Keanekaragaman hayati
terdiri dari 3 komponen
utama:
– Keanekaragaman
genetik
– Keanekaragaman
Species diversity in a coastal redwood ecosystem
spesies
– Keanekaragaman
ekosistem
Manfaat Biodiversitas
• Sebagai bahan makanan
• Sebagai bahan membangun
rumah dan perkakas
• Sebagai bahan obat-obatan
• Sebagai sumber devisa
• Jasa lingkungan (penyedia air bersih,
oksigen, pencegah banjir dll)
• Sumber inspirasi/spiritual/kebudayaan
• Rekreasi/Olahraga/Wisata
• Riset & Ilmu pengetahuan
Nilai Biodiversitas
• Nilai penting yang • Nilai penting yang
terlihat (Direct Value) tidak terlihat (Indirect
– Medicinal Value Value)
– Agricultural Value
– Siklus Biogeokimia
Pertanian, kontrol hama
penyakit secara biologi,
– Daur sampah dan
limbah
– Nilai Pemanfaatan – Menyediakan air
Konsumtif : bersih
– Mencegah erosi tanah
kayu, buah, getah,
daun, akar, minyak – Regulasi iklim
– Rekreasi dan
KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
19
Ancaman Terhadap Biodiversitas
• Degradasi dan kehilangan habitat (hutan)
• Fragmentasi habitat
• Eksploitasi berlebih
• Perburuan dan pemanenan berlebih
• Invasi spesies asing
• Hama dan penyakit
• Perubahan iklim global
Gambaran Umum Kabupaten Gayo Lues
Letak Giografis : 96º 43’ 24” – 97º 55’ 24” BT
3º 40’ 26” – 4º 16’ 55” LU
Batas Wilayah :
Timur : Kab. Aceh Tamiang
Barat : Kab. Abdya, Nagan Raya dan Aceh Selatan
Utara : Kab. Aceh Tengah, Aceh Timur dan Nagan Raya
Selatan : Kab. Aceh Selatan, Aceh Tenggara dan Abdya
00 – 03 Da ta r 967,42 0,17
03 – 08 La n d a i 42.019,39 7,57
08 – 15 Be ro m b a k 45.591,20 8,21
15 – 25 Be rg e lo m b a k 128.601,43 23,17
J a n u a ri 184 8
Fe b ru a ri 69 7
Ma re t 28 3
Ap ril 89,5 6
Me i 71 7
Juni 110 6
J u li 30,5 4
Ag u stu s 89 5
Se p te m b e r 80 5
O kto b e r 57 8
No ve m b e r 230,5 14
De se m b e r 248 10
Jum la h 1.286,5 83
Kecamatan Pining
Batas Wilayah :
Timur : Lukup Kab. Aceh Timur
Barat : Kec. Putri Betung
Utara : Kab. Aceh Timur
Selatan : Kec. Dabun Gelang
G a ja h 59 151 210
Pin tu Rim e 2 - -
Pe p e la h 4 12 16
Populasi Ternak Kecil Menurut Jenisnya
De sa Ka m b ing Do m b a Jum la h
G a ja h 54 155 209
Pin tu Rim e 14 29 43
Pe p e la h 34 39 73
Pembagian Kawasan Sesuai Fungsi
De sa APL HL HP TNGL To ta l
Secara umum kawasan hutan di empat desa tersebut berada sisi Utara
dan Selatan, sedangkan kawasan Area Penggunaan Lain (APL) sebagai
kawasan pemukiman penduduk berada di tengah desa.
Jenis Vegatasi
Kopi (Coffea arabica), Serai Wangi
(Cymbopogon nardus), Pinus (Pinus
merkusi), Rotan (Calamus manan), Kayu
Alim (Aquilaria Malaccensis), Jernang
(Daemonorops draco), Beringin (Ficus
benjamina), Aren (Arenga pinnata), Coklat
(Theobroma cacao), Kemiri (Aleurites
moluccana), Pinang (Areca catechu), Pakis
Hutan (Cycas rumphii), Nangka (Artocarpus
heterophyllus), Jambu (Syzygium aqueum),
Pisang (Musa paridisiaca), Pepaya (Carica
papaya), Durian (Durio zibentinus), Timun
(Cucumis sativus), Kelapa (Cocus Nucifera),
Tembakau (Nicotiana tabacum), Mancang
(Mangifera foetida).
Jenis Satwa
Rangkong (Buceros rhinoceros), Murai batu
(Copsychus malabaricus), Harimau (Phantera tigris) ,
Gajah (Elephas maximus), Rusa (Cervus unicolor),
Kijang (Muntiacus muntjak), Kenari (Serinus canaria),
Tekukur (Spilopelia chinensis), Kerbau (Bubalus
bubalis), Beo Batu (Gracula religiosa), Beruang
(Helarctos malayanus), Babi hutan (Sus scrofa), Rusa
(Odocoileus virginianus), Monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis), Ikan mas (Cyprinus carpio), Elang
(Nisaetus cirrhatus) , Burung jalak (Gracula religiosa).
Peta Kawasan Hutan
Kampung Gajah
Peta Kawasan Hutan
Kampung Uring
Peta Kawasan Hutan
Kampung Pepelah
Peta Kawasan Hutan
Kampung Pintu Rime
Sumber Air dan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Sumber air penduduk berasal dari
Sungai/anak sungai, sumur dan sumber
mata air pegunungan. Secara umum
sungai tersebut berada dalam kawasan
Daerah Aliran Sungai (DAS) A.
Simpang Kanan.
Berdasarkan pengakuan masyarakat,
kondisi debit air sungai semakin hari
semakin mengurang (pada kondisi
kemarau), namun debit air akan
meningkat pada musim penghujan,
justru terkadang debit air yang meluap
mengakibatkan banjir pemukiman
penduduk
Kemiringan Lereng
Sebesar 46,15% kawasan desa dampingan berada pada kategori agak curam
dengan luas sekitar 26.947,86 ha. Untuk kategori datar sebesar 16,88% atau
seluas 9.857,78 ha. Kategori landai 27,92% atau seluas 16.303,89 ha. Kategori
curam 8,69& atau seluas 5.071,59 ha. Sedangkan yang sangat cukum hanya
0,35% atau seluas 204,49 ha
Dari empat desa yang di survey, desa Uring berpotensi besar terjadinya erosi,
karena sebagian besar kawasannya curam dengan kemiringan ≥26%.
Sedangkan desa Pinto Rime dibagian tenggaranya tingkat kemiringan
lerengnya masuk kategori datar sampai dengan landai
Peta Kemiringan Lerang
Penggunaan Lahan
• Penggunaan lahan di empat desa dampingan dapat digambarkan
sebagai berikut; untuk lahan persawahan sebesar 76,26 ha (0,13%),
lahan perkebunan 3.474,96 ha (5,96%), sedangkan untuk kawasan
pemukiman penduduk mencapai 993,97 ha (1,71%).
• Dua desa diantaranya masuk dalam kawasan Taman Nasional
Gunung Leuser (TNGL), yaitu desa Pinto Rimee dan Pepelah. Luas
kawasan TNGL dalam dua desa tersebut mencapai 24.008,32 ha
(41,20%).
• Penggunaan lahan di empat desa dampingan juga untuk kawasan
Hutan Produksi Terbatas dengan luas 434,66 ha (0,75%). Kawasan
Hutan Lindung mencapai 23.588,47 ha (40,48%), serta Hutan
Produksi seluas 5.689,39 ha (9,76%).
• Empat desa dampingan yang memiliki fungsi konservasi dan
lindung mencapai 80% lebih atau sekitar 47.596,79 ha dari total luas
lahan 58.385,61 ha.
Peta Penggunaan Lahan
Jenis Tanah
• Ada empat jenis tanah yang teridentifikasi pada empat desa dampingan
di Kecamatan Pining, Gayoe Lues. Yaitu jenis tanah Ultisol, Andisol,
Inceptisol, serta Entisol-Inceptisol
• Jenis tanah Ultisol memiliki luas 40.873,67 ha (70,01%), Andisol
3.026,91 ha (5,18%), Inceptisol 58,67 ha (0,10%), serta Entisol-
Enceptisol 14.426,38 ha (24,71%).
• Jenis Ultisol tersebar di seluruh desa dampingan, sama halnya dengan
jenis tanah Entisol-Inceptisol yang secara umum berada di kawasan
pemukiman penduduk di setiap desa. Sedangkan jenis tanah Andisol
hanya tersebar di dua desa, yaitu desa Pepelah dan Pinto Rime
• Bila dilihat dari luas berdasarkan jenis tanah, maka di empat desa
dampingan didominasi oleh jenis tanah Ultisol seluas 40.873,67 ha atau
sekitar 70,01%. Kemudian disusul oleh jenis tanah Entisol-Inceptisol
seluas 14.426,38 ha atau sekitar 24,71%.
Peta Jenis Tanah
Curah Hujan
DAS dan SUB DAS
• Desa Gajah, Uring, Pepelah, dan Pinto Rime Kecamatan Pining,
Gayoe Lues berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) A.
Simpang Kanan, DAS Kr. Jambo Aye, DAS Kr. Tripa, dan DAS
Lawe Alas. Dalam konteks lokal DAS A. Simpang Kanan ini
dikenal dengan sebutan Aih Pining.