Al-
Bayyinah:69),(Az-Zuhruf :26-28),(Az-Zumar:65).
@. Khadab (kedustaan terhadap aqidah ) Nipak, yaitu menampakan iman
menyembunyikan kekapiran dirinya .

mereka mengucapkan dengan lidahnya yang tidak ada dalam hatinya . ( Al-Fath
:11).
@. Membenci terhadap syahadat dengan segala konsekwensinya memusuhi Alloh
dan Rosulnya juga orang-orang yang menyakini kebenaran al-islam.
@. Meninggalkan terhadap kebenarannya makna dan lapadz Syahadat dia
menyakini dan memahami tetapi meninggalkan segala kewajibannya baik secara
9
#LATSAT UR
umum maupun parsial sekalipun ia mengklem bahwa dirinya memahami dan
menyakini namun membangkang tuntutannya . (An-Nahl:83).
@. Menolak baik secara lapadz ataupun maknanya sedangkan ia menyakini
kebenaranya sebagaimana kaum bangsa arab dahulu, ( Al-Asshopat :36),(An-Naml
:14).
DAKWAH KEPADA SYAHADAT TAUHID

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 8


Modul AAI

1. Dakwah kepada syahadat tauhid merupakan pandangan hidup bagi orang- orang
yang mengikuti jejak Rosul saw (Al-Hasr:7), (Al-Anfal:1).
2. Tujuan hidupnya hanya merealisasikan Syahadat tauhid (Az-Zariyyat:56).
3. Menyelamatkan manusia dari kehancuran dan kerugian yang besar baik di dunia
maupun di akhirat kelak . (Az-Zumar:65-66).
4. Memurnikan beribadah pada Alloh saja dan menjauhi segala yang di sembah
selain kepada Alloh dan menjauhi thogut. (An-Nahl :36).
Katakanlah.Inilah jalan (agama)ku,aku dan orang-orang yang mengikuti
mengajak (kamu) hanya kepada Alloh dengan penuh pengertian dan
keyakinan.maha sucu Alloh,dan aku tiada termasuk orang-orang yang berbuat syirik
(kepadanya).(yusuf :108).
Maraji :
At-Tauhid Alladzi huwa haqulloh alalabid,Syikh Islam Muhammad bin Abdul
wahab rohimahulloh.
Al-Madhalu lidirasatil aqidatilislamiyyah ala madhabi ahli sunnah
waljamaah,Syeikh Ibrahim bin Muhammad bin Abdullah Alburaikan.,Fath Al-
Madjidz Syarah kitabut tauhid Syeikh Abdurahman bin Hasan alu syeikh

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan,menyuruh
kepada yang maruf dan mencegah dari yang mungkar,merekalah
orang-orang yang beruntung.(Al-Imran : 104).

MATERI 3

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 9


Modul AAI

THAHARAH (BERSUCI)

A. Najis dan Tatacara Thaharahnya


1. Pengertian Thaharah
Taharah menurut bahasa, artinya bersih atau bersuci, sedangkan menurut istilah,
taharah adalah menyucikan badan, pakaian, dan tempat dari hadas dan najis dengan
cara yang telah ditetapkan oleh syariat Islam. Islam sangat menganjurkan kepada
umatnya agar selalu dalam keadaan bersih dan suci. Orang-orang yang sanggup
menjaga kesuciannya sangat dicintai Allah.
2. Macam-MacamTaharah
Taharah dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Taharah dari najis, yang berlaku untuk badan, pakaian, dan tempat. Cara
menyucikannya dengan air yang suci dan menyucikan, yang biasa disebut air mutlak.
b. Taharah dari hadas, yang berlaku untuk badan, seperti mandi, wudu, dan
tayamum.
3. Pengertian Najis
Menurut bahasa, najis artinya kotor. Menurut istilah, najis adalah segala sesuatu
yang dianggap kotor menurut syara (Hukum Islam). Suatu benda atau barang yang
terkena najis disebut mutanajjis. Benda mutanajjis dapat disucikan kembali,
misalnya pakaian yang kena air kencing dapat dibersihkan dengan cara menyucinya.
Berbeda dengan benda najis, seperti bangkai, kotoran manusia dan hewan tidak
dapat disucikan lagi, sebab ia tetap najis.
11
#LATSAT UR
Kotoran adalah segala sesuatu yang kotor atau tidak bersih. Tidak semua yang kotor
selalu dikatakan najis, misalnya daki di badan, ketombe di kepala, noda air kopi atau
sirop, dan sebagainya.
Perlu dibedakan antara najis dan hadats. Najis kadang kita temukan pada badan,
pakaian dan tempat. Sedangkan hadats terkhusus kita temukan pada badan. Najis
bentuknya konkrit, sedangkan hadats itu abstrak dan menunjukkan keadaan
seseorang. Ketika seseorang selesai berhubungan badan dengan istri (jima), ia
dalam keadaan hadats besar. Ketika ia kentut, ia dalam keadaan hadats kecil.
Sedangkan apabila pakaiannya terkena air kencing, maka ia berarti terkena najis.
Hadats kecil dihilangkan dengan berwudhu atau tayamum dan hadats besar dengan

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 10


Modul AAI

mandi. Sedangkan najis, asalkan najis tersebut hilang, maka sudah membuat benda
tersebut suci.
4. Pembagian Najis dan Macam-Macam Najis berdasarkan Pembagiannya
Dalam ilmu fikih, najis dibagi menjadi empat, yaitu:
a. Najis berat atau najis mugallazhah, yaitu najis yang harus dicuci sampai tujuh kali
dengan air mutlak dan salah satunya menggunakan debu yang suci atau air yang
dicampur dengan tanah. Contohnya air liur anjing.
b. Najis sedang atau najis mutawassithah, yaitu najis yang dicuci dengan cara
menggunakan air mutlak sampai hilang bau dan warnanya.
Najis mutawassithah dibagi menjadi:
Najis ainiyah, yaitu najis yang masih terlihat zatnya, warnanya, rasanya, maupun
baunya. Cara menyucikannya dengan menghilangkan zat, warna, rasa dan baunya.
Najis hukmiyah, yaitu najis yang kita yakini adanya tetapi tidak nyata zatnya,
baunya, rasanya, dan warnanya, seperti air kencing yang sudah mengering.
12
#LATSAT UR
c. Najis ringan atau najis mukhaffafah, yaitu najis yang dapat disucikan dengan
memercikkan atau menyiram air di tempat yang terkena najis. Contohnya: air
kencing bayi yang belum makan apa-apa kecuali air susu ibu.
Najis yang dimaafkan atau najis mafu, yaitu najis yang dapat disucikan cukup
dengan air, jika najisnya kelihatan. Apabila tidak kelihatan tidak dicuci juga tidak
apa-apa, karena termasuk najis yang telah dimaafkan. Misalnya najis bangkai hewan
yang tidak mengalir darahnya, darah atau nanah yang sedikit, debu dan air di lorong-
lorong yang memercik sedikit yang sukar menghindarkannya.
5. Tatacara menyucikan Najis
Ada bebrapa cara yang perlu diperhatikan dalam hal bersuci dari najis, yaitu sebagai
berikut:
a. Barang yang kena najis mughalazhah seperti jilatan anjing atau babi, wajib
dibasuh 7 kali dan salah satu diantaranya dengan air yang bercampur tanah
b. Barang yang terkena najis mukhaffafah, cukup diperciki air pada tempat najis
tersebut.
c. Barang yang terkena najis mutawassithah dapat disucikan dengan cara dibasuh
sekali, asal sifat-sifat najisnya (warna, baud an rasa) itu hilang. Adapun dengan cara
tiga kali cucian atau siraman lebih baik.

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 11


Modul AAI

Jika najis hukmiah cara menghilangkannya cukup dengan mengalirkan air saja pada
najis tadi.
B. Hadas Kecil dan Tatacara Thaharahnya
1. Pengertian hadas
Secara bahasa, hadas berarti kejadian atau peristiwa. Sedangkan menurut istilah
sayri hadas berarti kejadian-kejadian tertentu pada diri seseorang yang
13
#LATSAT UR
menghalangi sahnya ibadah yang dilakukannya. Orang yang berhadas dan
mengerjakan salat, maka salatnya tidak sah.
Rasulullah saw. bersabda:
Artinya: Allah tidak akan menerima salat seseorang dari kamu jika
berhadas, sehingga berwudu. (HR. al Bukhari dan Muslim).
2. Macam-macam Hadas
Hadas dibagi menjadi dua yaitu hadas kecil dan hadas besar.
a. Hadas kecil: hadas yang cara menghilangkannya dengan bewudu atau tayamum
b. Hadas besar: hadas yang cara menghilangkannya dengan mandi wajib atau
janabah.
3. Hal-hal yang termasuk hadas kecil
Hal-hal yang termasuk hadas kecil antara lain:
a) sesuatu yang keluar dari qubul atau dubur, meskipun hanya angin,
b) bersentuhan langsung antara kulit laki-laki dengan perempuan yang sudah balig
dan bukan muhrimnya,
c) menyentuh kemaluan dengan telapak tangan,
d) tidur dalam keadaan tidak tetap, dan
e) hilang akalnya, seperti mabuk, gila, atau pingsan walaupun hanya sesaat.
4. TAYAMUM
Syarat dan Rukun Tayamum
14
#LATSAT UR
a. Dibolehkannya tayamum dengan syarat:
1. Tidak ada air dan telah berusaha mencarinya, tetapi tidak bertemu.
2. Berhalangan menggunakan air, misalnya karena sakit yang apabila menggunakan
air akan kambuh sakitnya.

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 12


Modul AAI

3. Telah masuk waktu shalat.


4. Dengan debu yang suci.
b. Rukun atau Fardhu Tayamum
1. Niat
2. Mengusap muka dengan debu tanah
3. Mengusap dua belah tangan hingga siku-siku dengan debu tanah
4. Memindahkan debu kepada anggota yang diusap
5. Tertib
Tatacara Tayamum
a. Meletakkan kedua tangan diatas debu yang bersih dan suci.
b. Mengusap muka dengan debu tanah, dengan dua kali usapan sambil mengucapkan
niat. Niat (untuk diperbolehkan mengerjakan shalat)
Lafadz niat:



Nawaitut-tayammuma li istibaahatish-shalaati fardhal lillahi taala
Artinya: aku niat bertayamum untuk dapat mengerjakan shalat fardhu karena Allah
15
#LATSAT UR
c. Meletakkan dua belah tangan diatas debu yang berbeda untuk diusapkan ke dua
belah tangan sampai siku-siku.
5. WUDHU
Syarat dan Rukun Wudhu
a. Syarat wudhu:
1. Islam
2. Tamyiz, yakni dapat membedakan baik buruknya sesuatu
3. Tidak berhadas besar
4. Dengan air suci dan mensucikan
5. Tidak ada sesuatu yang menghalangi air sampai ke anggota wudhu, misalnya
getah, cat, minyak dan sebagainya.
6. Mengetahui mana yang wajib (fardhu) dan yang sunnah
b. Rukun (Fardhu) wudhu:
1. Niat: ketika membasuh muka
2. Membasuh seluruh muka (mulai dari tumbuhnya rambut kepala hingga bawah
dagu, dan telinga kanan hingga telinga kiri)

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 13


Modul AAI

3. Membasuh kedua tangan hingga siku


4. Membasuh sebagian rambut kepala
5. Membasuh kedua belah kaki sampai mata kaki
6. Tertib (berturut-turut), artinya mendahulukan mana yang harus dahulu, dan
mengakhirkan mana yang harus di akhirkan.
16
#LATSAT UR
Tatacara wudhu
Sebelum berwudhu kita harus membersihkan dahulu najis-najis yang ada di badan,
kalau memang ada najis.
Cara mengerjakan wudhu:
a. Membaca Bismillahir-rahmanir-rakhim, sampai mencuci kedua belah tangan
sampai pergelangan tangan dengan bersih.
b. Selesai membersihkan tangan terus berkumur-kumur tiga kali, sambil
membersihkan gigi.
c. Selesai berkumur terus menyela-nyela lubang hidung tida kali.
d. Membasuh seluruh muka (mulai dari tumbuhnya rambut kepala hingga bawah
dagu, dan telinga kanan hingga telinga kiri). Sambil niat wudhu sebagai berikut:



Nawaitul wudhuua li rafil-hadatsil-ashghari fardhal lillahi taalaa
Artinya: aku berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil. Fardhu karena Allah.
e. Membasuh kedua belah tangan hingga siku-siku sampai tiga kali
f. Mengusap sebagian rambut kepala sampai tiga kali
g. Mengusap kedua belah telinga hingga tiga kali
h. Membasuh kedua belah kaki sampai mata kaki hingga tiga kali.
i. Dalam mengerjakan rukun wudhu wajib dikerjakan dengan berturut-turut (tertib)
17
#LATSAT UR
C. Hadas Besar dan Tatacara Thaharahnya
1. Hal-hal yang termasuk hadas besar antara lain:
bertemunya alat kelamin laki-laki dan wanita, baik keluar mani maupun tidak,
keluarnya darah haid, nifas, wiladah dan istihadah.
keluar air mani, baik ada sebabnya maupun tidak seperti mimpi, dan
orang yang mati.

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 14


Modul AAI

2. MANDI BESAR
Sebab-Sebab Mandi Wajib
a. Bertemunya dua khitan (bersetubuh)
b. Keluar mani disebabkan bersetubuh atau dengan lain-lain sebab.
c. Mati, dan matinya itu bukan mati syahid
d. Setelah selesai nifas (melahirkan: setelah selesai berhentinya keluar darah sesudah
melahirkan)
e. Karena wiladah (setelah melahirkan)
f. Setelah selesai haidh.
Rukun Mandi Wajib
a. Niat
b. Membasuh seluruh badan dengan air, yakni meratakan air ke semua rambut dan
kulit
c. Menghilangkan najis
Sunnah-Sunnah Mandi Wajib
18
#LATSAT UR
a. Mendahulukan membasuh segala kotoran dan najis di seluruh badan.
b. Membaca basmalah pada permulaan mandi
c. Menghadap kiblat pada saat mandi dan mendahulukan bagian kanan daripada kiri
d. Membasuh badan sampai tiga kali
e. Membaca doa sebagaimana membaca doa sesudah wudhu
f. Mendahulukan mengambil air wudhu, yakni sebelum disunahkan berwudhu lebih
dahulu.
g. Beriringan, artinya tidak lama waktu antara membasuh sebagian anggota yang
satu dengan yang lain.
Larangan Bagi Orang yang Sedang Junub
Bagi mereka yang sedang berjunub, yakni mereka masih berhadats besar tidak boleh
melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Melaksanakan shalat
b. Melakukan thawaf di Baitullah
c. Memegang Kitab Suci Al-Quran
d. Membawa/mengangkat Kitab Al-Quran
e. Membaca Kitab Suci Al-Quran

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 15


Modul AAI

f. Berdiam di masjid
Larangan Bagi Orang yang Sedang Haidh
Mereka yang sedang haidh dilarang melakukan seperti tersebut di atas, dan ditambah
larangan sebagai berikut:
19
#LATSAT UR
a. Bersenang-senang dengan apa yang diantara pusar dan lutut.
b. Berpuasa, baik sunnah maupun wajib
c. Dijatuhi thalaq (cerai).
Tatacara Mandi Wajib
Setelah mengetahui sebab, rukun, dan sunah mandi wajib maka pelaksanaannya
sebagai berikut:
1. Membasuh kedua tangan dengan niat yang ikhlas karena Allah
2. Membersihkan kotoran yang ada pada badan
3. Berwudhu
4. Menyirami rambut dengan sambil menggosok atau menyilanginya dengan jari
5. Menyirami seluruh badan dengan mendahulukan anggota badan sebelah kanan
dan menggosoknya dengan rata.
6. Apabila dianggap telah rata dan bersih, maka selesailah mandi kita.

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 16


Modul AAI

MATERI 4
PENTINGNYA SHALAT

Shalat adalah rukun kedua dari rangkaian lima rukun-rukun Islam, dan shalat
adalah rukun yang paling ditekankan setelah dua kalimat syahadat.
Shalat adalah washilah (media) antara seorang hamba dengan Rabb-nya. Nabi
Shallallahualaihi Wasallam telah bersabda,


Sesungguhnya apabila seorang hamba mengerjakan shalat, maka ia sedang
bermunajat kepada Rabb-nya2
Dan Allah berfirman dalam hadits Qudsi:

(

) . ) ( .
.
(
).
) ( .
.
(





) .




Aku membagi ash-Shalat (surat Al-Fatihah) antara Diri-Ku dan diri hamba-Ku
menjadi dua bagian, dan bagi hamba-Ku adalah apa yang dipintanya. Apabila
hamba tersebut membaca, Segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta
alam, maka Allah Taala berfirman, Hamba-Ku telah memuji-Ku. Jika ia
mengucapkan, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang, maka Allah
berfirman, Hamba-Ku telah memujiku. Jika ia mengucapkan, Yang
Menguasai hari Pembalasan, maka Allah berfirman, Hamba-Ku telah
memuliakan-Ku. Jika ia mengucapkan, Hanya kepada-Nya kami menyembah,
dan hanya kepada-Nya kami memohon, maka Allah berfirman, Inilah bagian
bagi Diri-Ku dan hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku dalah apa yang dia minta. Dan
jika ia mengucpakan, Berilah petunjuk kepda kami atas jalan yang lurus, yaitu
jalan yang telah Engkau beri
21
#LATSAT UR

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 17


Modul AAI

kenikmatan bagi yang mengikutinya, bukan jalan-jalan yang Engkau murkai dan
bukan pula yang Kau sesatkan, maka Allah berfirman, Ini hamba-Ku dan
bagi hamba-Ku apa yang dimintanya.3
Shalat adalah latihan atas beragam bentuk peribadahan dalam serangkaian ritual
shalat (yang tersusun) dari setiap pasangan yang indah. Takbir yang dengannya
ibadah shalat dibuka, berdiri yang di dalamnya kalamullah (Al-Quran) dibacakan
oleh para pelaku shalat, ruku yang di dalamnya Rabb diagungkan, berdiri dari
ruku(itidal) yang dipenuhi dengan pujian kepada Allah, sujud yang padanya Allah
Taala disucikan dengan ke-Mahatinggian-Nya, hadirnya sepenuh hati padanya doa,
lalu duduk untuk memohon dan memuliakan, serta diakhiri dengan salam.
Shalat adalah permohonan atas perkara-perkara yang penting dan pencegahan dari
perbuatan-perbuatan keji dan munkar. Allah Taala berfirman:


Dan mohonlah kalian dengan kesabaran dan shalat. (QS. Al-Baqarah: 45).
Juga firman-Nya:





Raihlah apa-apa yang diwahyukan kepadamu dari Al-Kitab dan tegakkanlah
shalat. Sesungguhnya shalat melarang dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar.
(QS. Al-Ankabuut: 45).
Shalat adalah cahaya di dalam hati-hati kaum Mukminin dan yang melapangkan
(dada-dada) mereka. Nabi Shallallahualaihi Wasallam bersabda,

.
Shalat adalah cahaya.4
Juga sabda beliau:

.
22
#LATSAT UR
Barangsiapa yang menjaga shalat, dijadikan baginya cahaya, petunjuk dan
keselamatan di hari kiamat.5
Shalat adalah kebahagiaan jiwa kaum Mukminin dan keindahan pandangan-
pandangan mereka. Nabi Shallallahualaihi Wasallam bersabda, Dijadikanlah
indah dalam pandanganku ketika shalat.6
Shalat adalah penyebab dihapuskannya kesalahan dan penolak beragam
keburukan. Nabi Shallallahualaihi Wasallam bersabda, Bagaimana menurut

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 18


Modul AAI

kalian apabila ada sungai di depan pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia
mandi lima kali sehari padanya. Masihkan tertinggal kotoran walapun sedikit?
Para Sahabat menjawab, Tidaklah ada kotoran yang tertinggla sedikit pun.
Beliau melanjutkan, Demikianlah perumpamaan shalat yang lima waktu. Allah
menghapuskan kesalahan-kesalahan dengannya.7
Juga sabda beliau Shallallahualaihi Wasallam, Shalat yang lima waktu dan
shalat Jumat hingga hari Jumat berikutnya sebagai penebus atas apa yang ada di
antaranya, selama tidak melakukan dosa-dosa besar.8
Shalat berjamaah lebih utama 70 derajat dari pada shalat sendirian. (Riwayat Ibnu
Umar dari Nabi Shallallahualaihi Wasallam).
Ibnu Masud radhiyallahu anhu mengatakan, Barangsiapa ingin dimudahkan
untuk bertemu dengan Allah di kemudian hari dalam keadaan Muslim, maka
hendaklah ia menjaga seluruh shalat-shalat yang lima waktu dimana saja ada seruan
adzan. Sesungguhnya Allah Taala mensyariatkan bagi Nabi kalian sunnah-sunnah
agama. Dan sesungguhnya kesemuanya itu termasuk sunnah-sunnah agama. Maka
sekiranya kalian mengerjakan shalat-shalat tersebut di rumah-rumah kalian
sebagaimana shalatnya orang yang lalai di rumahnya, maka sungguh kalian telah
meninggalkan Sunnah Nabi kalian. Dan apabila kalian meninggalkan Sunnah Nabi
kalian, maka sungguh kalian akan sesat. Tidaklah seorang laki-laki
besuci(berwudhu) dan membaguskan wudhunya, kemudian ia berangkat ke masjid
dari masjid-masjid yang ada ini, melainkan Allah akan menuliskan (menetapkan)
baginya satu kebaikan pada ayunan langkahnya, dan mengangkat satu derajatnya,
serta menghapuskan satu kesalahan(dosa)nya. Sungguh kami telah melihat bahwa
tiada seorang pun yang meninggalkannya melainkan dia seorang munafiq yang
23
#LATSAT UR
telah jelas kemunafiqkannya. Dan sungguh ada seseorang yang menunaikankannya
dengan dipapah pada kedua kakinya hingga ia berdiri pada barisannya.9
Khusyu dalam shalat adalah adanya kehadiran hati, dan penjagaan terhadapnya
termasuk dari sebab-sebab masuk surga. Allah Taala berfirman (yang artinya),
Sesungguhnya beuntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu)orang-orang yang
khusyu dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan
dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan
orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 19


Modul AAI

budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang
melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat(yang
dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka
itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi Surga Firdaus.
Mereka kekal di dalamnya. (QS. Al-Mukminuun 1-11).
Ikhlas hanya kepada Allah Taala dalam shalat dan melaksanakannya sebagaimana
yang telah dijelaskan dalam As-Sunnah merupakan dua syarat asasi bagi diterimanya
ibadah shalat. Nabi Shallallahualaihi Wasallam bersabda,

.

Sesungguhnya amal itu bergantung niatnya, dan sesungguhnya bagi setiap orang
adalah apa yang diniatkannya.10
Juga sebagaimana sabda beliau Shallallahualaihi Wasallam,


Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 20


Modul AAI

MATERI 5
AKHLAK ISLAMI

Tujuan Materi
Megetahui akhlaq seorang muslim
Mengerti dan mengamalkan akhlaq islami dalam segala aspek kehidupan

Rincian Materi

A. DEFINISI AKHLAQ ISLAMI


Akhlaq adalah ciri khas seorang muslim yang membedakan dirinya dengan
yang lain. Akhlaq Islam yang tinggi dan mulia akan menjadikan generasi yang
terbaik dalam peradaban manusia. Sehingga setiap muslim hendaknya menyadari
ada perbedaan antara akhlaq dirinya dengan orang lain yang bukan muslim karena
salah satu tugas Rasul di muka bumi adalah untuk menyempurnakan akhlaq
manusia (QS.2:111,68:4,33:21). Akhlaq pula yang mengidentifikasikan manusia
sebagai makhluk yang berbeda dengan binatang (QS.7:179) sehingga manusia yang
dalam dirinya tidak terdapat akhlaq yang selayaknya dimiliki oleh manusia.
Akhlaq yang baik adalah cerminan baiknya aqidah dan syariah yang diyakini
seseorang. Buruknya akhlaq merupakan indikasi buruknya pemahaman seseorang
terhadap aqidah dan syariah . Akhlaq juga merupakan buah dari ibadah (QS.29:45,
2:197).
Paling sempurna orang mukmin imannya adalah yang paling
luhur,aqidahnya.(H.R.Tirmidzi)
Sesungguhnya kekejian dan perbuatan keji itu sedikitpun bukan dari Islam dan
sesungguhnya sebaik-baik keislaman manusia adalah yang paling baik akhlaqnya.
(H.R.Thabrani,
Tidak ada yang lebih berat timbangan seorang hamba pada hari kiamat
melebihi keluhuran akhlaqnya.(H.R.Tirmidzi) Seburuk-buruk umatku adalah
orang yang banyak omong, bermulut besar dan berlagak pandai. Dan sebaik-baik
umatku adalah mereka yang paling baik akhlaqnya. (H.R. Bukhari)

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 21


Modul AAI

A.Ciri Pribadi Muslim BeCrtaqwa sebagai Realisasi Akhlaq yang sempurna

1. Mencintai Alloh diatas segala kecintaan dan menjadikan cinta ini sebagai dasar
untuk mencintai yang lain seperti Rasulullah, orang tua, dsb (QS.9:24)
2. Takut akan kemurkaan Alloh
3. Senantiasa mengharap Ridho Alloh SWT
4. Senantiasa merasa disertai Alloh dimanapun kita berada
5. Senantiasa mendekatkan diri kepada Alloh dalam berbagai keadaan

a.Contoh Akhlaq Seorang Muslim


1. Selalu memperkuat hubungan dengan Alloh
2. Menjaga diri dari hal yang sybhat (samar-samar/meragukan)
3. Menundukkan pandangan dan menjaga kehormatan (QS. 24:30)
4. Istiqomah dalam kebenaran (QS.11:113)
5. Lemah lembut dan suka memaafkan (QS. 20:44)
6. Penuh cinta dan kasih sayang (QS. 9:128)
7. Benar, jujur dan tegas (QS. 33:70)
8. Tawadhu/rendah hati (QS. 26:215)
9. Jiwa yang siap berkorban (QS. 49:15)
10. Menyimpan rahasia
11. Menutupi aib orang lain
12. Menghormati yang tua dan menyayangi yang muda
13. Memenuhi janji
14. Tidak berteman dengan orang-orang yang buruk / ikut-ikutan
15. Tidak ghibah

b.Tata Krama yang berlaku umum untuk lelaki dan perempuan


1. Komunikasi antara keduanya harus dalam batas ucapan yang baik, tidak
mengandung kemunkaran, tidak mengandung hal yang tidak bermanfaat,dsb
(QS.33:12)
2. Menundukkan pandangan (QS.24:30-31) kecuali dalam hal pendidikan,
kesehatan/kedokteran, jual beli, dan meminang.
3. Menghindari percampuran antat lawan jenis (ikhtilat)
4. Tidak berkhalwat / berduaan antara lawan jenis

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 22


Modul AAI

5. Menghindari posisi syubhat yang memungkinkan munculnya pandangan negatif


dari orang lain.

c. Tata Krama Khusus Wanita


1. Komitmen dengan pakaian syari / menutup aurat (QS. 24:31, 33:59)
2. Serius dalam berbicara / tidak mendayu-dayu (QS.33:32)
3. Wajar dalam melakukan gerak-gerik

Catatan untuk Tentor :


Permasalahan mengenai interaksi antara lawan jenis kadangkala menjadi hal
yang dilematis terkait dengan relitas di lapangan. Maka dari itu, setiap tentor harus
bijak dalam menjelaskan permaslahan ini, jangan sampai peserta mentoring merasa
tertekan dan sebagainya. Bangun motivasi mereka untuk melakukan hal ini.
Jelaskasn bahwa ketika kita mengaku sebagai seorang muslim dan mnyetakan diri
kita sebagai orang yang beriman, maka mau tidak mau, konsekuensinya, kita harus
melakukan aturan islam secara kaffah/sempurna. Tidak mengambil yang enaknya
saja, dan meninggalkan yang lain. Jelaskan pula bahwa permasalahan-permasalahan
yang ada sebenarnya ujian dari Alloh untuk menguji keistiqomahan keimanan kita
kepada Alloh. Dan selama kita bisa menjaga prinsip yang kita miliki yang sesuai
dengan Islam, Insya Alloh, Allo0h akan memberi balasan yang besar kepada kita.

B. Cara Mencapai Akhlaq Mulia


1. Menjadikan iman sebagai pondasi dan sumber. Iman artinya percaya yaitu
percaya bahwa Alloh selalu melihat segala perbuatan manusia. Bila melakukan
perbuatan baik, balasannya akan menyenangkan. Bila perbuatan jahat maka
balasan pedih siap menanti. Hal ini akan melibatkan iman kepada hari akhir.
Akhlaq yang baik akan dibalas dengan surga dan kenikmatan (QS.55:12-37).
Begitu pula dengan akhlaq yang buruk akan disiksa di neraka (QS. 22:19-22).
2. Pendekatan secara langsung
Artinya melalui Al-Quran. Sebagai seorang muslim harus menerima Al-Quran
secara mutlak dan menyeluruh. Jadi, apa pun yang tertera di dalamnya wajib
diikuti. Misalnya, Al-Quran melarang untuk saling berburuk sangka
(QS.49:12), menyuruh memenuhi janji (QS.23:18),dan sebagainya.

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 23


Modul AAI

3. Pendekatan tidak secara langsung


Yaitu dengan upaya mempelajari pengalaman masa lalu, yakni agar kejadian-
kejadian malapetaka yang telah terjadi tak akan terulangi lagi di masa kini dan
yang akan datang. Dari hal di atas, intinya adalah latihan dan kesungguhan.
Latihan artinya berusaha mengulang-ulang perbuatan yang akan dijadikan
kebiasaan. Kemudian bersungguh-sungguh berkaitan dengan motivasi. Motivasi
yang terbaik dan paling potensial adalah karena ingin memenuhi perintah Alloh
dan siksa-Nya.

Daftar Pustaka:
- Novi Hardian & Tim ILNA Learning Center. Super Mentoring
- Kaderisasi UKKI UNSOED 2002. Silabus Materi PPAI UNSOED 2002
- Abbas, Ziyad (ed.) , Pilihan Hadits Politik, Ekonomi dan Sosial, Pustaka
Panjimas
- Ali Hasyimi, Muhammad, Dr., Apakah Anda Berkepribadian Muslim? Hal 24-
28, GIP
- Yakan, Muna Hadad., Hati-hati terhadap Media yang Merusak Anak, hal 38-40,
GIP
- Isnet Urgensi Akhlak 1

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 24


Modul AAI

MATERI 6
UKHUWAH ISLAMIYAH

Tujuan Materi
Setelah mendapatkan materi ini maka peserta asistensi akan mampu :
Mengetahui makna, hakekat dan buah dari ukhuwah islamiyah
Menjalin ukhuwah islamiyah sesama peserta khususnya dan umat islam pada
umumnya
Merasakan penderitaan saudara-saudaranya di negeri-negeri islam yang
sedang tertindas oleh musuh-musuh islam.

Rincian Materi

Ikatan persaudaraan antara sesama muslim merupakan model persaudaraan


yang paling berharga dan hubungan paling mulia yang mungkin terbentuk antara
sesama manusia.
Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka,
sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.
(QS. 15:47)
Persaudaraan antar mukmin lebih unggul dari hubungan persaudaraan dengan
saudara kandung sendiri karena ikatan aqidah lebih kokoh dari ikatan keturunan.
Hal ini dapat dilihat dari dialog Nuh as,
Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya
anakku termasuk keluargaku, dan Sesungguhnya janji Engkau Itulah yang benar.
dan Engkau adalah hakim yang seadil-adilnya." (QS.11 : 46)
Lalu Allah SWT menjawab :
Allah berfirman: "Hai Nuh, Sesungguhnya dia bukanlah termasuk
keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), Sesungguhnya
(perbuatan)nya[722] perbuatan yang tidak baik. sebab itu janganlah kamu
memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya.
Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk
orang-orang yang tidak berpengetahuan." (QS 11 : 46)

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 25


Modul AAI

A. Makna Ukhuwah Islamiyah


Kata ukhuwah berasal dari kata kerja akha, missal dalam kalimat akha
fulanun shalihan (Fulan menjadikan Shalih sebagai saudara). Makna ukhuwah
menurut Hasan Al Banna adalah katerkaitan hati dan jiwa satu sama lain dengan
ikatan aqidah.

B. Hakekat Ukhuwah Islamiyah


Persaudaraan yang terjalin antar kaum mukmin pada hakekatnya merupakan :
1. Nikmat Allah
Persaudaraan yang terjalin antara kaum mukmin merupakan anugerah nikmat
yang besar dari Allah SWT,
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika
kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara;
dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari
padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu
mendapat petunjuk.(QS Ali Imran : 103)

2. Seperti Tali Tasbih


Ukhuwah yang dijalin oleh orang-orang yang beriman tidak memandang
status keduniaan tapi berdasarkan aqidah. Ukhuwah laksana tili tasbih yang
menyatukan manik-manik sehingga menjadi satu kesatuan. Jika tali putus maka
bercerai-berailah semuanya. Ukhuwah islamiyah ini adalah sifat kaum mukmin
dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian
yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.(QS 43 : 67)

3. Arahan Rabbani
Ikatan persaudaraan orang-orang yang beriman merupakan arahan dari Allah
SWT karena ia terbina karena Allah dan merupakan tali iman yang paling kuat .
Dan jika mereka bermaksud menipumu, Maka Sesungguhnya cukuplah Allah
(menjadi pelindungmu). dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 26


Modul AAI

dengan para mukmin, Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang
beriman)[622]. walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di
bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah
Telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya dia Maha gagah lagi Maha
Bijaksana. (QS. Al Anfal: 62-63)

4. Cermin Kekuatan Iman


Hanya orang-orang yang berimanlah yang akan merasakan indahnya hidup
dalam persaudaraan islam,
Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al Hujarat :10)

C. Perbedaan Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Jahiliyah


Perbedaan ukhuwah islamiyah dan ukhuwah jahiliyah adalah :
Ukhuwah islamiyah bersifat abadi dan universal karena berdasarkan akidah dan
syariat islam.
Ukhuwah Jahiliyah bersifat temporer (terbatas waktu dan tempat), yaitu ikatan
selain ikatan akidah (misal : ikatan keturunan orang tua anak, perkawinan,
nasionalisme, kesukuan, kebangsaan dan kepentingan pribadi).

D. Peringkat-Peringkat Ukhuwah
Taaruf, berarti saling mengenal sesama manusia. Saling mengenal antara
kaum muslimin merupakan wujud nyata ketaatan kepada perintah Allah SWT.
Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (Al Hujarat :13)
Taaluf, berarti bersatunya seorang muslim dengan muslim yang lainnya.
Taaluf berasal dari kata ilf artinya persatuan. Kata ulfah juga serupa dengan kata ilf
yang bermakna kecintaan Allah SWT kepada orang yang beriman, yang mana Allah
telah mempersatukan hati mereka (QS.3:103 dan QS.8:63)

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 27


Modul AAI

Tafahum, berarti saling memahami.


Riayah dan tafaqud adalah hendaknya seorang muslim memperhatikan keadaan
saudaranya agar bisa bersegera memberikan pertolongan sebelum saudaranya
meminta, karena pertolongan merupakan salah satu hak saudaranya yang harus ia
tunaikan. Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw beliau bersabda, Barang
siapa menutupi aib seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi aibnya di hari
kiamat, Allah selalu menolong hamba selama ia menolong saudaranya.(HR.
Muslim)
Taawun, berarti saling membantu tentu saja dalam kebaikan dan
meninggalkan kemungkaran.
Tanashur, adalah jenis taawun tetapi memiliki pengertian yang lebih dalam,
lebih luas dan lebih menggambarkan makna loyalitas dan cinta. Tanashur
merupakan terjemahan nyata dari ukhuwah dalam islam. Orang-orang yang
berukhuwah dan bertanashur dalam kebenaran yang dibawanya. Allah SWT telah
menjelaskan bahwa Dia pasti akan menolong siapa saja yang menolong agama-Nya
dalam firman-Nya,
(yaitu) orang-orang yang Telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa
alasan yang benar, kecuali Karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah".
dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian
yang lain, tentulah Telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-
rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut
nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-
Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa, (QS. Al
Hajj:40)

E. Hal-hal yang Menguatkan Ukhuwah Islamiyah


Hal-hal yang menguatkan ukhuwah islamiyah adalah:
1. Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintai.
Hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda:
Ada seseorang yang berada di samping Rasulullah lalu salah seorang sahabat
berlalu di depannya. Orang yang di samping Rasulullah tadi berkata: Aku
mencintai dia ya Rasulullah, Lalu Nabi menjawab Apakah kamu telah memberi
tahukan padanya? Orang tersebut menjawab Belum. Kemudian Rasulullah
bersabda Beritahukan kepadanya Lalu orang itu memberituhukan kepadanya

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 28


Modul AAI

seraya berkata Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah. Kemudian orang


yang dicintainya itu menjawab : Semoga Allah mencintaimu karena engkau
mencintaiku karena-Nya.

2. Memohon didoakan bila berpisah


Tidak seorang hamba mukmin berdoa untuk saudaranya dari kejauhan
melainkan malaikat berkata : Dan bagimu juga seperti itu (HR. Muslim).

3. menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila berjumpa.


Janganlah kamu meremehkan kebaikan (apa saja yang datang dari
saudaramu) dan jika kamu berjumpa dengan saudaramu maka beerikan dia
senyuman kegembiraan. (HR.Muslim)

4. Berjabatan tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim)


Tidak ada dua orang mukmin yang berjumpa lalu berjabatan tangan
melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum berpisah (HR. abu Daud dari
Barra).

5. Saling bersilaturrahim (mengunjungi saudara)


Imam Malik meriwayatkan : Berkata Nabi bahwa Allah berfirman : Pasti
akan mendapatkan cinta-Ku orang-orang yang mencintai karena Aku, di mana
keduanya saling berkunjung karena Aku dan saling memberi karena Aku.

6. menberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu


Hendaknya kalian saling memberi hadiah karena hadiah itu dapat
mewariskan rasa cinta dan menghilangkan kekotoran hati. (HR. imam Dailami
dari Anas)

7. Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya


Siapa yang meringankan beban penderitaan seorang mukmin di dunia psti
Allah akan meringankan beban penderitaannya di akhirat. Siapa yang memudahkan
orang yang dalam keadaan susah pasti Allah akan memudahkan urusannya di dunia
dan akhirat. Siapa yang menutup aib seorang muslim pasti Allah akan menutupi

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 29


Modul AAI

aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan selalu menolong hamba-Nya jika
hamba tersebut menolong saudara-Nya. (HR. Muslim)
8. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya
Hak seorang muslim atas muslim ada enam, yaitu jika bertemu maka
ucapkan salam padanya, jika diundang maka penuhilah, jika dinasehati maka
nasehati pulalah dia, jika bersin maka doakanlah, jika sakit kunjungilah dan jika
meninggal maka antarkanlah ke kubur. (HR. Muslim dan Abu Hurairah)
9. Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilannya
Barang siapa mengucapkan selamat kepada saudaranya ketika saudaranya
mendapat kebahagiaan niscaya Allah mengembirakannya pada hari kiamat. (HR.
Thabrani)

E. Buah Ukhuwah Islamiyah


Adapun buah dari ukhuwah Islamiyah adalah :
Merasakan lezatnya iman
Tiga perkara yang barang siapa terdapat padanya tiga perkara tersebut
maka ia akan merasakan lezatnya iman, yaitu : jika ia mencintai Allah dan rasul-
Nya lebih dari mencintai yang lain, merasa cinta karena Allah dan benci karena
Allah, lebih menyukai api neraka yang menyala-nyala daripada harus berbuat syirik
kepada Allah. (HR. Muslim)
Mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat (termasuk dalam 7 golongan
yang dilindungi)
Allah berfirman pada hari kiamat : di mana orang-orang yang menjalin
rasa cintakarena Aku? Hari ini pada saat tidak ada lagi naungan apapun kecuali
naungan-Ku.
Ada sebanyak 7 kelompok dari mereka itu yang mendapat perlindungan-
Nya,sebagaimana diriwayatkan Asy-Syaikhani bahwa diantara yang 7 kelompok itu
adalah dua orang yang menjalin cinta karena Allah, berkumpul karena Allah dan
berpisah karena Allah juga. (HR. Ibnu Hibban dan Hakim dari Anas ra.)
Mendapatkan tempat khusus disurga
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-
taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada
mereka): "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman[801]". Dan kami

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 30


Modul AAI

lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka
merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. Mereka tidak
merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan
daripadanya. (QS.Al Hijr :45-48)
Sesungguhnya di sekitar Arsy terdapat mimbar-mimbar dari cahaya, yang
di atasnya terdapat suatu kaum yang menggunakan pakaian cahaya. Wajah mereka
bercahaya dan mereka itu bukan Nabi dan syuhada tertegun (merasa iri) kepada
mereka sehingga berkata : Hai Rasulullah tolong beritahu siapa gerangan mereka
itu? Beliau menjawab :Mereka adalah orang yang menjalin cinta karena Allah dan
saling bermajelis (duduk memikirkan sesuatu) karena Allah dan saling mengunjungi
karena Allah semata. (HR. Nasai).

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 31


Modul AAI

MATERI 7
MANAJEMEN WAKTU

Tujuan Materi
Dapat memanajemen waktu dengan baik

I . Waktu Dalam Al Quran dan Sunnah


Dalam banyak ayat Allah bersumpah dengan waktu, seperti dalam firman-Nya :



Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian ( Qs Al Ashr :
12 )


Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), dan siang apabila terang benderang,
( Qs Al Lail : 1-2 )


Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi
(gelap ( Qs Ad Duha : 1-2 )
Ayat-ayat di atas menunjukkan betapa pentingnya waktu dalam kehidupan
manusia ini, karena Allah tidak bersumpah terhadap sesuatu di dalam Al Quran
kecuali untuk menunjukkan kelebihan yang dimilikinya.
Bahkan dalam ayat lain Allah menegaskan bahwa dengan menggunakan waktu
tersebut seorang hamba bisa mengambil pelajaran dan bersyukur, sebagaiman yang
tersebut dalam firman Allah swt :



Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang
ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur .( Al Furqan : 62 )
Tadzakkur berarti mengingat Allah, mengingat nikmat-nikmat Allah yang diberikan
kepada kita, mengingat bahwa seorang muslim dalam hidupnya ini mempunyai
tujuan yaitu beribadat kepada Allah swt dan memakmurkan dunia ini dengan nilai-
nilai yang diletakkan oleh Allah swt, mengingat bahwa kematian adalah sesuatu
yang benar-benar akan terjadi pada diri setiap manusia, sehingga dia harus
mempersiapkan segalanya untuk menyambutnya. Dengan demikian tadzakkur berarti
juga kesempatan untuk mengembangkan diri di dalam kehidupan ini untuk menjadi

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 32


Modul AAI

orang yang bermanfaat bagi manusia, negara, bangsa dan ummat, serta di akherat
nanti menjadi pendamping para nabi , syhuhada siddiqun serta sholihun di syurga .
Syukur berarti mensyukuri nikmat Allah yang diberikan kepada kita, mensyukuri
kesempatan yang diberikan Allah kepada kita, mensyukuri potensi yang diletakkan
Allah dalam diri kita , untuk kemudian kita gali, kita kembangkan dan kita
aktualisasikan untuk kepentingan masyarakat dan umat.
Bahkan Allah telah menyatakan bahwa Ulul Albab adalah orang orang yang
mampu memanfaatkan waktunya untuk ketaatan. Allah berfirman :





Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (Qs Ali Imran :
190)
Ayat di atas menunjukkan bahwa Ulul Albab ( para cerdik cendikia ) bukanlah orang
yang mampu menghafal kata-kata maupun sususan huruf yang tertulis di dalam buku
atau mampu menjawab soal-soal ujian di suatu sekolah, akan tetapi Ulul Albab
adalah orang yang mampu melihat kejadian yang ada disekitarnya dan
memanfaatkan waktu yang ada, selanjutnya diramu menjadi bekal di dalam
kehidupan ini, untuk kemudian diteruskan dengan mengerjakan hal-hal yang
bermanfaat bagi kepentingan manusia.
Karena pentingnya waktu yang ada, sehingga Allah akan meminta
pertanggungjawaban dari setiap manusia untuk apa saja waktu yang diberikan Allah
selama hidup ini. Dalam suatu hadist disebutkan :
:

Tidak tergelincir dua kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga Allah
menanyakan empat hal :
1. Umurnya, untuk apa selama hidupnya dihabiskan
2. Waktu mudanya, digunakan untuk apa saja
3. Hartanya, darimana dia mendapatkan dan untuk apa saja dihabiskannya
4. Ilmunya, apakah diamalkan atau tidak ( Hadist Hasan, HR. Tirmidzi )
Kalau kita perhatikan hadist di atas, kita dapatkan bahwa 4 unsur kekuatan yang ada
dalam diri manusia, jika ia mau memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya, niscaya
akan berhasil di dunia dan akherat. ( kesempatan + kesehatan + harta + ilmu ) .
Hal ini dikuatkan dengan hadist lain yang menyatakan :

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 33


Modul AAI

:
Dua nikmat yang kebanyakan manusia rugi di dalamnya : Kesehatan +
Kesempatan ( HR Bukhari )

II. Langkah Langkah Efektif Dalam Mengatur Waktu


Banyak diantara kita yang mempunyai keinginan yang kuat untuk memanfaat
waktunya dengan sebaik-baiknya dalam hal-hal yang positif, akan tetapi tidak sedikit
dari mereka yang belum mempunyai gambaran utuh tentang langkah -langkah yang
harus ditempuh untuk mencapai cita-citanya. Berikut ini beberapa tawaran singkat
tentang langkah-langkah pengaturan waktu :

Langkah Pertama : Isi waku kosong dengan kegiatan yang bermanfaat .


Ada sebuah hikmah mengatakan :

Kekosongan jika melanda para pemuda yang mempunyai uang , maka akan
mengakibatkan kerusakan yang lur biasa .
Ini dikuatkan dengan hikmah lainnya :

Pengangguran bagi laki-laki adalah sebuah kelalaian dan bagi perempuan akan
menjerumus kepada hal-hal yang negatife ( syahwat ).
- Bukankah Istri pejabat yang merayu nabi Yusuf as. disebabkan karena kekosongan
dan kesepian yang menyelimutinya.
- Para dokter menyatakan bahwa 50 % kebahagian hidup bisa di dapat dengan
mengisi waktu kosong dengan kegiatan yang bermanfaat. Betapa kita lihat para
pekerja kasar di jalan-jalan, para kuli bangunan, para petani di sawah-sawah , para
pedagang asongan di terminal-terminal, merasa lebih tenang dan bahagia dibanding
dengan anda yang melamun dan tergeletak di atas kasur akibat pengangguran. ()
- Beberapa penelitian menyebutkan bahwa sebagian orang yang sudah lanjut usia
didapatkan masih kelihatan energik dan jarang merasa lesu atau malas, hal itu
dikarenakan mereka selalu menyibukkan diri mereka dengan pekerjaan-pekerjaan
yang bisa mengembangkan syaraf mereka. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi
kesehatan mereka saja, akan tetapi lebih dari itu, menjaga kesehatan otak mereka
juga. ()

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 34


Modul AAI

Langkah Kedua : Menggunakan satu waktu untuk banyak kegiatan


- Sebuah pepatah mengatakan : Sambil menyelam minum air , Sekali dayung
dua atau tiga pulau terlampaui.
- Para ulama dahulu telah memberikan contoh kepada kita bagaimana memanfaatkan
waktu yang terbatas untuk mengerjakan lebih dari satu kegiatan :
1. Diriwayatkan bahwa Khatib Al Baghdadi salah seorang ulama hadist yang
sangat terkenal, jika ia berjalan mesti ditangannya ada sebuah buku yang
dibacanya
2. Imam Sulaim Ar Razi , salah seorang ulama Syafiah yang meninggal tahun
447 H, selalu mengisi waktu-waktunya dengan pekerjaan yang bermanfaat.
Berkata Ibnu Asakir : Saya pernah diceritakan oleh guruku : Abu Farj Al
Isfirayini bahwa beliau pada suatu saat keluar dari rumahnya untuk suatu
keperluan, kemudian tidak berapa lama datang lagi sambil berkata : Saya
telah membaca satu juz dari al Quran selama saya di jalan . Berkata Abu
Faraj : Saya pernah diceritakan oleh Muammil bin Hasan bahwa pada suatu
hari ia melihat pena Sulaim Ar Razi rusak dan tumpul, ketika ia memperbaiki
penanya tersebut terlihat ia menggerak-gerakkan mulutnya , setelah diselidiki
ternyata di membaca Al Quran di sela-sela memperbaiki penanya, dengan
tujuan agar tidak terbuang begitu saja waktunya dengan sia-sia. ()
3. Abu Al Wafa Ibnu Uqail, salah satu tokoh dalam Madzhab Hambali mampu
menyingkat waktu makan dengan memilih makan yang praktis, beliau bisa
memanfaat perbedaan waktu makan roti kering dengan roti yang diberi air ,
untuk membaca 50 ayat Al Quran. ()
4. Abu Al Barakat, kakek Ibnu Taimiyah, jika ia masuk kamar mandi atau WC ,
ia menyuruh saudaranya untuk membacakan sebuah buku dengan suara keras
agar dia bisa mendengarnya. ()
Untuk saat ini, apa yang dikerjakan oleh para ulama tersebut bisa kita tiru
dengan sarana yang lebih mudah, seperti tape, komputer, bahkan USB/Mp3 jauh
lebih praktis untuk bisa mendengar ceramah ataupun bacaan Al Quran sambil
berjalan.
Jepang berhasil menjadi sejajar dengan negara-negara maju lainnya dalam kurun
waktu yang relatif singkat, setelah kejatuhan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki
pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, hal itu disebabkan oleh beberapa hal diantaranya
adalah : hobi membaca yang sudah membudaya di negara tersebut, hal ini di dukung

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 35


Modul AAI

dengan menyebarnya jalur kereta listrik ke berbagai pelosok sejak 1950-an yang
secara tidak langsung ikut juga memperkuat kecenderungan masyarakat untuk
membaca. Orang dapat menghabiskan waktu beberapa jam setiap hari dalam
perjalanan dengan kereta. ()
Kita sebagai mahasiswa dan pelajar Indonesia di Kairo bisa membudayakan hobi
membaca dalam sarana-sarana trasnportasi, seperti altramco, bis mini dan metro
bawah tanah. Sebaiknya mencari sarana transportasi yang bisa mendukung ke arah
itu, walaupun kadang-kadang agak lebih mahal sedikit .

Langkah Ketiga : Memilih waktu-waktu yang mempunyai keutamaan .


Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa di dalam ajaran Islam terdapat
waktu-waktu tertentu yang mempunyai keutamaan-keutamaan yang tidak dimiliki
oleh waktu-waktu lainnya , seperti :
a. Keutamaan bulan Ramadlan, di dalamnya terdapat 10 malam terakhir yang di
dalamnya ada satu malam, yaitu lailat qadr yang mempunyai kadar ibadah 1000
bulan pada malam-malam lainnya.
b. Keutamaan 10 hari pertama dari bulan Dzulhijjah, puncaknya ada pada tanggal 10
Dzulhijjah , Dalam suatu hadist disebutkan bahwa:
: !! : .
.
c. Hari Jumat, merupakan sebaik-bak hari dalam seminggu, di dalamnya banyak
keutamaan, yang jika seorang muslim mampu memanfaatkan dengan sebaik-
baiknya, niscaya akan mendapatkan pahala yang sangat banyak sekali. Di dalamnya
ada satu jam yang jika seorang muslim berdoa, niscaya Allah akan mengabulkannya.
) (
) (
d. Waktu sahur, tepatnya pada sepertiga terakhir malam hari.
:
) (
Oleh karena itu para salaf sholeh mengibaratkan sholat 5 waktu sebagai timbangan
harian, hari Jumat sebagai timbangan mingguan, bulan Ramadlan sebagai
timbangan tahunan, sedangkan haji sebagai timbangan seumur hidup. Mereka sangat
memperhatikan bagaimana hariannya bisa terjaga dengan baik, setelah berhasil,
mereka berusaha menjaga mingguannya, setelah berhasil, mereka berusaha untuk

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 36


Modul AAI

menjaga tahunannya , setelah berhasil mereka menjaga umurnya, dan itulah misk
khitam ( penutup yang baik ) Masalah ini, kalau kita kembangkan dalam kehidupan
sehari-hari kita, maka kita sholat lima waktu sebagai barometer kegiatan kita sehari-
hari, sebagai contoh : kegiatan menghafal atau mengulangi hafalan Al Quran.
Ternyata dengan mengikuti jadwal sholat lima waktu terbukti kegiatan kita sangat
efektif, karena seorang muslim tentunya tidak pernah meninggalkan sholat lima
waktu. Agar terasa lebih ringan, hendaknya setiap sholat dibagi menjadi dua bagian,
sebelum sholat dan sesudahnya. Sebelum sholat , yaitu : sebelum adzan, dan waktu
antara adzan dan iqamah . Apabila dia termasuk orang yang rajin ke masjid,
sebaiknya pergi ke masjid sebelum adzan agar waktu untuk mengulangi hafalannya
lebih panjang. Kemudian setelah sholat, yaitu setelah membaca dzikir bada sholat
atau dzikir pagi pada sholat shubuh dan setelah dzikir sore setelah sholat Ashar.
Seandainya saja, ia mampu mengulangi hafalannya sebelum sholat sebanyak
seperempat juz dan sesudah sholat seperempat juz juga, maka dalam satu hari dia
bisa mengulangi hafalannya sebanyak dua juz setengah. Kalau bisa istiqamah seperti
ini, maka dia bisa menghatamkan hafalannya setiap dua belas hari, tanpa menyita
waktunya sama sekali. Kalau dia bisa menyempurnakan setengah juz sisanya pada
pada sholat malam atau sholat-sholat sunnah lainnya, berarti dia bisa menyelesaikan
setiap harinya tiga juz, dan dengan demikian dia bisa menghatamkan Al Quran pada
setiap sepuluh hari sekali. Banyak para ulama dahulu yang menghatamkan
hafalannya setiap sepuluh hari sekali.

Langkah Ke-Empat : Membagi waktunya dalam berbagai kegiatan .


Sebagai seorang muslim, seyogyanya dia tidak hanya beramal dan bekerja
pada satu bidang saja, akan tetapi hendaknya membagi waktu-waktunya untuk
mengerjakan kewajibannya terhadap Allah swt dengan beribadat kepada-Nya, juga
kewajibannya terhadap orang tua, saudara , anak dan istri, tetangga dan masyarakat
sekitarnya.
Di dalam Lembaran Ibrahim as, disebutkan bahwa: Seyogyanya bagi orang
yang berakal hendaknya mempunyai 4 waktu : waktu untuk bermunajat kepada
Allah swt, waktu untuk intropeksi terhadap diri sendiri, waktu untuk bertafakkur
serta merenungi ciptaan Allah, dan waktu untuk mengurusi kebutuhan hidupnya
seperti makan dan minum ()
Dalam suatu hadits, Rosulullah saw pernah bersabda :

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 37


Modul AAI

. , , ,
Sesungguhnya pada Rabb-mu ada hak yang harus anda tunaikan, dan pada dirimu
ada hak yang harus anda tunaikan, dan pada diri keluargamu ada hak yang harus
anda tunaikan, dan pada orang yang datang kepadamu ada hak yang harus anda
tunaikan ,maka berilah setiap bagian akan haknya ( HR Bukhari dan Muslim )
, , ,

Sesungguhnya saya adalah orang yang paling takut dan paling bertaqwa kepada
Allah swt, walaupun begitu, saya bangun malam dan kadang tidur juga, berpuasa
dan berbuka, serta menikahi para wanita, dan barang siapa yang tidak mau
mengikuti sunnahku, maka bukanlah ia dari golongan-ku ( HR Bukhari )
Para ulama dahulupun telah memberikan suri tauladan yang baik kepada generasi
sesudahnya. Adalah Ibnu Jarir At Thobari, telah membagi satu harinya menjadi
beberapa bagian, sebagaimana yang dikisahkan oleh Qadhi Abu Bakar Ahmad
Kamil Al-Syajari, salah satu murid dekatnya : Setelah Ibnu Jarir makan dan tidur,
kemudian beliau bangun untuk sholat dhuhur di rumahnya, setelah itu, beliau
menulis untuk sebuh buku sampai datang waktu ashar, beliau kemudian keluar untuk
melakukan sholat ashar dan mengajar para murid-muridnya sampai maghrib,
kemudian setelah maghrib beliau mengajar fikih dan beberapa pelajaran lainnya
hingga datang sholat Isya, kemudian beliau pulang ke rumahnya. Beliau benar-benar
telah membagi waktu seharinya untuk : maslahat dirinya, agama dan masyarakat
sekitarnya . ()

Langkah Ke-Lima : Ambillah waktu istirahat untuk mengumpulkan tenaga


Waktu istirahat mutlak diperlukan oleh semua makhluq yang hidup di dunia
ini, bahkan benda matipun memerlukan waktu istirahat, seperti hal-nya mesin-mesin
pembantu manusia, seperti mesin cuci, kipas angin, computer, radio, tape, mobil dan
lain-lainnya. Istirahat bukan berarti berhenti kerja atu menganggur, akan tetapi
berhenti untuk mengumpulkan kekuatan, mengisi bensin untuk meneruskan
perjuangan, mengasah kapak agar lebih tajam atau mengambil strategis supaya
pekerjaan yang dihadapinya bisa diselesaikan dengan lebih cepat dan baik.
Konon ada kisah seorang penebang kayu, karena dijanjikan oleh majikannya
dengan gaji yang menggiurkan , maka ia bekerja mati-matian, siang malam tanpa
berhenti untuk menebang banyak pohon akan tetapi ternyata semakin lama, tenaga

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 38


Modul AAI

semakin lemah dan semangat untuk menebang mulai luntur dan hasil yang di dapat
mulai seikit dan tidak maksimal. Maunya memeluk gunung tapi apa daya tangan tak
sampai, bukannya menyelsaikan pekerjaan akanteapi justru keletihan dan keputus
asaan yang di dapat, kenapa ? Karena ada satu hal kecil yang tidak diperhatikan oleh
si penebang kayu itu, yaitu istirahat untuk mengasah gergaji, agar bisa digunakan
semaksimal mungkin. Maka, sesibuk apa pun an serajin apapun, kita harus
meluangkan waktu untuk mengasah kapak kita, mengasah otak dan pikiran kita dan
mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual agar
kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru agar setiap hari
bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. Meminjam sitilah orang
cina : Xiu Xi Bu Shi Zou Deng Yu Chang De Lu ( Istirahat bukan berarti
berhenti.) Akan tetapi : Er Shi Yao Zou Geng Chang De Lu ( Tetapi untuk
menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi ) ()
Islam sendiri telah memberi ruang istirahat bagi seorang muslim, untuk
mengendorkan urat dan meluruskan punggung, menambah perbekalan agar bisa
melanjutkan perjalanan yang akan ditempuhnya lagi.
Dalam suatu hadist disebutkan :
(
)
Begitu juga apa yang dipesankan Rosulullah saw kepada salah seorang
sahabat-nya Handhalah yang mengeluh karena semangatnya turun ketika berkumpul
dengan keluarganya :

) ( .
Berkata Imam Ali : hiburlah hati anda sesaat-saat, karena hati ini jika telah
capai , tidak bisa memandang sesuatu dengan baik

Langkah Ke Enam : Mengerjakan pekerjaan pada waktunya


Sebenarnya yang penting dalam kerja dan beramal bukanlah bekrja
sebanyak-banyaknya, akan tetapi harus dilihat juga waktu dan tempatnya.
Dahulu dikatakan dalam hikmah :

Khalifah Abu Bakar As- Siddiq pernah berwasiat kepada Umar bin Khattab
ketika mengangkatnya sebagai khalifah pengganti : Ketahuilah bahwa Allah telah

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 39


Modul AAI

menentukan suatu amalan siang yang apabila dikerjakan waktu malam,maka tidaklah
akan diterimanya, dan menentukan amalan malam, yang jika dikerjakan pada waktu
siang tidaklah akan diterimanya. Oleh karena itu, kita dapatkan Allah telah
menentukan banyak ibadat pada waktu-waktu tertentu, tidak boleh dimajukan
()
maupun dimundurkan, seperti waktu sholat, puasa, zakat , haji dan lain-lainnya.
Maka, kita dapatkan sebagain ulama menyatakan bahwa amalan paling utama adalah
amalan yang dikerjakan menurut waktunya. Ketika datang waktu sholat, maka yang
paling utama adalah melakukan sholat, ketika datang waktu Ramadlan, maka amalan
yang paling utama dikerjakan adalah puasa, ketika datang waktu haji, maka yang
paling utama dikerjakan adalah haji , dan ketika waktu ujian, maka amalan yang
paling utama dikerjakan adalah beljar untuk menghadapi ujian.
Dalam hal ini seorang ulama yang hidup pada abad 8 H, Ibnu Rajab Al
hambali ( w : 795 ) telah mengarang sebuah buku yang menerangkan tentang
amalan-amalan berdasarkan urutan waktunya dan diberi nama : Lathoif Al Maarif
fima li-Mawasim al Am min al Wadhaif ( Pengetahuan tentang amalan- amalan
pada setiap musim ) .

Langkah Ke- Tujuh : Memilih amalan dan kegiatan yang bermanfaat bagi
orang banyak .
Ajaran Islam diturunkan untuk membawa kemaslahatan dan manfaat bagi
manusia. Oleh karenanya, sebagai insan muslim, hendaknya selalu memilih kegiatan
dan amalan yang manfaatnya bisa dirasakan oleh orang banyak. Para ulama Islam
telah menyinggung permasalahan ini secara tegas dan gamblang. Mereka
menyatakan bahwa amalan yang bermanfaat bagi orang banyak jauh lebih utama
dibanding dengan amalan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri. Salah satu fatwa
ulama dalam masalah ini adalah fatwa yang menyebutkan bahwa At Tafaqquh fi
Dien dan belajar agama jauh lebih utama dibanding dengan sholat malam atau puasa
sunnah, karena manfaat ilmu bisa dirasakan oleh orang lain, sedang sholat malam
dan puasa sunnah manfaatnya hanya terbatas pada pribadi. Alasan lain : bahwa ilmu
pemimpin bagi amalan karena dengan ilmu amalan bisa diluruskan, lain halnya
orang yang beramal tanpa ilmu, maka dia akan terus menerus tenggelam dalam
ibadat yang salah, dan otomatis tidak akan diterima oleh Allah swt. ()
Sebenarnya banyak ayat dan hadist yang menyatakan bahwa disana ada
sebagian amal perbuatan yang bermanfaat bagi orang banyak dan pahalanyapun

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 40


Modul AAI

mengalir sampai hari kiamat walaupun pemiliknya sudah meninggal dunia . Allah
berfirman :



Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa
yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala
sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh) ( Qs Yasin
: 12 )
: ( -
)
( ) -
Bahkan Al Mutanabi seorang penyair yang terkenal menyebutkan bahwa
jasa-jasa orang yang sudah meninggal adalah umur keduanya, yang kemudian
dikembangkan oleh Ahmad Syuqi dalam salah satu syiirnya :


Salah satu amalan yang bisa bermanfaat bagi orang banyak, bahkan para
generasi sesudahnya adalah mengajar ilmu baik secara lisan maupun dengan
menyusun sebuah buku. Dalam hal ini para ulama dahulu telah menunjukkan
semangat dan kebolehannya yang kesemuanya itu patut dicontoh oleh para generasi
sesudahnya.
Adalah Al- Khatib Al Baghdadi pernah berkata : Saya mendengar dari Al-
Simsi yang menceritakan bahwa Ibnu Jarir At Tobari selama 40 tahun, menulis
setiap harinya 40 lembar . Bahkan salah seorang murid Ibnu Jarir yang bernama Al
Farghani mengatakan bahwa para murid Ibnu Jarir telah mendata kehidupan beliau
sejak baligh hingga meninggal dunia pada umur 86 tahun. Kemudian mereka
mengumpulkan seluruh karya-karya beliau, dan jika dibandingkan dengan umur
beliau, ternyata didapatkan bahwa beliau menulia setiap harinya 14 lembar. Dan ini
tidak akan mampu dilakukan oleh seseorang kecuali atas inayah Allah swt. Dan jika
dihitung-hitung lembaran karya tulisnya maka didapatkan jumlahnya sekitar 358.000
lembar.
Diriwayatkan juga bahwa Abu Al Wafa bin Uqail Al Hambali adalah
seorang ulama dari madzhab hambali yang sangat ketat di dalam menjaga waktunya,
jika mulut , lidah , dan matanya capai karena banyaknya yang dibaca, dia terdiam
merenung dan merancang apa saja yang perlu ditulis, maka ketika ia duduk atau

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 41


Modul AAI

berbaring, keculai telah menghasilkan banyak hal-hal yang bisa dicatat dalam buku.
Bahkan beliau memilih-milih makanan yang paling praktis dan cepat dimakan, untuk
kemudian sisa waktunya digunakan untuk membaca dan menulis. Imam Ibnu Uqail
ini seorang ulama yang selalu sibuk dengan ilmu , beliau mempunyai banyak
karangan, dan yang paling besar adalah buku Al Funun yang mencakup berbagai
disiplin keilmuan seperti tafsir, fiqh, ushul fiqh, aqidah , nahwu, adab dan sejarah.
Berkata Imam Ad- Dzahabi pernah menyatakan bahwa : Belum ada buku di dunia
ini yang lebih tebal dari buku Al Funun . Buku ini konon mencapai 800 jilid

Langkah Ke-Delapan : Menggunakan Waktu Yang Tersedia Untuk


Menyelesaikan Sebuah Program .
Banyak orang yang gagal dalam menempuh cita-citanya hanya karena terjebak
dalam empat kata : Saya tidak mempunyai waktu . Sebaliknya, banyak orang yang
sukses dalam bidang tertentu hanya karena dia mampu menyediakan waktu dan
komitmen di dalamnya untuk menggapai cita-citanya.
Jika kita menyediakan waktu satu jam saja setiap hari untuk menjalankan suatu
program, berarti kita telah mampu mengumpulkan waktu selama 365 jam setahun,
atau sama dengan 45 hari bekerja secara sungguh dan terus menerus selama 8 jam
sehari. Ini sama dengan juga menambahkan satu bulan setengah kehidupan produktif
dalam hidup kita setiap tahun. Walaupun begitu, tidak banyak yang mampu
mengerjakannya, kecuali orang-orang yang mempunyai tekad dan semangat yang
kuat.
Sebagai contoh : Seorang pegawai perbaikan lift berkebangsan bangsa Itali bernama
Nicholas Christofilos pada suatu ketika tertarik kepada ilmu pengetahuan modern.
Apa yang harus ia lakukan ? Setiap hari sepulang dari kerja , sebelum dia duduk
untuk makan malam, dia memperuntukkan waktu satu jam untuk membaca buku
tentang energi nuklir. Setelah dia mulai memahami ilmu yang dipelajarnya dengan
baik, gagasan pun timbul dalam fikirannya. Pada tahun 1948 M , dia membuat
rancangan untuk akselerator partikel yang menurut fikirannya akan lebih murah dan
lebih kuat daripada peralatan mana pun yang sudah ada. Dia mengirimkan
rancangannya kepada Lembaga Tenaga Atom di Amerika Serikat untuk dilakukan
uji layak. Setelah rancangan tersebut disempurnakan kembali, didapatkan bahwa alat
hasil penemuannya ternyata bekerja begitu baik sehingga pemerintah Amerika
Serikat mampu menghemat dana kira-kira 70 juta dolar. Akhirnya Christofilos

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 42


Modul AAI

menerima dua penghormatan : pertama mendapatkan uang tunai 10.000 dolar pada
masa itu tentunya sangat banyak sekali dan yang kedua : mendapatkan kedudukan
yang terhormat di Laboratorium Radiasi Universitas California.
Berikut ini hasil penelitian tentang waktu-waktu yang dibuang dan diremehkan
oleh banyak orang, padahal kalau dimanfaatkan sebaik mungkin akan menghasilkan
sesuatu yang besar dan luar biasa :
Kita ambil permitsalan salah seorang yang mempunyai umur 70 tahun, jika ia
hanya menyia-nyiakan waktunya 5 menit saja tiap hari, berarti dia selama hidupnya
telah menyia-nyiakan waktunya 3 bulan berturut-turut ( 88 hari ) . Kalau dia menyia-
nyiakan 1 jam tiap harinya, berarti dia telah membuang waktunya selama 3 tahun
berturut-turut. Hal ini nampak lebih jelas dalam daftar di bawah ini :
- 5 Menit = 3 bulan = 0,35 %
- 10 Menit = 6 bulan = 0, 71 %
- 20 menit = 1 tahun = 1,42 %
- 1 jam = 3 tahun = 4, 28 %
- 10 jam = 30 tahun = 42, 85 %
Data ini bisa berlaku bagi para pengganggur, dan sebaliknya juga bisa berlaku bagi
orang yang mau memanfaatkan waktu-waktu tersebut untuk melaksanakan sebuah
program hidup yang ber-orentasi pada hal-hal yang bermanfaat .
Jika orang yang berumur 72 tadi melakukan aktivitas sehari hari, maka bisa dilihat
sebagai berikut :
- Tidur ( 8 jam sehari ) = 23 thn = 32 %
- Kerja ( 6-7 jam /hari) = 21, 5 thn = 21,5 %
- Makan, minum ( 1,5 jam/hari ) = 4,5 tahun = 6,4 %
- Urusan birokrasi ( 0,5 jam/ hari ) = 1,5 tahun = 2,14 %
- Pekerjaan rumah tangga, rihlah, piknik ( 1 jam/hari )=3 tahun = 4,24 %
- Ziarah, silaturahim, kumpul teman ( 0,5 jam/hari) = 1.5 tahun= 2,14 %
- Transportasi dari satu tempat ke tempat lain ( 0,5 jam/hari) = 1.5 tahun= 2,14 %
- Telpun , sms, chating dan lain-lain ( 0,5 jam/hari) = 1.5 tahun= 2,14 %
Jumlah Total = 61 tahun = 87 %
Sisa 9 tahun = 12, 85 % > jika dikurangi masa kecil dan puber, kira-kira sisa
waktu yang kita punyai untuk menyelesaikan program-program yang besar tinggal
berapa ??? ()

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 43


Modul AAI

Di sinilah, ditemukan salah satu jawaban sebuah pertanyaan yang selalu


terngiang-ngiang di telinga kita : Kenapa Umat Islam mundur sedang yang lainnya
maju ? yang kemudian menjadi sebuah judul buku yang sangat masyhur yang
ditulis oleh Syakib Arselan .
Jadwal diatas, kalau kita terapkan pada kehidupan mahasiswa Al Azhar yang
menempuh pendidikannya selama 4 tahun di S1, kira-kira apa yang didapat ?
Bagaimana dengan mahasiswa yang kuliyah sambil bekerja ? Bagaimana dengan
mahasiswa yang kuliyah sambil berkeluarga, apalagi mempunyai 2- 3 anak ?
Mungkin salah satu jawabannya ada dalam bait syiir di bawah ini :


Langkah Ke Sembilan : Jangan menangguhkan kesempatan di depan anda


sampai hari esok
Kalau kita punyai rencana untuk melakukan sesuatu kerjaan, lakukan saat ini
juga, jangan menunda-nunda pekerjaan sampai esok hari, karena kita tidak tahu apa
yang terjadi pada hari besok. Seorang penyair pernah menulis bait-baitnya dalam
masalah ini :




- Harimu kemarin telah berlalu sebagai saksi bagimu, kemudian datang hari baru
untukmu..
- Hari ini adalah harimu, manfaatnya untuk kamu , sedang hari kemarin tidak akan
kembali lagi ..
- Jika hari kemarin anda telah melakukan kesalahan, maka segera anda ikuti dengan
perbuatn baik, sedang anda mensyukurinya
- Maka janganlah anda sekali menangguhkan perbuatan baik sampai besok hari,
barangkali besok hari tiba, sedang anda sudah tiada

Langkah Ke Sepuluh : Berkonsentrasi Pada Hasil.


Banyak mahasiswa sekarang bangga kalau mereka aktif dalam berbagai
kegiatan, dari diskusi, menghadiri seminar, panitia bazaar, ikut rihlah dan piknik

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 44


Modul AAI

bersama, dan lain-lainnya. Mereka tidak tahu bahwa yang penting bukanlah
banyaknya aktivitas, tapi hasil dari aktivitas itu sendiri. Aktivitas, terkadang dapat
membebaskan dari tekanan jiwa , akan tetapi hal itu tidak cukup untuk mencapai
tujuan anda. Maka disini, orientasi pada hasil sangat diperlukan .
Ary Ginanjar dalam bukunya : ESQ, telah membagi orang-orang yang sibuk
menjalankan aktivitasnya menjadi tiga kelompok :
a. Kelompok Pertama adalah kelompok sibuk pengisi waktu
Kelompok ini sibuk melakukan kegiatan sepele yang memboroskan waktu
tetapi tidak penting. Kegiatan ini biasanya tidak memiliki tujuan jangka panjang.
Mereka tidak tahu kemana akan melangkah , dalam pikiran mereka mereka merasa
sudah mencapai tujuan hidup, namun ibarat orang yang berjalan di tempat, mereka
tidak ke mana-mana. Kelompok ini nampaknya selalu sibuk, namun pada hakekatnya
mereka tidak produktif sama sekali.

b. Kelompok Kedua adalah Kelompok Pertengahan .


Kelompok ini adalah kelompok yang melawan gelombang lautan. Pekerjaan
mereka terus-menerus hanya mengatasi krisis dari hari kehari . Pekerjaan ini
biasanya lebih mudah, karena masalahnya sudah jelas di depan mata, tidak
memerlukan visi. Lama kelamaan mereka akhirnya akan terperosok juga pada
rutinitas pekerjaan yang kurang penting ,tetapi mendesak. Kelompok ini tidak cepat
maju, karena tidak memiliki visi dan inisiatif. Mereka menjadi korban
lingkungannya sendiri. Umumnya mereka mengeluh dengan hasil yang minim,
padahal sudah bekerja keras.

c. Kelompok Ketiga adalah kelompok pencapai tujuan.


Adalah kelompok yang memiliki tujuan hidup yang jelas.Setiap langkah yang
diambil adalah pengejawantahan dari visinya. Kelompok ini selalu merencanakan
langkah-langkah yang dibuatnya secara sistimatis. Target jangka panjangnya telah
dipecah-pecah menjadi tujuan-tujuan jangka pendek, yang bisa dicapai secara
realistis, dalam jangka waktu tertentu. Kelompok ini mampu menentukan skala
prioritas berdasarkan visi, prinsip, dan suara hati yang bijaksana. ()
Imam Ghozali di dalam bukunya Ihya Ulumuddin menyebutkan Peta Perjalan
Manusia ,yang bisa diringkas sebagai berikut :
Terminal Pertama = Tempat lahir

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 45


Modul AAI

Terminal Terakhir = Alam Kubur


Tujuan Terakhir = Syurga atau Neraka
Jarak Perjalanan = Umur
Bekal Perjalan = Ketaatan kepada Allah
Modal Perjalan = Waktu-waktu kosong
Copet dan Perampok = Syahwat dan Hawa nafsu
Keuntungannya = masuk syurga
Kerugiannya = masuk neraka ()
Sedang Imam Ibnu Qayyim menggambarkan orang yang cerdik adalah :
orang yang memperhatikan setiap langkah yang dilaluinya, tidak banyak melamun
dan berangan-angan, kalau dia mengetahui pendeknya jarak yang akan ditempuh,
maka sangat ringan baginya untuk bekerja keras untuk mencari bekal dan oleh-oleh
sebelum sampai tujuan.

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 46


Modul AAI

PENYELENGGARAAN JENAZAH

Tujuan Materi :

Memberikan pemahaman kepada peserta tentang Pentingnya mengetahui


Penyelenggaraan Jenazah
Memberikan pemahaman kepada peserta tentang cara penyelenggaraan
jenazah bagi laki-laki maupun wanita
Mengerti dan mengamalkan cara penyelenggaraan jenazah dalam
kehidupan sehari-hari

A. Sikap Seorang Muslim jika ada Muslim Lain yang Baru Saja Meninggal

Sikap Seorang Muslim jika ada Muslim Lain yang Meninggal adalah:

a. Menutup (memejamkan) matanya,

Doa menutup mata muslim yang baru saja meninggal :

b. Menutup mulutnya,yaitu dengan mengikat dagu dan kepalanya,


c. Menutup badannya dengan kain agar auratnya tidak terlihat,
d. Diperbolehkan menciumnya sebagai tanda berduka cita,
e. Membayar utangnya,
f. Memberi tahu keluarga,kerabat,dan teman-temannya agar mereka segera
mengurus,mendoakan dan menyhalatkannya,
g. Tidak melukainya,sebagaimana tidak melukai badan orang yang masih hidup,
h. Tidak mencelanya.

B. Pemandian Jenazah

Semua jenazah muslim yang wajib dimandikan kecuali muslim yang mati syahid,
yakni yang terbunuh dalam peperangan melawan kaum kafir.

Dalil wajibnya memandikan jenazah ialah hadits Nabi SAW yang berkenaan
dengan sahabat yang meninggal karena jatuh dari ontanya:

Dari Ibnu Abbas Ia berkata: Tatkala seorang laki-laki jatuh dari kendaraannya
lalu ia meninggal, sabda Beliau: Mandikanlah dia dengan air serta daun bidara

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 47


Modul AAI

(atau dengan sesuatu yang menghilangkan daki seperti sabun). (H.R Bukhari dan
Muslim).

Memandikan mayat hukumnya adalah fardhu kifayah atas musilmin lain yang
masih hidup. Artinya, apabila diantara mereka ada yang mengerjakannya, maka
kewajiban itu sudah terbayar dan gugur bagi muslimin selebihnya. Karena perintah
memandikan mayat itu adalah kepada umumnya kaum muslimin

Sedangkan muslim yang mati syahid tidaklah dimandikan walau ia dalam


keadaan junub sekalipun, melainkan ia hanya dikafani dengan pakaian yang baik
untuk kain kafan, ditambah jika kurang atau dikurangi jika berlebih dari tuntunan
sunnah, lalu dimakamkan dengan darahnya tanpa dibasuh sedikitpun juga.

a. Syarat Wajib Memandikan Jenazah.Syarat wajib mandi ialah:


1. Mayat orang Islam,
2. Ada tubuhnya walaupun sedikit, dan
3. Mayat itu bukan mati syahid.
b. Tahap-tahap memandikan jenazah
1. Letakkan mayat pada tempat yang tinggi,seperti bangku panjang,batabg
pisang yang dijejerkan,dan lain-lain.
2. Gunakan tabir untuk melindungi tempat memandikan dari pandangan umum.
3. Ganti pakaian jenazah dengan pakaian basahan, seperi sarung agar lebih
mudah memandikannya,tetapi auratnya tetap ditutup.
4. Sandarkan punggung jenazah dan urutlah perutnya agar kotoran di dalamnya
keluar.
5. Basuhlah mulut,gigi,jari,kepala dan janggutnya.
6. Sisirlah rambutnya agar rapi.
7. Siramlah seluruh badan lalu bilas dengan sabun
8. Wudhukanlah jenazah.
9. Siram dengan air yang dicampur kapur barus,daun bidara,atau daun lain yang
berbau harum.
c. Yang Berhak Memandikan Mayat
Jikalau mayat itu laki-laki, yang memandikannya laki-laki pula. Perempuan
tidak boleh memandikan mayat laki-laki, kecuali istri dan mahramnya.
Sebaliknya juga jika mayat itu adalah perempuan. Jika suami dan mahram sama-
sama ada, maka istri lebih berhak memandikan suaminya.
Bila seorang perempuan meninggal dan di tempat itu tidak ada perempuan,
suami atau mahramnya, maka mayat itu hendaklah ditayammumkan saja, tidak
boleh dimandikan oleh laki-laki yang lain. Kecuali kalau mayat itu adalah anak-
anak, maka laki-laki boleh memandikanya Begitu juga kalau yang meninggal
adalah seorang laki-laki. Jika ada beberapa orang ayng berhak memandikan,

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 48


Modul AAI

maka yang lebih berhak ialah keluarga yang terdekat dengan si mayyit, dengan
syarat ia mengetahui kewajiban mandi serta dapat dipercaya. Kalau tidak,
berpindahlah hak itu kepadakeluarga jauh yang berpengetahuan serta amanah
(dipecaya).
Rasulullah SAW bersabda :
Dari Aisyah Rasul bersabda: Barang siapa memandikan mayat dan
dijaganya kepercayaan, tidak dibukakannya kepada orang lain apa-apa yang
dilihat pada mayat itu, maka bersihlah ia dari segala dosanya, seperti
keadaannya sewaktu dilahirkan oleh ibunya. Kata Beliau lagi: Yang
memimpinnya hendaklah keluarga yang terdekat kepada mayat jika ia pandai
memandikan mayat. Jika ia tidak pandai, maka siapa saja yang dipandang
berhak karena waranya atau karena amanahnya. (H.R Ahmad)
d. Cara Memandikan Jenazah
Dalam memandikan jenazah sebaiknya mayat diletakkan di tempat yang
tinggi, seperti ranjang atau balai-balai; di tempat yang sunyi, berarti tidak ada
orang yang masuk ke tempat itu selain orang yang memandikan dan orang yang
menolong mengurus keperluan yang bersangkutan. Pakaian mayat diganti dengan
kain mandi atau basahan, sebaiknya kain sarung supaya auratnya tidak mudah
terlihat.
Mula-mula jenazah didudukkan secara lemah lembut dengan posisi miring ke
belakang, orang yang memandikan meletakkan tangan kanan di bahu jenazah
dengan ibu jarinya pada lekukan tengkuk dan lututnya menahan punggung
jenazah. Lalu perut jenazah diurut dengan tangan kiri untuk mengeluarkan
kotoran yang mungkin keluar. Kemudian jenazah ditelentangkan dan kedua
kemaluannya dibersihkan dengan tangan kiri yang dibalut dengan perca. Setelah
perca pembalut tangan diganti, mulut; gigi dan lubang hidungnya juga
dibersihkan.
Berikutnya, jenazah diwudhukan seperti wudhu orang hidup. Setelah itu
kepalanya, kemudian jenggotnya dibasuh dengan menggunakan sidr, dan
dirapikan dengan sisir, dengan memperhatikan agar rambut yang gugur
dikembalikan. Setelah itu dibasuh bagian kanan kemudian bagian kirinya
badannya, lalu tubuhnya dibaringkan ke kiri dan dibasuh bagian belakang sebelah
kanan. Kemudian dibaringkan ke sebelah kanan dan dibasuh pula bagian
belakang badannya yang sebelah kiri. Untuk semua ini digunakan air bercampur
sidr, setelah itu air bercampur sidr tadi dihilangkan dengan menyiraminya secara
merata dengan air bersih. Kemudian sekali lagi disiram dengan air bercampur
sedikit kapur.
Dengan melakukan rangkaian ini, berarti telah selesai satu kali mandi, namun
masih disunnahkan melakukannya sampai tiga kali. Nabi Muhammad bersabda
kepada para wanita yang memandikan putrinya Ummi Kulsum:
Kamu mandikanlah ia tiga kali, lima kali atau lebih jika kamu pandang hal
itu perlu, dengan air dan sidr; dan taruhlah kapur atau sedikit kapur pada yang
terakhir. Mulailah dengan bagian sebelah kanan dan tempat-tempat
wudhunya. (H.R Bukhari)
Apabila ternyata setelah selesai dimandikan masih ada najis yang keluar,
maka najis itu wajib dibersihkan.
Niat dalam pemandian jenazah :

a. Dewasa Laki-laki

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 49


Modul AAI


b. Dewasa Perempuan


c. Anak Laki-laki


d. Anak Perempuan


C. Mengafani Jenazah

Setelah dimandikan,kewajiban yang harus kita lakukan adalah mengafani. Hal-


hal yang harus diperhatikan dalam mengafani jenazah yaitu sebagai berikut.

1. Kain kafan harus dalam keadaan baik,tetapi tidak boleh berlebihan. Tidak
dari jenis yang mewah dan mahal harganya
2. Kain kafan hendaknya bersih dan kering serta diberi minyak wangi.
3. Laki-laki dikafani dengan tiga lapis kain kafan, sedangkan perempuan
dengan lima lapis.
4. Orang yang meninggal dalam ihram,baik ihram haji maupun umrah,tidak
boleh diberi wangi-wangian dan tutup kepala.

Cara mengafani jenazah :

a. Hamparkan kain sehelai demi sehelai,


b. Taburkan wangi-wangian tiap helai,
c. Letakkan jenazah di atas kafan dengan pelan-pelan,
d. Letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada,
e. Ikatlah dengan kuat yaitu dengan 3,5 atau 7 ikatan.

-Doa menyobek Kain Kafan

D. Menyhalati Jenazah

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 50


Modul AAI

a. Syarat-syarat shalat jenazah

1. Jenazah sudah dimandikan dan dikafani

2. Letak jenazah sebelah kiblat dari orang yang menyembahyangi,kecuali bila


shalat dilakukan di atas kuburan atau shalat gaib.

3. Shalat jenazah sama halnya dengan shalat yang lain,yaitu harus : suci dari
hadas dan najis,suci badan tempat dan pakaian,menutup auratnya,dan
menghadap kiblat.

b. Rukun dan cara mengerjakan shalat jenazah

Shalat jenazah tidak dengan ruku dan sujud,tidak dengan adzan dan iqamat.
Caranya sebagai berikut.

Sesudah berdiri seperti biasanya akan mengerjakan shalat, lalu mengerjakan :

1. Niat, sengaja mengerjakan shalat atas jenazah dengan 4 takbir,


menghadap kiblat,karena Allah.

-Laki-laki Dewasa


-Wanita Dewasa


-Anak Laki-laki



-Anak Perempuan


-Mayit Gaib



2. Setelah membaca niat, talu takbiratul ikhram (mengucapkan Allaahu
Akbar),lalu meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri pada perut

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 51


Modul AAI

(sedekap),kemudian membaca surat Fatihah (tidak membaca surat


yang lain),setelah membaca Fatihah lalu takbir kedua yaitu
mengucapkan Allaahu Akbar.

3. Selesai takbir yang kedua, lalu membaca salawat atas Nabi Muhammad
saw.




4. Setelah takbir yang ketiga, lalu membaca doa setidak-tidaknya sebagai
berikut.

()()
Supaya lebih sempurna bacalah doa sebagai berikut.

) () ( (



Keterangan :

Bila mayat perempuan lafads Lahaa menjadi Lahu dan selanjutnya.

- Posisi imam untuk menshalati jenazah laki-laki adalah di


samping kepala mayat.

- Posisi imam untuk menshalati jenazah perempuan adalah


disamping perut mayat.

Bila mayat anak-anak,doanya sebagai berikut.




5. Setelah selesai takbir keempat, lalu membaca doa sebagai berikut.


Akan lebih sempurna dan lebih lengkap dengan membaca doa:

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 52


Modul AAI



6. Kemudian memberi salam.

E. Menguburkan Jenazah

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penguburan jenazah adalah :

a. Jenazah segera dikuburkan.

b. Liang lahat dibuat seukuran jenazah dengan dengan kedalaman kira-kira


setinggi orang ditambah setengah lengan,lebar kira-kira 1 meter.

c. Liang lahat tidak dibongkar dengan binatang buas. Maksud menguburkan


jenazah adalah untuk menjaga kehormatan mayat dan menjaga keehatan
orang-orang disekitar makam dari bau busuk.

d. Mayat dipikul dari empat penjuru.

e. Setelah sampai di tempat pemakaman,jenazah dimasukkan ke liang lahat


dengan posisi miring ke kanan dan dihadapkan ke kiblat. Ketika
meletakkan jenazah di dalam kubur,kita membaca doa:


Artinya : Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah.(H.R.at-Tirmidzi)

f. Lepaskan tali-tali pengikat,lalu tutup dengan papan,kayu,atau bambu,dan


timbun sampai galian liang kubur menjadi rata.

Doa Orek Kubur :

g. Mendoakan dan memohonkan ampun atas jenazah.

Tata Cara Menguburkan Jenazah :

Dalam penguburan jenazah, kita tidak boleh sembarangan. Kita


harus mengetahui tata cara penguburannya. Tata cara tersebut adalah
sebagai berikut.

a. Waktu Untuk Mengubur Mayat

Mengubur mayat boleh pada siang atau malam hari beberapa


sahabat Rasulullah Saw dan keluarga beliau dikubur pada malam
hari.

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 53


Modul AAI

b. Memperdalam Galian Lubang Kubur

Maksud mengubur mayat ialah supaya tertutup, tidak nampak


jasadnya dan tidak tercium baunya dan juga agar tidak mudah
dimakan burung atau binatang lainnya. Oleh sebab itu, lubang
kubur harus cukup dalam sehingga jasad mayat itu aman dari hal-
hal di atas.

c. Tentang Liang Lahad

Cara menaruh mayat dalam kubur ada yang ditaruh di tepi


lubang sebelah kiblat, kemudian di atasnya ditaruh semacam bata
dengan posisi agak condong, supaya nantinya setelah ditimbun
mayat tidak langsung tertimpa tanah. Cara ini dalam bahasa Arab
disebut lahad.

Ada juga dengan menggali di tengah-tengah dasar lubang


kubur, kemudian mayat diletakkan di dalamnya, lalu di atasnya
diletakkan semacam bata dengan posisi mendatar untuk penahan
tanah timbunan. Cara ini dalam bahasa Arab disebut syaqqu atau
dlarhu.

Cara lain ialah menaruh mayat dalam peti dan menanam


bersama peti tersebut ke dalam kubur. Atau peti tersebut terlebih
dahulu diletakkan dalam keadaan kosong dan terbuka, kemudian
setelah mayat dimasukkan ke dalam peti lalu peti itu ditutup lalu
ditimbun dengan tanah.

d. Cara Memasukkan Mayat ke Dalam Lubang Kubur

Cara terbaik ialah dengan mendahulukan memasukkan kepala


mayat dari arah kaki kubur, karena demikian menurut sunnah
Rasulullah SAW.

e. Menghadapkan Mayat ke Arah Kiblat

Baik di dalam lahad, syaqqu maupun dikubur di dalam peti,


mayat diletakkan miring ke kanan menghadap kea rah kiblat
dengan menyandarkan bagian tubuh sebelah kiri ke dinding kubur
atau dinding peti supaya tidak terlentang kembali.

f. Tentang Mengalas Dasar Kubur

Para ulama mazhab empat berpendapat makruh menaruh


hamparan atau bantal di bawah mayat di dalam kubur. Bahkan para
ulama menganjurkan supaya ditaruh tanah di bawah pipi mayat
sebelah kanan setelah dibukakan kain kafannya dari pipi itu
ditempelkan langsung ke tanah.

g. Berdoa Waktu Menaruh Mayat Dalam Kubur

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 54


Modul AAI

Pada waktu mayat dimasukkan ke dalam kubur maka


dianjurkan supaya membaca doa:

Artinya: Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah.

h. Menutupi Kubur Mayat Perempuan Pada Waktu Ia Dimasukkan


Kedalamnya

Bagi mayat perempuan hendaknya dibentangkan kain dan


sebagainya di atas kuburnya pada waktu ia dimasukkan
kedalamnya.

i. Mencurah Kubur Dengan Tanah Tiga Kali

Sesudah mayat diletakkan dengan baik, maka masing-masing


orang yang menyaksikan penguburan itu dianjurkan mencurahi
lubang kubur itu dengan tanah tiga kali dengan tangannya dari arah
kepalanya. Sesudah itu, dilanjutkan ditimbun dengan tanah galian
kubur itu sampai cukup.

j. Sunat Menyapu Kubur Dengan Telapak Tangan

Disunnatkan bagi orang yang menyaksikan pemakaman


mayat, menyapu kubur dari arah kepala mayat sebanyak tiga kali.

k. Sunat Berdoa Untuk Mayat Seusai Pemakaman

Disunatkan memohon ampun bagi mayat dan minta dikuatkan


pendiriannya seusai ia dimakamkan, karena pada saat itu ia sedang
ditanya di dalam kubur.

Sumber :

Rahmani,Haidir Ali.Risalah Tuntunan Shalat


Lengkap.Surabaya:Nuriah.S

DAFTAR PUSTAKA

- DR. Aid Qarny, Hadaiq Dzata Bahjah, hlm : 123, 190


- Majalah Al Manar edisi : 375
- Abdul Fatah Abu Guddah, Qimat Al Zaman inda Al Ulama, hlm : 50- 51

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 55


Modul AAI

- DR. Nashir Sulain Al Umary , Al Futur, asbababuhu wa ilajuhu,( Kairo ;


Maktabah Salsabila) , hlm : 96 .
- Dzail Tabaqat Al Hanabilah , juz II, hlm : 249 .
- Untuk melihat lebih jauh faktor-faktor yang menyebabkan negara Jepang menjadi
negara maju bisa dirujuk di : Ahmad Zain An Najah, Al Quran dan Kehidupan,
dalam tafsir surat Al Baqarah ayat 31 .
- Ahmad Zain An Najah, 15 Langkah Efektif untuk mengahafal Al Qura, hlm ; 7 .
- Mahmud Misri, Al Waqtu huwa Al hayat ,( Kairo, Muassah Qurtubah), 2003
hlm : 56
- Dr. Sayid Husain Al Affani, Imarat Auqat bi amal As Sholihat , ( Kairo ; Dar
Affani ) hlm 34-35
- www.pembelajar.com
- DR. Yusuf Qardhwi, Al Waqtu fi hayat muslim, ( Kairo : Maktabah Wahbah ) ,
2004 hlm : 25
- Ibnu Rajab Al Hambali , Lathoif Al Maarif fima li-Mawasim al Am min al
Wadhaif ( Manshurah : Maktabat Al Iman ) , 1999 M , Cet : I.
- An Nawawy, Majmu Syar Al Muhadzab , ( Beirut : Dar Al Fikr ) 1996 , Cet : I,
Juz : I , hlm : 40 .
- Dr. Sayid Husain Al Affani, Imarat Auqat bi amal As Sholihat , ( Kairo ; Dar
Affani ) hlm 35, 39
- Petikan dari buku siri motivasi MEMBINA KETAHANAN DIRI oleh
GEORGE LEONARD
- http://portal.uum.edu.my/portalbm/ekaunseling/mkk/artikel.htm?id=14
- Abdullah Ali Yusuf, Fann Idarat Al Waqti , dalam Majalah Al Bayan, edisi 86,
Syawal 1415 H.
- Ary Ginanjar Agustian, ESQ, ( Jakarta ; Penerbit Arga ) , 2001 Cet : III, hlm : 30
- Imam Ghozali, Ihya Ulumuddin ,juz I , hlm : 391

Lembaga Asistensi Pusat UR Handbook for Mentor 56

Anda mungkin juga menyukai