Dengan menggunakan Hukum Aljabar Boolean ini, kita dapat mengurangi dan menyederhanakan
Ekspresi Boolean yang kompleks sehingga dapat mengurangi jumlah Gerbang Logika yang
diperlukan dalam sebuah rangkaian Digital Elektronika.
Dibawah ini terdapat 6 tipe Hukum yang berkaitan dengan Hukum Aljabar Boolean
Hukum Komutatif menyatakan bahwa penukaran urutan variabel atau sinyal Input tidak akan
berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika.
Contoh :
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat menukarkan posisi variabel atau dalam hal ini
adalah sinyal Input, hasilnya akan tetap sama atau tidak akan mengubah keluarannya
2. Hukum Asosiatif (Associative Law)
Hukum Asosiatif menyatakan bahwa urutan operasi logika tidak akan berpengaruh terhadap Output
Rangkaian Logika.
Contoh :
W . (X . Y) = (W . X) . Y
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat mengelompokan posisi variabel dalam hal ini
adalah urutan operasi logikanya, hasilnya akan tetap sama atau tidak akan mengubah keluarannya.
Tidak peduli yang mana dihitung terlebih dahulu, hasilnya tetap akan sama. Tanda kurung hanya
sekedar untuk mempermudah mengingat yang mana akan dihitung terlebih dahulu
Hukum Distributif
Hukum Distributif menyatakan bahwa variabel-variabel atau sinyal Input dapat disebarkan
tempatnya atau diubah urutan sinyalnya, perubahan tersebut tidak akan mempengaruhi Output
Keluarannya
Hukum AND (AND Law)
Disebut dengan Hukum AND karena pada hukum ini menggunakan Operasi Logika AND atau
perkalian. Berikut ini contohnya :
Hukum OR (OR Law)
Hukum OR menggunakn Operasi Logika OR atau Penjumlahan. Berikut ini adalah Contohnya :
Hukum Inversi menggunakan Operasi Logika NOT. Hukum Inversi ini menyatakan jika terjadi Inversi
ganda (kebalikan 2 kali) maka hasilnya akan kembali ke nilai aslinya.
Jadi, jika suatu Input (masukan) diinversi (dibalik) maka hasilnya akan berlawanan. Namun jika
diinversi sekali lagi, hasilnya akan kembali ke semula.
b. x Λ y = y Λ x
Hukum Assosiatif
a. (x v y) v z = x v (y v z)
b. (x Λ y) Λ z = x Λ (y Λ z)
Hukum Distributif
a. x v (y Λ z) = (x v y) Λ (x v z)
b. x Λ (y v z) = (x Λ y) v (x Λ z)
Hukum Identitas
a. x v 0 = x
b. x Λ 1 = x
a. x v x’ = 1
b. x Λ x’ = 0
Kadang-kadang dalam simbol “v” ditulis “+” dan “Λ”ditulis sebagai “*” atau tidak ditulis sama
sekali.
Simbol-simbol logika (p,q,r,…) dan operasi-operasi dan (Λ), atau (v), negasi (~) serta elemen F
(false) dan T (true), adalah merupakan struktur aljabar.
Jika elemen 0 disubtitusi dengan F dan 1 disubstitusi dengan T, maka syarat-syarat aljabar
Boole dapat dipenuhi, karena syarat-syarat terebut tidak lain adalah hukum ekuivalensi logika.
Hukum Idmpoten
a. x v x = x
b. x Λ x = x
Hukum Ikatan
a. x v 1 = 1
b. x Λ 0 = 0
Hukum Absorbsi
a. (x Λ y) v x = x
b. (x v y) Λ x = x
Hukum de Morgan
a. (x v y)’ = x’ Λ y’
b. (x Λ y)’ = x’ v y’