Anda di halaman 1dari 2

Nama : Adi syafutra

NIM : D2B009075

Integrasi Budaya

Setiap negara memiliki budaya negara, tiap masyarakat memiliki budaya masyarakat,
tiap komunitas memiliki budayanya sendiri, Di Indonesia sendiri terdapat banyak suku bangsa
yang memiliki budaya yang berbeda-beda, budaya ini adalah suatu warisan yang telah
diwariskan secara turun-temurun danri antar generasi dan berusaha dilestarikan oleh generasi
penerusnya. Saat kita mengalami perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain di Indonesia,
ataupun di Negara lain, berarti kita memasuki wilayah baru dimana wilayah tersebut tentunya
memiliki budaya yang dijunjung tinggi, berarti kita harus menyesuaikan dan beradaptasi
terhadap lingkungan dan budaya masyarakat di wilayah tersebut, kita tidak mungkin bisa hidup
nyaman tanpa melakukan adaptasi budaya, harus ada yang diubah dalam diri kita apabila mau
hidup tenang di masyarakat yang baru.

Integrasi budaya ini sering disebut asimilasi budaya. Asimilasi budaya adalah proses
yang teridi dari integrasi budaya dimana anggota dari sebuah etnis atau kebudayaan yang
biasanya merupakan golongan minoritas, diterima dalam komunitas yang baru. Proses asimilasi
ini biasanya menyebabkan hilangnya beberapa karakteristik dari komunitas yang “terserap”.
Artinya pendatang tersebut menyesuaikan diri terhadap wilayah dan komunitas baru yang
menerimanya, Proses asimilasi ini kadang dilakukan oleh para pendatang secara sukarela
karena dia merasa butuh dan memiliki jiwa perubahan serta kemauan untuk mengerti tentang
kebudayaan yang ada diwilayah barunya, dan juga menghormati budaya yang ada di tempat dia
berada sekarang. Tapi proses asimilasi budaya ini juga kadang terjadi karna ada unsur paksaan
dari wilayah baru yang ditempatinya karna ada tekanan berupa peraturan tertulis maupun tidak
tertulis yang memaksa para pendatang untuk mengikuti budaya di wilayah tersebut.

Dalam proses asimilasi budaya, faktor paling utama dalam asimilasi adalah faktor
bahasa. Sebagai pendatang, jika kita masuk kesuatu daerah terpencil dimana penduduk sekitar
sehari-harinya menggunakan bahasa daerah, sebagai pendatang tentunya kita harus
menyesuaikan diri dengan coba memahami dan mempelajari bahasa di daerah tersebut, karna
biasanya belum tentu semua orang disana bisa menggunakan bahasa dari salah satu bahasa
yang kita kuasai, dan dengan mempelajari bahasa mereka, kita sedikit demi sedikit mulai
mengurang perbedaan yang sangat mencolok dalam berkomunikasi ini. Lebih jauh lagi jika kita
pergi ke Negara lain misalnya Negara korea selatan, kita harus mencoba untuk mempelajari
bahasa penduduk afrika selatan, karna pastinya tidak semua orang disana bisa berbahasa
inggris yang mana bahasa ini biasa digunakan sebagai bahasa internasional.

Tempat atau komunitas dimana asimilasi itu terjadi biasa disebut melting pot, Melting
pot adalah sebuah wadah (pot) yang berisi berbagai ras, budaya dan etnis yang bersatu padu
sehingga menimbulkan sebuah persatuan multietnis yang berkembang. Salah satu negara yang
disebut merupakan melting pot paling baik di dunia adalah USA dan Kanada.

Beberapa contoh asimilasi adalah imigran meksiko yang pergi ke USA untuk mencari
kerja. Di awal kedatangan mereka ke USA, mereka selalu ditolak dan dianggap mengganggu
keberadaannya disana. Beberapa penyebab penolakana terhadap mereka adalah masalah
bahasa dan mereka dianggap sebagai masyarakat kumuh oleh penduduk asli di USA, dan juga
mereka dianggap sebagai etnis yang berperawakan kasar dan memiliki kecenderungan berbuat
criminal. Tapi akhirnya mereka sekarang menjadi salah satu etnis yang unggul di USA.

Itu adalah contoh proses asimilasi budaya yang berhasil. Contoh lain adalah etnis
keturunan tionghoa yang berada di Indonesia. Mereka datang sejak masa penjajahan Belanda di
Indonesia. Para etnis keturunan tionghoa ini menjadi penguasa lahan ekonomi di Indonesia,
hampir semua lahan ekonomi sebelum tahun 1998, dikuasai oleh mereka. Tapi mereka kurang
melebur dengan masyarakat asli pribumi Indonesia, akhirnya pada kerusuhan 1998, merekalah
yang menjadi sasaran utama. Setelah itu, para imigran tionghoa ini memahami pentingnya
integrasi budaya, jadi sekarang mereka sudah melebur dengan masyarakat pribumi dan
akhirnya mereka saling menghargai dan menghormati satu sama lain.

Jadi memang salah satu hal paling penting dalam berimigrasi kewilayah lain ataupun
kenegara lain adalah asimilasi budaya. Seorang pendatang harus dapat melebur dengan
lingkungan barunya, terutama dalam hal bahasa dan budaya. Kebanyakan, seorang imigran
yang dapat melebur dengan baik pada masyarakat barunya, akan mendapat tempat yang baik
di msyarakat dan menjadi mudah akrab karena dianggap menghormati dan menghargai orang
sekitar. Bahkan asimilasi ini menjadikan timbulnya budaya-budaya baru, meskipun begitu
proses asimilasi budaya bukan berarti membuat kita lupa akan budaya asli bangsa kita.

Anda mungkin juga menyukai