Anda di halaman 1dari 12

Nama : Muhammad Raihan Frasetio

Nrp : 213010016
Matkul : Bahasa Indonesia-A

Artikel Konseptual
PERANCANGAN BARU INDUSTRI SKATEBOARD CENTER BANDUNG
Oleh
Muhammad Raihan Frasetio
Fakultas Teknik Industri
Universitas Pasundan

Abstrak
Seiring dengan berkembangnya olahraga skateboard, peminat olahraga tersebut juga
semakin meningkat. Banyak para orang tua yang mengikutsertakan anak-anaknya mengikuti
skateschool atau kelas khusus untuk mengisi waktu luang dan belajar bermain skateboard.
Bermain skateboard dipercaya membawa dampak positif untuk tumbuh kembang anak, tidak
hanya melatih otot namun olahraga skateboard juga dapat melatih konsentrasi dan daya fokus
pada anak. Pesatnya pertumbuhan peminat olahraga skateboard di Bandung tidak diimbangi
dengan fasilitas dan sarana yang dapat membantu melatih dan mengasah kemampuan para
skateboarder dalam bermain skateboard. Kondisi inilah yang menjadi peluang untuk dibuatnya
Skateboard Center dengan bangunan interior yang dapat mewadahi dengan baik sarana dan
fasilitas untuk mengembangkan minat dan bakat para skateboarder, juga melatih dan mengasah
kemampuannya dalam bermain skateboard sehingga para skateboarder dapat berkumpul untuk
saling berbagi ilmu dan bertukar pikiran tentang olahraga skateboard sesuai dengan apa yang
telah di diskusikan oleh Indonesia Skateboarding Association (ISA).
Perancangan interior Skateboard center ini akan mengangkat konsep perancangan “Meet,
and Learn” sesuai dengan masalah dan pendekatan Psikologi Aktivitas, Perilaku, dan
Lingkungan dengan Konsep perancangan yaitu penggayaan “Street Urban”. perancangan interior
skateboard center Bandung ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk melatih, mengasah, dan
mengembangkan bakat para skateboarder Bandung yang dapat dimulai sejak dini sehingga dapat
dan siap bersaing di kancah nasional maupun internasional
Pendahuluan
Latar Belakang
Skateboard adalah sebuah olah raga menggunakan papan luncur yang akhir-akhir ini
semakin digemari oleh kalangan anak muda. Skateboard juga bisa dikategorikan sebagai
aktivitas rekreasi, bentuk dari seni, sebuah profesi, dan juga alat transportasi. Skateboard sendiri
mulai diperkenalkan sekitar akhir tahun 1940 atau awal tahun 1950. Skateboard berasal dari
California, Amerika Serikat yang terkenal dengan olahraga selancarnya. Pada jaman dahulu,
disaat para peselancar di Amerika sudah bosan dan tidak sabar menunggu datangnya ombak
besar, mereka pun mencari akal bagaimana caranya agar mereka bisa tetap berseluncur pada saat
ombak laut sedang surut. Akhirnya, mereka melakukan suatu eksperimen yang tak terduga.
Mereka memasang komponen roda dari sepatu roda ke papan surf mereka sehingga mulai
lahirlah permainan skateboard. Perkembangan globalisasi di dunia yang sangat pesat secara tidak
langsung menuntut manusia untuk mengikuti perubahan tersebut sebagai salah satu bentuk
penyesuaian diri dengan perubahan yang ada.
Indonesia sebagai negara berkembang pun juga mengalami hal ini, globalisasi dan
kebudayaan luar seperti permainan skateboard yang masuk ke Indonesia memiliki pengaruh yang
cukup signifikan tehadap kehidupan masyarakat Indonesia. Melihat kondisi tersebut
menyebabkan banyaknya peluang bisnis kecil maupun besar yang dapat dibuka dalam bidang
skateboard untuk mendapatkan keuntungan dari masyarakat Permainan skateboard sendiri mulai
masuk di Indonesia sekitar tahun 1970-an saat beberapa orang remaja yang menempuh
pendidikan di luar negeri pulang dengan membawa skateboard yang pada saat itu skateboard ini
sendiri masih berupa barang yang terbatas dan eksklusif. Beberapa tahun setelah itu sekitar akhir
tahun 1980-an munculah industri yang berhubungan dengan skateboard di Indonesia. Awal
mulanya ada sebuah toko di Jakarta yang bernama MSD sebagai distributor produk skateboard
impor, lalu di Bandung juga ada toko yang bernama Hobbies yang masih menunjukkan
eksistensi sejak 1989. Dengan mulai bermunculannya toko-toko skateboard membuat peluang
bisnis di bidang ini semakin digemari oleh beberapa orang hingga tersebarlah banyak toko
skateboard di kota-kota besar di Indonesia. Surabaya sebagai kota metropolitan kedua setelah
Jakarta, merupakan lahan tersendiri bagi tumbuhnya bisnis industri skateboard seperti toko
skateboard atau sering disebut skateshop, yang dimana skateboard sendiri sudah menjadi
olahraga, hobi, budaya, fashion atau rutinitas bagi kalangan remaja di Surabaya.
Kemudian pada tahun 1989 Hobbies skates didirikan. Toko inilah yang konon mengiringi
perjalanan komunitas para skater di bandung. Perjalanan komunitas skateboard dan Hobbies
skates di Bandung terlihat ketika pertama kali memasuki toko. Pembeli disuguhi dokumentasi
dalam bentuk foto dan bermacam-macam ornamen. Pemilik Hobbies Skates Charly Jojaya
Kusuma (40) yang juga berasal dari komunitas skateboard mengatakan, keberadaan tokonya
mengiringi lima generasi komunitas skateboard di Bandung. Termasuk diantaranya komunitas
Taman lalu Lintas yang menjadi legenda komunitas skateboard Bandung. Charly menuturkan,
awalnya dia berjualan di garasi sampai kemudian membuka toko di jalan Trunojoyo, beralih ke
jalan Tera dan kini terakhir di jalan Sultan Tirtayasa no.16, Bandung. Hobbies skates pun
menawarkan produk-produk yang memang brand skateboard. Produk-produk yang dijualnya pun
beragam dari kelas premium sampai kelas murah, mulai menjual papan skateboard dan
perlengkapan skateboard lainnya seperti papan skateboard, truck, bearing, wheels, sepatu, topi
dll. Dengan semakin berkembangnya industri skateboard, maka mulai munculah berbagai macam
merek atau brand skateboard dari beberapa perusahaan skateboard dan perlengkapan skateboard
yang ditawarkan oleh Hobbies seperti Baker, Emerica, Deathwish, Lakai, Spit Fire, Shake Junt,
Girl Skateboard, Sk8Mafia, Selfish, Motion, Puppet,
Rumusan Masalah
1. Bagaimana mewujudkan skatepark yang terpusat dan dapat mewadahi kegiatan para
skateboarder dalam melakukan latihan bermain skateboard?
2. Bagaimana merancang sebuah ruang yang dapat menjawab kebutuhan fasilitas dari
pengguna atau para skateboarder?
3. Bagaimana menciptakan fasilitas yang efektif dan efisien dari segi zonasi ruang,
sirkulasi, dan pengolahan elemen interior sehingga dapat berpengaruh dalam setiap
kegiatan yang dilakukan para skateboarder?

Landasan Teori
Sebelum teori yang digunakan untuk memecahkan berbagai persoalan diuraikan,terlebih
dahulu akan menyampaikan pengertian dari beberapa istilah dari Industri Skateboard ini
Pengertian beberapa istilah
Skateboard
Skateboard merupakan salah satu olahraga yang masuk dalam kategori olahraga ekstrim.
Olahraga ekstrim yang dimaksud adalah olahraga demi pemenuhan kepuasan adrenalin.
Aktivitas olahraga ekstrim lazimnya cenderung menampilkan kecepatan, ketinggian, bahaya, dan
aksi tantang diri yang membutuhkan keberanian. (Crossingham dan Kalman, 2004 : 6)

Industri
Industri adalah suatu bidang atau kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan
pengolahan/pembuatan bahan baku atau pembuatan barang jadi di pabrik dengan menggunakan
keterampilan dan tenaga kerja dan penggunaan alat-alat dibidang pengolahan hasil bumi, dan
distribusinya sebagai kegiatan utama.

Skatepark
Skatepark, atau skate park, adalah sebuah tempat rekreasi yang dipakai untuk seluncur papan,
BMX, skuter, kursi roda, dan aggressive inline skating. Skatepark pertama di dunia, Surf City,
dibuka untuk bisnis di 2169 E. Speedway, Tucson, Arizona pada 3 September 1965.

Skateshop
sebuah toko yang menjual perlengkapan skateboard

Teori Yang Digunakan


a. Pengumpulan Data
b. Analisa data
Pembahasan
Penjelasan dan Standar Perancangan Skatepark
Skatepark merupakan suatu tempat yang dibuat sangat menyerupai dengan fasilitas –
fasilitas kota yang sebelumnya lebih banyak dimainkan oleh street skateboard. Dalam penentuan
alat yang digunakan di skatepark lebih menyerupai dengan fasilitas kota seperti adanya taman,
tempat duduk, pegangan besi dan lainnya. Sehingga para pengguna skateboard dapat leluasa
bermain seperti pada umumnya di jalanan atau fasilitas kota.
Jenis Jenis Skatepark
a) Private skatepark biasanya dimiliki pihak pribadi atau pihak swasta. Kebanyakan
private skatepark lebih banyak untuk dikomersilkan dengan cara pengguna skateboard membayar
tiket masuk untuk satu hari full dan dapat bermain sepuasanya. Private skatepark lebih banyak
menggunakan bentuk indoor dan semiindoor karena dapat meminimalisir faktor hujan dan dapat
digunakan juga setiap saat baik sehari – hari atau jika adanya sebuah kompetisi.
b) Public skatepark biasanya dimiliki oleh pemerintah atau instansi yang dibuat untuk
mewadahi siapa saja yang ingin bermain dan berlatih di skatepark tersebut tanpa adanya
pungutan biaya, biasanya public skatepark terbangun pada ruangan terbuka atau outdoor seperti
taman kota dan lainnya.
Fungsi Skatepark
Secara umum, skatepark berfungsi untuk bermain dan berlatih mengembangkan
kemampuan skateboard pada rintangan atau yang sering disebut sebagai obstacle yang berada
dalam skatepark tersebut. Skatepark juga sering digunakan untuk penyelenggaraan pertandingan
atau kompetisi skateboard, selain itu dengan adanya komunitas skateboard yang berkumpul di
area skatepark dapat memicu dan memulai komunitas lain bergabung untuk sekedar duduk,
bercengkrama, menikmati suasana serta saling berkomunikasi antar komunitas lain yang berada
di area tersebut.
Klasifikasi Skatepark
Klasifikasi Skatepark Menurut bentuk dan sifat ruangnya, maka skatepark terbagi ke
dalam tiga jenis yaitu :
1. Indoor Skatepark indoor merupakan skatepark dengan fasilitas bermain berada dalam
sebuah ruangan, dan seluruh bangunan utama merupakan banguna indoor. Jika dilihat dari segi
strukturnya, bangunan skatepark indoor merupakan bangunan dengan struktur bentang lebar. Hal
ini dikarenakan arena bermain yang digunakan harus luas dan seminimal mungkin
menghilangkan kolom yang berada pada tengah bangunan. Karena, disaat terdapat kolom pada
tengah bangunan maka akan mengganggu manuver pemain
2. Outdoor Skatepark dengan jenis outdoor merupakan skatepark dengan fasilitas
bermain yang berada pada luar banguna, atau bengunan utama yang terdapat pada jenis skatepark
outdoor ini adalah ruang terbuka. Skatepark outdoor bisa tergolong dalam open space atau ruang
terbuka hijau, sehingga tidak terdapat bangunan yang menaungi skatepark outdoor.
3. Indoor & outdoor Skatepark indoor dan outdoor merupakan gabungan antara skatepark
dengan fasilitas indoor serta skatepark dengan fasilitas outdoor. Pada skatepark ini, bangunan
utamanya merupakan dua buah skatepark dengan luasan masing-masing tergantung seberapa
banyak obstacle yang berada di dalamnya. Selain itu, biasanya skatepark yang berjenis ini
memiliki salah satu bagian dominan dari dua fasilitas yang ada, entah itu lebih dominan indoor
atau lebih dominan outdoor.
Kategori Skatepark
Skatepark memiliki tiga kategori utama yang biasa digunakan sebagai acuan utama dalam
membuat sebuah skatepark yaitu :
1. Bowl Bowl atau pool park adalah Sebuah arena bermain skateboard yang dibuat untuk
menambah dan meniru pengalaman untuk bermain di kolam. Kolam bowl skatepark biasanya
memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Untuk kedalaman sebuah bowl biasanya berukuran 9 kaki
atau 2,75 meter.
2. Street plaza Steet plaza merupakan kategori skatepark yang dibuat menyerupai bentuk-
bentuk obstacle yang berada di jalanan sehingga membuat skateboarder merasakan pengalaman
bermain skateboard seperti di jalanan atau yang sering kita sebut sebagai street style.
3. Flow park Kategori flow park ini merupakan kategori gabungan antara bowl dan street
plaza. dengan membuat sebuah desain flow park yang bagus, maka akan memungkinkan
skaboarder melunjur melewati beberapa obstacle yang disusun seperti quarter pipes, pump
bumps dan bowl corners tanpa menurunkan kaki atau menambah kecepatan skateboard dengan
bantuan dari dorongan kaki. Sehingga skateboarder dapat melakukan trik di rail, stair dan
benches dengan kecepatan yang konstan
Standar Perancangan Skatepark
Pengguna skateboard untuk dapat menunjang dalam hal bermain skateboard tentunya
harus diwadahi dengan jenis ruang yang ada yaitu skatepark. Dalam hal perancangan skatepark
tentunya harus memiliki standar untuk dapat berkembangnya permainan skateboard yang telah
diliris oleh California Skatepark pada tahun 1998 sebagai pemegang lisensi pertama dalam hal
vendor perancangan skatepark. Standar yang digunakan dalam perancangan skatepark mengacu
pada standar yang dibuat oleh California Skatepark License 1998 yang menjadi vendor
internasional dalam perancangan skatepark yang sudah dalam tahap professional. Pihak
California Skatepark sudah banyak dalam hal 12 Institut Teknologi Nasional perancangan
skatepark di seluruh dunia baik private skatepark, backyard skatepark, dan public skatepark
terutama di Amerika Serikat yang menjadi tolak ukur perkembangan skateboard seluruh dunia,
bahkan sampai menjadi vendor utama dalam Wolrd Premier Skateboarding Event yaitu Street
League Skateboard yang diadakan satu tahun sekali dengan berbagai jenis perancangan dan tuan
rumah yang berbeda – beda
1) Dasar Perancangan Skatepark
Dasar dari perancangan skatepark yang seharusnya diterapkan yaitu adanya tempat bagi
pengguna skateboard yang baru belajar bermain skateboard dan terpisah dari area
amateur dan professional sehingga dapat leluasa berlatih tanpa menghalangi amateur dan
professional skateboard yang bermain. Bentuk alat – alat yang digunakan oleh pengguna
skateboard yang masih belajar pun berbeda yaitu obstacle dengan dimensi yang lebih
kecil dari obstacle amateur dan professional skateboard, sehingga pemula dapat belajar
dan jika sudah menguasai permainan dapat berpindah menuju obstacle yang lebih besar.
Sebuah skatepark seharusnya memiliki alat – alat street course atau elemen fasilitas kota
yang biasanya tersedia. Elemen-elemen tersebut berupa tangga, rails dan ledge. Luas
street course yang ideal seharusnya antara 929.05-1858.16 m2. Sebuah street course
seharusnya memiliki kelengkapan fasilitas untuk dapat menujang pengguna skateboard.
Bagian-bagian ini dapat terdiri dari ramp, kicker, volcano hand rails dan banks dengan
permukaan rata yang memiliki box, tangga, rails dan curbs.
2) Dasar Tambahan Perancangan Skatepark
a) Permukaan Rata Semua skatepark seharusnya mempunyai minimal 4meter
permukaan yang rata antara satu alat dengan alat lainnya. Sehingga permukaan rata yang
cukup membuat seorang pengguna skateboard dapat bermain sepuasnya tanpa adanya
gangguan dari pengguna skateboard lainnya. Pengguna skateboard dapat lebih leluasa
melakukan sebuah trick dan ketika berhasil dapat melakukan tricknya kembali di alat
yang berbeda jika mempunyai rancangan yang baik.
b) Transitions Bidang transisi merupakan pertemuan antara bidang miring
cekungan dan permukaan rata untuk mendapatkan kecepatan bagi pengguna skateboard.
Tinggi bidang miring dari permukaan rata hingga ke puncak cekungan mempengaruhi
ukuran transisi namun ukuran kemiringan tidak boleh melebihi 55 meter. Sebuah
transition kecil dengan tinggi 1.2 m setidaknya memiliki bidang miring sepanjang 1.5m
sampai 2m.
c) Pinggiran Dinding Pinggiran dinding, transition dan bowl harus sesuai dan
memungkinkan untuk di grind karena saat berada di puncak transisi, pengguna
skateboard akan melakukan trik seperti grind. air atau slide. Pinggiran besi menonjol
keluar akan membuat pengguna skateboard dapat menempatkan posisi yang baik dan
aman.
d) Curbs, Blocks, Dinding dan Tangga Obstacle diatas sudah menjadi alat utama
dalam bermain skateboard di skatepark.Penggabungan antara beberapa alat seperti tangga
dan besi untuk Box menjadi obstacle untuk melompat dan melakukan trick grind atau
slide merupakan penggabungan kedua unsur alat yang dapat di manfaatkan atau seperti
curbs dan blocks pada box.
3) Standar Peralatan
a) Box Box adalah merupakan salah satu alat bermain skateboard paling utama.
Ukuran tinggi box sangat beragam mulai dari 20cm, 30cm hingga 50cm. Fungsi dari Box
sebagai alat utama karena pengguna skateboard dapat melakukan trik dengan berbagai
macam seperti Ollie up, grind, Slide, Manual, Nose Manual dan lainnya. Box juga dapat
digabung dengan obstacle lain seperti rail, pol jam dan ramps sehingga membentuk
sebuah obstacle baru dengan kemungkinan trik dan tingkat kesulitan yang bervarisi

b) Launch Ramp
Launch ramp adalah obstacle bidang miring yang digunakan oleh pengguna
skateboard untuk meloncati suatu objek yang lebih tinggi atau untuk perawalan dalam
pengambilan kecepatan sebelum melakukan trik. Tinggi standar launch ramp yaitu 60 cm
– 80cm dengan 15 Institut Teknologi Nasional Gambar 2. 3 Launch Ramp panjang sisi
miringnya kurang lebih 150cm - 175 cm atau tidak melebihi 50°. Ukuran ini disesuaikan
karena untuk memudahkan pengguna skateboard dalam pengambilan kecepatan dan juga
momentum untuk melakukan trik. Selain digunakan sebagai peluncur untuk melewati
obstacle dan pengambilan kecepatan, launch ramp juga dapat disatukan dengan obstacle
yang lainnya
c) Fun Box
Fun box standar terdiri dari 2 buah box, 2 buah handrail atau flat bar, 1 buah
kinky rail dan 4 buah launch ramp. Bentuk peletakannya secara sederhana seperti yang
tampak pada gambar rangka fun box di atas sedangkan contoh variasi kombinasi yang
lain
d) Half Pipe
Ramp Half pipe ramp biasanya dalam suatu skatepark terdapat di pinggiran area
skatepark atau sudut skatepark. Bagi pengguna skateboard biasanya halfpipe ramp
digunakan sebagai awalan dalam bermain skateboard sebelum menuju obstacle lainnya
dalam melakukan trik. Namun bagi pengguna skateboard yang biasanya bermain dalam
transisi biasanya digunakan untuk melakukan air trick. Tinggi halfpipe ramp kurang lebih
3meter dengan lebar luasan di atas 1,5meter dengan adanya pinggiran coping yang
menonjol keluar untuk melakukan grind atau slide trick bagi pengguna skateboard.
Halfpipe ramp merupakan elemen alat penting bagi pengguna skateboard dan pasti selalu
ada disetiap street course yang tersedia.
e) Vert Ramp
Vert ramp adalah arena untuk pengguna skateboard dalam bermain skateboard
dengan lingkup yang lebih terbatas diluar area street course utama.Bentuk vert ramp
secara umum memiliki bentuk seperti huruf U dengan kedua sisi yang tersedia ramp kecil
untuk melakukan transisi dari satu sisi ke sisi lainnya. Sama halnya dengan halfpipe ramp
namun tersedia 2 buah dengan saling berhadapan. Biasanya pengguna skateboard
melakukan trick grind dan slide di kedua sisi halfpipe ramp yang tersedia atau melakukan
air trick. Secara umum biasanya vert ramp disebut juga Mini ramp atau double halfpipe
ramp.
f) Pool Bowl
Pool atau Bowl adalah obstacle yang berbentuk kolam renang dengan dasar
berbentuk mangkuk dan bukan kolam yang dasarnya berbentuk peregi. Penggunaan
kolam renang sebagai obstacle sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1977. Pada waktu
itu permainan papan luncur masih menggunakan maneuver surfing sehingga skater saat
itu terpikir untuk main di kolam renang rumahan yang dikeringkan karena permukaan
kolam yang menyerupai mangkuk dapat menghasilkan suasana seperti ombak. Ukuran
standar untuk pool / bowl bervariasi sesuai ukuran standar kolam renang yang
sebenarnya. Pada pinggiran permukaan kolam dipasang besi profil berdiameter 2 inc
yang disebut coping untuk melindungi sudut permukaan kolam dari manuver seperti slide
dan grind.
g) Detail Coping
Coping biasanya diletakkan pada pinggiran di ujung ramps atau edge. Coping
terbuat dari besi profil berdiameter mulai dari 2 inci dan berfungsi ganda yaitu sebagai
tempat slide atau grind dan sebagai pelindung material ramps atau edge. Selain itu
dengan adanya coping maka ketika seorang rider sedang meluncur di atas ramps atau
edge dia akan mengetahui batas atau ujung ramps atau edge tersebut saat papan, wheels
atau truck-nya menyentuh coping
h) Zoning Standar Skatepark
Zoning standar skatepark biasanya memiliki berbagai macam variasi dalam
bentuk ukuran street course dan obstacle yang tersedia baik itu ukuran skala kecil dan
besar. Namun tetap dalam penentuan obstacle dan ukuran tetap mengikuti standar yang
sebelumnya dibahas. Seperti pada ukuran Streetcourse skala besar dalam penempatan
bowl dan vert ramp menyatu dengan streetcourse ada juga yang terpisah dari area
streetcourse. Zoning standar skatepark pun dapat ditentukan sesuai kebutuhan pengguna
skateboard yang bermain di skatepark tersebut untuk dapat memaksimalkan pengguna
dalam bermain skateboard. Rancangan anggaran biaya atau RAB pun dapat menjadi
penentuan dalam rancangan zoning skatepark yang ingin dibangun namun tetap dalam
penentuannya harus mengikuti aturan dan standar yang sudah dibahas sebelumnya.
Fasilitas - Fasilitas Penunjang Skatepark
Selain fasilitas utama atau obstacle pokok yang tersedia, tentunya skatepark harus
mempunyai fasilitas penunjang yang nantinya dapat menunjang pengguna skateboard
ketika bermain skateboard. Karena secara tidak langsung fasilitas– fasilitas tersebut
sangat dibutuhkan oleh para pengguna fasilitas skatepark.
Adapun fasilitas penunjang primernya antara lain:
- Loker
- Toilet
- Area Parkir
- Tempat pemain pemula
- Tempat perawatan pemain
- Kantor pengelola
Ruang Ganti Fasilitas sekundernya antara lain:
- Foodcourt
- Skateshop
- Wifi
- Event center
Tingkat Kepuasan
Tingkat Kepuasan Kepuasan pengguna adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau outcome yang dirasakan dengan harapanya terhadap produk
tersebut. Tingkat kepuasan pengguna merupakan perbedaan daya guna yang dirasakan
dan harapan yang ada (Suryantoro, 2007). Pengguna dapat mengalami salah satu dari tiga
macam keadaan berikut:
a) Jika produk di bawah harapan pengguna maka pengguna tidak puas.
b) Jika produk sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna, maka pengguna
memperoleh kepuasan.
c) Jika produk melebihi apa yang diharapkan oleh pengguna, maka pengguna
sangat puas dan gembira (delighted).
Menurut Lovelock dan Wirtz (2011:74) “Kepuasan adalah suatu sikap yang
diputuskan berdasarkan pengalaman yang didapatkan. Kepuasan merupakan penilaian
mengenai ciri atau keistimewaan jasa atau produk itu sendiri, yang menyediakan tingkat
kesenangan pengguna berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pengguna. Kepuasan
pengguna dapat diciptakan melalui kualitas, pelayanan dan nilai. Kunci untuk
menghasikan kepuasan pengguna adalah memberikan nilai kepuasan yang tinggi.
Menurut Tse dan Wilton (1988) dalam Lupiyoadi (2001: 349) Kepuasan atau
ketidakpuasan pengguna adalah respon pengguna terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang
dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah
pemakaiannya. Kepuasan biasa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau
membuat sesuatu mewadahi (Tjiptono dan Chandra, 2005: 195).
Prinsip Perancangan
Prinsip perancangan berasal dari ketujuh mode proses desain inovasi yang
digagas oleh Vijay Kumar, disusun secara berurutan sehingga menghasilkan hasil akhir
yang memiliki nilai, dasar, dan struktur yang jelas.
1) Metode Pengumpulan Data/Informasi dan Penelusuran Masalah
a) Metode Pengumpulan Data atau Informasi

❖ Fakta-Fakta Kunci: mencari dan mengumpulkan informasi


penting melalui internet berupa data maupun pendapat para desainer skate
park.

❖ Kuesioner pengunjung: melakukan kuesioner kepada pemain


skateboard di skatepark pasopati.

b) Metode Penelusuran Masalah

❖ Kunjungan Lapangan: Melakukan survei lokasi skatepark pasopati


secara langsung, sehingga memungkinkan penulis untuk dapat merasakan
atmosfir dan mencoba fasilitas yang tersedia.

❖ Simulasi pengalaman: Melakukan komunikasi ringan dengan


pengunjung dan pemain skateboard yang telah mencoba menggunakan fasilitas di
skatepark pasopati.
❖ Jaringan Aktivitas: Membuat daftar aktivitas dari pengguna dan
pemegang kepentingan pada setiap area di skatepark pasopati.
2) Metode Pencarian Ide dan Pengembangan Desain
a) Metode Pencarian Ide Peta Pikiran Peluang: Membuat peta pikiran atau biasa
disebut dengan mind mapping, berupa rangkaian peluang-peluang yang berhubungan
dengan topik utama yaitu skatepark pasopati.
b) Metode Pengembangan Desain Sketsa Konsep: Memvisualisasikan konsep atau
ide solusi desain dalam bentuk sketsa dan moodboard untuk membantu ide-ide dapat
dikomunikasikan dengan lebih jelas.
c) Metode Evaluasi Pemilihan Desain: Menilai solusi-solusi yang didapat
berdasarkan nilai mereka bagi pengguna, penyedia, dan pemegang kepentingan lainnya
untuk dapat menghasilkan desain terbaru
KESIMPULAN
Seiring dengan pesatnya perkembangan olahraga skateboard di Bandung, dibutuhkan
adanya ruang sebagai fasilitas dan sarana untuk mengembangkan dan melatih kemampuan para
skateboarder juga untuk menuangkan kreatifitasnya dalam olahraga skateboard. Terdapat
beberapa permasalahan seperti fasilitas dan sarana olahraga skateboard belum mewadahi segala
aktivitas para skateboarder ̧tempat edukasi/latihan yang tidak terpusat dengan jumlah yang
terbatas. Oleh karena itu, pada perancangan Skateboard Center di Bandung diterapkan
pendekatan desain psikologi prilaku, aktivitas, dan lingkungan yang disesuaikan dengan hasil
wawancara pengguna, hasil studi preseden, dan standarisasi proyek yang berlaku. Tema dan
konsep yang diterapkan pada perancangan ini adalah “Meet & Learn” dengan konsep
penggayaan street urban. Sehingga, didapatkan solusi dari permasalahan yang ada antara lain :
- Menyediakan fasilitas dan sarana bagi para skateboarder di Bandung yang terpusat dan
mewadahi seluruh aktivitas skateboarder dalam berlatih dan mengembangkan bakatnya.
- Merencanakan elemen interior seperti penghawaan, pencahayaan dan penyelesaian ruang yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsi ruang, keamanan, dan kenyamanan pengguna.
- Pengelompokan ruang yang tidak terpisah, sehingga mempengaruhi aktivitas skateboarder agar
lebih efisien
Perancangan interior Skateboard Center Bandung bertujuan untuk memberikan wadah
yang terpusat dan sesuai dengan psikologi prilaku, aktivitas, dan lingkungan para skateboarder
sehingga dapat berpengaruh besar dalam mencapai kenyamanan pengguna ruang dalam
beraktivitas dan meningkatkan tujuan akhir pengguna. Melalui perancangan interior skateboard
center Bandung ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk melatih, mengasah, dan
mengembangkan bakat para skateboarder Bandung yang dapat dimulai sejak dini sehingga dapat
dan siap bersaing di kancah nasional maupun internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Ridzkiadinat, D., Anwar, H., & Hapsoro, A. N. (2019). PERANCANGAN BARU SKATEBOARD CENTER.
Bandung: Mahasiswa Jurusan Desain Interior, Fakultas Industri Kreatif, Telkom University.

Standard guide for Above Ground Use Skatepark Fasilities. (2002). United States: ASTM International.

"Jogjakarta Skatepark,". (2012). Yogyakarta: Indonesian Skateboarding Association.

eprint.itenas. (n.d.). Tentang Skatepark. Bandung: Itenas.

Kusumarini, Y. (n.d.). Multi Pendekatan Desain Menuju Desain Interior.

Michael, M. (2002). Skateboarding History Form The Big Time. United States of America.

Oktiviany, A. (2019). manfaat bermain skateboard untuk anak.

Pratomo, P. (n.d.). Desain Untuk Industri Dengan Penguasaan Material Baru Dan Teknologi. Makalah l
“What is Smart Design”. Surabaya.

Putri, D. A. (2013). Perilaku - Scribd.

SEOANTHRAX. (2018). Cara Bermain Teknik Bermain Skateboard Bagi Pemula.

Suci. (2017). Bali Skatepark.

Unknown. (2017). Sejarah Skateboard Masuk Ke Indonesia.

unknown. (2019). MENELISIK PERKEMBANGAN [BISNIS] SKATEBOARD DI INDONESIA: SIAPA DAN


BAGAIMANA PERAN MEREKA? PT Super Live.

Anda mungkin juga menyukai