Anda di halaman 1dari 21

SINOPSIS

TUGAS AKHIR
SKATEPARK DI SEMARANG

Disusun sebagai persyaratan


untuk memperoleh gelar Sarjana Arsitektur

Disusun Oleh :
Agung Prasetyo
Nim :
201003232010455

PROGAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN ............................................................Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 2
1.2 Tujuan dan Sasaran Pembahasan ........................................................................ 3
1.2.1 Tujuan ............................................................................................................... 3
1.2.2 Sasaran .............................................................................................................. 3
1.3 Manfaat Pembahasan ............................................................................................ 4
1.4 Metode Perancangan.............................................................................................. 4
1.5 Ruang Lingkup Perancangan ............................................................................... 4
1.6 Alur Pikir ................................................................................................................ 5
BAB II ................................................................................................................................ 6
TINJAUAN UMUM.......................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Judul .................................................................................................... 6
2.1.1 Skatepark........................................................................................................... 6
2.1.2 Semarang........................................................................................................... 6
2.1.3 Kesimpulan ....................................................................................................... 6
2.2 Tinjauan Umum Skateboard................................................................................. 7
2.3.1 Pengertian Skateboard....................................................................................... 7
2.3.2 Sejarah Skateboard ............................................................................................ 7
2.3.3 Kategori Perlombaan Skateboard...................................................................... 8
2.3 Tinjauan Umum Skatepark................................................................................. 10
2.3.1 Pengertian Skatepark......................................................................................... 6
2.3.2 Fungsi Skatepark ............................................................................................. 10
2.3.3 Klasifikasi Skatepark ...................................................................................... 10
2.3.4 Karakteristik Skatepark ................................................................................... 11
2.3.5 Jenis-Jenis arena pada Skatepark .................................................................... 12
2.3.6 Macam-Macam arena Skatepark ..................................................................... 13
2.3.7 Standar Skatepark ........................................................................................... 14

i
BAB III ......................................................................................................................... 17
STUDI BANDING ...................................................................................................... 17
2.3.6 Vast Skatepark Jogja ....................................................................................... 17
2.3.7 SkatePark Jateng Valley Ungaran ................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 18

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Skateboard adalah olahraga yang melibatkan penggunaan papan skateboard untuk
melakukan berbagai gerakan, trik, dan teknik di atas permukaan keras seperti jalan raya,
trotoar, atau fasilitas khusus seperti skatepark. Ini adalah olahraga ekstrem yang
melibatkan skateboarder dalam berbagai jenis kegiatan, termasuk bermain, berlatih, dan
berkompetisi. Skateboard merupakan jenis olahraga ekstrim yang pertama kali
ditemukanpada pertengahan tahun 1950, seiring dengan perkembangan era surfing
didaerah California, Amerika Serikat. Skateboard sendiri baru masuk ke Indonesia pada
tahun 1970 dan membooming pada tahun 2000an di beberapa daerah seperti Bandung,
Jakarta dan Sulawesi selatan. Saat ini di indonesia sudah mulai mengikuti
perkembangan olahraga skateboard. hal ini dibuktingan dengan banyaknya anak-anak
muda di indonesia yang sudah menjadi skateboarder, baik itu sebagai hobi maupun
skateboarder amatir dan skateboarder profesional.

Banyaknya antusias dari peminat olahraga ini ternyata tidak diimbangidengan fasilitas
yang ada. Dengan minimnya fasilitas yang ada, para skateboarder kesulitan mencari
arena untuk mereka bermain dan belatih. Dapatdilihat dari banyaknya skateboarder
yang menggunakan fasilitas umum sebagai arena bermain skateboard seperti dialun-alun
kota yang tentunya dapat mengganggu dari kegiatan masyarakat umum. Meskipun
sudah ada beberapaarena yang menyediakan fasilitas tertentu namun fasilitas yang ada
kuranglengkap dan membuat skateboarder menjadi jenuh. Sehingga bakat
yangsebenarnya dimiliki oleh skateboarder tidak dapat berkembang, padahal
jikatersedia fasilitas yang lengkap dan memadai tentu dapat mengasah skill yang
dimiliki skateboarder.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesian Skateboarder Association (ISA)


beberapa skateboarder Indonesia sudah membuahkan hasil dalam level internasional,
baru-baru ini, atlit timnas Sanggoe Darma Tanjung berhasil menambah medali perak
untuk Indonesia di ajang Asian Games Hangzhou 2022 di Tiongkok. Sanggoe Darma
Tanjung adalah seorang skateboarder Indonesia yang telah mencapai prestasi di kancah
internasional. Atlet lainya ada Ardi poli yang menjadi juara X Games china Vert
Skateboarding Class, Reno Pratama sebagai juara ke-3 street skateboarding ESPN X
Games di Thailand, Pevi Permana menjadi juara ke-3 kelas street skateboard di
Amerika Serikat dan masih banyak lagi skateboarder Indonesia yang mengharumkan
nama negara di kelas International Skateboarding. Prestasi internasional yang diraih
menjadi sebuah tolak ukur keberhasilan dan dengan adanya kompetisi-kompetisi dan
fasilitas yang memadahi sangat berperan penting dalam perkembangan olah raga ini.

Perkembangan skateboard di Kota Semarang terbukti dengan adanya Ikatan Semarang


Skateboard (ISS), sebuah komunitas yang sudah berdiri sejak 1995. Ketua ISS Yoki
Afikar mengatakan, anggota komunitas skateboard di Kota Semarang itu selalu

1
bertambah setiap tahunya. Di Kota Semarang sendiri terdapat skatepark taman KB yang
dimiliki pemerintah kota semarang. Keadaan eksisiting skatepark ini sangat tidak
memenuhi persyaratan standar sebuah skatepark dan luas areanya sangat kecil sehingga
tidak mencakup jumlah skateboarder yang ada di Kota Semarang. Pertumbuhan jumlah
skateboarder di Kota Semarang sangat pesat dan mulai banyak kompetisi yang
berlangsung namun fasilitas yang kurang memenuhi sehingga penyelenggara harus
membawa alat portable dan kembali lagi harus menggunakan area yang luas pada
fasilitas umum. Dengan adanya sebuah skatepark yang memiliki standar internasional
dengan arena khusus kompetisi indoor dan arena bermain bebas pada bagian outdoor
diharapkan skateboarder tidak menggunakan fasilitas umum lagi sebagai arena bermain
dan animo masyarakat akan skateboard semakin meningkat serta menjalin
kesinambungan yang baik diantara mereka. Skatepark lainya berada di ungaran,
kabupaten semarang namun memiliki kondisi yang sangat buruk serta jauh di bawah
standar sebuah skatepark. Skatepark lainya di semarang yaitu skatepark jateng valley
memiliki arena rintangan yang cukup lengkap dan merupakan skatepark yang baru
dibangun pada tahun 2022 lalu, namun lokasinya berada di dalam kawasan wisata
jateng valley ungaran, kabupaten semarang dan juga skatepark tersebut tidak memiliki
fasilitas pendukung lainya dan askesnya cukup jauh. Dengan segala kekurangan
tersebut maka di butuhkan skatepark yang dapat menunjang para skaters di semarang
maupun skaters di kota lainya dengan fasilitas skatepark yang mempuni, seperti arena
khusus kompetisi indoor dan arena bermain bebas pada bagian outdoor.

1.2 Tujuan dan Sasaran Pembahasan


1.2.1 Tujuan
a. Merencanakan dan merancang skatepark sesuai standar skatepark dengan
mengacu pada pedoman, prinsip, dan spesifikasi yang digunakan dalam
perancangan arsitektur, serta memperhatihan aspek keselamatam, asesibilitas,
desain yang terukur, variasi elemen, aliran alur dan memiliki fasilitas indoor-
outdoor, denagan sarana pendukung seperti tribun penonton, skate store dan
fasilitas-fasilitas pendukung lainya.
b. Memfasilitasi skaters pemula maupun profesional dengan skatepark yang sesuai
standar.
c. Degan adanya skatepark ini diharapkan dapat membantu perkembangan
skateboar di indonesia lebih berkembang dan maju.

1.2.2 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai yaitu dapat menciptakan skatepark yang memiliki estetika dan
fasilitas yang dapat menunjang sketers maupun penggunjung dengan fasilitas yang baik,
sehingga dapat digunakan dengan aman dan nyaman digunakan saat bermain, berlatih,
maupun berkompetisi, serta mewadahi komunitas skateboard maupun pencinta
skateboard dengan skatepark yang memenuhi standar.

2
1.3 Manfaat Pembahasan
a. Sebagai Tempat Bermain yang Aman: Skatepark memberikan skateboarder tempat
yang aman dan terstruktur untuk bermain skateboard, mengurangi risiko cedera
yang mungkin terjadi saat bermain di jalanan atau trotoar yang tidak dirancang
khusus.
b. Sebagai Pengembangan Keterampilan: Skatepark memungkinkan skateboarder
untuk mengembangkan dan mengasah keterampilan mereka. Dengan berbagai
elemen yang ada di skatepark.
c. Untuk Menarik Wisatawan: Skatepark yang baik dan terkenal dapat menarik
skateboarder dari berbagai tempat, dapat memberikan manfaat ekonomi bagi
komunitas setempat melalui pengunjung yang datang untuk bermain dan
berkompetisi.
d. Sarana untuk mengembangakan olahraga skateboard

1.4 Metode Perancangan


Dalam penyusunan Laporan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini metode yang
digunakan :
a. Metode Pembahasan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu dengan
mengumpulkan dan mengidentifikasikan data, melakukan studi banding pada objek
bangunan sejenis yang dapat diperbandingkan fasilitas dan metode terapinya untuk
melakukan pendekatan program ruang yang akan dirancang. Kemudian
menganalisa secara kualitatif dan kuantitatif, menarik kesimpulan, menetapkan
batasan dan anggapan serta menentukan program studi ruang dan alternatif tapak
untuk kemudian dilanjutkan ke proses desain grafis.
b. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dibagi dua yaitu :
1. Pengumpulan data primer dimana pengumpulan data melalui observasi lapangan
dan wawancara langsung pusat ke rehabilitasi maupun intansi terkait untuk
mendapatkan karakteristik pusat rehabilitasi itu sendiri.
2. Sedangkan pengumpulan data sekunder melalui studi literatur, dan kebijakan yang
berlaku untuk mendapatkan antara lain macam fasilitas dan kegiatan.

1.5 Ruang Lingkup Perancangan


a. Ruang Lingkup Perencanaan dan perancangan Skatepark Di Semarang Provinsi Jawa Tengah
termasuk dalam kategori bangunan single building dengan bangunan pendukung lainya.
b. Ruang Lingkup Secara Spatial dan Secara administratif, daerah perencanaan akan berlokasi di
Kota Semarang dengan batas- batas wilayah antara lain :
Sebelah Barat : Kabupaten Kendal
Sebelah Timur : Kabupaten Demak
Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang
Sebelah Utara : Laut Jawa

3
1.6 Alur Pikir
BAB I

Aktualita :
• Anggota komunitas skateboard di Kota Semarang itu selalu bertambah setiap tahunya.
• Perkembangan skateboard di Kota Semarang terbukti dengan adanya Ikatan Semarang
Skateboard (ISS), sebuah komunitas yang sudah berdiri sejak 1995.
• Kurangnya fasilitas skatepark yang sesuai standar di kota semarang.
Urgensi :
• Kurangnya fasilitas skatepark yang sesuai standar di kota semarang.
• Diperlukan skatepark yang dapat mewadahi skaters pemula maupun profesional dengan
skatepark yang sesuai standar.
Orisinalitas :
Merencanakan, merancang, dan mendesain skatepark di semarang sebagai wadah bagi pecinta
skateboard pemula dan profesional, maupun yang ingin belajar bermain skateboar. Juga dapat
mencetak atlit skateboar profesional. serta memberikan alternatif yang positif bagi remaja dan
pemuda. Hal ini membantu mengarahkan energi mereka ke aktivitas yang bermanfaat,
mengurangi risiko terlibat dalam perilaku negatif.

BAB II BAB III

Tinjauan Pustaka Studi Banding


• Tinjauan Umum Skateboard • Vast Skatepark Jogja

• Tinjauan Umum Skatepark • Apocalypse skatepark Malang

BAB IV

Data
• Tinjauan Umum Skatepark
• Tinjauan Khusus Kota Semarang

BAB V
Kesimpulan, Batasan, dan Anggapan
Merencanakan dan merancang skatepark sesuai standar skatepark, Memfasilitasi skaters pemula
maupun profesional dengan skatepark yang sesuai standar, serta sebagai tempat penyelengaraan
kompetisi skateboar lokal, nasional, maupun internasional.

BAB VI
Analisa
Sebagai tempat
Persyaratan penyelengaraan
perencanaan kompetisi skateboar
dan perancangan, lokal,perencanaan
konsep dasar nasional, maupun
dan perancangan
internasional
program ruang dan site terpilih.

4
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Pengertian Judul


Adapun uraian mengenai judul “SKATEPARK DI SEMARANG”

2.1.1 Pengertian Skatepark


Skatepark adalah fasilitas yang dirancang khusus untuk skateboard dan olahraga sejenis
seperti sepeda BMX dan sepeda seluncur. Ini adalah tempat yang disediakan untuk
skateboarder agar dapat bermain, berlatih, berkompetisi dan melakukan berbagai trik
dan melewati obstacle dengan papan skateboard mereka dalam lingkungan yang aman
dan terstruktur. Skatepark biasanya terdiri dari berbagai elemen seperti rampa, piringan
beton, bak berbentuk mangkuk, tangga, rel, dan berbagai fitur lainnya yang
memungkinkan skateboarder untuk melakukan trik dan gerakan kreatif. Desain
skatepark dapat sangat bervariasi, mulai dari yang sederhana hingga yang sangat
kompleks, selain itu dengan adanya komunitas skateboard yang berkumpul di area
skatepark dapat memicu dan memulai komunitas lain bergabung untuk sekedar duduk,
bercengkrama, menikmati suasana serta saling berkomunikasi antar komunitas lain
yang berada di area tersebut.

2.1.2 Semarang
Kota Semarang sebagai Kota Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, terletak antara
6 50’ – 7 10’ Lintang Selatan dan garis 109 35’ – 110 50’ Bujur Timur, dengan batas –
batas sebelah Utara dengan Laut Jawa, sebelah Timur dengan Kabupaten Demak,
Sebelah Barat dengan Kabupaten Kendal, dan sebelah Selatan dengan Kabupaten
Semarang. Kota Semarang memiliki luas 373,70 km atau 37.366.836 Ha terdiri dari 16
Kecamatan dan 117 Kelurahan.
(https://semarangkota.go.id/mainmenu/detail/profil)

2.1.3 Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari pengertian di atas, Skatepark Di Semarang adalah fasilitas
tempat yang disediakan untuk skateboarder untuk bermain, berlatih, berkompetisi dan
melakukan berbagai trik dengan papan skateboard mereka dalam lingkungan yang
aman dan terstruktur.

5
2.2 Tinjauan Umum Skateboard
2.2.1 Pengertian Skateboard
Skateboard adalah sebuah olahraga yang menggunakan papan dengan memiliki empat
roda dan digunakan untuk aktivitas meluncur pada arena khusus yang sengaja dibuat.
Papan akan dipacu dengan cara mendorong menggunakan satu kaki. sementara kaki
yang satunya berada diatas papan dan melakukan trik. Berbeda dengan bentuk olahraga
lainnya tidak ada badan resmi yang menentukan bentuk papan Skateboard yang baku
sehingga bentuknya ada bermacam-macam.

2.2.2 Sejarah Skateboard


Skateboard pertama kali muncul pada 1950-an di California Selatan, Amerika Serikat.
Ketika itu, papan yang digunakan masih sangat sederhana dan biasanya menggunakan
roda dari sepatu roda yang dibuat sendiri. Di era itu, California menjadi pusat
permainan skateboard. Gang-gang belakang gedung pun banyak dimanfaatkan sebagai
arena bermain skateboard. Pada 1959, untuk pertama kalinya, skateboard muncul
secara komersial dan mulai diperjual belikan. Bill Richard, seorang pemilik toko
selancar LA, bekerja sama dengan Chicago Roller Skate Company membuat papan
skateboard untuk dijual. Dari situ, skateboard menyebar ke negara bagian Amerika
lainnya. Pada awal 1960-an, perusahaan skateboard seperti Hobie dan Mahaka mulai
mengiklankan skating atau bermain skateboard sebagai sidewalk surfing, atau alternatif
berselancar ketika ombak di laut sedang datar. Kemudian, pada 1963, Makaha
membentuk tim skateboard profesional pertama. Di waktu yang sama, kompetisi
skateboard pertama diadakan di Hermosa, California. Kompetisi ini berisi perlombaan
gaya bebas dan meluncur menuruni bukit. Popularitas skateboard sempat menurun pada
1965, yang disebabkan oleh iklan media yang menggambarkan skateboard sebagai
olahraga ekstrem dan berbahaya. Alhasil, orang-orang lebih memilih menyaksikan
kompetisi sepatu roda, dibanding kompetisi skateboard.

Populeritas skateboard kembali naik pada 1973. Frank Nasworthy memperkenalkan


roda skateboard berbahan dasar urethane, menggantikan skateboard dari 1950 dan
1960-an yang rodanya berbahan dasar tanah liat. Bentuk papan skateboard juga
mengalami perubahan dengan ditemukannya kicktail, bagian ujung skateboard yang
terangkat. Penemuan ini menandakan era baru dalam dunia skateboard. Pada 1976,
skatepark pertama di dunia dibangun di Florida, yang disusul munculnya beberapa
skatepark di berbagai negara bagian Amerika, bahkan di Eropa dan Asia. Skatepark
dibangun menyerupai kolam kosong dengan berbagai lereng dan permukaan miring.
Peristiwa kembalinya populeritas skateboard pun diabadikan dalam sebuah film
berjudul Lords of Dogtown, yang rilis pada 2005.

Pada era 1980-an, para pemain skateboard membangun arena mereka sendiri di tengah
perkotaan. Skatepark tidak lagi dibangun, karena biaya asuransi yang mahal, ditambah
kegiatan skating yang rawan cidera dan banyak pihak tidak menyetujui pembangunan
skatepark. Para pemain skateboard juga menciptakan gaya baru yang dikenal dengan

6
sebutan street style atau gaya jalanan. Musik punk rock dan pakaian baggy atau longgar
menjadi identitas baru subkultur skateboard jalanan, yang menyebar secara cepat
melalui video-video yang menampilkan para pemain skateboard andal, seperti Tony
Hawk dan Steve Caballero.

Pada 1995, televisi kabel olahraga ESPN mensponsori acara bertajuk X-Games, yakni
sebuah festival olahraga alternatif seperti skatebaoard dan snowboarding. Festival ini
memberikan banyak eksposur pada skateboard dan mengesahkannya menjadi cabang
olahraga profesional. Pada 27 Juni 1999, atlet profesional skateboard, Tony Hawk,
mencatat sejarah dengan melakukan gaya 900. Gaya ini dilakukan dengan berputar di
udara menggunakan skateboard sebanyak 900 derajat putaran, yang diakui sebagai
salah satu trik skateboard tersulit. Tony Hawk menjadi idola baru tidak hanya di
kalangan pemain skateboard, tapi juga anak muda di seluruh dunia. Bahkan dirinya
tampil dalam banyak video game skateboard, seperti dalam permainan waralaba, Tony
Hawk Pro Skater. Selain Tony Hawk, beberapa atlet profesional lain juga menjadi idola
di dunia skateboard. Salah satunya Rodney Mulen, atlet skateboard yang menemukan
beberapa trik flip pada 1980-an. Sejak itu, Pertumbuhan skateboard berlangsung begitu
cepat dan setiap tahunnya diadakan festival skateboard semacam X Games. Pemain-
pemain baru juga bermunculan, bahkan para wanita mulai memadati dunia skateboard.

Pada 2004, International Association of Skateboard Companies (IASC) menggagas


Hari Skateboard, yang kemudian ditetapkan pada 21 Juni. Hingga saat ini, setiap 21
Juni diperingati sebagai World Skateboarding Day atau Hari Skateboard Dunia. Pada
Olimpiade tahun 2020 di Tokyo, skateboard melakukan debutnya sebagai cabang
olahraga baru. Peristiwa itu menandakan bahwa skateboard tidak lagi dianggap sebagai
kegiatan jalanan atau olahraga kelas dua, tetapi sudah menjadi olahraga profesioanl
yang bisa dinikmati semua kalangan.

2.2.3 Kategori perlombaan Skateboard


Lomba skateboard di skatepark mencakup berbagai kategori perlombaan, tergantung
pada jenis skatepark dan tujuan kompetisi. Berikut adalah beberapa kategori
perlombaan skateboard yang umum di skatepark:

1. Street Skateboarding:
Lomba street skateboarding di skatepark menekankan penggunaan
berbagai obstacles yang ada di skatepark, seperti grind rails, stair sets,
funboxes, dan ramps. Skateboarder bersaing untuk melakukan trik-trik
teknis seperti ollies, kickflips, grinds, dan slide tricks di atas berbagai
obstacles. Lomba ini biasanya mencakup variasi trik dan kreativitas dalam
menghadapi obstakel yang ada.

7
2. Bowl Riding:
Lomba bowl riding berfokus pada penggunaan skate bowl yang berbentuk
mangkuk di skatepark. Skateboarder bersaing untuk melakukan trik-trik
berputar, meluncur tinggi, dan transisi yang cepat di dalam mangkuk.
Lomba ini menilai keahlian skateboarder dalam mengendalikan kecepatan
dan momentum mereka di dalam bowl. Park Skateboarding: Lomba park
skateboarding mencakup berbagai jenis ramps, quarterpipes, banks,
funboxes, dan obstacles di skatepark. Skateboarder bersaing untuk
melakukan berbagai trik dan transisi di dalam skatepark. Ini adalah
kategori yang sering melibatkan variasi trik dan penggunaan seluruh
skatepark.
3. Vert Skateboarding:
Lomba vert skateboarding berlangsung di dalam halfpipe atau vert ramp
yang tinggi. Skateboarder mencoba melakukan trik-trik meluncur tinggi,
berputar, dan meluncur di udara di dalam ramp. Lomba ini mencakup trik-
trik ekstrem dan memerlukan keahlian khusus dalam mengatasi gravitasi.
4. Best Trick:
Lomba "Best Trick" adalah kompetisi di mana skateboarder bersaing untuk
melakukan trik terbaik atau paling spektakuler di atas satu atau beberapa
obstacles tertentu di skatepark. Ini seringkali menjadi lomba yang paling
menarik bagi penonton, karena skateboarder mencoba trik yang sulit dan
kreatif.
5. Amateur vs. Pro:
Dalam beberapa kompetisi, skateboarder dapat bersaing dalam kategori
"Amateur" atau "Pro" berdasarkan tingkat keahlian mereka. Ini
memungkinkan skateboarder yang lebih berpengalaman bersaing dengan
rekan-rekan sesama skateboarder yang memiliki tingkat keahlian yang
sebanding.
6. Tim vs. Individu:
Beberapa kompetisi diadakan dalam format tim, di mana kelompok
skateboarder bersaing sebagai satu tim melawan tim lain. Ini menambah
elemen kerja sama tim dalam lomba.
Setiap kategori perlombaan skateboard ini memiliki aturan dan penilaian yang
khas, dan skateboarder bersaing untuk meraih skor tertinggi atau pengakuan
dalam kategori tersebut.

8
2.3 Tinjauan Umum Skatepark

2.3.1 Pengertian Skatepark


Skatepark adalah fasilitas yang dirancang khusus untuk skateboard dan olahraga sejenis
seperti sepeda BMX dan sepeda seluncur. Ini adalah tempat yang disediakan untuk
skateboarder agar dapat bermain, berlatih, dan melakukan berbagai trik dengan papan
skateboard mereka dalam lingkungan yang aman dan terstruktur.
Skatepark biasanya terdiri dari berbagai elemen seperti rampa, piringan beton, bak
berbentuk mangkuk, tangga, rel, dan berbagai fitur lainnya yang memungkinkan
skateboarder untuk melakukan trik dan gerakan kreatif. Desain skatepark dapat sangat
bervariasi, mulai dari yang sederhana hingga yang sangat kompleks, dan dapat
menyesuaikan dengan berbagai tingkat keahlian skateboarder.
Tujuan utama dari skatepark adalah memberikan tempat yang aman, terstruktur, dan
mendukung perkembangan olahraga skateboard. Ini juga sering menjadi pusat
komunitas untuk skateboarder lokal dan merupakan tempat di mana mereka dapat
berkumpul, berbagi pengalaman, dan membangun hubungan sosial dalam komunitas
skateboard. Skatepark juga digunakan untuk mengadakan kompetisi skateboard dan
berbagai acara yang melibatkan komunitas skateboard.
2.3.2 Fungsi Skatepark
Secara umum, skatepark berfungsi untuk bermain dan berlatih mengembangkan
kemampuan skateboard pada rintangan atau yang sering disebut sebagai obstacle yang
berada dalam skatepark tersebut. Skatepark juga sering digunakan untuk
penyelenggaraan pertandingan atau kompetisi skateboard, selain itu dengan adanya
komunitas skateboard yang berkumpul di area skatepark dapat memicu dan memulai
komunitas lain bergabung untuk sekedar duduk, bercengkrama, menikmati suasana
serta saling berkomunikasi antar komunitas lain yang berada di area tersebut.
2.3.3 Klasifikasi Skatepark
Menurut bentuk dan sifat ruangnya, maka skatepark terbagi ke dalam tiga jenis yaitu :
1. Indoor Skatepark indoor merupakan skatepark dengan fasilitas bermain berada
dalam sebuah ruangan, dan seluruh bangunan utama merupakan banguna
indoor. Jika dilihat dari segi strukturnya, bangunan skatepark indoor merupakan
bangunan dengan struktur bentang lebar. Hal ini dikarenakan arena bermain
yang digunakan harus luas dan seminimal mungkin menghilangkan kolom yang
berada pada tengah bangunan. Karena, disaat terdapat kolom pada tengah
bangunan maka akan mengganggu manuver pemain

2. Outdoor Skatepark dengan jenis outdoor merupakan skatepark dengan fasilitas


bermain yang berada pada luar banguna, atau bengunan utama yang terdapat
pada jenis skatepark outdoor ini adalah ruang terbuka. Skatepark outdoor bisa

9
tergolong dalam open space atau ruang terbuka hijau, sehingga tidak terdapat
bangunan yang menaungi skatepark outdoor.

3. Indoor & outdoor Skatepark indoor dan outdoor merupakan gabungan antara
skatepark dengan fasilitas indoor serta skatepark dengan fasilitas outdoor. Pada
skatepark ini, bangunan utamanya merupakan dua buah skatepark dengan
luasan masing-masing tergantung seberapa banyak obstacle yang berada di
dalamnya. Selain itu, biasanya skatepark yang berjenis ini memiliki salah satu
bagian dominan dari dua fasilitas yang ada, entah itu lebih dominan indoor atau
lebih dominan outdoor.

2.3.4 Karakteristik Fisik dan Non-fisik Skatepark


Karakteristik Fisik
Memiliki karakteristik fisik dan non-fisik yang keduanya penting dalam
pengalaman skateboarder. Berikut adalah beberapa contoh karakteristik fisik
dan non-fisik dari skatepark:

Karakteristik Fisik Skatepark:


1. Ramps dan Halfpipes:
Skatepark biasanya memiliki berbagai jenis ramps dan halfpipes yang dapat
digunakan skateboarder untuk melakukan trik-trik. Ini termasuk
quarterpipes, banks, vert ramps, dan lainnya.
2. Obstacles:
Terdapat berbagai jenis obstacles seperti grind rails, pyramids,
funboxes, hubbas, dan lainnya. Obstacles ini memungkinkan
skateboarder untuk melakukan berbagai trik seperti grinds, slides, dan
ollies.
3. Surface Material:
Permukaan skatepark biasanya terbuat dari beton atau kayu yang dilapis
dengan bahan anti selip. Ini memastikan bahwa skateboarder memiliki
traksi yang cukup dan tidak tergelincir saat melakukan trik.
4. Layout:
Desain dan tata letak skatepark dapat bervariasi. Beberapa memiliki
desain terbuka, sementara yang lain lebih tertutup. Layout yang baik
mengoptimalkan aliran dan keselamatan skateboarder.
5. Safety Features:
Skatepark seringkali dilengkapi dengan pelindung seperti penghalang
untuk mencegah skateboarder jatuh dari area tinggi, serta pagar atau
pagar pengaman untuk menjaga keamanan pengguna.

10
Karakteristik Non-Fisik Skatepark:
1. Aturan dan Peraturan:
Skatepark biasanya memiliki aturan dan peraturan yang harus diikuti
oleh skateboarder. Ini termasuk larangan merokok, mengonsumsi
alkohol, atau membawa hewan peliharaan.
2. Jam Operasional:
Skatepark seringkali memiliki jam operasional tertentu, dan
skateboarder harus mengikuti jadwal tersebut.
3. Komunitas Skateboarding:
Skatepark adalah tempat berkumpulnya komunitas skateboarder. Ini
adalah tempat untuk berinteraksi, berbagi tips dan trik, dan membangun
persahabatan.
4. Kultur dan Etika:
Skatepark memiliki budaya dan etika tersendiri. Skateboarder
diharapkan untuk saling menghormati, menjaga kebersihan, dan
menjaga sikap positif.
5. Pengelolaan dan Pemeliharaan:
Pengelolaan skatepark melibatkan pemeliharaan fasilitas fisik seperti
perbaikan ramps yang rusak, penggantian peralatan yang aus, dan
pemeliharaan area sekitar skatepark.
6. Event dan Kompetisi:
Beberapa skatepark mengadakan event dan kompetisi skateboard yang
dapat melibatkan skateboarder dari berbagai tingkat keahlian.
7. Keselamatan:
Skatepark sering memiliki peraturan keselamatan yang penting untuk
diikuti, seperti penggunaan helm dan perlindungan lainnya.

2.3.5 Jenis Arena pada skatepark terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Arena Bowl / pool Bowl berbentuk seperti mangkuk yang bulatnya bisa benar -
benar bulat, lonjong ataupun bentuk lebih kreatif lagi.

2. Arena Vert Arena Skate yang berbentuk half pipe setengah lingkaran, dengan pola
permain vertikal dimana para skater melakukan gerakan berayun dari satu satu sisi
yang lain dengan menggunakan trik dikedua sisi tersebut.

11
3. Street Course / Arena Street Arena tersebut merupakan pengembangan bentuk spot
(tempat melakukan trik - trik skateboard) jalanan dan ruang – ruang public. Bentuk
ini pula merupakan perpaduan bentuk Bowl dan Half pipe ke dalam satu arena.

2.3.6 Macam-macam Arena Skateboard


1. Peralatan - peralatan dasar yang bersifat parmanen yang sering digunankan dalam
Grind bench : berbentuk seperti kursi / bangku.

2. Grind rail : besi panjang semacam pagar.

3. Grind box : media berbentuk kotak utuh.

12
4. Grind Steps : media yang berbentuk tangga.

5. Lounch Ramp: media berbentuk lahan miring, dengan sedikit lengkung. Sudut
kemiringannya 45°-90°.

6. Straight Ramp : media berbentuk lahan miring lurus tanpa lengkung yang diberi
pagar dengan sudut kemiringan 20- 30º.

7. Wedege Ramp: media berbentuk lahan miring lurus tanpa pagar, Sudut
kemiringannya 15°.

8. Quarter Pipe : media berbentuk lengkung ¼ lingkaran pada satu sisi.

13
9. Half Pipe : media berbentuk lengkung ½ lingkaran.

10. Fun Box: media berbentuk lahan miring pada bagian kiri dan kanan.

11. Spine : media berbentuk lengkung ¼ lingkaran pada kedua sisi (lengkungan miror).

2.3.7 Standar Skatepark


Standar Perancangan Skatepark Pengguna skateboard untuk dapat menunjang dalam
hal bermain skateboard tentunya harus diwadahi dengan jenis ruang yang ada yaitu
skatepark. Dalam hal perancangan skatepark tentunya harus memiliki standar untuk
dapat berkembangnya permainan skateboard yang telah diliris oleh California
Skatepark pada tahun 1998 sebagai pemegang lisensi pertama dalam hal vendor
perancangan skatepark. Standar yang digunakan dalam perancangan skatepark
mengacu pada standar yang dibuat oleh California Skatepark License 1998 yang
menjadi vendor internasional dalam perancangan skatepark yang sudah dalam tahap
professional.

Berikut merupakan dasar tambahan perancangan skatepark :


a. Permukaan Rata Semua Skatepark harus memiliki minimal 3,04 m permukaan
rata antara satu obstacle dengan obstacle lainnya. Rider melakukan gerakan
pumping naik turun pada transition sehingga mendapatkan kecepatan tertentu
saat meluncur pada permukaan rata.

14
b. Transitions Transitions atau bidang transisi antara permukaan rata dengan
bidang miring dapat dibangun dengan dua cara yaitu dengan dikelilingi lereng
yang menyerupai kolam renang atau dikelilingi pinggiran yang menyerupai
selokan atau saluran air. Tinggi dinding dari lantai sampai ke puncak lip
mempengaruhi ukuran transition kecil dengan tinggi 1,22 m setidaknya
memiliki bidang miring sepanjang 1,52 sampai 2,13.

c. Lips, Edges, dan Coping (pinggiran dinding) Lips, edges, dan Coping pinggiran
dinding, transition dan kolam harus keras dan layak grind. Pinggiran yang
menjorok keluar akan membuat rider dapat menempatkan posisi dengan baik
dana man. Coping (pipa besi minimal 2 inci pada pinggir Transition) yang
menonjol keluar akan mempermudah slide atau grid dan melindungi material
transition.

Skatepark memiliki tiga kategori utama yang biasa digunakan sebagai acuan utama
dalam membuat sebuah skatepark yaitu :
1. Bowl Bowl atau pool park adalah Sebuah arena bermain skateboard yang
dibuat untuk menambah dan meniru pengalaman untuk bermain di kolam.
Kolam bowl skatepark biasanya memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Untuk
kedalaman sebuah bowl biasanya berukuran 9 kaki atau 2,75 meter.
2. Street plaza Steet plaza merupakan kategori skatepark yang dibuat
menyerupai bentuk-bentuk obstacle yang berada di jalanan sehingga membuat
skateboarder merasakan pengalaman bermain skateboard seperti di jalanan atau
yang sering kita sebut sebagai street style.

3. Flow park Kategori flow park ini merupakan kategori gabungan antara bowl
dan street plaza. dengan membuat sebuah desain flow park yang bagus, maka
akan memungkinkan skaboarder melunjur melewati beberapa obstacle yang
disusun seperti quarter pipes, pump bumps dan bowl corners tanpa menurunkan
kaki atau menambah kecepatan skateboard dengan bantuan dari dorongan kaki.
Sehingga

Ada beberapa prinsip umum yang penting dalam desain skatepark yang baik.
Prinsip-prinsip ini meliputi:
1. Keselamatan:
Keselamatan adalah prioritas utama. Skatepark harus dirancang untuk
mengurangi risiko cedera serius. Ini mencakup pemilihan material yang
aman, permukaan yang tidak licin, dan penghalang pengaman seperti
pagar dan perlindungan di tepi obstacles.

15
2. Variasi Obstacles:
Skatepark yang baik memiliki berbagai jenis obstacles yang mencakup
berbagai tingkat kesulitan, seperti quarterpipes, halfpipes, rails,
funboxes, pyramids, banks, dan lain-lain. Variasi ini memungkinkan
skateboarder untuk berlatih berbagai jenis trik dan gaya bermain.
3. Aliran yang Lancar:
Skatepark harus dirancang dengan aliran yang baik sehingga
skateboarder dapat mengelilingi fasilitas dengan lancar tanpa harus
berhenti terlalu sering. Ini mencakup pembuatan transisi yang halus
antara obstacles dan pengaturan yang memungkinkan untuk aliran yang
logis.
4. Aksesibilitas:
Skatepark harus mudah diakses oleh skateboarder dari berbagai tingkat
keahlian dan semua lapisan masyarakat. Ini mencakup akses bagi
skateboarder pemula hingga profesional, serta penyediaan akses untuk
penyandang disabilitas jika memungkinkan.
5. Kualitas Material:
Skatepark harus dibangun dengan bahan berkualitas tinggi yang tahan
lama, terutama jika terbuat dari beton atau kayu. Material yang baik
memastikan bahwa skatepark tetap dalam kondisi yang baik selama
bertahun-tahun tanpa perlu perbaikan yang sering.
6. Pengelolaan dan Pemeliharaan:
Skatepark perlu dikelola dengan baik dan rutin dipelihara. Ini termasuk
perbaikan obstacles yang rusak, penggantian peralatan yang aus, dan
pemeliharaan area sekitar skatepark.
7. Pengaturan dan Lingkungan:
Skatepark yang baik harus memiliki lingkungan yang aman dan bersih.
Pemasangan area duduk, tempat sampah, pencahayaan yang cukup, dan
fasilitas pendukung.

16
BAB III
STUDI BANDING

3.1 Vast Skatepark Jogja


3.2 Skatepark Jateng Valley Ungaran

17
DAFTAR PUSTAKA

Rizqa Prabangkara (2015). LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN


PERANCANGAN ARSITEKTUR.

14/05/2022, Sejarah Olahraga Skateboard, kompas.com


https://www.kompas.com/stori/read/2022/05/14/110000879/sejarah-olahraga-
skateboard?page=all#:~:text=Skateboard%20pertama%20kali%20muncul%20pada,Californi
a%20menjadi%20pusat%20permainan%20skateboard.

04 Maret 2021, Masuk dan Tumbuhnya Budaya Skateboard di Indonesia,


voi.id https://voi.id/memori/37208/masuk-dan-tumbuhnya-budaya-i-
skateboard-i-di-indonesia 21,Juni 2019

Kelik Hendro Basuki (2018). SKATEPARK UNTUK ARENA OLAHRAGA DAN RUANG
TERBUKA MASYARAKAT BANDAR LAMPUNG DI PKOR WAY HALIM.

21 Juni 2019, Peringati Go Skateboarding Day, Mari Kenal Lebih Dekat dengan Skateboarder
Terbaik Indonesia, ussfeed.com
https://ussfeed.com/peringati-go-skateboarding-day-mari-kenal-lebih-dekat-dengan-
skateboarder-terbaik-indonesia/editorial/

Universitas Atam Jaya Yogjakarta https://e-journal.uajy.ac.id/2361/4/2TA12062.pdf

29 Oktober 2023, Prestasi Sanggoe Darma Tanjung di Asian Games 2023,


https://kuatbaca.com/umum/prestasi-sanggoe-darma-tanjung-di-asian-games-

https://www.academia.edu/69469871/Skatepark_Arena_Indoor_Dan_Outdoor_DI_Kota_Sem
arang

18

Anda mungkin juga menyukai