Anda di halaman 1dari 62

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1Pengertian Baja
Baja adalah bahan komoditas tinggi terdiri dari Fe dalam bentuk kristal
dan karbon. Besarnya unsur karbon adalah 1,6%. Pembuatan baja dilakukan
dengan pembersihan dalam temperatur tinggi. Besi mentah tidak dapat
ditempa. Dimana pembuatan baja dengan menggunakan proses dapur tinggi
dengan bahan mentahnya biji besi (Fe) dengan oksigen (O) dan bahan-bahan
lainnya.

1.2Baja Sebagai Bahan Struktur


Beberapa keuntungan yang diperoleh dari baja sebagai bahan struktur
adalah sebagai berikut :
1. Baja mempunyai kekuatan cukup tinggi dan merata.
2. Baja adalah hasil produksi pabrik dengan peralatan mesin-mesin yang
cukup canggih dengan jumlah tenaga manusia relatif sedikit, sehingga
pengawasan mudah dilaksanakan dengan seksama dan mutu dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Pada umumnya struktur baja mudah dibongkar pasang, sehingga elemen
struktur baja dapat dipakai berulang-ulang dalam berbagai bentuk
struktur.
4. Jika pemeliharaan struktur baja dilakukan dengan baik, struktur dari baja
dapat bertahan cukup lama.
1.3Bentuk Profil Baja
Baja struktur diproduksi dalam berbagai bentuk profil. Bentuk profil
baja yang sering dijumpai dipasaran seperti : siku-siku, kanal, I atau H, jeruji,
sheet piles, pipa, rel, plat, dan kabel. Disamping itu ada profil yang
Arif Rakhman (0902167)

bentuknya serupa dengan profil I tetapi sayapnya lebar, sehingga disebut


profil sayap lebar (wide flange). Beberapa kelebihan dari wide flange, yaitu:
1. Kekuatan lenturnya cukup besar
2. Mudah dilakukan penyambungan
Adanya kelebihan diatas menjadikan wide flange sering digunakan
sebagai kolom dan balok pada bangunan gedung, gelagar dan rangka
jembatan, dan bangunan struktur lainnya. Khusus untuk wide flange dengan
perbandingan lebar sayap dan tinggi profil (b/h) sama dengan satu atau
disebut juga profil H. Profil H ini sangat cocok digunakan untuk struktur
pondasi tiang pancang.

1.4Sifat Metalurgi Baja


Sifat metalurgi baja ini sangat berkaitan erat dengan fungsi dari unsurunsur atau komponen kimia dalam baja. Baja struktur yang biasa dipakai
untuk struktur rangka bangunan adalah baja karbon (carbon steel) dengan
kuat tarik sebesar 400 MPa, sedang baja struktur dengan kuat tarik lebih dari
500 Mpa sampai 1000 Mpa disebut baja kekuatan tinggi (high strength
steel).
Sifat sifat Baja
sifat yang dimiliki baja yaitu kekakuanya dalam berbagai macam
keadaan pembebanan atu muatan. Terutama tergantung dari :

Cara peleburannya

Jenis dan banyaknya logam campuran

Proses yang digunakan dalam pembuatan.

Berikut ini ada beberapa dalil yang menyangkut sifat-sifat baja :


Dalil I

Arif Rakhman (0902167)

Besi murni tidak mempunyai sifat-sifat yang dibutuhkan untuk dipergunakan


sebagai bahan penanggung konstruksi.
Dalil II
Peningkatan nilai dari sifat-sifat tertentu, lazim dengan tidak dapat
dihindarkan senantiasa mengakibatkan pengurangan dari nilai sifat-sifat lain,
misalnya baja dengan keteguhan tinggi, istimewa lazimnya kurang kenyal.
Dalam praktek terdapat satu hal yang sangat penting bahwa sifai-sifat
konstruksi dapat berarti runtuhnya seluruh konstruksi, oleh karena itu :
1. Penentuan syarat minimum harus dimuat didalam deluruh
kontrak pemesanan, pembelian, atau penyerahan bahan.
2. Garansi tentang meratanya sifat-sifat itu harus didapatkan
dengan dilakukanya pengujian pada waktu penyerahan bahan.
3. Tuntutan yang tinggi tetapi tidak perlu benar, sebab beban tidak
bernilai tinggi itu lebih mahal atau ekonomis.
4. Sifat sifat ynag kita kehendaki harus ada, bukan saja pada
waktu sudah dikerjakan, yaitu setelah dipotong, digergaji, di bor,
ditempa, dibengkokan , dan lain-lain.
5. Sifat-sifat yang kita kehendaki harus ada bukan saja merugikan
dengan cara-cara yang tidak dapat dipertanggung jawabkan .
6. bentuk-bentuk dari bagian-bagian bangunan dan sambungannya
harus di terapkan.
1.5 Bentuk-bentuk baja dalam perdagangan
1.

Profil baja tunggal

Baja siku-siku sama kaki

Baja siku tidak sama kaki (baja T)

Baja siku tidak sama kaki (baja L)

Baja I
Arif Rakhman (0902167)

Baja Canal

Baja

2. Profil Gabungan

Dua baja L sama kaki

Dua baja L tidak sama kaki

Dua baja I

3. Profil susun

1.6

Dua baja I atau lebih

Macam-macam bentuk kuda-kuda Baja

a. Pratt Truss
b. Hows Truss
c. Pink Truss
d. Modified Pink Truss
e. Mansarde Truss
f. Modified Pratt Truss
g. Crescent Truss

1.7 Keuntungan dan kerugian Pengunaan Baja

Keuntungan:
1.

Bila dibandingkan dengan beton maka baja lebih ringan.

2.

Apabila suatu saat konstruksi harus diubah,maka bahan baja akan


lebih mudah untuk dipindahkan.

Arif Rakhman (0902167)

3.

Bila konstruksi harus dibongkar, baja akan dapt dipergunakan lagi


sedangkan konstruksi dengan beton tidak dapt digunakan lagi.

4.

Pekerjaan konstruksi baja dapat dilakukan di bengkel sehingga


pelaksanaannya tidak membutuhkan waktu lama.

5.

Bahan baja sudah mempunyai ukuran dan mutu tertentu dari


pabrik.

Kerugian:
1.

Biala konstruksi terbakar, maka kekuatannya akan berkurang,


pada batas yang besar juga dapat merubah konstruksi.

2.

Bahan

baja

dapat

terkena

karat,

sehingga

memerlukan

perawatan.
3.

Karena memiliki berat yang cukup besar, dalam melakukan


pengangkutan memerlukan biaya yang besar.

4.

Dalam

pelaksanaan

konstruksi

diperlikan

tenaga

ahli

dan

berpengalaman dalam hal konstruksi baja.


1.8 Jenis-jenis alat Penyambung baja
a.

Baut

b.

Paku keling

c.

Las lumer

1.8.1 Baut
Pemakaian baut diperlukan bila:
1. Tidak cukup tempat untuk pekerjaan paku keling
2. Jumlah plat yang akan disambung> 5d (d diameter baut)
3. Dipergunakan untuk pegangan sementara
4. Konstruksi yang dapat dibongkar pasang

Arif Rakhman (0902167)

1.8.2 Paku keling


Sambungan paku keling dipergunakan pada konstruksi yang tetap,
berarti tidak dapt dibongkar pasang.Jumlah tebal pelat yang akan
disambung tidak boleh>6d ( diameter paku keling).Beberapa bentuk
kepala paku keling:
Paku yang dipergunakan pada tiap pertemuan minimal menggunakan
2 paku dan maksimal 5 paku dalam satu baris.Penempatan paku pada
plat ialah:
Jarak dari tepi plat el
1.8.3 Las lumer
Ada 2 macam las lumer menurut bentuknya, yaitu:
1. Las tumpul
2. Las sudut

Arif Rakhman (0902167)

BAB II
RANCANGAN KONSTRUKSI RANGKA BAJA

G
A6

A5

F
A4

A7

E
A3
V4

D
V3

A2

C
A1

B1

V2

A8

D6

V5

D4

V6

D7

D3

V7

D2

A9

D8
V8

D1

D9

V9

V1

B2

B3

B4

B5

B6

B7

D1

B8

B9

A10
B10

Ketentuan :
Type kontruksi Atap

:A

Bahan penutup atap

: Genting Beton

Jarak gading-gading kap

: 3.50 m

Sudut (Kemiringan Atap)

: 29O

Bentang kap (L)

: 18 m

Beban Angin Kiri

: 40 kg/m2
Arif Rakhman (0902167)

Beban Angin Kanan

: 50 kg/m2

Beban Plafond

: 11 kg/m2

Beban Berguna (orang)

: 100 kg

Sambungan

: PK
BAB III

PERHITUNGAN RANCANGAN KUDA KUDA

3.1 Perhitungan Panjang Batang

1.

Menghitung batang bawah (B)

Dik: - Bentang kap = 18 m


- Banyak batang bawah 10 batang yang terdiri dari B1s/d
B10
Panjang batang bawah dari B1 s/d B10

Batang Bawah = Bentang kap / Banyak batang


= 18 / 10 = 1,80
Jadi Panjang B1 s/d B10 adalah 1,80
2. Menghitung batang tepi atas (A)
A1 = A2 = A3 = A4 = A5= .A10
Maka,
Panjang A1 s/d A10 = 2,057
3. Menghitung panjang batang vertical (V)

Arif Rakhman (0902167)

V1 = V9 = B1.tan 29 = 1,80 . tan 29 = 0,998 m


V2 = V8 = (B1+B2) . tan 29 = 1,996 m
V3 = V7 = (B1+B2+B3) . tan 29 = 2,99 m
V4 = V6 = (B1+B2+B3+B4) . tan 29 = 3,991 m
V5

= (B1+B2+B3+B4+B5) . tan 29 = 4,989 m

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Daftar panjang batang


Batang-batang
Horizonta
Tepi
l
Vertikal
atas
1.80 m
2.057 m 0.998 m
1.80 m
2.057 m 1.996 m
1.80 m
2.057 m 2.993 m
1.80 m
2.057 m 3.991 m
1.80 m
2.057 m 4.989 m
1.80 m
2.057 m 3.991 m
1.80 m
2.057 m 2.993 m
1.80 m
2.057 m 1.996 m
1.80 m
2.057 m 0.998 m
1.80 m
2.057 m
-

4. Menghit
ung
Diagona
l
2.058 m
2.686 m
3.493 m
4.378m
4.378 m
3.493 m
2.686 m
2.058 m
-

batang
diagonal
(D)
D1 = D8

D2 = D7

D3 = D6

D4 = D5

DAFTAR PANJANG BATANG

Arif Rakhman (0902167)

10

Perhitungan Dimensi Gording


1. Gording Dipengaruhi Oleh :

Muatan mati : berat sendiri gording ( kg / m

berat sendiri penutup atap ( kg / m 2 )

Muatan hidup, yaitu berat orang dengan berat P = 100 Kg

Muatan angin ( kg / m 2 )

Ketentuan :

Jarak gading-gading kap

= 3,50 m

Kemiringan atap

= 29o

Berat sediri penutup atap (sirap)

50

kg/m2

(Peraturan

Muatan Indonesia 1970)

Jarak gording

= 2,057 m

Arif Rakhman (0902167)

11

Hal-hal yang harus dihitung adalah sebagai berikut :


2. Mengetahui berat sendiri balok gording
Untuk dimensi balok gording dicoba profil baja Canal 10 dengan berat
sendiri gording (q2) = 10,6 kg/m.
3. Menghitung beban mati (q)

q1

= berat sendiri penutup atap (sirap) x A (jarak gording)


= 50 kg/m x 2,057 m
= 102,85 kg/m

Jadi, q = q1 + q2 = 10,6 kg/m + 102,85 kg/m = 113,45 kg/m


Gording ditempatkan tegak lurus bidang penutup atap dan beban
mati q bekerja vertikal, q diuraikan pada sumbu x dan sumbu y,
sehingga diperoleh :

qx

= q sin

= 113,45 x sin 29o


= 54,9098 kg/m

qy

= q cos

= 113,45 x cos 29o


= 99,1553 kg/m

Karena dianggap sebagai balok menerus diatas dua tumpuan


(Continous beam) maka untuk memepermudah perhitungan dapat
diasumsikan sebagai berat bertumpuan ujung. Sehingga momen yang
timbul akibat berat sendiri atap dan gording adalah :
Mx1= 1/8.qx.(l/3).80%
= 1/8 x 54,9098 x (0,33) x 0,8 = 7,473834 kg.m
My1= 1/8.Py.(l).80%

Arif Rakhman (0902167)

12

= 1/8 x 99,1553 x (0,33) x 0,8 = 121,4652 kg.m


4. Menghitung beban berguna
Beban berguna atau beban hidup adalah beban terpusat yang bekerja
di tengah-tengah bentang gording. Beban ini diperhitungkan kalau ada
orang yang bekerja di atas gording.
Diketahui :
Beban berguna (P)

= 100 kg

Kemiringan atap ()

= 29o

Maka :
Px

= P sin

= 100 sin 29o

Py

= P cos

= 100 cos 29o

= 48,40 kg

= 87,40 kg

Momen yang timbul akibat beban terpusat (hidup) dianggap


continous beam (PBI 1971)

Mx2

= .Px.(l/3).80%

My2

= .Py.(l).80%

= . 48,40 .(1,17).0,8

= 13,17556 kg.m

86,60.(3,5).0,8

= 214,13 kg.m

5. Menghitung Beban Angin


Beban angin di anggap tegak lurus bidang atap.
Ketentuan :
Beban angin kiri (q1)

= 40 kg/m2

Arif Rakhman (0902167)

13

Beban angin kanan (q2)

= 50 kg/m2

Koefisien Angin tekan (wt)

= (0,02

- 0.4)

= (0,02 x 29 0,4 )
= 0.18
Koefisien Angin hisap (Wh)

= -0.4

Beban angin kiri (q1) = 40 kg/m2


Angin tekan (Wt) :
Wt

C.

Angin hisap (Wh) :

q1

.i(jarak

Wh

gording)

= C. q 1 . i
= -0,4 x 40 x 2,057

= 0,18 x 40 x 2,057

= -32,91 kg/m

= 14,8104 kg/m

Beban angin kanan (q2) = 50 kg/m2


Angin tekan (Wt) :
Wt

Angin hisap (Wh) :

= C. q2 .i

Wh

= C. q2 . i

= 0,18 x 50 x 2,057

= -0,4 x 50 x 2,057

= 18,513 kg/m

= -41,14 kg/m

Dalam perhitungan diambil harga W (tekan terbesar) :


Wmax

= 18,513 kg/m

Wx

=0

Wy

= 18,513 kg/m

Momen Akibar Beban Angin


Arif Rakhman (0902167)

14
2
= 18 Wx l 8 0%

Mx

2
= 18 W y l 8 0%

My

2
= 1 x1 8,5 13(3,5) x0.8

=0

= 22,67843
Daftar Beban dan Momen
Atap +
Gording

P dan M

Beban Orang

Angin

Beban Mati

Beban Hidup

100 kg

q, Wmax

113,45 kg/m

18,513 kg/m

Px,qx

54,9098 kg/m

48,40 kg

Py,qy

99,1553 kg/m

87,40 kg

18,513 kg/m

Mx

7,473834 kg.m

13,17556 kg.m

My

121,4652 kg.m

214,13 kg.m

22,67843 kg/m

6. Kontrol Gording
Kontrol Gording Terhadap Tegangan

Dari tabel profil baja ( C-10 ) dapat diketahui bahwa :


Wx = 41,2 cm3
Wy = 8,49 cm3

Kombinasi pembebanan 1
Mx total

= beban mati + beban hidup


= 7,473834 + 13,17556
= 20,64939 kg.m
Arif Rakhman (0902167)

15

= 2064,939 kg.cm
My total

= beban mati + beban hidup


= 121,4652 + 214,13
= 335,5952 kg.m
= 3355,925 kg.cm

M y total
M x total
+
Wy
Wx

2064,939
3355,925
+
8,49
41,2

=1057 ,772 kg/cm2

= 1057,772 kg/cm2 = 1600 kg/cm2 ............... OK


lt

!!!

Kombinasi pembebanan 2
Mx total

= beban mati + beban hidup + beban angin


= 2064,939 + 0
= 2064,939 kg.cm

My total

= (beban mati + beban hidup) + beban angin


= 3355,925 + 22,67843
= 35827,27 kg.cm

M y total
M x total
+
Wy
Wx

Arif Rakhman (0902167)

16
8941,07
8,49

44204,669
41,2

=1112 ,816 kg/cm2

= 1112,816 kg/cm2 = 1.25 x 1600 kg/cm2 ...


lt

OK !!!

7. Kontrol Terhadap Lendutan

Ketentuan :
E

= 2.1 . 10 6 kg/cm2

l = 3,5m = 350 cm
Ix = 206 cm4
Iy = 29,3 cm4

Syarat lendutan yang diizinkan untuk balok pada konstruksi


kuda-kuda terlindung adalah :

fm a x

l f =

1
300

3 5 0= 1,167 cm

1
300

Akibat beban sendiri


qx = 54,9098 Kg / m = 54,9098. 10-2 Kg /cm = 0,549098
qy = 99,1553 Kg / m = 99,1553. 10-2 Kg /cm = 0,991553
f x1

5 q x (l / 3) 4 5 54,9098. 10 -2 .(350 / 3) 4
=
=
= 0,023754 cm
384 E I y
384 2,1.10 6.29,3

f y1 =

5 qy l 4
384 E I x

5 99,1553. 10 -2 (3500 ) 4
= 0,494188 cm
384 2,1.10 6.206

Akibat beban berguna


Px = 50 Kg / m = 48,40. 10-2 Kg /cm

Arif Rakhman (0902167)

17

Py = 86,60 Kg / m = 87,40 . 10-2 Kg /cm


f x2

Pox (l / 3) 3 48,40 .10 2 ( 4350 / 3) 3


=
=
= 0,0000325 cm
384 E I y
384 2,1.10 6.29,3

f y2 =

Pox l 3
87 ,40 .10 2 (350 ) 3
=
= 0,000226 cm
384 E I y
384 2,1.10 6.206

Akibat beban angin


Wx = 0
Wy = 87,40. 10-2 Kg / cm
f x3 =

f y3 =

5 9Wx (l / 2) 4
5 0.350 4
=
= 0 cm
384 E I y
384 2,1.10 6.29 ,3

5 W y l 4
384 E I x

5.87,40 .10 2.(350 )


= 0,083618 cm
384 .2,1.10 6.206

Jadi pelenturan adalah sebagai berikut :


f x total

= ( f x1 + f x 2 + f x 3 )
= (0.023754 + 0.0000325 + 0)
= 0,023787 < 1,167 cm

f y total

= ( f y1 + f y 2 + f y 3 )
= (0.494188 + 00.000226 + 0.083618)
= 0,578032 < 1,167cm
Arif Rakhman (0902167)

18
f total = ( f x2 + f y2

1,167

f total = (0,023787 ) 2 + (0,578032 ) 2 1,167

= 0, 219 1,167 OK!!!


3.3

Mendimensi Batang Tarik (TRACKSTANG)


Batang tarik berfungsi untuk mengurangi lendutan gording pada
arah sumbu x (kemiringan atap dan sekaligus untuk mengurangi
tegangan lentur pada arah sumbu x.

Batang tarik menahan gaya tarik Gx dan Px, maka :


qx

= berat sendiri gording + penutup atap arah sumbu x

qx

= 54,9098 kg/m

Px

= beban berguna arah sumbu x


= 48,40 kg/m

Pbs

= (qx . jarak kuda-kuda) + Px


= (54,9098 . 3,5) + 48,40
= 240,5843 kg

Arif Rakhman (0902167)

19

Karena batang tarik di pasang dua buah, per batang tarik :

Pts =
=

Pbs
=
2

240,5843
2

= 120,2922 kg

P
1600kg / cm 2
Fn

Fn = =
Fbr

Pts =

120,2922
1600

= 0.075183 cm2

=125 % Fn
= 1.25 . 0.075183
= 0.093978

Fbr

= d2
d2 =

Fbr
0.093978
=
= 0.119718 mm
1 / 4
1 / 4.3.14

d = 3.460022 mm
Dimana :

3.4

Fn

= luas netto

Fbr

= luas brutto

= diameter batang tarik (diperoleh dari tabel baja)

Perhitungan Dimensi Ikatan Angin


Ikatan angin hanya bekerja menahan gaya normal atau gaya
axial tarik saja. Cara kerjanya kalau yang satu bekerjanya sebagai
batang tarik, maka yang lainnya tidak menahan apa-apa. Sebaliknya
kalau arah anginya berubah, maka secara berganti-ganti batang
tersebut bekerja sebagai batang tarik.
Arif Rakhman (0902167)

20

Perubahan pada ikatan angin ini datang dari arah depan atau
belakang kuda-kuda. Beban angin yang diperhitungkan adalah beban
angin terbesar yang disini adalah angin sebelah kanan yaitu: 50 Kg/ m2

Keterangan :
P = gaya/ tetapan angin
N = dicari dengan syarat keseimbangan
H=0
Nx = P
N =

Ncos . = P

P
cos

Rumus umum :
=

P
Fn

dimana P angin = 50kg/m2

Luas kuda-kuda

= (1/2 x alas x tinggi )

= (1/2 x 18 x 4,928 )
= 44,352 m
Karena batang tarik di pasang dua buah, per batang tarik :

Arif Rakhman (0902167)

21

Pts =

Pangin luas .kuda kuda


n 1

= Pts =

50 x3.460022
= 184,8 kg
11 1

P
1600kg / cm 2
Fn

Fn = =
Fbr

184,8
1600

= 0,1155 cm2

=125 % Fn
= 1.25 x 0.0533
= 0.144375

Fbr

= d2
d2 =

Fbr
0.144375
=
= 0,183917
1 / 4
1 / 4.3.14

d = 4,288557
Berdasarkan table diprofil baja maka dipakai d = 6 mm.
3.5

Perhitungan Konstruksi Rangka Batang

G
A6

A5

F
A4

A7

E
A3
V4

D
V3

A2

C
A1

B1

V2

D4

V5

A8

D6
V6

D7

D3

V7

D2

A9

D8
V8

D1

D9

V9

V1

B2

B3

B4

B5

B6

B7

D1

B8

B9

A10
B10

Arif Rakhman (0902167)

22

3.5.1 Perhitungan Beban


a. Akibat Berat Sendiri
Ketentuan :

Penutup atap genting beton

= 40 kg/m2

Bentang kap (L)

= 18 m

Jarak gording (A)

= 2,057 m

Jarak gading-gading kap (l)

= 3,5 m

a.1. Berat Penutup Atap


Pa = A x Berat atap x l
= 2,057 x 50 x 3,5
= 359,975 kg.m
a. 2. Berat akibat beban berguna
Po = 100 kg
a.3. Berat Sendiri Gording ( Canal 10 )
Pg =

l berat sendiri gording

= 3,5 x 10,6
= 37,1 kg.m
a.4. Berat Sendiri Kuda-kuda
Gk = Berat tepi gading-gading kap
Gk1= ( L 2 ) x l
= ( 18 2 ) x 3,5 = 56 kg
Gk2= (L + 4 ) x l
Arif Rakhman (0902167)

23

= (18 + 4 ) x 3,5 = 77 kg
Gk =

Gk 1 + Gk 2
2
56 + 77
2

= 66,5 kg
Berat total kuda-kuda adalah :
Dikarenakan bentangnya 18 m, dan jumlah titik simpul pada batang
tepi atas adalah 10buah, maka berat total kuda-kuda adalah
Gk L = 66 ,5 x18 = 1197 kg

Sedangkan pada titik simpul adalah :


Pk =

berat total kuda kuda


1197
= 149,625 kg
=
n 1
9 1

Berat Ikatan Angin


Pia = 25% x Pk
= 25% x 149,625
= 37,40625 kg
Berat Braching
PBrancing = 20% x Berat sendiri kuda-kuda
= 20% x 66,5 Kg
= 13,3 Kg

Total berat pada tiap titik simpul adalah :


Ptot = Pa + Po + Gk + Pk + Brancing
Arif Rakhman (0902167)

24

= 359,975+ 100 + 66,5 149,625 + 13,3


=689,4 kg
b. Berat Plafond
Ketentuan :

Pf

Jarak gading-gading kap (l)

= 3,5 m

Panjang batang bawah (B)

= 1,80 m

Berat plafond

= 11 kg/m2

l B berat plafond

= 3,5 x1,8 x11


=69,3 kg

c. Beban Angin
Ketentuan :

Koefisien angin tekan (c)

= (0.02 ) 0.4

= (0.02 x 29) 0.4


= 0.18

Koefisien angin hisap (c)

= -0.4

Angin kiri (q1)

= 40 kg/m2

Angin Kanan (q2)

Angin tekan

Angin hisap

Jarak gading-gading kap (l)

= 50 kg/m2
=W
= W
= 3,5 m
Arif Rakhman (0902167)

25

Jarak gording (A)

= 2,057m

Angin Kiri

W = c A l q1

= 0,18 x 2,057 x3,5 x 40


= 51,8364 kg
W = c 'A l q1
= 0.4 x 2,057 x3,5 x 40
= -115,192 kg
Angin Kanan

W = c A l q2

= 0,18 x 2,057 x3,5 x50


= 64,7955 kg
W = c'A l q 2
= 0.4 x 2,057 x3,5 x50
= -143,99 kg
3.6

Perhitungan Gaya Batang

1. Gaya Batang Akibat Berat Sendiri


Daftar Gaya Batang Cara Cremona Akibat Berat Sendiri ( P = 689,4 kg)
N

Batang

(Frame)

BebanSendiri (kg)
Tarik (+)

Tekan (-)

A1=A10

581.387

A2=A9

581.389
Arif Rakhman (0902167)

26

A3=A8

516.788

A4=A7

452.1898

A5=A6

387.265

B1=B10

B2=B9

453.96

B3=B8

397.215

B4=B7

340.47

10

B5=B6

283.725

11

D1=D8

83.85635

12

D2=D7

108.613

13

D3=D6

135.895

14

D4=D5

164.451

15

V1=V9

61.7405

16

V2=D8

92.6108

17

V3=V7

123.4809

18

V4=V6

154.3513

19

V5

510.705

Skala Gaya 1cm : 1 kg


Skala Panjang 1 cm : 100 cm
RA = RB = 2469.62 kg

Perhitungan dengan Metode Keseimbangan Titik Simpul


Reaksi Perletakan

MB = 0
Arif Rakhman (0902167)

27

P1 . 12 RAV . 12 + P2 . 16,5 + P3 . 15 + P4 . 13,5 + P5 . 12 + P6 .


10,5 + P7 . 9 + P8 . 7,5 +

. 6 + P10 . 4,5 + P11 . 3 + P12 . 1,5 + P13

P9

. 0 + RBV . 0 = 0
RAV = 1216,16 kg

V = 0

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 + RAV +


RBV = 0
RBV = 1216,16 kg
Titik 1

V = 0

P1

P1 A1 . sin + RAV = 0
152,02 A1 . sin 35 + 1216,16 = 0
A1 =

A1

1064 ,14
= 1855,2711473 kg (Tekan)
sin 35

B1
RAV

H = 0

A1 . cos B1 = 0
A1 . cos 35 B1 = 0
B1 = 1519,74942 kg
Titik 2
2

A2

2
A1

D1

Arif Rakhman (0902167)

28

H = 0

A1 . cos A2 . cos + D1 . cos = 0


1855,2711473 . cos 35 A2 . cos 35 + D1 . cos 55 = 0
1519,74942 A2 . 0,573 + D1 . 0,819 = 0 . . . (1)

V = 0

A1 . sin A2 . sin + D1 . sin P2 = 0


A1 . sin 35 A2 . sin 35 + D1 . sin 55 304,04 = 0
1855,2711473. Sin. 0,573 A2 . 0,573+ D1 . 0,819 304,04= 0
1215,70942 A2 . 0,573+ D10,819= 0... (2)
(1) A2 =

1519 ,74942 D1 .0,573


0,819

Substitusi
1215,70942(

1519 ,74942 D1 .0,573


).0,573 + D1 . 0,819= 0
0,819

x 0,819
995,666015 (1519,74942 D1 . 0,819) .0,573 + D1 . 0,670761 =
0
995,666015 870,8164177 + D1 . 0,469287 + D1 . 0,670761= 0
D1 = 253,1245 kg

Pers (1)

A2 =

1215,70942 D1 .0,819
1215,70942
=
0,573

253,1245 .0,819
0,573

A2 = 1722,4928 kg

Arif Rakhman (0902167)

29

Titik 3

V = 0

D1 . sin 55 D2 . sin 64,6 = 0

D1

D2

253,1245. Sin 55 D2 . sin 64,6= 0

B1

3 B2

D2 =

- 253,1245 sin 55
= 252,3591 kg
D2.sin64,6

(Tekan)

H = 0

B1 + D1 . cos 55 D2 . cos 64,6 + B2 = 0


B2 = 1519,74942 + 253,1245. Cos 55 252,3591 cos 64,6 .
B2 = 0
B2 = 1302,6321
B2 = 1302,6321kg
Perhitungan dengan Metode Potongan Ritter

1/2 P
A
P

r1
r2

= 304,04 kg

P/2 = 152,02kg
RA = RB =

P ( n 1) 304,04 (9 1)
=
= 1216,16 kg
2
2

r1 = A1 . cos 55

= 1,831 . 0,02
Arif Rakhman (0902167)

30

= 0,04m
r2 = A1 . sin 55
= 1,831. 0,99
= 1,83m

Arif Rakhman (0902167)

Mencari A1

MC = 0
RA . B1 P . B1 A1 . D1 = 0
1216,16. 2 152,02. 2 A1 . 1,28 = 0
A1 =

2128 ,28
= 1842,71875kg
1,28

Hasil Cremona A1=1855,2645kg


Kontrol =

Cremona Ritter
100 % 3%
Ritter
1855,2645 - 1842,71875
1842,71875

100 % = 0,68 % 3% ...

OK

Mencari B1

MB = 0
RA . r2 P . r2 B1 . r1 = 0
B1 =

RA . r2 - 1 2 P.r 2
1915,452
=
0,04
r1

= 1596,21kg

Hasil Cremona B1 =1520,0994 kg


Kontrol =

Cremona Ritter
100 % 3%
Ritter
1520,0994 - 1596,21
1596,21

100 % = 0,04 % 3%

... OK

2. Perhitungan Gaya-Gaya Batang Cara Cremona Akibat Beban Plafon


a. Daftar Gaya Batang

Batang
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
V1
V2
V3
V4
V5
V6
V7
V8
V9

Berat Plafond (Kg)


Tarik (+)
Tekan (-)
72.50794
72.50794
72.50794
72.50794
435.0477
435.0477
72.50794
72.50794
72.50794
72.50794
573.2356
509.5428
445.8499
382.1571
318.4642
318.4642
382.1571
445.8499
509.5428
573.2356
94.12369
121.9114
152.5344
184.587
184.587
152.5344
121.9114
94.12369
3.465
6.93
10.395
6.93
10.395
6.93
3.465

P = 69,3 Kg
Skala gaya 1 cm

=10 Kg

Skala jarak 1 cm = 100 cm


Kontrol:
RA = RB =

b.

P ( n 1 ) 69 ,3 (11 1 )
=
=693 Kg ..Ok
2
2

Perhitungan Gaya-Gaya Batang Cara Ritter Akibat Beban Plafon


D

A2

D2

A
1

B2

P
RA
P

= 160 Kg

1 P = 80 Kg
2
RA

= 640 Kg

Batang B2
MD= 0
RA.3/2 b P. 3/2 b P b B2. Tan 3/2 b = 0

B2 =

R A .3 / 2 1 / 2 P.3 / 2 P.1 / 2
tan .1 / 2

B2 =

(640 .( 3 / 2) 1 / 2.160 .( 3 / 2) 1 / 2.160 ).


=380,4549 kg
tan 35 0.( 3 / 2)

Hasil dari cremona = 381.4761kg (tarik)


Kontrol

Cremona Ritter
X 100 % 3%
Ritter

381.4761 380,4549
380,4549

X 100 % = 0,00268 % 3% ..Ok

Perhitungan Gaya-Gaya Batang Cara Cremona Akibat Beban Angin


Kanan
a. Daftar Gaya Batang.
Batang
N

(Frame

AnginKanan (kg)
Tarik (+)

Tekan (-)

A1

377.775

A2

378.1774

A3

252.0342

A4

252.1014

A5

63.2067

A6

63.2097

A7

315.6822

A8

315.634
327.697

B1

6
582.217

10

B2

363.933
11

B3

12

B4

218.4214

13

C1

14

C2

15

D1

16

D2

146.0515

17

D3

145.512

18

D4

108.8126

146.137
218.825

19

D5

3
219.877

20

D6

21

D7

219.7583

22

D8

218.3914

23

D9

87.6311
218.428

24

D10

6
290.897

25

D11

26

D12

9
73.2976

b. Pengontrolan Gaya-Gaya Batang Cara Ritter Akibat Angin Kanan.


MC=0
Pcos .0.5 a1.sin .bRav .b = 0
129.696+a1.0.833-59.93= 0

A1= 312.8349 kg
Dari Cremona = 314.8339kg (Tarik)
Kontrol

Cremona Ritter
X 100 % 3%
Ritter

48 .11 48 .106
X 100 % = 0,0083 % 3% ..Ok
48 .106

Gaya-Gaya Batang Cara Cremona Akibat Beban Angin Kiri


a.

Daftar Gaya Batang.


Batang
N

(Frame

AnginKiri (kg)
Tarik (+)

Tekan (-)

A1

78.45

A2

78.7393

A3

78.7637

A4

78.7087

A5

472.6681

A6

479.7536
787.692

A7

3
787.649

A8

B1

5
454.725
363.944

10

B2

1
182.054

11

B3

12

B4

182.502

5
363.615
13

B5

14

C1

15

C2

16

D1

90.4044

17

D2

90.7629

18

D3

90.945

19

D4

90.9698

20

D5

181.8935

21

D6

272.339

22

D7

544.9371
362.157

23

D8

24

D9

180.7835
181.890

25

D10

26

D11

363.0013

27

D12

182.515

Daftar Gaya Gaya Batang Semua Beban

BEBAN SENDIRI (KG)


BATANG

tarik (+)

A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
B1
B2
B3
B4
B5
C1

2516,98
215,411
3
1797,84
3
215,411
3
2516,98
788,273
5

tekan (-)
2906,35
8
2698,84
5
2862,38
2
2655,03
8
2655,03
8
2862,38
2
2698,84
5
2906,35
8

PLAFOND
tarik
tekan
(+)
(-)

ANGIN KIRI
tarik
tekan
(+)
(-)

ANGIN KANAN
tarik
tekan
(+)
(-)

GAYA BATANG
RENCANA
tarik (+)

tekan (-)

335,95

78,45

377,78

3698,535

335,95

78,739

378,18

3491,7141

167,98

78,764

252,03

3361,1571

167,98

78,709

252,1

3153,8257

167,98

472,67

63,207

3358,8904

167,98

479,75

63,21

3573,3225

335,95

787,69

315,68

4138,1719

335,95

787,65

315,63

4345,5935

290,94

454,73

327,7

3590,35

242,44

363,94

582,22

1404,01

96,994

182,06

363,93

2440,83

242,44
290,94

182,5
363,62

218,42

858,775
3171,54

788,274

C2
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
D10
D11
D12

788,273
5

0
358,309
6
359,641
7
933,333
5
959,568
6
933,459
9
933,459
9
933,459
9
933,459
9
959,568
6
933,333
5
359,641
7
358,309
6

788,274

48,488

90,404

108,81

606,0145

62,332

90,763 146,05

146,052

512,7363

96,968

90,945 145,51

145,512

1121,2463

181,89

146,14

1287,5991

96,974

272,34

218,83

1424,6242

96,974

544,94 219,88

219,878

1575,3714

96,974

521,34 219,76

219,758

1551,7735

96,974

362,16

218,39

1610,9831

180,78

87,631

1227,9832

96,968

181,89 218,43

62,332

363

48,488

182,52

290,9
73,298

218,429

1212,1914

290,898

784,9747
662,6101

3.7

Dimensionering Batang Kuda-kuda


Daftar Gaya Batang Maksimum Untuk Tiap Batang
a.

Batang batang Atas (A)

: 3573,3225kg (Tekan)

b.

Batang batang Bawah (B)

: 3590,3455kg (Tarik)

c.

Batang (C)

: 788,2735 kg (tarik)

d.

Batang batang Diagonal (D)

: 1610,9831 kg (Tekan)

A. Dimensi batang atas


a. Batang terdiri dari batang A1 sampai dengan batang A8
b. Diketahui

Gaya batang maksimum

= 3573,3225 kg =

3,5733225 ton (Tekan)

Panjang batang (Lk)

= 2,021 m = 202,1 cm

Tegangan ijin

= 1600 kg/cm2

Digunakan profil rangkap baja siku sama kaki

()

c. perhitungan
Imin = 1,69.P.Lk2
= 1,69 . 3,573 (2,021)2
= 24,6 cm4
Batang A merupakan batang tekan
Dipakai profil rangkap profil =

24,6
= 12 ,3 cm 4
2

Dari table profil diambil 55.55.10


I = 11,3 cm4
Ix = Iy = 26,3 cm4

ix = iy

= 1,62 cm4

= 10.1 cm2

= 1,72cm

Kontrol :
1. Terhadap sumbu bahan (x)
x =

2021 ,1
Lk
= 1,62 =124 ,75 = 124 Tabel x = 2,97
ix

x.p
Ftot

2,97 .3573
= 1050 ,67 kg/cm2
2 x10 ,1

= 1050 ,67 kg / cm 2 = 1600 kg/cm2

2. Terhadap sumbu bebas bahan (Y)

Dipasang 4 plat kopling


L=

Lk
202 ,1
= 67 ,36 cm
=
( n 1)
4 1

Potongan I-I tebal pelat kopling

t = 10 mm =1 cm
Etot = e + . t
= 1,72 + .1
= 2,22 cm

Iy tot = 2 (Iy + F .etot2 )


= 2 {26,3 + 10,1.(2,22)2}
= 152,15368 cm4
iy =

Iy
152,15368
=
Ftot
2.10 ,1

= 2,7 cm

LK
202 ,1
=
= 74 ,8 = 75 Tabel wy = 1,54
iy
2,7

Syarat pemasangan kopling:


y .P

l 1 x
4 3

2
F .

1,54 .3573

67,36 1 2 124 (4 3 2.10 ,1.1600 ) =

memenuhi syarat

67,36 143,77cm . . . (OK)


B. Dimensi batang bawah

a. Batang terdiri dari batang B1 sampai dengan batang B5


b. Diketahu :

Gaya batang maksimum

= 3590,3455 kg =

3,5903455 ton (Tarik)

Panjang batang maks

= 2,333 m = 233,3 cm

Tegangan ijin

= 1400 kg/cm2

Digunakan profil rangkap baja siku sama kaki

()

c. Perhitungan

=
Fn =

Fbr

P
= 1400 kg/cm2
Fn

Fn =

3590,3455 kg
= 2,564 cm 2
1400 kg / cm 2

= Fn + F F = 20 %

= (2,564 + 20 % x 2,564) cm2


= 3,0768 cm2

Batang B merupakan batang tarik


digunakan profil rangkap

Fn =

Tabel Profil

1 Profil

Fbr =

3,0768
cm 2 = 1,5384 cm2
2

30.30.3. F = 1,74 cm2

Karena Profil minimum yang diijinkan untuk konstruksi ringan


adalah 45.45.5
Jadi dimensi Profil yang digunakan 65.65.11
I = 20,7 cm4
Ix = Iy = 48,8 cm4
ix = iy

= 1,91 cm4

= 13,2 cm2

= 2,00 cm

Kontrol:

P
3590 ,3
=
= 135,99 kg/cm2 1400 kg/cm2 OK!
Ftot
2.13 ,2

C. Batang terdiri dari batang C1 dan C2

Diketahui :
Gaya batang maksimum (P)

= 788,2735 kg = 0,7882735 ton

Panjang batang

= 2,333 m = 233,3 cm

Tegangan ijin

()

= 1400 kg/cm2

Digunakan profil rangkap baja siku sama kaki


perhitungan

=
Fn

P
= 1400 kg/cm2
Fn

Fn =

788,2735 kg
= 0,563 cm 2
1400 kg / cm 2

Fbr = Fn + F F = 20 %

= (0,563 + 20 % x 0,563) cm2


= 0,675 cm2
Batang C merupakan batang tarik
digunakan profil rangkap

Fbr =
Tabel Profil

0,675
cm 2 = 0,3378cm2
2

15.15.3 F = 0,82 cm2

Karena Profil minimum yang diijinkan untuk konstruksi ringan adalah


45.45.5
Jadi dimensi Profil yang didapat F table = 4,30 cm2> Fbr = 0,52545
cm2, jadi konstruksi yang digunakan adalah 45.45.5.
Fn = Fbr - F F = 20 %
Fn = 4,3 (20 % x 4,3)
Fn = 3,44 cm2

P
= 1400 kg/cm2
Fn
788 ,2735
= 299 ,149 kg / cm 2 = 1400 kg / cm 2
3,44

= 299 ,149 kg / cm 2
=1400 kg / cm 2 ..........

..........

..........

..........

..........

.. Ok !!!

D. Dimensi batang diagonal ( D )


a.

batang terdiri dari batang D1 sampai dengan batang D12

b.

diketahui

Gaya batang maksimum

= 1618,9831 kg = 1,6189831 ton

Panjang batang maks

=1,116 m

Tegangan ijin

= 1600 kg/cm2

()

= 116 cm

Digunakan profil rangkap baja siku sama kaki


c.

perhitungan
Imin

= 1,69.P.lk2
= 1,69 . 1,89 ( 116 )2
= 36,992 cm4

Batang D merupakan batang tekan ; dipakai profil rangkap.


Dipakai profil rangkap profil =

36 ,992
= 18 ,496 cm 4
2

Dari table profil diambil 65.65.11


I

= 20,7 cm4 = Imin

Ix = Iy = 48,8 cm4
ix=iy = 1,91 cm4
F

= 13,2 cm2

= 2,00 cm

Kontrol :
1. Terhadap sumbu bahan (x)
116 ,6

x = 1,91 = 61,04 = 61 Tabel x = 1,35


=

x. p
Ftot

1,35 .1601
= 215 ,19 kg/cm2
10 ,1

= 215 ,19 kg / cm 2 =1400 kg/cm2

2. Terhadap sumbu bebas bahan (Y)

Dipasang 4 plat kopling

L=

116 ,6
= 38 ,86 cm
4 1

Potongan I-I tebal pelat kopling

t = 10 mm =1 cm

e0 = e + . t
= 2,00 + .1
= 2,5 cm
Iy tot = 2 (Iy + F .e02 )
= 2 {48,8 + 10,1.(2,5)2}
= 223,85 cm4
iy =

Iy
=
Ftot

223,85
= 11,08
2.10 ,1

cm

lk 116 ,6
=
= 10 ,5 Tabel = 1,00
iy 11,08

Syarat pemasangan kopling: 70,72


y .P

l 1 x
4 3
2
F .

61,03 1 2 61(4 3

1,00 .1610
) =85 ,42 cm
2.110 .1600

= 85 ,42 cm 61,03 cm memenuhi syarat

DAFTAR DIMENSI BATANG


N

NAMA BATANG

DIMENSI BATANG

KETERANGAN

1.

A1- A10

55.55.10

Tekan

2.

B1- B9

65.65.11

Tarik

3.

D1-D16

45.45.5

Tekan

C1=C2

65.65.11

tarik

3.8

Perhitungan Sambungan Las


a. Perhitungan Kekuatan Las
BJ 37 =1600 kg / cm 2
= 0,6. = 0,6.1600 = 960 kg / cm 2

Lasdari 2 muka
1. Panjang las
- Batang A6
P = 3573,3225 kg
Karena dipasang dobel maka P dibagi 2
P = 3573,3225 /2 = 1786,125 kg
55.55.10 (dalam tabel profil)
b = 65 mm = 6,5 cm

d = 10 mm = 1 cm
e = 1,72 cm
d = 1cm

a = 0,707 . d
= 0,707 . 1 cm = 0,707 cm

b e = 5,5 1,72 = 3,78 cm


Las ujung dipasang sepanjang b = l1br = 5,5 cm

L1n = l1br 3.a


L1n = 5.5 3.0,707 = 3,379
P1 = Ftn1 . 1

1 = = 960kg / cm 2

= l1n .a.1

P1 = 3,379 . 0,707. 960 = 2293,394 kg


Karena gaya yang dipikul las lebih besar dari gaya yang
ada

maka

panjang

las

tersebut

2293,394kg > 1324,7425 kg.......ok


- Batang B1

P = 3590,3455 kg
Karena dipasang dobel maka P dibagi 2
P = 3590,3455/2 = 1795,17275 kg
65.65.11 (dalam tabel profil)
b = 65 mm = 6,5 cm
d = 11 mm = 1,1 cm

bisa

digunakan

e = 2,0 cm
d = 1,1 cm

a = 0,707 . d
= 0,707 . 1,1 cm = 0,7777 cm

b e = 6,5 2 = 4,5 cm

MB = 0

-P1. b + P. e = 0

P1 =

P1 =

= 275,872 kg

H = 0

P1 + P2 P = 0

P2 = P P1 = 1795,17 275,872= 1519,2998 kg

1 =

Fgs 1 = P1 = 275,872 = 0,2873cm 2

Fgs1 = ln1 . a = 0,7777 cm . ln1

0,2873 = 0,7777 . ln1

ln1 = 0,369 cm

l1br

P1
Fgs1

1 = = 960kg / cm 2

960

= ln1+ 3a = 0,369 + 3.0,7777 = 1,5721 cm < lmin =

4 cm

maka l1br diambil 4 cm

2 =

P2
Fgs2

Fgs

Fgs2 = ln2 . a = 0,7777 cm . ln2

0,550 = 0,7777 . ln2

ln2

P2

2 = = 960kg / cm2

1519,298
= 1,5721cm 2
960

= 2,021 cm

ln2 = 2,021< lmin = 4cm

resume :
panjang las atas I1 = 4 cm
panjang ls bawah I2 = 4 cm
- Batang C1 = C2

P = 788,2735 kg
Karena dipasang dobel maka P dibagi 2
P = 788,2735/2 = 394,1367 kg
45.45.5 (dalam tabel profil)
b = 45 mm =4,5 cm
d = 5 mm = 0,5 cm
e = 1,28 cm
d = 0,5 cm

a = 0,707 . d
= 0,707 . 0,5 cm = 0,3535 cm

b e =4, 5 1,28 = 3,22 cm


MB = 0
-P1. b + P. e = 0
P1 =

P1 =

= 112,109 kg

H=0
P1 + P2 P = 0
P2 = P P1 = 394,1367 112,1099 = 282,0268 kg
1 =

P1
Fgs1

Fgs 1 =

P1

1 = = 960kg / cm 2

112,1099
= 0,1167 cm 2
960

Fgs1 = ln1 . a
0,1167 = 0,3535 . ln1
ln1

= 0,3302 cm

l1br

= ln1+ 3a = 0,3301 + 3.0,3535 = 1,3906 cm < lmin =

4 cm
maka l1br diambil 4 cm
2 =

P2
Fgs2

Fgs

P2

2 = = 960kg / cm2

1519,298
= 1,5826cm 2
960

Fgs2 = ln2 . a = 0,3535 cm . ln2


1,5826 = 0,3535 . ln2
ln2

=4,4769 cm

l2br

= ln2+ 3a = 4,4769 + 3.0,3535 = 5,5374< lmin = 5,5

cm
maka l2br diambil 5,5 cm
Resume :
Panjang las atas l1 = 4 cm
Panjang las bawah l2 = 5,5 cm
- Batang D8

P = 1610,9831 kg
Karena dipasang dobel maka P dibagi 2
P = 1610,9831/2 = 805,49155 kg
65.65.11 (dalam tabel profil)
b = 65 mm = 6,5 cm
d =11 mm = 1,1 cm
e = 2,00 cm
d = 1,1 cm

a = 0,707 . d
= 0,707 . 1,1 cm = 0,7777 cm

b e =5 5 2,00 = 4,5 cm
las dipakai sepanjang b = l1br= 6,5 cm
ln1 = l1br 3.a

6,5 3. 0,7777 = 4,1669

2 =

P2
Fgs2

2 = = 960kg / cm2

Fgs 2 P1 = Fth1 .
1 = 4,1669 . 0,777.960

ln2 . a. 1 = 3110,974 kg
karena gaya yang dipakai las lebih dari gaya yang ada maka panjang las
tersebut bias digunakan 3110,974 > 1324,7425 kg

BAB IV
PENUTUP
4.1

Kesimpulan
Daftar Panjang Batang (m)

Batang

Panjang Batang

A1 = A2 = A3 = A4 = A5

2,021 m

B1 = B2 = B3 = B5

2,333m

D1 = D5 = D9 = D12

1,166 m

D3 = D11 = D6 = D7 =

2,3334 m

D8 = D9
5

C1 = C2

2,333 m

Daftar Beban dan Momen

P dan M

Atap +

Beban

Gording

Orang

Beban Mati
P
Px
Py

41,031 kg/m
20,5155
kg/m
35,5338

Beban

Angin

Hidup
100 kg

17,32 kg/m

50 kg

86,60 kg

17,32 kg/m

kg/m
45,4107

Mx

My

kg.m
75,289 kg.m

46 kg.m
366,4912
kg.m

36,649 kg/m

Daftar Dimensi Batang


NAMA BATANG

DIMENSI BATANG

KETERANGAN

1.

A1- A10

55.55.10

Tekan

2.

B1- B9

65.65.11

Tarik

3.

D1-D16

45.45.5

Tekan

C1=C2

65.65.11

tarik

Daftar Gaya-gaya Batang Semua Beban

BEBAN SENDIRI (KG)


BATANG

tarik (+)

A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
B1
B2
B3
B4
B5
C1

2516,98
215,411
3
1797,84
3
215,411
3
2516,98
788,273

tekan (-)
2906,35
8
2698,84
5
2862,38
2
2655,03
8
2655,03
8
2862,38
2
2698,84
5
2906,35
8

PLAFOND
tarik
tekan
(+)
(-)

ANGIN KIRI
tarik
tekan
(+)
(-)

ANGIN KANAN
tarik
tekan
(+)
(-)

GAYA BATANG
RENCANA
tarik (+)

tekan (-)

335,95

78,45

377,78

3698,535

335,95

78,739

378,18

3491,7141

167,98

78,764

252,03

3361,1571

167,98

78,709

252,1

3153,8257

167,98

472,67

63,207

3358,8904

167,98

479,75

63,21

3573,3225

335,95

787,69

315,68

4138,1719

335,95

787,65

315,63

4345,5935

290,94

454,73

327,7

3590,35

242,44

363,94

582,22

1404,01

96,994

182,06

363,93

2440,83

242,44
290,94

182,5
363,62
0

218,42

858,775
3171,54
788,274

C2
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
D10
D11
D12

5
788,273
5

0
358,309
6
359,641
7
933,333
5
959,568
6
933,459
9
933,459
9
933,459
9
933,459
9
959,568
6
933,333
5
359,641
7
358,309
6

788,274

48,488

90,404

108,81

606,0145

62,332

90,763 146,05

146,052

512,7363

96,968

90,945 145,51

145,512

1121,2463

181,89

146,14

1287,5991

96,974

272,34

218,83

1424,6242

96,974

544,94 219,88

219,878

1575,3714

96,974

521,34 219,76

219,758

1551,7735

96,974

362,16

218,39

1610,9831

180,78

87,631

1227,9832

96,968

181,89 218,43

62,332

363

48,488

182,52

290,9
73,298

218,429

1212,1914

290,898

784,9747
662,6101

Berdasarkan hasil perhitungan, ada beberapa kesimpulan yang dapat


penulis ungkapkan mengenai perencanaan dan perhitungan konstruksi kudakuda rangka baja. Kesimpulan itu antara lain :

Penentuan

spesifikasi

dan

klasifikasi

konstruksi

sangat

menentukan kemudahan perhitungan dan pengerjaan konstruksi.

Pada perhitungan balok gording, besarnya dimensi balok selain

dipengaruhi

oleh

gaya

yang

bekerja

pada

penampang

juga

dipengaruhi oleh jarak antar kuda-kuda pada konstruksi atap.

Pada perhitungan pembebanan yang diakibatkan oleh angin,

besar kecilnya kemiringan suatu atap akan menentukan besar kecilnya


gaya angin yang diterima. Dengan kata lain semakin besar sudut
kemiringan atap semakin besar pula gaya yang diterima oleh atap
yang disebabkan oleh angin.

Pada perhitungan gaya batang pada tiap batang kuda-kuda.

Perhitungan gaya batang bisa dilaksanakan dengan cara manual


(grafis dan analitis) ataupun dengan bantuan program. Kedua cara
tersebut terdapat kelemahan sehingga perlu dikontrol antara satu cara
dengan cara yang lainnya.

Penentuan dimensi batang tekan harus diperhitungkan terhadap

panjang batang yang diperhitungkan. Sedangkan untuk batang tarik


hanya diperhitungkan terhadap gaya dan jumlah perlemahan yang
disebabkan oleh jenis dan banyaknya alat sambung.

Penentuan jarak dan letak alat sambung pada perhitungan

sambungan tidak boleh sembarangan, karena perletakkan yang salah


akan mempengaruhi kekuatan sambungan.

4.2

Saran
Untuk perbaikan tugas perencanaan ini dimasa yang akan datang,

pada bagian ini penulis menyampaikan beberapa saran dan masukan, saran
dan masukan itu antara lain :

Pada perhitungan dimensi gording, disarankan menghitung beberapa


percobaan dimensi, dengan tujuan agar dimensi yang dihasilkan betulbetul sesuai dengan kebutuhan.

Penentuan gaya batang akan lebih mudah dan cepat dilaksanakan


dengan

bantuan

program,

selain

itu

faktor

lebih

mudah

kesalahan

pada

perhitungan relatif kecil.

Perhitungan

gaya

batang

menggunakan cara grafis.

akan

dan

cepat

bila

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Rudy. (1987). Tabel Profil Konstruksi Baja. Yogyakarta : Kanisius


KH, Sunggono (1995). Buku Teknik Sipil. Bandung : Nova
Salmon, Charles G. (1990). Struktur Baja. Jakarta : Erlangga
-----, (2003). Diktat Ilmu Bahan Bangunan. Bandung

Anda mungkin juga menyukai