Angkatan : II
Nama Mata Pelatihan : KONSEP PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT)
Nama Peserta : INA SYAHLINA, S.P.
Nomor Daftar Hadir : 43
Lembaga Penyelenggara : BPSDM Provinsi Jawa Barat
Pelatihan
1. Pengendalian alami
Kondisi alami yang menyebabkan populasi jasad pengganggu berada pada tingkat
yang tidak menyebabkan kerugian, tanpa ada campur tangan manusia. Kondisi ini dapat
terjadi karena secara fisik maupun biotik lingkungan alami menghambat laju perkembangan
jasad pengganggu yang ada di pertanaman
2. Pengambilan sampel
Pengambilan Sampel merupakan langkah pemantauan yang dilakukan karena
tidak mungkin pengamatan dilakukan terhadap keseluruhan kondisi jasad pengganggu yang
ada di lapangan. Karena itu diperlukan sebagian saja dari keseluruhan lingkup pertanaman
untuk menyimpulkan keadaan pada suatu saat di suatu tempat. Dengan demikian syarat
sampelnya harus dipenuhi dengan baik, yaitu dapat dipercaya dan mewakili, selain harus
praktis dan murah.
3. Aras konomik
Aras Ekonomik berhubungan dengan kapan harus dilakukan tindakan
pengendalian. Setelah data dan informasi lapangan diperoleh, maka perlu dilakukan tindakan
berdasar data dan informasi dalam proses pengambilan keputusan. Tindakan ini didasarkan
kepada kondisi populasi jasad pengganggu di lapangan, yang sebetulnya merupakan
cerminan dari kondisi kerusakan dan kerugian ekonomi.
B. Penerapan:
Penerapan Konsep Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) melalui Sekolah Lapang
Pengelolaan Hama Terpadu (SLPHT) pada kelompoktani/petani melalui pengamatan dan
pengambilan sampel hama dan musuh alami, analisis agroekosistem, pengambilan keputusan
secara berkelompok, topik khusus untuk melakukan kajian topik-topik tertentu sesuai kebutuhan
kelompok, serta dinamika kelompok untuk meningkatkan kekompakan kelompok.