Anda di halaman 1dari 7

BOM HIROSHIMA

6 Agustus 1945

Qurrotu A’yun

XII IPA 2/ 28

SMA NEGERI 1 PURWOKERTO


2010
BOM HIROSHIMA 6 AGUSTUS 1945

Serangan bom atom di Hiroshima dan kemudian Nagasaki adalah serangan nuklir selama

Perang Dunia II terhadap kekaisaran Jepang oleh Amerika Serikat atas perintah Presiden

Amerika Serikat Harry S. Truman.

Setelah enam bulan pengeboman 67 kota di Jepang lainnya, senjata nuklir Little Boy

dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945, diikuti dengan pada tanggal 9

Agustus 1945, dijatuhkan bom nuklir Fat Man di atas Nagasaki. Kedua tanggal tersebut adalah

satu-satunya serangan nuklir yang pernah terjadi.

Bom atom ini membunuh sebanyak 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki

pada akhir tahun 1945. Sejak itu, ribuan telah tewas akibat luka atau sakit yang berhubungan

dengan radiasi yang dikeluarkan oleh bom. Pada kedua kota, mayoritas yang tewas adalah

penduduk.

Enam hari setelah dijatuhkannya bom atom di Nagasaki, pada 15 Agustus, Jepang

mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, menandatangani

instrumen menyerah pada tanggal 2 September, yang secara resmi mengakhiri Perang Pasifik

dan Perang Dunia II. (Jerman sudah menandatangani menyerah pada tanggal 7 Mei 1945,

mengakhiri teater Eropa.) Pengeboman ini membuat Jepang sesudah perang mengadopsi Three

Non-Nuclear Principles, melarang negara itu memiliki senjata nuklir.


Pembomana itu sendiri terjadi akibat salah terjemahan atas deklarasi sekutu. Tanggal 26

Juli 1945 pihak sekutu menyiarkan hasil Deklarasi Postdam yang menyatakan agar pihak Jepang

menyerah tanpa syarat dalam PD II, kalau tidak, akan diserang. Pada saat itu, pemerintah

Jepang menerima tekanan pula dari rakyatnya yang menuntut keras deklarasi tersebut. Selain

itu, pemerintah jepang juga menunggu tindakan Uni Soviet yang tetap netral tidak menyerang

Jepang.

Keesokan harinya, PM Jepang, Suzuki Kantarou, mengadakan pidato kenegaraan di radio

yang disiarkan ke seluruh penjuru bumi. Pidatonya berbunyi, “Seifu wa kore o mokusatsu shi,

aku made sensou kanchiku ni maishin suru.” Kantor berita Doumei menerjemahkan menjadi

“Goverment is ignoring the declaration and until then we still go forward with the war

solution.” Pemerintah AS yang mendengarnya mengira ignoring sama dengan rejecting dan 10

hari kemudian menjatuhkan bom atom di Hiroshima yang berakibat Jepang akhirnya menyerah

pada sekutu.

Kata yang bermasalah tersebut adalah mokusatsu. Seorang ahli bahasa yang bergerak di

bidang kesalahan penerjemahan, Torikai Kumiko, mengatakan bahwa arti yang sebenarnya dan

cocok adalah “give it the silent treatment” yang berarti pemerintah Jepang akan diam saja dan

menunggu tindakan Uni Soviet.

Jika kita ambil hikmahnya, berarti kesalahan terjemahan telah menbuat sejarah dunia.

Hal ini juga mempengaruhi kemerdekaan Indonesia. Jikalau hal ini tidak terjadi, Jepang tidak

akan menyerah kepada sekutu dan Indonesia tetap terjajah. Selain korban jiwa dan materil,

banyak sekali kerugian-kerugian yang dialami oleh Jepang akibat bom atom. Hingga saat ini pun
korban bom atom tak cuma di Jepang saja tapi sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia

dengan penyakit yang disebut Leukimia atau kanker darah.

Pemboman Amerika terhadap dua kota besar Hiroshima dan Nagasaki tanggal 6 Agustus

1945 adalah peristiwa sejarah yang membuat trauma masyarakat dunia hingga saat ini.

Pemboman dengan menggunakan bom atom yang dikenang sebagai sejarah besar peperangan

dan penderitaan besar rakyat jepang atas kesalahan dua kubu yang saling berperang

mempertahankan prinsip politik mereka. Bom Atom telah meluluh lantakkan kedua kota itu

hingga mengalami penderitaan yang panjang dari generasi ke generasi akibat radiasi kimia yang

diturunkan lewat genetika.

Pemboman itu mengakibatkan kehancuran yang merata di daerah itu. Dalam film

Dokumentasi dari Discovery Channel yang menggambarkan betapa menderitanya rakyat dua

kota tersebut yang tertimpa bom atom berkekuatan antara 15.000 dan 20.000 ton TNT tersebut

menewaskan 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki, semua itu dilakukan oleh

Sekutu Amerika dkk. dengan alasan untuk membungkam angkatan perang kekaisaran Jepang

yang terkenal sangat heroik, pantang menyerah dan loyal kepada kaisar.

Jepang sendiri akhirnya bertekuk lutut pada sekutu 6 hari setelah dijatuhkan bom atom

tersebut tepat pada tanggal 15 Agustus 1945 yang kemudian disusul merdeka nya Indonesia

dua hari kemudian, yang menurut beberapa orang merupakan hadiah pemberian sekutu.

Bom Atom yang dijatuhkan ke Hiroshima (6 Agustus )di namai “Little Boy” yang berarti

bocah kecil, dan yang dijatuhkan di Nagasaki (9 Agustus) di namai “Fat Man” atau pria gemuk.

Bom bom tersebut dijatuhkan dari sebuah pesawat B-29 Flying Superfortress bernama Enola
Gay yang dipiloti oleh Letkol. Paul W. Tibbets, dari sekitar ketinggian 9.450 m (31.000 kaki).

Senjata ini meledak pada 8.15 pagi (waktu Jepang) ketika mencapai ketinggian 550 meter di

atas tanah.

“Satu cahaya yang terang memenuhi pesawat,” begitu tulis Tibbets. “Kami memutar

pesawat kembali untuk melihat Hiroshima. Kota tersebut tersembunyi di balik awan yang

mengerikan itu… mendidih, mengembang berbentuk jamur.” Setelah itu, beberapa saat tidak

ada yang bicara. Namun berikutnya, semua orang bicara. “Lihat itu! Lihat itu! Lihat itu…..! ” seru

kopilot Robert Lewis sambil memukul bahu Tibbets. Lewis mengatakan ia bisa merasakan

pembelahan atom – proses yang terjadi ketika bom atom meledak. Rasanya seperti timah

hitam. Ia lalu berbalik untuk menulis dalam catatannya. “Tuhan,” tanyanya pada diri sendiri,

“Apa yang telah kami lakukan?”

Sesaat setelah di jatuhkan dan bom tersebut meledak, pesawat bomber B-29 tersebut

bergetar sangat hebat. Sementara 10.000 meter dibawah mereka tersebut, Hiroshima hancur

berantakan dengan gempa dahsyat dan gelombang panas 4.000 derajat celcius. Manusia

manusia yang terbakar panas, tersengat radiasi nuklir mati saat itu juga. Beberapa tahun

kemudian 200.000 orang menyusul tewas karena penyakit akibat radiasi, luka bakar stadium

tinggi dan leukemia serta masih banyak penyakit penyakit lain nya. Dampak radioaktif mencapai

20 km dari lokasi jatuhnya bom tersebut.

Bom atom pertama kali diketemukan oleh ilmuwan Jerman di laboratorium tersembunyi

mereka di kawasan Norsk Hydro, Norwegia. namun hal ini digagalkan oleh gerilyawan Norwegia

yang anti NAZI-Jerman. dengan menyabot peralatan dan suplai air berat ( deuterium ). Sejak
saat itu Amerika pun ngebut dengan memulai Project Manhattan, yang dilakukan oleh tim

ilmuwan pengungsi, yang tak lain adalah J. Robert Oppenheimer, Albert Einstein, Leo Szilard,

Edward Teller & Eugene Wigner.

Mereka diberi tempat khusus yang sangat dirahasiakan di daerah New Mexico, tepatnya

Los Alamos National Laboratory, Alamogordo – New Mexico. Percobaan mereka yang berhasil

adalah bom atom dengan nama Trinity dengan daya ledak setara 5 kiloton TNT, lebih kecil dari

bom Little Boy yang dijatuhkan di Hiroshima yang mempunyai daya ledak setara 13 kiloton TNT.

Akibat percoban ini para ilmuwan tersebut langsung berkomentar dan menolak

penggunaan bom ini untuk digunakan dikarenakan daya hancurnya yang sangat dasyat

dibandingkan dengan senjata apapun. Namun Amerika tetap nekat menggunakan bom ini

hingga munculah dua bersaudara penebar radiasi yaitu Little Boy yang dijatuhkan di Hiroshima

dan Fat Man yang dijatuhkan di Nagasaki.

Paul Warfield Tibbets Jr. yang diberi perintah untuk membentuk suatu grup pengebom

khusus dengan kekuatan 1 skuadron B-29 Superfortress yang telah dimodifikasi. Kelompok ini

ditempatkan di Pulau Tinian di sebuah wilayah Kep. Mariana. Pada hari H tanggal 6 Agustus

1945 bom pertama Meledak di Kota Hiroshima yang berpenduduk sekitar 350.000 jiwa (pada

waktu itu), hingga menimbulkan korban hingga 250.000 jiwa meninggal dan sisanya luka-luka.

Sebenarnya terdapat lebih dari 10 kota yang menjadi kandidat target serangan bom

atom, tapi karena rata-rata kota di Jepang memiliki banyak kuil, maka AS mengeluarkan banyak

kota tersebut dari daftar target bom atom.Akhirnya yang dipilih adalah Hiroshima dan Nagasaki

yang notabene merupakan kota-kota industri Jepang yang mensuplai peralatan militer. Yang
termasuk prioritas target itu adalah berturut-turut: Kyoto, Hiroshima, Yokohama dan Kokura.

Kota-kota tersebut memang pusat industri dan militer. Tapi Kyoto kemudian diganti dengan

Nagasaki.

Pada hari pertama (5 Agustus), Hiroshima adalah sasaran pertama. Jika cuaca tidak

memungkinkan, pilihan kedua adalah Kokura dan ketiga Nagasaki. Hiroshima adalah kota

industri besar yang juga merupakan pusat kegiatan divisi kedua tentara Jepang yang

bertanggung jawab atas operasi di selatan Jepang dan pusat komunikasi militer dan supply

tentara. Sedangkan Nagasaki adalah kota pelabuhan tempat dibuatnya kapal-kapal Jepang,

termasuk kapal perang, peralatan dan supplynya. Tanpa ada bom atom pun, kedua kota itu

memang dalam rencana penyerangan AS.

Anda mungkin juga menyukai