Anda di halaman 1dari 44

PIPTEK BEM FTUI 2011

presents

Diktat

Mata Kuliah Dasar


Teknik
Ujian Tengah Semester

Aljabar
Linier

Fisika Dasar 1
Prayer without study would be empty.  Study without prayer would be blind.

Karl Barth (1886 - 1968)

PIPTEK BEM FTUI 2011


Study as if you have not reached your goal - hold it as if you were afraid of losing
what you have.

Confucius (c. 551 - c. 479 BC)

UJIAN TENGAH SEMESTER


Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Mata Kuliah :
Aljabar Linier

ALJABAR Hari/Tanggal
Senin, 29 Maret 2010
Waktu
08.00 – 09.50 WIB (100 menit)
:

LINIER
Sifat Ujian :
Tutup buku dan tanpa kalkulator
Dosen :
Tim Dosen Aljabar Linier
DIKTAT UTS PIPTEK BEM FTUI 2011
PETUNJUK : KERJAKAN 5
Kumpulan Soal Ujian Tengah Semester
SOAL DARI 8 SOAL YANG
Aljabar Linier TERSEDIA

PIPTEK BEM FTUI 2011 1. Misalkan matriks berikut


adalah matriks yang

PIPTEK BEM FTUI 2011


diperbesar dari suatu sistem persamaan linier
a 0 b 2

[ a a 4 4
0 a 2 b ]
Tentukan nilai-nilai a dan b sehingga sistem tersebut mempunyai
a. Solusi satu parameter
b. Solusi dua parameter

2. Tentukan solusi dari sistem persamaan linier berikut:


2x1 + x2 - x3 - x4 = -1
3x1 + x2 - x3 - 2x4 = -2
-x1 - x2 + 2x3 + x4 = 2
-2x1 - 2x2 + 6x4 = 12

3. Diberikan tiga buah matriks berikut:

1 2 4 0 1 2 4 0 1 2 4 0
A=
1
4
5
[ ]1 7 2
2 −3 1
9 2 8
B=
[
0 −1 3 2
2 1 1 −1
3 8 1 9
] C=
[
0 −1 3 2
6 3 −2 0
5 9 2 8
]
Tanpa menghitung determinan, tunjukan bahwa det(A) + det(B) = det(C)

4. Carilah persamaan bidang yang memuat garis x=1+t , y =3 t , z=2t dan bidang
tersebut sejajar dengan garis perpotongan bidang – x +2 y + z=0 dan x + z=1.

5. Tunjukkan bahwa range dari operatot linier yang didefinisikan oleh persamaan-
persamaan:
w1 = x 1 - 2x2 + x3
w2 = 5x1 - x2 + 3x3
w3 = 4x1 + x2 + 2x3
3
bukan R dan tentukan vektor-vektor yang tidak berada di range.

6. T : R2 R2 adalah proyeksi ortoghonal ke garis g yang melalui titik (0,0) dan


membentuk sudut θ terhadap sumbu Y positif.
a. Tentukan matriks transformasi dari T
b. Apakah T transformasi satu-satu? Jelaskan jawaban anda!
c. Jika diketahui u = (2,5), tentukan T(u)!

7. Tentukan apakah vektor-vektor v1 =1−3 x−x 2, v 2=4 x−2 x 3 dan v3 =2+6 x+ 3 x 2


merentang P2? Jika ya, tuliskan kombinasi linier dari v=3+11 x−2 x 2 terhadap vektor-
vektor v1, v2, dan v3

PIPTEK BEM FTUI 2011


8. Diberikan V = {(a , b , c)|a ,b , c ϵ R , c=a+ b−1 }. Tunjukkan apakah V merupakan
subruang dari R3?

PIPTEK BEM FTUI 2011


Jawaban :

a 0 b 2 a 0 b 2 a 0 b 2
1.
[ 0 a 2 b ] [
a a 4 4 b2 – b1 0 a 4−b 2 b3 – b2 a a
0 a 2 b ] [
4 4
0 0 b−2 b−2 ]
a. Solusi satu parameter

Agar matriks di atas memiliki solusi satu parameter, maka


b–2=0 dan a = 0
b=2

2. Diketahui persamaan

2x1 + x2 - x3 - x4 = -1
3x1 + x2 - x3 - 2x4 = -2
-x1 - x2 + 2x3 + x4 =2
-2x1 - 2x2 + 6x4 = 12

2 1 −1 −1 −1
Maka matriksnya :
3
−1 −1 2
−2 −2 0
[
1 −1 −2 −2
1 2
6 12
]
2 1 −1 −1 −1 −1 −1 2 1 2

[ 3 1 −1 −2 −2
−1 −1 2
−2 −2 0
1 2
6 12

2
−2 −2 0
3
][
1 −1 −1 −1
6 12
1 −1 −2 −2
maka,
]
−1 −1 2 1 2 1 1 −2 −1 −2

[ 2 1 −1 −1 −1
−2 −2 0
3
6 12
1 −1 −2 −2
-b1
2
−2 −2 0
3
][
1 −1 −1 −1
6 12
1 −1 −2 −2
]
b2 – 2b1, b3 + 2b1, b4 – 3b1

1 1 −2 −1 −2 1 1 −2 −1 −2

[ 0 −1 3 1
0 0 −4 4
0 −2 7 1
3
b – 2b2
8 4
4
] [ 0 −1 3
0 0 −4 4
0 0
1 3 1

1 −1 −2
b
8 4 3
]
1 1 −2 −1 −2 1 1 −2 −1 −2

[ 0 −1 3
0 0 −1 1
0 0
1 3
2
1 −1 −2
b4 + b3
] [ 0 −1 3
0 0 −1 1
0 0 0
1

0
3
2
0
]
b1 + b2

PIPTEK BEM FTUI 2011


1 0 1 0 1 1 0 1 0 1

[ 0 −1 3 1
0 0 −1 1
0 0 0 0
3

0
] [
b – b3
2 2
0 −1 4 0
0 0 −1 1
0 0 0 0
1
2
0
]
Jadi, x 1+ x3 =1
−x 2+ 4 x 3=1
−x 3 + x 4=2

Misalkan x 3=t
Maka akan dihasilkan x 1=1−t
x 2=4 t−1
x 4 =2+ t

HP : { x 1 , x 2 , x 3 , x 4|x 1=1−t , x2 =4 t−1 , x3 =t , x 4=2+ t , tϵR }

3. Diketahui matriks

1 2 4 0 1 2 4 0 1 2 4 0
A=
1
4
5
[ ] 1 7 2
2 −3 1
9 2 8
B
[
0 −1 3 2
2 1 1 −1
3 8 1 9
Tunjukkan bahwa det(A) + det (B) = det(C)
=
] C=
[
0 −1 3 2
6 3 −2 0
5 9 2 8
]
1 2 4 0 1 2 4 0 1 2 4 0
A=
1
4
5
[ ] [ 1 7 2
b – b1
2 −3 1 2
9 2 8
0 −1 3 2
4 2 −3 1
5 9 2 8
]
tukar b3 dengan b4

Dengan begitu, det(A) menjadi –det(A)  sesuai dengan sifat determinan


[ 0 −1 3 2
5 9 2 8
4 2 −3 1
]
1 2 4 0 1 2 4 0 1 2 4 0
C=
[
0 −1 3 2
6 3 −2 0
5 9 2 8
]
tukar b3 dengan b4
[ 0 −1 3 2
5 9
6 3 −2 0
b – b3
3 8 4
] [
Dengan begitu, det(C) menjadi –det(C)  sesuai dengan sifat determinan
0 −1 3 2
5 9 3 8
1 −6 −4 −8
]
-det(A) + det(B) = -det(C)
det(B) + det(C) = det(A)

PIPTEK BEM FTUI 2011


1 2 4 0 1 2 4 0 1 2 4 0
det
[0 −1 3 2
2 1 1 −1
3 8 1 9
+ det
] [ 0 −1 3 2
5 9 3 8
1 −6 −4 −8
sesuai dengan sifat determinan, maka
= det
] [ 0 −1 3 2
5 9 2 8
4 2 −3 1
] Matriks yang
sama

1 2 4 0 1 2 4 0 1 2 4 0
det
[0 −1 3 2
2 1 1 −1
3 8 1 9
+ det
] [ 0 −1 3 2
5 9 3 8
1 −6 −4 −8
= det
] [0
5
−1
9
3
2
2
8
(3+1) (8−6) (1−4) ( 9−8)
]
sehingga terbukti kalau det(A) + det(B) = det(C)

4. Persamaan bidang yang memuat garis x=1+t , y =3 t , z=2t dan bidang tersebut
sejajar dengan garis perpotongan bidang – x +2 y + z=0 dan x + z=1.

Normal dari bidang : – x +2 y + z=0  n1 = ( -1, 2, 1)


x + z=1  n2 = ( 1, 0, 1 )

2 1
Didapat n3 = n1 x n2 = |−11
0 1 |
= ( 2, 2, -2 )

n3 tegak lurus dengan vektor arah garis

vektor arah garis dari x=1+t


y=3 t
z=2 t, adalah n4 = ( 1, 3, 2 )

Vektor normal bidang n5 = n3 x n4 = |21 2 −2


3 2 |
= ( 10, -6, 4 )

Mencari 1 titik yang terdapat pada bidang, masukkan t = 0, maka didapat


x = 1, y = 0, dan z = 0
titik P ( 1, 0, 0 )

maka persamaan bidangnya adalah :


10 (x-1) – 6 (y – 0) + 4 (z – 0) = 0
10x – 6y + 4z – 10 = 0

5. Persamaan
w1 = x 1 - 2x2 + x3
w2 = 5x1 - x2 + 3x3
w3 = 4x1 + x2 + 2x3

PIPTEK BEM FTUI 2011


1 −2 1
matriks  5 −1 3
4 1 2 [ ]
range dari operator linier ini bukan di R3 karena determinannya 0 sehingga matriks tersebut
tak memiliki invers.

1 −2 1 1 −2 1 1 −2 1 1 −2 1

[ 4 1 2 ] [
4 1 2 0 9 −2 ] [
5 −1 3 b2-5b1 0 9 −2 b3-4b1 0 9 −2 b4 – b3 0 9 −2
0 0 0 ] [ ]
Vektor yang tak berada di dalam range adalah w3 = 4x1 + x2 + 2x3

6. T : R2 R2 adalah proyeksi ortogonal ke garis g yang melalui titik (0,0) dan


membentuk sudut θ terhadap sumbu Y positif.

g
e2

e1

‖T (e 1)‖ = ‖e 1 sin θ‖ = sin θ

‖T (e 2)‖ = ‖e 2 cos θ‖ = cos θ

‖T (e 1)‖ sin θ sin 2 θ


T(e1) =
[ =
][
‖T (e 1)‖ cos θ sin θ cosθ ]
T (e 2)‖ sin θ
T(e2) =
[‖‖
T (e 2)‖ cos θ
=
sin θ cosθ
][cos2 θ ]
sin 2 θ sin θ cosθ
Matriks transformasi T = [ sin θ cosθ cos2 θ ]
PIPTEK BEM FTUI 2011
Determinan dari matriks transformasi T adalah 0, sehingga matriks transformasi ini bukanlah
transformasi satu-satu

u = (2,5)
sin2 θ sin θ cosθ 2 2 sin 2 θ+5 sin θ cos θ
T(u) = [
sin θ cosθ cos2 θ 5
= ][ ] [
2sin θ cos θ+ 5 cos2 θ ]
7. P2=a+bx+ c x 2

v1 =1−3 x−x 2
v 2=4 x−2 x 3
v3 =2+6 x+ 3 x 2

P2=k 1 v 1+ k 2 v 2+ k 3 v 3
( ax +bx +c x ) =k 1 ( 1−3 x−x ) +k 2(4 x−2 x 3 ¿ + k 3( 2+ 6 x+3 x 2)
2 2

( ax +bx +c x 2) =( k 1+2 k 3 ) + x ( 6 k 3+ 4 k 2−3 k 1 ) + x 2 (3 k 3−k 1−2 k 2 )

k 1+2 k 3 =a
−3 k 1 + 4 k 2 +6 k 3=b
−k 1−2 k 2+ 3 k 3=c

1 0 2

[ −3 4 6
−1 −2 3 ]
Lalu cari determinan. Apabila memiliki invers (determinan tidak nol), maka vektor-vektor
tersebut merentang P2

Determinan = 12 + 0 + 12 + 8 + 12 = 44.
Jadi, vektor – vektor merentang P2

V =3+11 x−2 x 2

3+11 x−2 x 2=k 1 v 1 +k 2 v2 + k 3 v 3


2
3+11 x−2 x 2=k 1 ( 1−3 x−x 2 ) +k 2(4 x−2 x 3 ¿ + k 3( 2+ 6 x+3 x )
3+11 x−2 x 2=( k 1+2 k 3 ) + x ( 6 k 3+ 4 k 2−3 k 1 ) + x 2 ( 3 k 3−k 1−2 k 2 )

Sehingga,
k 1+2 k 3 =3
−3 k 1 + 4 k 2 +6 k 3=11
−k 1−2 k 2+ 3 k 3=−2

1 0 2 3 1 0 2 3 1 0 2 3

[ −1 −2 3 −2 ] 0 −2 5 1
1
[
−3 4 6 11 b2 + 3b1, b3 + b1 0 4 12 20 b2 0 1 3 5 b3 + 2b2
4
0 −2 5 1 ] [ ]
PIPTEK BEM FTUI 2011
1 0 2 3 1 0 2 3 1 0 2 3 1 0 0 1

[ 0 1 3 5
0 0 11 11
1
11 ] [ ] [ ] [
b3 0 1 3 5 b2 – 3b3 0 1 0 2 b1 – 2b3 0 1 0 2
0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 ]
Jadi didapat k 1=1 ,k 2=2 , dan k 3=1

Sehingga kombinasi linier dari v=3+11 x−2 x 2 terhadap vektor-vektor v1, v2, dan v3 adalah
V =v 1 +3 v 2 +v 3

8. V = {(a , b , c)|a ,b , c ϵ R , c=a+ b−1 }

v1 =(a 1 , b1 , a1 +b1 −1)


v 2=( a2 , b 2 , a2 +b 2−1)

Untuk membuktikan apakah V merupakan subruang dari R3, dibuktikan melalui


aksioma 1 dan aksioma 5

- V 1 +V 2=(a1 +a2 , b1 +b 2 , 2 a1 +2 a2−2)


karena aksioma ini gagal , maka V bukanlah subruang vektor

PIPTEK BEM FTUI 2011


UJIAN TENGAH SEMESTER FTUI (2005/2006)

Mata Kuliah : Aljabar Linier


Hari / Tanggal : Kamis, 6 April 2006
Waktu : 100 menit
Sifat Ujian : Tutup buku, Tanpa Kalkulator
Dosen : Dhian Widya

1. Tentukan nilai c dan d agar sistem persamaan linier berikut ini tidak mempunyai
solusi, tepat satu solusi, dan mempunyai banyak solusi
x +2 y + z =3
cy +5 z=10
2 x+7 y + cz=d

2. Buktikan bahwa jika A adalah matriks ukuran n x n yang mempunyai invers maka
det(adj(A)) = (det(A))n-1

3. T : R2 R2 adalah operator linier yang memproyeksikan secara ortogonal


setiap vektor ke garis y=−x
a. Tentukan matriks standar untuk T
b. Apakah T merupakan operator salah satu? Jelaskan jawaban anda! Jika ya,
tentukan T-1 (x,y)
c. Tentukan peta dari vektor (1,5) setelah diproyeksikan secara ortogonal ke
garis y=−x kemudian dilanjutkan dengan pencerminan terhadap sumbu y.

4. Tentukan persamaan bidang yang memuat garis x=1+t , y =3 t , z=2t dan sejajar
dengan garis perpotongan dari bidang x=2 y + z dan x + z+1=0

5. Misalkan V adalah himpunan dari semua bilangan real dengan operasi


penjumlahan dan perkalian skalarnya didefinisikan sebagai berikut :
x + y=xy dan kx =kx dimana x , y ϵ V dan k skalar
Jelaskan apakah V merupakan ruang vektor!

PIPTEK BEM FTUI 2011


1. Diketahui persamaan :

x +2 y + z =3
cy +5 z=10
2 x+7 y + cz=d
Dalam bentuk matriks menjadi

1 2 1 3 1 2 1 3

[ ]
0 c 5 10 b3 – 2b1 0 c
2 7 c d
5
[ 10
0 3 c−2 d−6 ]
1 2 1 3

[
b3 x c dan b2 x 3  0 3 c 15
2
30
0 3 c −2 c+ c cd−6 c ]
a. Persamaan linier dengan tepat 1 solusi
i. c 2−2 c−15 ≠ 0
(c-5)(c+3) ≠ 0
c ≠ 5 dan c ≠−3
ii. dc−6 c−30 ϵ R
dϵ R

b. Persamaan linier memiliki banyak solusi


iii. c 2−2 c−15=0
(c-5)(c+3) = 0
c = 5 dan c = - 3
iv. c(d-6) – 30 = 0
d-6 = 30/c
untuk c = 5, maka d = 12
untuk c=3, maka d = -4

c. Persamaan linier tidak memiliki solusi


v. c 2−2 c−15=0
(c-5)(c+3) = 0
c = 5 dan c = - 3
vi. dc – 6c – 30 ≠ 0
untuk c = 5, maka d ≠ 12
untuk c = - 3, maka d ≠ - 4, d ϵ R

1
2. A-1 = [ Adj ( A)]
det ( A )
1
det [A-1] = det ( [ Adj ( A)])
det ( A )

PIPTEK BEM FTUI 2011


1
det [A-1] = ( )n . det [ Adj( A) ]
det ( A )

det [A-1] = (det(A)) –n. det [ Adj( A) ]

det [ A−1 ]
= det [ Adj( A) ]
(det ( A))−n

3. a.
y = -x
T : R 2  R2

T(e1)
‖T (e 2)‖ sin

e1 ‖T (e 1)‖ cos θ

Misal matriks standar untuk adalah [T] = [(Te1), (Te2)]


Kemudian dimisalkan ada vektor e1 yang sejajar dengan sumbu x dengan panjang
‖T (e 1)‖ = 1 diproyeksikan ke y = -x sehingga akan menghasilkan Te1

θ
‖T (e 1)‖ Cos θ = ‖T (e 1)‖

Jadi, pangjang ‖T (e 1)‖ = cos θ


‖(e 1)‖ = 1
Te1 mempunyai komponen x dan y

‖T e1‖cos θ cos2 θ
[ T e1 ] = [‖T e2‖sin θ ][
=
cos θ sin θ ]

PIPTEK BEM FTUI 2011


e2
y=−x

‖T e2‖sin θ

‖T e2‖cos θ

Dengan cara yang sama :

‖T (e 2)‖
θ
Maka sin θ = ‖T (e 2)‖

‖e2‖ = 1

‖T (e 2)‖cos θ
Komponen [Te2] =
[‖T (e 2)‖sin θ ][ =
sin θ cos θ
sin2 θ ]
cos2 θ cos θ sinθ
T = [ [T e1 ] [T e 2 ] ] = [ cos θ sin θ sin2 θ ]
Untuk garis y=−x, maka

1 −1
y
x
= -1 maka T =
2
−1
2
[ ] 2
1
2

tan θ = -1
θ = 135o

PIPTEK BEM FTUI 2011


b. Syarat satu – satu adalah T dapat dibalik (reversible)
1 1 −1
det (T) = ( . ¿−¿. ¿=0
2 2 2
karena determinan dari T = 0, maka T bukan merupakan operator satu-satu

c. Matriks standar untuk pencerminan terhadap sumbu y :

[T 2o T 1] = [T 2 ¿[T 1 ¿
1 −1 −1 1
= [ [ ][ ]
−1 0 2
0 1 −1
2
] 2
1
2
=
2
−1
2
2
1
2

−1 1
[T 2o T 1] =
[ ]
2
−1
2
2
1
2

−1 1

[ ][ ] [ ]
2
[ T 2 o T 1 ]( 1,5) = −1
2
2 1=2
1 5
2
2

4. Persamaan bidang yang memuat garis x=1+t , y =3 t , z=2t dan bidang tersebut
sejajar dengan garis perpotongan bidang x=2 y + z dan x + z+1=0.

Untuk menentukan vektor perpotongan bidang x=2 y + z dengan bidang x + z+1=0 adalah
dengan men-cross kan vektor normal kedua bidang tersebut
Normal dari bidang : x=2 y + z  n1 = ( 1, -2, -1)
x + z+1=0  n2 = ( 1, 0, 1 )

Didapat n3 = n1 X n2 = |11
−2 −1
0 1 |
= ( -2, -2, 2 )

n3 tegak lurus dengan vektor arah garis


karena kedua bidan sejajar dengan garis, maka vektor hasil cross product di atas (n3) akan
tegak lurus dengan vektor arah garis.

vektor arah garis dari x=1+t


y=3 t
z=2 t, adalah n4 = ( 1, 3, 2 )

−2 2
Vektor normal bidang n5 = n3 X n4 = |−21 3 2 |
= ( -10, 6, -4 )

PIPTEK BEM FTUI 2011


Mencari 1 titik yang terdapat pada bidang, masukkan t = 0, maka didapat
x = 1, y = 0, dan z = 0
titik P ( 1, 0, 0 )

maka persamaan bidangnya adalah :


-10 (x-1) +6 (y – 0) - 4 (z – 0) = 0
-10x + 6y - 4z + 10 = 0

5. Syarat ruang vektor adalah dapat memenuhi 10 aksioma, yaitu :

a. m + n terletak pada V
Bukti : m + n = m.n
b. m + n = n + m
Bukti : m + n = m.n
m + n = n.m
m+n=n+m
c. m + (n + p) = (m + n) + p
Bukti : m + (n + p) = m + n.p
m + (n + p) = m.n.p
m + (n + p) = (m.n) + p
m + (n + p) = (m + n) + p
d. m + 0 = 0 + m = m….. Ada vektor 0 sehingga m + 0 = 0 + m = m
Bukti : m + 0 = m
m. 0 = m
0=1
0 terletak pada V
e. Ada negatif dari m, sehingga m + (-m) = 0
Bukti : m + (-m) = 0
m. (-m) = 1
-m = 1/m
f. Karena terletak pada V
Bukti : k.m = km
k adalah konstanta
g. K (m+n) = km + kn
i. K (m+n) = km + kn
= km . kn
= k2. mn
= k2 (m+n)
ii. K (m+n) ≠ km + kn  maka aksioma ke-7 gagal (tak terpenuhi)
h. (k+l)m = km + lm
i. (k+l) m = km + lm
= km + lm
= klm2

PIPTEK BEM FTUI 2011


= (k+l) m2
ii. (k+l) m ≠ km + lm  maka aksioma ke-8 gagal (tak terpenuhi)
i. k.l(m) = k (l.m)
i. k.l (m) = k (l.m)
= k.l.m
j. l.m = m
m=m

kesimpulan :
- V bukan ruang vektor karena gagal pada aksioma 7 dan 8
o Jika satu aksioma saja ada yang gagal, maka itu bukan ruang vektor

PIPTEK BEM FTUI 2011


“Those who do not study are only cattle
dressed up in men's clothes”

2011
FISIKA DASAR 1

PIPTEK BEM FTUI 2011


UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS TEKNIK

Ujian Tengah Semester Genap 2009/2010


Fisika Dasar 1 (3 sks) – Fisika Mekanika dan Kalor
Hari/tanggal : Rabu, 31 Maret 2010
Dosen : Team Dosen Fisika Dasar I
Waktu : 100 menit
Sifat : Tutup Buku

Petunjuk : a. Gunakan pulpen bertinta biru atau hitam


b. Tidak diperbolehkan menggunakan pensil, kalkulator HP, dan saling
meminjamkan alat tulis
c. Gunakan g = 10 m/s2 dan ρ air = 103 kg/m3
d. Gunakan satuan dan angka penting yang tepat

1. Sebuah bola pejal (I = 3/5 mR2) berdiameter 4 cm dan massa 100 gram
menggelinding tanpa slip di bidang miring dengan sudut kemiringan 30 o. Mula-mula
bola tersebut diam di bidang miring pada ketinggian 4 m. Hitunglah :
a. Percepatan bola
b. Koefisien gesek antar bola dan bidang miring (tentukan jenis gesekan statik
atau kinetik)
c. Besar usaha yang dilakukan gaya gesek untuk memperlambat bola
d. Kecepatan bola di dasar bidang miring

2. Sebuah balok bermassa m1 = 2,0 kg meluncur sepangjang meja tanpa gesekan


dengan kecepatan 10,0 m/s. Tepat di depan balok ini bergerak sebuah balok yang
ditempeli sebuah pegas dengan konstanta pegas k = 1120 N/m di salah satu sisinya,
seperti terlihat pada gambar. Balok ini bermassa m2 = 5,0 kg dan bergerak meluncur
dengan kecepatan 3 m/s.
a. Berapakah kecepatan pusat massa sistem sesaat sebelum m1 menyentuh
pegas?
b. Hitunglah berapa jauh pegas akan tertekan karena ditabrak m1
c. Berapakah kecepatan kedua balok relatif terhadap meja, setelah kedua balok
berpisah?
k = 1120 N/m
3 m/s
10 m/s
m1 m2

PIPTEK BEM FTUI 2011


3. Sebuah wadah penampungan air mempunyai katup di dasarnya, seperti pada
gambar. Anggaplah h = 10,0 m, L = 2,00 m, dan θ = 30,0 o, serta luas penampang A
sangat lebih besar dari luas penampang B.
a. Berapakah laju air yang keluar dari sisi kanan wadah (B)?
b. Berapakah ketinggian maksimum air yang keluar tersebut?
c. Berapakah debit ait yang harus ditambahkan ke wadah agar ketinggian
permukaan air tetap?

PIPTEK BEM FTUI 2011


N

1. Diketahui :
f
a. I = 3/5 mR2
b. d = 4 cm = 4.10-2 m
W.sin θ
c. massa = 100 gram = 0.1 kg
W. cosθ
d. θ = 30o W
e. Vo = 0 m/s
f. g = 10 m/s2
θ
a. Percepatan bola ?

∑Τ = I. α
a
f.R = 3/5 mR2 .
R
f = 3/5ma

∑F = m.a
W.sinθ – f = m.a
m.g.sinθ – 3/5 m.a = m.a
g. sinθ = 8/5 a
10. sin 30o = 8/5 a
25
a = m/s2 = 3.125 m/s2
8

b. Koefisien gesek

3
Dari persamaan di poin a  f = m.a
5
3
f = (0.1)(3.125) = 0.1875 N
5

f gesek = µ.N
0.1875 = µ.W.cos θ
0.1875 = µ.m.g.cos 30o
1
0.1875 = µ (0.1)(10)( √ 3)
2
µ = 0.22  merupakan koefisien gesek statik karena pada gerak menggelinding tanpa
slip, gerak merupakan gerak rotasi murni. Translasi yang terjadi hanyalah
akibat dari rotasi tersebut.

c. Usaha oleh gaya gesek untuk memperlambat bola

W = F.s

PIPTEK BEM FTUI 2011


h
- Mencari s  sinθ =
s
4
sin 30o =
s
s=8m

3 3
- Mencari f gesek = m.a = (0.1)(3.125) = 0.1875 N
5 5

W = F.s
= 0.1875(8) = 1.5 Joule

d. Kecepatan bola di dasar bidang miring

GLBB  Vt2 = Vo2 + 2.a.s


Vt2 = o + 2 (3.125) (8)
Vt2 = 50
Vt = 5 √ 2 m/s

2. Diketahui :
a. m1 = 2 kg
b. v1 = 10 m/s
c. m2 = 5 kg
d. v2 = 3 m/s
e. k = 1120 N/m

a. Kecepatan pusat massa sistem sesaat sebelum m1 menyentuh pegas

m1.V1 + m2.V2 = m1.V1’ + m2.V2’


2 (10) + 5 (3) = (m1+m2)V’
20 + 15 = (2+5) V’
35 = 7.V’
V’ = 5 m/s
m1
b. Berapa jauh pegas tertekan karena ditabrak m1 ?
V1 ‘
V2 ‘

m2

Syaratnya  V1 ‘ = V2 ‘ = Va

PIPTEK BEM FTUI 2011


- EM1 = EM2
1 1 1 1
m v 2 + m v 2= k x 2+ (m 1+ m2 )v a2
2 1 1 2 2 2 2 2
- Persamaan momentum
m 1 v 1+ m2 v 2=(m 1 +m 2) v a
m v +m v
v a= 1 1 2 2
m1 +m2

- Dari persamaan energi mekanik dan persamaan momentum :


1 2 1 2 1 2 1 m1 v 1 +m 2 v 2 2
m 1 v 1 + m 2 v 2 = k x + (m 1+ m2 )( )
2 2 2 2 m 1 +m 2
1 2 1 2 1 2 1 10.2+5.3 2
.2.10 + .5 . 5 = .1120 . x + (2+ 5)( )
2 2 2 2 2+5
1
100+22.5=560 x 2 + ( 7 ) (25)
2
2
122.5=560 x +87.5
35=560 x 2
1
x 2=
16
1
x= m
4

c. Kecepatan kedua balok relatif terhadap meja, setelah kedua balok berpisah

Keadaan dari kondisi jawabab (b) ke kondisi terpisah

- Momentum
Pawal=P akhir
( m1 +m2 ) v a=m1 v 1} + {m} rsub {2} {{v} rsub {2}} ^ {
7. v a=2. v 1} + 5 {{v} rsub {2}} ^ {
7.5=2. v 1} + 5 {{v} rsub {2}} ^ {
35=2. v 1} + 5 {{v} rsub {2}} ^ {

- Persamaan energi
1 2 1 1
k x + ( m1 +m 2 ) ( v a ) 2= m1 v 12} + {1} over {2} {m} rsub {2} {{v} rsub {2}} ^ { 2
2 2 2
1 1 1 1
.1120 . + ( 7 ) ( 5 )2= .2 . v 12} + {1} over {2} .5. {{v} rsub {2}} ^ { 2
2 16 2 2
2} + {5} over {2} {{v} rsub {2}} ^ { 2
35+87.5=v 1
122.5=v 12} + {5} over {2} {{v} rsub {2}} ^ { 2

PIPTEK BEM FTUI 2011


Dari persamaan momentum dan persamaan energi yang didapat, disubtitusi sehingga
¿ ¿
didapat v1 dan v 2

} = {35-5 {{v} rsub {2}} ^ { ¿


Dari persamaan momentum  v1 2
Masukkan ke persamaan energi :
122.5=¿ ¿
1225−350 v 2} +25 {{v} rsub {2}} ^ {2 5 2 ¿
122.5= + v2
4 2
} +25 {{v} rsub {2}} ^ {2
1225−350 v 2 10 2 ¿
122.5= + v2
4 4

1225−350 v 2} +35 {{v} rsub {2}} ^ {2


122.5=
4

−735=−350 v 2} +35 {{v} rsub {2}} ^ {2


−21=−10 v 2} + {{v} rsub {2}} ^ { 2
0=−10 v 2} + {{v} rsub {2}} ^ { 2 +21

m
v 2} = {7m} over {s} d an {{v} rsub {1}} ^ { =o
s

m
v 2} =3 {m} over {s} dan {{v} rsub {1}} ^ { =10
s

3.
a. Laju air yang keluar dari sisi kanan wadah (B)

1 1
- P1 + ρ.g.h1 + . ρ.V12 = P2 + ρ.g.h2 + . ρ.V22
2 2

Diabaikan karena A >>> B

1
P1 + ρ.g.h1 = P2 + ρ.g.h2 + . ρ.V22
2
1
g.h1 = g.h2 + . V22
2
1 2
g.h1 - g.h2 = . V2
2
1
g (h1 - h2) = . V22
2

PIPTEK BEM FTUI 2011


h2
- sin θ =
L

h2 = L. sin θ
h2 = 2. sin 30o
h2 = 1 m

1
g (h1 - h2) = . V22
2
1
10 (10-1) = . V22
2
10 (9)(2) = V2 2
180 = V2 2
V2 = √ 180 m/s
= 13.42 m/s

b. ketinggian maksimum air yang keluar dari sisi kanan wadah (B)

Gunakan gerak parabola  V0 = V2

v 02 .sin 2 30 °
Ymax =
2g
Ymax = 180 . ¿¿
1 2
180( )
Ymax = 2
20
1
180( )
Ymax = 4
20
Ymax = 2.25 m dari ujung B

c. Debit air yang harus ditambahkan ke wadah agar ketinggian permukaan air tetap
Karena dari soal diketahui penampang A sangat lebih besar dari B maka dapat disimpulkan
tinggi permukaan air tetap
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Q = 0

PIPTEK BEM FTUI 2011


Ujian Tengah Semester Genap 2009/2010

Fisika Dasar 1 – 3 sks (Fisika Mekanika)


Hari/Tanggal : Senin, 29 Maret 2010 (Siang)
Dosen : Team Dosen Fisika Dasar 1
Waktu : 100 menit
Sifat : Tutup Buku

Petunjuk : a. Gunakan pulpen bertinta biru atau hitam


b. Tidak diperbolehkan mempergunakan pensil, kalkulator HP, dan saling
meminjamkan alat tulis.
c. Gunakan g = 10 m/s dan ρ air = 103 kg/m3

H H

θ m

1. Sebuah bola bermassa m = 1 kg diam di ketinggian H = 2 m di sebuah bidang miring


dengan sudut 45o dan koefisien gesek kinetk µk = 0.1. Bola tersebut kemudian
meluncur turun dan selanjutnya bergerak di sepanjang lintasan datar dan licin hingga
menumbuk sebuah bola lain berassa M = 3 kg. Setelah tumbukan, massa m berhenti.
Sementara itu, massa M bergerak melalui lintasan melingkar dengan jejari R = 2 m
hingga mencapai ketinggian h. Massa M kemudian turun dan menumbuk massa m
sehingga massa m bergerak dengan kecepatan v m, sedangkan massa M diam.
(Perlakukan bola sebagai benda titik).
a. Berapa kecepatan m ketika menumbuk massa M
b. Hitung kecepatan massa M setelah ditumbuk oleh massa m
c. Berapa ketinggian h maksimum yang bisa dicapai oleh massa M
d. Setelah ditumbuk oleh massa M, apakah massa m bisa mencapai bidang
miring? Jika ya, berapa ketinggian maksimum yang bisa dicapainya
sebelum berhenti?

2. Dari sebuah danau, air dipompa melalui sebuah pipa berdiameter 3,0 cm. Tekanan di
mulut pipa yang tersambung ke pompa adalah sebesar 2,0 atm. Pipa ini tersambung
dengan pipa kecil, berdiameter 2,0 cm, yang terletak mendatar pada ketinggian 10 m

PIPTEK BEM FTUI 2011


dari tepi danau. Debit air yang mengalir melalui pipa kecil ini terukur sebesar 6,75π x
10-2 liter per detik.
a. Berapa tekanan air pada ketinggian tersebut?
b. Berapakah daya yang diperlukan mesin untuk memompa air tadi?

3. Silinder pejal bermassa M dan berjari-jari R dililit tali yang ujungnya dikaitkan pada
sebuah penopang seperti pada gambar disamping. Silinder bergerak turun.
Buktikanlah :
a. Percepatan turun pusat massa silinder a = 2g/3
b. Tegangan tali saat silinder turun T = 1/3 berat
silinder
4
c. Kecepatan turun pusat massa silinder v=
√ 3
gh
d. Setelah seluruh tali teregang, jika panjang tali l,
h

R
luas penampang tali A dan konstanta Young Y,
hitunglah pertambahan panjang tali.

PIPTEK BEM FTUI 2011


JAWABAN :

1. Diketahui :
a. m1 = 1 kg
b. H = 2 m
c. θ = 45o
d. µk = 0.1
e. M = 3 kg
f. R = 2m

N
a.
f

W. sin θ
W. cos
W
θ

∑F = m.a
m.g. sin θ - µk.m.g.cos θ = m.a
1 1
1.10. √ 2 – 0,1.1.10. √ 2 = 1. a
2 2
2
a = 6.36 m/s

v t2=v 02+2. a . s
v t2=0+2 ( 6.36 ) ¿
v t=6 m/ s

b. m1.V1 + m2.V2 = m1.V1’ + m2.V2’


6 = V1’ + 3 V2’

−(v 1' −v 2' )


1=
v 1−v 2
' '
−(v 1 −v 2 )
1=
6
' '
v 2 −v 1 =6

m m
Dari dua persamaan di atas didapat bahwa v1 '=−3 dan v 2 ' =3
s s

c. Energi kinetik = Energi Potensial

Ek = Ep
1
m v 2 ' 2 = m. g. h
2
0.5 (3)2 = 10h

PIPTEK BEM FTUI 2011


h = 0.45 m
d. v t2=v 02+2. a . s
v 0=v 1'

v 02 =2. a . s
32 = 2 (6.36)s
S = 0.707 m

2. Diketahui :
a. p1 = 2 atm
b. Q = 6.75 π x 10-2 l/s = 6.75 π x 10-5 m3/s
c. h2 = 10 m
d. ρ = 1000 kg/m3
e. r1 = 3 cm
f. r2 = 2 cm

Q 6.75 π x 10−5 m
v1 = = =0.075
A πx 9 x 10 −4
s

Q 6.75 π x 10−5 m
v 2= = =0.17
A πx 4 x 10 −4
s

1 1
a. P1 + ρ.g.h1 + . ρ.V12 = P2 + ρ.g.h2 + . ρ.V22
2 2
2.10 + 0 + 0.5 (1000) (0.075) = P2 + 1000 (10) (10) + 0.5 (1000) (0.17)2
-5 2

2.10-5 + 2.8 = P2 + 14.48 + 1.10-5


2.10-5 = P2 + 1.10-5
P2 = 1.105
P2 = 1 atm

b. Daya = ρ.g.h. Q
Daya = 1000 (10) (10) (6.75π x 10-5)
= 6.75π Watt

3.
a.
- Untuk gerak Translasi
o ∑F = m.a
M.g – T = M.a
M (g-a) = T

- Untuk gerak Rotasi


o Τ = I.α
1 a
T . R= M R2
2 R

PIPTEK BEM FTUI 2011


1
T= M .a
2
- Dari dua persamaan di atas
o T =T
1
M . a=M ( g−a )
2
3
a=g
2
2
a= g  terbukti
3

1
b. T = M . a
2

1 2
T= M. g
2 3
1
T= M .g
3
1
jadi ,T = W
3

c. Energi Mekanik = Energi Mekanik

1 1
I ω 2+ mv 2=m. g .h
2 2
2
11 2 v 1 2
m R 2 + m v =m. g . h
22 R 2
3 2
v =g . h
4
4
v=
√ 3
g.h

T F L
d. y= = .
ℇ A ΔL

M .a L
y= .
A ΔL

M .29. L
∆ L=
3. A . y

PIPTEK BEM FTUI 2011


UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS TEKNIK

Ujian Tengah Semester Genap 2009/2010


Fisika Dasar 1 – 3 sks (Fisika Mekanika)
Hari/Tanggal : Senin, 29 Maret 2010 (Siang)
Dosen : Team Dosen Fisika Dasar 1
Waktu : 100 menit
Sifat : Tutup Buku

Petunjuk : a. Gunakan pulpen bertinta biru atau hitam


b. Tidak diperbolehkan mempergunakan pensil, kalkulator HP, dan saling
meminjamkan alat tulis.
c. Gunakan g = 10 m/s dan ρ air = 103 kg/m3

1. Sebuah peluru senapan mempunyai massa 50 gr


bergeral dengan kecepatan 200 m/s meumbuk secara
horizontal titik tengan sisi sebuah balok kayu berbentuk
kubus besisi 10 cm dan bermassa 10 kg yang digantung 3m
di tengah salah satu mukanya dengan seutas tali θ
panjang 5 m. Setelah terjadi tumbukan peluru dan balok
bergerak bersama-sama. Hitunglah :
a. Energi yang berubah bentuk saat terjadi
tumbukan
b. Gaya hambat balok terhadap peluru bila peluru peluru
10 cm
dapat masuk sejauh 5 cm ke dalam balok
c. Besar sudut maksimum yang ditempuh peluru
dan balok setelah tumbukan

2. Sebuah benda bermassa 5 kg mula-mula bergerak dengan kecepatan v 0=2i+3 jm/s ,


kemudian mengalami gaya dengan komponen x berubah terhadap waktu menurut
gambar di samping. Komponen y gaya berubah linier terhadap waktu mengikuti
persamaan F y =4 t . Tentukan :
a. Impuls yang dialami benda antara t=0 dan t=5s
b. Momentum linier benda saat t=5s
c. Kecepatan benda saat t=5s
d. Gaya rata-rata yang dialami benda selama 5 s tersebut

PIPTEK BEM FTUI 2011


F(N)
10

2 5 t(s)

-10

3. Sebuah danau berada 100 m di atas permukaan laut penuh dengan air yang sangat
segar dan bersih. Air danau ini dialirkan ke suatu pelabuhan laut untuk mengisi
persediaan air kapal laut. Penyaluran air ini menggunakan pipa berjejari 20 cm dan
setelah sampai di pelabuhan saluran ini dibagi menjadi 25 pipa dengan jejari 5 cm
sebagai saluran ke kapal. Setiap kapal memerlukan air bersih sebanyak 200 kiloliter
untuk sekali perjalanan.
a. Hitunglah debit air danau yang mampu dialirkan ke pelabuhan
b. Tentukan waktu yang diperlukan untuk mengisi penampungan air di kapal laut
saat 15 kapal secara bersamaan mengisi air
c. Berapa kecepatan air saat keluar dari pipa kecil?

PIPTEK BEM FTUI 2011


JAWABAN :

1. Diketahui :
a. m p=50 gram=0.05 kg
b. v p =200 m/s
c. S = 10 cm
d. m k =10 kg
e. l=5 m

a. Energi yang berubah bentuk saat terjadi tumbukan

m p v p +m k v k =v (m p +m k )
0.05 ( 200 ) +10 ( 0 )=v (0.05+10)
10=10.05 v
v=0.995 m/ s

ΔEK = E awal – E akhir


1 2 1 2
= . m p v p − ( m p+ mk ) v
2 2
1 2 1 2
= ( 0.05 ) (200) − ( 0.05+10 ) (0.995)
2 2
= 1000−4.975
= 995.025 Joule

b. Gaya hambat balok terhadap peluru bila peluru dapat masuk sejauh 5 cm ke dalam
balok

v t2=v o2−2. a . s
v t2=2. a . s
(200)2=2. a .5 .10−2
a=400000 m/s 2

F=m p .a
F=0.05(400000)
F=20000 N

c. Besar sudut maksimum yang ditempuh peluru dan balok setelah tumbukan

EK = EP
1
m v 2=m . g . h
2
1
( 0.995)2=10 h
2

PIPTEK BEM FTUI 2011


h=0.0495 m

( 5+ x ) cos θ=5
5m
x cos θ=0.05
5m

5 cos θ+ xcos θ=5


5 cos θ+0.05=5
X 5 cos θ=4.95
4.95
cos θ=
5

θ=8.1°

2. Diketahui :
a. m=5 kg
m
b. v o=2 i+3 j
s
c. f y =4 t

a. Impuls yang dialami benda antara t=0 dan t=5s

- Impuls pada sumbu x (didapat dari grafik)


1 1
o ( 10 ) ( 3 )+ (−10 )( 2 ) =15−10=5
2 2
- Impuls pada sumbu y
5
o ∫ 4 t =( 2. ( 5 )2 ) −0=50
0

I =√ 52 +502=√ 25+2500=√ 2525=5 √ 101

b. Momentum linier benda saat t=5s

P=F t . t
P=0(5)
P=0

c. Kecepatan benda saat t = 5s

P=m. v
0=5. v
v=0 m/s

d. Gaya rata-rata yang dialami benda selama 5 s tersebut

PIPTEK BEM FTUI 2011


I 5 101
F= = √ =√ 101 N
t 5

3. Diketahui :
a. r 1=20 cm=0.2 m
b. h=100 m
c. 25 pipadengan jejari masing masing=5 cm
d. v kapal=200 kiloliter

a. debit air danau yang mampu dialirkan ke pelabuhan

v=√ 2 gh
A=π r 12

Q= A . v
Q=π r 12 . √ 2 gh
2
Q=π ( 0.2 ) . √ 2 (10 )( 100 )
Q=π .(0.04)(20 √5)
Q=1.789 π m 3 /s
Q=1789 π l/s

b. waktu yang diperlukan untuk mengisi penampungan air di kapal laut saat 15 kapal
secara bersamaan mengisi air

Q1 1789 π
Q 2= =
15 15

15 v
t=
Q2

15(200. 103)
t= 15
1789 π
45000000
t=
1789 π
25153.7
t= s
π

PIPTEK BEM FTUI 2011


UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS TEKNIK

Ujian Tengah Semester Genap 2009/2010


Fisika Dasar 1 (3 sks) – Fisika Mekanika dan Kalor
Waktu : 100 menit
Sifat : Tutup Buku

Petunjuk : a. Gunakan pulpen bertinta biru atau hitam


b. Tidak diperbolehkan menggunakan pensil, kalkulator HP, dan saling
meminjamkan alat tulis
c. Gunakan g = 10 m/s2 dan ρ air = 103 kg/m3
d. Gunakan satuan dan angka penting yang tepat

1. Benda m1 dan m2 dihubungkan dengan pegas yang memiliki konstanta pegas 100 N/m
terletak pada lantai licin seperti gambar di sebelah kiri. Massa m 1 dan m2 adalah 990 g
dan 1 kg dalam keadaan diam dan pegas tidak mengalami tekanan.
Sebuah peluru “P” dengan massa 10 g memiliki kecepatan 100 m/s menumbuk benda
m1 dan tertinggal di benda m1. Berapakah jarak perubahan panjang pegas maksimum?

P K
m1 m2

2. Lihat gambar di bawah, jika θi = 45o , Φ = 30o dan vi adalah 100 m/s, tentukan jarak d
( lintasan bidang miring )?

3. Lihat gambar di bawah. S1 dan S2 adalah sumber bunyi dengan daya keluaran 200
mW dan 300 mW. P adalah pendengar dalam hal ini kuping manusia. Tentukanlah
intesitas suara yang didengar jika :
S1 a. Hanya S1 yang berbunyi?
b. Hanya S2 yang berbunyi?
5m
c. S1 dan S2 yang berbunyi ?
4m

PIPTEK
3m BEM FTUI 2011
S2
4. Lihat gambar di sebelah bawah. Jika tinggi h 2 adalah 2 cm, berapakah tinggi h1?
(massa jenis mercury 13,6 g/cm3)

PIPTEK BEM FTUI 2011


1. Benda m1 dan m2 dihubungkan dengan pegas yang memiliki konstanta pegas 100 N/m
terletak pada lantai licin seperti gambar di sebelah kiri. Massa m 1 dan m2 adalah 990 g
dan 1 kg dalam keadaan diam dan pegas tidak mengalami tekanan.
Sebuah peluru “P” dengan massa 10 g memiliki kecepatan 100 m/s menumbuk benda
m1 dan tertinggal di benda m1. Berapakah jarak perubahan panjang pegas maksimum?

P K
m1 m2

Kasus Pertama : peluru mengenai m1

Pada kasus ini hukum kekekalan momentum berlaku tetapi hukum kekekalan energi tidak
berlaku karena ada energi yang hilang untuk menghentikan peluru .

m
m p V p +m 1 V 1=( m p + m1 ) V '1 ⇒ V '1 =1
s

Kasus Kedua : Pegas tertekan maksimum pada saat V (m 1 +m p ) = Vm2

Pada kasus ini berlaku hokum kekekalan momentum dan hokum kekekalan energi.

m
( m p +m 1 )V '1 +m 2 V 2 =( m p + m1 +m 2 ) V '2 ⇒V '2=0,5
s
2 2
0,5(m p +m 1 ) (V '1 ) =0,5(m p +m1 +m2 ) ( V '2 ) +0,5 kx 2 ⇒ x=0 ,0707 m
2. Lihat gambar di sebelah bawah, jika θi = 45o , Φ = 30o dan vi adalah 100 m/s, tentukan
jarak d ( lintasan bidang miring )?

Perpindahan peluru secara horizontal adalah :

x=V i cos(θ i )∗t=50 √2∗t


Perubahan ketinggian bidang miring terhadap perpindahan peluru secara horizontal adalah :

PIPTEK BEM FTUI 2011


h=x∗tg(Φ )=50 √2∗t∗
√3 = 50 √6 ∗t
3 3
Sehingga berlaku :

50 √ 6
50 √ 2−
50 √ 6 3
V i sin(θi )∗t−0,5∗g∗t 2 = ∗t ⇒t= =6 , 0992 S
3 0,5∗9,8

x V i cos(θ i ) 100∗0,5∗√ 2
d= = ∗t= 6 ,0992=497 , 9976 m
cos (Φ) cos(Φ) 0,5∗√ 3
3. Lihat gambar di sebelah kiri. S1 dan S2 adalah sumber bunyi
dengan daya keluaran 200 mW dan 300 mW. P adalah S1
pendengar dalam hal ini kuping manusia. Tentukanlah intesitas
suara yang didengar jika :
a. Hanya S1 yang berbunyi ? 5m
4m
b. Hanya S2 yang berbunyi ?
c. S1 dan S2 yang berbunyi ?
P

3m
Jarak S1 terhadap P adalah :6,4031 m

Jarak S2 terhadap P adalah 5 m S2

Jawaban a :

P1 0,2 W
I1= = 2
=3 ,882∗10−4
A 1 4∗3 ,14∗(6 , 4031) m

I1 3 , 882∗10−4
TI 1=10 *log
I0 ()
=10*log −12
10 ( =85 , 891 db
)
Jawaban b :

P2 0,3 −4 W
I2= = =9 ,549∗10
A 2 4∗3 ,14∗(5)2 m

I2 9 , 549∗10−4
TI 2 =10 *log
() I0 (
=10 *log −12
10 )
=89 , 8 db

Jawaban c :

PIPTEK BEM FTUI 2011


W
I t =I 1 + I 2 =3 , 882∗10−4 + 9 ,549∗10−4 =1, 343∗10−3
m

It 1 , 343∗10−3
TI t =10*log
()
I0
=10 *log −12
10 ( =91 ,281 db
)
4. Lihat gambar di sebelah kiri. Jika tinggi h2 adalah 2 cm, berapakah tinggi h1? (massa
jenis mercury 13,6 g/cm3)

Asumsikan tinggi air pada kolom kiri adalah h3 maka :

ρw∗g∗( h1 +h2 +h2 )=ρ w∗g∗h3 + ρ m∗g∗h2

h2∗( ρm −ρw ) 0 , 02∗( 13 , 6−1 )


h2 = = =0 ,252 m
ρw 1

PIPTEK BEM FTUI 2011


UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2008/2009
Mata Kuliah : Fisika Panas
Hari / Tanggal : Selasa, 31 Maret 2009
Waktu : 90 Menit
Jurusan : Teknik Metalurgi B

1. Seorang teknisi diminta untuk menggunakan sebuah termometer yang tidak diketahui
skalanya. Lalu dia melakukan pengukuran pada air yang membeku dan didapat nilai -15°
dan ketika dilakukan pengukuran pada air mendidih didapat nilai +60°. Untuk membuat
termometer tersebut dapat terbaca, sang engineer membuat persamaan konversi linier.
Jika dia ingin mengkonversi ke dalam skala Celcius, tentukanlah persamaan konversi
linier yang dibuat sang engineer.

2. Sebuah kawat baja dan kawat tembaga dengan diameter 2 mm dihubungkan ujungnya.
Pada suhu ruang 40°C keduanya memiliki panjang 2 m pada kondisi tidak teregang.
Kedua ujung kawat yang lain kemudian diikat pada sebuah dinding berjarak 4 m dengan
tegang kawat diabaikan. ketika suhu ruang diturunkan menjadi 20°C tentukanlah gaya
tegang kawat.

3. Sebuah pizza yang memiliki diameter 70 cm dan tebal 2 cm dipanaskan menjadi 100°C
sedang mengambang di luar angkasa. Tentukanlah:
a. Laju energi yang hilang
b. Laju perubahan temperatur

α baja=11 x 10−6 ℃−1 ρ pizza=500 kg/m 3

α tembaga=17 x 10−6 ℃−1 σ =5,67 x 10−8 W / m2 K 4

Y baja =20 x 1010 N /m2 c pizza=0,6 cal/g ℃

Y tembaga =11 x 1010 N /m2 e pizza=0,8

PIPTEK BEM FTUI 2011


Jawaban

1. S C
60 100

x y

-15 0

Konversi

x−(−15) y −0
=
60−(−15) 100−0

x+15 y
=
75 100

4 x+ 60=3 y

3
x= y−15
4

2. 2m 2m d1 = d2 = 2 mm
T1 = 40°C = 313 K

baja tembaga
T2 = 20°C = 293 K

F=…?

1 1 2
A= π d 2= π ( 2.10−3 ) =3,14. 10−6 m 2
4 4

 Baja
α baja=11. 10−6 ℃ −1
Y baja =20.10 10 N /m2

∆ L=Lo α ∆ T =2 ( 11. 10−6 ) 20=4,4.10−4 m


σ =Yε
F ∆L
=Y
A Lo

PIPTEK BEM FTUI 2011


∆L 20.10 10 .4,4 . 10−4 .3,14 . 10−6
F=Y A=
Lo 2
F baja=138,16 N
 Tembaga
α tembaga=17. 10−6 ℃−1

Y tembaga =11. 1010 N /m2

∆ L=Lo α ∆ T =2 ( 17.10−6 ) 20=6,8. 10−4 m

∆L 11. 1010 .6,8 . 10−4 .3,14 . 10−6


F=Y A=
Lo 2

F tembaga=117,436 N

3. Pizza
d = 70 cm = 0,7 m
Tebal = 2 cm = 0,02 m
T = 100°C = 373 K
ρ pizza=500 kg/m 3
σ =5,67.10−8 W /m2 K 4
c pizza=0,6 cal/g ℃ =2,5 J /g ℃ =2500 J / kg ℃
e pizza=0,8
a) Laju energi yang hilang?
P=eσ T 4 A
Q
=0,8 ( 5,67.10−8 ) ( 373 )4 (2 La+ Ls )
t
Q 0,7 2 0,7
t
=878,03 2 π
( ( ) ( ) )
2

2
0,02

Q
=695,12 J /s
t
b) Laju perpindahan temperatur
Q
=695,12
t
mc ∆ T
=695,12
t

PIPTEK BEM FTUI 2011


∆ T 695,12 695,12 695,12 695,12
= = = =
t mc ρvc ( 500 ) π r t (2500) ( 500 ) π ( 0,35 )2 ( 0,02 ) (2500)
2

∆T
=0,072℃ / s
t

PIPTEK BEM FTUI 2011

Anda mungkin juga menyukai