Anda di halaman 1dari 29

PIKMI RAJAWALI

 (022) 7108115

KOMPONEN ELEKTRONIKA

1. Kapasitor ( kode C )
Simbol :

Fungsi:
 menampung muatan listrik
 Memblokir tegangan DC dan meloloskan sinyal AC
Satuan
 Piko Farad(pF)
 Nano Farad(nF) 1nF=1.000pF
 Mikro Farad(F) 1F=1.000nF=1.000.000 pF
Contoh perhitungan:
1. Kode 104
Maka nilai kapasitansinya = 10 x 104 =100.000pF =0,1uF
2. Kode 223
Maka nilai kapasitansinya = 22 x 103 =22.000pF =0,022uF
= 22nF
3. Kode 101
Maka nilai kapasitansinya = 10 x 101 =100pF

2. Dioda ( kode D )
Simbol :

Bentuk fisik dioda:

Modul Service Monitor halaman 1 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

Fungsi:
 Memisahkan pulsa + atau – dari tegangan AC(rectifier dioda)
 Menstabilkan tegangan DC pada harga tertentu (zener dioda)

3. Sekering ( kode F )
Simbol :

Fungsi:
 Pembatas arus lebih / overload current
4. Integrated Circuit( kode IC atau U atau I)
Fungsi:
 Penstabil tegangan pada harga tertentu misal 3,3Volt, 5Volt, 12Volt
 Osilator (penghasil pulsa tegangan pada frekuensi tertentu)
 Menyimpan data (ROM/RAM)
 Multiplexer (saklar jalur data)
 memproses sinyal gambar
 memproses sinyal suara
 mengubah sinyal analog ke digital atau sebaliknya

IC regulator tegangan dengan IC regulator tegangan dengan


arus kecil : arus besar:

IC dengan kemasan DIP : IC dengan kemasan berdiri :

Modul Service Monitor halaman 2 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

5. Jumper( kode J )
Fungsi:
 Menghubungkan jalur

6. Induktor( kode L )
Simbol:

Fungsi:
 Memfilter noise dan meloloskan tegangan DC
 Menghasilkan tegangan induksi (untuk regulator tegangan metode
switching)

7. Transistor( kode Q )
Fungsi:
 Penguat arus (regulator tegangan)
 Penguat tegangan(amplifier)
 Saklar(untuk regulator tegangan metode switching)

Jenis
 Transistor Bipolar
Nama Kaki
 B(basis) untuk kontrol
 C(collector) untuk output
 E (emitor) untuk input sumber arus/tegangan
Simbol :

Modul Service Monitor halaman 3 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

Bentuk Fisik transistor Bi polar

 Transistor FET
Nama Kaki
 G (gate) untuk kontrol
 D (drain) untuk output
 S (source) untuk input sumber arus/tegangan

Bentuk fisik transistor FET :

Modul Service Monitor halaman 4 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

8. Resistor( kode R )
Simbol :

Fungsi:
 Penahan arus / tegangan listrik
Satuan
 Ohm()
 Kilo Ohm(k) 1 k = 1.000 
 Mega Ohm(M) 1 M = 1.000 k
= 1.000.000 M

Modul Service Monitor halaman 5 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

Perhitungan nilai resistor karbon

Warna gelang Gelang ke-1 Gelang ke-2 Gelang ke-3 Gelang ke-4
hitam - 0 x100 -
coklat 1 1 x101 -
2
merah 2 2 x10 -
3
orange 3 3 x10 -
kuning 4 4 x104 -
5
hijau 5 5 x10 -
biru 6 6 x106 -
ungu 7 7 - -
Abu2 8 8 - -
putih 9 9 - -
-1
emas - - x10 x5%
perak - - x10-2 x10%
Contoh perhitungan:
1. Kode warna : merah – ungu – perak – emas
Nilai resistansi teori = 27 x10-2= 0,27 Ohm
Toleransi penyimpangan nilai  5% x 0,27 Ohm =0,0135Ohm
Nilai resistansi nyata = (0,270,0135)Ohm
= 0,2565 sampai 0,2835 Ohm
2. Kode warna : coklat – hitam – kuning – emas
Nilai resistansi teori = 10 x104= 10 x 10.000 Ohm = 100k Ohm
Toleransi penyimpangan nilai  5% x 100.000 Ohm
=5000Ohm
Nilai resistansi nyata = (100.000 5000)Ohm
= 95k Ohm sampai 105 k Ohm
9. Saklar ( kode SW )
Simbol :

Fungsi:
 Menghubungkan / memutuskan jalur

10. Trafo( kode T )


Simbol :

Modul Service Monitor halaman 6 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

Fungsi:
 Menurunkan tegangan listrik (trafo regulator tegangan utama)
 Menaikkan tegangan listrik( trafo flyback)
 Penguat arus listrik ( trafo drive diblok horizontal monitor)

11. Thermistor ( kode TH atau PTH atau TR )


Simbol :

Fungsi:
 Saklar elektronik yang bekerja berdasarkan temperatur

12. Kristal( kode X atau Y )


Simbol :

Fungsi:
 Menghasilkan getaran listrik pada frekuensi tertentu

13. Konektor( kode CN )


Fungsi:
Terminal untuk menghubungkan modul / board

Modul Service Monitor halaman 7 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

ALAT UKUR MULTIMETER

ALAT UKUR MULTIMETER

ACV
DCV OFF
1000 700
200 200
20 DCA
2000m 2000u
200mm 20m

2000k 200m
200k
10A
20k
2000 hFE Probe merah
200
TEMP 10 A
 o))
E E Probe merah
B B Tegangan / Ohm
C C
E E Probe hitam
NPN PNP Tegangan /
Ohm /Ampere

1. mengukur tegangan DC / searah gunakan skala DC Volt


( misal tegangan output power supply ATX, Charger, regulator monitor,
mainboard)
skala yang tersedia:
 200mV maksimum tegangan yang terukur 0,199 Volt
 2000mV maksimum tegangn yang terukur 1,999 Volt
 20V maksimum tegangan yang terukur 19,99 Volt
 200V maksimum tegangan yang terukur 199,9 Volt
 1000V maksimum tegangan yang terukur 1000 Volt

2. mengukur tegangan AC / searah gunakan skala AC Volt


( misal tegangan input PLN sinyal osilator monitor, sinyal osilator mainboard)
skala yang tersedia:
 200V maksimum tegangan yang terukur 199,9 Volt
 700V maksimum tegangn yang terukur 700,0 Volt
3. mengukur resistansi resistor

Modul Service Monitor halaman 8 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

skala yang tersedia:


 200 maksimum resistansi yang terukur 199 
 2.000 maksimum resistansi yang terukur 1.999 
 20k maksimum resistansi yang terukur 19,99 k
 200k maksimum resistansi yang terukur 199,9 k
 2.000k maksimum resistansi yang terukur 1.999,9 k
4. mengukur semikonduktor ( dioda, transistor)
gunakan skala gambar dioda

Mengukur Dioda:
kemungkinan 1:
Probe merah Probe hitam Hasil yang bagus
Kaki A Kaki K Ada nilai
Kaki K Kaki A Tidak ada nilai
kemungkinan 2:
Probe merah Probe hitam Hasil yang rusak
Kaki A Kaki K Ada nilai
Kaki K Kaki A ada nilai

Mengukur Transistor Bipolar:


kemungkinan 1:
Probe merah Probe hitam Hasil yang bagus
Kaki E Kaki C Ada nilai / tidak ada nilai
Kaki C Kaki E Tidak ada nilai
kemungkinan 2:
Probe merah Probe hitam Hasil yang rusak
Kaki E Kaki C Ada nilai
Kaki C Kaki E ada nilai

Mengukur Transistor FET:


kemungkinan 1:
Probe merah Probe hitam Hasil yang bagus
Kaki S Kaki D Ada nilai / tidak ada nilai
Kaki D Kaki S Tidak ada nilai
kemungkinan 2:
Probe merah Probe hitam Hasil yang rusak
Kaki S Kaki D Ada nilai
Kaki D Kaki S ada nilai

Mengukur Fuse/sekering, gunakan skala 200  :


1. Hasil yang bagus : ada nilai
2. Hasil yang rusak : tidak ada nilai

MONITOR

Modul Service Monitor halaman 9 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

Blok layar
Gambar layar monitor:
Tabung
CRT
Anoda CRT

Kumparan
De Gauss

Kawat layar

Yoke Defleksi
Vertikal &
horizontal

Katoda CRT

Soket Yoke Defleksi

Soket De Gauss

Sekrup Layar CRT


Fungsi tiap bagian:
1. Tabung CRT ( Cathode Ray Tube )
Menghasilkan gambar
2. Anoda layar
Input tegangan tinggi sebesar 24.000 DC Volt atau lebih
3. Kumparan De Gauss
Menghilangkan medan magnet pada layar. Jika terdapat gaya magnet pada
layar akan mengakibatkan warna gambar pada layar akan acak.
4. Kumparan yoke defleksi vertikal dan horizontal
Menghasilkan medan listrik vertikal dan horizontal di sekitar tabung CRT
sehingga keluar raster dengan tinggi dan ukuran tertentu.
5. Katoda Layar
Input sinyal video Red Green Blue, tegangan filamen heater sebesar 6,3 Volt,
tegangan Grid Screen, Focus dan Brightness.
6. Kawat Layar
Menetralkan tegangan tinggi yang muncul pada bagian metal layar ke arah
ground rangkaian monitor.
7. Sekerup Layar
Mengencangkan Layar CRT ke casing monitor.
8. Soket Yoke defleksi
Menghubungkan yoke deflesi ke rangkaian defleksi vertikal dan horizontal
pada board monitor.
9. Soket de gauss
Menghubungka kumparan de gauss kerangkaian De Gauss pada board
monitor.

Modul Service Monitor halaman 10 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

1. BLOK POWER SUPPLY


Ciri-ciri:
1. Ada trafo kotak paling besar, lihat kode trafo misal T601

2. Ada kapasitor elco paling besar, lihat kode kapasitor misal C612.
3. Ada fuse / sekering, lihat kode fuse misal F601.
Dapat disimpulkan blok power supply adalah blok nomer 6, semua komponen
yang berangka depan 6 adalah komponen penyusun blok power supply.

Blok diagram power supply:

Kerusakan:
1. Warna gambar di layar acak, tidak sesuai dengan aslinya.

Modul Service Monitor halaman 11 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

Penyebabnya adalah rangkaian degauss tidak berfungsi sehingga timbul


magnet di bagian layar. Untuk mencari rangkaian degauss, urutkan kumparan
degauss dari layar CRT yang menuju ke soket di board. Rangkaian degauss
paling sedikit tersusun dari kumparan, soket dan thermistor. Seringkali
ditunjang dengan komponen Relay, kapasitor, resistor dan diode Kerusakan
degauss akibat solderan di komponen thermistor longgar. Komponen yang
dimaksud untuk contoh rangkaian dibawah ini adalah TR602. Solusinya solder
ulang kaki-kaki thermistor.
Contoh komponen penyusun rangkaian degauss:
 Relay : RL601
 Thermistor : TR602
 Konektor : CN602
 Kapasitor : C625, C720
 Resistor : R727, R728
 Transistor : Q724

Contoh rangkaian Degauss:

Modul Service Monitor halaman 12 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

2. Gambar goyang atau berguncang.


Penyebabnya kapasitor elco di rangkaian kontroler PWM bocor. Nilai
kapasitor ini berkisar antara 10F sampai 220F dengan tegangan kerja 25
sampai 50 Volt.
IC kontroler PWM yang sering di pakai adalah seri 3842 dengan kemasan DIP
dengan jumlah kaki sebanyak 8 pin. Pada contoh dibawah memiliki kode di
board IC601. Kapasitor ini bisa diurut dari kaki input VCC IC yaitu pin nomer
7. Dari sini akan ditemukan kapasitor dengan kode C607 dengan nilai sebesar
100F 25Volt serta kapasitor dengan kode C624 bernilai 10F 50Volt

Contoh kapasitor elco pada blok kontrol PWM:

Contoh rangkaian kontrol PWM:

Modul Service Monitor halaman 13 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

3. Layar gelap, indikator lampu mati .


Penyebabnya rangkaian power supply rusak. Komponen yang harus diganti :
 IC Kontroler PWM misal seri 3842.

 Fuse.

Modul Service Monitor halaman 14 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

 Transistor output switching.

 Komponen sepanjang jalur antara kaki gate dengan pin no.5 IC kontroler
PWM untuk IC seri 3842. Komponen ini berupa resistor, dioda biasa atau
zener, dan kapasitor keramik.
 Resistor Fuse, ciri – ciri gelang ke-3 berwarna perak (dengan nilai dibawah
1 ).
 Kapasitor elco di sekitar IC kontroler PWM.

Modul Service Monitor halaman 15 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

2. BLOK HORIZONTAL
Ciri-ciri:
1. Ada trafo Flyback, lihat kode trafo di board misal T301

2. Ada terminal soket yoke defleksi, lihat kode terminal soket misal CN301.
3. Ada transistor horizontal output, lihat kode transistor misal Q302.

Modul Service Monitor halaman 16 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

Dapat disimpulkan blok power supply adalah blok nomer 3, semua komponen yang
berangka depan 3 adalah komponen penyusun blok power supply
Contoh Rangkaian Blok Horizontal :

Kerusakan

Modul Service Monitor halaman 17 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

1. Buram, solusi:
 Nyalakan monitor kurang lebih selama 60 menit.
 Putar tombol Focus sampai tampilan gambar jernih.

2. Terlalu terang / terlalu gelap, solusi:


 Nyalakan monitor kurang lebih selama 60 menit.
 Putar tombol Screen sampai tampilan gambar terangnya cukup.

3. Layar gelap, disertai bunyi klik, solusi:


 Periksa transistor horizontal output, ukur kaki E (emitor) dan
C(collector),

Modul Service Monitor halaman 18 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

jika short/rusak ganti.


Ciri-ciri transistor horizontal output:
 Bentuk Kotak dan besar
 Berpendingin alumunium mengelilingi trafo Flyback.
 Kode angka depan sesuai dengan blok horizontal
 Periksa transistor regulator tegangan horizontal, ukur kaki S (Source)
dan D(Drain), jika short/rusak ganti.
4. Tampilan Layar menyempit, tidak bisa di lebarkan, pengatur H-Size
tidak berfungsi, solusi:
 Periksa transistor horizontal size, ukur kaki E (emitor) dan C(collector)
jika dari jenis bipolar, ukur kaki S (Source) dan D(Drain) jika dari jenis
FET , jika short/rusak ganti.
Ciri-ciri transistor horizontal size:
 Bentuk Kotak dan kecil
 Berpendingin alumunium.
 Kode angka depan sesuai dengan blok horizontal

5. Gambar tergulung ke arah kiri atau kanan, solusi :


 Periksa konektor VGA apakah kaki sinyal horizontal
( pin nomer 13) bengkok atau terbenam.

 Putar variabel resistor yang berlabel H-Hold atau yang


berangka depan sesuai blok horizontal dalam keadaan monitor
menyala. Sebelumnya tandai posisi awal variabel resistor dengan
spidol agar mudah mengembalikannya ke posisi awal apabila terjadi
salah seting.

3. BLOK VIDEO RGB


Ciri-ciri:
1. Ada board menempel di katoda layar CRT.

2. Ada terminal soket katoda CRT, lihat kode terminal soket misal CN301.

Modul Service Monitor halaman 19 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

3. Ada transistor video RGB output, jumlah ada 3 buah atau 3 pasang, berbentuk
kotak, kecil dan berpendingin, lihat kode transistor misal Q111.
Untuk monitor keluaran model digital, ke tiga transistor Video RGB output ini
digantikan dengan komponen IC, misalnya seri LM2405. Biasanya IC ini
memiliki bentuk fisik berdiri dan berpendingin. Lihat kode IC di board, misal
IC102.

Blok diagram Video RGB :

Modul Service Monitor halaman 20 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

Kerusakan blok video RGB


Hilang salah satu warna :
 Hilang warna merah atau R, tampilan gambar menjadi biru ke hijauan.
 Hilang warna hijau atau G, tampilan gambar menjadi ungu atau pink.
 Hilang warna biru atau R, tampilan gambar menjadi kuning.
Jenis hilang warna ada 2
1. hilang warna di karakter ( huruf, simbol atau angka) tetapi warna raster
normal yaitu mendekati warna putih.
Kerusakan warna ini berasal dari:
 konektor kaki VGA ada yang bengkok atau patah. Periksa kaki
nomer 1, 2 dan 3.

Keterangan:
pin nomer 1 : sinyal warna merah (R)
pin nomer 2 : sinyal warna hijau (G)
pin nomer 3 : sinyal warna biru (B)
pin nomer 6 : ground return sinyal warna merah (R)
pin nomer 7 : ground return sinyal warna hijau (G)
pin nomer 8 : ground return sinyal warna biru (B)
 kabel data sinyal R, G, atau B putus.
Untuk menguji, ukur kaki 1 atau 2 atau 3 dengan multimeter skala
Ohm 200,

Modul Service Monitor halaman 21 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

dengan ground (bagian metal dari konektor VGA). Jika normal akan
menunjukkan harga mendekati 75 Ohm. Sebaliknya jika putus akan
menunjukkan nilai sangat besar atau tak terhingga.
Keterangan:
 Warna kabel sinyal R : merah.
 Warna kabel sinyal G : abu-abu.
 Warna kabel sinyal B : biru tua atau muda.
2. Hilang warna di karakter ( huruf, simbol atau angka) dan raster (latar
belakang gambar)
Kerusakan warna ini berasal dari:
 Solderan kaki-kaki transistor video RGB ada yang longgar, solusi:
Solder ulang kaki-kaki B, C, E transistor video RGB atau kaki-kaki IC
Video RGB output.

Gambar board bagian belakang video RGB dimana letak


Solderan transistor output video RGB

 Kaki-kaki Katoda CRT kotor, solusi:


Amplas kaki-kaki video CRT

Modul Service Monitor halaman 22 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

4. BLOK VERTIKAL
Ciri-ciri :
1. Ada IC vertikal berdiri, berpendingin, tipenya LA ( misal LA7838) atau TDA
(misal TDA1675),

lihat kode IC misal U203 berarti blok vertikal adalah blok nomer 2

2. Ada terminal soket yoke defleksi, lihat kode terminal soket misal CN301.

Kerusakan blok vertikal :


1. Muncul garis mendatar berwarna putih tepat dibagian tengah layer
Bagian yang harus diganti :
 IC penguat Vertikal misal LA7838, TDA1675.
 Resistor Fuse yang terpasang antara kaki input tegangan + IC Vertikal
(VCC) dengan output tegangan power supply. Ciri – ciri resistor fuse :

Modul Service Monitor halaman 23 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

 Gelang ke 3 dan 4 berwarna emas.


 Ukuran agak besar, dengan nilai daya 1 – 2 Watt.
2. Gambar tergulung bagian atas atau bawah layar.
Bagian yang harus diganti :
Kapasitor elco yang berangka depan sesuai dengan kode IC vertikal, nilai elco
yang dimaksud berkisar 4,7F sampai 470F.

3. Gambar bergaris horizontal dibagian atas atau bawah layar.


Bagian yang harus diganti : (sama seperti nomer 2)
Kapasitor elco yang berangka depan sesuai dengan kode IC vertikal, nilai elco
yang dimaksud berkisar 4,7F sampai 470F.
4. Gambar cekung atau cembung
Bagian yang harus diganti : (sama seperti nomer 2)
Kapasitor elco yang berangka depan sesuai dengan kode IC vertikal, nilai elco
yang dimaksud berkisar 4,7F sampai 470F.

Modul Service Monitor halaman 24 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

PRINTER
Bagian-bagian printer:
1. Elektrik

1.1. Mikroprosesor Unit (MPU & Printer controller)


Merupakan otak dari printer, berfungsi mengatur keseluruhan bagian
komponen penyusun printer. Komponen ini dari jenis IC dengan ciri memiliki
jumlah kaki yang paling banyak pada board logic.
1.2. Kontroler motor
Terdapat 2 kontroler motor
1.2.1. Carriage motor :
Memutar motor carriage yang berfungsi menggerakkan cartrid printer
ke kiri atau kanan pada saat pencetakan dokumen atau self test ketika
printer dinyalakan. Komponen ini dari jenis IC dengan ciri terhubung
secara langsung melalui kabel ke motor carriage.
1.2.2. Paper feed motor driver :
Memutar motor aper yang berfungsi menggulung kertas pada saat
pencetakan dokumen atau self test ketika printer dinyalakan.
Komponen ini dari jenis IC dengan ciri terhubung secara langsung
melalui kabel ke motor paper feed.
1.3. EEPROM
Berfungsi menghitung jumlah cairan tinta yang pernah digunakan,
menyimpan data jumlah hasil pencetakan kertas. Jika sudah mencapai batas

Modul Service Monitor halaman 25 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

tertentu (beberapa ribu lembar), printer akan berhenti mencetak. Agar printer
kembali normal, EEPROM harus direset atau di kosongkan isinya.
1.4. Control ROM
Berisi program untuk untuk pengoperasian printer
1.5. Sensor
1.5.1. Paper End Sensor
Mendeteksi ada tidaknya kertas
1.5.2. Pickup roller sensor
Mendeteksi batas posisi awal kertas

2. Mekanik
2.1. Carriage belt
2.2. Carriage
2.3. Carriage Motor
2.4.

Modul Service Monitor halaman 26 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

3. Kartrid

Modul Service Monitor halaman 27 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

HARDDISK DRIVE
Untuk mengunakan disk manager
1. Ubah boot sequence BIOS , CDROM di urutan pertama,
save setting dan exit.
2. Pilih Boot With CDROM Support (enter)
3. Setelah muncul prompt A:\> lihat huruf setelah kata drive misal muncul
Drive E:= MSCD0001 unit 0
Berarti drive CDROM adalah drive E
Pindah ke drive E dengan mengetikkan perintah:
E: (enter)
4. Lihat isi CDROM dengan mengetikkan perintah:
dir /w (enter)
Akan muncul salah satunya folder bernama DM
Masuk ke folder dm dengan mengetikkan perintah:
cd dm (enter)
Panggil program dm dengan mengetikkan perintah:
dm/m (enter)
Tekan enter ketika muncul kotak dialog untuk masuk ke disk manager.
Akan muncul tampilan menu utama disk manager.

Menu utama disk manager


1. Edit / View Partition
Melihat, menghapus, membuat serta menset active partisi.
2. Format / Check Partition
Memformat partisi serta menguji ada tidaknya bad sector pada partisi hardisk.

Modul Service Monitor halaman 28 dari


29
PIKMI RAJAWALI
 (022) 7108115

3. Maintenance Option
Me-low level format atau zerofill hardisk, meng-up date MBR (Master Boot
Record)
4. CMOS Option
5. View / Print On Line Manual
Menampilkan petunjuk serta fitur yang ada pada disk manager
6. Go to Automatic Mode
Berganti ke mode otomatis
7. Exit Disk Manager
Keluar dari disk manager

Tampilan menu disk manager :

Melakukan low level format, dari menu utama :


1. (M)aintenance Option
2. (U)tilities
3. Select disk
4. Pilih Zero Fill Drive atau Low Level Format
( Khusus hardisk merk Seagate tidak bisa di Low Level Format jadi
harus di pilih Zero Fill Drive)

Modul Service Monitor halaman 29 dari


29

Anda mungkin juga menyukai