Anda di halaman 1dari 11

Pertemuan 2

A. Pengertian Sudut
Sudut adalah suatu konsep dasar (Gagne). Salah satu cara untuk
mendefinisikan pengertian sudut ialah melalui rotasi sinar garis sebagai berikut :
1. lukis sinar garis (misal AB)
2. kemudian sinar garis tersebut diputar berpusat di titikA sampai kedudukan
tertentu
3. maka terjadi sinar garis AC,
4. sehingga terbentuk sebuah bangun yang dinamakan sudut.
Jadi sudut adalah gabungan dua sinar yang titik pangkalnya sama.
B. Penamaan Sudut
Sudut dapat dinamai dengan beberapa cara (Barnett & Schmidt, 2000)
a. sesuai nama titik sudutnya  A,
b. dengan angka atau huruf kecil. Untuk gambar di atas α (baca: sudut alpha. “α”
adalah huruf pertama abjad Yunani). Jika yang dituliskan bukanα melainkan
angka 1, nama sudutnya menjadi  1
c. dengan tiga huruf dari titik-titik pada kaki sudut dan titik sudut di antaranya.
Sudut di atas adalah  BAC atau  CAB.
C. Kedudukan Sudut
1. Sudut Sebagai Bentuk

R
C

B
 P
 Q
A

 BAC lancip  PQR tumpul


ukuran  BAC =  ukuran  PQR = 
ditulis :  BAC =  ditulis :  PQR = 

7
pada kedua gambar tersebut bentuk dan ukuran  BAC atau  PQR sudah
tetap
2. Sudut Dalam kedudukan Baku
Sudut dikatakan pada kedudukan baku apabila :
1) Titik sudutnya berimpit dengan titik pangkal O dari salib sumbu Cartesius.
2) Salah satu kaknya berimpit dengan sumbu x positif. Perhatikan gambar
berikut ini:

y y

C
R

O=B
 x  x
A O=Q P

 ABCdalam kesusukan baku  PQR dalam kedudukan


baku
 ABC =   PQR = 
3. Sudut Sebagai Jarak Putar
y
y

0 Ao
x
A
A 

x+
0 Ao

 XOA dalam keadaan baku  XOA dalam keadaan baku


 XOA =    XOA =  
 = positif  = negatif

8
Pada bidang kordinat, garis OA mula-mula berimpit dengan sumbu x positf.
Jika garis OA diputar dengan pusat O sejauh O mka akan terjadi  AOOA atau 
XOA =  . dengan demikian  XOA =  dalam kedudukan baku.OA O atauOX = sisi
permulaan  XOA. OA= sisi batas  XOA.  = jarak putar = ukuran sudut
 XOA positif apabila arah memutar OA berlawanan dengan arah putaran
jarum jam.  XOA negatif apabila arah memutar OA searah dengan arah jarum
jam. Pada gambar diatas, sebelah kiri  XOA =   sedan sebelah kanan  XOA =
  . Untuk selanjutnya pada buku ini kita menggunkan kesepakatan bahwa :
Ukuran sudut dan sudut digunakan lambang yang sama. Jadi  dapat
melambangkan suatu sudut, tetapi  dapat dilambangkan ukuran sudut.

D. Ukuran Sudut
Ukuran sudut adalah jarak putar (yang terpendek) dari sebuah sudut
sehingga kaki sudut yang satu berimpit dengan kaki yang lainnya.
Ada tiga macam satuan besar sudut, yaitu yang mengacu pada :
1. sistem seksagesimal
1
Sudut satuan, disebut satu derajat adalah putaran.
360
Selanjutnya 1 derajat dibagi menjadi 60 bagian sama yang setiap bagian disebut
“1 menit” dan satu menit dibagi menjadi 60 bagian sama yang dinamakan “1
detik”. Dengan demikian maka 1° = 60′, 1′ = 60′′ sehingga 1° = 3600′′.
2. sistem radian

Perhatikan gambar disamping, titik O adalah


B1
B titik pusat dua lingkaran sepusat. Jari-jari
lingkaran besar OA1 dan jari-jari lingkaran kecil
1
O A A
OB1 memotong lingkaran kecil di A dan B.
Dapat dikatakan disini bahwa juring A 1OB1
dapat diperoleh dari jurunh AOB dengan
perbanyakan (dilatasi), dengan pusat O
sehingga :

9
busur AB busur A 1 B 1

OA OA1
busur AB
Nilai perbandinngan tidak tergantung pada panjang jari-jari
OA
lingkaran, tetapi bergantung pada besar  AOB. Bilangan yang didapat dari

busur AB
merupakan ukuran dari  AOB, bilangan ini dinamakan ukuran
OA
radian dari  AOB.
Jika panjang busur AB = panjang jari-jari
lingkarannya, maka ukuran dari  AOB dalam

r busur AB r
ukuran radian adalah   1 radian
1 rad r r

O r A Jadi ukuran  AOB = 1 radian. Dengan


C
demikian ukuran  AOC =

busur AC r
   radian.
r r
Jadi ukuran derajat  AOC = 180o, ukuran radian =  radian, maka didapat
hubungan :
29
180o =  radian 29o =  radian
180
1 x
90o =  radian xo =  radian
2 180
O O
 180   180 
1 radian =      57,3O
    3,14 

Pada penulisan selanjutnya apabila digunakan ukuran radian maka perkataan


“radian” tidak ditulis sehingga penulisannya menjadi :
1 1
180o =  radian, 90o =  radian, 60o =  radian, dan seterusnya.
2 3
Pada buku ini digunakan dua macam ukran sudut, yaitu ukuran derajat dan
ukuran radian, misalnya :
0 o    360 o , maka ukuran sudut  dinyatakan dalam derajat.

10
0    2 , maka ukuran sudut  dinyatakan dalam radian.
3. Sistem Sentisimal
Pada instrumen-instrumen untuk keperluan astronomi, peneropongan
bintang, teodolit dikenal satuan sudut yang berbeda dengan kedua ukuran di
atas. Sistem ini dikenal dengan nama sistem sentisimal. Pada sistem ini satu
putaran penuh adalah 400g (dibaca “400 grad”).
Maka diperoleh:
1
besar sudut putaran adalah 200g
2
1
besar sudut putaran adalah 100g
4
1
besar sudut putaran adalah 1g
400
maka 3600 = 400g atau 1g = 0,90
2π rad = 400g π rad = 200g 1 rad ≈ 63,662g atau 1g = 0,0157 rad

Soal

1. Jelaskan perbedaan antara sudut dengan ukuran sudut.


 
2. Jika AB dan CD dan adalah dua garis yang saling berpotongan di titik P. AB CD

a. Tuliskan semua sudut yang dibentuk oleh kedua garis itu.

b. Tuliskan pasangan sudut yang saling suplemen

c. Tuliskan pasangan sudut yang saling bertolak belakang dan tunjukkan bahwa ukuran
keduanya sama.

3. Ambil peta Indonesia kemudian tentukan sebagai jurusan tiga angka.

(a) Arah Jayapura dari Surabaya dan arah Surabaya dari Jayapura.
b) Jika arah kota B dari kota A 3400 , tentukan arah kota A dari kota B

4. Misalkan sebuah kapal berlayar dari pelabuhan A ke pelabuhan B dengan arah 300 0
sejauh 60 mil. Kemudian dari pelabuhan B ia menuju ke pelabuhan C dengan arah
75 . Tentukan arah pelabuan C dari A, juga arah pelabuhan A dari pelabuhan C.
0

11
2.1. Definisi Fungsi Trigonometri

y y
P( x , y )
x+
r
y r

y
 x
O P(x , y)

XOP= XOP=

Titik P(x y) pada sisi batas  XOP, dengan OP = r.  XOP dalam kedudukan baku.
Antara sudut  selalu didapat satu hubungan (relasi) dengan bilangan nyata yang
y x y x r r
dinyatakan dengan nilai perbandingan : r , r , x , y , x , dan y . Keenam nilai

perbandingan ini didefinisikan dengan enam fungsi trigonometri dari sudut  atau
sudut (-  ).

 y
sinus =   , Z 1   ukuran sudut , Z 1   cotangen=
 r
 x
  , Z 4   ukuran sudut, Z 4  
 y
 x
cosinus =   , Z 2   ukuran sudut, Z 2   secan =
 r
 r
  , Z 5   ukuran sudut, Z 5  
 x

x, y adalah koordinat x dan koordinat y dari titik P, yaitu sebarang titik pada sisi
batas sudut  , dengan OP = r. Sudut  dalam keadaan baku. Jadi untuk setiap
y x y x r r
sudut  hanya didapat tepat satu nilai perbandingan , , , , , dan
r r x y x y
.

Dengan diagram panah fungsi trigonometri dapat ditunjukkan sebagai berikut :


sinus tangen
A  B cosinus
  A B A B

sin= cos= tan=

12
R = Himpunan bilangan real, sebagai kodomain dari relasi
A =   ukuran sudut , sabagai domain dari relasi
Karena setiap sudut  dari anggota domain berkawan dengan tepat satu nilai

y x y x r r
perbandingan , , , , , dan atau sinus, cosinus, tangen, cotangen,
r r x y x y

secan, dan cosecan maka relasi-relasi tersebut memenuhi syarat fungsi dan disebut
fungsi triginometri.
Enam fungsi trigonometri tersebut didefinisikan dengan :

y x
sin  = cot  = y Dengan x dan ymasing-masing
r
x r
cos  = sec  = koordinat x dan koordinat y dari
r x
y r titik P pada sisi vatas sudut  , r =
tan  = csc  = y
x OP dengan
r x2  y2

2.4. Menghitung Nilai Fungsi Trigonometri


Contoh :
1) Sudut positif  pada kedudukan baku sisi batasnya melalui titik P ( 3 , - 4 ).
Carilah keenal nilai fungsi trigonometri sudut  .
Penyelesaian :

y
 positif dalam kedudukan baku jika OP

 3 2    4
2
= r maka r =5
x
Sehingga :

P(x , y)

13
y 4 x 3
sin    cot   
r 5 y 4
x 3 r 5
cos    sec   
r 5 x 3
y 4 r 5
tan     csc   
x 3 y 4

2) Carilah keenam nilai fungsi trigonometri sudut ( - 135 ) o jika sudut tersebit
dalam keadaan baku.
Penyelesaian :
Ambil titik P pada sisi batas sudut ( - 135) o dengan OP = r maka pasangan

koordinat P adalah (  12 r 2 ,  12 r 2 ) jadi ,

y  12 r 2
sin   135   
y
  12 2
r r
x  r1
2
O
x cos  135    2   12 2
- 135o
r r
y  r1
2
r
tan   135    2 1
x  12 r 2
P (- x , - y )

x  12 r 2
cot   135    1
y  12 r 2
r r 1
sec  135      2
x  12 r 2 1
2 2
r r 1
csc  135      2
y  12 r 2 1
2
2

3) Carilah keenm fungsi trigonometri dari sudut 750o.


Penyelesaian :
y
Gambar disamping menunjukkan sudut

P(x,y) 750o
r 750o = 30 + 2 . 360o
ambil titik P pada sisi batas sudut 750 o
x dengan OP = r maka pasangan
750o

14
koordinat titi P adalah  1
2 r 3 , 12 r 
jadi :

y 12 r 1 x 12 r 3
sin 750   2 cot 750   1  3
r r y 2r

x 1r 3 r r 1
cos 750   2  1
2 3 sec 750     2
3 3
r r x 12 r 3 12 3
y 1
r r r 1
tan 750   2  1
3 3 csc 750   1  1 2
x 2r 3
1
y 2r 2

2.5. Tanda Fungsi Tigonometri dari Sudut  dengan 0 o    360 o



Sudut  pada kuadran I jika 0 o    90 o atau 0   
2
Sudut  pada kuadran II jika 0 o    180 o atau 0    
3
Sudut  pada kuadran III jika 0 o    270 o atau 0   
2
Sudut  pada kuadran IV jika 0 o    360 o atau 0 o    2
Tanda fungsi trigonometri sudut  dientukan oleh letak sisi batas sudut 
tresebut. Misalnya jika sisi batas sudut  terletak di kuadran III maka koordinat x
dan koordinat y dari titik P (x,y) yang terletak pada sisi batas sudut  tersebut
masing-masing bertanda negatif sedang OP = r bertanda positif. Ini berarti sinus dan
cosinus dari sudut  masing-masing bertanda negatif sedang tangen, cotangen
bertanda positif. Apabila dicari tanda fungsi trigonometri dari sudut  dengan
0 o    360 o maka dapat disusun tabel sebagai berikut :
sin cos tan cot sec csc
Domain
     
 0 o
   90  o
+ + + + + +
 0 o
   180  o
+ - - - - +
 0 o
   270  o
- - + + - -
 0 o
   360  o
- + - - + -
Contoh Soal :

15
1
1) Dari sudut  , cos    sedangkan 0    360 . Carilah sin  dan tan  .
5

Jawab:

y 0    360 dan cos  < 0 maka


 1 dikuadran II dan  2 di kuadran
P1(- 1 , 2 )
III atau sisi batas sudut  1 di
5 kuadran II sedang sisi batas sudut

1 x
 2 di kuadran III. Ambil titik P pada
2
sisi batas sudut  tersebut dengan
OP = 5 satuan, xp = - 1 satuan,

P2(- 1 , - 2 ) maka
5   1 2  y2
jadi titik P
y  2

mempunyai pasangan koordinat ( -


1, 2 ) atau ( - 1 , - 2 )
tan  1  2
Sehingga :
tan  2  2

2
sin  1 
5
2
sin  2  
5
3
2) Dari sudut  , tan   , 0    360 . Carilah sin  dan cos  .
4
Jawab :
0    360 dan tan  => 0 maka
y  1 di kuadran I dan  2 di kuadran
P1( 3 , 4 )
III, sisi batas sudut  1 di kuadran I
sedangkan sisi batas  2 di kuadran
r
III. Ambil titik P pada sisi batas
sudut  dengan xp = 3 , yp = 4 dan
2
1 x
O
r 32  4 2  5 maka koordinat-
r

P2(- 3 , - 4 )
16
koordinat P1 dan P2 masing-masing
adalah ( 3 , 4 ) dan ( - 3 , - 4 ).
4
sin  1 
5
Sehingga :
4
sin  2  
5

3
cos  1 
5
3
cos  2  
5

y
y
P (-1, 2) P1
(3, 4)
1

y r
5
r

-
x
2 0 1 x
x
y r r

17
P(x , y)
P2(-3, -4) P2(-1, -2)

Anda mungkin juga menyukai