Anda di halaman 1dari 2

Fenomena Sepeda Fixie

Fenomena sepeda Fixed Gear atau yang biasa disebut sepede Fixie saat ini sedang melanda
Indonesia, khususnya di kota-kota besar. Mengapa sepeda ini disebut Fixed Gear, karena sepeda
ini memiliki satu gear paten yang tidak bisa coasting atau pedaling ke belakang tapi sepeda
tetep maju ke depan.

Pada sejarahnya sepeda Fixie adalah sepeda yang digunakan kaum pengantar pos/ koran/
majalah, yang biasa dikenal dengan kurir di wilayah di Amerika, persisnya di New York. Mereka
mengalami masalah lead time pada saat, mengirim paket mereka karena kondisi kota New York
yang begitu padat. Makanya mereka memilih sepeda sebagai altrernatif, dan hasilnya
memuaskan dengan lead time berkurang dan pengiriman yang jauh lebih cepat.

Fixie Bike, yang menggunakan Fixed Gear, akan membuat ayunan pedal terus berputar seiring
dengan perputaran roda belakang, sehingga untuk melakukan pengereman. Maka si pengendara
harus mengurangi putaran pedal dengan cara gaya melawan arah putaran pedal, atau biasa di
sebut dengan sistem ‘door trape’.

Hal ini sangat berbahaya untuk orang yang tidak terbiasa, karena pada saat melewati jalan
menurun, maupun berbelok, pedal akan terus berputar dan laju sepeda akan terus melaju dengan
kencang. Biasanya perbandingan gigi gear ratio depan dan belakang juga besar.

Saat ini di Jakarta banyak komunitas-komunitas sepeda Fixie sebut saja Tremors, FixedSector,
Sky Fix, Woof dan banyak lagi. Di luar Jakarta sendiri ada Munafix (Depok), BaliFix (Bali),
SeFix (Semarang), IKPN (Bintaro), PaciFixed (Tanggerang), Bandidos YK (Jogjakarta), Subggs
(Surabaya), SBQ (Bandung).

Demam sepeda Fixie tidak hanya digandrungi oleh anak-anak muda arti-artis ibu kota pun juga
ikut terkena demam sepeda Fixie seperti Tora Sudiro, Mieke Amalia, Vincet (The Cash), Desta,
Indra Birowo, Nikita Willy dan banyak lagi.
Di kampus UPN “Veteran” Jakarta sendiri sudah banyak mahasiswa yang menggunakan sepeda
Fixie, salah satunya Pambi. “Gue tertarik sama sepeda Fixie karena emang sebelumnya gue
memang suka sama sepeda, terus karena warnanya yang macam-macam, dan menurut gue sangat
cocok digunakan oleh anak muda” ujar Pambi yang sudah enam bulan lebih bergelut dengan
sepeda Fixie.

Untuk membangung sepeda ini Pambi menghabiskansebesar budget 2,8 juta. Ia merakitnya
sendiri dengan membeli satu persatu part-part sepeda dan menyatukannya di sebuah bengkel di
kawasan Srengseng Sawah.

Kurang lebih ada 30 orang mahasiswa FISIP UPN “Veteran” yang memiliki sepeda Fixie.
Mereka biasanya bersepeda mengitari kota Jakarta dan berkumpul di Taman Menteng untuk
sekedar nongkrong-nongkrong atau sharing mengenai Fixie.

Komunitas ini juga selalu mengikuti acara car free day yang diadakan hari minggu di minggu ke
2 dan minggu ke 4 setiap bulannya. Dan untuk lebih mengakrabkan antara sesama pemilik
sepeda Fixie mereka juga sering melakukan night riding setiap Rabu dan Jum’at malam.

Anda mungkin juga menyukai