Disusun oleh :
Koko Widiantoro
Mahaendriningtiyastuti
Aris Kusumawati
Yuli Fitriyatus Salamah
Srianah
Sri Utami
Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya dari seluruh potensi bangsa
baik masyarakat, swasta maupun pemerintah pusat dan daerah. Selain itu juga terjadi
perubahan paradigma sehat yaitu upaya untuk meningkatkan kesehatan bangsa
Indonesia agar mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga
kesehatan sendiri melalui kesadaran yang tinggi yang mengutamakan upaya promotif
dan preventif.
Namun sampai saat ini, kita masih menghadapi permasalahan kesehatan yang
cukup kompleks. Hal ini tampak antara lain dari masih tingginya angka kematian bayi
(AKB) dan angka kematian ibu (AKI).
Di Kota Kediri sendiri terjadi peningkatan AKI pada tahun 2009 yaitu sebesar
176/100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB sebesar 14/1000 kelahiran hidup.
Masalah kesehatan lainnya adalah munculnya penyakit-penyakit ( emerging disease )
seperti HIV/AIDS, Chikungunya, penyalahgunaan NAPZA, dan meningkatnya kembali
penyakit-penyakit menular (re-emerging diseases) seperti TBC, DBD. Sementara itu
untuk penyakit-penyakit degeratif seperti jantung dan penyakit pembuluh darah, juga
terjadi peningkatan.
Dari 9 kriteria tersebut, tahap pengembangan Kelurahan Siaga dibagi menjadi 4 tahap,
yaitu :
Paripurna jika memenuhi seluruh kriteria Kelurahan Siaga Kembang + 2 Kriteria
Kembang jika memenuhi kriteria Kelurahan Siaga Tumbuh + 2 kriteria
Tumbuh jika memenuhi kriteria Kelurahan Siaga Bina + 2 kriteria
Bina jika memenuhi kriteria 1,2,3
Dari data yang dihimpun dari Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Kota Kediri,
pada tahun 2010, tahap Pengembangan Kelurahan Siaga di Kota Kediri adalah sebagai
berikut :
Tahap Pengembangan Jumlah Kelurahan
Bina 5
Tumbuh 9
Kembang 22
Paripurna 10
Kelurahan yang masih dalam tahap Bina sebagian besar terdapat di wilayah kecamatan
Pesantren, terutama di Kelurahan yang memiliki wilayah luas dan terpisah-pisah.
Selain itu, dukungan perangkat Kelurahan dan Tokoh masyarakat sangat mendukung
keaktifan Kelurahan Siaga.
Identifikasi Masalah
Dari data data di atas, masalah yang ditemukan adalah :
1. Masih adanya kelurahan siaga di Kota Kediri yang belum aktif ( 5 Kelurahan )
2. Hanya ada 10 kelurahan yang masuk tahap paripurna sedangkan lainnya dalam
tahap tumbuh dan kembang
3. Kurangnya perhatian dari perangkat kelurahan dan tokoh masyarakat dalam
pengembangan kelurahan siaga
4. Tidak semua kader berperan aktif dalam pengembangan kelurahan siaga
Prioritas Masalah
Masih adanya kelurahan siaga di Kota Kediri yang belum aktif ( 5 Kelurahan )
Proses :
1. Masih ada pelayanan kesehatan dasar yang belum berfungisi secara optimal
2. Kurangnya promosi kesehatan untuk kadarzi dan PHBS
3. Sistem surveilan berbasis masyarakat belum berfungsi secara optimal
4. Kegiatan P4K belum aktif di semua kelurahan terutama masalah penggalangan
dana
5. Belum berfungsinya sistem kesiapsiagaan dan penanggulangan kegawat
daruratan dan bencana
Output :
1. Cakupan deteksi resiko tinggi ibu hamil oleh masyarakat masih kurang
2. Masih rendahnya cakupan PHBS tatanan rumah tangga
POA ( Plan Of Action ) Pembinaan Kelurahan Siaga pada 5 Kelurahan yang belum aktif