Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK

KONSEP UNSUR GOLONGAN IA

Disusunoleh:

Suci Prawijana Soestya (0810920016)


Ulida Neilul Mumtazati (0810920018)
Wahyudin (0810920019)
Yoga Rizky Nata (0810920020)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2010/2011
Pertanyaan :

1. Bagaimana tren titik didih, titik leleh, reaktivitas, jari-jari


atom, elektronegatifitas, energi ionisasi (potensial ionisasi) dari
unsur-unsur golongan alkali (IA) dari atas ke bawah pada tabel
periodik?

2. Mengapa garam logam alkali menimbulkan warna nyala saat


dibakar?

3. Mengapa sebagian besar senyawa logam alkali bersifat ionik?

4. Mengapa Natrium dapat disimpan di dalam minyak tanah?

5. Mengapa unsur-unsur golongan alkali akan bereaksi explosive


dengan air?
JAWABAN:

1. Jari-jari atom maupun jari-jari ion dalam golongan 1A dari atas ke bawah jari-
jarinya semakin besar. Hal ini disebabkan karena lintasan elektron yang
semakin kebawah semakin banyak dengan bertambahnya kulit atom. Jari-jari
ion mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan jari-jari atomnya.
Dimana saat atom logam alkali mengeluarkan 1 elektron valensinya jumlah
kulit akan berkurang serta menyebabkan daya tarik inti dari kulit terluar
bertambah besar, sehingga lintasan elektron akan bertambah kecil. Energi
ionisasi merupakan energi yang diperlukan untuk melepaskan 1 elektron terluar
membentuk ion yang bermuatan +1. Besarnya energi ionisasi dipengaruhi oleh
muatan pada inti, jumlah screening/penyaringan oleh elektron terdalam, serta
jarak antara elektron terluar dengan inti. Semakin kebawah Golongan, daya
tarik inti terhadap elektron terluar akan semakin kecil dengan bertambahnya
jarak antar elektron terluar dengan inti, sehingga pada golongan ini energi
ionisasi dari atas kebawah cenderung semakin kecil sebagai akibat
bertambahnya jari –jari. Dengan kata lain, semakin kebawah maka kemampuan
untuk mengion semakin besar. Kelektronegatifan merupakan ukuran
kecenderungan sebuah atom untuk menarik sepasang elektron ikatan.
Keelektronegatifan akan berkurang karena golongan semakin ke bawah. Atom-
atom semakin berkurang gaya tariknya untuk pasangan elektron ikatan dengan
bertambahnya jari–jari atom. Bertambah besarnya jari–jari elektron akan
menyebabkan penurunan titik lebur dan titik didih, yang mana titik lebur dan
titik didih menunjukkan penurunan kekuatan ikatan logam. Atom-atom dalam
sebuah logam dipertahankan oleh gaya tarik inti terhadap elektron-elektron
yang terdelokalisasi. Ketika atom memiliki ukuran yang semakin besar maka
inti semakin menjauh dari elektron-elektron yang terdelokalisasi tersebut,
sehingga gaya tarik antara elektron berkurang. Ini berarti bahwa atom-atom
lebih mudah terpisah untuk membentuk wujud cair dan pada akhirnya
membentuk wujud gas. Dengan kata lain penurunan titik lebur dan titik didih
logam alkali dari atas ke bawah merupakan akibat dari bertambahnya jarak
antara inti dengan elektron-elektron ikatan dikarenakan semakin besarnya
ukuran atom (bertambahnya jari –jari atom).
2. Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah memiliki spektrum emisi.
Spektrum ini dihasilkan bila larutan garamnya dipanaskan dalam nyala Bunsen,
atau dengan mengalirkan muatan listrik pada uapnya. Ketika atom diberi energi
(dipanaskan) maka elektronnya akan tereksitasi ketingkat yang lebih tinggi.
Ketika energy itu dihentikan, maka elektronnya akan kembali lagi ketingkat
dasar (ground state) sehingga memancarkan energi radiasi elektromagnetik.
Menurut Niels Bohr, besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom dengan
jumlah tertentu (terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi. Sebagian anggota
spektrum memiliki panjang gelombang ( λ ) yang terletak di daerah sinar
tampak sehingga akan memberikan warna yang jelas dan khas untuk setiap
atom.
Adapun hasil uji warna nyala yang dihasilkan dari logam alkali adalah
sebagai berikut:

3. Logam alkali merupakan basa kuat pendonor elektron (menurut Lewis) yang
akan menyumbangkan 1 elektron valensinya pada saat bersenyawa dengan
unsur lain. Persenyawaan yang terbentuk akan terionisasi sempurna dalam air
karena kemampuannya untuk mendonorkan elektron. Interaksi yang terjadi
melibatkan serah terima elektron–elektron sehingga ikatan yang terjadi pada
saat logam alkali bersenyawa adalah ikatan ionik. Oleh sebab itu sebagian besar
persenyawaan logam alkali merupakan senyawa ionik, hanya pada beberapa
kasus khusus yang berikatan kovalen. Misalnya persenyawaan Litium dengan
Iodin membentuk LiI (Litium Iodida).
4. Natrium dan logam alkali merupakan senyawa yang sangat reaktif terhadap
air. Karena interaksi terhadap atom O sangat besar. Logam alkali dapat
disimpan di dalam minyak tanah karena minyak tanah tersusun atas atom C dan
H. Sehingga logam alkali tidak reaktif terhadap minyak tanah ini. Justru logam
alkali disimpan dalam minyak tanah untuk mencegah interaksi logam alkali
dengan atom O.
5. Semua logam alkali pasti diberi label yang berarti flammable dan explosive.
Hal ini disebabkan logam-logam alkali hanya memiliki satu elektron valensi
saja, tentunya dikulit terluar. Seperti yang telah dijelaskan diatas, semakin ke
bawah dalam golongan IA, jari-jari atom makin besar seiring bertambahnya
jumlah kulit atom. Hal ini menyebabkan atom semakin mudah melepaskan
elektron terluar yang digunakan untuk membentuk persenyawaan dengan unsur
lain, sebab gaya tarik inti terhadap satu electron valensi itu makin berkurang.
Energi yang diperlukan untuk melepas elektron berkurang, sehingga sisa energi
yang diberikan oleh gaya luar, sebut saja energi gesekan unsur dengan molekul
air, dapat dilepaskan sebagai energi/panas yang besar sehingga mengakibatkan
reaksi antara logam alkali dan air begitu eksplosif. Reaksi pada unsur-unsur
golongan IA berlangsung semakin hebat dengan pertambahan nomor atom dari
Li ke Cs. Selain itu, reaksi eksotermik dari logam alkali dan air, menghasilkan
basa kuat dan hidrogen.
2M(s) + H2O(l) --> 2MOH(aq) + H2(g)

Hidrogen ini selanjutnya akan bereaksi dengan oksigen di udara,


sehingga energi ledakan menjadi lebih besar. Hal ini dapat terjadi karena energy
yang dihasilkan oleh reaksi antara logam alkali dan air dipakai oleh reaksi
pembentukan air kembali sebagai energy aktivasi, yang mana diperlukan untuk
memulai reaksi berantai yang eksotermik.

Anda mungkin juga menyukai