BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat mulai dari kalangan muda hingga kalangan tua, dari pejabat hingga
rakyat biasa, dari yang pendidikan formal hingga pendidikan non formal, di
Masyarakat bisa melakukan jual beli secara online, membaca buku dari seluruh
belahan dunia mana pun. Akan tetapi, dalam sisi negatif, orang juga dapat
pengaruh positif maupun negatif terhadap tatanan kehidupan, lebih khusus lagi
pengetahuan melalui internet dengan mudah dan murah. Pada saat yang sama,
internet juga menawarkan bermacam -macam informasi yang bebas nilai, artinya
siapapun bisa mengupdate dan mengupload informasi yang bermanfaat bagi dunia
Amanah Krian-Sidoarjo telah memberikan layanan internet bagi para santri sejak
tahun 2006. Prihal latar belakang disediakany a sarana internet pada lembaga -
Aliyah Bilingual dan SMP Bilingual Terpadu adalah agar para santri dapat
dunia pendidikan dari berbagai pusat -pusat pengetahuan yang terdapat di belahan
Sidoarjo?
3
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
akademik mereka.
2. Sebagai referensi bagi dunia pendidikan, sejauh mana med ia internet dapat
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini dijelaskan hasil kajian literatur telah didapat dari berbagi
sebagai lembaga edukasi, santri dan juga motivasi dan prestasi santri. Konsep -
konsep ini diharapan dapat menjadi panduan untuk menjawab pertanyaan dari
akan terjadinya perang nuklir. Jalan ini membuat mendorong negara SuperPower
komputer satu dengan yang lain yang berada di tempat terpisah agar bisa berbagi
data. Pada tahun 1969, departemen pertah anan Amerika serikat membuat suatu uji
coba pengiriman dari sebuah d ata abstrak titik simpul (node ) pada komputer yang
terletak pada sebuah universitas. Sistem jaringan itu dinamakan aparnet Jaringan
itu makin meluas keberbagai universitas lain. Teknologi pengiriman data terus
Pada tahun 1965 dengan bantuan dari ARPA, Larry Robert dan Thomas
Marril memcoba koneksi jauh ( wide area network) yang pertama. Mereka
di Santa Monica melalui jaringan telepon dapat melewatkan data, namun tidak
Pada tahun 1966 Bob Taylor dari ARPA menerima bantuan dana dari
yang mendanai percobaan ini. Tiga tahun kemudian, jaringan yersebut berhasil di
buat yang di sebut sebagai ARPANET. Jaringan itu kemudian menjadi cika l bakal
lahirnya internet.
Internet, yang ada saat itu di sebut ARPANET, pertama kali online pada
berbagai universitas di bagian barat daya Amerika Serikat, antara lain University
Harvard, BBN, dan Systems Development Corp (SDC) di Santa Monica, ikut
bergabung. Selanjutnya, pada bulan Januari 1971 giliran Standford, Lincoln Labs
Mitre, Buroughs, RAND dan Universitas Illionis juga ukut bergabung. Setelah itu,
Tel-Net. Protocol yang digunakan untuk mengakses sebuah komputer dari jarak
6
jauh. Selain itu, Network Working Group membuat kemajuan pada standar File
Pada tahun 1972 Ray Tomlinson dari BBN menulis program yang dapat
(username) dan alamat E-mail (e-mail address). Pada akhir tahun 1980 -an, simbol
Maka pada tahun 1973 dim ulai pengembangan sebuah protocol yang kenudian
hari di sebut dengan protocol TCP/ IP oleh sebuah kelompok yang di pimpin oleh
Vinton Cerf dan Standford dan Bob Kahn dari DARPA (Defense Anvanced
yang lain.
Sejak saat itu pengguna internet sangat cepat berkembang di seluruh penjuru
komputer dari berbagai belahan dunia untuk saling terhubung dan bertukar data
serta bertukar informasi. dalam semua hal tersebu t aktivitas online tidak bisa
luput. Online sendiri merupakan salah satu kebutuhan dari manusia modern,
karena dengan adanya jaringan internet setiap orang dapat berinteraksi di situs
7
jejaring sosial. Tetapi terkadang dalam melakukan aktivitas di dunia may a, semua
berfungsi sebagai salah satu benteng pertahanan umat Islam, pusat dakwah dan
pesantren atau santri berasal dari bahasa Tamil yang berarti "guru mengaji".
Sumber lain menyebutkan bahwa kata itu bera sal dari bahasa India shastri dari
akar kata shastra yang berarti "buku-buku suci", "buku-buku agama", atau "buku -
buku tentang ilmu pengetahuan". Di luar Pulau Jawa lembaga ini di sebut nama
lain, seperti surau (di Sumatra Barat), dayah (Aceh), dan pondok (di daerah lain)
lainya adalah para santri atau murid tinggal bersama dengan kiai atau guru mereka
dalam suatu kompleks tertentu yang mandiri, sehingga d apat menumbuhkan ciri
khas pesantren, seperti: (1) A danya hubungan yang akrab an tara santri dan kiai;
(2) Santri taat dan patuh kepada kiainya ; (3) Para santri hidup secara mandiri
persaudaraan; (5) Para santri terlatih hidup berdisiplin dan tirakat. Agar dapat
memiliki saran fisik yang minimal terdiri dari sarana dasar, yaitu masjid atau
langgar sebagai pusat kegiatan, rumah tempa t tinggal kiai da kelurganya, pondok
8
tempat tinggal para santri, dan ruangan -ruangan belajar. (Ensklopedia Islam,
1999: 99).
memuat tujuan, nilai dan berbagai unsur yang berkerja secara te rpadu satu sama
lain dan tak terpisahkan. Interaksi juga terjadi antara santri dan guru pada setiap
Ada dua versi pendapat mengenai asal usul dan latar belakang berdirinya
berakar berakar dari tradisi Islam sendiri, yaitu tradisi "tarekat". Pesantren
mempunyai kaitan yang erat dengan tempat pendidikan yang khas bagi kaum sufi.
Pendapat ini berdasarkan fakta bahwa penyaran Islam di Indonesia pada awalnya
lebih banyak dikenal dalam kegiatan tarekat dan pengajian. Dalam perkembangan
pesantren.
Kedua, peasntren yang kita kenal sekarang ini pada mulanya merupakan
pengambil alihan dari sistem pesantren yang diadakan oleh orang -orang hindu-
hindu di Nusantara. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa jauh sebelum datangnya
pesantren pada masa itu dimaksudkan sebagai tempat mengajarkan ajaran -ajaran
agama Hindu dan tempat membina kader -kader penyebar Hindu. Tradisi
penghormatan murid kepada gur u yang pola hubungan antara keduanya tidak di
dasarkan pada hal-hal yang bersifat materi juga bersumber dari tradisi Hindu.
9
Fakta lain yang menunjukan bahwa pesantren berakar dari tradisi Islam adalah
setelah abad ke-16. Karya-karya Jawa klasik seperti Serat Cabolek dan Serat
banyak dijumpai pesantren yang besar yang mengajarkan berbagai kitab Islam
klasik dalam bidang fikih, teologi, dan tasawuf, dan menjadi pusat -pusat
penyiaran Islam.
ajaran Islam dengan tujuan ibadah untuk mendapatkan ridho Allah SWT,
sehingga ijazah tidak terlalu di pentingkan dan waktu belajarnya juga tidak
dibatasi, yaitu manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berkhlak mulia,
adalah: (1) Kebijksanaan, (2) Bebas terpimpin, (3) Mandiri, (4) Kebersamaan, (5)
Hubungan guru, santri, orang tua, dan masyarkat, (6) Ilmu pengetahuan diperoleh
di samping dengan ketajaman akal juga sangat tergantung kepada kesu cian hati
dan berkah kiai, (7) Kemampuan mengatur diri sendiri, (8) Sederhana, (9) M etode
2.5 Santri
X. Panggilan Santri Kyai KH artinya ia pernah diajar oleh Kyai KH. Umumnya,
sebutan santri Kyai juga berarti ia pernah menjadi anak asuh, anak didik, kadang -
(Wikipedia).
Jumlah santri dalam sebuah pesantren biasanya dijadijan sebuah tolak ukur
atas maju mundurnya sebuah pesantren. Semakin banyak santri pesantren dinilai
Santri yang mengacu pada san tri yang tradisional. Pada awalnya kata salafi
di ambil dari kata salaf yang berartikan kaum salaf yang pada masa sahabat dan
tabi'in. dengan demikian dikatakan santri salaf karena ingin mengacu pada
Karena ada keterkaitan yang begitu erat antara santri dan lingkungan,
santri terus mengalami akomodasi dan konsensi untuk melihat suatu pandangan
pemikiran modern tapi juga masih memegang ajaran Islam yang terjaga.
dalam memperoleh prestasi. Untuk menge tahui berhasil tidaknya seseorang dalam
belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi
Adapaun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivi tas belajar
yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud
Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah menyerap
pengetahuan. Belajar adalah perubahan yang terja di dalam tingkah laku manusia.
Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi
yang bersangkutan.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar
harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli
mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik
memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang
adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam
dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan
sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor,
menolak dan menilai informasi -informasi yang diperoleh dalam proses belajar
dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau
Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari
siswa.
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hal ini karena peneliti akan
Subjek penelitian ini adalah informan yang terkait langsung dengan suatu
titik fokus yang di teliti yaitu Ketua Organisasi Pondok pesantren Modern al -
mengakses internet. Informan yang pertama adalah Ghofar Purbaya (GP), dia
adalah salah seorang santri yang menjabat sebagai ketua organisasi, informan
Ghofar Purbaya dipilih oleh peneliti dengan alasan, dia lebih mengerti banyak
tentang Pesantren Modern al -Amanah, dan juga pengetahuan internet yang sudah
dimilikinya.
grenda adalah seorang yang menjadi ketua organisasi Pondok Pesantren Modern
slalu terkoneksi dengan internet. Informan lainya Eka Apriliani atau EA dia
seorang siswa madrasah aliyah bilingual kelas X III, EA dipilih oleh peneliti
oleh para temanya yang mengatakan bahwa pres tasi EA diatas rata-rata dalam
Viki Nur (VN) mereka adalah siswa SMP Bilter kecuali informan NM dia adal ah
salah seorang siswa Madrasah Aliyah Bil ingual. Ketiga informan tersebut dipilih
oleh peneliti karena informasi yang diperoleh dari siswa -siswi dari kalangan
Menurut Denzin (dalam Mulyana, 2004: 176) model pengamatan ini adalah
informan.
informan sesuai dengan kriteria santri yang dianggap sudah mengenal teknologi
terfokus dengan kriteria santri yang d iwawancarai sudah mengenal internet dan
BAB IV
komputer untuk bertransfer dan berterima data. Tidak hanya itu, internet dewasa
ini semakin besar kegunaanya, banyak orang yang memanf aatkan jasa internet
sebagai media jual beli dan juga komunikasi dengan sesama pengguna internet di
internet membuat para konsumen semakin meminati media yang praktis tersebut.
Walaupun, media tersebut cenderung memiliki sifat Media Bebas Nilai, tidak
Sebagai media komunikasi, Internet tidak bisa lepas dari 2 hal yaitu positif
dan negatif, hal yang positif yang bisa di ambil dari inter net antara lain : sebagai
suatu relasi. Hal ini sama dengan sebuah pepatah yang menyatakan "bagai pisau
yang mempunyai mata dua" yang mempunyai maksud bahwa bukan hanya
dampak positif saja, melainkan juga dampak negatif yang begitu besar seperti
halya, konten porno, game, dan macam -macam kriminalitas yang ada di Internet.
Sebuah penelitian juga telah dibahas dalam Kompas tanggal 2 Maret 2009,
kerusakan otak sama seperti dalam kecanduan narkoba. Kecanduan tersebut akan
pengusaha, pegawai, wira swasta dan pelajar sudah terikat dengan media Internet
itu, perkembangan media tersebut juga berimbas dalam dunia Pesantren, yang
Banyak hal yang peneliti peroleh baik dari kajian pustak a dan wawancara
tentang madia Internet dan pengaruhnya terhadap minat belajar dan prestasi
sudah berani mengajukan nama santri -santrinya sebagai seorang kader masa
depan yang tidak hanya meilhat aspek keagamaan saja, melaikan juga melihat
internet.
Adapun data yang diperoleh dari informan mengenai sejak kapan mulai
mengakses internet, konten dan situs yang diakses, perlu dan tidaknya seorang
santri dalam mengakses internet, informasi dan berita yang didapat setelah
bagaimana pesantren menjaga santri dari media internet yan g cenderung Bebas
perkembangan zaman, banyak santri yang sudah faham akan kegunaan Media
Internet. Bahkan mereka sudah mengenal lebih awal Internet sebelum masuk di
pesantren Modern al-Amanah, dari data yang peroleh, mereka sudah mengakses
mulai jenjang sekolah dasar, hal tersebut diungka pakan oleh SR, informan yang
mengatakan bahwa dia sudah pernah mengakses internet sejak kelas 3 SD. SR
adalah satu dari 7 informan peneliti, dia adalah seorang informan yang paling
Internet adalah sistem inforamasi global, hal itu dibuktikan adanya salah
satu SMP Bilter yang sudah mengenal internet sejak dini. Demikian dengan
informan lainya seperti GA, GP, NM, EA, MR, dan juga VN rata -rata dari mereka
dengan kata lain mereka mulai mengakses internet sebelum kelas 10 SMA/Aliyah.
layaknya sebuah ilmu pengetahuan karena dengan menget ahui internet dan
teknologi yang ada di "balik layar", tentu pada akhirnya menjadi paham dan
kemudian dapat memilih dan mengakses konten atau situs yang begitu banyak
terdapat di internet.
mengakses internet, dan semua konten atau situs yang pernah di ak ses santri
tersebut. Dalam kategori ini ada 6 informan yang mengakses konten berkategori
20
tentang pengetahuan. 5 informan itu adalah GP, GA, EA, SR, VN. Mereka
Berbeda dengan informan yang lain yang peneliti wawancarai, mereka adalah NM
media hiburan, dan bahkan NM yang berstatus siswa MAB kelas X 1 mengakui
bahwa dia pernah mengakses konten yang berbau negatif seperti konten porno.
Sedangkan untuk situs yang diakses kebanyakan adalah: (1) Google; (2) Yahoo;
dan (3) Wikipedia. Hal ini merupakan cara mereka menyatakan tiga situs tersebut
fasilitas internet yang menjadi media pembelajaran santrinya. Dewasa ini, banyak
kegaptekanya, dan Anggapan tersebut bisa merusak image seorang santri, bahkan
hal tersebut juga dapat merusak gambaran sebuah lembaga pendidikan islam yang
perlu untuk diakses, dengan keterbatasan mereka sebagai santri tidak mengurangi
(Dewan Santri al-Amanah). Dan juga beberapa informan lainya yang mengatakan
bahwa internet perlu diakses oleh santri. Dalam wawacara yang diungkapkan
Ya... perlu, dengan adanya internet santri Pesantren ini akan bisa
mengangkat namanya. Mungkin dengan lomba yang ada di internet
santri juga bisa mengangkat nama baik pesantren (SR).
terhadap internet sangat positif, rasa ingin tahu mereka tidak terhalangi oleh
Pesantren yang mengatakan ba hwa santri adalah kaum yang tertutup dari media
informasi dan khususnya internet. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa santri
sekarang bukanlah santri dahulu yang masih terisolisir, melainkan santri sekarang
dalam kehidupan sehari -hari, karena hal tersebut tidak bisa terlepas dari
kehidupan seorang manusia yang juga makhluk sosial. Internet adalah media b aru
Internet dibuat sedemikian rupa agar dapat dijangkau oleh siapapun dalam
22
lapisan masyarakat. Dampak itu j uga berimabas pada minat (motivasi) belajar dan
Dalam kajian ini, peneliti mendapatkan data dari informan tentang minat
mempunyai status sebagai ketua OSIS SMP bilter ini lebih memahami arti dari
berimbas pada minat belajar santri, hal tersebut juga tidak menutup kemungkinan
mengungkapakan:
Begitu juga dengan informan GP, EA, dan MR yang mengatakan hal serupa.
tetapi ada sebagian dari informan yang tidak mendapatkan perubahan, justru
belajar dan prestasi akademik santri. Hal ini disebabkan oleh seberapa sering
santri itu mengakses internet dan konten apa saja yang diakses oleh santri itu
sendiri.
pada awal berdirinya sebuah pesantren. Did alamnya terdapat berbagai unsur dan
tujuan pesantren, nilai sebuah pesantren, dan juga kurikulum pesantren. Pad a
dasarnya internet adalah sebuah unsur yang tergolong sebagai unsur organik
pesantren Modern al-Amanah, maka secara tidak langsung internet menjadi salah
tidak terjadi timpang tindih yang bisa m erugikan lapisan-lapisan yang ada di
bertujuan agar santri m mempunyai wawasan yang luas, karena santri sendiri
MR adalah siswa jenjang ketiga di SMP Bilter, dia berusaha merubah citra
santri yang sekarang ini goyang karena adanya era globalisasi. Perkembangan
kelompok ikut berubah. pada wawancara dengan informan SR, i nforman SR juga
Ya... perlu, dengan adanya internet santri Pesantren ini akan bisa
mengangkat namanya. Mungkin dengan lomba yang ada di internet
santri juga bisa mengangkat nama baik pesantren (SR).
Nama baik sebuah pesantren ditentukan oleh santri dalam pesantren itu
masyarakat terhadap santri tersebut akan tertuju dari mana santri tetsebut berasal.
masyarakat semakin baik dalam dunia pendidikan. Hal tersebut tidak lepas dengan
metode dan bagaimana cara pesantren menghasilkan santri -santri yang berkualitas
Media bebas nilai dalam kehidupan sehari -hari sangat beragam termasuk
internet adalah salah satu contoh dari media tersebut. Internet dikatakan sebagai
media bebas nilai karena semua informasi positif maupun negatif bisa di tampung
oleh internet, dalam hal ini penggunalah yang berperan dalam menyaring
kasus ini, mereka mempunyai cara tersendiri bagi lembaga pesantren dalam
25
menyikapi media internet yang cenderung bebas nilai. adapun informan GA dan
kesadaran pada santri itu sendiri. Hal tersebut diungkapkan pada kutipan
Disini harus ada interaksi sosial antara santri dan asatidz, dan juga
mereka lebih menekankan akhlaq mereka. Ka rena internet, santri
dan akhlak sangat berkaitan karena jika internet digunakan dengan
berhati-hati maka media tersebut akan menjadi m edia informasi
yang begitu besar kegunaanya. Dan juga lembaga tetap
memberikan pengawas dalam hal tersebut (GA).
informan GA, karena ketika akhlak dipadukan untuk menjaga diri, maka hal itu
adalah pembelajaran yang di dapat santri diluar kelas. Jika santri menggunakan
internet sebaik-baiknya maka akan menjadi sumber informasi yang begitu besar
Jadi kolaborasi antara akhlak seorang san tri dan tidakan lembaga menjadi
pengguna internet kebanyakan. Banyak cybercrime yang terjadi dan hal ini
fungsi internet yang seharusnya mempunyai banyak manfaat dan fungsi. Bagai
pedang dengan dua mata. Pengguanaan internet bisa menjadi hal yang positif
ketika pada pengguna ada firewall pada diri pengguna, dengan kata lain ada
Sistem dan program dari sebuah pesa ntren dalam mencegah keluar
Dalam menangani hal ini, lembaga bisa membuat tim khusus yang
bertugas mengawasi setiap santri yang mengakses internet, dan
memberikan sanksi bagi santri yang melanggar (EA).
masih perlu diawasi dan diingatkan, karena santri juga masih dalam tahap
adalah jalan alternatif untuk membantu menuntun santri akan dampak negatif
kutipan wawancaranya:
menyaring konten yang terdapat dalam interne t. Hal itu dapat menjadi inspirasi
konten internet, penggunaan sistem yang lebih modern membuat kemudah an bagi
Adanya cara itu juga memudahkan dalam pengawasan santri yang sedang
pesantren terbuka dari isolisir penge tehuan dan informasi yang ada diluar
pesantren yang selama ini menjadi momok bagi santri, hal tersebut adalah
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari semua yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap
santri pesantren Modern al-Amanah memiliki pola pikir tersendiri, sebagian dari
sebagai media untuk mengerjakan tugas, dan ada juga yang menggunakanya
hanya sebagai hiburan s eperti melihat video, main game dan hal yang bersifat
menghibur.
Pada saat ini prespektif sebagian orang tentang santri yang dulunya kental
dengan sebutan kolot, kurang informasi tidak begitu tepat ketika di kaitkan
dengan santri zaman sekarang dan perkemb angan IT yang semakin canggih. satu
dari ribuan santri adalah santri pesantren Modern al-Amanah yang sekarang
menjadi lebih faham akan arus kemodernan tekonologi informasi , sebagian dari
cara mereka mendapatkan informasi di dunia luar di luar pesantren agar bisa
kelak.
Minat (motivasi) belajar santri dan prestasi akademik menjadi tolak ukur
belajar dan juga prestasi akademik mereka setelah mengakses internet. Perubahan
tersebut dalam artian tidak selalu baik dan tidak selalu buruk, mereka yang
29
mereka bisa mengambil informasi yang berdampak positif dalam minat (motivasi)
belajar dan prestasi akademik mereka, begitu juga sebaliknya. S emua hal tersebut
dunia di luar pesantren. Dan juga adanya sebuah media internet di pesantren
khususnya pesantren Modern al-Amanah adalah tidak lain sebagai tolak ukur
yang ada, dan juga adanya upaya pesantren dalam terus mengembangkannya. 2
5.2 Saran
internet sebagai media informasi baru bagi kita, dan semua aspek dalam internet
menjadikan kita akan lupa dengan kehidupam sebelum datangnya media tersebut.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa secara tidak langsung internet menjadi
bumerang bagi kehidupan kita , dan hal itu menyebabkan culture shock bagi setiap
dengan baik oleh pesantren, sehingga bisa membawa dampak positif bagi minat
belajar maupun prestasi akademik santri, maka internet harus di kembangkan oleh
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Rizki Putra.
WEBSITE
LITERATUR LAIN
Lampiran 1
HASIL WAWANCARA PENELITIAN
LN : Assalamu'alaikum
GP : Wa'alaikum Salam WR. Wb
LN : Bisa minta waktunya sebentar mas?
GP : Bisa.
LN : Pernah mengakses Internet?
GP : Pernah.
LN : Sejak kapan Anda mulai mengakses Internet?
GP : Sejak SMP.
LN : Ketika mengakses internet konten dan situs apa saja yang pernah Anda
akses?
GP : Saya mengkses berita olimpiade yang mungkin belum kita keta hui, karena
di universitas-unversitas itu tidak hanya memberitahukan lewat m edia
cetak saja, melainkan juga melewati internet.
LN : Untuk situs, Situs apakah yang sering Anda akses?
GP : Untuk situs saya sering mangakses W ikipedia, karena disitu banyak
pengetahuan yang belum saya ketahui sebelumnya.
LN : Apakah ada pengetahuan baru yang Anda serap setelah mengakses Intenet?
GP : Ada, seperti hanya saat mendownload suatu file dari suatu situs, da ri situ
saya bisa mendapat pengeta huan baru, bagaimana cara mendow nload. Dan
mengambil sebuah file dari Internet ke sebuah komputer.
LN : Jadi begitu ya. Mmm Apakah Setelah mengakses internet ada perubahan
dalam prestasi akademik Anda?
GP : Ada, seperti wawasan saya jauh lebih luas setelah mengakses internet.
LN : Menurut Anda, apakah santri perlu mengakses Internet Mas?
GP : Saya rasa juga perlu.
LN : Mengapa Mas?
GP : Bagi siswa indonesia Internet itu banyak segi positifnya, mungin bagi
orang yang tidak memiliki pegetahuan khusu s internet mungkin, hanya
mengakses situs-situs yang tidak senonoh. Kadang kala santri itu bingung
ketika mereka ada masalah, mereka sering di bebani t ugas yang di dapat
dari sekolah danjuga aktifitas santri yang padat . Jadi mereka memcahkan
masalah dengan mengakses Internet
LN : Menurut Anda, apakah Internet perlu di kembangkan di Pesantren ini?
GP : Perlu, karena Internet mampu membuat wawasan santri luas. Apabila
pesantren bisa memberi sarana internet berarti pe santren tersebut adalah
pesantren yang berkembang, sekarang banyak pesantren yang sebenarnya
33
Lampiran 2
LN : Assalamu'alaikum ?
GA : Wa'alaikum salam.
LN : Mbak bisa minta waktunya sebentar ?
GA : Insya Allah.
LN : Saya akan menanyakan beberapa hal tentang internet untuk tugas KIR
saya?
GA : Iya...
LN : Selama ini apakah anda pernah mengakses internet ?
GA : Pernah.
LN : Sejak kapan anda mulai menga ksesnya ?
GA : Pada awal SMP saya sudah mengakses Internet.
LN : Internet memiliki banyak konten , dan anda pernah mengakses kon ten
apa saja ?
GA : Kebanyakan situs dan konten yang saya sering saya buka itu, tentang
biologi dan pertanian.
LN : Apakah dalam konten tersebut membuahkan hasil seperti pengetahuan
baru yang anda peroleh atau mungkin hanya sebuah wacana yang tak
memberikan apa-apa...?
GA : Ada banyak pengetahuan yang saya dapat setelah mengakses hal
tersebut, seperti bagaiman a cara kita mengenal tumbuhan dan
merawatnya... dan masih banyak lagi. Jadi saya tidak hanya mendapatkan
ilmu dari buku melainkan saya juga banyak mendapatkanya dari internet.
LN : Seperti itu ya... sekarang, apakah santri perlu mengakses Internet ?
Mengapa?
GA : Ya. Sangat perlu. Karena kita kurang jika hanya mengakses informasi
lewat media cetak, karena media cetak tidak mencakup semua informasi
yang ada di belahan dunia lainya . Tapi dengan internet seluruh informasi
yang ada diselutuh dunia bisa masuk dan dengan mudah kita
mengaksesnya. Hal tersebut membuat para santri mengenal dunia luar.
LN : Seperti yang anda katakan, bahwa internet adalah media informasi.
Sekarang apakah ada sebuah perubahan dalam prestasi dan minat belajar
anda setelah mengakses internet.
GA : Perubahan dalam dalam diri sangat terlihat ketika saya bisa
mengaplikasikan apa yang telah saya peroleh dari internet, seperti saya
menerangkan bab Biologi di d epan kelas yang informasinya saya peroleh
dari internet.
LN : Apakah internet perlu dikembangkan di Pesantren?
35
Lampiran 3
LN : Assalamu'alakum?
EA : Wa'alaikum salam? Ada yang bisa saya bantu?
LN : Iya... ini saya mau tanya beberapa hal untuk penelitian saya...
EA : Silahkan... mas.
LN : langsung saja ya... dik pernah mengakses internet?
EA : Iya... saya sudah pernah mengakses internet sejak kelas 6 SD.
LN : Jadi sudah lama ya... dan selama me ngakses internet konten dan situs apa
saja yang anda akses?
EA : Saya banyak mengakses konten pengetahuan, dan untuk situs yang sering
saya akses adalah Google, Yahoo, da n Facebook.
LN : Dalam mengakses internet apakah ada pengetahuan baru yang anda
peroleh? Dan contohnya seperti apa?
EA : Ada, banyak pengetahuan yang saya peroleh semisal p engetahuan
tentang dunia di luar pesantren bahkan di luar negeri yang bagi kit a sulit
untuk menjangkaunya?
LN : Bagaimana anda menanggapi santri yang cenderung gaptek, dan apakah
santri perlu untuk mengakses Internet? Mengapa?
EA : perlu, karena wawasan dan pengetahuan di internet sangat luas, jadi
cocok dengan santri yang ku rang dalam mengakses internet. Supaya
santri tidak ketinggalan zaman.
LN : Jadi tidak hanya kalangan menengah yang mengakses internet, melainkan
santripun juga perlu mengakses internet.Sekarang apa ada sebuah
perubahan dalam prestasi akademik dan mina t belajar anda setelah
mengakses internet?
EA : lebih semangat untuk belajar, lebih semangat untuk mengetehui.
LN : Apakah internet perlu dikembangkan di Pesantren Modern al -Amanah?
Dengan cara apa?
EA : sangat perlu agar santri bebas dari anggapan masyarakat akan anggapan
mereka, yang menyatakan bahwa santri gaptek. Dengan cara
mengadakan seminar tentang internet dan dampaknya.
LN : Sedangkan yang saya ketahui adalah bahwa internet adalah media yang
bersifat bebas nilai? Bagaimana pesantren me mbatasi santri dalam
mengakses internet agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dari
berbagai pihak.
EA : Dalam menangani hal ini, lembaga bisa membuat tim khusus yang
bertugas mengawasi setiap santri yang mengakses internet, dan
memberikan sanksi bagi santri yang melanggar.
LN : Jadi seperti itu ya... saya kira ini cukup terima kasih waktu dan
37
informasinya.
EA : Sama-sama.
LN : Assalamu'alaikum.
EA : Wa'alaikum salam.
38
Lampiran 4
Lampiran 5
LN : Assalamu'alaikum?
MR : Wa'alaikumusalam?
LN : Dik, bisa minta waktunya?
MR : Bisa.
LN : Ini saya ada beberapa pertanyaan tent ang internet untuk bahan KIR saya.
Mungkin bisa saya mulai langsung?
MR : Iya...
LN : Pernah mengakses internet?
MR : Ya pernah..
LN : Sejak kapan mengakses internet?
MR : Kelas 5 SD saya sudah pernah mengakses, tapi belu m faham betul
tentang internet...
LN : Jadi sekarang sudah paham ya...
MR : Ya. Sedikit-sedikit.
LN : Dalam mengakses internet konten dan situs apa yang a dik buka?
MR : Saya masih sering mengakses konten yang bersifat hiburan. Karena saya
juga belum terlalu faham tentang informasi berita yang ada di Internet.
LN : Dan setelah mengakses internet ada pengetahuan baru yang anda dapat?
MR : Saya mendapatkan wawasan baru seperti adanya internet membuat kita
bisa terhubung kemana-mana tanpa harus pergi jauh -jauh.
LN : Perubahan apa yang terjadi setelah mengakses internet? Mungkin setelah
mengakses minat belajar anda semakin naik atau sebaliknya? Atau
mungkin juga prestasi anda....
MR : Kalau saya tidak ada perubahan setelah menkases internet, tapi saya bisa
update mengenai hal-hal baru yang di perbincangkan oleh teman -teman
dikelas.
LN : Jadi anda termasuk update. Dan apakah santri secara mengglobal itu
perlu mengakses internet.
MR : Perlu, agar santri tidak tertinggal dengan informasi dan tidak ketinggalan
jaman. Dan pengetahuannya biar luas.
LN : Sekarang anda adalah seorang santri pesantren modern al -Amanah,
apakah internet disini perlu dikembangkan?
MR : Perlu, karena santri itu seorang yang harus update agar bisa mengimbangi
masyarakat kelak.
LN : mmm... ya... dan yang harus dilakukan pesantren untuk menjaga keluar
masuknya informasi yang tida k bisa kita saring secara cuma -cuma?
MR : Dalam mengakses internet santri perlu diawasi mungkin dengan cara
tidak memberikan bilik di lab internet di pesantren, hal tersebut
41
Lampiran 6
Lampiran 7
LN : Assalamu'alaikum?
VN : Wa'alaikumusalam.
LN : Bisa minta waktunya sebentar?
VN : Bisa.... ada yang bisa saya bantu?
LN : Saya akan menanyakan beberapa hal tentang internet, karena saya harus
mengambil informasi di sekolah ini.
VN : Silahkan...
LN : Sudah pernah mengakses internet? Dan sejak kapan?
VN : Saya sudah pernah mengakses internet dan itu dimulai ketika saya kelas 6
SD.
LN : Dan konten/situs yang sering anda akses apa?
VN : Google dan wikipedia adalah situs yang sering saya akses, dari situ saya
mengambil dan mengakses konten yang berkaitan dengan pendidikan.
LN : Apakah dalam situs tersebut terdapat pengetahuan baru bagi anda?
VN : Banyak sekali pengetahuan yang saya dapat, seperti pengetahuan baru -
baru ini. Dan itu belum diketahui banyak orang.
LN : Apakah setelah mengakses internet ada perubahan dalam minat belajar
anda, atau mungkin prestasi akdemi k anda yang semakin naik?
VN : Alhamdulillah, ada peningkatan dalam minat belajar walaupun tidak
berpengaruh dengan prestasi akademik saya. Karena referensi dibuku
kurang, jadi saya juga belajar lewat internet.
LN : Apakah santri perlu mengakses internet?
VN : Sangat Perlu, karena santri itu kurang tau hal yang ada di luar pesantren,
dengan adanya internet santri bisa terus mengakses informasi dengan
internet.
LN : Apakah internet di pesantren ini perlu dikembangkan, melihat santrinya
yang sangat mendukung adanya internet di Pesantren ini.
VN : untuk mencetak generasi baru santri, maka santri perlu mengakses
internet.
LN : Dan apakah yang harus dilakukan pesantren dalam menjaga keluarnya
informasi yang bebas nilai?
VN : Ada 2 hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga keluar masuknya
informasi tersebut yaitu (1) santri harus faham dengan statusnya sebagai
santri, karena santri adalah orang yang diajarkan akhlakul karimah. (2)
yaitu lembga juga menjaga dengan mengadakan pengawas ketika santri
mengakases internet.