Anda di halaman 1dari 3

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN ALAT KEFARMASIAN DAN KESEHATAN

STAATSBLAD NOMOR : 377 TAHUN 1949 ORDONANSI TANGGAL 9 12 1949 TENTANG BAHAN BAHAN BERBAHAYA Pasal 1 (1) Dengan surat Keputusan Pemerintah dapat ditetapkan obat-obat disinfeksi, obat-obat pembersihan atau obat-obat pemusnahan, pun bahan-bahan, yang bersifat racun yang berkomposisi bahaya terhadap kesehatan manusia, yang mana pemasukannya pembuatan, pengangkutan, persediaan, penjualan, penyerahan, penggunaan, pemakaian sendiri dilarang. Larangan ini tidak berlaku terhadap suatu izin khusus atau umum dari atau atas nama Kepala D.V.G. pada izin mana dapat dikenakan syarat-syarat.

(2)

Pasal 2 (1) Barang siapa melanggar Pasal 1 atau tidak memenuhi syarat-syarat izin yang dimaksudkan pada pasal 1 dipidana dengan setinggitingginya hukuman 3 bulan atau denda uang setinggi-tingginya 5.000 gulden. Barang, terhadap mana dan barang-barang dengan pelanggaran itu dilaksanakan, dapat dirampas untuk Negara. mana

(2)

(3)

Kepala D.V.G. menentukan tujuan akhir dari barang-barang yang dimaksudkan pada No. (2), atau apakah barang-barang ini akan dimusnahkan.

(4). Perbuatan yang dapat dihukum dalam Pasal ini dianggap sebagai pelanggaran.

Pasal 3 (1) Jika suatu tindakan, yang dapat dihukum berdasarkan ordonansi ini, dilakukan oleh suatu rechts person (badan hukum) , suatu

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN ALAT KEFARMASIAN DAN KESEHATAN

perusahaan, salah satu kumpulan dari orang-orang, diadakan suatu pengusutan hukuman dan tindakan dijatuhkan terhadap: A. (a) Anggota-anggota pengurus yang berdomisili di Indonesia dari badan hukum itu atau kumpulan dari orang-orang; Perseropersero yang berdomiasili di Indonesia dari mperusahaan itu atau orang-orang yang tinggal di Indonesia yang mengurus secara aktif kekayaan perusahaan itu yaitu ; Jika orang yang tersebut di (a) berhalangan atau tidak ada, wakilwekil dari mereka dan/atau.

(b)

B. Mereka, yang memberikan perintah untuk tindakan ini, atau yang sebenarnya duduk dalam pimpinan pada pembuatan yang dilarang. (2) Suatu tindakan dianggap dilakukan oleh atau atas nama Badan Hukum, Perusahaan, kumpulan dari orang-orang, jika tindakan ini dilakukan oleh orang-orang, yang baik berdasarkan dinas maupun bukan dinas, bertindak dalam hubungan Badan Hukum, Perusahaan, kumpulan dari orang-orang, dengan tidak terkecuali apakah orangorang tersebut diatas bertindak tersendiri atau unsure-unsur perbuatan bersama terdapat pada mereka. Jika ternyata bahwa tindakan itu dilakukan di luar pengetahuan mereka maka tidak diadakan hukuman terhadap orang-orang yang disebut pada ayat (1) A. Ketentuan pada Ayat pertama berlaku juga terhadap suatu Badan Hukum Perusahaan , kumpulan dari orang-orang yang lain, yang bertindak sebagai wakil dari suatu Badan Hukum lain, perusahaan lain, kumpulan lain dari orang-orang.

(3)

(4)

Pasal 4 (1) Selkain petugas-petugas yang pada umumnya diserahi pengusutan dari tindakan tindakan yang dapat dihukum, maka untuk pengusutan dari pelanggaran-pelanggaran terhadap ordonansi ini, juga petugaspetugas yang ditunjuk dari. Departemen Kesehatan dan Bea Cukai khusus untuk masing-masing Departemen diserahi tugas untujk pekerjaan ini. Petugas-petugas yang disebut di Ayat pertama pasal ini setiap saat berwenang untuk:

(2)

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN ALAT KEFARMASIAN DAN KESEHATAN

a. a. Menyita atau memerintahkan penyerahan semua barang-barang yang dapat disita. Minta memperlihatkan semua dokumen-dokumen, yang b. b. menurut pandangan mereka diperlukan untuk menjalankan tugas mereka dengan baik. c. c. Memasuki semua tempat, yang menurut pandangan mereka diperlukan untuk untuk menjalankan tugas mereka dengan baik. Mereka diperkenankan dalam menjalankan tugas ini dikawal oleh orang-orang yang ditunjuk oleh mereka. Jika mereka bukan pegawai dari Departemen Kesehatan atau pengadilan, mereka hanya diperkenankan memasuki rumah orang, jika disertai oleh salah seorang dari dinas-dinas tersebut di atas atau dengan surat kuasa mereka. Pasal 5 (1) (2) (1) Ordonasi ini dapat ditunjuk dengan Ordonansi Bahan-bahan Berbahaya. (2) Ordonansi mulai berlaku satu hari setelah diumumkan. Dan agar supaya semua orang dapat mengetahuinya memerintahkan peng-undangan ordonansi ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Indonesia.

Diundangkan di Jakarta Pejabat Sekretaris Negara

Ditetapkan di Jakarta Peda tanggal 9 Desember 1949

E.O.V. Boetzelaer

A.H.J. L O V I N K Pejabat Sekretaris Negara

E.O. Van Boetzelaer.

Anda mungkin juga menyukai