Anda di halaman 1dari 22

BLOK DIAGRAM KOMPONEN PADA TV

Gambar Blok Diagram TV


Blok Diagram TV :

1. Bagian Komponen Blok Regulator Power Supplay


2. Bagian Komponen Blok IC Controller
3. Bagian Komponen IC Program
4. Bagian Komponen Blok Vertikal Output
5. Bagian Komponen Blok Horizontal Output
6. Bagian Komponen Blok RGB Video
7. Bagian Komponen Blok Flyback
8. Bagian Komponen Blok CRT

Gambar Bagian Blok TV


1.  Bagian Komponen Blok Regulator Power Supplay
Regulator berfungsi untuk mensuplay tegangan keseluruh rangkaian pcb/board, juga kerangkaian
RGB dan tabung,biasanya tegangan output/sekunder pada tiap-tiap  regulator monitor belum
tentu sama,tapi pada intinya ada 3 yaitu 1. +Dc 6,5 volt untuk menyuplay tegangan ke vilamen
CRT, 2. +Dc 12>15 volt untuk menyuplay tegangan ke IC oscilator horisontal dan vertical dan
juga ke IC program,3+Dc 50> 75 volt untuk menyuplay tegangan ke horisontal output melalui
flyback.Ciri-ciri kerusakan dari regulator ialah monitor tidak bisa nyala, kalau dinyalakan terjadi
konsleting pada jalur listrik, monitor nyala tetapi gambar ngleod/bergoyang dll.

Gambar 1. Blok Regulator Power Supplay

Komponen Utama :

1. Rangkaian AC-Line untuk meniadakan gangguan EMF (Electrically Moment Frequency)


2. Diode Bridge untuk mengubah AC menjadi DC
3. Kapasitor ELCO untuk filter tegangan ripple
4. Resistor PTC (Positif Temperature Coefisien) Untuk memberi/ menghasilkan arus denyut
bagi koil de gaussing
5. Transistor Power Switching untuk switch/ saklar elektronik terkendali pulsa
6. Trafo AC-Matic/ Auto TrafoUntuk distribusi tegangan terswitching
7. IC PWM 3842
8. Diode tegangan output
2.  Bagian Komponen Blok  IC Controller
Syncronisasi adalah penyamaan sinyal frekewensi yang diperoleh dari VGA dengan rangkaian.
Syncronisasi ini dilakukan oleh IC syncronisasi (biasanya jadi satu dengan IC Controller/ IC
terbesar no. 2) yang kemudian akan diteruskan ke bagian rangkaian Horizontal dan Vertikal
secara terpisah.

Jika Syncronisasi Horizontal tidak ada maka monitor akan mati, dan jika Syncronisasi Vertikal
tidak ada maka monitor akan kelihatan rolling (gambar berputar terus).

Gambar 2. Blok IC Controller

Syncronisasi dalam monitor ada 2 bagian yaitu :


1. Syncronisasi Horizontal diperoleh dari pin 13 input kabel data monitor
2. Syncronisasi Vertikal diperoleh dari pin 14 input kabel data monitor

3. Bagian Komponen Blok IC Program


Rangkaian program terdiri dari IC (intergrated circuit) dan tambahan komponen disekelilingnya
untuk mengetahui IC program ciri-cirinnya ialah,sebagian kaki-kakinya terhubung ke swit
Digital yang ada dipanel depan monitor,IC program berfungsi untuk mengendalikan semua
pengaturan yang ada di monitor, seperti V size,V center,H size,H center,colour dll.ciri-ciri
kerusakan dari IC program ialah,led indikator nyala tapi monitor nggak mau hidup,monitor nyala
tapi semua pengaturan nggak berfungsi,monitor nyala kemudian beberapa menit mati dll.
Gambar 3. Blok IC Program

4.  Bagian Komponen Blok Vertikal Output


Rangkaian vertikal adalah rangkaian yang berfungsi untuk menarik gambar ke atas dan ke
bawah.

Cara Kerja Rangkaian Vertikal :

Sumber tegangan rangkaian vertikal ini adalah power suply terutama tegangan 12v dan -12v.
Tapi ini tidak mesti, karena tiap monitor punya karakteristik tegangan yg berbeda-beda.
Input vertikal diperoleh dari kabel VGA yaitu vertikal syncrone yang masuk ke rangkaian
syncronisasi dan diteruskan ke IC vertikal. Di dalam IC inilah semua pengaturan dan penguatan
sinyal dilakukan dengan bantuan ELCO sebagai filter tegangan. Jika ELCO ada yang rusak maka
vertikal tidak akan bekerja sempurna, misal gambar menggulung, dll. Output blok vertikal ini
juga dihasilkan oleh IC vertikal yang kemudian di umpankan ke YOKE VERTIKAL. Output
rangkaian vertikal ini kalau diukur tegangannya berkisar 4-10 VAC. Jadi tegangannya AC.
Gambar 4. Blok Vertikal Output

Komponen utama:
1. IC antara lain : TDA 1675, TDA 4866, TDA 8132, TDA 9302, STV 9302, dll
2. Elco : elco ini fungsinya untuk regulator / filter tegangan.

5.  Bagian Komponen Blok Horizontal Output


Horisontal adalah bagian monitor yang sangat penting, karena rangkaian ini berfungsi untuk
membuka layar ke samping kanan dan kiri dan menyalakan fungsi flyback untuk menghasilkan
tegangan tinggi yg menyuplai tabung.

Cara kerja rangkaian Horisozontal :

Tegangan kerja rangkaian ini adalah 60-90V yang disebut juga dengan tegangan B+ yang
terhubung dengan kaki kolektor dari transistor Horizontal. Sinyal input masuk melewati IC
Syncron yang kemudian diteruskan ke transistor penguat sinyal. Sinyal ini kemudian diteruskan
ke trafo sinkron untuk diturunkan tegangannya dan menghasilkan output sinyal dan tegangan
sekitar –0,01V yang diteruskan ke kaki basis Tr Horizontal sebagai input. Dengan adanya
tegangan kerja B+ maka transistor horizontal yang mendapatkan input akan bekerja dan dengan
defleksi yoke horizontal. Output transistor horizontal juga akan membuat Fly Back bekerja dan
akan menghasilkan tegangan Anoda yang sangat tinggi. Adanya tegangan tinggi ini membuat
elekron dari katoda tabung tertarik ke anoda dan terjadilah gambar melebar kesamping kanan
dan kiri pada tabung.

Wujud Dan Bagian-bagian Blok Horizontal :


1. Transistor horisontal : berfungsi untuk menaikkan tegangan 80-125v menjadi tegangan
tinggi AC sebagai tegangan kerja flyback. Macam type transistor horisontal : C5149,
BU2508, BU2527AX, C5148, dll.
2. FLYBACK : berfungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi anoda tabung 26 kilo volt.
tiap monitor memiliki type flyback yang berbeda.
3. YOKE Horisontal : untuk membuka layar ke kanan dan ke kiri.
4. Trafo Oscilator : berfungsi untuk menghasilkan sinyal input BASIS Transistor horisontal.
5. Kondensator Mylar : berfungsi untuk mengatur lebar gambar, biasanya ukurannya 392-602
2000v
6. FET IRF 630 : berfungsi untuk mengubah tegangan 50v ke 75-125 volt yang dibutuhkan
untuk tegangan kerja transistor horisontal.

Gambar 5. Blok Horizontal Output

Komponen utamanya adalah :


1. Transistor Horizontal
2. Trafo Oscilator
3. Transistor Oscilator
4. Flyback

6. Bagian Komponen Blok RGB Video


Blok ini berfungsi untuk mengolah warna yang datang dari VGA card dan dikirim ke tabung
gambar/ CRT. Video input didapatkan dari Out Put VGA Card yang memiliki 15 pin out put.
Berikut urutan pin Out Put VGA Card :

Gambar Output VGA Card


Urutan Pemasangan Kabel VGA :
1. Red : kalau kabel ini putus maka layar kebiru-biruan.
2. Green : kalau kabel ini putus maka layar kemerah-merahan.
3. Blue : kalau kabel ini putus maka layar kekuning-kuningan
4. Ground
5. Ground
6. Red Ground
7. Green Ground
8. Blue Ground
9. No Connection (NC)
10. Ground
11. Ground
12. No Connection (NC)
13. Horisontal Syncrone : kalau kabel ini putus maka gambar akan roling / acak
14. Vertikal Syncrone : kalau kabel ini putus maka gambar akan roling / acak
15. No Connection (NC)

Wujud dan bagian- bagian Blok RGB :


1. IC Penguat Video, biasanya menggunakan seri TDA : kalau rusak maka warna akan kacau
atau bahkan tidak keuar gambar.
2. IC pengolah warna : kalau rusak maka gambar tidak akan muncul
3. Elco Regulator ukuran 47-100uF/100-160v tegangan 80 v untuk IC penguat video
: kalau rusak / kering / melembung maka layar samping kiri akan ada gangguan garis vertikal
banyak dan melengkung.
4. Kondensator milar ukuran 102-103 / 2kv : fungsinya untuk membuang kelebihan muatan G2
(screen) : kalau rusak maka gambar terang kemudian gelap sendiri, kadang berubah-ubah sendiri,
kadang malah gelap sama sekali.
5. Elco regulator warna biasanya ada 3-6 dengan ukuran 1uF/100-160v : kalau rusak maka
tulisan akan ada bayangan mbleret merah / hijau / biru.
6. Trimpot : fungsinya untuk mengatur komposisi warna : kalau setingan tidak pas maka warna
akan tidak alami. putar-putar saja kalau mau mencoba, tidak apa-apa.
7. Kabel Fokus / G3 / G4 : kalau putus / sambungan tak sempurna maka gambar akan tidak
fokus/ kabur.
8. Kabel Screen / G2 : kalau sambungan tidak sempurna maka layar akan gelap.

Gambar 6. Blok RGB Video


Komponen Utama :
1. IC Penguat Video
2. Soket tabung
3. IC video
4. Soket Kabel VGA dan HSync dan V Sync.

7.   Bagian Komponen Blok Flyback


Flyback adalah komponen monitor yg berfungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi dan
tegangan lainnya yg dibutuhkan monitor. Flyback sebenarnya adalah trafo tapi trafo untuk
tegangan tinggi agar tabung bekerja mengeluarkan gambar.

Bagian-bagian flyback:
A. Bagian primer
B. Bagian sekunder
C. Bagian yg terpisah antara primer dan sekunder yaitu : ABL, Screen dan Fokus dan KOP
flyback.

Gambar 7. Blok Flyback

A. Bagian Primer Flyback :


1. Colector : terhubung dg colector transistor horisontal. jika flyback kerja maka pin ini akan
menghasilkan tegangan tinggi. Jangan di ukur dg multitester.
2. Dioda dumper : terhubung dg dioda dumper. Tidak semua flyback memiliki kaki ini.
3. B+ : terhubung dg tegangan B+ 55v dan FET IRF630. Ini adalah kaki untuk tegangan kerja
flyback. Jika teg B+ tdk masuk maka flyback tidak kerja dan monitor tidak nyala. Jadi ketiga
kaki ini jika diukur dengan ohm meter x1 terhubung.

B. Bagian sekunder flyback :


1. Gruond : terhubung dg ground monitor.
2. AFC : Automatic Frequency Control. tegangan 30-40 dcv Fungsinya untuk mengatur kerja
IRF630, kalau tegangan terlalu tinggi, misal butuhnya 30 vdc dikasih 40 vdc maka IRF tidak
bekerja, akibatnya tegangan B+ akan tetap 55v dan gambar monitor akan sempit kanan kirinya.
Kalau IRF kerja, maka tegangan 55v akan menjadi tegangan 90-125v tergantung resolusi
monitornya.
3. G1 : terhubung dg dioda dg posisi terbalik sehingga keluarannya adalah tegangan minus
antara – 100-175 dcv. Dan setelah dioda akan ada elco regulator yg juga terbalik, jadi kaki
positif dapat ground monitor dan kaki negatif dapat katoda dioda terbalik itu.

C. Bagian ABL
ABL : Automatic Brightness Limiter. tegangan tak terukur. Pin ini harus terhubung ke jalurnya
jika tidak maka akan keluar percikan/ loncatan api listrik. Fungsinya untuk membatasi brightness
yg menuju ke blok RGB secara otomatis.
Bagian Screen (G2):
Adalah bagian yg berfungsi untuk mengatur terang gelap gambar.
Bagian Fokus (G3/G4):
Adalah bagian yg berfungsi untuk mengatur fokus gambar (kabur tidaknya gambar)
Bagian KOP FLyback :
Adalah bagian yg menghasilkan tegangan tinggi 26kV yang menuju atas tabung.

8.  Bagian Komponen Blok CRT


CRT berfungsi untuk menampilkan informasi-informasi gambar yang kita lihat,disekeliling
tabung terdapat gulungan tembaga yg dibungkus dengan solasi yg dinamakan degaussing
coil,degaussing berguna untuk menyetabilkan medan magnit didalam tabung, ciri-ciri dari
kerusakan tabung Ialah: 1.gambar tak tampak 2.gambar tampak tapi gelap. 3.warna tidak
lengkapatau pincang. 4.gambar tidak focus atau buyar 5.layar nyala merah/hijau/biruterang tapi
bergaris. 6.gambar tampak tapi hanya salah satu warna saja dll.

Gambar 8. Blok CRT

Cara kerja monitor CRT

Listrik dari PLN yang 220v diubah oleh bagian power supply menjadi tegangan sesuai dengan
kebutuhan dari rangkaian, antara lain :
1. horisontal
2. vertikal
3. blok video
4. blok ic program dan controller
5. Dll

Jadi ada dua bagian pertama yg bekerja agar monitor nyala dan bekerja normal yaitu :
1. blok video dan
2. blok syncronisasi vertikal dan horisontal

Semoga bermanfaat!

Tugas :

1. Mengidentifikasi Skema Rangkaian Televisi

a. Perhatikan gambar skema rangkaian TV kemudian identifikasi lokalisir bagian-


bagian skema rangkaian berdasarkan diagram blok pesawat penerima televisi di
bawah ini,
b. Buka pesawat penerima televisi kemudian identifikasi dan lokalisisr bagian
rangkaian berdasar diagram blok dan gambar skema rangkaian
Contoh :
c. Perhatikan bagaian rangkaian catu daya utama dan pedomani gambar skema
rangkaian, tentukan bagaian-bagian tegangan output catu daya yang merupakan
tegangan catu untuk bagian rangkaian televisi.
Catat nilai tegangan catunya mulai dari tegangan B+, B1, B2, B3 dstnya dan
perhatikan kemana tegangan2 tesebut dihubungkan

N Tegangan Output Nilai Tegangan Untuk Catu Rangkaian


O
1 B+
2 B1
3 B2
4 B3
5 B4
6 B5
7 B6
8 B7
dst

d. Tentukan pada rangkaian TV dimana titik-titik pengukuran rangkaian tersebut,


kemudian ukur menggunakan multimeter

N Tegangan Output Nilai Tegangan


O
1 B+
2 B1
3 B2
4 B3
5 B4
6 B5
7 B6
8 B7
dst

f. Memperbaiki kerusakan pada penerima televisi


 Mengetahui gejala kerusakan
 Menelusuri penyebab kerusakan
 Melokalisir letak kerusakan
 Mengganti komponen yang rusak
 Menguji coba hasil perbaikan
Blok Televisi dan Fungsinya

Berikut ini adalah daftar isi dari blok tv:

Gambar 1A. Diagram Blok Televisi Warna


Gambar 1B. Diagram Blok Bagian Warna

        Diagram blok diatas (Gambar 1 & 2) adalah diagram blok televisi berwarna dan
hitam putih.Diantara kedua gambar tsb pada dasarnya sama,bagian-
bagiannya,fungsinya,serta cara kerjanya semua sama.Untuk televisi berwarna
(perhatikan diagramnya) hanya ada tambahan bagian warna saja (Gambar 1B).Bagian
yang lainnya sama persis tak ada bedanya,jadi anda tidak perlu bingung kalau
memperbaiki televisi berwarna.Oleh karena itu diagram tersebut penting untuk di ingat-
ingat sebagai pedoman anda.Karena diagram tersebut adalah proses / urutan cara
kerja televisi mulai dari tuner sampai munculnya gambar pada layar.Maka diagram ini
sangat penting untuk dasar dan menjadi petunjuk anda mereparasi televisi.Berarti anda
mengerti betul proses kerjanya televisi dari bagian ke bagian.Jadi kalau anda
mereparasi televisi tidak asal asalan tetapi tepat pada sasarannya.Kalau anda tidak
mengerti urutan bagian dan fungsinya,maka anda akan mengalami kesulitan dan tidak
tepat pada bagian yang rusak.Dan blok ini penting anda hafal serta fungsinya walaupun
tidak secara mendetail.
Untuk televisi berwarna hanya ada tambahan warna saja.Pada gambar 1B adalah
skema blok bagian warna.Untuk proses terjadinya warna bagaimana,anda tak perlu
menghafalkan skemanya dan teorinya,karena kalau dihafalkan sangat banyak sekali
dan membuat anda tambah pusing.Yang penting adalah skema dasarnya saja dan
fungsi masing-masing bagian (berulang kali saya sebutkan).Intinya anda bisa cara
mereparasi televisi berwarna dengan langkah-langkah yang tepat dan cepat tak perlu
bertele-tele menghafalkan proses pewarnaan.Karena kalau dipelajari secara mendetail
mengenai proses terjadinya warna mungkin bisa satu buku sendiri dan anda belum
tentu paham.Oleh karena itu anda pelajari praktisnya saja,teorinya diambil yang inti-
intinya dan yang penting langkahnya mereparasi dengan cepat dan tepat.
Berikut ini penjelasan mengenai fungsi dari masing-masing bagian :
Antena : berfungsi untuk menangkap sinyal RF dari pemancar televisi.
Tuner : berfungsi untuk memilih gelombang pemancar yang akan diterima.
Didalam tuner terdapat rangkaian penguat RF,mixer dan osilator.
Penguat RF bertugas memilih pemancar yang akan diterima kemudian diberikan ke
mixer.
Mixer akhirnya menghasilkan frekuensi baru,kemudian difilter menjadi 2 frekuensi saja
yang keluar yaitu 38,9 MHZ dan 33,4 MHZ.Frekuensi 38,9 MHZ adalh frekuensi
pembawa gambarFrekuensi 33,4 MHZ adalah frekuensi pembawa suara.
Kedua frekuensi tersebut kemudian diteruskan ke penguat video IF.Video IF : berfungsi
menguatkan sinyal-sinyal yang diterima dari mixer,kemudin diteruskan ke video
detektor.
Video detektor :berfungsi mendeteksi sinyal gambar dan suara kemudian diteruskan ke
video driver.Sinyal pembawa gambar dideteksi hingga keluar sinyal gambar yang
frekuensinya 15 KHZ-5 MHZ,sinyal pembawa suara dideteksi hingga keluar sinyal
pembawa suara baru 5,5 MHZ (FM).Video driver berfungsi memisahkan
sinyalpembawa suara,sinyal gambar dan sinyal sincronisasi.
Sinyal gambar diteruskan ke video output.
Sinyal suara diteruskan ke sound IF amplifier.
Sinyal sinkronisasi diteruskan ke sinkronisasi separator.
Video output berungsi menguatkan sinyal gambar lalu diteruskan ke katoda tabung.
Sound IF amplifier berfungsi menguatkan sinyal suara kemudian diteruskan ke detektoe
FM,detektor FM mendeteksi sinyal 5,5 MHZ hingga tinggal frekuensi audio,kemudian ke
penguat audio terus ke loudspeaker.Untuk bagian sound IF sampai penguat audio ini
seperti penguat amplifier biasa.
Syncronisasi separator berfungsi untuk menyesuaikan gambar yang dipancarkan dari
pemancar.
Osilator vertikal berfungsi membangkitkan frekuensi 50 Hz kemudian diteruskan driver
vertikal lalu ke output vertikal,selanjutnya ke defleksi vertikal dan defleksi vertikal ini
membuka gambar secara vertikal (atas bawah).
AFC berfungsi mengoreksi frekuensi horizontal 15,625 Khz dan diteruskan ke osilator
horizontal.
Osilator horizontal berfungsi untuk membangkitkan frekuensi 15,625 Khz kemudian
diteruskan ke driver horizontal lalu ke output horizontal selanjutnya ke defleksi
horizontal dan defleksi horizontal ini membuka gambar secara horizontal (kanan kiri).
Horizontal output juga membangkitkan tegangan tinggi sekitar 10-20 kv untuk anoda
tabungnya.

LANGKAH-LANGKAH MEREPARASI TELEVISI


           Dalam mereparasi televisi,ada baiknya anda harus melalui langkah-langkah
yang benar,agar anda tidak salah dalam menentukan blok atau bagian mana yang
rusak.Kalau terjadi kesalahan didalam menentukan sasaran bagian mana yang
rusak,maka akibatnya fatal dan kerusakan televisi akan bertambah parah,andapun
bertambah pusing juga.Maka perhatikan langkah-langkah yang benar dan tepat,saya
mulai dari cara mereparasi televisi dalam kondisi MATI TOTAL :
Langkah ini saya ketik secara urut,mulai dari buka box sampai selesai
mereparasi.Tujuannya agar bagi teknisi pemula yang baru mulai mempelajari reparasi
televisi bisa lebih memahami.Jadi harap maklum bagi teknisi yang sudah
senior.terimakasih.

Langkah-langkah :

1. Pertama,buka box tutup belakang.Apabila memperbaiki televisi keadaan mati total


seperti ini,lebih baik mesin televisi dilepas saja dari tabungnya.Agar lebih leluasa jika
membolak-balik mesin televisi tsb.Disamping itu,akan lebih mudah dalam pengecekan
komponen dan pengukuran tegangan.Tabungnya juga aman tidak resiko kena benda-
benda keras yang tidak sengaja selama reparasi,misalnya obeng,tang atau alat-alat
lain.Hati-hati melepas mesin,kabel yang berhubungan dengan tabung harus dilepas
dahulu seperti kop flyback (jangan dipegang kopnya sebelum dibuang
tegangannya).Dan jangan langsung dilepas,buang dahulu tegangan yang masih
tersimpan pada kop flyback,biasanya masih ada.Caranya yaitu ambil kabel multitester
salah satu, kemudian hubungkan colok multi tsb ke ground tabung.Dan colok yang
lancip untuk menusukkan ke dalam kop flyback.Maka akan terbuang tegangan yang
masih tersisa dalam kop dan tabung tersebut.Setelah terbuang kemudian lepas kop tsb
dari tabung dengan menggunakan tespen.Kenapa menggunakan tespen? Tujuannya
apabila masih sedikit tegangan yang ada,maka akan terbuang pada lampu
tespen,andapun lebih aman.Setelah kop terlepas,kemudian melepas rangkaian blok
RGB yang menancap pada leher tabung,hati-hati sekali dalam melepas
soketnya,karena kalau kaki katoda tabung ada yang sampai patah atau kaca leher
tabung pecah,maka anda menggantinya tabung.

2. Langkah kedua yaitu membersihkan debu-debu yang ada sampai bersih dan
bersihkan juga kotoran yang menempel pada jalur-jalur pcb dengan menggunakan
bekas sikat gigi dan tiner yang cepat menguap atau bisa juga alkohol.Caranya,teteskan
tiner atau alkohol pada sikat gigi dan pcb yang akan dibersihkan,lalu gosok dengan
sikat sampai bersih dari kotoran.Mengapa kotoran yang menempel pcb harus
dibersihkan? Tujuannya adalah agar solderan yang retak-retak kelihatan dan
memudahkan pengecekan atau penyolderan.Selanjutnya adalah melepas dahulu
Transistor panel horizontal yang ada pendinginnya didekat flyback.Untuk menghindari
kelalaian anda jika mesin televisi hidup.Karena jika mesin televisi hidup,maka flyback
akan menyemprotkan tegangan tinggi sebesar 20-25KV.Coba anda bayangkan kalau
terkena tegangan sebesar itu.Tetapi jika Transistor panel sudah dilepas maka anda
sudah aman.Karena hal ini penting,saya mengingatkan saja.Tapi anda jangan terus
takut,entar setelah membaca petunjuk ini anda takut.Jadi seorang teknisi jangan takut
yang penting anda hati-hati dan selalu perhatikan letak kop flyback setiap akan
mencoba menghidupkan mesin televisi,jangan sampai terletak diatas/dibawah
mesin.Kop flyback tsb harus letakkan jauh sepanjang kabel kop dan menghadap keatas
atau dimasukkan dalam gelas saja lebih amannya(posisi ini jika Tr panel horizontal
sudah terpasang,jika tidak terpasang tidak apa-apa).

3. Langkah ketiga adalah mengecek tegangan listrik 220V dan sekringnya.Apabila


tegangan 220V normal & sekring normal,maka cek tegangan pada elko 400VDC,jika
tidak ada tegangannya maka cek dioda bridg_nya atau 4 dioda
penyearahnya, mungkin ada yang rusak.

4. Langkah empat,jika tegangan pada elko 400V sudah ada (tegangannya hanya
sekitar 250-300VDC saja,bukan 400VDC persis) kemudian ukur tegangan sekundernya
110-115 VDC.

5. Apabila tegangan 110VDC tidak ada,maka kita cek satu persatu daerah sekunder
power supply saja.Atau anda lakukan penyolderan ulang dahulu pada bagian yang
dicurigai,lalu coba hidupkan.Jika belum keluar tegangan B+ 110V,maka lakukan
pengecekan komponen satu persatu didaerah sekunder power supply.

6. Demi keamanan jika anda memperbaiki power supply,biasakan transistor panel


horizontal dilepas dahulu,diatas sudah dijelaskan.Hal ini penting untuk menghindari
kelalaian anda,karena kalau power supply sudah hidup,dan osilator sampai output
horizontal juga hidup maka flyback akan menyemprotkan tegangan tinggi 20-25KV.

7. Cabut/sedot dahulu solderan B+ pada kaki flyback yang ada hubungannya dengan
elko B+ 160V agar tidak terbeban oleh flyback dalam memperbaiki power
supply.Apabila tidak dilepas solderannya juga tidak apa-apa,flyback tidak akan
menyemprotkan tegangan selama transistor panel horizontal belum terpasang.Namun
hal tersebut penting juga,karena apa? Untuk mengetahui kaki B+ flyback tsb konslet
atau tidak.Jika konslet,maka tegangan B+ dari power supply akan mati setelah
dihubungkan dengan kaki B+ flyback.Maka secara langsung anda mengetahui bahwa
flyback sudah konslet.

8. Apabila tegangan B+ belum keluar,maka langkah selanjutnya mengukur komponen


aktiv dahulu,seperti transistor{Tr},semua diukur satu persatu,jika menemukan ada yang
rusak maka gantilah yang baru.

9. Langkah kesembilan,jika B+ power supply belum keluar juga tetapi Transistor semua
normal,maka cek dioda Zener 110V.Dioda Zener tersebut bentuknya besar,seperti
dioda 3A.Nah..,biasanya zener ini putus,karena dioda ini adalah zener pembatas B+
110 VDC.

10. Langkah kesepuluh,misalnya B+ belum keluar juga,padahal komponen aktiv seperti


Transistor,dioda semua sudah dicek normal.Maka cek Resistor{R},biasanya R yang
menuju Basis Transistor Panel power supply dari elko 400V putus,nilainya sekitar 100k-
150k ada 2 buah,ganti kedua Resistornya.

11. Pada Power supply televisi untuk panelnya/transistor output tidak semua memakai
Transistor,ada yang memakai STR atau SMR.STR adalah IC {Integrated Circuit} tapi
didalamnya juga transistor 2 buah dan ada Resistor.Jika STR ini rusak maka R disekitar
biasanya rusak,putus atau mulur,kalau kita mengganti STR,maka sekalian R_nya
diganti agar kerja STR sempurna.Nah,jika ada televisi dihidupkan langsung listrik
konslet atau jeglek maka power supply pasti rusak,bisa STR konslet atau Transistor
panelnya rusak/konslet atau dari dioda bridg_nya konslet,bisa juga kapasitor milar 400V
konslet.

12. Jika tegangan sekunder sudah ada,lalu anda ukur dan atur trimpot B+,tegangan
rata-rata 110-115 Vdc.Dan ukurlah tegangan keluaran B+ yang lain sesuai standard.

13. Syarat agar mesin televisi bisa hidup harus ada tegangan pwr supply,osilator
horizontal,driver horiz,output horiz,B+vertikal dan output vertical,lalu tegangan
heater,tegangan screen(G2),teg video output dan tegangan RGB.Diantara bagian-
bagian tersebut peran paling penting adalah bagian power supply dan Horizontal,kedua
bagian ini adalah ibarat orang jantungnya,harus hidup duluan,nanti baru yang
lainnya.Berapa saja tegangan diantara bagian-bagian tsb,berikut ini penjelasannya :
-power supply : 110V-115Vdc
-osilator horizontal : 8-12Vdc {Teg untuk IC osc}
-driver horizontal : 50Vdc {pada kaki collector Tr driver horz}
-output horizontal : 0,2Vdc {dari IC osc ke Basis Tr driver Ho}
-Basis TR output horizontal : 0,5 VAC
-IC vertical : 24Vdc {teg B+ IC vertikal tsb}
-output vertical : 12V-16Vdc {dari IC vert menuju defleksi vert}
-heater : 6VAC
-screen (G2) : 250V-450Vdc
-RGB {katoda} : 90V-125Vdc
-video output : 180Vdc {dari flyback}
-program : 5Vdc {teg B+ untuk IC program}

14.Jika tegangan dari power supply semua normal,selanjutnya yang penting adalah
harus menghidupkan bagian horizontal dahulu.Mulai dari osilator,driver dan output
horizontal.Untuk bagian yang lain belakangan.Anda lihat datanya pada langkah tiga
belas,sesuaikan tegangannya.Secara cepat dan praktisnya,langsung ukur tegangan
basis pada Transistor output horizontal harus ada sekitar 0,5VAC,kecil sekali(Tapi wajib
ada).Kalau tegangan basis ini sudah ada berarti mesin tsb sudah hidup,dan anda tidak
perlu mengukur mulai dari osilator.Jika tidak ada maka mesin televisi tidak mungkin
hidup,kemudian baru anda urutkan pengecekannya.Mulai dari osilator sampai output
horizontal.Kalau tegangannya sudah ada berarti mesin TV ini sudah bisa hidup dan
pasang transistor output horizontal yang dilepas tadi,tetapi diukur dahulu Transistor
tersebut bagus atau tidak dan mesin TV siap dicoba

15. Kurasa pembahasan power supply sampai proses menghidupkan televisi cukup
jelas,televisi rata-rata tegangannya 110-115VDC,ada juga yang 90VDC untuk TV
Panasonic,ada yang 135VDC untuk TV sanyo,tetapi tidak semua televisi tegangannya
sebesar itu,B+ rata-ratanya 110V-115V.Untuk tegangan yang lain adalah sama
standard.

16. Paham ya dari penjelasan saya di atas,urut dan tidak bertele-tele,anda bisa
mempraktekkannya sendiri.Sekali lagi ingat syarat TV agar bisa hidup,maka bagian
power supply dan seluruh Horizontal harus beres,tidak boleh salah satu
bermasalah.Kalau bagian lain yang bermasalah,televisi masih bisa hidup(untuk televisi
lama).Untuk televisi sekarang model th 2000 keatas banyak yang menggunakan sistem
protek,jadi kalau ada salah satu bagian bermasalah maka televisi akan terprotek/mati.

17. Cukup jelas dari rangkuman diatas mengatasi TV mati total,berarti anda sudah bisa
menservis TV sendiri tanpa minta bantuan bengkel lain.Sekarang anda sudah bisa
memperbaiki mesin televisi keadaan mati total,tetapi anda mungkin belum mengetahui
apakah mesin tsb sudah menampilkan gambar.Apakah bisa mengetahui bahwa mesin
televisi sudah menampilkan gambar tanpa harus memasang tabung dahulu.Caranya
bagaimana? Caranya mudah,yaitu dengan mengukur tegangan pada masing-masing
bagian dan tegangan harus sesuai standard.Jangan lupa kop flyback diletakkan jauh
sepanjang kabel kop dan menghadap ke atas atau dimasukkan dalam gelas saja lebih
amannya.Kita mulai dari mengukur tegangan B+ power supply,yaitu sekitar 110-
115VDC.Kemudian Colector Transistor panel horizontal yaitu diatasnya tegangan B+
power supply,kurang lebih sekitar 150 VDC atau kurang sedikit,jika tegangan masih
sama B+ pwr supply,misalnya 110VDC maka flyback tsb belum kerja dan belum
menyemprotkan tegangan tinggi.Maka perlu dicek lagi.Kemudian video output yaitu
180VDC,lalu tegangan masing-masing katoda tabung,untuk katoda R,G,B sekitar 90-
125VDC,untuk G2 (screen) sekitar 250-450VDC,untuk heater 6VAC,Fokus tak perlu
diukur karena tinggi yaitu sekitar 3000VDC,multitester anda tak cukup untuk
mengukur.Lalu tegangan vertikal output (yg menuju defleksi vertikal) yaitu sekitar 12-16
VDC,jika lebih dari itu maka IC rusak.Untuk audio sekitar 16VDC dan B+ tuner
12VDC.Nah..cara mengetahui lebih detail lagi maka anda pasang antena pada tuner
dan output audio dihubungkan ke speaker,kemudian tombol volume + anda tekan agar
volume lebih besar dan tombol program canel anda tekan,jika ada suara dari pemancar
televisi dan canelnya berganti-ganti,berarti mesin tsb sudah normal dan ada tampilan
gambar jika dipasang pada tabung.Demikian cara mengecek mesin televisi dalam
keadaan terlepas dari tabung.

Anda mungkin juga menyukai