Anda di halaman 1dari 6

RESEARCH DESAIN Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Kualitatif Politik Gender di Fisip Undip Kasus Organisasi Intra

Fisip

Disusun oleh : Adi Syahfutra Oktanila faria Taufik Adi Prakoso Hendri Ariwibowo Innes Maya Bondan Prasetyo : D2B009075 : D2B009077 : D2B009079 : D2B009083 : D2B009084 : D2B009085 : D2B009086

Sri Niken Handayani

Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro 2011

Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Emansipasi perempuan merupakan proses pembebasan kaum perempuan dari status sosial ekonomi yang rendah atau dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan untuk maju. Emansipasi juga dapat dikatakan sebagai suatu gerakan yang dilakukan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan harkat dan martabatnya dari kesenjangan dari kaum laki-laki sehingga dapat mencapai kesetaraan. Dengan kata lain, emansipasi perempuan adalah gerakan kaum wanita untuk mensejajarkan diri dengan kaum laki-laki. Seiring dengan perkembangan zaman, melalui gerakan emansipasi ini, perempuan Indonesia akhirnya dapat mensejajarkan diri dengan kaum pria dalam berbagai bidang kehidupan, baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial. Perempuan sudah dapat menduduki posisi-posisi penting di bidang birokrasi. Perempuan juga sudah dapat berkiprah di bidang politik. Selain itu, perempuan juga sudah banyak yang sukses di bidang sosial dan ekonomi. Di era globalisasi ini, perempuan tidak hanya bekerja di lingkungan rumah ataupun melayani suami walaupun hal tersebut adalah salah satu kewajiban perempuan mengikuti kodratnya. Dalam tulisan ini penulis ingin meneliti tentang emansipasi perempuan di lingkungan kampus khususnya dalam bidang politik, penulis mengambil kasus di organisasi intra kampus Fisip Undip seperti BEM Fisip (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan), untuk mengetahui seperti apa emansipasi perempuan sudah meresap kedalam struktur sosial dan lembaga politik intra kampus di Fisip Undip

B. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi diskriminasi jenis kelamin dan politik gender di

dalam Pemira (Pemilu Raya) ketua BEM Fisip Undip dan pemilihan ketua organisasi HMJ Fisip Undip 2. Bagaimana kondisi diskriminasi jenis kelamin bagi mahasiswi untuk menduduki jabatan dalam struktur organisasi? C. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : 1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi politik gender saat Pemira ketua BEM Fisip dan ketua HMJ. 2. Untuk mengetahui bagaimana kondidi terbukanya akses bagi mahasiswi untuk menduduki jabatan dalam struktur organisasi intra kampus Fisip Undip

D. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan penelitian Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu berusaha mengungkapkan suatu kajian persepsi pengaruh emansipasi terhadap masa depan wanita. Hal ini senada dengan pendapat Abizar (1999) yang menyatakan bahwa tujuan utama penelitian kualiatatif adalah menentukan makna dibalik tingkah laku lahiriah manusia sebagai anggota masyarakat dimana masalah feminisme merupakan salah satu basis bagi penelitian kualitatif. 2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di kampus Fisip Undip. 3. Sumber Data Didalam penelitian ini, peneliti merupakan instrimen kunci yang sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif. Sumber data yang akan digunakan yaitu : a. Data primer Data primer ini data yang diperoleh dari narasumber atau responden

yang diperoleh dengan cara interview narasumber yang berhubungan dengan penelitian ini b. Wawancara Wawancara yaitu mengumpulkan data dengan melakukan wawancara secara langsung dengan narasumber atau informan melalui tanya jawab lisan. c. Kuisioner Kuisioner yaitu mengumpulkan data dengan memberikan kuisioner kepada mahasiswa/i Fisip Undip yang dipilih sebagai responden penelitian ini. d. Dokumentasi Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang berasal dari sumber-sumber data yang berua catatan yang berhubungan dengan penelitian ini. 4. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Menurut Machfoedz (2006: 66) sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan random sampling yang terdiri dari 100 responden di Fisip Undip. 5. Teknik Analisis Data Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengolah dan menganalisis data adalah: 1. Membuat transkip hasil wawancara 2. Menelaah seluruh data dan informasi dari berbagai sumber yaitu hasil wawancara dan studi dokumentasi 3. Meringkas data 4. Menguraikan kembali ringkasan data dalam bentuk narasi 5. Menyajikan data dalam bentuk statistik data kualitatif 6. Melakukan konseptualisasi data pada penelitian ini disajikan dalam bentuk statistik data kualitatif. Ringkasan data dalam statistik data diuraikan kembali dalam bentuk narasi untuk kemudian dilakukan konseptualisasi.

E. Pembahasan

Feminisme (tokohnya perempuan yang

disebut Feminis)

adalah

sebuah kesamaan

gerakan dan

menuntut emansipasi atau

keadilan hak dengan pria, di dalam Feminisme Liberal terdapat pandangan untuk menempatkan perempuan yang memiliki kebebasan secara penuh dan individual. Aliran ini menyatakan bahwa kebebasan dan kesamaan berakar pada rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat dan publik. Setiap

manusia menurut mereka punya kapasitas untuk berpikir dan bertindak secara rasional, begitu pula pada perempuan. Feminis Liberal memilki pandangan mengenai Negara. Mereka menyadari bahwa negara itu didominasi oleh kaum Pria, sehingga terrefleksikan

kepentingan yang bersifat maskulin dalam kegiatan Negara dan Kebijakan Negara, Singkatnya, negara adalah cerminan dari kelompok kepentingan yang memegang dan memiliki kendali atas negara tersebut. perempuan cendrung berada di dalam negara hanya sebatas warga negara bukannya sebagai pembuat kebijakan, sehingga dalam hal ini ada ketidaksetaraan perempuan dalam politik atau bernegara. Akar teori ini bertumpu pada kebebasan dan kesetaraaan rasionalitas. Perempuan adalah makhluk rasional, kemampuannya sama dengan laki-laki, sehingga harus diberi hak yang sama juga dengan laki-laki. Dengan berdasarkan pada teori Feminisme Liberal diatas, penulis mencoba menelaah bagaimana seharusnya implementasi emansipasi

perempuan diterapkan dalam lingkungan organisasi intra kampus di Fisip Undip.. (bondan masukin analisismu) . .

. . .

Melihat kondisi saat ini (niken, masukin datanya dalam bentuk statistic) 1. (cantumin data hasil Pemira Ketua BEM Fisp dan Ketua HMJ Ilmu Pemerintahan) 2. (cantumin ststistik perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan yang mendudukii jabatan di Organisasi BEM Fisip dan HMJ Ilmu Pemerintahan, per tahun jabatan) Trus kasih Analisis dan Kesimpulan. (Ines) F. Penutup Demikian hasil Penelitian dan analisis dari penulis . . . . . dst. (nila/topik/hendri) Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Biro Pemberdayaan Perempuan Serdapropsu, Seminar Kebijakan Pemerintah dalam pembangunan Pemberdayaan Perempuan pada Kegiatan Sosialisasi Gender, 2002, hal 10. http://amaliandini.wordpress.com/2011/04/21/emansipasi-perempuan-di-eraglobalisasi/

Anda mungkin juga menyukai