Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Universitas Terbuka
Disusun Oleh:
Selvia Christiana
043345806
Program Studi Akuntansi

Kebudayaan daerah yang menjadi identitas daerah


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan
memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita
sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di
Indonesiamerupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya
akan budaya.Keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
ternyata tidak semata-mata tidak mengakibatkan permusuhan antara satu
kelompok dengan kelompok lainnya, melainkan dapat memberikan peluang
kepada masyarakat untuk membentuk kesatuan dalam mengembangkan
kebudayaan nasional.Mengingat sangat besarnya peranan budaya dalam
mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara, maka bangsa Indonesia
terus berusaha untuk menggali dan mengembangkan kebudayaan yang besar
diberbagai daerah, sehingga mampu memberikan kontribusi dalam pembangunan
nasional. Disamping itu, dikembangkan pula kebudayaan-kebudayaan daerah yang
ada merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam mewujudkan
masyarakat adil dan makmur.
kebudayaan daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan yang lebih
global, yang biasa kita sebut dengan kebudayaan nasional. Maka atas dasar itulah
segala bentuk kebudayaan daerah akan sangat berpengaruh terhadap budaya
nasional, begitu pula sebaliknya kebudayaan nasional yang bersumber dari
kebudayaan daerah, akan sangat berpebgaruh pula terhadap kebudayaan daerah
dan kebudayaan lokal. Kebudayaan merupakan suatau kekayaan yang sangat
benilai karena selain merupakan ciri khas dari suatu daerah juga mejadi lambang
dari kepribadian suatu bangsa atau daerah. Karena kebudayaan merupakan
kekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka menjaga, memelihara dan
melestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain
kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap
suku bangsa. Kebudayaan adalah harta yang sangat berharga bagi bangsa ini,
karena budaya mencerminkan jati diri dan harkat martabat bangsa sesungguhnya.
Kebudayaan Indonesia seperti tari-tarian, lagu, bahasa, kerajinan, pakaian, dan
lain-lain itu harus dijaga kelstariaanya. Sebab sebagaimana yang telah disebut di
atas, kebudayaan adalah cerminan jati diri dan harkat martabat sebuah bangsa.
Kebudayaan sifatnya bermacam-macam, akan tetapi oleh karena semuanya adalah
buah adab (keluhuran budi), maka semua kebudayaan selalu bersifat tertib, indah
berfaedah, luhur, memberi rasa damai, senang, bahagia, dan sebagainya. Sifat
kebudayaan menjadi tanda dan ukuran tentangrendah-tingginya keadaban dari
masing-masing bangsa.
Dalam pasal 32 UUD 1945 dinyatakan, “Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan
yang timbul sebagai buah usaha budi-daya rakyat Indonesia seluruhnya.
Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncakkebudayaan di
daerah-daerah di seluruh Indonesia, terhitung sebagai Kebudayaan Bangsa. Usaha
kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan, dengan
tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat
memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta
mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.Kebudayaan juga
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan dan pembangunan
suatu bangasa, sebagaimana juga bangsa indonesia mengingat besarnya peranan
budaya dalam pembangunan kehiupan berbangsa dan bernegara maka bangsa
indonesia terus menggali dan mengembangkan kebudayaan yang tersebar
diberbagai daerah yang merupakan bukti kekayaan budaya nasional sebagai
identitas bangsa didunia internasionalDidalam masyarakat plural muncul berbagai
tradisi dan kepercayaan lokal menjadi salah satu desain kebudayaan Indonesia.
Wujud kebudayaan dalam pengertian ilmiah sebagaimana diuraikan di bawah ini,
pertama wujud kebudayaan ideal, bersifat abstrak, tidak dapat diraba lokasinya,
ada didalam memori atau terpatri dalam pikiran warga masyarakat dimana
kebudayaan itu hidup. Ide dan gagasan hidup bersama suatu masyarakat yang
memberi jiwa kepada masyarakat setempat. Ide dan gagasan itu tidak saling
terlepas melainkan senantiasa berkaitan menjadi satu sistem budaya, dalam
bahasa setempat dikenal
wujud ideal dari kebudayaan itu yaitu tradisi, dalam bentuk jamaknya menjadi
adat istiadat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keberagaman budaya yang menjadi identitas

Era yang menglobal adalah era yang mendapat banyak manfaat yang
menguntungkan dalam berbagai bidang kehidupan, tak terkecuali dalam bidang
budaya. Akan tetapi, banyak juga yang membawa pengaruh yang berdampak pada
nilai-nila kehidupan dalam bermasyarakat, secara khusus dampak dari pentingnya
nilai kebudayaan dalam bermasyarakat.

Berhubungan dengan itu, di era yang serba mengglobal ini juga, budaya sebagai jati
diri kita dan sebagai identitas kita mendapat perhatian yang paling penting dan
mendasar, sebab jika kita tidak mengenal dan menghargai budaya sebagai
identitas kita dan budaya sebagai jati diri, maka akan turut mempercepat proses
kelumpuhan dan kehilangan jati diri sebagai pribadi yang berbudaya dan memiliki
jati diri dalam perkembangan, dan pengaruh dari luar.

Budaya itu paling penting dan mendasar. Oleh karena itu, kita tidak perlu bertanya
pada diri kita tentang budaya sebagai identitas dan jati diri kita, apa yang kita mau
hidupi dan menjadikannya sebagai landasan hidup sebagai identitas dan jati diri
kia sebagai pribadi yang berbudaya dan memiliki identitas, sebab kita sudah
memiliki dan telah mengenal banyak budaya kita di tengah-tengah kita sejak
dahulu kala.
Contohnya, kita memiliki bahasa daerah, lagu-lagu tradisional, tarian tradisional,
pakaian tradisional, dan musik-musik tradisional. Itulah budaya kita yang
sebenarnya. Oleh sebab itu, kita tidak perlu lagi bertanya pada diri kita: apa
budaya saya dan telah menjadikannya sebagai landasan hidup dalam
melangsungkan kehidupan saya.

Tugas kita sebagai pribadi-pribadi yang berbudaya dan memiliki jati diri dan
identitas melalui budaya kita setempat sekarang ini, ialah bagaimana kita
menghidupkan dan menjadikannya sebagai landasan hidup dalam menjalani
kehidupan di tengah-tengah pengaruh era yang semakin mengglobal ini.
Alasan paling penting dan mendasar dari pentingnya suatu budaya adalah karena
lupa akan budaya. Berarti lupa akan identitas dan jati dirinya sebagai pribadi yang
berbudaya, seperti yang dilontarkan beberapa pernyataan di atas. Jika terjadi
demikian, kita kehilangan bangsa yang memiliki budaya dan bangsa yang memiliki
identitas dan jati dirinya sebagai satu bangsa.

Budaya itu sangat penting, sebab budaya itu menyemangati dan membangkitkan
suatu kehidupan yang harmonis. Hal ini karena, budaya memiliki roh penyemangat
yang terungkap melalui semua bentuk ekpresi dari budaya-budaya kita.
Kita harus menyadarinya bahwa budaya itu paling penting dan mendasar, sebab
kita adalah pribadi-pribadi yang berbudaya yang memiliki identitas dan jati diri
sebagai bangsa yang berbudaya, dan bukan kita adalah pribadi-pribadi zaman now
yang gampang terpengaruh oleh dampak dan perkembangan dari era globalisai
yang serba modern dan kian mengglobal ini. Kita harus menyadari hal itu. Kita
adalah pribadi yang berbudaya.
Akhirnya, budaya adalah sesuatu yang paling penting dan mendasar yang patut
diperhitungkan dalam kehidupan, sebab budaya adalah sesuatu yang mengandung
makna dan nilai dari sebuah bangsa. Sebuah bangsa yang memperhatikan budaya
adalah sebuah bangsa yang memancarkan jati dirinya sebagai manusia yang
berbudaya dan manusia yang berbudaya adalah manusia yang sejati.
Kini, tergantung dari kita semua yang memiliki budaya sebagai jati diri dan
identitas. Apakah kita mau berusaha untuk mau mengenal dan menghargai budaya
kita dengan baik dan benar, sekaligus mau menjadikannya juga sebagai landasan
hidup sambil menghayatinya dalam menjalani seluruh kehidupan kita sebagai
pribadi-pribadi yang berbudaya dan berjati diri.

Usaha untuk mempertahankan dan menghidupi budaya yang ada tidaklah cukup
bila hanya dapat dilakukan oleh pribadi-pribadi yang memiliki budaya. Oleh
karena itu, dalam upaya seperti ini perlu membutuhkan kerja sama dari semu
pihak, tak terkecuali dari pihak pemerintahan melalui dinas kebudayaan nasional,
untuk memperhatikan dan mengambil kebijakan yang tepat dan benar terhadapa
budaya-budaya kita yang ada ini, sebelum budaya kita sebagai identitas dan jati
diri sebagai bangsa terancam punah oleh perkembangan dan arus modernisasi
yang semakni hari kian mengglobal.
Kesadaran diri kita sebagai diri yang berbudaya dan memiliki identitas merupakan
keutuhan dan kekuatan sebagai satu bangsa. Ini dapat dikenal dan dibangun
dengan baik dan benar melalu mengenal, menghargai dan menjadikan budaya itu
sendiri sebagai suatu landasan hidup, sambil menghayati nilai-nilai budaya yang
ada. Sikap mengenal dan menghargai adalah awal dari suatu gerakan dalam upaya
menyelamatkan budaya kita di tengah arus perubahan perkembangan di era yang
mengglobal ini. Diri dan bangsa yang memiliki identitas dan jati diri adalah diri
dan bangsa yang peka terhadap budaya.

Keragaman budaya Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke adalah
bentuk kekayaan bangsa. Setiap daerah di Indonesia memiliki budayanya masing-
masing yang menjadikan ciri khas Indonesia yang dapat dibanggakan.
Mulai dari kesenian tradisional hingga pakaian adat mewarnai ragam budaya
Indonesia. Bahkan tradisi turun temurun serta peninggalan sejarah kerajaan
menjadi perhatian bagaimana Indonesia mampu memberikan pesonanya.
Beberapa budaya Indonesia telah diakui UNESCO sebagai situs warisan dunia di
antaranya adalah candi borobudur, batik, dan tari tradisional daerah. Hal ini tentu
saja menjadikan Indonesia memiliki ciri khas tersendiri di mata dunia.

Indonesia sempat menghadapi konflik dengan negara lain tentang hak paten
sejumlah kebudayaannya mulai dari batik, angklung, hingga reog ponorogo. Oleh
karenanya, sebagai warga negara yang tidak ingin kekayaan Indonesia diakui
begitu saja, wajib untuk menghargai dan melestarikannya.

2.2 Ciri-ciri kebudayaan yang menjadi identitas

Bahasa

Bahasa adalah sarana komunikasi antar warga. Setiap daerah di Indonesia


memiliki bahasa daerah yang menjadi ciri khas masing-masing. Bahkan dalam satu
provinsi pun memiliki bahasa daerah yang berbeda.

Contohnya adalah kota yang berada di wilayah Jawa Barat, tidak semuanya
menggunakan bahasa Sunda, ada yang menggunakan bahasa Jawa dan bahasa
Cirebon.

Tradisi

Tradisi erat kaitannya dengan kepercayaan suku tertentu yang tinggal di sebuah
daerah. Ada begitu banyak tradisi daerah di Indonesia yang menjadi budaya
nasional dan patut dipertahankan.

Contoh beberapa tradisi antara lain ngaben atau tradisi pembakaran mayat yang
kerap dilakukan oleh masyarakat Bali. Selain itu, ada juga tradisi karapan sapi atau
adu sapi khas Madura.

Peninggalan Sejarah
Peninggalan sejarah pada masa kerajaan telah diakui sebagai ciri khas Indonesia,
salah satunya adalah candi borobudur. Bahkan, sebuah kawasan situs manusia
purba ditemukan di Indonesia yakni Situs Purbakala Sangiran.

Kesenian

Kesenian Indonesia yang beragam tidak heran menjadi ciri khas bangsa yang harus
dilestarikan. Mulai dari tari-tarian hingga lagu daerah yang menarik untuk selalu
dikulik nilai budayanya. Ragam tarian dan lagu pun diciptakan memiliki tujuan
tertentu seperti hiburan, penyambutan, atau pengiring ritual.

Contoh tarian daerah di Indonesia yang telah mendunia adalah tari pendet, tari
saman, tari kecak, tari jaipong, tari topeng, dan sebagainya. Sedangkan untuk lagu
daerah yaitu lagu Rasa Sayange, Ampar-Ampar Pisang, Soleram, dan lain-lain.

Begitu pula dengan alat musik khas suatu daerah dan seni pertunjukkan yang
menjadi ciri khas Indonesia seperti alat musik Angklung dan pertunjukkan Wayang
Kulit.

2.3 Keragaman budaya Indonesia yang menjadi ciri khas daerah


masing-masing.

Keanekaragaman ini mencetuskan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang


berarti berbeda-beda tapi tetap satu. Meski memiliki aneka ragam suku, budaya,
agama, dan golongan, Indonesia tetaplah satu kesatuan.

Semboyan yang berasal dari bahasa Jawa Kuno tersebut mengukuhkan bahwa
sejatinya keragaman yang ada di negeri kita ini merupakan kekayaan dan
keindahan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain.

1. Rumah Adat
Rumah adat dibangun dengan wujud dan cara yang sama dari generasi ke generasi
tanpa atau sedikit mengalami perubahan. Rumah adat tradisional sampai saat ini
masih ada yang ditinggali, tapi juga ada yang digunakan untuk upacara adat.

Rumah adat merupakan cerminan budaya yang terbentuk dari tradisi dalam
masyarakat, seperti adaptasi atau cara hidup, ekonomi, dan religinya.

Di Indonesia setiap daerah mempunyai rumah tradisional yang beragam


berdasarkan wilayah dan sukunya.

Misalnya, rumah gadang di Sumatera Barat, gapura candi bentar yang merupakan
rumah adat Bali, rumah joglo khas Jawa Tengah, rumah panjang khas masyarakat
Kalimantan Barat, dan sebagainya.

2. Upacara Adat

Upacara adat adalah salah satu tradisi yang dianggap memiliki nilai-nilai bagi
masyarakat sekitar.

Selain sebagai cara manusia untuk berhubungan dengan para leluhur dan Sang
Pencipta, upacara adat juga menjadi perwujudan manusia untuk menyesuaikan
diri terhadap alam dan lingkungannya dalam arti luas.

Contohnya, upacara ruwatan dalam tradisi Jawa untuk menyucikan seseorang dari
kesialan. Upacara sekaten oleh masyarakat Yogyakarta dilakukan untuk
memperingati kelahiran Nabi Muhammad.

Kemudian upacara Ngaben di Bali dengan melakukan kremasi jenazah, dan


upacara bakar batu di Papua yang bertujuan untuk bersyukur, bersilaturahim, atau
menyambut tamu penting.

3. Pakaian Tradisional
Keragaman budaya Indonesia selanjutnya adalah pakaian adat. Pakaian adat atau
tradisional berfungsi untuk mengekspresikan identitas. Pakaian adat ada yang
digunakan untuk acara sehari-hari maupun untuk upacara-upacara adat.

Misalnya, baju bodo khas suku Bugis dan Makassar, ulos dari Sumatera Utara,
pakaian adat betawi khas DKI Jakarta, kebaya Jawa dengan jarik batik khas Jawa
Tengah, pakaian adat king baba dan king bibinge dari Kalimatan Barat.

4. Tarian Adat

Tiap daerah mempunyai tarian adat masing-masing dengan peruntukan yang


berbeda. Ada tarian untuk menyambut tamu agung, menyambut panen, upacara
kematian, upacara keagamaan, dan sebagainya.

Sebut saja, tari Saman dari daerah Aceh, tari kecak dan pendet dari Bali, tari
jaipong dari Jawa Barat, tari reog Ponorogo dari Jawa Timur, tari topeng Betawi
dari Jakarta, tari piring dari Sumatera Barat, tari maengket dari Sulawesi Utara,
dan sebagainya.

5. Alat Musik dan Lagu Tradisional

Lagu tradisional adalah lagu yang berasal dari daerah tertentu. Lagu daerah mirip
dengan lagu kebangsaan namun statusnya hanya bersifat kedaerahan dengan lirik
dan bahasa asal daerah masing-masing.

Lagu tradisional umumnya menceritakan nilai kehidupan masyarakatnya dan


memiliki makna mendalam.

Contoh lagu tradisional yang terkenal di Indonesia adalah Rasa Sayange asal
Maluku, Gundul-gundul Pacul dan Bapak Pucung dari Jawa Tengah, Bungong
Jeumpa dari Aceh, Ayam Den Lapeh dari Sumatera Barat, Anging Mammiri dari
Sulawesi Selatan. Indonesia juga memiliki alat musik tradisional khas masing-
masing daerah, seperti angklung, bedug, calung, gamelan, kolintang, tifa, tamborin,
saluang, sasando, dan sebagainya.

6. Senjata Tradisional

Senjata tradisional tak hanya digunakan sebagai alat berlindung dari serangan
musuh, tapi juga digunakan dalam kegiatan berladang dan berburu.

Pada saat ini, senjata tradisional telah menjadi identitas bangsa yang turut
memperkaya kebudayaan Nusantara. Misalnya rencong khas masyarakat Aceh,
golok khas Betawi, kujang khas Jawa Barat, keris khas Jawa Tengah, celurit asli
Madura, dan badik dari Sulawesi.

7. Makanan Khas

Kuliner atau makanan juga merupakan produk budaya berwujud nyata yang
sangat mudah dikenali sebagai identitas suatu masyarakat.

Misalnya di Sumatera Selatan terkenal dengan makanan pempek. Kemudian kerak


telor dari Jakarta, nasi lengko khas Cirebon, nasi gudeg khas Yogyakarta, rujak
cingur dari Jawa Timur, ayam betutu dari Bali, ayam taliwang dari NTB, papeda
dari Maluku dan Papua.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Sebagai negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam, keragaman


suku dan sumber daya manusia, tentu Indonesia memiliki keragaman yang harus
dihormati, baik dalam sisi perbedaan dan persamaan. Konteks perbedaan sendiri
meliputi keyakinan sampai dengan sejarah. Namun, hal tersebut dirasa sulit untuk
dicapai karena dewasa ini, masyarakat pemilik tradisi sudah berjarak dengan nilai
budaya. Akar tradisi dianggap kuno. Hal tersebut bisa saja terjadi karena
masyarakat,khususnya anak muda, terlalu menganggap kemajuan bangsa Barat
merupakan hal yang perlu dicontoh tanpa adanya penyesuaian terhadap keadaan
bangsa sendiri. Dari hal tersebut, timbulah sikap pesimis terhadap negara
Indonesia, yang seharusnya disadari sebagai akibat dari ketidak-tahuan dan
ketidak-pahaman kita,orang Indonesia, terhadap keragaman budaya dan sejarah
Indonesia. Padahal untuk menjadi bangsa yang besar, penting bagi sebuah negara
untuk memahami dan menghargai budaya dan sejarah negaranya sendiri. Sisa-sisa
budaya dan sejarah Indonesia dapat kita lihat dan pahami dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Jika dipisahkan dari berbagai suku Indonesia, seperti
suku lainnya, beragam warisan adat dan budaya Aceh sangat melimpah. Dari
sekian banyak ragam,dibatasi pada pakaian adat, hal itu dipandang penting karena
hubungan adat budaya dan keagaamannya sangat besar hingga dewasa ini. Nilai
penting lainnya yangharus dipahami oleh generasi muda sekarang adalah makna
dan jenis-jenisnya selain fungsi yang berlaku dalam strata sosial.
Relevansi dengan sekarang tentunya pada bagaimana memahami pakaian adat
dalam konteks budaya dan keagamaan sebagai perspektifakar tradisi. Untuk itu,
penulis merasa terpanggil untuk turut mengingatkan masayarakat Indonesia,
khususnya anak muda, untuk mengenal kembali sejarah melalui rancangan buku
Ilustrasi mengenai pakaian adat Aceh karena dirasa mampu mengambil perhatian
anak muda untukkembali memahami sejarah budaya melalui ilustrasi. Buku
berilustrasi diharap mampu menyampaikan pesan pengetahuan sejarah yang lebih
relevan kepada anak muda. Sehingga terbangun rasa ingin tahu dan lebih
memahami sejarah pakaian adat Aceh. Dengan demikian, melalui buku ilustrasi ini,
penulis berharap dapat turut menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya
memahami budaya dan sejarah salah satu suku di Indonesia, agar Indonesia
mencapai negara yang maju dan tetap memiliki akar tradisi.

3.2 Saran

Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional,


maka segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi
budaya nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk
menjaga, memeliharan dan melestarikan budaya baik budaya lokal atau budaya
daerah maupun budaya nasional, karena budaya merupakan bagian dari
kebudayaan bangsa. Perancanganbuku ‘Ilustrasi Baje Adat Aceh Berlatar
Keislaman’ ini penulis sadari masih jauh dari sempurna dan tidak mampu memberi
dampak yang besar, namun setidaknya dapat menjadi salah satu media pembantu
untuk menyadarkan generasi muda akan pentingnya memahami sejarah dan
identitas tempat tinggalnya sendiri, sehingga mengerti proses seperti apa yang
dibutuhkan untuk dapat memajukan negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Alfian,1980,Politik,Kebudayaan,danManusiaIndonesia,LP3ES,Jakarta.

Ali Moertopo, 1982, Strategi Pembangunan Nasional, CSIS,Jakarta.

Brameld,Th.,1973,Cutura'Foundationsof'Education,GreenwoodPress,Publishers,USA.

Cassirer,E.,1987,Manusia dan Kebudayaan,sebuah Esei tentang manusia, alih


Bahasa alois A.Nugroho, PTGramedia, Jakarta.

Eilers,F.Y.,1987,CommunicationBetweenCultures,UniversitaGregorianas,Roma.

Kohn,H.,1974, Nationalisme, An Anvil Original, Canada.

Anda mungkin juga menyukai