Ketika perusahaan memindahkan aktiva atau operasinya ke entitas lain yang telah
diciptakannya, ada berbagai kemungkinan jenis entitas dan jenis perjanjian antara perusahaan
yang menciptakan dan entitas yang diciptakan. Akibatnya, tidak mungkin untuk membuat
seperangkat peraturan dan prosedur yang mencukupi untuk semua situasi. Pembahasan di sini
berkofus pada kasus yang paling sederhana dan banyak ditemui di mana perusahaan
pentransfer menciptakan akan perusahana atau persekutuan yang dimiliki dan
dikendalikannya, termasuk kasus di mana perusahaan mempunyai niat untuk mentransfer
kepemilikan kepada pemegang sahamnya. Perusahaan mentrasfer aktiva, dan mungkin juga
kewajibannya, ke entitas lain yang diciptakan dan dikendalikannya dan di mana perusahaan
memegang kepemilikan mayoritas. Perusahaan mentransfer aktiva dan kewajiban pada
enritas pada nilai buku, dan perusahaan yang mentransfer mengakui adanya kepemilikan pada
entitas yang baru dibentuk tersebut sama dengan nilai aktiva bersih yang ditransfernya.
Pengakuan selisih lebih nilai wajar di atas nilai buku, dan perusahaan yang mentransfer
umumnya tidak diperbolehkan jika bukan transaksi yang wajar. Oleh karena itu, tidak ada
keuntungan atau kerugianan yang diakui dari tansaksi transfer oleh perusahaan pentransfer.
Tetapi, jika nilai aktiva yang ditransfer ke entitas yang baru dibentuk tersebut telah
mengalami penurunan nilai sebelum terjadinya transfer dan nilai wajarnya lebih rendah
dibanding nilai tercatatnya pada pembukuan perusahaan yang mentransfer, perusahaan yang
mentransfer harus mengakui kerugian dari penurunan nilai dan mentransfer aktiva pada
entitas baru pada nilai wajar yang lebih rendah tersebut.
Entitas yang dibentuk memulai pencatatan untuk aktiva dan kewajiban yang di
transfer dengan cara biasa berdasarkan nilai buku pada saat transfer. Pelaporan keuangan
berikutnya melibatkan konsolidasi dari laporan keuangan entitas yang dibentuk dengan
laporan keuangan bentuk dengan laporan keuangan induk perusahaan. Secara keseluruhan,
laporan keusngsn kondolidasi memperlihatkan seakan – akan tidak pernah terjadi transfer.
Sebagai ilustrasi dari entitas yang dibentuk, asumsikan Allen Company membentuk
anak perushaan, Blaine Company, dan mentransfer aktiva berikut [ada Blaine untuk
memperoleh 100.000 lembar saham Blaine dengan nominal $2 :
Semua pihak yang terlibat dalam penggabungan usaha harus meyakini adanya
kesempatan untuk memperoleh keuntungan jika mereka setuju untuk berpartisipasi. Sulit
untuk menentukan apakah suatu proposal penggabungan usaha menguntungkan. Nilai
aktiva perusahaan dan potensi laba masa depannya sangat penting untuk menentukan nilai
dari perusahaan tersebut.
Nilai dari masing – masing aktiva dan kewajiban suatu perusahaan biasanya
ditentukan melalui penilaian (appraisal). Untuk beberapa item, nilainya dapat ditentukan
relatif mudah, seperti investasi yang diperdagangkan secara aktif dalam pasar efek, atau
utang jangka pendek. Untuk item lain, penilaian dapat sangat subjektif, seperti nilai tanah
yang berada di daerah yang jarang terjdi penjualan. Selain itu, beberapa aktiva tak
berwujud juga tidak dilaporkan dalam neraca.
Metode lain untuk menilai suatu perusahaan adalah menghitung nilai sekarang dari
arus kas masa depan yang diharapkan akan dihasilkan perusahaan. Metode ini
mengharuskan adanya penentuan nilai dan waktu dari arus kas masa depan dan
mendiskontokan arus kas tersebut ke nilai sekarang pada tingkat bunga diskonto yang
sesuai untuk perusahaan tersebut.