Anda di halaman 1dari 44

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini kemajuan teknologi internet berimbas terhadap seluruh lapisan

masyarakat mulai dari kalangan muda hingga kalangan tua, dari pejabat hingga

rakyat biasa, dari yang pendidikan formal hingga pendidikan non formal, di

antaranya lembaga pendidikan pesantre n yang salah satu di antaranya adalah

Pesantren Modern al-Amanah. Mereka dapat mengakses media internet kapan

saja, dan di mana saja.

Internet sudah dapat menghubungkan masyarakat secara global.

Masyarakat bisa melakukan jual beli secara online, membaca buku dari seluruh

mancanegara, bercakap-cakap dan memperkuat relasi dengan semua orang di

belahan dunia mana pun. Akan tetapi, dalam sisi negatif, orang juga dapat

melakukan berbagai macam kejahatan melalui cybercrime, sebuah model

kejahatan baru dengan memanfaatkan media internet .

Banyaknya pengguna internet dewasa ini membawa pengaruh, baik

pengaruh positif maupun negatif terhadap tatanan kehidupan, lebih khusus lagi

dalam dunia pendidikan. Para pelajar sekarang dap at mengakses berbagai

pengetahuan melalui internet dengan mudah dan murah. Pada saat yang sama,

internet juga menawarkan bermacam -macam informasi yang bebas nilai, artinya

siapapun bisa mengupdate dan mengupload informasi yang bermanfaat bagi dunia

pendidikan maupun yang mengancam keberlangsungan dunia pendidikan.


2

Begitu pentingnya internet dalam dunia pendidikan, Pesantren Modern al -

Amanah Krian-Sidoarjo telah memberikan layanan internet bagi para santri sejak

tahun 2006. Prihal latar belakang disediakany a sarana internet pada lembaga -

lembaga pendidikan di lingkungan Pesantren Modern al -Amanah, yakni Madrasah

Aliyah Bilingual dan SMP Bilingual Terpadu adalah agar para santri dapat

menggali sumber-sumber ilmu pengetahuan dan informasi yang bertalian dengan

dunia pendidikan dari berbagai pusat -pusat pengetahuan yang terdapat di belahan

dunia mana pun.

Oleh karena itu, kajian dengan judul Pengetahuan Santri Pesantren

Modern al-Amanah pada Media Internet dan Pengaruhnya terhadap Minat

Belajar dan Prestasi Akademik menjadi penting untuk dilakukan .

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan paparan di atas peneliti menemukan beberapa hal yang harus

di kaji lebih mendalam yaitu:

1. Sejauh mana pengetahuan santri pondok pesantren modern al -amanah

tentang media internet?

2. Bagaimana pengaruh media internet terhadap motivasi santri di pondok

pesantren Modern Al-amanah Krian- Sidoarjo?

3. Bagaimana pengaruh internet pada kemampuan akademis belajar atau

prestasi akademik santri pondok pesantren. Modern Al -amanah Krian-

Sidoarjo?
3

1.3 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini ialah:

1. Mengungkap sejauh mana pengetahuan santri Pesantren Modern al -

Amanah tentang media internet.

2. Mengungkap pengaruh int ernet terhadap motivasi belajar.

3. Mendeskripsikan dan menjelaskan pengaruh internet pada kemampuan

akademik atau prestasi akademik san tri Pesantren Modern al-Amanah.

1.4 Manfaat

Dari penelitian ini diharapkan ada manfaat:

1. Bagi Pesantren Modern al -Amanah, hasil penelitian ini sebagai referensi

untuk meninjau sejauh mana kebijakan penyediaan media internet bagi

santri membawa pengaruh positif terhadap motivasi belajar dan prestasi

akademik mereka.

2. Sebagai referensi bagi dunia pendidikan, sejauh mana med ia internet dapat

meningkatkan pengetahuan dan mempengaruhi pembangunan kepribadian

(character building) santri.


4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini dijelaskan hasil kajian literatur telah didapat dari berbagi

sumber. Data sekunder yang ditelurusi berkaitan dengan internet, pesantren

sebagai lembaga edukasi, santri dan juga motivasi dan prestasi santri. Konsep -

konsep ini diharapan dapat menjadi panduan untuk menjawab pertanyaan dari

perumusan masalah dalam penelitian ini.

2.1 Internet dalam Sejarahnya

Pada tahun 1960-an Departemen Pertahanan Amerika Serikat khawatir

akan terjadinya perang nuklir. Jalan ini membuat mendorong negara SuperPower

itu melakukan penelitian yang bermula dari kebutuhan untuk menghubungkan

komputer satu dengan yang lain yang berada di tempat terpisah agar bisa berbagi

data. Pada tahun 1969, departemen pertah anan Amerika serikat membuat suatu uji

coba pengiriman dari sebuah d ata abstrak titik simpul (node ) pada komputer yang

terletak pada sebuah universitas. Sistem jaringan itu dinamakan aparnet Jaringan

itu makin meluas keberbagai universitas lain. Teknologi pengiriman data terus

berkembang, yang kemudian lebih popular dengan nama internet. Jaringan

dinamakan dunia maya (virtual world) yang memungkinkan untuk melakukan

hal-hal yang mustahil dilakukan di dunia nyata.

Pada tahun 1965 dengan bantuan dari ARPA, Larry Robert dan Thomas

Marril memcoba koneksi jauh ( wide area network) yang pertama. Mereka

menghubungkan komputer TX -2 di MIT dengan menghubungkan computer Q -32

di Santa Monica melalui jaringan telepon dapat melewatkan data, namun tidak

efisien karena banyak menghabiskan bandwith dan mahal. Kleinrock


5

memprodiksikan model pengiriman paket data merupakan komunikansi antar dua

komputer yang memungkinkan.

Pada tahun 1966 Bob Taylor dari ARPA menerima bantuan dana dari

beberapa universitas di Amerika Serikat ubtuk melakukan percobaan membuat

jaringan yang menghubungkan komputer -komputer dari sejumlah universita s

yang mendanai percobaan ini. Tiga tahun kemudian, jaringan yersebut berhasil di

buat yang di sebut sebagai ARPANET. Jaringan itu kemudian menjadi cika l bakal

lahirnya internet.

Internet, yang ada saat itu di sebut ARPANET, pertama kali online pada

tahun 1969. Pada awalnya ARPANET menghubungkan komputer -komputer di

berbagai universitas di bagian barat daya Amerika Serikat, antara lain University

of California Los Angeles (UCLA) Stabford Research Instiutute, Unirversity of

California Santa Barbara, dan University of Utah.

Pada bulan Juni 1970 beberapa universitas da lembaga lain,seperti MIT,

Harvard, BBN, dan Systems Development Corp (SDC) di Santa Monica, ikut

bergabung. Selanjutnya, pada bulan Januari 1971 giliran Standford, Lincoln Labs

Milik MIT, Carnegie-Mellon, dan Case-Wetern Reserve University ikut

bergabung. Beberapa bulan kemudian, lembaga -lembaga, seperti NASA, Ames,

Mitre, Buroughs, RAND dan Universitas Illionis juga ukut bergabung. Setelah itu,

semakin banyak lembaga -lembaga yang terhubung ke Internet dan perkembangan

internetpun semakin meluas dengan cepat. Namun, perkembangnya masih terbatas

pada lambaga-lembaga tertentu saja.

Pada tahun 1971 The Network Working Group menyelesasikan Protocol

Tel-Net. Protocol yang digunakan untuk mengakses sebuah komputer dari jarak
6

jauh. Selain itu, Network Working Group membuat kemajuan pada standar File

Trasfer Protocol (FTP), protocol yang digunaka n untuk mendownload file.

Pada tahun 1972 Ray Tomlinson dari BBN menulis program yang dapat

mengirimkan surat secara elektronik melalui A RPANET. Tomlinson

menggunakan simbol @ (dibaca : et) untuk menghubungkan nama pengguna

(username) dan alamat E-mail (e-mail address). Pada akhir tahun 1980 -an, simbol

@ kemudian digunakan sebagai standar diseluruh dunia.

Permasalahan yang timbul untuk menghubungjan jaringan -jaringan

konputer ke dalam ARPANET adalah banyaknya jaringan konputer yang berbeda.

Maka pada tahun 1973 dim ulai pengembangan sebuah protocol yang kenudian

hari di sebut dengan protocol TCP/ IP oleh sebuah kelompok yang di pimpin oleh

Vinton Cerf dan Standford dan Bob Kahn dari DARPA (Defense Anvanced

Reseach Projects Agenc y).protokol tersebut memungkinka n dua jaringan

komputer yang berbeda dapat berinerkoneksi dan berkomunikasi satu dengan

yang lain.

Pada tahun 1986 internet kemudian dipergunakan secara mengglobal.

Sejak saat itu pengguna internet sangat cepat berkembang di seluruh penjuru

dunia. (Ensiklopedia Umum Pelajar jilid 4, tanpa tahun)

2.2 Internet sebagai Media Baru

Internet adalah sebuah sistem jaringan yang menghubungkan berbagai

komputer dari berbagai belahan dunia untuk saling terhubung dan bertukar data

serta bertukar informasi. dalam semua hal tersebu t aktivitas online tidak bisa

luput. Online sendiri merupakan salah satu kebutuhan dari manusia modern,

karena dengan adanya jaringan internet setiap orang dapat berinteraksi di situs
7

jejaring sosial. Tetapi terkadang dalam melakukan aktivitas di dunia may a, semua

orang akan mengalami gangguan sehingga mereka tidak nyaman dalam

melakukan aktivitas sehari -hari. (Gregorius, 2010: 2)

2.3 Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan Keagamaan

Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang tertua yang telah

berfungsi sebagai salah satu benteng pertahanan umat Islam, pusat dakwah dan

pusat dakwah dan pusat pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. Kata

pesantren atau santri berasal dari bahasa Tamil yang berarti "guru mengaji".

Sumber lain menyebutkan bahwa kata itu bera sal dari bahasa India shastri dari

akar kata shastra yang berarti "buku-buku suci", "buku-buku agama", atau "buku -

buku tentang ilmu pengetahuan". Di luar Pulau Jawa lembaga ini di sebut nama

lain, seperti surau (di Sumatra Barat), dayah (Aceh), dan pondok (di daerah lain)

(Ensklopedia Islam, 1999: 98).

Kekhususan pesantren dibanding dengan lembaga -lembaga pendidikan

lainya adalah para santri atau murid tinggal bersama dengan kiai atau guru mereka

dalam suatu kompleks tertentu yang mandiri, sehingga d apat menumbuhkan ciri

khas pesantren, seperti: (1) A danya hubungan yang akrab an tara santri dan kiai;

(2) Santri taat dan patuh kepada kiainya ; (3) Para santri hidup secara mandiri

sederhana; (4) Adanya semangat gotong royong dalam suasana penuh

persaudaraan; (5) Para santri terlatih hidup berdisiplin dan tirakat. Agar dapat

melakaksanakann tugas mendidik dengan baik, biasanya sebuah pesantren

memiliki saran fisik yang minimal terdiri dari sarana dasar, yaitu masjid atau

langgar sebagai pusat kegiatan, rumah tempa t tinggal kiai da kelurganya, pondok
8

tempat tinggal para santri, dan ruangan -ruangan belajar. (Ensklopedia Islam,

1999: 99).

Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang sistematik. Di dalamnya

memuat tujuan, nilai dan berbagai unsur yang berkerja secara te rpadu satu sama

lain dan tak terpisahkan. Interaksi juga terjadi antara santri dan guru pada setiap

harinya. Sehingga tercipta sebuah keharmonisan dalam menerapkan pros es

pembelajaran yang sistematis (Muntohar, 2007: 16).

2.4 Sejarah Perkembangan Pesantren di Indonesia

Ada dua versi pendapat mengenai asal usul dan latar belakang berdirinya

pesantren di Indonesia. Pertama, pendapat yang menyebutkan bahwa pesantren

berakar berakar dari tradisi Islam sendiri, yaitu tradisi "tarekat". Pesantren

mempunyai kaitan yang erat dengan tempat pendidikan yang khas bagi kaum sufi.

Pendapat ini berdasarkan fakta bahwa penyaran Islam di Indonesia pada awalnya

lebih banyak dikenal dalam kegiatan tarekat dan pengajian. Dalam perkembangan

selanjutnya lembaga pengajian ini tumbuh d an berkembang menjadi lembaga

pesantren.

Kedua, peasntren yang kita kenal sekarang ini pada mulanya merupakan

pengambil alihan dari sistem pesantren yang diadakan oleh orang -orang hindu-

hindu di Nusantara. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa jauh sebelum datangnya

Islam di Indonesia. Lembaga pesantren sudah ada di negeri ini. Pendirian

pesantren pada masa itu dimaksudkan sebagai tempat mengajarkan ajaran -ajaran

agama Hindu dan tempat membina kader -kader penyebar Hindu. Tradisi

penghormatan murid kepada gur u yang pola hubungan antara keduanya tidak di

dasarkan pada hal-hal yang bersifat materi juga bersumber dari tradisi Hindu.
9

Fakta lain yang menunjukan bahwa pesantren berakar dari tradisi Islam adalah

tidak ditemukanya lembaga pesntren di negara -negara Islam lainya, sementara

lembaga yang serupa dengan pesanten banyak ditemukan di dalam masyarakat

Hindu dan Budha, seperti India, Myanmar, dan Thailand.

Pesantren di Indonesia baru diketahui keberadaan dan perkembanganya

setelah abad ke-16. Karya-karya Jawa klasik seperti Serat Cabolek dan Serat

Centini mengungkapkan bahwa sejak permulaan abad ke -16 di Indonesia telah

banyak dijumpai pesantren yang besar yang mengajarkan berbagai kitab Islam

klasik dalam bidang fikih, teologi, dan tasawuf, dan menjadi pusat -pusat

penyiaran Islam.

Penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di pesantren didasarkan atas

ajaran Islam dengan tujuan ibadah untuk mendapatkan ridho Allah SWT,

sehingga ijazah tidak terlalu di pentingkan dan waktu belajarnya juga tidak

dibatasi, yaitu manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berkhlak mulia,

mempunyai integritas pribadi yang kukuh, mandiri, dan mempunyai kualitas

intelektual. Setelah kembali ke kampung halamanya, seorang santri di harapkan

dapat menjadi panutan dalam masyarkat, menyebarluaska n citra nilai budaya

pesantrennya dengan penuh keikhlasanya, dan menyiarkan dakwah Islam.

Prinsip-prinsip pendidikan yang di terapkan di pesa ntren di antaranya

adalah: (1) Kebijksanaan, (2) Bebas terpimpin, (3) Mandiri, (4) Kebersamaan, (5)

Hubungan guru, santri, orang tua, dan masyarkat, (6) Ilmu pengetahuan diperoleh

di samping dengan ketajaman akal juga sangat tergantung kepada kesu cian hati

dan berkah kiai, (7) Kemampuan mengatur diri sendiri, (8) Sederhana, (9) M etode

pengajaran yang khas, dan (10) I badah.


10

2.5 Santri

Santri adalah sebutan bagi murid yang mengikuti pendidikan di pondok

pesantren. Pondok Pesantren adalah sekolah pendidikan umum yang persentasi

ajarannya lebih banyak ilmu -ilmu pendidikan agama Islam. Kebanyakan

muridnya tinggal di asrama yang disediakan di sekolah itu. Pondok Pesantren

banyak berkembang di pulau Jawa.

Panggilan Santri Pondok X artinya ia pernah/lulus dari Pondok Pesantren

X. Panggilan Santri Kyai KH artinya ia pernah diajar oleh Kyai KH. Umumnya,

sebutan santri Kyai juga berarti ia pernah menjadi anak asuh, anak didik, kadang -

kadang mengabdi (biasanya di rumah kediaman) kyai yang bersangkutan

(Wikipedia).

Jumlah santri dalam sebuah pesantren biasanya dijadijan sebuah tolak ukur

atas maju mundurnya sebuah pesantren. Semakin banyak santri pesantren dinilai

lebih maju, dan juga sebaliknya.(Muntohar, 2007: 34)

2.6 Klasifikasi Santri

2.6.1 Santri Salafi

Santri yang mengacu pada san tri yang tradisional. Pada awalnya kata salafi

di ambil dari kata salaf yang berartikan kaum salaf yang pada masa sahabat dan

tabi'in. dengan demikian dikatakan santri salaf karena ingin mengacu pada

prilaku para tabi'indan sahabat, walaupun artinya sanga t berbeda jauh.

2.6.2 Santri Modern

Karena ada keterkaitan yang begitu erat antara santri dan lingkungan,

santri terus mengalami akomodasi dan konsensi untuk melihat suatu pandangan

lingkungan di sekitarnya. Maka disebut santri modern karena mereka menerapkan


11

pemikiran modern tapi juga masih memegang ajaran Islam yang terjaga.

(Ensklopedia Islam, 1999: 102)

2.7 Prestasi dan Motivasi Belajar sebagai Tolak ukur Siswa

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa

dalam memperoleh prestasi. Untuk menge tahui berhasil tidaknya seseorang dalam

belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi

yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.

Adapaun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivi tas belajar

yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud

dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu.

Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah menyerap

pengetahuan. Belajar adalah perubahan yang terja di dalam tingkah laku manusia.

Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi

yang bersangkutan.

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan

hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar

harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli

mengemukakan pendapatnya yang berbeda -beda sesuai dengan pandang an yang

mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik

persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto (1986: 28)

memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang

dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.”


12

Selanjutnya Winkel (1996: 162) mengatakan bahwa “prestasi belajar

adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam

melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Se dangkan

menurut S. Nasution (1996: 17) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang

dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan

sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor,

sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu

memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.”

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi

belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima,

menolak dan menilai informasi -informasi yang diperoleh dalam proses belajar

mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu

dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau

raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.

Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari

evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar

siswa.
13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hal ini karena peneliti akan

menggambarkan bagaimana pengetahuan santri Pesantren Modern al Amanah dan

bagaimana pengaruhnya terhadap minat (motivasi) belajar dan (kemampuan

akademis dan/atau prestasi akademik santri.

3.1 Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah informan yang terkait langsung dengan suatu

titik fokus yang di teliti yaitu Ketua Organisasi Pondok pesantren Modern al -

Amanah dan Santri Pondok Pesantren Modern al -Amanah yang pernah

mengakses internet. Informan yang pertama adalah Ghofar Purbaya (GP), dia

adalah salah seorang santri yang menjabat sebagai ketua organisasi, informan

Ghofar Purbaya dipilih oleh peneliti dengan alasan, dia lebih mengerti banyak

tentang Pesantren Modern al -Amanah, dan juga pengetahuan internet yang sudah

dimilikinya.

Informan selanjutnya adalah Grenda Ayu Cahaya Mentari (GA), informan

grenda adalah seorang yang menjadi ketua organisasi Pondok Pesantren Modern

al-Amanah putri, informan GA dikenal di area pesantren karena kesehar iannya

slalu terkoneksi dengan internet. Informan lainya Eka Apriliani atau EA dia

seorang siswa madrasah aliyah bilingual kelas X III, EA dipilih oleh peneliti

karena mempunyai kepandaian dalam bidang internet. Hal tersebut dibuktikan

oleh para temanya yang mengatakan bahwa pres tasi EA diatas rata-rata dalam

mata pelajaran TIK.


14

Selanjutnya informan Nahdi Mujahidin (NM), Shakti Rohmat (SR) dan

Viki Nur (VN) mereka adalah siswa SMP Bilter kecuali informan NM dia adal ah

salah seorang siswa Madrasah Aliyah Bil ingual. Ketiga informan tersebut dipilih

oleh peneliti karena informasi yang diperoleh dari siswa -siswi dari kalangan

Aliyah maupun SMP.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara :

3.2.1 Pengamatan (observasi)

Peneliti menggunakan cara pemeranserta sebagai pengamat ( participant as

observer). Artinya, peneliti tidak sepenuhnya sebagai pemeranserta tetapi

melakukan fungsi pengamatan. Peneliti tidak melebur dalam arti sesungguhnya.

Menurut Denzin (dalam Mulyana, 2004: 176) model pengamatan ini adalah

dengan cara membiarkan kehadirannya sebagai peneliti dan mencoba membentuk

serangkaian hubungan dengan subjek sehingga mereka berfungsi sebagai

informan.

3.2.2 Wawancara mendalam

Peneliti akan melakukan wawancara secara mendalam k epada informan-

informan sesuai dengan kriteria santri yang dianggap sudah mengenal teknologi

internet, dan sudah pernah mengakses internet di Pesantren Modern al -Amanah.

3.3 Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan model Spradley

(Moleong, 2006: 149-151) yaitu analisis data dilakukan secara langsung di

lapangan bersama-sama dengan pengumpulan data dengan menggunakan Analisis

Taksonomi. Metode analisis ini dilakukan dengan pengamatan dan wawancara


15

terfokus dengan kriteria santri yang d iwawancarai sudah mengenal internet dan

sudah pernah mengakses internet di Pesantren Modern al -Amanah. Selanjutnya,

pengamatan terpilih dimanfaatkan untuk memperdalam data yang telah ditemukan

melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras.


16

BAB IV

PEMBAHASAN DAN TEMUAN DATA

4.1 Temuan Data

Internet adalah sebuah sistem global yang menghubungkan semua jaringan

komputer untuk bertransfer dan berterima data. Tidak hanya itu, internet dewasa

ini semakin besar kegunaanya, banyak orang yang memanf aatkan jasa internet

sebagai media jual beli dan juga komunikasi dengan sesama pengguna internet di

belahan dunia manapun. Dengan banyaknya pilihan dalam memilih jaringan

internet membuat para konsumen semakin meminati media yang praktis tersebut.

Walaupun, media tersebut cenderung memiliki sifat Media Bebas Nilai, tidak

mengurangi konsumen dalam menggunakan jasa tersebut.

Sebagai media komunikasi, Internet tidak bisa lepas dari 2 hal yaitu positif

dan negatif, hal yang positif yang bisa di ambil dari inter net antara lain : sebagai

media pencarian informasi, sebagai alat pertukaran data, sebagai penyambung

suatu relasi. Hal ini sama dengan sebuah pepatah yang menyatakan "bagai pisau

yang mempunyai mata dua" yang mempunyai maksud bahwa bukan hanya

dampak positif saja, melainkan juga dampak negatif yang begitu besar seperti

halya, konten porno, game, dan macam -macam kriminalitas yang ada di Internet.

Sebuah penelitian juga telah dibahas dalam Kompas tanggal 2 Maret 2009,

yang menyebut kecanduan pornografi d an bermain game akan mengakibatkan

kerusakan otak sama seperti dalam kecanduan narkoba. Kecanduan tersebut akan

mempengaruhi kecerdasan karena kesenangan yang ditimbulkannya membuat

otak tengah bekerja berlebihan.


17

Internet sudah banyak menyelami seluruh l apisan masyarakat, pejabat,

pengusaha, pegawai, wira swasta dan pelajar sudah terikat dengan media Internet

dengan konteks dan masing-masing kebutuhan yang berbeda-beda. Bukan hanya

itu, perkembangan media tersebut juga berimbas dalam dunia Pesantren, yang

banyak dipertanyakan oleh para masyarakat tentang keberadaanya sebagai

lembaga edukasi. Khususnya, Pesantren Modern al -Amanah Krian Sidoarjo.

Banyak hal yang peneliti peroleh baik dari kajian pustak a dan wawancara

langsung terhadap santri. Khususnya, santri Pondok Pesantren Modern al -

Amanah. Adapun yang menjadi perumusan masalah adalah pengetahuan santri

tentang madia Internet dan pengaruhnya terhadap minat belajar dan prestasi

akademik santri. Santri di Pesantren Modern al -Amanah adalah salah satu

komunitas santri dari beribu-ribu santri yang memanfaatkan teknologi i nternet

sebagai media pembelajaran. Dengan menggandeng nama Modern, pesantren ini

sudah berani mengajukan nama santri -santrinya sebagai seorang kader masa

depan yang tidak hanya meilhat aspek keagamaan saja, melaikan juga melihat

aspek kemodernan teknologi komunikasi yang salah satunya adalah media

internet.

Adapun data yang diperoleh dari informan mengenai sejak kapan mulai

mengakses internet, konten dan situs yang diakses, perlu dan tidaknya seorang

santri dalam mengakses internet, informasi dan berita yang didapat setelah

mengakses internet, perubahan dalam minat (motivasi) belajar atu prestasi

akdemik santri, perlu tidaknya sebuah internet dikembangkan di pesantren dan

bagaimana pesantren menjaga santri dari media internet yan g cenderung Bebas

Nilai yang akan dijelaskan di tabel berikut.


18
19

4.2 Analisis Data

4.2.1 Internet sebagai Sistem Informasi Global

Santri pesantren Modern al -Amanah adalah santri yang mengenali

perkembangan zaman, banyak santri yang sudah faham akan kegunaan Media

Internet. Bahkan mereka sudah mengenal lebih awal Internet sebelum masuk di

pesantren Modern al-Amanah, dari data yang peroleh, mereka sudah mengakses

mulai jenjang sekolah dasar, hal tersebut diungka pakan oleh SR, informan yang

mengatakan bahwa dia sudah pernah mengakses internet sejak kelas 3 SD. SR

adalah satu dari 7 informan peneliti, dia adalah seorang informan yang paling

awal dalam mengakses internet daripada informan lainya.

Internet adalah sistem inforamasi global, hal itu dibuktikan adanya salah

satu SMP Bilter yang sudah mengenal internet sejak dini. Demikian dengan

informan lainya seperti GA, GP, NM, EA, MR, dan juga VN rata -rata dari mereka

mulai mengakses internet sebelum jenjang 10 dala m dunia pendidikan atau

dengan kata lain mereka mulai mengakses internet sebelum kelas 10 SMA/Aliyah.

4.2.2 Konten Bebas pada Internet

Pengetahuan tentang internet akan lebih baik dipahami dan dikenali

layaknya sebuah ilmu pengetahuan karena dengan menget ahui internet dan

teknologi yang ada di "balik layar", tentu pada akhirnya menjadi paham dan

kemudian dapat memilih dan mengakses konten atau situs yang begitu banyak

terdapat di internet.

Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai santri yang dianggap pernah

mengakses internet, dan semua konten atau situs yang pernah di ak ses santri

tersebut. Dalam kategori ini ada 6 informan yang mengakses konten berkategori
20

tentang pengetahuan. 5 informan itu adalah GP, GA, EA, SR, VN. Mereka

mengatakan bahwa dengan internet dapat menambah pengetahuan mereka.

Berbeda dengan informan yang lain yang peneliti wawancarai, mereka adalah NM

dan MR, mereka mengatakan, ba hwa mereka menggunakan internet sebagai

media hiburan, dan bahkan NM yang berstatus siswa MAB kelas X 1 mengakui

bahwa dia pernah mengakses konten yang berbau negatif seperti konten porno.

Sedangkan untuk situs yang diakses kebanyakan adalah: (1) Google; (2) Yahoo;

dan (3) Wikipedia. Hal ini merupakan cara mereka menyatakan tiga situs tersebut

adalah situs sentral di dunia Internet.

4.2.3 Prespektif Santri dalam Internet

Santri pondok Pesantren Modern al -Amanah tergolong santri yang

mengedepankan sebuah kemajuan teknolgi, hal itu terbukti dengan adanya

fasilitas internet yang menjadi media pembelajaran santrinya. Dewasa ini, banyak

masyarakat di luar pesantren mengatakan bahwa santri indentik dengan

kegaptekanya, dan Anggapan tersebut bisa merusak image seorang santri, bahkan

hal tersebut juga dapat merusak gambaran sebuah lembaga pendidikan islam yang

sering kita sebut dengan Pesantren.

Sebagian besar informan yang diwawancarai mengatakan bahwa internet

perlu untuk diakses, dengan keterbatasan mereka sebagai santri tidak mengurangi

ambisi mereka dalam mengakses sebuah informasi. GA adalah seorang yang

menjadi ketua organisasi di Pesantren Modern al-Amanah yang dinamakan DESA

(Dewan Santri al-Amanah). Dan juga beberapa informan lainya yang mengatakan

bahwa internet perlu diakses oleh santri. Dalam wawacara yang diungkapkan

mereka sebagai berikut:


21

Ya. Sangat perlu. Karena kita ku rang jika hanya mengakses


informasi lewat media cetak, karena media cetak tidak mencakup
semua informasi yang ada di belahan dunia lainya. Tapi dengan
internet seluruh informasi yang ada diseluruh dunia bisa masuk dan
dengan mudah kita mengaksesnya. Hal te rsebut membuat para
santri mengenal dunia luar. (GA)

Sangat perlu, agar santri bebas dari anggapan masyarakat akan


anggapan mereka, yang menyatakan bahwa santri gaptek. Dengan
cara mengadakan seminar tentang internet dan dampaknya. (EA)

Ada juga informan lainya yang mempunyai argumen berbeda yang

dikatakanya sebagai berikut:

Ya... perlu, dengan adanya internet santri Pesantren ini akan bisa
mengangkat namanya. Mungkin dengan lomba yang ada di internet
santri juga bisa mengangkat nama baik pesantren (SR).

Dimulai dari sini peneliti berani m engatakan bahwa prespektif santri

terhadap internet sangat positif, rasa ingin tahu mereka tidak terhalangi oleh

sebuah keterbatasan mereka, mereka justru membalik anggapan orang di luar

Pesantren yang mengatakan ba hwa santri adalah kaum yang tertutup dari media

informasi dan khususnya internet. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa santri

sekarang bukanlah santri dahulu yang masih terisolisir, melainkan santri sekarang

juga membutuhkan pendangan moderat.

4.2.4 Minat (motivasi) Belajar dan Prestasi Akademik Santri

Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui dan informasi dijumpai

dalam kehidupan sehari -hari, karena hal tersebut tidak bisa terlepas dari

kehidupan seorang manusia yang juga makhluk sosial. Internet adalah media b aru

bagi media informasi yang didalamnya memuat berbagai pengetahuan baru.

Internet dibuat sedemikian rupa agar dapat dijangkau oleh siapapun dalam
22

kehidupan sehari-hari. Internet mempunyai dampak yang begitu besar di semua

lapisan masyarakat. Dampak itu j uga berimabas pada minat (motivasi) belajar dan

prestasi seseorang. Dan khususnya santri pesantren Modern al -Amanah

Dalam kajian ini, peneliti mendapatkan data dari informan tentang minat

belajar mereka setelah mengakses internet. Kali ini informan VN yang

mempunyai status sebagai ketua OSIS SMP bilter ini lebih memahami arti dari

sebuah media internet, dia mengatakan pernyataanya sebagai berikut:

Alhamdulillah, ada peningkatan dalam minat belajar walaupun


tidak berpengaruh dengan prestasi akademik saya. Ka rena referensi
dibuku kurang, jadi saya juga belajar lewat internet (VN).

Kutipan wawancara tersebut menunujukan perkembangan media internet

berimbas pada minat belajar santri, hal tersebut juga tidak menutup kemungkinan

adanya peningkatan prestasi akadem ik santri. Beberapa informan juga

mengungkapakan:

Perubahan dalam dalam diri sangat te rlihat ketika saya bisa


mengaplikasikan apa yang telah saya peroleh dari internet, seperti
saya menerangkan bab Biologi di depan kelas yang informas inya
saya peroleh dari internet (GA).

Begitu juga dengan informan GP, EA, dan MR yang mengatakan hal serupa.

tetapi ada sebagian dari informan yang tidak mendapatkan perubahan, justru

mengelami kemrosotan belajar setelah mengakses internet. hal itu di ungkapkan

oleh informan NM, SR dan FR dalam kutipan wawancar a sebagai berikut:

Biasa, malah sering naik turun.... (NM)


Tidak ada (SR).
Ya... ada. Setelah banyak mengakses internet minat belajar saya
menurut agak malas sedikit, otom atis prestasi saya juga menurun
(FR).
23

Pada kenyataanya internet juga berdampak negatif dalam minat (motivasi)

belajar dan prestasi akademik santri. Hal ini disebabkan oleh seberapa sering

santri itu mengakses internet dan konten apa saja yang diakses oleh santri itu

sendiri.

4.2.5 Pembaruan Internet dalam Unsur Unorganik Pesantren

Adapun unsur unorganik pesantren adalah sebuah sistem yang di tanamkan

pada awal berdirinya sebuah pesantren. Did alamnya terdapat berbagai unsur dan

tujuan pesantren, nilai sebuah pesantren, dan juga kurikulum pesantren. Pad a

dasarnya internet adalah sebuah unsur yang tergolong sebagai unsur organik

dalam pesantren, tapi karena internet adalah termasuk sistem pembelajaran di

pesantren Modern al-Amanah, maka secara tidak langsung internet menjadi salah

satu kurikulum pesantren .

Kemajuan internet begitu cepat, begitu pula peminatnya yang kian

bertambah. Dalam kondisi ini sebuah pesantren yang menyediakan layanan

internet harus mempunyai upaya dalam pengembangan internet di pesantren, agar

tidak terjadi timpang tindih yang bisa m erugikan lapisan-lapisan yang ada di

pesantren. Khusunya pesantren Modern al -Amanah.

Dalam pengungkapan informan GP, banyak pengetahuan yang ada diluar

pesantren yang belum di mengerti oleh santri. Internet dikembangkan di pesantren

bertujuan agar santri m mempunyai wawasan yang luas, karena santri sendiri

adalah seseorang yang menjadi akan kader -kader di masyarakat. MR dan

informan yang lainya juga mengungkapkan hal yang serupa:

Perlu, karena santri itu seorang yang harus update agar bi sa


mengimbangi masyarakat kelak (MR).
24

MR adalah siswa jenjang ketiga di SMP Bilter, dia berusaha merubah citra

santri yang sekarang ini goyang karena adanya era globalisasi. Perkembangan

internet yang kini menyebar luas menyebabkan setiap individual bahkan

kelompok ikut berubah. pada wawancara dengan informan SR, i nforman SR juga

berpendapat demikian dalam kutipan berikut:

Ya... perlu, dengan adanya internet santri Pesantren ini akan bisa
mengangkat namanya. Mungkin dengan lomba yang ada di internet
santri juga bisa mengangkat nama baik pesantren (SR).

Nama baik sebuah pesantren ditentukan oleh santri dalam pesantren itu

sendiri. Santri yang berwawasan, mempunyai sudut pandang tersendiri di

kacamata masyarakat. Semakin berkualitas baik santri tersebut maka pandangan

masyarakat terhadap santri tersebut akan tertuju dari mana santri tetsebut berasal.

Sehingga nama baik pesantren akan terangkat di mata masyarakat.

Perkembangan yang di alami sebuah pesantren membuat prespektif

masyarakat semakin baik dalam dunia pendidikan. Hal tersebut tidak lepas dengan

metode dan bagaimana cara pesantren menghasilkan santri -santri yang berkualitas

di era globalisasi kini.

4.2.6 Internet Media Bebas Nilai

Media bebas nilai dalam kehidupan sehari -hari sangat beragam termasuk

internet adalah salah satu contoh dari media tersebut. Internet dikatakan sebagai

media bebas nilai karena semua informasi positif maupun negatif bisa di tampung

oleh internet, dalam hal ini penggunalah yang berperan dalam menyaring

banyaknya konten tersebut.

Informan yang diwawancarai mempunyai berbagai argumen dalam studi

kasus ini, mereka mempunyai cara tersendiri bagi lembaga pesantren dalam
25

menyikapi media internet yang cenderung bebas nilai. adapun informan GA dan

VN mengungkapkan bahwa dalam menanggapi hal ini perlu adanya sebuah

kesadaran pada santri itu sendiri. Hal tersebut diungkapkan pada kutipan

wawancara sebagai berikut:

Disini harus ada interaksi sosial antara santri dan asatidz, dan juga
mereka lebih menekankan akhlaq mereka. Ka rena internet, santri
dan akhlak sangat berkaitan karena jika internet digunakan dengan
berhati-hati maka media tersebut akan menjadi m edia informasi
yang begitu besar kegunaanya. Dan juga lembaga tetap
memberikan pengawas dalam hal tersebut (GA).

Ada 2 hal yang perlu diperhatikan un tuk menjaga keluar masuknya


informasi tersebut yaitu (1) santri harus faham dengan statusnya
sebagai santri, karena santri adalah orang yang diajarkan akhlakul
karimah. (2) yaitu lemb aga juga menjaga dengan mengadakan
pengawas ketika santri mengakases inte rnet (VN).

Akhlak santri disini sangat dipertimbangkan dalam hal ini menurut

informan GA, karena ketika akhlak dipadukan untuk menjaga diri, maka hal itu

adalah pembelajaran yang di dapat santri diluar kelas. Jika santri menggunakan

internet sebaik-baiknya maka akan menjadi sumber informasi yang begitu besar

manfaatnya. Dalam wawancara dengan informan SR ada sebuah tindakan yang

harus dilakukan pesantren. Berikut kutipan wawancara dengan informan SR:

Memberi teguran dan dilakukan pemberian sanksi jika a da santri


yang melanggar... seumpama santri tersebut melihat video porno
maka harus secara langsung pengawas menindak dengan tegas.
Karena santri harus bisa menjaga akhlak dan mereka juga faham
dengan agama (SR).

Jadi kolaborasi antara akhlak seorang san tri dan tidakan lembaga menjadi

tolak ukur dalam pnyelesaian masalah ini. Kutipan wawancara SR dan GA

sangatlah berkaitan. Hal sangat di butuhkan bagi pesantren manapun yang

menyediakan fasilitas interne t. Dewasa ini akhlak jarang digunakan oleh


26

pengguna internet kebanyakan. Banyak cybercrime yang terjadi dan hal ini

banyak dilakukan oleh para pengguna internet dimanapun.

Seiring terjadinya cybercrime dimana-mana menyebabkan kesalahan pada

fungsi internet yang seharusnya mempunyai banyak manfaat dan fungsi. Bagai

pedang dengan dua mata. Pengguanaan internet bisa menjadi hal yang positif

ketika pada pengguna ada firewall pada diri pengguna, dengan kata lain ada

sebuah akhlak yang menggandeng kita ketika mengakses internet.

Sistem dan program dari sebuah pesa ntren dalam mencegah keluar

masuknya informasi internet hanyalah media pengimbang dalam metode

pembelajaran santri dari media internet. EA dan GP mengatakan hal demikian

dalam kutipan wawancara berikut:

Dalam menangani hal ini, lembaga bisa membuat tim khusus yang
bertugas mengawasi setiap santri yang mengakses internet, dan
memberikan sanksi bagi santri yang melanggar (EA).

Mungkin, dari pesantren memiliki tim khusus dalam memantau


santri yang sedang mengakses Internet, jadi santri menggunakan
Internet tidak bisa membuka bebas konten/informasi, mereka
diawasi dari belakang, atau mungkin penjaga komputer server
harus mengetahui apa yang di akses santri (GP).

EA dan GP mengungkapkan demikian karena juga mempertimbangkan

keamanan santri dalam mengakses internet. bagaimanapun juga seorang santri

masih perlu diawasi dan diingatkan, karena santri juga masih dalam tahap

pembelajaran. Upaya memberikan pengawas ketika santri mengakses internet

adalah jalan alternatif untuk membantu menuntun santri akan dampak negatif

internet. Informan NM mempunyai alternetif lain dalam kondisi ini. Berikut

kutipan wawancaranya:

Adanya pembakalan dahulu sangat mempengaruhi hal tersebut.


Dan menjelaskan dampak dan bahaya ten tang internet, dan juga
27

pesantren bisa menggunakan so ftware untuk menyaring konten -


konten yang ada pada internet tersebut (NM).

Dalam wawancara dengan NM diungkapkan bahwa santri memerlukan

pembekalan akan dampak internet, dan ditunjukan bagaimana cara mengakses

menyaring konten yang terdapat dalam interne t. Hal itu dapat menjadi inspirasi

baru bagi pesantren manapun yang menyediakan layanan internet. ditambah

pengungkapannya menganjurkan untuk menggunakan software dalam menyaring

konten internet, penggunaan sistem yang lebih modern membuat kemudah an bagi

lembaga pesantren dalam mengawasi santrinya.

Adapun MR mennambahakan beberapa alternatif yang membantu dalam

pengawasan. Berikut pengungkapaanya:

Dalam mengakses internet santri perlu diawasi mungkin dengan


cara tidak memberikan bilik di lab internet di pe santren, hal
tersebut memudahakan pengawasan santri (MR).

Adanya cara itu juga memudahkan dalam pengawasan santri yang sedang

mengakases internet. Dalam ruangan yang tertutup dari informasi, seakan

pesantren terbuka dari isolisir penge tehuan dan informasi yang ada diluar

pesantren yang selama ini menjadi momok bagi santri, hal tersebut adalah

sebagian dari dampak internet sebagai media informasi global.


28

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari semua yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap

santri pesantren Modern al-Amanah memiliki pola pikir tersendiri, sebagian dari

mereka menggunakan internet sebagai media informasi, ada yang menggunakan

sebagai media untuk mengerjakan tugas, dan ada juga yang menggunakanya

hanya sebagai hiburan s eperti melihat video, main game dan hal yang bersifat

menghibur.

Pada saat ini prespektif sebagian orang tentang santri yang dulunya kental

dengan sebutan kolot, kurang informasi tidak begitu tepat ketika di kaitkan

dengan santri zaman sekarang dan perkemb angan IT yang semakin canggih. satu

dari ribuan santri adalah santri pesantren Modern al-Amanah yang sekarang

menjadi lebih faham akan arus kemodernan tekonologi informasi , sebagian dari

mereka menyatakan pentingnya santri dalam mengakses internet adalah sebagai

cara mereka mendapatkan informasi di dunia luar di luar pesantren agar bisa

mengimbangi pengetahuan masyarakat ketika menjadi kader di tengah masyarakat

kelak.

Minat (motivasi) belajar santri dan prestasi akademik menjadi tolak ukur

sebuah lembaga pesantren di kacamata masyarakat. Informan yang terdapat di

Pesantren Modern al-Amanah mendapati sebuah perkembangan minat (motivasi)

belajar dan juga prestasi akademik mereka setelah mengakses internet. Perubahan

tersebut dalam artian tidak selalu baik dan tidak selalu buruk, mereka yang
29

mampu menyaring konten internet mendapat nilai tambah positif, sehingga

mereka bisa mengambil informasi yang berdampak positif dalam minat (motivasi)

belajar dan prestasi akademik mereka, begitu juga sebaliknya. S emua hal tersebut

dialami oleh informan peneliti.

Internet akan menjadi sebuah sumber informasi yang sangat besar

manfaatnya, dan penggunaan internet di pesantren sangat dianjurkan untuk

menjaga kestabilan antara pengetahuan yang dimiliki santri dan perkembangan

dunia di luar pesantren. Dan juga adanya sebuah media internet di pesantren

khususnya pesantren Modern al-Amanah adalah tidak lain sebagai tolak ukur

santri dan lembaga itu sendiri di kaca mata masyarakat

Jadi untuk tetap bisa mengikuti perkembangan teknologi internet di

pesantren Modern al-Amanah, santri harus tetap me mpehatikan rambu-rambu

yang ada, dan juga adanya upaya pesantren dalam terus mengembangkannya. 2

hal tersebut dikolaboarsikan guna mencapai tujuan pesantren dalam mencetak

kader-kader bangsa yang berkualitas.

5.2 Saran

Saran yang tepat bagi santri yang menggunakan khususnya, santri

pesantren Modern al-Amanah adalah salah satu pesantren yang menggunakan

internet sebagai media informasi baru bagi kita, dan semua aspek dalam internet

menjadikan kita akan lupa dengan kehidupam sebelum datangnya media tersebut.

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa secara tidak langsung internet menjadi

bumerang bagi kehidupan kita , dan hal itu menyebabkan culture shock bagi setiap

lapisan masyarakat yang menggunakan internet , dan khususnya adalah santri

pesantren Modern al-Amanah. Tapi ketika kemajuan IT tersebut bisa digandeng


30

dengan baik oleh pesantren, sehingga bisa membawa dampak positif bagi minat

belajar maupun prestasi akademik santri, maka internet harus di kembangkan oleh

pesantren dan khususnya, pada pesantren Modern al-Amanah.


31

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Agung, Gregorius. 2010. Panduan Memilih Koneksi Internet untuk Pemula.


Jakarta: PT Elex Media Komputindo dan Kompas Gramedia.

Douglas W. Alian, Steve Jhonsom, Pedoman Belajar Internet: SYBEX

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Ilmu


Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya) . Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Pidarta. Made. 2006. Analisi Data Penelitian-Penelitian Kualitatif dab Artikel .


Surabaya: Unesa Unversity Press .

Pandia, Henry. 2006, Teknologi Informasi dan Komputer. Jakarta: Erlangga.

Muntohar. Ahmad, 2007, Ideologi Pendidikan Pesantren . Semarang: Pustaka

Rizki Putra.

Winkel. W.S, 1996, Psikologi Pengajaran. Jakarata: Grasindo.

Nasution. S, 2005, Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

WEBSITE

http://www.id.wikipedia.org . Diakses tanggal 15 Oktober 2010

http://www.id.wikipedia.org . Diakses tanggal 10 Oktober 2010

LITERATUR LAIN

Ensiklopedia Umum Pelajar jilid 4,tanpa tahun

Ensiklopedia Islam, 1999


32

Lampiran 1
HASIL WAWANCARA PENELITIAN

Pewawancara : Lathif Nugroho


Inisial : LN
Yang Diwawancarai : Achmad Ghofar Purbaya
Inisial : GP
Jabatan/Status : Ketua Pengurus Santri Putra Pondok Pesantren Modern al -
Amanah
Hari/Tanggal : Selasa, 24 Agustus 2010
Tempat : Gedung Madrasah Aliyah Bilingual

LN : Assalamu'alaikum
GP : Wa'alaikum Salam WR. Wb
LN : Bisa minta waktunya sebentar mas?
GP : Bisa.
LN : Pernah mengakses Internet?
GP : Pernah.
LN : Sejak kapan Anda mulai mengakses Internet?
GP : Sejak SMP.
LN : Ketika mengakses internet konten dan situs apa saja yang pernah Anda
akses?
GP : Saya mengkses berita olimpiade yang mungkin belum kita keta hui, karena
di universitas-unversitas itu tidak hanya memberitahukan lewat m edia
cetak saja, melainkan juga melewati internet.
LN : Untuk situs, Situs apakah yang sering Anda akses?
GP : Untuk situs saya sering mangakses W ikipedia, karena disitu banyak
pengetahuan yang belum saya ketahui sebelumnya.
LN : Apakah ada pengetahuan baru yang Anda serap setelah mengakses Intenet?
GP : Ada, seperti hanya saat mendownload suatu file dari suatu situs, da ri situ
saya bisa mendapat pengeta huan baru, bagaimana cara mendow nload. Dan
mengambil sebuah file dari Internet ke sebuah komputer.
LN : Jadi begitu ya. Mmm Apakah Setelah mengakses internet ada perubahan
dalam prestasi akademik Anda?
GP : Ada, seperti wawasan saya jauh lebih luas setelah mengakses internet.
LN : Menurut Anda, apakah santri perlu mengakses Internet Mas?
GP : Saya rasa juga perlu.
LN : Mengapa Mas?
GP : Bagi siswa indonesia Internet itu banyak segi positifnya, mungin bagi
orang yang tidak memiliki pegetahuan khusu s internet mungkin, hanya
mengakses situs-situs yang tidak senonoh. Kadang kala santri itu bingung
ketika mereka ada masalah, mereka sering di bebani t ugas yang di dapat
dari sekolah danjuga aktifitas santri yang padat . Jadi mereka memcahkan
masalah dengan mengakses Internet
LN : Menurut Anda, apakah Internet perlu di kembangkan di Pesantren ini?
GP : Perlu, karena Internet mampu membuat wawasan santri luas. Apabila
pesantren bisa memberi sarana internet berarti pe santren tersebut adalah
pesantren yang berkembang, sekarang banyak pesantren yang sebenarnya
33

bisa dan mengembangkan teknolgi internet, tapi mereka masih cenderung


takut akan dampak internet yang bersifat negatif. Jadi internet harus tetap
diadakan dan di kembangkan.
LN : Kita sekarang sudah tahu sendiri, banyak konten -konten yang bersifat
Bebas nilai atau semua konten bisa masuk pada media Internet. Dan
program apa yang harus di lakukan Pesantren untuk menjaga keluar
masuknya konten/informasi yang c enderung bebas nilai tersebut?
GP : Mungkin, dari pesantren memiliki tim khusus dalam memantau santri yang
sedang mengakses Internet, jadi santri menggunakan Internet tidak bisa
membuka bebas konten/informasi, mereka diawasi dari belakang, atau
mungkin penjaga komputer server harus mengetahui apa yang di akses
santri.
LN : Jadi begitu ya, kiranya ini cukup, terima kasih atas informasi yang mas
berikan.
GP : Sama-sama.
LN : Assalamu'alaikum Wr. Wb
GP : Wa'alaikum salam Wr. Wb
34

Lampiran 2

Pewawancara : Lathif Nugroho


Inisial : LN
Yang Diwawancarai : Grenda Ayu Cahaya Mentari
Inisial : GA
Jabatan/Status : Ketua Pengurus Santri Putri Pondok Pesantren Modern al -
Amanah
Hari/Tanggal : Jum'at, 25 Agustus 2010
Tempat : Gedung Madrasah Aliyah Bilingual

LN : Assalamu'alaikum ?
GA : Wa'alaikum salam.
LN : Mbak bisa minta waktunya sebentar ?
GA : Insya Allah.
LN : Saya akan menanyakan beberapa hal tentang internet untuk tugas KIR
saya?
GA : Iya...
LN : Selama ini apakah anda pernah mengakses internet ?
GA : Pernah.
LN : Sejak kapan anda mulai menga ksesnya ?
GA : Pada awal SMP saya sudah mengakses Internet.
LN : Internet memiliki banyak konten , dan anda pernah mengakses kon ten
apa saja ?
GA : Kebanyakan situs dan konten yang saya sering saya buka itu, tentang
biologi dan pertanian.
LN : Apakah dalam konten tersebut membuahkan hasil seperti pengetahuan
baru yang anda peroleh atau mungkin hanya sebuah wacana yang tak
memberikan apa-apa...?
GA : Ada banyak pengetahuan yang saya dapat setelah mengakses hal
tersebut, seperti bagaiman a cara kita mengenal tumbuhan dan
merawatnya... dan masih banyak lagi. Jadi saya tidak hanya mendapatkan
ilmu dari buku melainkan saya juga banyak mendapatkanya dari internet.
LN : Seperti itu ya... sekarang, apakah santri perlu mengakses Internet ?
Mengapa?
GA : Ya. Sangat perlu. Karena kita kurang jika hanya mengakses informasi
lewat media cetak, karena media cetak tidak mencakup semua informasi
yang ada di belahan dunia lainya . Tapi dengan internet seluruh informasi
yang ada diselutuh dunia bisa masuk dan dengan mudah kita
mengaksesnya. Hal tersebut membuat para santri mengenal dunia luar.
LN : Seperti yang anda katakan, bahwa internet adalah media informasi.
Sekarang apakah ada sebuah perubahan dalam prestasi dan minat belajar
anda setelah mengakses internet.
GA : Perubahan dalam dalam diri sangat terlihat ketika saya bisa
mengaplikasikan apa yang telah saya peroleh dari internet, seperti saya
menerangkan bab Biologi di d epan kelas yang informasinya saya peroleh
dari internet.
LN : Apakah internet perlu dikembangkan di Pesantren?
35

GA : Ya... karena pada dasarnya pesantren adalah lembaga pendidikan yang


kurang dalam mengakses sebuah informasi, maka dari itu internet harus
dikembangkan di pesantern Modern al -Amanah ini.
LN : Sedangkan kita melihat bahwa internet adalah media yang cenderung
bersifat bebas nilai. Bagaimana cara Pesantren melakukan penjagaan dan
pengawasan pada setiap santri yang mengakses internet?
GA : Disini harus ada interaksi sosial antara santri dan asatidz, dan juga
mereka lebih menekankan akhlak mereka. Karena internet, santri dan
akhlak sangat berkaitan karena jika internet digunakan dengan berhati -
hati maka media tersebut akan menjadi mdia infor masi yang begitu besar
kegunaanya. Dan juga lembaga tetap memberikan pengawas dalam hal
tersebut.
LN : Terima kasih atas waktu dan informasinya mbak, saya kira sudah cukup.
Assalamua'alaikum.
GA : Sama-sama, Wa'alaikum salam.
36

Lampiran 3

Pewawancara : Lathif Nugroho


Inisial : LN
Yang Diwawancarai : Eka Apriliani
Inisial : EA
Jabatan/Status : Siswa MAB kelas X 3
Hari/Tanggal : Jum'at, 25 Agustus 2010
Tempat : Masjid Pondok Pesantren Modern al -Amanah

LN : Assalamu'alakum?
EA : Wa'alaikum salam? Ada yang bisa saya bantu?
LN : Iya... ini saya mau tanya beberapa hal untuk penelitian saya...
EA : Silahkan... mas.
LN : langsung saja ya... dik pernah mengakses internet?
EA : Iya... saya sudah pernah mengakses internet sejak kelas 6 SD.
LN : Jadi sudah lama ya... dan selama me ngakses internet konten dan situs apa
saja yang anda akses?
EA : Saya banyak mengakses konten pengetahuan, dan untuk situs yang sering
saya akses adalah Google, Yahoo, da n Facebook.
LN : Dalam mengakses internet apakah ada pengetahuan baru yang anda
peroleh? Dan contohnya seperti apa?
EA : Ada, banyak pengetahuan yang saya peroleh semisal p engetahuan
tentang dunia di luar pesantren bahkan di luar negeri yang bagi kit a sulit
untuk menjangkaunya?
LN : Bagaimana anda menanggapi santri yang cenderung gaptek, dan apakah
santri perlu untuk mengakses Internet? Mengapa?
EA : perlu, karena wawasan dan pengetahuan di internet sangat luas, jadi
cocok dengan santri yang ku rang dalam mengakses internet. Supaya
santri tidak ketinggalan zaman.
LN : Jadi tidak hanya kalangan menengah yang mengakses internet, melainkan
santripun juga perlu mengakses internet.Sekarang apa ada sebuah
perubahan dalam prestasi akademik dan mina t belajar anda setelah
mengakses internet?
EA : lebih semangat untuk belajar, lebih semangat untuk mengetehui.
LN : Apakah internet perlu dikembangkan di Pesantren Modern al -Amanah?
Dengan cara apa?
EA : sangat perlu agar santri bebas dari anggapan masyarakat akan anggapan
mereka, yang menyatakan bahwa santri gaptek. Dengan cara
mengadakan seminar tentang internet dan dampaknya.
LN : Sedangkan yang saya ketahui adalah bahwa internet adalah media yang
bersifat bebas nilai? Bagaimana pesantren me mbatasi santri dalam
mengakses internet agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dari
berbagai pihak.
EA : Dalam menangani hal ini, lembaga bisa membuat tim khusus yang
bertugas mengawasi setiap santri yang mengakses internet, dan
memberikan sanksi bagi santri yang melanggar.
LN : Jadi seperti itu ya... saya kira ini cukup terima kasih waktu dan
37

informasinya.
EA : Sama-sama.
LN : Assalamu'alaikum.
EA : Wa'alaikum salam.
38

Lampiran 4

Pewawancara : Lathif Nugroho


Inisial : LN
Yang Diwawancarai : Nahdi Mujahidin
Inisial : NM
Jabatan/Status : Siswa MAB kelas X 1
Hari/Tanggal : Sabtu, 28 Agustus 2010
Tempat : Pondok Pesantren Modern al -Amanah

LN : Assalamu'alaikum? Bisa minta wakt unya dik?


NM : Wa'alaikum salam? Ya mari mas, silahkan...
LN : Disini saya akan menanyakan masalah terkait dengan penelitian saya...
NM : Ya... silahkan
LN : Langsung saja... dik apa sudah pernah mengakses internet?
NM : Sudah.
LN : Sejak kapan?
NM : Saya mengakses internet sejak kelas 1 smp.
LN : Konten dan situs apa saja yang sering anda akses? Dan mungkin anda
bisa berkata jujur apa yang telah anda akses, mungkin konten tersebut
negatif atau yang berbau positif .
NM : Banyak, saya sering mengakses situs jejaring sosial untuk menambah
wawasan sosialku, dan juga saya pernah mengakses konten berbau porno.
Dan juga saya sering mengakses situs central yang ada di internet,
seperti, Google, Wikipedia, Youtube. Dll
LN : Apakah ada pengtahuan baru yang anda serap setelah megakses internet?
NM : Ya... terutama saya selalu up date dengan dunia luar, banyak informasi di
negara lain yang menjadi makanan setiap kali aku mengakses internet.
LN : Disamping itu, apakah ada pegetahuan baru yang anda peroleh?
Contohnya?
NM : Ada, dulunya seperti saya sebelum mengenal internet saya belum bisa
membuat blog, tapi setelah saya mengenal saya bisa membuat blog.
LN : Apa ada yang berubah setelah anda mengakses internet, seperti minat
belajar atau mungkin prestasi ademik an da yang naik?
NM : Biasa, malah sering naik turun....
LN : O.... begitu ya... sekarang anda sendiri adalah seorang santri, dan disini
apakah santri perlu megakses internet?
NM : Sangat perlu, karena santri itu kesanya katro dan mengakses internet
tujuanya agar tidak ketinggalan dan mengetahui dunia baru.
LN : Sekarang anda berada di pondok pesantren yang menyediakan fasilitas
internet sebagai media pembelajaranya, dan apakah internet di pesantren
ini perlu dikembangkan?
NM : Ya... perlu, supaya santri tidak gagap dengan teknologi yang ada
sekarang ini.
LN : Apa yang harus dilakukan pesantren dalam mengawasi informasi yang
bebas nilai tersebut...?
NM : Adanya pembakalan dahulu sangat mempengaruhi hal tersebut. Dan
menjelaskan dampak dan bahaya tentang internet, dan juga pesantren
39

bisa menggunakan software untuk menyaring konten -konten yang ada


pada internet tersebut.
LN : Terima kasih, semoga informasi ini membantu. Assalamu'alaikum.
NM : Ya.... Wa'alaikum salam.
40

Lampiran 5

Pewawancara : Lathif Nugroho


Inisial : LN
Yang Diwawancarai : Muchlas Maulana Rusli
Inisial : MR
Jabatan/Status : Siswa kelas VIII A SMP Bilter
Hari/Tanggal : Sabtu, 28 Agustus 2010
Tempat : Pondok Pesantren Modern al -Amanah

LN : Assalamu'alaikum?
MR : Wa'alaikumusalam?
LN : Dik, bisa minta waktunya?
MR : Bisa.
LN : Ini saya ada beberapa pertanyaan tent ang internet untuk bahan KIR saya.
Mungkin bisa saya mulai langsung?
MR : Iya...
LN : Pernah mengakses internet?
MR : Ya pernah..
LN : Sejak kapan mengakses internet?
MR : Kelas 5 SD saya sudah pernah mengakses, tapi belu m faham betul
tentang internet...
LN : Jadi sekarang sudah paham ya...
MR : Ya. Sedikit-sedikit.
LN : Dalam mengakses internet konten dan situs apa yang a dik buka?
MR : Saya masih sering mengakses konten yang bersifat hiburan. Karena saya
juga belum terlalu faham tentang informasi berita yang ada di Internet.
LN : Dan setelah mengakses internet ada pengetahuan baru yang anda dapat?
MR : Saya mendapatkan wawasan baru seperti adanya internet membuat kita
bisa terhubung kemana-mana tanpa harus pergi jauh -jauh.
LN : Perubahan apa yang terjadi setelah mengakses internet? Mungkin setelah
mengakses minat belajar anda semakin naik atau sebaliknya? Atau
mungkin juga prestasi anda....
MR : Kalau saya tidak ada perubahan setelah menkases internet, tapi saya bisa
update mengenai hal-hal baru yang di perbincangkan oleh teman -teman
dikelas.
LN : Jadi anda termasuk update. Dan apakah santri secara mengglobal itu
perlu mengakses internet.
MR : Perlu, agar santri tidak tertinggal dengan informasi dan tidak ketinggalan
jaman. Dan pengetahuannya biar luas.
LN : Sekarang anda adalah seorang santri pesantren modern al -Amanah,
apakah internet disini perlu dikembangkan?
MR : Perlu, karena santri itu seorang yang harus update agar bisa mengimbangi
masyarakat kelak.
LN : mmm... ya... dan yang harus dilakukan pesantren untuk menjaga keluar
masuknya informasi yang tida k bisa kita saring secara cuma -cuma?
MR : Dalam mengakses internet santri perlu diawasi mungkin dengan cara
tidak memberikan bilik di lab internet di pesantren, hal tersebut
41

memudahakan pengawasan santri.


LN : Baik, terima kasih atas segala informasinya Assalamu'alaikum.
MR : Sama-sama. Wa'alaikumusalam.
42

Lampiran 6

Pewawancara : Lathif Nugroho


Inisial : LN
Yang Diwawancarai : Shakti Rahmat Wibowo
Inisial : SR
Jabatan/Status : Siswa kelas VIII A SMP Bilter
Hari/Tanggal : Sabtu, 28 Agustus 2010
Tempat : Pondok Pesantren Modern al -Amanah

LN : Bisa minta waktunya dik...


SR : Ada apa ya mas?
LN : Saya butuh informasi mengenai In ternet di Pesantren ini? Jadi ma u minta
waktu adik sebentar? Bisa kan...
SR : Ya... Silahkan...
LN : Langsung saja, apa adek in i pernah mengakses internet?
SR : Sudah mas, malah saya pertama kali mengaksesnya waktu kelas 3 SD.
LN : Wah.. hebat...
LN : Koten yang anda akses dalam bentuk apa? Dan untuk situs yang sering
anda akses apa?
SR : Dulu waktu masih pertama saya hanya menga kses Google dan hanya
mencari sesuatu di internet, tapi sekarang saya sudah lebih tau banyak
lagi situs-situs lain. Misal untuk mencari video kita bisa mencari di You
tube, dan masih banyak lagi...
LN : Apakah dari situs-situs tersebut ada sebuah penget ahuan baru atau
mungkin informasi bagi adek?
SR : Seperti pelajaran di buku yang belum saya mengerti, maka saya bisa
mencari di Internet karena di Internet lebih lengkap. Untuk informasi
saya sering mencari lembaga -lembaga pendidikan, contohnya pondok i ni,
saya mengerti pondok ini dari internet.
LN : Setelah mengakses adakah sebuah perubahan dalam minat belajar dan
mungkin prestasi akademik adek?
SR : Tidak ada.
LN : Menurut adek, apakah santri perlu mengakses internet?
SR : Perlu, santri bisa mengetah ui bagaimana cara melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi lewat internet.
LN : Jika santri perlu mengakses internet maka pesantren juga harus
mengembangkan fasilitas internet ini, apakah pes antren ini juga perlu
dikembangkan dalam bidang internetnya... ?
SR : Ya... perlu, dengan adanya internet santri Pesantren ini akan bisa
mengangkat namanya. Mungkin dengan lomba yang ada di internet santri
juga bisa mengangkat nama baik pesantren.
LN : Sedangkan bagaimana pesantren menjaga informasi yang bebas nilai
tersebut?
SR : Memberi teguran dan dilakukan pemberian sanksi jika ada santri yang
melanggar... seumpama santri tersebut melihat video porno maka harus
secara langsung pengawas menindak dengan tegas. Karena santri harus
bias menjaga akhlak dan mere ka juga faham dengan agama.
43

LN : Terima kasih dik.... assalmu'alaikum.


SR : Ya... Wa'alaikumusalam.
44

Lampiran 7

Pewawancara : Lathif Nugroho


Inisial : LN
Yang Diwawancarai : Viki Nur Akhsani
Inisial : VN
Jabatan/Status : Ketua OSIS SMP Bilter
Hari/Tanggal : Sabtu, 28 Agustus 2010
Tempat : Pondok Pesantren Modern al -Amanah

LN : Assalamu'alaikum?
VN : Wa'alaikumusalam.
LN : Bisa minta waktunya sebentar?
VN : Bisa.... ada yang bisa saya bantu?
LN : Saya akan menanyakan beberapa hal tentang internet, karena saya harus
mengambil informasi di sekolah ini.
VN : Silahkan...
LN : Sudah pernah mengakses internet? Dan sejak kapan?
VN : Saya sudah pernah mengakses internet dan itu dimulai ketika saya kelas 6
SD.
LN : Dan konten/situs yang sering anda akses apa?
VN : Google dan wikipedia adalah situs yang sering saya akses, dari situ saya
mengambil dan mengakses konten yang berkaitan dengan pendidikan.
LN : Apakah dalam situs tersebut terdapat pengetahuan baru bagi anda?
VN : Banyak sekali pengetahuan yang saya dapat, seperti pengetahuan baru -
baru ini. Dan itu belum diketahui banyak orang.
LN : Apakah setelah mengakses internet ada perubahan dalam minat belajar
anda, atau mungkin prestasi akdemi k anda yang semakin naik?
VN : Alhamdulillah, ada peningkatan dalam minat belajar walaupun tidak
berpengaruh dengan prestasi akademik saya. Karena referensi dibuku
kurang, jadi saya juga belajar lewat internet.
LN : Apakah santri perlu mengakses internet?
VN : Sangat Perlu, karena santri itu kurang tau hal yang ada di luar pesantren,
dengan adanya internet santri bisa terus mengakses informasi dengan
internet.
LN : Apakah internet di pesantren ini perlu dikembangkan, melihat santrinya
yang sangat mendukung adanya internet di Pesantren ini.
VN : untuk mencetak generasi baru santri, maka santri perlu mengakses
internet.
LN : Dan apakah yang harus dilakukan pesantren dalam menjaga keluarnya
informasi yang bebas nilai?
VN : Ada 2 hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga keluar masuknya
informasi tersebut yaitu (1) santri harus faham dengan statusnya sebagai
santri, karena santri adalah orang yang diajarkan akhlakul karimah. (2)
yaitu lembga juga menjaga dengan mengadakan pengawas ketika santri
mengakases internet.

Anda mungkin juga menyukai