Anda di halaman 1dari 22

BAP I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Olahraga merupakan suatu kegiatan yang membuat tubuh menjadi sehat
secara jasmani. Ada berbagai jenis olahraga mulai dari olahraga yang ringan
sampai jenis olahraga berat yang tergolong jenis olahraga ekstrim seperti
olahraga skateboard. Menurut Yudhis (2013) jenis olahraga skateboard sedang
menjadi trend di kalangan anak muda maupun dewasa. Masa kini makna
skateboarding sudah bertambah bukan hanya sebagai permainan belaka tetapi
juga sudah menjadi lifestyle atau gaya hidup para anak-anak muda di kota-kota
besar maupun daerah. Selain itu engan olahraga ini para pemain tidak hanya
sekedar berolahraga namun saling berkumpul dan saling berinteraksi satu sama
lain guna memperluas pergaulan.
Skateboard merupakan jenis olahraga ekstrim yang pertama kali ditemukan
pada pertengahan tahun 1950, seiring dengan perkembangan era surfing di
daerah California, Amerika Serikat. Pertama kali muncul, skateboard masih
diciptakan oleh tangan manusia dan terbuat dari kayu yang digabungkan dengan
ban sepatu roda dan disambungakan oleh trucks dari sepatu roda juga yang
sangat tebal dan berat. Pada saat itu orang juga belum mengenal nama
skateboard, melainkan sidewalk surfing. Skateboard sendiri baru masuk ke
Indonesia pada tahun 1970 dan membooming pada
tahun 2000an di beberapa daerah seperti Bandung, Jakarta dan Sulawesi selatan.
Pada tahun 2003 International Association of SkateboardCompanies atau IASC
membukukan sebuah hari khusus untuk skateboarder, yaitu tanggal 21 Juni. IASC
menciptakan Go Skateboarding Day untuk seluruh skateboarder di dunia. (Steve,
dkk., 2011)
Banyaknya antusias dari peminat olahraga ini ternyata tidak diimbangi
dengan fasilitas yang ada. Dengan minimnya fasilitas yang ada, para
skateboarder kesulitan mencari arena untuk mereka bermain dan belatih. Dapat
dilihat dari banyaknya skateboarder yang menggunakan fasilitas umum sebagai
arena bermain skateboard seperti dialun-alun kota yang tentunya dapat
mengganggu dari kegiatan masyarakat umum. Meskipun sudah ada beberapa
arena yang menyediakan fasilitas tertentu namun fasilitas yang ada kurang
lengkap dan membuat skateboarder menjadi jenuh. Sehingga bakat yang
sebenarnya dimiliki oleh skateboarder tidak dapat berkembang, padahal jika
tersedia fasilitas yang lengkap dan memadai tentu dapat mengasah skill
yang dimiliki skateboarder.
Dengan adanya skatepark yang mewadahi permainan skateboard dan
memberikan fasilitas lengkap yang dibutuhkan para skateboarder, diharapkan
dapat meningkatkan prestasi dan mengembangkan bakat para skateboarder dan
juga meningkatkan jumlah peminat olahraga skateboard. Beriringan dengan itu
sejumlah sisi positif dan olahraga skateboard pun dapat dikenalkan pada
masyarakat dengan lebih baik dan dipandang sebagai olahraga yang bermanfaat.
Lokasi yang dipilih menjadi pertimbangan pembangunan skatepark dilihat
dari letak yang strategis. Badung merupakan kabupaten yang paling maju di Bali,
akses-akses yang terdapat di Badung mudah diketahui karena Badung
merupakan wilayah wisata yang banyak dikunjung oleh wisatawan atau pun
orang lokal. Dengan pemilihan lokasi yang strategis dan adanya fasilitas yang
lengkap diharapkan peminat olahraga skateboard makin bertambah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa permasalahan yang
dapat diangkat yaitu sebagai berikut :
a. Fasilitas apa saja yang diperlukan dalam merancang bangunan untuk olah
raga skateboard ?
b. Bagaimana program fungsional, performansi, dan arsitektural dalam
perancangan Skatepark di palu ?
c. Dimana lokasi yang tepat untuk pengadaan fasiltas Skatepark ?
d. Bagaimana konsep perancangan pada Skatepark agar dapat mendukung
semua proses kegiatan ?
e. Menentukan tema yang digunakan pada Skatepark.

1.3 Tujuan
Secara umum tujuan yang diharapkan adalah:
“Perancangan Skatepark di PALU untuk mewadahi para skateboarder yang
akan
bermain agar mendapatkan fasilitas yang layak agar dapat mengembangkan
bakat dan mengenalkan olahraga skateboard pada masyarakat sehingga
meningkatkan minat bagi masyarakat untuk bermain skateboard.”
Dalam mencapai tujuan umum tersebut terdapat tujuan khusus diantaranya:
1. Menentukan fasilitas apa saja yang diperlukan dalam merancang
bangunan untuk olah raga skateboard.
2. Menentukan tema yang digunakan pada PALU Skatepark.
3. Menentukan program fungsional, performansi, dan arsitektural dalam
perancangan PAALU Skatepark di Badung
4. Menentukan lokasi yang tepat untuk pengadaan fasiltas PALU Skatepark
5. Menentukan konsep perancangan pada PALU Skatepark agar dapat
mendukung semua proses kegiatan

1.4 Metode Perencanaan Dan Perancangan

1.4.1 Pengumpulan Data


Mencari data, literatur, dan mentabulasikannya
 Data sesuai konteks dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti media
cetak maupun elektronik, literatur, studi kasus, dan wawancara. Data
terhimpun kemudian ditabulasikan secara ilmiah.
 Data terdiri dari:

 Data primer, merupakan data yang dihimpun secara langsung


oleh penulis melalui observasi lapangan. Data primer meliputi,
data literatur, observasi lapangan, foto, dan kutipan spesifikasi
dari objek skatepark.

 Data sekunder, merupakan data yang dihimpun secara tidak


langsung untuk memperkuat penulisan. Data sekunder meliputi,
data dari website, media elektronik, maupun interpretasi
maupun simpulan penulis.

1.4.2 Analisis Data


Mengkaji sumber data (analisis)
 Data terhimpun kemudian dikaji (analisis) sesuai konteks dan sesuai
dengan teori arsitektur dan acuan yang relevan.

 Analisis terhadap data dibagi menjadi:


 Kualitatif, analisis kualitatif merupakan analisis data yang tida
bisa diukur atau dinilai dengan angka secara langsung
Penelitian kualitatif pada dasarnya merupakan suatu prose
penyelidikan, yang menghimpun data-data utama dan sekaligu
data tambahannya mengenai perancangan fasilitas Skatepark
Analisa data melalui proses deskriptif dan kemudia
ditransformasikan ke dalam skala yang mudah dimengert
seperti dalam bentuk diagram maupun skema.
 Kuantitatif, analisis kuantitatif pada dasarnya merupakan
analisis terhadap semua data yang terukur dan dinyatakan
dalam angka-angka, kuantitatif bersifat penilaian objektif
terhadap suatu masalah, pengambilan keputusan yang
menggunakan model-model matematika dengan menggunakan
hitungan dan tabel.

1.4.3 Teknik Penyimpulan Data


Memperoleh sintesa, membuat program, dan mentransformasikan
konsep.
 Hasil kajian data (analisis) kemudian dikembangkan ke tahap
sintesis
(pada studi perancangan) untuk menjadi spesifik dan dapat
dilanjutkan
ke tahap pemrograman dan ditransformasikan menjadi konsep
desain.

Menarik kesimpulan dan solusi yang berwujud konsep usulan


desain sesuai konteks.

 Kesimpulan dan solusi dihasilkan lewat perwujudan konsep


usulan
desain dari hasil transformasi konsep.
BAB II
TINJAUAN SKATEPARK

2.1 Tinjauan Pustaka


Pada tinjauan pustaka diperlukan gambaran umum agar mengetahui apa
yangakan dibangun dan memiliki satu pandangan terhadap bangunan.
Pembahasan yang terdapat pada tinjauan pustaka ini memberikan sumber
pemahaman yang dapat menjadi acuan umum dalam perancangan bangunan.

2.2 Pengertian dan Sejarah Skateboard


Sebuah skatepark, adalah suatu wadah yang dibuat untuk permainan
skateboard, atau juga yang berarti taman bermain untuk skateboard dimana
wadah untuk memainkan skateboard menggunakan media menyerupai taman
sebagai arena bermainnya, rintangannya juga ditata agar terlihat seperti medan
jalanan dan taman yang berisi tangga, pagar, bangku, kebun mini. Sebuah
skatepark juga berisi rintangan-rintangan seperti half-pipes, quarter pipes, spine
transfers, handrails, funboxes, vert ramps, pyramids, banked ramps, full pipes,
pools, bowls, snake runs, stairsets, dan beberapa objek lain. Skatepark mewadahi
tempat untuk berkumpul, bermain dan meningkatkan kemampuan dalam suatu
lingkungan yang aman dan nyaman (Putra, 2013)
Semenjak boomingnya skateboard di Indonesia di awal tahun 2000an
perkembangan skateboard di Indonesia semakin berkembang, di dominasi oleh
skateboarder-skateboarder Jakarta dan Bandung sekarang sudah ada diberbagai
kota di Indonesia seperti di Sulawesi-Sealatan sendiri diperkirakan komunitas
skateboard lebih dari ribuan orang di Indonesia. Akan tetapi di kota makassar
mungkin hanya puluhan komunitas disebabkan olah raga extreme ini baru
dimulai pada tahun 2007.
olah raga yang satu ini memang berbeda dengan olah raga lainnya, perlu
ketekunan,kesabaran dan tekat yang kuat untuk mahir bermain skateboard,
semakin dalam kita mempelajari semakin tinggi level kita untuk dicoba,
tantangan mulai berkembang dari hanya bermain di jalan mulai beralih di tangga
tangga, Handrail danGap.

2.2.1 Pengertian Skatepark

Sebuah skatepark, adalah suatu wadah yang dibuat untuk permainan


skateboard, atau juga yang berarti taman bermain untuk skateboard dimana
wadah untuk memainkan skateboard menggunakan media menyerupai taman
sebagai arena bermainnya, rintangannya juga ditata agar terlihat seperti medan
jalanan dan taman yang berisi tangga, pagar, bangku, kebun mini. Sebuah
skatepark juga berisi rintangan-rintangan seperti half-pipes, quarter pipes, spine
transfers, handrails, funboxes, vert ramps, pyramids, banked ramps, full pipes,
pools, bowls, snake runs, stairsets, dan beberapa objek lain. Skatepark mewadahi
tempat untuk berkumpul, bermain dan meningkatkan kemampuan dalam suatu
lingkungan yang aman dan nyaman (Putra, 2013)

Skatepark ada yang dimiliki secara pribadi dan juga milik publik atau yang
disebut privat skatepark dan publik skatepark :

a. Privat skatepark biasanya dimiliki pribadi atau pihak swasta. Privat


skatepark juga digunakan untuk mencari keuntungan sehingga untuk
bermain di privat skatepark yang dimiliki oleh pihak swasta
pengunjung diharuskan membayar atau menyewa arena. Privat
skatepark biasanya dibangun didalam ruangan
(indoor), hal tersebut dimaksudkan agar skatepark dapat disewakan
setiap waktu walau pun sedang terjadi hujan.
b. Publik skatepark biasanya dimiliki oleh pemerintah atau instansi yang
membebaskan skatepark tersebut untuk dipakai oleh umum tanpa
harus membayar atau menyewanya. Publik skatepark biasanya
dibangun pada lingkungan terbuka (outdoor) (angerall, 2011)
2.2.2 Jenis Permainan Skateboard
Menurut Yudhis (2008) Skateboard dibagi kedalam dua jenis permainan
yaitu :
a. Street
Street atau bisa di artikan jalanan, adalah jenis permainan skateboard
yang menggunakan jalan sebagai tempat untuk memainkan papannya,
seperti meloncati meja, bangku, box, meloncati anak tangga dan lain-lain
yang dianggap bisa sebagai media untuk melakukan trik-trik. Street
merupakan permainan skateboard paling bebas karena setiap pemain
dapat menentukan dimana tempat bermain dan tidak hanya terpaku oleh
satu tempat saja, namun belakangan ini banyak mendapat tentangan
terutama para pejalan kaki yang merasa terganggu oleh aktivitas
skateboard ini, dengan demikian unsur street dibuat dalam skatepark
dimana medianya menyerupai elemen yang ada di jalanan seperti tangga,
meja, bangku, box, dll
b. Vert
Vert merupakan jenis permainan yang menggunakan suatu tempat khusus
yang biasa di sebut Skatepark atau taman bermain skateboard. Vert
mempunyai bentuk seperti setengah lingkaran pipa atau biasa di sebut
(halfpipe). Berbagai macam ukuran halfpipe diantaranya dari ukuran tinggi
6 kaki sampai 12 kaki. Halfpipe ini terbuat dari lapisan kulit kayu yang
sangat kuat. Skateboarder berdiri diantara ujung yang satu dan meluncur
ke ujung yang lainnya hingga dapat meloncat melebihi ujung vert dan
melakukan trik.

2.2.3 Unsur-Unsur Dalam Permainan Skateboard


a. User (pemain) dalam permaian skateboard disebut Skateboarder atau
istilah yang lebih dikenal Skater.
b. Tempat bermain skateboard di sebut juga skatepark, ada dua buah
macam skatepark yaitu indoor dan outdoor. Jika tidak ada skatepark
maka lahan yang luas yang berbahan beton / aspal dapat di jadikan
tempat bermain skateboard.
c. Dalam bermain skateboard terdapat tata cara dan peralatan yang sesuai
dengan olahraga ini yang harus dilakukan dalam memainkannya,
diantaranya:
1. Skateboard
skateboard yang baik adalah papannya berbahan kayu yang masih
baik, tidak terdapat retakan atau patahan pada papan skateboard dan
mempunyai double nose dan dilengkapi komponen yang
menghubungkan roda dengan papan dan dapat digerak-gerakkan
(truck) serta ban dan bearing. Berikut gambar pemilihan ukuran papan
skateboard berdasarkan user:

size skateboard
Sumber:
www.Google.com
a. Sizes Mini: – bagi anak umur antara 5 dan 10 tahun. skateboards
kecil sebaiknya dipasang dengan truk yang kira-kira ukuran yang
kecil seperti Grindking Minis.
b. 7,5 “- ukuran ini bagus untuk mengajak anak memakai papan yang
lebih besar. Enak juga diajak skater yang gemar melakukan banyak
technical trick seperti manual, flip trick diledges dll. Tinggi skater
antara: 5 kaki sampai 5 kaki 4 inci tinggi atau antara 150 sampai 160
cm (ini tidak diharuskan).
c. 7,75″ -ukuran ini adalah yang paling biasa.tinggi
skater: 5 kaki 5 inci tinggi sampai 6 ft atau tinggi
antara 160 sampai 180 cm (ini tidak diharuskan).
d. 8,0″ – ukuran ini bagus untuk stabilitas. Ada lebih
banyak tempat kaki di sini. papan ukuran ini baik untuk: handrails,
slow stylish flip tricks down stairs dan over gaps, mini-ramp, dan
kadang-kadang meluncur dikolam renang. tinggi skater: diatas 6ft
atau tinggi antara 180 sampai 200cm (ini tidak diharuskan).
diatas 8,0″ – ada pun papan skateboard yang lebarnya diatas 8 inci
biasanya dimaksudkan untuk vert, bowl, park atau meluncur
dikolam(pool). papan ini lebih besar dan lebih berat. Tetapi, mereka
lebih stabil.

2. Sepatu
Sepatu merupakan hal yang sangat penting dalam bermain
skateboard, sepatu yang khusus untuk bermain skateboard yang biasa
berciri terdapat bantalan busa lebih besar untuk melindungi
pergelangan mata kaki dan juga sol sepatu yang tebal dan kuat.
3. Pengaman

 Helm, menjaga kepala agar


terlindung dari benturan jika terjatuh.
Helm skateboard berbentuk setengah
lingkaran dengan banyak ruang
ventilasi udara dan dengan bahan yang
ringan dan kuat.
 Pelindung lutut kaki (knee pads)
alat ini berbentuk setengah lingkaran
yang dilengkapi pada bagian luar
material plastik yang kuat namun
ringan dan lapisan busa tebal pada
bagian setengah lingkaran di dalam
dengan repeat sebagai tali untuk
mengaitkan knee
pads pada lutut.
 Pelindung sikut dan tangan (elbow
pads) alat ini berbentuk setengah
lingkaran yang di lengkapi pada bagian luar material plastik yang kuat
namun ringan dan lapisan busa tebal pada bagian setengah lingkaran di
dalam dengan repeat sebagai tali untuk mengaitkan
elbow pads pada siku.

2.2.4 Jenis Permainan Skateboard

Menurut Steve, dkk., (2011), Skateboard mempunyai beberapa


teknik dasar. Sebelum memulai bermain atau mempelajari teknik dasar,
pertama kali yang harus diketahui dan dipahami adalah NOON PD (Niat,
Otak, Otot, Nyali, dan Percaya Diri) selanjutnya barulah mulai mencoba.
Dalam bermain skateboard terdapat tatacara yang harus dilakukan dalam
permainannya:

1.Teknik Bermain Skateboard


a. Cara berdiri diatas papan skateboard Cara berdiri di atas papan yaitu
pijakan kaki depan tepat berada diatas lubang baut dibagiat atas
papan dan kaki belakan merada pada ujung papan bagian belakang.
Dengan demikian dapat melatih keseimbangan badan dengan baik
diatas papan. Ada dua cara berdiri diatas papan skateboard yaitu
Goofy stance dengan menggunakan kaki kanan didepan

goofy stance
Sumber:
www.tupperware.co.id

Regular stance dengan menggunakan kaki kiri dibagian depan papan.

regular stance
Sumber:
www.tupperware.co.id

b. Menggerakkan papan/ meluncur Letakkan satu kaki kiri atau kanan


diatas papan bagian depan, kemudian dorong perlahan papan
skateboard menggunakan kaki satunya, lalu letakkan kaki pendorong
keatas papan bagian belakan seketika papa skateboard akan
meluncur perlahan, kendalikan dengan posisi badan yang seimbang.
c. Berbelok dan mengerem Untuk membelokkan papan skateboard
dapat dilakukan dengan cara mengendalikan bagian belakang dari
papan skateboard dengan salah satu kaki kiri atau kaki kanan yang
berada pada bagian belakang. Untuk mengerem atau
memberhentikan papan caranya dengan menurunkan kaki yang
berada di belakang papan skate.
2.Trik Dasar Permainan Skateboard
a. Ollie
Ollie menjadi trik paling dasar untuk melakukan kombinasi trik-trik
lainnya. Teknik Ollie ditemukan oleh Alan Gefland pada tahun 1978,
berikut bagimana cara melakukan trik ollei.
 Kedua kaki diletakkan diatas papan sesuai dengan sikap berdiri
diatas papan skateboard.
 Ambil ancang-ancang untuk melompat lalu tekan tail
menggunakan kaki belakang skeras mungkin hingga bagian
depan papan atau nose terangkat.
 Kaki depan mengikuti arah naiknya nose, kemudian sapu atau
tendang nose dengan kaki depan.
 Jika papan skateboard sudah terangkat, kaki mengikuti arah
gerak papan, lalu jaga tail agar terangkat seimbang dengan
naiknya nose
 Kedua kaki diposisikan pada ujung papan (nose dan tail) hingg
papan mendarat dengan seimbang kembali

ollie
Sumber:
www.google.com

b. Grind
Grind merupakan bagian dasar
trik skateboard dimana papan
melaju diatas objek pipa besi
maupun objek yang bisa
dijadikan tempat untuk grind. Dalam trik grind terdapat beberapa
macam trik, namun yang dijelaskan adalah Boardslide.

 Arahkan papan menuju pipa besi, atur kecepatan dari papan skateboard.
 Lakukan trik Ollie dan arahkan bagian tengah papan diatas pipa besi
 Papan diseimbangkan diatas pipa besi dengan kedua tangan direntangkan
 Ketika papan sudah berada di ujung pipa besi segera papan diputas sejajar
agar tidak terjatu

2.2.5 Standar Nasional Arena Olahraga Skateboard


a. Dasar Perancangan Skatepark
Pada dasarnya semua skatepark harus mempunyai area untuk
pemula. Area pemula adalah bagian dimana seseorang yang belum bisa
bermain papan luncur atau belum berpengalaman dapat berlatih dalam
lingkungan yang lebih terkontrol. Sangat penting bagi seorang pemula
untuk berada di luar area untuk kelas menengah dan mahir demi
keselamatan bersama. Ukuran untuk area pemula kira-kira antara
464.51sampai 743.22 m2 dengan lereng landai yang memiliki hips kecil,
moguls, banks, curbs dan rail slides dengan ukuran mulai dari 8 inch
sampai 2.43 m.
Semua skatepark harus memiliki elemen-elemen jalan yang
membentuk sebuah street course. Street course dibuat sedemikian rupa
sehingga menyerupai obstacle dan elemen-elemen yang dapat ditemukan
di jalanan. Elemen-elemen tersebut antara lain berupa ledge, tangga dan
rail yang berupa pagar atau pegangan tangga. Ukuran street course kira-
kira antara 929.03-1858.06 m2. Sebuah street course yang dirancang
dengan baik terdiri dari beberapa bagian dan memiliki range kecepatan
dari lambat hingga sangat cepat. Bagian-bagian ini dapat terdiri dari
transition, vert walls, largebanks dan banks dengan permukaan rata yang
memiliki ledge, tangga, rail dan curbs. Desain skatepark harus memiliki
ruang yang cukup sehingga seorang skater dapat dengan leluasa untuk
mulai melakukan manuver dan memiliki setidaknya 8-10 kemungkinan
untuk mengakhiri manuver tersebut. Kesalahan yang paling sering terjadi
dalam merancang skatepark adalah membangun terlalu banyak dalam
luasan tempat yang terlalu kecil.
b. Dasar-dasar Desain Tambahan Perancangan Skatepark

Dasar-dasar desain tambahan lainnya yang juga harus diperhatikan yaitu :

 Permukaan
Permukaan Rata Semua skatepark harus memiliki minimal 3 meter
permukaan rata antara satu obstacle dengan obstacle lainnya.
Skateborader melakukan gerakan pumping naik turun pada transition
sehingga mendapatkan kecepatan tertentu saat meluncur pada
permukaan rata. Permukaan rata yang cukup membuat seorang rider
dapat meluncur leluasa dan memperkecil kemungkinan kecelakaan. Rider
dapat lebih leluasa mengakhiri sebuah trick dan bersiap untuk trick
selanjutnya jika tersedia permukaan rata yang cukup. Rancangan yang
baik harus menghindari penempatan dua dinding yang berdekatan karena
tidak memberikan ruangan yang cukup untuk menghindari kecelakaan.
 Transitions
Transitions atau bidang transisi antara permukaan rata dengan bidang
miring dapat dibangun dengan dua cara yaitu dengan dikelilingi lereng
yang menyerupai kolam renang atau dikelilingi pinggiran yang
menyerupai selokan atau saluran air. Tinggi dinding dari lantai sampai ke
puncak lip mempengaruhi ukuran transisi namun ukuran standar
kemiringan tidak boleh melebihi 50O. Sebuah transition kecil dengan
tinggi 1.22 m setidaknya memiliki bidang miring sepanjang 1.52 sampai
2.13 m.
 Lips, Edges dan Coping (Pinggiran Dinding)
Lips, edges dan coping pinggiran dinding, transition dan kolam harus
keras dan layak grind karena saat berada di puncak transition, rider akan
melakukan trik seperti slide atau grind. Pinggiran yang menjorok keluar
akan membuat rider dapat menempatkan posisi dengan baik dan aman.
Coping (pipa besi minimal 2 inci pada pinggir transition) yang menonjol
keluar akan mempermudah slide atau grind dan melindungi material
transition.
 Curbs, Blocks, Dinding dan Tangga
Elemen jalan seperti ini sudah menjadi bagian dari skatepark modern.
Elemen-elemen ini menjadi lebih maksimal jika digabungkan dengan
obstacle lainnya, misalnya curbs (obstacle yang menyerupai pinggiran
jalan) digabungkan dengan banks. Cara lainnya adalah membangun block
(obstacle yang berbentuk kotak menyerupai elemen jalan seperti
pedestrian) yang dikombinasikan dengan beberapa anak tangga
mengelilingi pinggir skatepark yang dapat berfungsi sebagai obstacle
maupun tempat duduk.

2.2.6 Standar Peralatan


a. Box

Box
Sumber: www.google.com

Box adalah salah satu obstacle standar. Ukuran tinggi box mulai dari 20cm
- 50cm. Sebagai obstacle standar box digunakan untuk berbagai macam trik
mulai dari trik ollie up dan drop in, flip up dan out, shove-it up dan out, berbagai
trik manual, slide in dan out sampai grind in dan out. Box dapat digabungkan
dangan beberapa obstacle lain seperti rail dan launch ramps sehingga
membentuk sebuah obstacle baru dengan kemungkina trik dan tingkat kesulitan
yang bervariasi
b. Launch Ramp

Launch Ramp
Sumber ; www.goole.com

Launch ramp adalah sebuah bidang miring yang berfungsi sebagai peluncur
dimana rider-nya mengambil ancang-ancang dari jarak retentu kemudian
menaiki launch ramp untuk meluncur melewati obstacle yang lebih jauh atau
lebih tinggi. Tinggi standar launch ramp sekitar 60 cm dengan panjang sisi
miringnya kurang lebih 175 cm atau disesuaikan dengan sudut kemiringan yang
tidak melebihi 50°. Ukuran ini disesuakan karena sudut kemiringan tidak boleh
terlalu curam dan bidang miringnya tidak boleh terlalu panjang untuk
menghindari kehilangan momen pada saat akan meluncur di atasnya. Selain
igunakan sebagai peluncur untuk melewati obstacle dalam ukuran tertentu,
launch ramp juga dapat dikombinasikan dengan obstacle yang lain misalnya
rail dan box sehinga dapat membentuk piramid lengkap atau fun box.

c. Fun Box

Fun box sederhana setidaknya terdiri dari 2 buah box, 1 buah rail atau flat
bar, 1 buah kink rail dan 8 buah launch ramp. Bentuk perletakannya secara
sederhana seperti yang tampak pada gambar rangka fun box di atas sedangkan
contoh variasi kombinasi yang lain seperti pada gambar di bawah ini.
fun box
sumber : www.google.com

d. Half Pipe Ramp

half pipe ramp


Sumber:
www.google.com

Half pipe ramp umumnya diperuntukkan bagi vert rider. Tinggi


standarnya mulai dari 3 m sedang lebarnya dua kali ukuran lebar selembar papan
plywood. Half pipe yang berdiri sendiri biasanya diletakkan pada salah satu sisi
dinding dan biasanya digunakan sebagai starting point, karena biasanya pada
bagian puncaknya tersedia ruang sekitar 1,5 m sebagai tempat ancang-ancang
atau drop-in. Jika half pipe ramp lebih digunakan oleh vert rider maka bagi street
rider tersedia ramp yang lebih kecil yaitu mini ramp. Tinggi mini ramp antara
1,8m – 3m atau setengah dari half pipe sehingga biasa disebut quarter pipe. Mini
ramp lebih mengakomodasi trik-trik street riding seperti flip, slide dan grind dan
tidak terlalu ditekankan pada trik vert seperti aerial karena saat hang time
(melayang) di atas mini ramp tidak selama di atas half pipe sehingga berbahaya
untuk melakukan trik-trik aerial yang membutuhkan waktu hang time

e. Vert Ramp

Vert ramp adalah arena untuk vert rider yang sebenarnya terdiri dari gabungan
beberapa buah half pipe ramp sehingga membentuk arena vert yang menyerupai
huruf U. Tinggi vert standar sama dengan tinggi half pipe ramp sedang lebar
standarnya mulai dari 4.5m karena trik-trik vert riding dan manuver aerial-nya
membutuhkan ruang gerak yang lebih lebar agak dapat bergerak dengan lebih
aman dan leluasa. Sebagai variasi di atas vert bisa juga dikombinasikan dengan
rail atau flat bar. Obstacle ini memungkinkan seorang rider dapat melakukan trik
combo yaitu melakukan beberapa trik beruntun sebelum landing, misalnya setelah
melakukan trik aerial bisa dilnjutkan dengan slide atau grind di atas rail sebelum
turun kembali ke vert.

vert ramp
Sumber: www.google.com
f. Bowl / Pool

Pool atau Bowl adalah obstacle yang berbentuk kolam renang dengan dasar
berbentuk mangkuk dan bukan kolam yang dasarnya berbentuk peregi.
Penggunaan kolam renang sebagai obstacle sebenarnya sudah dimulai sejak
tahun 1977. Pada waktu itu permainan papan luncur masih menggunakan
maneuver surfing sehingga skater saat itu terpikir untuk main di kolam renang
rumahan yang dikeringkan karena parmukaan kolam yang menyerupai mangkuk
dapat menghasilkan suasana seperti ombak. Ukuran standar untuk
pool / bowl bervariasi sesuai ukuran standar kolam renang yang sebenarnya.
Pada pinggiran permukaan kolam dipasang besi profil berdiameter 2 inch yang
disebut coping untuk melindungi sudut permukaan kolam dari manuver seperti
slide dan grind.

g. Detail Coping

Coping biasanya diletakkan pada


pinggiran di ujung ramps atau
edge. Coping terbuat dari besi
profil berdiameter mulai dari 2
inci dan berfungsi ganda yaitu
sebagai tempat slide atau grind
dan sebagai pelindung material
ramps atau
edge. Selain itu dengan adanya
coping maka ketika seorang
rider sedang meluncur di atas
ramps atau edge dia akan
mengetahui batas atau ujung
ramps atau edge tersebut saat
papan , wheels atau truck-nya
menyentuh coping.

Detail Coping
Sumber: www.google.com
2.2.7 Zonning Standar Obstacle

zonning standar obstacle


Sumber: www.google.com

Sebuah skatepark standar dengan tipe street course menggunakan semua


obstacle yang telah dibahas sebelumnya. Obstacle ini bisa bervariasi dalam
bentuk dan ukuran namun tidak keluar dari standar yang ada. Sebagai contoh
sederhana untuk site yang berbentuk persegi panjang, maka pada kedua sisi site
yang melebar atau lebih kecil basanya diletakkan mini ramps dan quarter
pipe yang dipasang terpisah atau bisa juga single half pipe. Obstacle ini berfungsi
sebagai sarting point. Pada bagian tengah site dapat diletakkan
pyramid lengkap atau fun box sedang pada sisi-sisinya dapat divariasikan dengan
rail dan box. Rail yang dipasang bisa berupa single handrail ataupun
kink rail disesuaikan dengan bentuk permukaan site. Begitu pula dengan box
yang dapat tersedia dalam beberapa bentuk dan ukuran sehingga dapat
menghasilkan suasana jalanan yang lebih nyata.
alternatif zonning standar obstacle
Sumber: www.google.com

Sebagai contoh perletakan obstacle untuk street course adalah seperti pada
gambar-gambar di atas. Pada proposal skatepark Harpenden, perletakan
obstaclenya sederhana namun mampu mengakomodasi obstacle utama untuk
street course dengan penataan yang telah memenuhi syarat.

Side View Skatepark Harpenden


Sumber: www.google.com
Plan View Skatepark Harpenden
Sumber: www.google.com

Perspektif Skatepark Harpenden


Sumber: www.google.com
2.3 Tinjauan arsitektur metafora

Anda mungkin juga menyukai