Sejarah olahraga catur di Indonesia belum begitu tua. Di mulai pada masa penjajahan Belanda,
dimana kebanyakan hanya orang-orang Belanda yang memainkannya. Pada akhir abad ke-19
bermunculanlah klub-klub catur di Surabaya, Magelang, Yogyakarta dan Bandung. Kemudian
pada tahun 1925 di Yogyakarta didirikan persatuan catur yang pertama dengan nama
Nederlandsch Indische Schaakbond ( NISB ).
Orang-orang Indonesia sendiri masih sangat jarang memainkan olahraga yang satu ini. Tapi
sekitar tahun 1938 sampai pecahnya perang dunia kedua, jumlah penggemar catur dari bangsa
Indonesia sendiri semakin meningkat bahkan melebihi jumlah orang-orang Belanda/Eropa yang
menggemarinya di Indonesia. Dalam zaman penjajahan Jepang, kegiatan olahraga catur sama
sekali terhenti.
Setelah perang revolusi fisik (Proklamasi 1945), kegiatan catur mulai bermunculan kembali
terutama di pulau Jawa, seperti : Solo, Yogyakarta dan Magelang. Atas prakarsa beberapa tokoh
pada waktu itu, maka pada tahun 1948 didirikanlah Persatuan Catur Seluruh Indonesia
(PERCASI). Namun tanggal 17 Agustus 1950 dipilih sebagai tanggal resmi berdirinya PERCASI
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya dan berkedudukan di Yogyakarta.
Terpilih sebagai ketua pertamanya adalah Dr. Suwito Mangkusuwondo (alm). Sedangkan
kejuaraan nasional pertamanya baru bisa terlaksana pada tahun 1953 di Solo.