Alam Semesta
Alam Semesta
Teori Terbentuknya Alam Semesta Teori Dentuman Berdasarkan teori ini, alam semesta terbentuk karena adanya ledakan massa yang sangat hebat yang disebabkan oleh adanya reaksi inti. Teori Ekspansi dan Kontraksi Teori ini mengungkapkan bahwa galaksi dan bintang-bintang terbentuk pada saat masa ekspansi
Tata Surya
Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu 225² 250 juta tahun untuk untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 20²25 kali dari semenjak terbentuk.
Matahari
Garis tengah: 1.392.000 km massa : 331.950 massa bumi. Temperatur permukaan matahari mencapai 6.000rK, inti mencapai 15.000.000rK, bintik-bintik hingga 4.000rK, dan tekanan mencapai 400x109 atm bumi.
Bumi
Garis tengah ekuatorial : 7.923 mil Sedangkan antarkutub 7.900 mil. Berat jenis : 5,5 dan beratnya 6,6 x 1021 ton. Inti dalam bumi tebalnya 815 mil, inti luar 1.360 mil, mantel bumi 1.800 mil dan lapisan lithosfer 20 mil. Lapisan bumi yang cair disebut hidrosfer yang menutupi 71% muka bumi dengan kedalaman rata-rata 4.000 meter. Sedangkan lapisan yang berupa gas disebut atmosfer, terdiri dari troposfer setebal 10 mil.
Sesudah troposfer ialah stratosfer dengan ketebalan mulai dari 10 - 50 mil. Pada lapisan ini terdapat lapisan ozon yang dapat menolak datangnya sinar ultra violet berintensitas tinggi dari matahari yang dapat merusak lapisan ionosfer.
Enam lempengan utama di bumi Lempengan Amerika Lempengan Afrika Lempengan Eurasia Lempengan India Lempengan Australia Lempengan Pasifik
Bulan
Garis tengah : 3476 km. Jarak antara bulan dan bumi : 354.336-404.320 km. Bulan tidak memiliki atmosfer sehingga langit di bulan berwarna hitam kelam. Temperatur di bulan pada siang hari mencapai 100rC dan pada waktu malam yang panjang, temperaturnya turun sampai -150rC.
Tanda-Tanda Perubahan Iklim kenaikan suhu lokal panas ekstrem dan/atau kekeringan hujan ekstrem dan/atau angin perubahan perilaku hewan dan tumbuhan naiknya permukaan laut/pulau-pulau tenggelam
Akibat Perubahan Iklim kenaikan suhu sangat berpengaruh di Alaska. Banyak jalan dan bangunan ambles karena tanah permafros lumer. Hilangnya es di laut saat musim panas menimbulkan erosi di kawasan yang rendah. pada tahun 2003 tercatat 35.000 orang tewas akibat gelombang panas di Prancis, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, dan Inggris.
banjir terburuk sejak 50 tahun terakhir pada 2006 di ´Tanduk Afrikaµ. Sebanyak 600 orang tewas dan ratusan ribu orang terkena dampaknya di Somalia. habitat kupu-kupu di Eropa berubah dari 35 jenis kupu-kupu Eropa non-migrasi, 22 jenis memajukan jangkauan habitatnya 35240 km ke utara pada abad ke-20, hanay ada satu jenis yang mundur ke selatan.
negara kepulauan seperti Maladewa di Samudra Hindia, pulau-pulau kecil di Indonesia, serta negara-negara di Samudra Pasifik terancam tenggelam akibat naiknya permukaan laut.
Sumber: Kompas edisi 20 Februari 2009