Anda di halaman 1dari 5

Siklus Estrus dan Siklus Menstruasi

Siklus reproduksi pada makhluk hidup ada dua macam, siklus estrus dan siklus
menstruasi. Siklus estrus terjadi pada mamalia non primata sedangkan siklus
menstruasi terjadi pada hewan primata dan pada manusia. Perbedaan antara
siklus estreus dan siklus menstruasi adalah:
1.Perubahan perilaku, pada siklus estrus terlihat adanya perubahan perilaku pada
setiap tahapannya namun pada siklus menstruasi perubahan perilaku tidak terlalu
terlihat.
2.External Bleeding, atau disebut juga dengan pendarahan keluar. Pada siklus
menstruasi pendarahan keluar terjadi akibat adanya arteri spiral yang mengalami
konstriksi bersamaan dengan luruhnya endometrium bagian (pars) fungsionalis.
Pars basalis tidak meluruh dan permukaannya yang berbatasan pars fungsionalis
akan diperbaiki pada fase reparasi, sehingga pars fungsionalis beserta arteri
spiral akan utuh kembali. Pada fase estrus tidak terjadi pendarahan keluar
karena tidak adanya arteri spiral jadi yang terjadi adalah adanya perobakan
endometrium dan sel-sel yang sudah tidak dibutuhkan akan dimakan oleh sel-sel
darah putih pada tubuhnya sendiri. Peluruhan sel endometrium ini disebabkan
karena adanya pengurangan jumlah hormon progesteron yang dihasilkan oleh
korpus leteum.
3.Waktu kawin, Pada hewan yang mengalami siklus estrue perkawinan hanya
terjadi pada fase estrus saja sedangkan pada primata dan manusia yang
mengalami siklus menstruasi perkawinan dapat terjadi kapan saja.(Anonim, 2009
B)
Pendarahan keluar atau dapat pula disebut dengan external bleeding dapat
terjadi pada hewan non primata, namun volume darah yang dikeluarkan hanya
sedikit tidak sebanyak pada primata dan manusia. Namun darah yang keluar ini
seringkali disalahartikan sebagai menstruasi padahal faktor-faktor yang
mempengaruhi hal ini berbeda dengan yang terjadi pada mamalia oleh karena itu
pendarahan pada hewan mamlia ini disebut pula pseudomenstruasi. Faktor-faktor
yang mempengaruhi adalah titer estrogen yang bersifat anabolik bukan
dikarenakan adanya penurunan jumlah progesteron. Sejalan dengan pertumbuhan
folikel yang sangat cepat, terjadi pengeluaran sel-sel darah yang menembus
dinding pembuluh darah atau disebut juga diapedesis, sedangkan pada siklus
menstruasi pendarahan keluar dikarenakan adanya peluruhan dari dinding
endometrium. Contoh hewan yang mengalami pseudomenstruasi antara lain :
anjing, kucing, kuda, dan sapi.

Siklus reproduksi adalah perubahan siklus yang terjadi pada sistem reproduksi
(ovarium, oviduk, uterus dan vagina) hewan betina dewasa yang tidak hamil, yang

Mistin Megawati/IX-D
memperlihatkan hubungan antara satu dengan yang lainnya.
Siklus reproduksi pada mamalia primata disebut dengan siklus menstruasi,
sedangkan siklus reproduksi pada non primata disebut dengan siklus estrus.
Siklus estrus ditandai dengan adanya estrus (birahi). Pada saat estrus, hewan
betin akan reseftif sebab di dalam ovarium sedang ovulasi dan uterusnya berada
pada fase yang tepat untuk implantasi untuk fase berikutnya disebut dengan
satu siklus estrus. Panjang siklus estrus pada tikus mencit adalah 4-5 hari, pada
babi, sapi dan kuda 21 hari dan pada marmut 15 hari .

Pada mamalia khususnya pada manusia siklus reproduksi yang melibatkan


berbagai organ yaitu uterus, ovarium, mame yang berlangsung dalam suatu waktu
tertentu atau adanya sinkronisasi, maka hal ini dimungkinkan oleh adanya
pengaturan/koordinasi yang disebut dengan hormon (hormon adalah zat kimia
yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang langsung dialirkan ke dalam
peredaran darah dan mempengaruhi organ target)

Pada kebanyakan vertebrata dengan pengecualian primata, kemauan menerima


hewan jantan terbatas selama masa yang disebut estrus atau berahi. Selama
estrus, hewan-hewan betina, secara fisiologis dan psikologis dipersiapkan untuk
menerima hewan-hewan jantan, dan perubahan-perubahan struktural terjadi di
dalam organ-organ assesori seks betina. Hewan-hewan monoestrus menyelesaikan
satu siklus estrus setiap tahun sedangkan hewan-hewan poliestrus menyelesaikan
dua atau lebih siklus estrus setiap tahun apabila tidak diganggu oleh kehamilan

Siklus estrus dapat dibagi dalam beberapa tahap yaitu tahap diestrus,
proestrus, estrus, dan metestrus. Tahap-tahap isklus dapat ditentukan dengan
melihat gambaran sitologi apusan vagina. Paad saat estrus, vagina
memperlihatkan sel-sel epitel yang menanduk. Apusan vagina biasanya dibuat
pada hewan hewan laboratorium, umpanya mencit dan tikus, sebelum hewan
jantan dan betina disatukan, penyatuan sebaiknya dilakukan pada saat estrus
awal. Pada saat estrus, vulva hewan betina biasanya merah dan bengkak. Adanya
sumbat vagina setelah penyatuan menandakan bahwa kopulasi telah berlangsung,
dan hari itu ditentukan sebagai hari kehamilan yang ke nol

Manivestasi psikologis berahi ditimbulkan oleh hormon seks betina, yakni


estrogen yang dihasilkan oleh folikel-folikel ovarium. Berahi yang jelas dapat
ditimbulkan pemberian estrogen, bahkan dapat diberikan pada betina yang
dioverektomi. Perlu diingat bahwa meskipun berahi disebabkan oleh ovarium,
tetapi dengan pengertian bebas dari aktifitas ovarium. Pada betina yang intak,
estrogen dari luar dapat menimbulkan berahi pada hampir tiap saat selama
periode siklus estrus, oleh sebab itu maka berahi dapat dipisahkan sama sekali

Mistin Megawati/IX-D
dari peristiwa yang terpenting pada ovarium, yakni ovulasi. Pada terapi dengan
menggunkan estrogen, adanya faktor ini dalam praktek kedokteran hewan sering
dilupakan.

Dua jenis siklus yang berbeda ditemukan pada mamalia betina. Manusia dan
banyak primata lain mampunyai siklus menstrtuasi (menstrual cycle), sementara
mamalia lain mempunya siklus estrus (estrous cycle). Pada kedua kasus ini ovulasi
terjadi pada suatu waktu dalam siklus ini setelah endometrium mulai menebal dan
teraliri banyak darah, karena menyiapkan uterus untuk kemungkinan implantsi
embrio. Satu perbedaan antara kedua siklus itu melibatkan nasib kedua lapisan
uterus jika kehamilan tidak terjadi. Pada siklus mnestruasi endometrium akan
meluruh dari uterus melalui serviks dan vagina dalam pendarahan yang disebut
sebagai menstruasi. Pada siklus estrus endometrium diserap kembali oleh uterus,
dan tidak terjadi pendarahan yang banyak.

Menurut Syahrum (1994), perubahan-perubahan yang terjadi pada ovarium


selama siklus estrus :
1.Selama tidak ada aktifitas seksual (diestrus) terlihat terlihat folikel kecil-
kecil (folicle primer)
2.Sebelum estrus folikel_folikel ini akan menjkadi besar tetapi akhirnya hanya
bsatu yang berisi ovum matang.
3.Folikel yangh berisi ovum matang ini akan pecah, telur keluar (ovulasi), saat
disebut waktu estrus.
4.Kalau telur dibuahi, korpus luteum akan dipertahankan selama kehamilan dan
siklus berhenti sampai bayi lahir dan selesai disusui.
5.Kalau telur tidak dibuahi, korpus luteum akan berdegenerasi, folikel baru akan
tumbuh lagi, siklus diulangi.

Kemungkinan fertilisasi semakin besar diperbesar pada sejumlah spesies mamalia


(tetapi pada manusia tidak), dengan menimbulkan birahi (estrus) pada betina dan
hanya mau kawin ketika mendekati waktu ovulasi. Ovulasi ”birahi” dan perubahan
lapisan-lapisan uterus dalam persiapan penerimaan telur yang dibuahi, dikontrol
oleh mekanisme endokrin yang rumit

Pada manusia dan hewan primata lainnya mempunya siklus menstruasi, pada
mamalia lain dikenal adanya siklus estrus (estrous cycle). Pada siklus estrus
lapisan endometrium yang telah dipersiapkan untuk menerima konsepsi, akan
diserap kembali oleh uterus bila tak terjadi pembuahan, sehingga tidak banyak
terjadi pendarahan. Pada hewan betina periode seputar ovulasi, vagina mengalami
perubahan yang memungkinkan terjadinya perkawinan, periode ini disebut dengan
estrus.

Mistin Megawati/IX-D
Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata. Sedang pada mamalia lain
terjadi siklus. Bedanya, pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi pembuahan
maka lapisan endometrium pada uterus akan luruh keluar tubuh, sedangkan pada
siklus uterus jika tidak terjadi pembuahan, endometrium akan direabsorbsi oleh
tubuh. Siklus estrus pada bebagai jenis hewan, berbeda-beda begitupun dengan
jumlah siklus estrusnya dalam setahun berbeda pula.

Siklus estrus ini terjadi secara berkala. Bila dalam satu tahun hanya satu siklus
disebut dengan monoestrus, misalnya menjangan satu kali dalam satu tahun . pada
mamalia kecuali primata terjadi berhai pada yang betina disebut estrus {heat),
pada saat itu binatang betina siap untuk kawin. Terlihat keadaan betina gelisah.

Masa satu periode estrus ke estrus berikutnya disebut satu siklus estrus. Kalau
terjadi perkawinan dan hamil, maka siklus estrus berhenti sampai bayi lahir. Bila
tidak maka siklus jalan terus.

Banyak hewan ketika berahi menjadi sangat aktif. Babi dan sapi pada saat berahi
berjalan empat atau lima kali lebih banyak dibandingkan dengan sisa masa
siklusnya. Aktifitas yang tinggi ini di sebabkan oleh estrogen. Tikus yang berada
di dalam kandang berlari secara spontan jauh lebih banyak ketika berahi
dibandingkan selama diestrus. Siklus estrus berhubungan erat dengan perubahan
organ-organ reproduksi yang berlangsung pada hewan betina.

Hubungan antara siklus vagina , siklus estrus, dan siklus ovarium dalam kaitannya
dengan siklus estrus yaitu :
a. Siklus vagina :
Selama fase estrus atau birahi atau perkembngan folikel yang maksimal, serviks
mensekresi lendir dalam jumlah terbesar dan tercair pada manusia terdapat
pada saat ovulasi
b. Siklus uterus :
Selama fase estrus atau birahi ukuran atau histologi uterus tidak pernah
statis. Perubahan yng sangat nyata terjadi di endomterium dan kelenjarnya.
Selama fase folikuler dari siklus estrus, kelenjar uterus sederhana dan lurus dan
sedikit cabang. Penampilan uterus ini menandkn untuk stimulasi estrogen. Selama
fase luteal, yakni saat proegesteron beraksi terhadap uterus, endometrium
beratambah tebal secara mencolok, diameter dan panjang kelenjar meningkat
secara cepat menjadi percabangan dan berkelok-kelok.

c. Siklus ovarium:

Mistin Megawati/IX-D
Puncak peristiwa siklus estrus adalah peristiwa pecahnya folikel dan terlepasnya
ovum dari ovarium. Pada sapi 75 % mengalami ovulasi 12 sampai 14 jam setelah
birahi berakhir, yang lain mengalami ovulasi lebih awal, yaitu 2,5 jam sebelum
ovulasi berakhir. Pada wanita akan mengalami ovulasi kira-kira hari ke 14 dari
siklus. Pada beberapa hewan, variasi saat ovulasi tidak jelas.

Hormon-hormon yang berperan dalam mengatur iklus reproduksi pada manusia


dan pengaruhnya yaitu :
a. FSH berfungsi merangsang pematangan sel telur dan pembentukan hormon
estrogen
b. Estrogen berfungsi untuk menghambat terbentuknya FSH dan membentuk LH.
c. LH berfungsi untuk merangsang terjadinya ovulasi.

Perbedaan siklus menstruasi dengan siklus estrus yaitu :


Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata yang dewasa seksual yang
ditandai dengan adanya siklus haid, jika tidak terjadi pembuahan maka lapisan
endometrium pada uterus akan luruh keluar tubuh. Sedang pada mamalia lain
terjadi siklus estrus. Pada siklus astruns, meliputi empat fase yaitu fase
diestrus, proestrus, estrus, dan fase metesterus, jika tidak terjadi pembuahan,
endomentrium akan direabsorbsi oleh tubuh.

http://saadiyah-agza.blogspot.com/2010/05/siklus-estrus-dan-siklus-menstruasi.html

Mistin Megawati/IX-D

Anda mungkin juga menyukai