PERAMALAN OPT
DMEN8 WAKTU PERAMALAN OPT DMEN8 WAKTU PERAMALAN OPT
Waktu
meramaI
Waktu ramaIan
NiIai ramaIan
Data historis
t - n
t
Saat
Ini
t + n
Masa Iampau
Jadi kaIau menduga sesuatu pada waktu yang sama
berarti bukan peramaIan
rti peramaIan adaIah prakiraan/memprediksi peristiwa dimasa depan.
Tujuan peramaIan adaIah untuk memperkeciI resiko yang mungkin terjadi akibat
suatu pengambiIan keputusan.
PeramaIan bagian penting daIam proses pengambiIan keputusan, sebab efektif
atau tidaknya suatu keputusan umumnya tergantung pada
beberapa faktor yang tidak dapat kita Iihat pada waktu keputusan
itu diambiI.
PeramaIan dan pengambiIan keputusan merupakan dasar daIam menyusun
suatu bentuk perencanaan yang menjadi aktifitas kehidupan
sehari-hari.
KEPUTUSN HSIL RMLN GLT RMLN
PeramaIan OPT adaIah suatu kegiatan yang diarahkan untuk
mendeteksi atau memprediksi popuIasi/serangan OPT
serta kemungkinan penyebaran dan akibat yang
ditimbuIkannya daIam ruang dan waktu tertentu.
PeramaIan OPT komponem penting daIam strategi pengeIoIaan hama
dan penyakit tanaman sebab dengan adanya peramaIan
dapat memberikan peringatan dini mengenai tingkat dan
Iuasnya serangan.
Tujuan peramaIan OPT adaIah menyusun saran tindak pengeIoIaan
atau penangguIangan OPT sesuai dengan prinsip dan
strategi PHT sehingga popuIasi/serangan OPT dapat
ditekan, tingkat produktivitas tanaman pada taraf tinggi,
secara ekonomis menguntungkan dan aman terhadap
Iingkungan.
SISTEM PERMLN OPT SISTEM PERMLN OPT
FKTOR LINGKUNGN FKTOR LINGKUNGN
DT BIOTIK DT BIOTIK DT BIOTIK DT BIOTIK
DT OPT DT OPT
UNIT PERMLN UNIT PERMLN
PETK PETK : PETNI : PETNI
HMPRN HMPRN : KELOMPOK TNI : KELOMPOK TNI
WILH WILH : PHP (KECMTN) : PHP (KECMTN)
: LPHP (GROEKOSISTEM) : LPHP (GROEKOSISTEM)
: BPTPH (REGIONL/KB) : BPTPH (REGIONL/KB)
: BBPOPT (NSIONL) : BBPOPT (NSIONL)
UNIT INFORMSI UNIT INFORMSI
Media cetak, eIektrotik, peIatihan, seminar, Media cetak, eIektrotik, peIatihan, seminar,
Pertemuan, saresehan, surat Pertemuan, saresehan, surat- -menyurat, dII menyurat, dII
HSIL PERMLN HSIL PERMLN
PENELITI PENELITI PERENCN PERENCN
PENGGUN: PETUGS, PETNI PENGGUN: PETUGS, PETNI
UNIT UNIT
PERMLN PERMLN
LIN LIN
INSTNSI INSTNSI
TERKIT TERKIT
PeramaIan tingkat PeramaIan tingkat PETK PETK
ModeI dibangun dan diimpIemantasikan di tingkat
petani pada areaI yang sempit atau tingkat petak.
Komponen ekosistem reIatif homogen (komoditi,
varietas, stadia dan keadaan Iingkungan fisik), kecuaIi
popuIasi/serangan OPT dan musuh aIaminya
mengaIami perubahan dari waktu ke waktu.
PeIaksana peramaIan dan pengambiIan keputusan
petani.
Faktor kunci satu strata variabeI (pop./inten. ser. OPT
dan musuh aIami daIam musim, meramaI popuIasi/
serangan saat fase kritis.
PeramaIan tingkat PeramaIan tingkat HMPRN HMPRN
ModeI dibangun dan diimpIemetasikan pada areaI yang
cukup Iuas (hamparan pertanaman).
Kondisi ekosistem reIatife heterogen (komoditi, varietas,
stadia, budidaya dan keadaan Iingkungan).
PeIaksanaan peramaIan dan pengambiIan keputusan
diIakukan oIeh keIompok tani.
Faktor kunci dua strata variabeI yaitu
(1) pop./inten. ser. OPT dan musuh aIami dan
(2) komposisi komoditi, varietas, stadia dan keadaan
Iingkungan, daIam musim yang sedang berIangsung,
serta mempertimbangkan keadaan variabeI tersebut
pada musim tanam sebeIumnya.
PeramaIan tingkat PeramaIan tingkat WILH WILH
WiIayah meIiputi batas administrasi tertentu (desa,
kecamatan, kabupaten, propinsi, nasionaI, regionaI
ataupun internasionaI).
ModeI dibangun dan diimpIementasikan pada tingkat
wiIayah dengan ekosistem yang sangat heterogen
(Iuasnya, keadaan Iingkungan, budidaya juga perbedaan
ekonomi, sosiaI dan budaya).
PeIaksana peramaIan dan pengambiIan keputusan oIeh
petugas/ institusi (bekerjasama dengan petugas/institusi
yang terkait sampai petugas Iapang dan keIompok tani).
Faktor kunci peramaIan mempertimbangkan strata yang
ketiga yaitu tingkat ekonomi, sosiaI dan budaya
masyarakat petani.
1) PeramaIan merupakan bagian integraI dari kegiatan pengambiIan keputusan
manajemen.
2) Iasan utama bagi peramaIan dan perencanaan: adanya senjang waktu (time
Iag) antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan
peristiwa itu sendiri.
3) Kebutuhan akan peramaIan meningkat sejaIan dengan usaha manajemen untuk
mengurangi ketergantungannya pada haI-haI yang beIum pasti, karena daIam
menentukan sasaran dan tujuan berusaha menduga faktor-faktor Iingkungan,
IaIu memiIih tindakan yang diharapkan akan menghasiIkan pencapaian sasaran
dan tujuan.
4) rti peramaIan yang sesungguhnya adaIah menduga/memprediksi peristiwa di
masa depan dan bertujuan untuk memperkeciI resiko yang mungkin terjadi
akibat suatu pengambiIan keputusan.
5) PengendaIian Hama Terpadu (PHT) atau "Integrated Pest Management (IPM)"
daIam operasionaInya memerIukan kegiatan peramaIan untuk membuat
perencanaan ekosistem pertanian yang tahan terhadap gangguan OPT.
( Ianjutan )
6) PeramaIan OPT adaIah kegiatan yang diarahkan untuk mendeteksi dan
memprediksi popuIasi/serangan OPT serta kemungkinan penyebaran dan akibat
yang ditimbuIkan daIam ruang dan waktu tertentu.
7) OperasionaI peramaIan yang baik maka daIam perencanaan perIindungan
tanaman akan Iebih efektif dan efisien karena mengacu kepada skaIa prioritas
penanganan OPT menurut ruang dan waktu peramaIan.
8) Sasaran PeramaIan: (a) menduga kemungkinan timbuInya OPT, (b) mendeteksi
dan memprediksi popuIasi/serangan dan kerusakan yang ditimbuIkan OPT,
berdasarkan hasiI pengamatan terhadap komponen-komponen yang
berpengaruh di Iapangan, (c) menduga kerugian atau kehiIangan hasiI akibat
gangguan OPT.
9) Tujuan PeramaIan: untuk menyusun saran tindak/tindakan pengeIoIaan OPT
sesuai dengan prinsip, strategi, dan Iangkah operasionaI penerapan PHT,
sehingga popuIasi/ serangan OPT dapat ditekan, tingkat produktivitas tanaman
dipertahankan pada taraf tinggi, menguntungkan dan aman terhadap
Iingkungan.
10) PeramaIan OPT tidak hanya meramaIkan peningkatan popuIasi atau serangan,
juga menduga tingkat kehiIangan hasiI baik tonase maupun niIai ekonominya
( Ianjutan )
11) Kerugian ekonomi yang dapat diseIamatkan, yang digambarkan dengan
peningkatan produktivitas tanaman adaIah merupakan pendapatan ("PD =
pendapatan asIi daerah") yang diterimakan Iangsung oIeh petani.
12) PeramaIan OPT yang diIakukan sebeIum musim tanam (peramaIan antar musim)
memberikan waktu kepada petani untuk merencanakan ekosistem yang tahan
OPT dan meIakukan kegiatan "preemtif".
13) PeramaIan OPT yang diIakukan seteIah tanam (peramaIan daIam musim)
memberikan waktu kepada petani untuk meIakukan kegiatan "responsif"
pengendaIian OPT seperti dengan menggunakan bahan pengendaIi aIami/agens
hayati/parasitoid yang teIah disiapkan (aman terhadap Iingkungan).
14) PeramaIan OPT juga dapat memberikan peIuang kapan waktu tanam komoditi
tertentu berdasarkan ramaIan/kemungkinan muncuInya OPT, yang disinkronkan
dengan niIai juaI pasar tinggi, baik pada "on-season" maupun "off-season".
15) Rumusan modeI peramaIan OPT antar musim maupun daIam musim yang
dibangun oIeh BB-POPT disajikan daIam buku Pedoman Pengembangan dan
OperasionaI PeramaIan OPT pada Tanaman Pangan dan HortikuItura dan harus
terus dikembangkan secara spesifik Iokasi/ modeI dibangun pada ekosistem
setempat
METODE KAUSAL
JENIS PERAMALAN
METODE HUNTUN WAKTU
KUALlTATlF KUANTlTATlF
METODE FOHMAL METODE lNTUlSl
Peramalan kualitatif (tanpa angka / nilai)
digunakan apabila informasi data kuantitatif
sangat sedikit atau tidak tersedia.
PeramaIan kuaIitatif
Contoh:
Apabila terjadi kemarau panjang di daerah penyebaran belalang
kembara maka populasi dan serangan akan meningkat.
Semakin panjang kemarau terjadi maka peluang meningkatnya
populasi dan serangan belalang kembara semakin tinggi.
Back Next
engikutkan atau menggunakan angka / niIai,
yang terbagi dalam peramalan non formaI
dan formaI.
PeramaIan kuantitatif PeramaIan kuantitatif
PeramaIan non formaI yaitu mencakup intuisi, pengalaman maupun
"professionaI judgement" yang didasarkan atas pengalaman
empiris dengan penggunaan prinsip-prinsip ekstrapolasi dan
penetapan nilai namun tidak menggunakan aturan yang baku.
Contoh:
Seorang PHP/POPT mengatakan bahwa luas serangan WBC di
wilayahnya diprediksi pada bulan depan akan meningkat
sebanyak 5%.
Seorang pakar mengatakan bahwa produksi padi tahun 2005
diperkirakan akan meningkat sebanyak 4,5%
Back Next
PeramaIan formaI menggunakan ekstrapolasi
secara sistematik, bersifat baku berdasarkan
kaidah statistik.
PeramaIan kuantitatif PeramaIan kuantitatif ,3:9,3
Back Next
tn
( , J, K, L, . )
1
TOD FORAL:
KAUSAL (CAUSAL) Sebab - Akibat
RUNTUN WAKTU (T SRS) Deret berkala
Tersedianya informasi masa lampau (historis)
Iog L
2
= 0,57 + 0,92 Iog L
1
; R = 0,94
L
1
= Kepadatan popuIasi Larva generasi-1
L
2
= Kepadatan popuIasi Larva generasi-2
tiella spp
t
= 1,34037 (
t-1
0,870733
)
Dimana:
t
Ramalan luas serangan bulanan yang akan terjadi (ha)
t-1
Kumulatif luas tambah serangan bulanan (ha)
t Bulan
PeramaIan Iuas serangan berdasarkan parameter Iuas serangan dan
jumIah koIoni pada Iag 1 buIan.
Log
t
= 0,002342 + 0,219787 Log
t-1
+ 0,715199 Log K
t
; R
2
= 0,73
Dimana:
t
= RamaIan Iuas serangan buIanan yang akan terjadi (ha)
t-1
= KumuIatif Iuas tambah serangan buIanan (ha)
K = JumIah koIoni beIaIang kembara dewasa dan nimfa
t = BuIan
ModeI PeramaIan
Serangan BeIaIang Kembara ModeI Propinsi Lampung
MODEL PERMLN POPULSI LLT BUH
PD TNMN BUH-BUHN
Log Y
t
0.90 + 0.49 Log Y
t-
+ 0. Log Y
t-
R0.8)
Log Y
t
.0 + 0.64 Log Y
t-
R0.76)
Log Y
t
.0 + 0.0 Log T
t-
R0.70)
Log Y
t
.4 + 0. Log Y
t-
R0.74)
Log Y
t
.0 + 0.67 Log Y
t-4
R0.7)
Y
t
Puncak populasi lalat buah (Nopember-Desember)
Y
t-
Populasi lalat buah bulan sebelum puncak (Oktober)
Y
t-
Populasi lalat buah bulan sebelum puncak (September)
Y
t-
Populasi lalat buah bulan sebelum puncak (Agustus)
Y
t-4
Populasi lalat buah 4 bulan sebelum puncak (1uli)