Anda di halaman 1dari 9

Abstrak :

Hutan adalah salah satu system penyangga kehidupan dan sumber


kemakmuran rakyat. Saat ini keadaannya semakin terancam dengan
meluasnya kerusakan hutan. Luas hutan alam asli Indonesia menyusut
dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini, Indonesia
telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72%. Laju kerusakan hutan periode
1985-1997 tercatat 1,6 juta hektare per tahun, sedangkan pada periode
1997-2000 menjadi 2,8 juta hektare per tahun. Ini menjadikan Indonesia
merupakan salah satu tempat dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di
dunia. Di Indonesia berdasarkan hasil penafsiran citra landsat tahun 2000
terdapat 101,73 juta hektare hutan dan lahan rusak, diantaranya seluas
59,62 juta hektare berada dalam kawasan hutan. Hutan-hutan Indonesia
menghadapi masa depan yang suram. Walau negara tersebut memiliki 400
daerah yang dilindungi, namun kesucian dari kekayaan alam ini seperti tidak
ada. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai tingkat
kerusakan hutan serta membantu pengambilan kebijakan terbaik untuk
menyelesaikan masalah kerusakan hutan.

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH


Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang meiliki kawasan
hutan yang sangat luas. Hutan di Indonesia sangat berperan penting dalam
kelangsungan hidup flora dan fauna yang ada di dalamnya. Selain itu,
keberadaan hutan di Indoneisa ini juga berfungsi untuk melestarikan
beraneka ragam potensi flora dan fauna di Indonesia.
Penebangan besar-besaran diiringi dengan adanya pemukiman liar,
perladangan, penggembalaan liar, pencurian kayu dan kebakaran hutan.
Masyarakat menduduki kawasan dengan mendirikan bangunan, bertani,
beternak serta melakukan berbagai aktivitas didalam kawasan. Bangunan
tempat tinggal masyarakat terbuat dari kayu yang dicuri dari kawasan
hutan. Kegiatan tersebut tidak dapat dicegah karena terbatasnya jumlah
polisi hutan (Polisi hutan).
Selain penebangan, kebakaran hutan merupakan salah satu faktor
yang menyebabkan laju kerusakan hutan semakin bertambah dari tahun ke
tahun. Lebih dari 5 juta ha hutan terbakar pada tahun 1994 dan 4,6 juta ha
hutan lainnya terbakar pada tahun 1997-1998. Sebagian dari lahan ini
tumbuh kembali menjadi semak belukar, sebagian digunakan oleh para
petani skala kecil, tetapi sedikit sekali usaha sistematis yang dilakukan untuk
memulihkan tutupan hutan atau mengembangkan pertanian yang produktif.
Rendahnya tingkat kepedulian peduduk menyebabkan laju kerusakan
hutan semakin meningkat karena kurangnya pemahaman pentingnya hutan
untuk kehidupan.

Bentuk fisik kerusakan hutan terutama disebabkan oleh adanya:


(1) Kegiatan penebangan liar;
(2) Penyerobotan hutan untuk perluasan areal pertanian;
(4) Kebakaran karena pembukaan hutan yang ceroboh;
(5) Pencurian kayu dan perambahan hasil hutan di kawasan hutan; dan
(6) Berbagai kegiatan pelaksanan program pemerintah yang mengharuskan
terjadinya penebangan tegakan hutan di kawasan hutan yang secara
eksesif ternyata sering menebang tegakan hutan lebih dari yang
seharusnya.
Uraian diatas menunjukan perlunya suatu kebijakan untuk mengatasi
masalah kerusakan hutan. Analisis pemodelan dinamis merupakan salah
satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Pada
makalah ini, kami membatasi pembuatan model pada pengaruh kerusakan
hutan terhadap laju perambahan dan laju kebakaran. Adapun tujuannya
adalah untuk menggambarkan seberapa besar kerusakan hutan di Indonesia
akubat laju perambahan dan laju kebakaran hutan dengan menggunakan
software Powersim dan meramalkan seberapa besar perubahan yang
ditimbulkan dari kedua factor yang yang disebutkan diatas yang
menyebabkan kerusakan hutan.

METODOLOGI
Untuk memperoleh gambaran pola hubungan antara luas kerusakan
hutan, upaya pemulihannya berupa reboisasi atau penanaman hutan
kembali, serta laju perambahannya dan laju kebakaran digunakan suatu alat
yang dapat menitegrasikan komponen-komponen tersebut. Sistem dinamik
adalah suatu metodologi yang digunakan untuk memahami bagaimana
suatu system berubah dengan berjalannya waktu. Dengan demikian metode
system dinamik ini dinilai bisa digunakan untuk mengkaji besarnya tingkat
kerusakan hutan di Indonesia.

TUJUAN PENELITIAN
a. Menganalisa kerusakan hutan dengan simulasi permodelan dinamis
dengan menggunakan software powersim.
b. Meramalkan seberapa besar perubahan yang di timbulkan dari strategi
yang di implemantisikan bagi kerusakan hutan.
c. Mengetahui luas kerusakan hutan untuk beberapa tahun ke depan.

BAB II
ISI MAKALAH DAN PEMBAHASAN
1. Model Luas Kerusakan Hutan

curah_hujan

angka_laju_kebakaran
laju_kebakaran

luas_kerusakan_hutan

laju_perambahan laju_rehabilitas

laju_legal angka_lajurehabilitasi

laju_ilegal

angka_laju_legal angka_laju_ilegal

init Luas_kerusakan_hutan = 2800


flow Luas_kerusakan_hutan = +dt*laju_kebakaran
+dt*Laju_perambahan
-dt*Laju_rehabilitas
aux laju_kebakaran =
(Luas_kerusakan_hutan/curah_hujan)*angka_laju_kebakaran
aux Laju_perambahan = laju_legal+laju_ilegal
aux Laju_rehabilitas =
agka_laju_rehabilitas*Luas_kerusakan_hutan
aux laju_ilegal = angka_laju_ilegal*Luas_kerusakan_hutan
aux laju_legal = angka_laju_legal*Luas_kerusakan_hutan
const agka_laju_rehabilitas = 0.7
const angka_laju_ilegal = 0.75
const angka_laju_kebakaran = 0.5
const angka_laju_legal = 0.07
const curah_hujan = 127

Luas kerusakan hutan ditentukan oleh input laju perambahan dan laju
kebakaran serta output laju rehabilitas . Input laju perambahan merupakan
penambahan laju perambahan illegal dan penambahan laju perambahan
legal. Besarnya penambahan laju illegal di tentukan oleh angka laju illegal
dan besarnya penambahan laju legal ditentukan oleh angka laju legal.
Sedangkan input laju kebakaran dipengaruhi oleh angka laju kebakaran dan
besarnya curah hujan. Output laju rehabilitas merupakan 70% luas
kerusakan hutan.
Data data yang diambil :
1. Luas kerusakan hutan mula- mula = 2800 ha
2. Angka laju legal = 0.07
3. Angka laju illegal = 0.75
Time 4. luas_kerusakan_hutan
Angka laju rehabilitasi = 0.7 laju_rehabilitas laju_ilegal laju_legal laju_kebakaran
laju_perambahan
2.000 2.800,00 2.296,00 1.960,00 2.100,00 196,00 11,02
2.001 5. Angka laju kebakaran
3.147,02 = 0.5
2.580,56 2.202,92 2.360,27 220,29 12,39
2.002 3.537,06 2.900,39 2.475,94 2.652,79 247,59 13,93
6. Curah hujan = 127 mm/jam
2.003 3.975,43 3.259,85 2.782,80 2.981,57 278,28 15,65
2.004 Table kerusakan
4.468,13 hutan dari tahun 2000
3.663,87 – 2020 (dalam
3.127,69 3.351,10satuan ribu)
312,77 17,59
2.005 5.021,90 4.117,96 3.515,33 3.766,42 351,53 19,77
2.006 5.644,30 4.628,32 3.951,01 4.233,22 395,10 22,22
2.007 6.343,83 5.201,94 4.440,68 4.757,88 444,07 24,98
2.008 7.130,07 5.846,66 4.991,05 5.347,55 499,10 28,07
2.009 8.013,75 6.571,27 5.609,62 6.010,31 560,96 31,55
2.010 9.006,95 7.385,70 6.304,86 6.755,21 630,49 35,46
2.011 10.123,24 8.301,06 7.086,27 7.592,43 708,63 39,86
2.012 11.377,89 9.329,87 7.964,52 8.533,42 796,45 44,79
2.013 12.788,03 10.486,18 8.951,62 9.591,02 895,16 50,35
2.014 14.372,94 11.785,81 10.061,06 10.779,71 1.006,11 56,59
2.015 16.154,28 13.246,51 11.308,00 12.115,71 1.130,80 63,60
2.016 18.156,39 14.888,24 12.709,48 13.617,29 1.270,95 71,48
2.017 20.406,64 16.733,45 14.284,65 15.304,98 1.428,46 80,34
2.018 22.935,78 18.807,34 16.055,05 17.201,84 1.605,50 90,30
2.019 25.778,37 21.138,27 18.044,86 19.333,78 1.804,49 101,49
2.020 28.973,27 23.758,08 20.281,29 21.729,95 2.028,13 114,07
Grafik kerusakan hutan dari tahun 2000 – 2020

25,000
2

20,000 3

1 Luas_kerusakan_hutan
15,000 1
2 Laju_perambahan
2
3 Laju_rehabilitas
10,000 3
1
23
5,000 123
BAB III
123

2,000 2,005 2,010 2,015 2,020

KESIMPULAN
Time DAN SARAN

KESIMPULAN

Setelah dilakukan percobaan menggunakan software powersim constructor


didapatkan suatu analisa bahwa :

1. Model luas kerusakan hutan dipengaruhi oleh laju perambahan, laju


rehabilitas dan laju kebakaran.

2. Semakin besar laju perambahan semakin besar pula luas kerusakan


hutan, maka semakin besar pula laju rehabilitas yang harus di lakukan.

3. Semakin besar laju kebakaran semakin besar pula luas kerusakan


hutan ,maka semakin besar pula laju rehabilitas yang harus dilakukan.

4. Angka laju legal pada tahun 2000 sebesar 0.07. Laju perambahan legal
diformulasikan sebagai angka laju legal x luas kerusakan hutan.
5. Angka laju illegal pada tahun 2000 sebesar 0.75. Laju perambahan illegal
diformulasikan sebagai angka laju illegal x luas kerusakan hutan.

6. Angka laju kebakaran pada tahun 2000 sebesar 0.5. Sedangkan intensitas
curah hujan pada tahun 2000 sebesar 127 mm/jam. Kita asumsikan
intensitas curah hujan konstan setiap tahun. Laju kebakaran disangat
dipengaruhi oleh intensitas hujan dan angka laju kebakaran tersebut. Laju
kebakaran diformulasikan sebagai laju kebakaran hutan/curah hujan x
angka laju kebakaran.

7. Angka laju rehabilitas pada tahun 2000 sebesar 0.7. laju rehabilitas di
formulasikan sebagai angka laju rehabilitas x luas kerusakan hutan.

8. Model powersim yang telah di uji coba menyatakan hasil untuk perubahan
luas kerusakan hutan selama 20 tahun ke depan mengalami peningkatan.
Hal ini di sebabkan oleh factor – factor yang telah di sebutkan di atas.

SARAN

Untuk penelitian lebih lanjut disarankan menambah variable-variabel lain


yang dibutuhkan untuk menambah kekayaan model, agar model dapat lebih
menggambarkan keadaan sesungguhnya dan lebih realistic sehingga pengambilan
kebijakan akan lebih optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Dwipayanti, Utari. 2009. Seminar Nasional “Kebijakan dan Aplikasi Teknologi


Informasi dan Komunikasi untuk Peningkatan Daya Saing Agribisnis
Indonesia” - Himpunan Informatika Pertanian. Bogor : Institut Pertanian
Bogor.

Hoed, Benny, et al. Jakarta Recovery ; Blue Print Pembangunan Ibukota,


Sembasi Kampus untuk Jakarta. Jakarta : Kelompok Kerja Pembangunan
Ibukota-BEMUI. 2007.

www.republika.com/lingkungan Kamis, 4 November 2010

www.wikipedia.com/deforestasi
MODEL ANALISIS PENGARUH BESARNYA LAJU
PERAMBAHAN DAN LAJU KEBAKARAN TERHADAP
KERUSAKAN HUTAN DI INDONESIA

Oleh :
Dimas Pranasta (108094000003)
Ayu Ratna Syafitri (108094000007)
Selly Permatasari (108094000010)
Mukhlis (108094000025)
Karina Puji Lestari (108094000029)
Muhammad Saepul Fahmi (108094000038)
Raiza Nur Aziza (108094000046)

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai