Oleh:
Yudo Nugroho (07.1.02.03544)
A. Latar Belakang
Teknologi Informasi (TI) bukalah hal yang tabu pada zaman sekarang
ini, banyak orang yang pernah atau tidak penah sama sekali mengenyam
pendidikan di Sekolah atau Kampus sudah mengenal dengan Teknologi
Informasi. Seyogyanya kelebihan yang ada dibidang TI sudah digunakan di
seluruh aspek kehidupan mulai dari Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya,
Pertahanan dan Keamanan sehingga segala sesuatunya dapat dikerjakan
dengan seefektif dan efisien mungkin.
Perjalanan TI memang diakui sangat pesat di Dunia ini padahal
perkenalannya pertama kali bukan berapa abad yang lalu atau masih baru, oleh
karena itu kita dituntut untuk dapat mengikutinya karena TI dapat mendukung
seluruh aktifitas hidup kita, dapat dibayangkan jika kita berada di Dunia tanpa
TI maka tidak ada mobil untuk pergi ke kantor, tidak ada Handphone untuk
komunikasi di jalan dan tidak ada hal lainnya yang tadinya tidak mungkin
menjadi mungkin. TI sendiri di Negara Indonesia sudah menjadi bagian hidup
yang kental, sekarang seluruh Perusahaan yang ada di Indonesia sudah
bersaing dalam menggunakan TI karena manfaatnya yang tidak dapat
digantikan oleh uang. Dunia pendidikan sudah terinfeksi pula oleh TI
sehingga mata pelajaran dan bahkan sistem yang ada di Tata Usaha sudah
berprinsip TI.
C. Jenis-Jenis Biometrik
Terdapat beberapa organ dan perilaku unik pada setiap orang. Sangat
sulit sekali ditemukan kesamaan bagian tubuh pada orang yang berbeda
bahkan kembar sekalipun. Untuk itulah sistem biometrik dikembangkan
sebagai pengenal yang unik, contoh sebagai absensi sidik jari, akses kontrol
dan lain-lain. Beberapa hal yang dikembangkan menjadi alat biometrik adalah:
1. Sidik Jari (Fingerprint)
Gambar guratan pada jari yang berupa tonjolan (ridge) dan lembah
(valley) yang digunakan sebagai alat identifikasi.
2. Wajah (Face Recognition)
Pola fitur wajah yang digunakan sebagai alat identifikasi.
3. Iris Mata
Pola iris mata yang digunakan sebagai alat identifikasi.
4. Retina Mata
Alur pembulu darah pada retina yang dipakai sebagai alat identifikasi.
5. Ukuran Tangan (Hand Geometry)
Yang dijadikan alat identifikasi adalah ukuran 3 dimensi dari tangan,
antara lain panjang jari atau lebar telapak tangan.
6. DNA
7. Suara (Voice Recognition)
Identifikasi menggunakan analisa spectrum suara.
8. Tanda Tangan (Signature Recognition)
Pola dan tekanan tanda tangan seseorang yang dipakai alat identifikasi.
Sebenarnya masih ada jenis biometrik yang lain, tetapi yang banyak
dipakai adalah seperti yang tersebut di atas. Pada saat sekarang ini yang
banyak dipakai adalah sidik jari baik digunakan untuk absensi sidik jari, akses
kontrol maupun untuk pengukuran kecerdasan anak dan fungsi yang lain. Hal
ini dikarenakan teknologi sidik jari mempunyai akurasi yang baik, keandalan
sistem yang baik, biaya operasional murah, mudah dalam penggunaan dan
ukuran fisik alat yang relatif kecil.
2. Minutiae
Minutiae berasal dari bahasa inggris yang bisa berarti “barang yang
tidak berarti” atau “rincian tidak penting”, dan terkadang diartikan sebagai
“detail”.
Seperti arti katanya, minutiae sebenarnya merupakan rincian sidik
jari yang tidak penting bagi kita, tetapi bagi sebuah mesin sidik jari itu
adalah detail yang sangat diperhatikan.
Gambar Minutiae
Untuk lebih jelasnya, minutiae pada sidik jari adalah titik-titik yang
mengacu kepada:
a. Crossover, yaitu persilangan dua garis
b. Core, yaitu putar-balikan (U turn) sebuah garis
c. Bifurcation, yaitu percabangan sebuah garis
d. Ridge Ending, yaitu berhentinya sebuah garis
e. Island, yaitu sebuah garis yang sangat pendek
f. Delta, yaitu pertemuan dari tiga buah garis yang membentuk sudut
g. Pore, yaitu percabangan sebuah garis yang langsung diikuti dengan
menyatunya kembali percabangan tersebut sehingga membentuk
sebuah lingkaran kecil
Mesin sidik jari akan mencari titik-titik ini dan membuat pola
dengan menghubung-hubungkan titik-tik ini. Pola yang didapat dengan
menghubungkan titik-titik inilah yang nantinya akan digunakan untuk
melakukan pencocokan bila ada jari yang menempel pada mesin sidik jari.
Jadi, sebenarnya mesin sidik jari tidak mencocokkan gambar, tetapi
mencocokkan pola yang di dapat dari minutiae-minutiae ini.
Jika mesin sidik jari mendapatkan pola yang sama (dalam contoh
di atas terdapat kesamaan), maka proses identifikasi sudah berhasil
(perhatikan bahwa letak pola tersebut tidak harus sama)
I. Kesimpulan
Dengan adanya penggunaan alat Biometrik Finger Print diharapkan
mampu untuk mendisiplinkan para karyawan dalam hal absensi. Kita hidup dalam
lingkungan global yang penuh persaingan, apabila kita susah untuk berubah, maka
kita akan ketinggalan terutama oleh negara-negara maju lainnya. Bahkan di
beberapa negara, Finger Print ini digunakan pada sekolah-sekolah. Hal ini
mencerminkan bahwa sesungguhnya kedisiplinan tentang waktu, diterapkan mulai
dari usia dini.
DAFTAR PUSTAKA
http://drmgroup.wordpress.com/2010/07/23/cara-kerja-mesin-scanner-fingerprint/
http://sidikjariabsensi.co.cc/2010/08/tehnik-penyimpanan-citra-absensi-sidik-jari/
http://sidikjariabsensi.co.cc/2010/08/pengukuran-alat-biometrik/
http://sidikjariabsensi.co.cc/2010/08/sekelumit-tentang-biometrik/
http://sidikjariabsensi.co.cc/2010/08/jenis-jenis-biometrik-sidik-jari/
http://sidikjariabsensi.co.cc/2010/09/keuntungan-dan-keunggulan-menggunakan-
absensi-sidik-jari/