Kultur Sma Plus Muthahhari
Kultur Sma Plus Muthahhari
1. Visi
Menyiapkan SDM yang tangguh dalam menghadapi tantangan global pada
milenium tiga.
2. Misi
Mengembangkan Intelegensia, Kreativitas dan Akhlak (IKA), yaitu:
a. Intelegensia dikembangkan melalui metode berpikir kritis
berdasarkan falsafah bahwa manusia memiliki potensi yang tidak
terbatas.
b. Kreativitas dikembangkan melalui metode rekreatif (X-day)
berdasarkan falsafah upaya memaksimalkan, memacu bakat dan
kemampuan yang dimiliki murid.
c. Akhlak dikembangkan melalui pendekatan riyadhah (mistikal)
berdasarkan falsafah bahwa manusia memiliki kemampuan ruhani
untuk menuju Allah Swt. yang salah satu caranya adalah dengan
berhidmat pada orang-orang yang lemah.
3. Wawasan Alamamater
a. Potensi setiap orang tidak terbatas dan dapat dikembangkan
setinggi-tingginya.
Kita hanya memanfaatkan sebagian kecil saja dari potensi kita. “We
live only part of the life we are given.” Padahal secara teosofis,
manusia adalah anggota kafilah ruhani menuju Tuhan Yang Maha Tak
Terbatas. Perjalanan manusiapun tak terbatas, karena tiada henti tanpa
tepi. Secara antropologis-pedagogis, kita harus mendefinisikan murid
memiliki potensi yang tak terbatas. Semua orang dilahirkan dalam
keadaan cerdas. Pendidikan harus berhenti membuat orang menjadi
bodoh. Pendidikan harus mampu mengaktualkan secara maksimal
potensi manusia.
j. Guru dan murid adalah mitra belajar dan sahabat dalam kafilah
ruhani menuju Allah.
SMA Plus Muthahhari menerapkan system kemitraan diantara guru
dengan muridnya. Guru bukan subyek dan murid obyek. Hubungan
guru dengan murid bukan hubungan manipulatif, yaitu guru
membentuk murid sekehendak hatinya. Guru tidak menggurui, karena
pada saat yang sama gurupun bisa menjadi murid. Guru mendapat
masukan dari murid. Misalnya dalam pemilihan metode mengajar.
Guru dan murid terlibat dalam hubungan cinta yang transformatif.
Dalam proses belajar-mengajar keduanya berubah, semakin lama
semakin membaik.