BERDASARKAN PANDANGAN MATA Tergantung dari berbagai bentuk fisik transistor, letak kaki basis, collector, emitor itu berbeda-beda tergantung jenis transistor tersebut.
1. Transistor TIP.
Umumnya transistor TIP ini memiliki badan berbentuk persegi
dengan lubang baut kecil dan lebih tipis dari badan transistor. Cara menentukan di mana letak kaki basis, emitor, collector transistor TIP ini cukuplah mudah yaitu dengan cara posisikan transistor TIP tepat di hadapan kita dan kita bisa melihat tulisan typenya. Dari posisi tersebut kaki paling kiri adalah basis, yang tengah collector, dan yang paling kanan emitor. Ini juga berlaku untuk TIP41, TIP42, TIP31, TIP32, D313, B507, TIP 2955, TIP 3055, A1016.
2. Transistor BD 139 dan BD 140
Transistor dengan bentuk fisik persegi serta lubang baut di
badanya. Transistor ini adalah BD 139 dan BD 140. Cara menetukan letak basis, collector, emitor sebagai berikut. Posisikan transistor tepat di hadapan kita dan kita bisa melihat tulisan typenya. Dari posisi tersebut kaki paling kiri adalah emitor, yang tengah collector, dan yang paling kanan basis. Ini juga berlaku untuk transistor sejenisnya
3. Transistor JENGKOL
Transistor jengkol ini hanya memiliki dua kaki sementara untuk
menentukan letak basis, collector, dan emitor adalah posisikan transistor jengkol dengan tulisan di belakang dan apabila kita cermati dengan teliti maka jarak ke dua kaki antara lubang baut jaraknya pun tidak sama. Dari situ kita bisa tentukan kaki sebelah kiri adalah basis dan sebelah kanan emitor sementara collectornya adalah seluruh body logam transistor tersebut.
4. Transistor Setengah Tabung.
Dinamakan transistor setengah tabung karena bentuk badan
yang separuh lingkaran atau separuh tabung. Untuk menentukan basis, collector, emitornya agak sulit karena transistor dengan bentuk seperti berbeda-beda walaupun bentuknya sama. Dan yang saya bahas ini adalah transistor A564,A733,C828. Posisikan transistor dengan tulisan type tepat di depan kita dan bisa kita lihat no serinya maka bisa kita tentukan kaki sebelah kiri adalah emitor yang tengah collector dan yang kanan basis. 5. Transistor Tabung / Slinder.
Transistor tabung / silinder ini berbentuk bulat dengan seluruh badan
/ body dari logam germanium cara menentukan letak basis, collector, emitor bisa kita cermati pada badan transistor tersebut ada tanda seperti benjolan kecil dan kaki dekat benjolan tersebut adalah emitor, yang tengah collector dan kaki terakhir adalah basis.
DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMETER
Menetukan Jenis Transitor PNP atau NPN
1. Pastikan kabel probe terpasang dengan baik dan benar
2. Pastikan saklar atau switch multimeter dalam posisi ohm meter dengan pengali 1X atau di atasnya. 3. Ambil salah satu probe (hitam atau merah) sebagai probe acuan kita (dalam contoh ini kita misalkan hitam yang berarti kutup positif baterai multimeter analog) 4. Hubungkan probe hitam acuan ke salah satu kaki transistor (kalau perlu curigai salah satu kaki transistor sebagai basis berdasarkan ciri ciri dan kebiasaan) 5. Hubungkan probe warna merah (karena hitam sudah dipakai untuk acuan) pada kaki lainnya secara bergantian. 6. Jika pada langkah 5 terjadi gerakan pada kedua kaki yang diukur secara bergantian tadi maka dipastikan jenis dari transistor ini adalah NPN dan kaki yang terhubung dengan probe berwarna hitam adalah kaki basis. 7. Jika belum menunjukkan hasil yang diharapkan lakukan pertukaran probe dan lakukan langkah 3 sampai 6 di atas sehingga kita menemukan keadaan seperti langkah nomor 6. 8. Jika probe yang menjadi acuan adalah probe merah berarti jenis transitor tersebut adalah transisto PNP Menentukan Kaki Kaki Transistor Selain dapat menentukan jenis transistor kita mengkur dengan multimeter dapat memudahkan kita dalam menentukan nama kaki dari transistor tersebut. Adapun langkah langkahnya sama seperti cara di atas. 1. Pastikan kita sudah melakukan cara langkah langkah di atas untuk mengetahui kaki basis dari transistor yang diukur. 2. Setelah kita menemukan kaki basis, silahkan dihubungkan probe yang sesuai dengan kaki basis tersebut. Jika jenisnya PNP berarti basis harus terhubung dengan probe warna merah dan jika NPN basisnya harus terhubung dengan probe warnah hitam. 3. Hubungkan probe yang lainnya pada kaki transistor yang lain secara bergantian dan lakukan pembacaan nilai tahanan pada display multimeter. 4. Untuk mengetahui mana kaki emitor dan mana kaki kolektor biasanya terdapat pada perbedaan nilai tahanannya. Untuk kolektor relatif memiliki tahanan yang lebih besar sedikit dari pada tahanan kaki emitor. Jadi dengan melihat nilai tahanannya secara teliti (ingat bedannya hanya sedikit) kita dapat menentukan mana kaki emitor dan mana kaki kolektor.
MENENTUKAN KONDISI TRANSISTOR.
Cara mengecek Transistor PNP 1. Kabel merah dan kabel hitam tetap ditukar posisinya (merah di (-) dan hitam di (+) multitester), ini bertujuan untuk menyesuaikan polaritas batere pada multitester. 2. Pada langkah ini sama seperti cara menentukan transistor PNP di atas, jika pergerakan jarum multitester tidak seharusnya berarti rusak. 3. Jika kaki basis ditempel pencolok merah dan kaki emitor ditempel pencolok hitam maka wajib tidak bergerak, jika bergerak berarti transistor sudah mati atau russak. 4. Begitu juga dengan kaki Colector. Kemudian tempelkan pencolok merah ke kaki colector dan pencolok hitam ke kaki emitor. maka jarum harus tidak bergerak, jika bergerak berarti transistor sudah pasti rusak. 5. Selanjutnya kita balik yaitu pencolok hitam kita tempel ke kaki basis, sedang yang lainnya ke pencolok merah, maka jarum harus bergerak, jika tidak berarti sudah rusak atau mati.
Cara Mengecek Transistor NPN
1. Kabel merah dan kabel hitam tetap ditukar posisinya merah di (-) dan hitam di (+) multitester), ini bertujuan untuk menyesuaikan polaritas batere pada multitester. 2. Pada langkah ini sama seperti cara menentukan transistor NPN di atas, jika pergerakan jarum multitester tidak seharusnya berarti rusak. 3. Jika kaki basis ditempel pencolok hitam kemudian kaki colektor ditempel pencolok merah jarum multimeter harus diam, jika bergerak berarti rusak, 4. Selanjutnya tempelkan kaki colector ke pencolok merah dan pencolok hitam ke kaki emitor, maka jarum juga tidak boleh bergerak, kalau bergerak rusak. 5. Kemudian kita tempel pencolok merah ke kaki Basis dan pencolok hitam ke kaki colector, Maka jarum wajib bergerak, jika tidak tandanya transistor sudah putus. begitu juga dengan kaki emitor. Jadi kesimpulannya jika ingin mengetahui rusak tidaknya transistor yang penting kita tahu terlebih dahulu jenis NPN atau PNP, jika sudah mengetahui jenisnya, selanjutnya tinggal kita cek, kalau tidak sesuai dengan keadaan seharusnya seperti pada poin mengukur Transistor, berarti bisa dibilang rusak. Terdapat pengecualian untuk transistor pada horizontal TV, juga regulator tv yang berjenis mosfet, maka cara pengukurannya tentu akan berbeda