Anda di halaman 1dari 6

“PERPETAAN: GARIS KONTUR DAN SIFAT-SIFATNYA”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas 5 semester satu Mata Kuliah Perpetaan


Tahun Akademik 2010/2011

Oleh:

Nama: Agy Hartawan


(10070310004)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PLANOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2010 M/1431 H
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama.
Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis lengkung
horisontal.

Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang


mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap referensi tinggi tertentu.

Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis


perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta.
Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka bentuk garis kontur ini
juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.

Jadi kontur adalah suatu garis yang digambarkan diatas bidang datar melalui titik –
titik yang mempunyai ketinggian sama terhadap suatu bidang referensi tertentu.
Garis ini merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama
terhadap suatu bidang referensi atau garis khayal yang menghubungkan titik – titik
yang mempunyai ketinggian yang sama.Penarikan garis kontur bertujuan untuk
memberikan informasi relief ( baik secara relative maupun absolute )

Sifat-sifat garis kontur adalah :

1. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.

2. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.

3. Garis kontur tidak berpotongan dan tidak bercabang.

4. Interval kontur biasanya 1/2000 kali skala peta.

5. Rangkaian garis kontur yang rapat menandakan permukaan bumi yang


curam/terjal, sebaliknya yang renggang menandakan permukaan bumi yang landai.

6. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “U” menandakan punggungan


gunung.

7. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “V” terbalik menandakan suatu
lembah/jurang.

Interval kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan. Jadi
juga merupakan jarak antara dua bidang mendatar yang berdekatan. Pada suatu
peta topografi interval kontur dibuat sama, berbanding terbalik dengan skala peta.
Semakin besar skala peta, jadi semakin banyak informasi yang tersajikan, interval
kontur semakin kecil.

Indeks kontur adalah garis kontur yang penyajiannya ditonjolkan setiap kelipatan
interval kontur tertentu; mis. Setiap 10 m atau yang lainnya. Rumus untuk
menentukan interval kontur pada suatu peta topografi adalah:

Interval Kontur =    1/2000 x skala peta

Dengan demikian kontur yang dibuat antara kontur yang satu dengan kontur yang
lain yang berdekatan selisihnya 2,5 m. Sedangkan untuk menentukan besaran
angka kontur disesuaikan dengan ketinggian yang ada dan diambil angka yang utuh
atau bulat, misalnya angka puluhan atau ratusan tergantung dari besarnya interval
kontur yang dikehendaki. Misalnya interval kontur 2,5 m atau 5 m atau 25 m dan
penyebaran titik ketinggian yang ada 74,35 sampai dengan 253,62 m, maka
besarnya angka kontur untuk interval kontur 2,5 m maka besarnya garis kontur yang
dibuat adalah : 75 m, 77,50 m, 80 m, 82,5 m, 85m, 87,5 m, 90 m dan seterusnya,
sedangkan untuk interval konturnya 5 m, maka besarnya kontur yang dibuat adalah :
75 m, 80 m, 85 m, 90 m , 95 m, 100 m dan seterusnya, sedangkan untuk interval
konturnya 25 m, maka besarnya kontur yang dibuat adalah : 75 m, 100 m, 125 m,
150 m, 175 m, 200 m dan seterusnya.

Cara penarikan kontur dilakukan dengan cara perkiraan (interpolasi) antara


besarnya nilai
titik-titik ketinggian yang ada dengan besarnya nilai kontur yang ditarik, artinya
antara dua titik ketinggian dapat dilewati beberapa kontur, tetapi dapat juga tidak
ada kontur yang melewati dua titik ketinggian atau lebih. Jadi semakin besar
perbedaan angka ketinggian antara dua buah titik ketinggian tersebut, maka
semakin banyak dan rapat kontur yang melalui kedua titik tersebut, yang berarti
daerah tersebut lerengnya terjal, sebaliknya semakin kecil perbedaan angka
ketinggian antara dua buah titik ketinggian tersebut, maka semakin sedikit dan
jarang kontur yang ada, berarti daerah tersebut lerengnya landai atau datar. Dengan
demikian, dari peta kontur tersebut, kita dapat membaca bentuk medan (relief) dari
daerah yang digambarkan dari kontur tersebut, apakah daerah tersebut berlereng
terjal (berbukit, bergunung), bergelombang, landai atau datar.

(http://muftysaid.wordpress.com/2009/11/22/garis-kontur/

-Garis Kontur

Garis KonturGaris kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang


mempunyai ketinggian yang sama terhadap suatu bidang referensi, digambarkan di
peta
Tinggi garis kontur ditentukan terhadap muka air laut rata-rata (MSL)
Penggambaran garis kontur di peta untuk menunjukkan (relief) permukaan bumi
Garis kontur tidak pernah berpotongan
Sifat-sifat Kontur

1. Merupakan garis yang kontinyu (SMOOTH), bukan DISKRET


2. Tidak berpotongan
3. Tidak bercabang
4. Tidak bersilangan
5. Jarak antara garis kontur semakin jarang/lebar, Topografi semakin datar
6. Jarak antara garis kontur semakin rapat, Topografi semakin uram/terjal
7. Untuk lembah dan punggung bukit ,bentuk kontur cenderung berbentuk huruf V
(http://geomaticsandsurveying.blogspot.com/2009/12/garis-kontur.html)

-Garis kontur adalah gambaran bentuk permukaan bumi pada peta topografi.

Sifat-sifat garis kontur, yaitu'.

a. Garis kontur merupakan kurva tertutup sejajar yang tidak akan memotong satu
sama lain dan tidak akan bercabang.

b. Garis kontur yang di dalam selalu lebih tinggi dari yang di luar.

c. Interval kontur selalu merupakan kelipatan yang sama

d. Indek kontur dinyatakan dengan garis tebal.

e. Semakin rapat jarak antara garis kontur, berarti semakin terjal Jika garis kontur
bergerigi (seperti sisir) maka kemiringannya hampir atau sama dengan 90°.

f. Pelana (sadel) terletak antara dua garis kontur yang sama tingginya tetapi terpisah
satu sama lain. Pelana yang terdapat diantara dua gunung besar dinamakan PASS.

(http://www.eastjava.com/books/semeru-climbing/html/tips_navigasi.html

Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang berketinggian sama
dari permukaan laut. ada beberapa cara dalam melukiskan kontur yaitu cara
hachures, cara kontur, dan shading. mungkin untuk lebih jelasnya dapat di kupas
dilain tulisan.

Kontur memiliki sifat-sifat yaitu antara lain :

1. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.

2. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
3. Garis kontur tidak berpotongan dan tidak bercabang.

4. Kontur mempunyai interval tertentu(misalnya 1m, 5m, 25m, dst).

5. Rangkaian garis kontur yang rapat menandakan permukaan bumi yang


curam/terjal, sebaliknya yang renggang menandakan permukaan bumi yang landai.

6. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "U" menandakan punggungan


gunung.

7. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "V" terbalik menandakan suatu
lembah/jurang.

8. Kontur dapat memepunyai nilai positif (+), nol (0), atau negatif (-).

9. Kontur yang rapat-rapat garisnya berarti daerah tersebut curam.

10. Kontur yang renggang garis-garisnya berarti daerah tersebut landai.

11. Kontur tidak pernah bercabang.

12. Pada jalan yang lurus dan menurun, ,maka kontur cembung kearah turun.

13. Pada sungai yang lurus dan menurun, maka kontur cekung kearah turun.

14. Kontur tidak memotong bangunan atau melewati ruangan didalam bangunan.

Interval kontur

Dalam penarikan antara kontur yang satu dengan kontur yang lain didasarkan pada
besarnya perbedaan ketinggian antara ke dua buah kontur yang berdekatan dan
perbedaan ketinggian tersebut disebut dengan „interval kontur“ (contour interval).
Untuk menentukan besarnya interval kontur tersebut ada rumus umum yang
digunakan yaitu :

Interval Kontur = 1/2000 x penyebut skala (dalam meter).

Contoh : Peta kontur yang dikehendaki skalanya 1 : 5.000, berarti interval


konturnya : 1/2000 x 5.000 (m) = 2,5 m.

Dengan demikian kontur yang dibuat antara kontur yang satu dengan kontur yang
lain yang berdekatan selisihnya 2,5 m. Sedangkan untuk menentukan besaran
angka kontur disesuaikan dengan ketinggian yang ada dan diambil angka yang utuh
atau bulat, misalnya angka puluhan atau ratusan tergantung dari besarnya interval
kontur yang dikehendaki. Misalnya interval kontur 2,5 m atau 5 m atau 25 m dan
penyebaran titik ketinggian yang ada 74,35 sampai dengan 253,62 m, maka
besarnya angka kontur untuk interval kontur 2,5 m maka besarnya garis kontur yang
dibuat adalah : 75 m, 77,50 m, 80 m, 82,5 m, 85m, 87,5 m, 90 m dan seterusnya,
sedangkan untuk interval konturnya 5 m, maka besarnya kontur yang dibuat adalah :
75 m, 80 m, 85 m, 90 m , 95 m, 100 m dan seterusnya, sedangkan untuk interval
konturnya 25 m, maka besarnya kontur yang dibuat adalah : 75 m, 100 m, 125 m,
150 m, 175 m, 200 m dan seterusnya.

Cara penarikan kontur dilakukan dengan cara perkiraan (interpolasi) antara


besarnya nilai
titik-titik ketinggian yang ada dengan besarnya nilai kontur yang ditarik, artinya
antara dua titik ketinggian dapat dilewati beberapa kontur, tetapi dapat juga tidak
ada kontur yang melewati dua titik ketinggian atau lebih. Jadi semakin besar
perbedaan angka ketinggian antara dua buah titik ketinggian tersebut, maka
semakin banyak dan rapat kontur yang melalui kedua titik tersebut, yang berarti
daerah tersebut lerengnya terjal, sebaliknya semakin kecil perbedaan angka
ketinggian antara dua buah titik ketinggian tersebut, maka semakin sedikit dan
jarang kontur yang ada, berarti daerah tersebut lerengnya landai atau datar. Dengan
demikian, dari peta kontur tersebut, kita dapat membaca bentuk medan (relief) dari
daerah yang digambarkan dari kontur tersebut,
apakah daerah tersebut berlereng terjal (berbukit, bergunung), bergelombang, landai
atau datar. (http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_1335/title_kontur-dalam-
ilmu-ukur-tanah/)

kesimpulan :

Garis kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang memiliki
ketinggian sama pada peta, biasanya peta topografi, dan memiliki suatu sifat-
sifat tertentu.

Anda mungkin juga menyukai